Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

dokumen-dokumen yang mirip
L.16 Revitalisasi Tradisi Lisan Sunda dan Pemanfaatannya untuk Pengembangan Industri Pariwisata dan Industri Kreatif di Jawa Barat

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian sebagaimana disampaikan dalam bab-bab sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan yang dirumuskan sebagai berikut.

SIDa.F.48. Pengembangan Klaster Pariwisata Bono, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Badan Pengkajian Penerapan Teknologi 2012

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pusat Litbang Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum 2012

[ Kementerian Kelautan dan Perikanan] 2012

PENGEMBANGAN MODEL & DESTINASI WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas masyarakat dan dapat menambah rasa cinta tanah air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam sehingga banyak sekali objek wisata di Indonesia yang patut untuk

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda-beda. Kekayaan itu menyebar ke seluruh daerah termasuk Sumatera

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. 1. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata di

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

C 6 - Koridor 5 Tinjauan Tata Ruang Untuk Pengembangan Ekowisata Kabupaten Bangli BAKOSURTANAL 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. daya hayati tropis yang tidak hanya sangat beragam tetapi juga unik. Keragaman

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor penyumbang devisa negara serta

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengutamakan

PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYRAKAT PEDESAAN

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

RISET PENGEMBANGAN PARIWISATA: PENILAIAN POTENSI ALAM DAN BUDAYA PULAUFLORES SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KAWASAN TIMUR INDONESIA

ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI...

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Pemangku Kebijakan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SEA SIDE HOTEL DI KAWASAN WISATA PANTAI PANGANDARAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

KEMENTERIAN KOMUNKASI DAN INFORMATIKA 2012

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. ragaman, diantaranya sejarah, budaya dan keindahan alamnya. Begitu banyak

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

BAB I PENDAHULUAN. dan perjalanan wisata pada khususnya. Beberapa tahun belakangan ini banyak

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Strategi Pengembangan Pariwisata ( Ekowisata maupun Wisata Bahari) di Kabupaten Cilacap.

Foto Wawancara Dengan Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Magetan

Kementerian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

I. PENDAHULUAN. negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BABI PENDAHULUAN. wisata alam yang sebagian besar dimiliki oleh negara-negara berkembang

Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012

BAB I PENDAHULUAN. alam yang sangat berbeda dengan ibukota atau daerah-daerah yang lain, luar Jakarta bahkan dari mncanegara.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PARIWISATA & PERKEBUNAN DI KABUPATEN KAPUAS HULU

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KOTA BATAM BATAM, 8 DESEMBER 2011

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan dalam pengelolaan Kawasan Wisata Senggigi

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR PETA...

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi diluar dominasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB V SIMPULAN, IMPILIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BULETIN TIGA BULANAN. Jejaring KKP Bali. Pendekatan Kolaboratif

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI 2012

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti melalui analisis

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

PENGELOLAAN DAYA DUKUNG DAN PEMASARAN PARIWISATA BERKELANJUTAN. Oleh : Dr. M. Liga Suryadana

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Sumberdaya Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat di Lombok Barat

B A B 5 PROGRAM. BAB 5 Program Program SKPD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. wisata. Pariwisata merupakan bagian dari wisata yaitu segala sesuatu yang

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEPARIWISATAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

VII PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA TN KARIMUNJAWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

BAB V KESIMPULAN. mengalami degradasi. Bali, sebagai daerah yang dibom dan mengandalakan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. sehingga membawa pengaruh pada nilai komersial. Dapat ditinjau secara

MENGAPA ASPEK RUANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENGEMBANGAN EKOWISATA? 1. PERENCANAAN EKONOMI SERINGKALI BERSIFAT TAK TERBATAS 2. SETIAP AKTIVITAS SELAL

UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012

Transkripsi:

I.80 Eksplorasi Kondisi Oseanografi dan Ekosistem di Kawasan Pesisir Pangandaran dan Sekitarnya untuk Pengembangan Wisata Edukasi Wahyu Budi Setyawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

LATAR BELAKANG Pangandaran dan sekitarnya adalah tempat tujuan wisata pesisir yang terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Pangandaran menjadi model bagi pengembangan Program DMO (Destination Management Organization) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Kondisi fisik lingkungan Pengandaran dan sekitarnya yang beraneka ragam (Oseanografi dan Ekosistem) merupakan lokasi yang baik untuk studi lapangan ilmu kebumian. Perhatian masyarakat terhadap ilmu kebumian yang tinggi. 2

PERMASALAHAN Apa yang dapat ditawarkan sebagai objek edukasi di kawasan Pangandaran dan sekitarnya? Atau Pendidikan apa yang dapat ditawarkan di kawasan Pangandaran dan sekitarnya? Bagaimana kondisi lingkungan di kawasan Pangandaran dan sekitarnya diperlakukan agar tetap baik dan menarik bagi wisatawan? Untuk jangka panjang, bagaimana kegiatan wisata edukasi di kembangkan di daerah tersebut? 3

METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan: Penelitian lapangan (oseanografi dan ekosistem) Fokus Kegiatan: Pariwisata Desain Penelitian: Penelitian lapangan (kondisi oseaografi dan ekosistem) Objek wisata edukasi atau pendidikan apa yang dapat ditawarkan Bagaimana kegiatan lapangan wisata edukasi dilaksanakan Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan: Penelitian lapangan Analisa data Menentukan objek wisata edukasi atau objek pembelajaran Menentukan bagaimana kegiatan wisata edukasi dilaksanakan Perkembangan dan Hasil Kegiatan: Kondisi Oseanografi dan Ekosistem diketahui. Objek Wisata edukasi atau penbelajaran ditentukan. Konsep pelaksanaan belum teruji. 4

SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan: Kerjasama melaksanakan konsep hasil kegiatan penelitian Nama lembaga yang diajak koordinasi: BKSDA SMK Kelautan, SMA N 1 Parigi Balawista, Indecon, PHRI, Perpustakaan MyPangandaran Strategi pelaksanaan koordinasi: Kunjungan atau kontak langsung Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan: Kesediaan bekerja sama. 5

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan: Membentuk kelompok pemandu wisata edukasi Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Kegiatan wisata edukasi dengan objek kondisi lingkungan fisik di kawasan pangandaran dan sekitarnya. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan: Penduduk Pangandaran dan sekitarnya. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan: Variasi kegiatan wisata dengan memungkinan penambahan pendapatan. 6

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan: Uji coba konsep Membentuk kelompok pemandu wisata Promosi Perluasan objek wisata edukasi Strategi Pengembangan ke depan: Bekerjasama dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan kegiatan wisata di Pangandaran. Peromosi Tahapan Pengembangan ke depan: Sosialisasi hasil Uji Coba Pembentukan kelompok pemandu wisata Promosi 7

FOTO KEGIATAN Koordinasi dengan pihak terkait 8

FOTO KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan

FOTO KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan

FOTO KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan

FOTO KEGIATAN Pemanfaatan hasil Sosialisasi - Pelatihan Kegiatan di Tahun 2012 belum sampai tahap ini. Sosialisasi, Uji coba dan Pelatihan direncanakan tahun 2013 dan 2014. Yang ditampilkan dalah hasil kegiatan tahun sebelumnya yang relevan untuk kegiatan pengembangan wisata edukasi

logo lembaga TERIMA KASIH WAHYU BUDI SETYAWAN EDI KUSMANTO M. HASANUDIN SUHARTATI M. NATSIR HANIF BUDI PRAYITNO