BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. PROGRAM PENGAWASAN

KOMPETENSI DAN INDIKATOR DALAM PENILAIAN KINERJA GURU BAGI GURU MATA PELAJARAN/GURU KELAS

Sebelum Pengamatan. Selama Pengamatan. Setelah Pengamatan

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

BAB II. DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya tampak bahwa nilai-nilai catur gatra (budi pekerti, rajin dan tekun,

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. masa sentralisasi segala sesuatu seperti: bangunan sekolah, kurikulum,

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANGKET UNTUK WAKIL KEPALA SEKOLAH KURIKULUM

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

: Drs.H. Nurhadi MPd NIP : : Penidikan Kewargaanegara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

KOMPILASI TAGIHAN INDIVIDU (WAJIB DAN PILIHAN)

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. serta peradaban bangsa yang bermatabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

Kompetensi 1 : Mengenal karakteristik peserta didik Jenis dan cara penilaian : Kompetensi Pedagogik (Pengamatan dan Pemantauan)

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. ajar dan pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan dirancang

PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kerangka dan tujuan organisasi.masalah kompetensi itu menjadi penting,

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

IDEALISME KUALIFIKASI PENDIDIK DAN TANTANGANNYA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

Alat Evaluasi Diri Sekolah

I. PENDAHULUAN. Pemerintah dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan telah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Ketersediaan sarana dan prasarana serta pemanfaatannya secara optimal

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB I PENDAHULUAN. dasar supervisi pembelajaran dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep

BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut,

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RUBRIK KETERLAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SD/SMP/SMA/SMK. Nama SD/SMP/SMA/SMK Alamat Sekolah. Kabupaten/Kota. Nama Kepala Sekolah

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT A. Supervisi Manajerial Salah satu tugas pokok pengawas adalah menyusun, melaksanakan, mengevaluasi hasil pelaksanaan pengawasan manajerial. Fokus utama supervisi manajerial adalah memfasilitasi kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi satuan pendidikan dengan dukungan kompetensi yang handal dalam mengalokasikan sumber daya satuan pendidikan secara efisien.. Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu bahwa sistem manajemen mutu dalam memenuhi kriteria Standar Nasional Pendidikan meliputi kegiatan berikut: 1) Perencanaan a. Mendefinisikan indikator target pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP). b. Mendeskprisikan kondisi nyata sekolah sekurang-kurangnya pada delapan standar nasinal pendidikan. c. Merumuskan masalah merancang strategi peningkatan mutu. 2) Pelaksanaan program penerapan standar. 3) Evaluasi pemenuhan standar proses hasil. 4) Perbaikan mutu berkelanjutan a. Deskripsi kinerja pemenuhan standar b. Tindak lanjut perbaikan mutu Dilihat dari dimensi manajerial, empat langkah utama siklus perbaikan mutu sebagaimana yang terurai di atas mencakup delapan standar nasional pendidikan selanjutnya dideskripsikan dalam materi indentifikasi rencana tindak lanjut kegiatan. Identifikasi kondisi nyata hasil evaluasi pelaksanaan supervisi tahun senya merupakan dasar penentuan tindak lanjut yang pengawas lakukan dalam mengembangkan efektivitas manajeria sekolah dalam matrik berikut: 37

Indikator Kondisi Nyata Kondisi Yang Diharapkan Rekomendasi Tindak Lanjut 1. Mendefinisikan Tim pengembang Tim pengembang Memantau indikator target sekolah sekolah indikator pemenuhan Standar konsisten dalam mengembangkan kirteria Nasional Pendidikan deskripsi kondisi indikator, target keberhasilan (SNP). nyata dengan kriteria rencana penentuan kriteria pengukuran. pengukuran pencapaian target. 2. Mendeskprisikan Menerapkan Meningkatkan kinerja sekolah menerapkan prinsip prinsip penerapan kemampuan dalam pemenuhan penerapan standar. standar melalui pengembang delapan SNP peningkatan sekolah pengukuran mutu. menerapkan standar. 3. Merumuskan memilih Meningkatkan masalah menggunakan strategi keterampilan merancang strategi pendekatan pemecahan pemecahan pemecahan problem solving masalah berbasi masalah berbasis masalah. sebagai landasan data hasil evaluasi data. diri program.. 4. Pelaksanaan Meningakatkan program penerapan melaksanakan melaksanakan keterampilan standar. pengendalian pengendalian menerapkan pengukuran proses pengukuran perencanaan pelaksanaan program penerapan program sesuai pemenuhan SNP standar rencana. sesuai penjaminan mutu. perencanaan.. 5. Pelaksanaan tidak Mengembangkan supervisi proses menetapkan merumuskan tim penjaminan instrumen untuk instrumen untuk mutu yang menilai proses mengevaluasi bertugas untuk pelaksanaan keterpenuhan melakukan program standar proses supervisi 38

Indikator Kondisi Nyata Kondisi Yang Diharapkan Rekomendasi Tindak Lanjut melakukan mengevaluasi pengukuran. keterpenuhan standar proses hasil 6. Evaluasi Meningkatkan pemenuhan standar menerapkan prinsip meningkatkan keterampilan proses hasil. peningkatan efektivitas warga sekolah penjaminan mutu penjaminan mutu dalam melakukan secara sistematis. proses hasil evaluasi pengolahan data hasil evaluasi sebagai dasar melakukan perbaikan berkelanjutan 7. Perbaikan mutu berkelanjutan menerapkan sistem melaksanakan melakukan penjaminan mutu model penjaminan perbaikan mutu secara efektif mutu yang efektif berkelanjutan dalam penerapan SNP B. Supervisi Akademik Efektivitas supervisi akademik diukur dengan terpenuhinya pemenuhan SKL, standar isi, proses, penilaian, SKL yang didukung dengan pemenuhan indikator yang terkait secara sistemik dengan standar pendidik. Memperatikan rumusan senya bahwa supervisi akademik memiliki target pemenuhan indikator yang diurai dalam sistem matrik seperti yang terurai di bawah ini.. 1) SKL No. Deskripsi Kondisi Pasca Tindak Lanjut Indikator 1. Analisis konteks kebutuhan mutu Belum selesai melakukan 39 Memotivasi sekolah mengembangkan kegiatan

No. Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Tindak Lanjut lulusan analisis konteks. analisis konteks. 2. Menentukan indikator mutu lulusan tingkat satuan pendidikan 3. Merumuskan indikator mutu lulusan tiap mata pelajaran 4. Instrumen penjaminan mutu SKL melakukan analisis kesesuaian Dokumen Satu KTSP, silabus RPP dengan kebutuhan mutu mewujudkan SKL. Belum mengembangkan rumusan mutu lulusan tiap mata pelajaran sebagai kriteria mutu lulusan. merumuskan alat evaluasi pemenuhan SKL Memotivasi sekolah mengembangkan kegiatan analisis konteks untuk menetapkan target mutu lulusan pada tiap mata pelajaran memotivasi guru menentukan target SKL mata pelajaran merumuskan menggunakan instrumen pemenuhan SKL 2) Kurikulum/Standar Isi Efektivitas pengawas dalam memantau kinerja sekolah dalam pemenuhan standar isi menggunakan indikator kunci sekolah mengembangkan kurikulum yang mengacu pada indikator kinerja yang sesuai dengan kebutuhan pemenuhan SKL yang adaptif terhadap kebutuhan hidup pada tingkat lokal, nasional, global serta sesuai target tingkat satuan pendikan yang ditindaklanjuti dengan a. penetapan kalender pendidikan b. perbaikan analisis konteks c. mutu silabus RPP d. penetapan KKM e. pelaksanaan yang memenuhi standar proses f. evaluasi pembelajaran memenuhi standr penilaian g. pengelolaan dokumen penjaminan mutu h. pengelolaan sistem informasi akademik Berdasarkan hasil analisis terdahulu rencana tindak lanjut pengawasan diarahkan pada kegiatan yang dikembangkan dalam berbagai kegiatan yang 40

dirumusan dengan menggunakan data hasil analisis kegiatan seperti yang terurai di bawah ini. No. Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Rencana Tindak Lanjut 1. Relevansi kurikulum dengan kebutuhan hidup siswa. 2. Pemenuhan dokumen KTSP sesuai dengan pedoman 3. Pemenuhan prinsipprinsip KTSP 4. Mengembangkan perencanaan pembelajaran berbasis teknologi 5. Instrumen penjaminan mutu pembelajaran Pengembangan dokumen KTSP, silabus RPP masih dominan copy paste menggunakan kajian KTSP hanya saat workshop kegiatan MGMP melakukan kajian kesesuaian antara ktsp dengan prinsip menurut panduan melakukan kajian khusus tentang rencanan penggunaan teknologi dalam kurikulum. biasa mengembangkan kajian kesesuaian rencana pembelajaran, keterlaksanaan target proses dengan hasil belajar Supervisi perbaikan dokumen KTSP Supervisi kesesuain dokumen dengan pedoman Supervisi keterpenuhan prinsip-prinsip KTSP Supervisi pendayagunaan teknologi dalam rencana pembelajaran Supervisi sistem penjaminan mutu pemberlajaran untuk mewujudkan target yang sekolah tetapkan. 3) Proses Tindak lanjut pengawasan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar proses pada indikator kunci guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mencapai tujuan yang diharapkan yaitu memenuhi SKL. Pembelajaran yang efektif 41

dikembangkan dengan melakukan pengawasan sesuai dengan kebutunan sekolah seperti di bawah ini. No Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Rencana Tindak Lanjut 1. Dokumen perencanaan pembelajaran 2. Kesesuaian dokumen dengan implementasi 3. Acuan kegiatan pembelajaran 4. Pengembangan kecakapan belajar 5. Orentasi kompetensi. Seluruh guru memiliki dokumen perencanaan pembelajaran, namun tentu digunakan sebagai acuan pelaksanaan dalam kelas. Guru kurang terbiasa menggunakan dokumen yang disesuaikan dengan implementasi Sebagian besar guru menggunakan referensi yang variatif. Belajar tentang bagaimana belajar, menjadi perhatian dalam pembelajaran dalam kelas. Orentasi kompetensi masih dominan dengan penguasaan kognitif. Supervisi pembelajaran untuk memastikan bahwa guru menggunakan RPP sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dalam kelas. Supervisi kesesuaian antara skenario pembelajaran dengan pelaksanaan belajar. Superivi tentang sumber belajar yang guru gunakan. Supervisi tentang strategi pembelajaran yang guru terapkan dalam kelas. Supervisi kecakapan berpikir, keterampilan sikap. Untuk kebutuhan kegiatan supervisi proses pembelajaran pengawas mengembangkan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan nyata dilapangan mengacu pada dokumen instrumen supervisi resmi. 4) Penilaian Efektivitas pengawasan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar penilaian pada beberapa indikator kunci utama yaitu guru mengembangkan strategi 42

penilaian yang menantang menumbuhkan kompetensi terbaik siswa seusai dengan SKL instrumen dikembangkan berdasarkan tiap indikator yang ditetapkan dalam RPP. Kegiatan supervisi diarahkan untuk menjawab tantangan untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan seperti yang terlihat pada matrik di bawah ini. No Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Tindak Lanjut Kegiatan 1. menggunakan silabus RPP sebagai acuan penilaian 2. mengembangkan instrumen penilaian yang membangun daya inovasi siswa 3. Mengembangkan sistem informasi tentang kompetensi siswa sesuai SKL. 4. pengetahuan, keterampilan, sikap karakter yang sesuai SKL 5. Memiliki data penilaian hasil belajar Belum semua guru menggunakan RPP sebagai acuan penilaian penyusunan soal Sebagian besar soal membangun daya inovasi siswa Guru mengembangkan sistem informasi tentang kompetensi siswa sesuai SKL. Instrumen yang guru kembangkan memfasilitasi terpenuhi SKL. Memiliki data perkembangan hasil belajar siswa. Melakukan supervisi mengenai kesesuaian RPP dengan instrumen penilaian. Mensupervisi kesesuaian penilaian dengan indikator mutu lulusan yang satuan pendidikan harapkan. Mensupervisi sistem informasi hasil evaluasi belajar. Mensupervisi memperbaiki target pengetahuan, keterampilan, sikap agar selaras dengan kebutuhan SKL. Mensupervisi ketercapaian data keteracapaian target prestasi belajar siswa. 43

C. Pembinaan Kepala Dari hasil matrik analisis yang terurai di atas, maka diperlukan keterampilan kepala sekolah baik sebagai pemimpinan maupun sebagai manajer dengan yang menunjukkan kopetensi berikut: Memiliki integritas pribadi sebagai pemimpin yang dapat mempengaruhi seluruh warga sekolah untuk mewujudkan keunggulan yang sekolah cita-citakan. Memiliki kemapuan manajerial, yang meliputi kemampuan, merencanakan, melaksanakan, berkolaborasi, berkomunikasi, mengendalikan, mengevaluasi, melakukan perbaikan mutu sekolah berkelanjutan sejak peneraimaan peserta didik baru hingga lulusan memenuhi standar. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pembaharuan sekolah yang inovatif dengan dukungan kompetensi kewirausahaan dalam sistem pengelolaan sekolah. Memiliki kemampuan menyelenggarakan sistem supervisi perencanaan, pelaksanaan, pencapaian target sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu berkelanjutan dengan dukungan kompetensi supervisi. Memiliki kemampuan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat sekolah dengan dukungan kopetensi sosial yang tangguh. Sistem pembinaan kepala sekolah dalam dilakukan melalui kegiatan off the job training dengan memanfaatkan pertemuan MKKS secara berkala melalui kegiatan pertemuan pembinaan on the job training dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di sekolah. D. Pembinaan Guru Untuk menunjang efektivitas kinerja pengawasan big akademik, maka supervisi pembinaan diarahkan untuk mengembangkan kinerja pendidik melalui kompetensi pedagogis, profesional, sosial, kepribadian. Pembinaan secara spesifik diarahkan untuk memenuhi seluruh indikator yang tertera dalam instrumen penilaian kinerja guru (PKG) dengan target minimal gru dapat mememenuhi kriteria hasil penilaian baik pada sejumlah indikator yang terurai di bawah ini. 44

No. Kompetensi Kompetensi Pedagogis 1. Menguasai karakteristik Peserta Didik 2. Menguasasi teori belajar prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Pengembangan kurikulum. 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. 5. Pengembangan potensi peserta didik. 6. Komunikasi dengan peserta didik. 7. Penilaian evaluasi. Kompetensi Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, kebudayaan nasional. 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa tela. 10. Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru. Kompetensi Sosial 11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, masyarakat. Kompetensi Profesional 13. Penguasaan materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 14. Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 15. Mengembangkan karya inovatif untuk perbaikan mutu pembelajaran. Sistem pembinaan guru dalam dilakukan melalui kegiatan off the job training dengan memanfaatkan pertemuan MGMP atau forum pelatihan yang dilakukan 45

secara berkala melalui kegiatan pertemuan pembinaan on the job training dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di sekolah. 46