BAB III. MATRIKS IDENTIFIKASI RENCANA TINDAK LANJUT A. Supervisi Manajerial Salah satu tugas pokok pengawas adalah menyusun, melaksanakan, mengevaluasi hasil pelaksanaan pengawasan manajerial. Fokus utama supervisi manajerial adalah memfasilitasi kepala sekolah dalam pengelolaan administrasi satuan pendidikan dengan dukungan kompetensi yang handal dalam mengalokasikan sumber daya satuan pendidikan secara efisien.. Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu bahwa sistem manajemen mutu dalam memenuhi kriteria Standar Nasional Pendidikan meliputi kegiatan berikut: 1) Perencanaan a. Mendefinisikan indikator target pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP). b. Mendeskprisikan kondisi nyata sekolah sekurang-kurangnya pada delapan standar nasinal pendidikan. c. Merumuskan masalah merancang strategi peningkatan mutu. 2) Pelaksanaan program penerapan standar. 3) Evaluasi pemenuhan standar proses hasil. 4) Perbaikan mutu berkelanjutan a. Deskripsi kinerja pemenuhan standar b. Tindak lanjut perbaikan mutu Dilihat dari dimensi manajerial, empat langkah utama siklus perbaikan mutu sebagaimana yang terurai di atas mencakup delapan standar nasional pendidikan selanjutnya dideskripsikan dalam materi indentifikasi rencana tindak lanjut kegiatan. Identifikasi kondisi nyata hasil evaluasi pelaksanaan supervisi tahun senya merupakan dasar penentuan tindak lanjut yang pengawas lakukan dalam mengembangkan efektivitas manajeria sekolah dalam matrik berikut: 37
Indikator Kondisi Nyata Kondisi Yang Diharapkan Rekomendasi Tindak Lanjut 1. Mendefinisikan Tim pengembang Tim pengembang Memantau indikator target sekolah sekolah indikator pemenuhan Standar konsisten dalam mengembangkan kirteria Nasional Pendidikan deskripsi kondisi indikator, target keberhasilan (SNP). nyata dengan kriteria rencana penentuan kriteria pengukuran. pengukuran pencapaian target. 2. Mendeskprisikan Menerapkan Meningkatkan kinerja sekolah menerapkan prinsip prinsip penerapan kemampuan dalam pemenuhan penerapan standar. standar melalui pengembang delapan SNP peningkatan sekolah pengukuran mutu. menerapkan standar. 3. Merumuskan memilih Meningkatkan masalah menggunakan strategi keterampilan merancang strategi pendekatan pemecahan pemecahan pemecahan problem solving masalah berbasi masalah berbasis masalah. sebagai landasan data hasil evaluasi data. diri program.. 4. Pelaksanaan Meningakatkan program penerapan melaksanakan melaksanakan keterampilan standar. pengendalian pengendalian menerapkan pengukuran proses pengukuran perencanaan pelaksanaan program penerapan program sesuai pemenuhan SNP standar rencana. sesuai penjaminan mutu. perencanaan.. 5. Pelaksanaan tidak Mengembangkan supervisi proses menetapkan merumuskan tim penjaminan instrumen untuk instrumen untuk mutu yang menilai proses mengevaluasi bertugas untuk pelaksanaan keterpenuhan melakukan program standar proses supervisi 38
Indikator Kondisi Nyata Kondisi Yang Diharapkan Rekomendasi Tindak Lanjut melakukan mengevaluasi pengukuran. keterpenuhan standar proses hasil 6. Evaluasi Meningkatkan pemenuhan standar menerapkan prinsip meningkatkan keterampilan proses hasil. peningkatan efektivitas warga sekolah penjaminan mutu penjaminan mutu dalam melakukan secara sistematis. proses hasil evaluasi pengolahan data hasil evaluasi sebagai dasar melakukan perbaikan berkelanjutan 7. Perbaikan mutu berkelanjutan menerapkan sistem melaksanakan melakukan penjaminan mutu model penjaminan perbaikan mutu secara efektif mutu yang efektif berkelanjutan dalam penerapan SNP B. Supervisi Akademik Efektivitas supervisi akademik diukur dengan terpenuhinya pemenuhan SKL, standar isi, proses, penilaian, SKL yang didukung dengan pemenuhan indikator yang terkait secara sistemik dengan standar pendidik. Memperatikan rumusan senya bahwa supervisi akademik memiliki target pemenuhan indikator yang diurai dalam sistem matrik seperti yang terurai di bawah ini.. 1) SKL No. Deskripsi Kondisi Pasca Tindak Lanjut Indikator 1. Analisis konteks kebutuhan mutu Belum selesai melakukan 39 Memotivasi sekolah mengembangkan kegiatan
No. Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Tindak Lanjut lulusan analisis konteks. analisis konteks. 2. Menentukan indikator mutu lulusan tingkat satuan pendidikan 3. Merumuskan indikator mutu lulusan tiap mata pelajaran 4. Instrumen penjaminan mutu SKL melakukan analisis kesesuaian Dokumen Satu KTSP, silabus RPP dengan kebutuhan mutu mewujudkan SKL. Belum mengembangkan rumusan mutu lulusan tiap mata pelajaran sebagai kriteria mutu lulusan. merumuskan alat evaluasi pemenuhan SKL Memotivasi sekolah mengembangkan kegiatan analisis konteks untuk menetapkan target mutu lulusan pada tiap mata pelajaran memotivasi guru menentukan target SKL mata pelajaran merumuskan menggunakan instrumen pemenuhan SKL 2) Kurikulum/Standar Isi Efektivitas pengawas dalam memantau kinerja sekolah dalam pemenuhan standar isi menggunakan indikator kunci sekolah mengembangkan kurikulum yang mengacu pada indikator kinerja yang sesuai dengan kebutuhan pemenuhan SKL yang adaptif terhadap kebutuhan hidup pada tingkat lokal, nasional, global serta sesuai target tingkat satuan pendikan yang ditindaklanjuti dengan a. penetapan kalender pendidikan b. perbaikan analisis konteks c. mutu silabus RPP d. penetapan KKM e. pelaksanaan yang memenuhi standar proses f. evaluasi pembelajaran memenuhi standr penilaian g. pengelolaan dokumen penjaminan mutu h. pengelolaan sistem informasi akademik Berdasarkan hasil analisis terdahulu rencana tindak lanjut pengawasan diarahkan pada kegiatan yang dikembangkan dalam berbagai kegiatan yang 40
dirumusan dengan menggunakan data hasil analisis kegiatan seperti yang terurai di bawah ini. No. Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Rencana Tindak Lanjut 1. Relevansi kurikulum dengan kebutuhan hidup siswa. 2. Pemenuhan dokumen KTSP sesuai dengan pedoman 3. Pemenuhan prinsipprinsip KTSP 4. Mengembangkan perencanaan pembelajaran berbasis teknologi 5. Instrumen penjaminan mutu pembelajaran Pengembangan dokumen KTSP, silabus RPP masih dominan copy paste menggunakan kajian KTSP hanya saat workshop kegiatan MGMP melakukan kajian kesesuaian antara ktsp dengan prinsip menurut panduan melakukan kajian khusus tentang rencanan penggunaan teknologi dalam kurikulum. biasa mengembangkan kajian kesesuaian rencana pembelajaran, keterlaksanaan target proses dengan hasil belajar Supervisi perbaikan dokumen KTSP Supervisi kesesuain dokumen dengan pedoman Supervisi keterpenuhan prinsip-prinsip KTSP Supervisi pendayagunaan teknologi dalam rencana pembelajaran Supervisi sistem penjaminan mutu pemberlajaran untuk mewujudkan target yang sekolah tetapkan. 3) Proses Tindak lanjut pengawasan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar proses pada indikator kunci guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mencapai tujuan yang diharapkan yaitu memenuhi SKL. Pembelajaran yang efektif 41
dikembangkan dengan melakukan pengawasan sesuai dengan kebutunan sekolah seperti di bawah ini. No Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Rencana Tindak Lanjut 1. Dokumen perencanaan pembelajaran 2. Kesesuaian dokumen dengan implementasi 3. Acuan kegiatan pembelajaran 4. Pengembangan kecakapan belajar 5. Orentasi kompetensi. Seluruh guru memiliki dokumen perencanaan pembelajaran, namun tentu digunakan sebagai acuan pelaksanaan dalam kelas. Guru kurang terbiasa menggunakan dokumen yang disesuaikan dengan implementasi Sebagian besar guru menggunakan referensi yang variatif. Belajar tentang bagaimana belajar, menjadi perhatian dalam pembelajaran dalam kelas. Orentasi kompetensi masih dominan dengan penguasaan kognitif. Supervisi pembelajaran untuk memastikan bahwa guru menggunakan RPP sebagai dasar pelaksanaan kegiatan dalam kelas. Supervisi kesesuaian antara skenario pembelajaran dengan pelaksanaan belajar. Superivi tentang sumber belajar yang guru gunakan. Supervisi tentang strategi pembelajaran yang guru terapkan dalam kelas. Supervisi kecakapan berpikir, keterampilan sikap. Untuk kebutuhan kegiatan supervisi proses pembelajaran pengawas mengembangkan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan nyata dilapangan mengacu pada dokumen instrumen supervisi resmi. 4) Penilaian Efektivitas pengawasan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar penilaian pada beberapa indikator kunci utama yaitu guru mengembangkan strategi 42
penilaian yang menantang menumbuhkan kompetensi terbaik siswa seusai dengan SKL instrumen dikembangkan berdasarkan tiap indikator yang ditetapkan dalam RPP. Kegiatan supervisi diarahkan untuk menjawab tantangan untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan seperti yang terlihat pada matrik di bawah ini. No Indikator Deskripsi Kondisi Pasca Tindak Lanjut Kegiatan 1. menggunakan silabus RPP sebagai acuan penilaian 2. mengembangkan instrumen penilaian yang membangun daya inovasi siswa 3. Mengembangkan sistem informasi tentang kompetensi siswa sesuai SKL. 4. pengetahuan, keterampilan, sikap karakter yang sesuai SKL 5. Memiliki data penilaian hasil belajar Belum semua guru menggunakan RPP sebagai acuan penilaian penyusunan soal Sebagian besar soal membangun daya inovasi siswa Guru mengembangkan sistem informasi tentang kompetensi siswa sesuai SKL. Instrumen yang guru kembangkan memfasilitasi terpenuhi SKL. Memiliki data perkembangan hasil belajar siswa. Melakukan supervisi mengenai kesesuaian RPP dengan instrumen penilaian. Mensupervisi kesesuaian penilaian dengan indikator mutu lulusan yang satuan pendidikan harapkan. Mensupervisi sistem informasi hasil evaluasi belajar. Mensupervisi memperbaiki target pengetahuan, keterampilan, sikap agar selaras dengan kebutuhan SKL. Mensupervisi ketercapaian data keteracapaian target prestasi belajar siswa. 43
C. Pembinaan Kepala Dari hasil matrik analisis yang terurai di atas, maka diperlukan keterampilan kepala sekolah baik sebagai pemimpinan maupun sebagai manajer dengan yang menunjukkan kopetensi berikut: Memiliki integritas pribadi sebagai pemimpin yang dapat mempengaruhi seluruh warga sekolah untuk mewujudkan keunggulan yang sekolah cita-citakan. Memiliki kemapuan manajerial, yang meliputi kemampuan, merencanakan, melaksanakan, berkolaborasi, berkomunikasi, mengendalikan, mengevaluasi, melakukan perbaikan mutu sekolah berkelanjutan sejak peneraimaan peserta didik baru hingga lulusan memenuhi standar. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan pembaharuan sekolah yang inovatif dengan dukungan kompetensi kewirausahaan dalam sistem pengelolaan sekolah. Memiliki kemampuan menyelenggarakan sistem supervisi perencanaan, pelaksanaan, pencapaian target sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu berkelanjutan dengan dukungan kompetensi supervisi. Memiliki kemampuan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat sekolah dengan dukungan kopetensi sosial yang tangguh. Sistem pembinaan kepala sekolah dalam dilakukan melalui kegiatan off the job training dengan memanfaatkan pertemuan MKKS secara berkala melalui kegiatan pertemuan pembinaan on the job training dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di sekolah. D. Pembinaan Guru Untuk menunjang efektivitas kinerja pengawasan big akademik, maka supervisi pembinaan diarahkan untuk mengembangkan kinerja pendidik melalui kompetensi pedagogis, profesional, sosial, kepribadian. Pembinaan secara spesifik diarahkan untuk memenuhi seluruh indikator yang tertera dalam instrumen penilaian kinerja guru (PKG) dengan target minimal gru dapat mememenuhi kriteria hasil penilaian baik pada sejumlah indikator yang terurai di bawah ini. 44
No. Kompetensi Kompetensi Pedagogis 1. Menguasai karakteristik Peserta Didik 2. Menguasasi teori belajar prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3. Pengembangan kurikulum. 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. 5. Pengembangan potensi peserta didik. 6. Komunikasi dengan peserta didik. 7. Penilaian evaluasi. Kompetensi Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, kebudayaan nasional. 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa tela. 10. Etos Kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru. Kompetensi Sosial 11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif. 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, masyarakat. Kompetensi Profesional 13. Penguasaan materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 14. Mengembangkan Keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 15. Mengembangkan karya inovatif untuk perbaikan mutu pembelajaran. Sistem pembinaan guru dalam dilakukan melalui kegiatan off the job training dengan memanfaatkan pertemuan MGMP atau forum pelatihan yang dilakukan 45
secara berkala melalui kegiatan pertemuan pembinaan on the job training dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di sekolah. 46