ANALISIS PENAMBAHAN DERMAGA BARU DALAM UPAYA MENGURAI KEPADATAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK. *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru

ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan

: Jl Raya Pelabuhan Merak, Gerem, Pulo Merak Cilegon-Banten. Kode Pos : Telp : (0254) , ,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK

MODEL PERMINTAAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN BAJOE-KOLAKA

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

Permintaan Bahan Bakar Minyak Dengan Menggunakan Time Series Di wilayah Distribusi Bacan

ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DERMAGA DI PELABUHAN GILIMANUK, PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

STUDI POTENSI PEMISAHAN PELABUHAN BARANG DI PADANG BAI

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN)

BAB I PENDAHULUAN. angkutan. Terminal mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL ABSTRAK

ANALISIS KINERJA PELAYANAN DAN TANGGAPAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PENYEBERANGAN JANGKAR DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

- Term inal adalah tempat alat-alat pengangkutan dapat. - Terminal adalah tempat berhenti, tempat kedudukan, tempat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

III. KERANGKA KONSEP PENELITIAN. Kebijaksanaan pembangunan nasional di sektor transportasi adalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1996 TENTANG KEPELABUHANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN SINABANG KABUPATEN SIMEULUE

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG KAPAL PENYEBERANGAN MERAK PROPINSI BANTEN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laju pertumbuhan ekonomi di beberapa propinsi di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metode statistik merupakan bidang pengetahuan yang mengalami pertumbuhan

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

Perencanaan Pelabuhan Penyeberangan Desa Buton, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR

Studi Pengembangan Kapasitas dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung MP3EI Koridor Sulawesi KATA PENGANTAR. Final Report

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

Trend Sekuler Linier. Analisis Runtut Waktu (Time Series) adalah analisis pergerakan atau perubahan variabel bisnis/ekonomi dari waktu ke waktu.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara, yang ibukotanya Gunungsitoli. Bersama pulau-pulau lain yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

PRODUKTIVITAS BONGKAR MUAT KAPAL RO-RO PT ASDP INDONESIA FERRY

BAB I PENDAHULUAN. Kota Sorong merupakan salah satu kota di Provinsi Papua Barat yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data dari PT. ASDP Ketapang Gilimanuk tahun 2012,

Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 1996 Tentang : Kepelabuhanan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Data AMDK tahun 2011 Gambar 1.1 Grafik volume konsumsi air minum berdasarkan tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Badan Litbang Perhubungan telah menyusun kegiatan penelitian yang dibiayai dari anggaran pembangunan tahun 2010 sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MELAYANI DENGAN HATI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 84 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN I-1

Studi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR

Kata kunci: Pelabuhan Padangbai-Bali, Karakteristik Parkir, Kebutuhan Ruang Parkir.

SIMULASI SISTEM TRANSPORTASI KAPAL FERRY STUDI KASUS PELABUHAN PENYEBERANGAN KETAPANG GILIMANUK. Ahmed Assqol Hany 1), A.A.B.

CROSS SECTION. Data yang tidak berdasar waktu DATA STATISTIK BERDASARKAN PERSPEKTIF WAKTU TIME SERIES. Berbasis Waktu

TIME SERIES. Deret berkala dan Peramalan

RANCANGAN KRITERIA KLASIFIKASI PELAYANAN PELABUHAN

I. PENDAHULUAN. transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas kota.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis terhadap aspek ekonomi, juga memiliki

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

TERMINAL PENUMPANG/TERMINAL BUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2001 TENTANG KEPELABUHANAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK PENELITIAN. PT ASDP Indonesian Ferry (Persero) Cabang Merak merupakan salah satu pelabuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN LAUT SERUI DI KOTA SERUI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. pemanfaatan seluruh potensi daerah guna mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap Terminal Leuwi Panjang Bandung seperti yang telah diuraikan Time headway dan waktu tunggu rerata (Wtr).

Transkripsi:

ANALISIS PENAMBAHAN DERMAGA BARU DALAM UPAYA MENGURAI KEPADATAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK * *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia 2) Mahasiswa Program Sarjana Reguler Program Studi Teknik Perkapalan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik universitas Indonesia Program Studi Teknik Perkapalan Telephone: (021)727 0032, 786 4089, Faximile: (021) 727 0033 Kampus UI Depok 16424 E-mail: idham.harry@ui.ac.id ABSTRAK Jalur penyeberangan Merak-Bakauheni merupakan jalur terpadat di Indonesia, seringkali terjadi antrian panjang terutama saat libur panjang. Kebutuhan akan transportasi penyeberangan yang terus naik dari tahun ke tahun menuntut adanya peningkatan pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana. Untuk dapat mengakomodasi kebutuhan ini maka PT ASDP Indonesia Ferry berencana akan menambah satu dermaga di Pelabuhan Merak. Dengan mengestimasi banyaknya kendaraan yang akan melalui lintas Merak-Bakauheni maka digunakan teori analisis time series. Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Merak pada bulan September-November 2012. Data yang diperlukan yaitu data perjalanan Merak-Bakauheni beberapa tahun terakhir, data Pelabuhan Merak, dan data rencana pembangunan dermaga baru pelabuhan. Dengan menggunakan analisis time series serta dari data-data yang didapat akan dianalisis pengaruh penambahan dermaga baru sebagai upaya dalam mengakomodasi kebutuhan transportasi penyeberangan Merak-Bakauheni Kata Kunci : Analisi Time Series, Dermaga, Kepadatan Kendaraan, Pelabuhan Merak 2

PENDAHULUAN Jalur penyeberangan Merak- Bakauheni merupakan jalur penyeberangan antarpulau terpadat di Indonesia. Tingginya kebutuhan akan transportasi penyeberangan salah satunya disebabkan oleh kegiatan perekonomian Jawa dengan Sumatera yang berkembang dengan pesat, dan juga adanya perbedaan dari komoditi utama dari masingmasing pulau sehingga adanya saling ketergantungan antara kedua pulau. Berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025, tema pembangunan Pulau Sumatera adalah sentra produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional dengan hasil utamanya antara lain kelapa sawit, karet, besi baja, batu bara, dan lain sebagainya. Sedangkan tema pembangunan Pulau Jawa adalah pendorong industri jasa dan nasional dengan hasil dan kegiatan ekonomi utamanya adalah peralatan trasnportasi, tekstil, makanan dan minuman, perkapalan dan lain sebagainya. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi Jawa dan Sumatera maka semakin bertambah pula kebutuhan akan trasnportasi penyeberangan. Untuk mengakomodasi kebutuhan akan jasa angkutan penyeberangan dan pengelolaan pelabuhan penyeberangan untuk penumpang, 3 kendaraan dan barang maka didirikanlah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang statusnya saat ini merupakan Badan Usaha Milik Negara. Fungsi utamanya adalah menyediakan akses transportasi publik antarpulau yang bersebelahan serta menyatukan pulau-pulau besar, sekaligus menyediakan akses transportasi publik ke wilayah yang belum memiliki penyeberangan guna mempercepat pembangunan daerah. Namun semakin bertambahnya kebutuhan akan transportasi penyeberangan, membuat PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) harus memikirkan langkah yang tepat guna mengantisipasi kepadatan di pelabuhan sebagai akibat dari lonjakan kendaraan yang akan menggunakan jasa penyeberangan. Menurut pihak PT ASDP Merak selain faktor tingginya kebutuhan akan transportasi penyeberangan, antrean panjang kendaraan pun bisa diakibatkan dari faktor lainnya seperti cuaca buruk sehingga menyulitkan kapal untuk berlayar dan bersandar di pelabuhan, waktu pelaksanaan docking kapal banyak yang bersamaan sehingga jumlah kapal yang siap beroperasi sedikit, lonjakan penumpang dan kendaraan saat libur panjang dan libur hari raya. Untuk mengantisipasi masalah tersebut PT ASDP Indonesia Ferry melakukan berbagai langkah, salah satunya dengan merencanakan pembangunan dermaga baru di Pelabuhan

Merak yaitu dermaga VI yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2014. Dengan menghitung kapasitas Pelabuhan Merak saat mulai mengoperasikan dermaga baru dan mengestimasi pertumbuhan kendaraan pada lintas Merak-Bakauheni untuk beberapa tahun kedepan dan kemudian akan dianalisis keefektifitasan dalam membangun dermaga baru di Pelabuhan Merak sebagai upaya untuk mengakomodasi kebutuhan akan penyeberangan Merak- Bakauheni dan mengurangi antrean dan kepadatan di pelabuhan. LANDASAN TEORI Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang. Dasar pertimbangan dalam perancangan dermaga: Panjang dan lebar dermaga disesuaikan dengan kapasitas/ jumlah kapal yang akan berlabuh. Lebar dermaga dipilih sedemikian rupa sehingga paling menguntungkan terhadap fasilitas darat yang tersedia seperti kantor dan gudang dengan 4 masih mempertimbangkan kedalaman air. Analisis time series Analisis time series merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Ada 4 faktor yang memengaruhi data time series. Dalam data ekonomi biasanya didapati adanya fluktuasi/variasi dari waktu ke waktu atau disebut dengan variasi time series. Variasi ini biasanya disebabkan oleh adanya faktor trend (trend factor), fluktuasi siklis (cyclical fluktuation), variasi musiman (seasonal variation), dan pengaruh random (irregular/random influences). Trend adalah keadaan data yang naik atau turun dari waktu ke waktu. Contoh yang menunjukkan trend menaik yaitu pendapatan per kapita, jumlah penduduk. Variasi musiman adalah fluktuasi yang muncul secara reguler setiap tahun yang biasanya disebabkan oleh iklim, kebiasaan (mempunyai pola tetap dari waktu ke waktu). Contoh yang menunjukan variasi musiman seperti penjualan pakaian akan meningkat pada saat hari raya, penjualan buku dan tas sekolah akan meningkat pada saat awal sekolah. Variasi siklis muncul ketika data dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka

panjang, variasi siklis ini bisa terulang setelah jangka waktu tertentu. Variasi siklis biasanya akan kembali normal setiap 10 atau 20 tahun sekali, bisa juga tidak terulang dalam jangka waktu yang sama. ini yang membedakan antara variasi siklis dengan musiman. Gerakan siklis tiap komoditas mempunyai jarak waktu muncul dan sebab yang berbedabeda, yang sampai saat ini belum dapat dimengerti. Contoh yang menunjukkan variasi siklis seperti industri konstruksi bangunan mempunyai gerakan siklis antara 15-20 tahun sedangkan industri mobil dan pakaian gerakan siklisnya lebih pendek lagi. Variasi random adalah suatu variasi atau gerakan yang tidak teratur (irregular). Variasi ini pada kenyataannya sulit diprediksi. Contoh variasi ini dalam data time series karena adanya perang, bencana alam dan sebab-sebab unik lainnya yang sulit diduga. Total variasi dalam data time series adalah merupakan hasil dari keempat faktor tersebut yang mempengaruhi secara bersamasama. Ada beberapa teknik dalam membuat model trend. Teknik yang sering digunakan adalah metoda kuadrat terkecil (least square method). Model trend linier perkiraan adalah sebagai berikut: Y a + bx a = b = N Y XY X 2 Dimana: Y = data time series yang akan diperkirakan X = variabel waktu N = jumlah data METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Merak dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Merak yang beralamat di Jl Raya Pelabuhan Merak, Banten dan dilaksanakan bulan September-November 2012. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standard untuk memperoleh data yang diperlukan. Untuk memperoleh data dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan dua metode penelitian yaitu: 1) Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca buku-buku, catatan-catatan selama kuliah serta sumber-sumber lain yang mempunyai kaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Penelitian ini 5

dimaksudkan untuk memperoleh data-data sebagai dasar penyusunan teori dan pengertian atas masalah yang dibahas. 2) Penelitian Lapangan Penelitian ini dilakukan dengan cara peninjauan langsung ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak yang berlokasi di Merak Banten untuk mendapatkan gambaran yang objektif dari perusahaan tersebut. Dokumentasi Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data dan catatancatatan perusahaan yang kemudian membandingkan dengan praktik- praktik yang terjadi di PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak yang berhubungan dengan sistem pengendalian internal penjualan. Dalam hal ini penulis mempergunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu: Observasi Yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap masalah yang ingin penulis ketahui. Dimana penulis datang langsung ke PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak untuk mengetahui secara umum tentang lokasi serta gambaran umum perusahaan yang diteliti. Selain itu penulis juga memperoleh secara langsung data-data yang diperlukan. Wawancara Yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pimpinan dan staff perusahaan sehubungan dengan masalah yang diteliti guna mendapatkan data yang lengkap. 6

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelabuhan Merak merupakan pelabuhan penyeberangan lintas Jawa- Sumatera. Pelabuhan ini terletak di sebelah barat Pulau Jawa, tepatnya di Kota Cilegon, Provinsi Banten. Luas area Pelabuhan Merak berdasarkan sesuai sertifikat No. 10.01.19.05.4.00019 adalah 150.615 m 2. Dalam menunjang keperluan aktivitas di pelabuhan maka Pelabuhan Merak memiliki beberapa fasilitas penunjang seperti terminal, lahan parkir kendaraan, ruang tunggu, dermaga. Tabel kapasitas siap muat dermaga Data penyeberangan Merak-Bakauheni tahun 2003-2011 Tabel data penyeberangan periode 2003-2009 Tabel fasilitas Pelabuhan Merak 2,500,000 Tabel spesifikasi dermaga Pelabuhan Merak 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 Jumlah Kendaraan 0 7

250000 200000 150000 100000 50000 0 Grafik Data Jumlah Kendaraan Perbulan Pada Penyeberangan Merak-Bakauheni 2010-2012 2010 2011 2012 2011 1.964.725 21,19 Memperkirakan pertumbuhan kendaraan pada penyeberangan Merak-Bakauheni dengan menggunakan analisis time series Tabel jumlah kendaraan dan persentase kenaikan pada penyeberangan Merak- Bakauheni periode 2003-2011 Y a + bx Tahun Jumlah Kendaraan Kenaikan Jumlah Kendaraan (%) a = Y 13.389.868 = = 1.487.763,1 N 9 2003 1.074.340 21,19 2004 1.302.034-3,62 2005 1.254.907 3,04 2006 1.293.044 10,13 b = XY 2 X = 6.121.026 60 = 102.017,1 Maka persamaan garis liniernya adalah Y = 1.487.763,1 + 102.017,1 X 2007 1.424.079 16,48 2008 1.658.744-0,87 2009 1.644.323 7,87 2010 1.773.672 10,77 8

Tabel perkiraan jumlah kendaraan pada penyeberangan Merak-Bakauheni pada tahun 2012-2020 Tabel perkiraan kapasitas siap muat dermaga Rencana pembangunan dermaga VI Dermaga VI direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 3 hektar. Dengan menggunakan data dermaga yang sudah ada diambil data dermaga yang paling luas yaitu dermaga I dengan luas 9600 m 2, maka diasumsikan luas lahan yang diperlukan untuk pembangunan dermaga VI beserta fasilitas pendukung lainnya seluas 1,5 hektar maka luas lahan yang tersisa untuk parkir kendaraan sekitar 1,5 hektar atau 15.000 m 2. Untuk menghitung daya tampung jumlah kendaraan campuran digunakan data ukuran dua golongan kendaraan yaitu kendaraan golongan IV dan VII, ukuran kendaraan golongan IV diasumsikan 2 m x 4 m, sedangkan untuk kendaraan besar diambil data dari kendaraan golongan VII yaitu 2,5 m x 10 m. 9 Dari tabel di atas dapat dilihat daya tampung lahan parkir dermaga VI dapat menampung 1875 kendaraan kecil atau 600 kendaraan besar. Dan untuk kendaraan campuran bila diasumsikan masing-masing mendapat lahan parkir 50% dari luas lahan parkir keseluruhan untuk masing-masing jenis kendaraan maka dapat menampung 1238 kendaraan. Dan untuk keseluruhan dermaga dapat menampung 4086 kendaraan campuran Menghitung daya angkut kapal lintas Merak-Bakauheni Untuk menghitung daya angkut kapal lintas Merak-Bakauheni maka diasumsikan dengan kondisi ideal, antara lain: Jumlah kapal yang beroperasi 6 kapal perdermaga; Waktu bongkar muat, persiapan masuk & keluar dermaga yaitu 60 menit;

Waktu berlayar 120 menit; Dalam satu hari kapal dapat melakukan 3-4 kali perjalanan; Pelabuhan beroperasi selama 24 jam; Untuk menghitung daya angkut perkapal, diasumsikan rata-rata dari semua kapal yang beroperasi di lintas Merak- Bakauheni yaitu setiap kapal rata-rata dapat menampung sekitar 97 kendaraan campuran. Satu tahun diasumsikan 365 hari. Keadaan saat lima dermaga beroperasi Tabel data kapal yang beroperasi lintas Merak-Bakauheni Dengan menggunakan kondisi ideal seperti yang disebut di atas, maka dengan lima dermaga maksimal 30 kapal yang dapat beroperasi, 15 kapal di Pelabuhan Merak dan 15 kapal di Pelabuhan Bakauheni dapat diangkut sekitar 4350 kendaraan (asumsi tiga kali perjalanan dalam satu hari) hingga 5800 kendaraan (asumsi empat kali perjalanan dalam satu hari). Dan dalam satu tahun dapat mengangkut sekitar 1.587.616 kendaraan sampai 2.116.822 kendaraan. Jika melihat pada tabel perkiraan pertumbuhan kendaraan maka dengan kondisi saat ini diperkirakan hanya bisa mengakomodasi kebutuhan transportasi penyeberangan sampai tahun 2013-2014, untuk tahun-tahun berikutnya diprediksi pelabuhan dan kapal yang ada tidak dapat memenuhi jumlah kebutuhan transportasi penyeberangan lintas Merak- Bakauheni. 10

Keadaan saat 6 dermaga beroperasi Penambahan satu dermaga maka kapal yang dapat beroperasi bisa lebih banyak. Jumlah kapal yang beroperasi dengan menggunakan kondisi ideal seperti yang disebut di atas, maka dengan 6 dermaga maksimal 36 kapal yang dapat beroperasi, 18 kapal di Pelabuhan Merak dan 18 kapal di Pelabuhan Bakauheni dapat diangkut sekitar 5220 kendaraan (asumsi tiga kali perjalanan dalam satu hari) hingga 6959 kendaraan (asumsi empat kali perjalanan dalam satu hari). Dan dalam satu tahun dapat mengangkut sekitar 1.905.140 kendaraan sampai 2.540.186 kendaraan. Jika melihat pada tabel prediksi pertumbuhan kendaraan maka dengan kondisi ini diperkirakan hanya bisa mengakomodasi kebutuhan transportasi penyeberangan sampai tahun 2017, dan untuk tahun-tahun beikutnya diprediksi pelabuhan dan kapal yang ada tidak dapat memenuhi jumlah kebutuhan transportasi penyeberangan lintas Merak-Bakauheni. KESIMPULAN Dengan penghitungan secara ideal dengan mengasumsikan semua armada penyeberangan dan fasilitas bekerja secara maksimal dan memprediksi pertumbuhan kebutuhan penyeberangan Merak-Bakauheni maka dengan penambahann dermaga baru pada Pelabuhan Merak dapat mengakomodasi 11 kebutuhan penyeberangan untuk kendaraan maksimal sampai tahun 2017, dan untuk tahun berikutnya diperkirakan Pelabuhan Merak sudah tidak dapat mengakomodasi kebutuhan penyeberangan Merak-Bakauheni. Diperlukan beberapa solusi lain dan pembenahan dalam pengaturan di pelabuhan agar berjalan lebih efisien dan maksimal supaya permasalahan tentang kemacetan di Pelabuhan Merak bisa diatasi. SARAN Setelah melakukan pengamatan, analisis dan membuat kesimpulan yaitu dengan pembangunan dermaga baru untuk Pelabuhan Merak kurang efektif atau memberikan efek signifikan sebagai upaya untuk mengurai kemacetan dan mengakomodasi kebutuhan penyeberangan Merak-Bakauheni. Maka solusi lainnya yang dapat dilakukan oleh PT ASDP cabang Merak sebagai penyedia jasa penyeberangan antara lain: Menambah jumlah kapal dengan ukuran yang lebih besar; Mengatur kembali jadwal docking untuk kapal-kapal yang beroperasi di jalur penyeberangan Merak- Bakauheni dan merundingkan dengan pihak perusahaan pemilik kapal;

Mempercepat dan memperketat pelaksanaan port time; Melakukan standardisasi untuk spesifikasi dermaga dan kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak sehingga kapal yang beroperasi dapat sandar di semua dermaga Pelabuhan Merak; Jika memungkinkan menambah areal lahan parkir agar antrian kendaraan tidak sampai keluar pelabuhan dan mengganggu lalu lintas sekitar pelabuhan; Melengkapi setiap dermaga dengan fasilitas penunjang yang lengkap. Solusi lainnya yang mungkin bisa dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan membuka jalur penyeberangan baru Jawa- Sumatera, sehingga penyeberangan menuju Sumatera tidak terkonsentrasi di Pelabuhan Merak saja, mengingat untuk memperluas areal Pelabuhan Merak kurang memungkinkan karena wilayahnya yang dikelilingi oleh bukit, dan juga karena lalu lintas laut Merak-Bakauheni sudah padat sehingga sulit untuk mengoperasikan banyak kapal. DAFTAR PUSTAKA Bianchi M., Boyle M., Hollingsworth D. (1999), "A comparison of methods for trend estimation", Applied Economics Letters, 6(2): 103 109. Chatfield, C. (1993), "Calculating Interval Forecasts", Journal of Business and Economic Statistics, 11(2): 121 135. Mulyani, Sri.Manajemen Traffic PT ASDP Dalam Menangani Kepadatan Antrian Truk Penyeberangan Merak-Bakauheni. Banten.2012 Spiegel, Murray R, dan Stephens, Larry J. Statistik. Alih Bahasa: Wiwit K. dan Irzam H. Penerbit Erlangga. 2004. Suwarto, Amin dkk. Penelitian Penyeberangan Pada Lintas Merak-Bakauheni Sampai Dengan Tahun 2050. Jakarta.2010. Utorodewo, Felicia N, dkk. Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Universitas Indonesia.2008. Walpole, Renolld E. and Myers, Raymond, Probability and Statistics for Engineers and Scientists, Scond Edition, Macmillan Publishing Co., Inc.1978. 12