BAB I PENDAHULUAN Umum

dokumen-dokumen yang mirip
ANNUAL REPORT PROGRAM PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

DISEMINASI TEKNOLOGI

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

Peneliti Utama : Nusa Idaman Said, Ir, M.Eng. Anggota : Wahyu Widayat, Ir. MSi. Suprapto, Drs, M.Eng. Samsuhadi, Dr. Feddy Suryanto, Drs.

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI IPAL TPA DAN PILOT PLANT TPA SANITARY LANDFILL

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TPA KABUPATEN

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROFIL BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (BPLH)

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

TEKNOLOGI DAUR ULANG AIR LIMBAH

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

BAB 3 ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KELEMBAGAAN

RIWAYAT TIM PENULIS DAN TIM EDITOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR $74 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

PILOT PLANT TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENGELOLAAN DAN KELESTARIAN KEBERADAAN SUMBER AIR SEBAGAI SALAH SATU UNSUR PENTING KEBUTUHAN MANUSIA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN WONOGIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang maupun masa depan. Banyak negara memperdebatkan masalah ini dan

TENTANG PENGANGKATAN DAN PENETAPAN TIM PELAKSANA PENYUSUNAN GLOBAL TECHNOLOGY NEEDS ASSESSMENT (TNA) INDONESIA - TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN I.1

VII. PEMBAHASAN UMUM 7.1. Visi Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih dioperasikan secara open dumping, yaitu sampah yang datang hanya dibuang

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

A. Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Limbah Kabupaten Kubu Raya

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

Praktik Cerdas TPA WISATA EDUKASI. Talangagung

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PEMILIHAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH UNTUK TPST KOTA PROBOLINGGO, JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTIKRITERIA

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERENCANAAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PROBOLINGGO

Program dan Kegiatan Strategis

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PUSAT TEKNOLOGI LINGKUNGAN Environmental Technology Center

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SAAT INI

Definisi Perubahan Iklim. Adaptasi perubahan iklim. Knowledge Management Forum 2017 Surabaya, April

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

WALIKOTA PAREPAREIKOTA PAREPARE

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI BALI

B A B I P E N D A H U L U A N

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB I P E N D A H U L U A N

Infrastruktur PLP dalam Mendukung Kesehatan Masyarakat

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

SEMINAR NASIONAL APLIKASI TEKNOLOGI PENYEDIAAN AIR BERSIH UNTUK KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA Jakarta, 16 Juni 2010

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan...

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

10 sungai dan 2 danau

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali dengan luas kurang lebih 5.636,66 km 2. penduduk yang mencapai jiwa sangat rentan terhadap berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Kantor Lingkungan Hidup Kota Metro merupakan suatu. proses yang ingin dicapai pada hasil yang ingin dicapai Kantor

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

Bab 4 Strategi Pengembangan Sanitasi

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

POLEMIK PENGELOLAAN SAMPAH, KESENJANGAN ANTARA PENGATURAN DAN IMPLEMENTASI Oleh: Zaqiu Rahman *

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

DESKRIPSI PROGRAM AIR LIMBAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang visinya adalah sebagai Pusat Unggulan Teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk mewujudkan kemandirian bangsa, Untuk menuju kepada Visi tersebut, BPPT mempunyai 6 Misi yang salah satunya adalah Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang kebijakan teknologi untuk menghasilkan inovasi dan layanan teknologi melalui pengkajian, intermediasi, solusi, clearing house, dan audit teknologi. Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya akan sumberdaya alam. Pembangunan Indonesia sebagian besar mengandalkan kepada exploitasi dan explorasi sumberdaya alam. Explorasi dan exploitasi terhadap sumberdaya alam, berdampak kepada perubahan kualitas lingkungan. Polusi udara, penurunan muka air tanah, timbulan sampah domestik maupun B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) serta munculnya limbah cair dari masyarakat maupun industri merupakan permasalahan yang timbul sebagai akibat laju pembangunan yang begitu pesat. Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) sebagai salah satu unit kerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki tugas untuk melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi lingkungan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan. Hal ini diwujudkan dalam peran PTL sebagai lembaga intermediasi bagi implementasi teknologi lingkungan, environmental technology clearing house (TCH), pengkajian teknologi lingkungan, audit teknologi lingkungan, dan solusi teknologi lingkungan dalam meningkatkan kemampuan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional sehingga mampu meningkatkan standar kehidupan bangsa, kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia. Kemampuan dan rencana kerja PTL dalam melaksanakan peran tersebut akan tercermin dari program dan kegiatankegiatan di yang telah dilakukanya di tahun 2014 maupun tahun-tahun sebelumnya serta tahun dimasa yang akan datang. Buku laporan tahunan (annual report) ini memaparkan hasil hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh Pusat Teknologi Lingkungan pada tahun 2014 dalam mendukung Pembangunan Nasional yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 1

1.2. Uraian Singkat Hasil Kegiatan Pusat Teknologi Lingkungan Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi PTL, sebagaimana direncanakan pada Rencana Strategi (Renstra) PTL 2010-2014 serta Rencana Kerja (Renja) PTL per tahun telah melaksanakan pembangunan Iptek Lingkungan dengan kegiatan penelitian, pengembangan, dan kerekayasaan (Litbangyasa) bidang teknologi lingkungan sebagaimana diuraikan dibawah ini. Sejak tahun 2008 yang lalu, PTL bekerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum telah melakukan penelitian dan pengembangan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sanitary Landfill di Bangli (Bali). Kegiatan ini difokuskan pada uji kinerja Pilot Plant TPA sanitary landfill sistem basah (wet cell) dan sistem kering (dry cell) yang berlangsung hingga tahun 2013. Hasil dari kajian ini selanjutnya dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan disain TPA sanitary landfill kabupaten/kota. Di bidang persampahan selanjutya sejak tahun 2013 juga telah dilakukan kajian penanganan sampah di perkantoran serta penyusunan Disain TPA Sanitary Landfill skala kota yang diawali saat itu bekerjasama dengan Kabupaten Brebes. Dengan semakin berkembangnya pertumbuhan penduduk dan era industrialisasi, membawa dampak kepada penggunaan senyawa kimia yang termasuk dalam kategori POPs (Persistance Organic Pollutans) maupun B3. PTL sejak tahun 2010 sampai dengan 2014 mempunyai program melakukan kajian Pengurangan Senyawa POPs. Sebagai salah satu upaya tersebut, tahun 2011 telah dilakukan inventarisasi bahan-bahan ramah lingkungan yang dapat menggantikan senyawa POPs khususnya senyawa pestisida. Tahun 2012 dan 2013 telah disusun suatu sistem informasi POPs yang berguna untuk menyampaikan kondisi POPs di Indonesia beserta apa-apa saja yang telah dilakukan baik di Intern BPPT maupun di Instansi Pemerintah lain. Selain itu di tahun 2012 juga telah dikaji aplikasi teknologi remediasi untuk lahan tercemar POPs dan Peningkatan kualitas produk bahan ramah lingkungan pengganti pestisida. Semakin meningkatnya problema perubahan iklim akibat pemanasan global, juga menjadi perhatian BPPT khususnya PTL guna mengembangkan teknologi mitigasi dan adaptasi serta dampak dari perubahan iklim. Salah satu dampak perubahan iklim yang antara lain adalah semakin langkanya ketersediaan air bersih. Untuk itu dalam lima tahun ke depan PTL akan mengembangkan teknologi penyediaan air bersih dan teknologi efisiensi sumberdaya air yang didukung dengan sistem informasi sumber 2

daya air serta pemodelan sistem penyediaan air bersih. Teknologi ini selain dikembangkan untuk kawasan daerah tertinggal juga di perkotaan khususnya daur ulang air limbah di kawasan perkantoran dan industri. Beberapa teknologi lain yang juga telah dikembangkan hingga tahun 2013 adalah pemanenan air hujan (rain harvesting) dan sumur resapan air tanah dangkal dan dalam serta reservoir (embung) tempat penampungan air hujan maupun pengembangan konsep green building. Selain itu juga teknologi pengolahan air payau menjadi air siap minum dan terakhir teknologi daur ulang air limbah untuk kawasan wisata. Untuk mendukung Gerakan Nasional Indonesia Bersih yang dicanangkan oleh Wapres tahun 2011, Pusat Teknologi Lingkungan di tahun 2013 telah melaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk gedung perkantoran yang baru yakni di Geostek Serpong. Selain itu, juga pada tahun yang sama, PTL telah melakukan penyempurnaan IPAL Gedung BPPT Thamrin. IPAL ini adalah untuk mengolah air limbah domestik yang keluar dari gedung perkantoran sampai dengan air buanganya memenuhi baku mutu dan dapat dipergunakan kembali (daur ulang). Dengan dibangunnya IPAL ini diharapkan gedung gedung perkantoran lain dapat mencontohnya untuk mensukseskan Gerakan Nasional Indonesia Bersih. 1.3. Kegiatan Pusat Teknologi Lingkungan 2014 Tahun 2014 merupakan akhir tahun kegiatan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (PPTL) untuk periode 2010-2014. Di tahun ini sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kegiatan di pimpin oleh seorang Kepala Program. Di bawah Kepala Program ada Insinyur Kepala (Chief Engineer/CE) yang bertugas sebagai pimpinan pelaksana teknis kegiatan, dan seorang Manager Program (Program Menejer/PM) yang bertugas untuk menejerial Program utamanya dari sisi administratif. Sebagai pelaksana langsung kegiatan, ada kepala grup kegiatan, (Work Breakdown Structure) kepala kegiatan (Work Package/WP) dan staf (Engineer Staff/ES). Struktur organisasi Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan 2014 dapat dilihat pada gambar 1.1. Secara keseluruhan kegiatan-kegiatannya bermuara kepada peran Pusat Teknologi Lingkungan yakni sebagai lembaga intermediasi bagi implementasi teknologi lingkungan, Environmental Technology Clearing House (TCH), pengkajian teknologi lingkungan, audit teknologi lingkungan, 3

dan solusi teknologi lingkungan dalam meningkatkan kemampuan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional sehingga mampu meningkatkan standar kehidupan bangsa, kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia. Program PPTL terdiri dari 3 Grup Kegiatan yakni Pertama adalah Grup Kegiatan Pilot Plant Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Air dan Daur Ulang Air, Grup Kegiatan kedua adalah Pilot Plant TPA Sanitary Landfill, IPAL Geostek dan Penyempurnaan IPAL Gedung BPPT. Sedangkan Grup Kegiatan ketiga adalah Pengembangan Teknologi Pengelolaan B3 dan POPs. Setiap Grup Kegiatan di PPTL, terdiri dari beberapa kegiatan yang mana masing-masing kegiatan menghasilkan output kegiatan berbeda-beda. Grup kegiatan pertama telah menghasilkan pilot plant IPAL Lindi berikut data-data uji cobanya, juga menghasilkan Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Siap Minum yang diterapkan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Grup Kegiatan Kedua telah menghasilkan dokumen studi kelayakan TPA Kabupaten Kota, Disain Tempat Pengelolaan Sampah Perkantoran, SOP (Standard Operation Procedure) pengolahan sampah Perkantoran dan pilot plant sistem online monitoring untuk IPAL Geostek dan IPAL BPPT Thamrin. Sedangkan Grup Kegiatan ketiga telah menghasilkan Sistem Informasi B3POP yang dapat diakses oleh masyarakat melalui Web, juga menghasilkan rekomendasi penanganan B3 untuk industri Besi/Baja. Untuk mendukung kerjasama dengan PemKot Probolinggo, ditahun 2014 juga telah dilakukan kajian TPA utamanya adalah untuk pemurnian gas metan yang dihasilkan oleh TPA. Seluruh hasil-hasil dari kegiatan, dipaparkan lengkap pada bab-bab berikutnya dalam buku ini. Dalam pelaksanaan kegiatan PPTL 2014, Pusat Teknologi Lingkungan tidak bekerja sendiri namun didukung oleh mitra dari Swasta, Pemerintah Daerah dan Kementerian serta dari Industri. Mitra-mitra tersebut beserta perannya diuraikan pada table 1.1. 4

Tabel 1.1. Mitra Kerjasama Pusat Teknologi Lingkungan No Nama Mitra Pekerjaan dalam Anggaran Eksternal Kegiatan (in Kind/in Cash) Alamat 0 1 2 3 5 1 Pemda Kab. Probolinggo Fasilitator program Penyediaan ruang untuk pelatihan dan Badan Lingkungan Hidup diseminasi teknologi TPA penyelenggaraan sosialisasi teknologi 2 Kementeria n Penyedia Informasi dan Penyelenggaraan FGD. Masukan data Asdep B3 Kemen Hut LH Lingkungan Hidup Kehutanan Regulasi POPs B3 data 3 Dinas Kebersihan/ Menyediakan air lindi dan data Fasilitas air lindi untuk penelitian Pengelola TPA Bantar Gebang pengelola TPA Bantar Gebang (PT. Godang Tua Jaya data mengenai TPA 4 Bappeda Memfasilitasi Data kualitas air, Bappeda Raja Ampat Raja Ampat data data dan mengarahkan penempatan arsinum fasilitas peresmian 5 DKK TOA Memfasilitasi sensor online monitoring kualitas air Dari DIPA BPPT Tokyo Jepang 5

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN TAHUN 2014 PROGRAM MANAGER Drs. Feddy Suryanto Asisten Program Manager Ir. Achirwan, MT. WBS 1.1. Pilot Plant Teknologi Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Air & Daur Ulang Air Limbah Ir.Taty Hernaningsih,M.Sc Group WP.1.1.1. Uji Coba Kinerja Pilot Plant IPAL Lindi Dinda Hartaya ST. WP 1.1.2. Aplikasi Teknologi Pengolahan Air Minum Ir. Wahyu Widayat MSi. KEPALA PROGRAM Ir. P. Nugro Rahardjo MSc. WBS 1.2. Pilot Plant TPA Sanitary Landfill, IPAL Geostek & Penyempurnaan IPAL Gd BPPT Dr. Ir.Ikbal M.Eng Group WP 1.2.1. Disain dan Rekomendasi Teknologi TPA Sanitary Landfill Kabupaten Dr. Ir. Wahyu Purwanta WP 1.2.2. Pembangunan IPAL Lab. & Onlimo IPAL Gdg Geostek Ir. Nusa I.Said MEng. APU WP 1.2.3. Penyempurnaan IPAL, Daur Ulang Air & Onlimo Gdg BPPT Ir. Setiyono MSi. WP 1.2.4. Disain Sistem Pengelolaan Sampah Gedung Geostek Ir. Suprapto MSc. CHIEF ENGINEER DR. Ir. Rudi Nugroho M.Eng. WBS 1.3. Pengembangan Teknologi Pengelolaan B3 & POPs Drs. Lestario Widodo GL WP.1.3.1. Pengembangan Sistem Informasi B3 & POPs Heru DwiWahyono M.Kom. WP 1.3.2. Pengelolaan Limbah B3 Pada Industri Mercury Ir. Wiharja MSi. Annual Report 2014 Gambar 1.1. Struktur Kerekayasaan Program Pengkajian & Penerapan Teknologi Lingkungan 6