STUDI TENTANG KETERCAPAIAN STANDAR UJI KOMPETENSI SISWA DALAM MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN DI SMK

dokumen-dokumen yang mirip
EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

STUDI EKSPLORASI SARANA PRASARANA PRAKTIK DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK

KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PRAKTIK PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP AKTIVITAS, INTERAKSI, DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA SMK DI KABUPATEN BANDUNG

BAB II PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM PRODUKTIF SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN JOB SHEET BERBASIS PERFORMANCE ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI CONVENTIONAL ENGINE TUNE UP

KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN BERDASARKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

STUDI KETERLAKSANAAN PRAKERIN TERHADAP KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SISWA SMK

Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung

STUDI TENTANG KETERAMPILAN BELAJAR PENYETELAN KARBURATOR BAGI SISWA TUNA RUNGU

WAKTU PRAKTIK DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA SMK UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

STUDI DURASI BELAJAR SERVICE RINGAN ENGINE SEPEDAMOTOR MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BAGI SISWA TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( Classroom Action Research ),

PENERAPAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PRAKTEK MANAJEMEN USAHA BOGA

STUDI TENTANG KETERCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PADA MATERI PENGISIAN REFRIGERAN DI UNIT TATA UDARA DOMESTIK

DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN BAB II : KAJIAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN

HUBUNGAN WAKTU KERJA TERHADAP HASIL KERJA PADA PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN BUBUT

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR ANTARA KELAS BINAAN ASTRA DENGAN KELAS REGULER PADA KOMPETENSI MEMELIHARA UNIT FINAL DRIVE POROS PENGGERAK RODA BELAKANG

EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TUNE UP SEPEDA MOTOR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SELF DESIGN PROJECT LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA SMK PADA KOMPETENSI PEMESINAN FRAIS KOMPLEKS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KELISTRIKAN

RELEVANSI MATERI PEMBELAJARAN TEKNIK REFRIGERASI DI PERGURUAN TINGGI DAN DI SMK DENGAN STANDAR UJI KOMPETENSI

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

ANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan. Praktek Otomotif Siswa. Budi Riyanto ( ) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP veteran Semarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPLORASI PERALATAN PRAKTIKUM PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF DITINJAU DARI STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

EKSPLORASI MINAT BEKERJA, BERWIRAUSAHA, DAN MELANJUTKAN STUDI MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN UPI

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING TERHADAP MOTIVASI PENYELESAIN TUGAS GAMBAR TEKNIK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE ALAT PERAGA ENGINES CUTTING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN KELAS X DI SMK YPT PURWOREJO

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR CHASSIS PEMINDAH TENAGA DENGAN PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH SISWA KELAS XI TKR SMK TAMTAMA KROYA

ANALISIS KUALITAS SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Studi Deskriptif Tentang Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI Program Keahlian TKR Standar Kompetensi Pemeliharaan dan Penyetelan Mesin

J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume...13 Edisi 2 Tahun 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI LAS LISTRIK BERBASIS PRODUK DI SMK PEMESINAN

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI FASILITAS ALAT PRAKTIK UNTUK MENCAPAI TUNTUTAN KOMPETENSI SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

HUBUNGAN MINAT MEMILIH PRROGRAM KEAHLIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

146 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo. Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

HUBUNGAN ANTARA WAKTU PEMOTONGAN DENGAN WAKTU PEMESINAN BUBUT PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG PEMESINAN

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

STUDI EKSPLORASI KETERSERAPAN LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA BANDUNG PADA INDUSTRI OTOMOTIF

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Identifikasi miskonsepsi, diartikan sebagai suatu upaya penyelidikan yang

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR PERAWATAN KOPLING

KETERCAPAIAN KOMPETENSI LAS TIG LEVEL 1G PADA PERKULIAHAN TEKNIK PENGELASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

KONTRIBUSI KOMPETENSI MEMBACA GAMBAR TEKNIK TERHADAP KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN BUBUT SISWA SMK

EKSPLORASI KESIAPAN SISWA MEMASUKI DUNIA KERJA PADA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI LULUSAN YANG DIBUTUHKAN DI INDUSTRI DENGAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PADA PEMBELAJARAN PSYCHROMETRIC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK TUNAS NUSANTARA PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen dengan Metode Video Animasi Tahun Pelajaran 2013/2014.

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

KOMPETENSI GURU SMK TEKNIK OTOMOTIF DI KABUPATEN SLEMAN. Oleh: Lilik Chaerul Yuswono dkk

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BUBUT LANJUT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KETERCAPAIAN HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA PRAKTIK PEMELIHARAAN AC SPLIT

PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK MESIN

KONTRIBUSI KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KIMIA SISWA SMA DI KOTA MANOKWARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian. 2. Waktu Penelitian

ANALISIS BAHAN AJAR PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK SISTEM PEMINDAH TENAGA DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN

BAB I PENDAHULUAN. Bagi negara yang sedang berkembang seperti negara Indonesia, ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre- experiment.

PEMETAAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI DI KOTA JAMBI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ALAT PERAGA PADA SISTEM STARTER MOBIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK CIPTA KARYA PREMBUN

ANALISIS WAKTU PEMESINAN PADA UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

BAB III METODE PENELITIAN X O. Gambar 3.1.One-Shot Case Study Keterangan: X = Perlakuan yang diberikan O = Observasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SIWA SMK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian

Transkripsi:

154 STUDI TENTANG KETERCAPAIAN STANDAR UJI KOMPETENSI SISWA DALAM MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN DI SMK Asep R. Saepulloh 1, Nana Sumarna 2, Tatang Permana 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 aseprohdat@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran ketercapaian standar uji kompetensi nasional, dalam mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kompetensi dasar sistem penerangan. Penilaiannya ditinjau dari enam komponen atau aspek, yaitu: pengetahuan, persiapan kerja, proses, hasil kerja, sikap kerja dan waktu kerja. Metode yang digunakan adalah metode one-shoot case study dengan sampel penelitian 36 siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Katapang. Data yang diperoleh dari hasil observasi uji kompetensi, dengan lembar observasi yang bersumber dari Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah di uji kesahihannya oleh guru pengampu mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan melalui pertimbangan ahli (expert judgment). Hasil penelitian menunjukan bahwa 27 dari 36 sampel telah memenuhi standar uji kompetensi nasional mata pelajaran pemeliharan kelistrikan kompetensi dasar sistem penerangan. Hasil tersebut ditinjau dari komponen penilaian pengetahuan, komponen penilaian persiapan, komponen penilaian proses, komponen penilaian hasil, komponen penilaian waktu dan komponen penilaian sikap. Kata kunci: uji kompetensi, kelistrikan, kompetensi, penerangan PENDAHULUAN Kemajuan teknologi yang semakin berkembang, memberikan berbagai dampak pada sistem pendidikan nasional. Terutama dalam pendidikan kejuruan, yang dituntut untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, agar sejalan dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari pendidikan nasional, yang bertujuan mempersiapkan sumber daya manusia, untuk memasuki dunia kerja yang ditentukan oleh tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan, sebagaimana tertuang dalam buku pendidikan vokasi dan kejuruan pendidikan vokasi (kejuruan) merupakan program pendidikan yang mempersiapkan orang untuk memasuki dunia kerja, baik bersifat formal maupun non formal (Kuswana, 2013). Siswa SMK diwajibkan mencapai ketiga ranah tersebut, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam mencapai suatu kompetensi. Salinan Lampiran Permendikbud nomor 54 tahun 2013 menjelaskan bahwa standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan 1 Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 2 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI 3 Dosen Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

155 keterampilan. Peserta didik diwajibkan menempuh beberapa tes atau ujian untuk mencapai suatu kelulusan, diantarnya penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional dan ujian sekolah/madrasah (Sanjaya, 2009). Uji kompentesi merupakan suatu hal yang mutlak dilaksanakan di SMK. Ujian kompetensi juga menjadikan perbedaan yang sangat mencolok antara SMK dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), dimana lulusan SMK dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja dan SMA lebih diprioritaskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Uji kompetensi bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa baik secara teori maupun praktik. Ujian kompetensi dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran (Arikunto, 2012). Siswa yang dinyatakan lulus dalam uji kompetensi diberikan suatu pengakuan berupa sertifikat, yang menyatakan bahwa siswa tersebut telah menguasai kompetensi tertentu oleh pihak sekolah. Uji kompetensi yang dilaksanakan siswa SMK, diharapakan dapat menghasilkan lulusan SMK yang siap terjun di dunia kerja. Sertifikat yang diberikan oleh pihak sekolah, diharapkan lulusan SMK dapat dengan mudah memasuki dunia industri. Fakta dilapangan menunjukan bahwa beberapa siswa mengalami kesulitan dalam mencapai tingkat kelulusan uji kompetensi. SMK Negeri 1 Katapang memilih soal paket 1 (satu) dari ketiga paket soal, yang terdiri dari empat komponen penilaian, yaitu tune up mesin bensin, engine overhaul mesin bensin, perawatan/ perbaikan transmisi manual dan perawatan/ perbaikan sistem kelistrikan bodi. Data hasil pelaksanaan Ujian Praktik Kompetensi (UPK) Nasional tahun ajaran 2014/ 2015, menunjukan bahwa dari ke empat komponen penilaian soal paket 1 (satu), yang mengalami kegagalan atau remedial terbanyak adalah perawatan/ perbaikan sistem kelistrikan bodi (Dimyati dan Mudjiono, 2013). Total persentase remedial mencapai angka 34.48% dan pencapaian terendah adalah ranah keterampilan, yang hanya mencapai 75.29%. Hal ini menunjukan terdapat suatu permasalahan pada perawatan/ perbaikan sistem kelistrikan bodi. Silabus kurikulum 2013 yang digunakan oleh SMK Negeri 1 Katapang, menyatakan bahwa perawatan/perbaikan sistem kelistrikan bodi termasuk kedalam mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan kelas XI, yaitu kompetensi dasar memahami kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan, pengaman dan kelengkapan tambahan; dan memelihara kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan pengaman dan kelengkapan tambahan.

156 METODE PENELITIAN Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan ketercapaian standar uji kompetensi pada mata pemeliharaan kelistrikan. Desain penelitian yang digunakan adalah one-shoot case study yang diartikan sebagai alur dari awal sampai akhir penelitian, dimana suatu kelompok diberi treatment/ perlakuan yang selanjutnya di observasi. Perlakuan pada penelitian ini telah terlaksana dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), oleh sebab itu peneliti hanya melaksanakan observasi. Observasi dilaksanaan pada saat uji kompetensi sekolah berlangsung. Siswa dituntut melaksanakan serangkaian tes, yang mengacu pada standar uji kompetensi nasional dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Instrumen penelitian berupa lembar observasi, dengan gradasi penilaian sangat baik dengan skor 4, baik dengan skor 3, kurang baik dengan skor 2 dan sangat kurang baik 1. Pemberiaan skor tersebut diberikan terhadap subkomponen penilaian. Sedangkan komponen/ aspek penilaian terdiri dari enam kriteria, yaitu pengetahuan, persiapan, proses, hasil, waktu dan sikap kerja. Data diperoleh menggunakan one-shot case study pada sampel siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 1 yang berjumlah 36 siswa. Sampel penelitian menggunakan teknik sampling jenuh yang telah menyelesaikan pembelajaran pemeliharaan kelistrikan. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang terkait dengan ketercapain pembelajaran telah diperoleh yang meliputi pengetahuan sikap kerja dan keterampilan. Hasil penelitian disajikan pada tabel 1. Tabel 1. Hasil ketercapaian pembelajaran Komponen/Aspek Maksimum Jumlah Jumlah Skor Mean Persentase Skor Maksimum Skor ( ) ( ) (%) Pengetahuan 4 141 117 3.25 81.25 Keterampilan a. Persiapan 12 432 422 11.72 97.68 b. Proses 24 864 563 15.63 65.16 c. Hasil 4 144 105 2.91 72.91 d. Waktu 4 144 122 3.38 84.72 Sikap Kerja 28 1008 905 25.13 89.78

157 PEMBAHASAN Penskoran lembar observasi, dilakukan dengan memberikan skor jawaban bagi setiap responden, pada tiap-tiap komponen dan subkomponen penilaian. Penskoran dilakukan oleh dua orang observer sebagai tim penguji. Peneliti hanya berperan sebagai penyelengara dari awal hingga akhir penelitian/ pengujian dilaksanakan. Lembar observasi yang peneliti rancang, bersumber dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan telah diverifikasi (expert judment) oleh guru mata pelajaran pemeiharaan kelistrikan. Mencari rata-rata skor atau mean dilakukan setelah pemberian skor terhadap responden dilaksanakan. Tujuan perhitungan mean adalah untuk mengetahui rata-rata skor dari masing-masing aspek, sehingga dapat diketahui tingkat ketercapaian standar uji kompetensi pada mata pelajaran pemeliharaan kelistrikan dengan bentuk persentase. Data hasil penelitan menunjukan ketercapaian dari masing-masing aspek. Aspek pengetahuan menunjukan 81,25%, aspek keterampilan yang terdiri dari komponen penilaian persiapan sebesar 97,68%, proses 65,16%, hasil 72,91%, waktu 84,72%, dan aspek sikap kerja menunjukan 89,78%. Data pencapaian terendah pada komponen proses sebesar 65,16% dan komponen persiapan menunjukan pencapaian tertinggi 65,16%. Data hasil penelitian menunjukan bahwa, komponen proses pada aspek keterampilan memperoleh persentase terendah yaitu 65,16% dengan rata-rata hitung 15,63 dari skor maksimum sebesar 24, artinya bahwa perlu adanya perbaikan pada aspek keterampilan, yang lebih ditekankan pada praktik siswa. Setelah tingkat ketercapaian masing-masing aspek diketahui, langkah selajutnya adalah perhitungan nilai akhir. Perhitungan nilai akhir bertujuan untuk mengetahui nilai dari masing-masing siswa. Perolehan nilai akhir dari hasil penelitian menunjukan bahwa skor masing-masing dari 36 siswa memperoleh nilai yang beragam. Nilai akhir uji kompetensi siswa rata 76,5. Nilai tersebut masih belum menggembirakan walaupun di atas batas nilai minimal. Sehingga perlu terus diusahakan agar nilai mereka mencapai nilai tertinggi yang bisa diraih. Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menyatakan standar kelulusan untuk uji kompetensi nasional sebesar 70. Sembilan dari 36 siswa mengalami perbaikan atau remedial. Ditinjau dari kekurangan siswa dalam tiap aspek, perlu adanya peningkatan dalam ketiga aspek tersebut (Ginting, 2014). Terutama pada aspek keterampilan yang mendapatkan persentase terendah, agar seluruh siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal.

158 KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini adalah tercapainya standar uji kompetensi dalam mata pelajaran pemeliharaan pemeliharaan kelistrikan, dengan tingkat ketercapaian aspek pengetahuan sebesar 81,25%, aspek keterampilan sebesar 80,1% dan aspek sikap kerja sebesar 89,78%. Keberagaman nilai siswa yang ditinjau dari ketiga aspek tersebut menunjukan bahwa perlu adanya peningkatan kemampuan siswa terutama pada aspek keterampilan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (edisi kedua). Jakarta: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan Pembelajaran. (cetakan kedua). Jakarta: Asdi Mahasatya. Gintings, A. (2014). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. (edisi revisi). Bandung: Humaniora. Sanjaya, W. (2009). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana. Kuswana, W.S. (2013). Dasar-dasar Pendidikan Vokasi dan Kejuruan. Bandung: Alfabeta.