BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. berusaha menjelaskan konsep masalah yang penulis hadapi. melakukan suatu kegiatan belajar (

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

Ketuntasan Belajar Mahasiswa Kelas Pendidikan Kimia Internasional 2010 Jurusan Kimia FMIPA Unesa pada Mata Kuliah English

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

I. PENDAHULUAN. biasanya berlangsung pada tempat dan waktu tertentu. Proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MEDIA AUDIO, VISUAL, AUDIO-VISUAL, DAN MULTIMEDIA. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi oleh

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIO - VISUAL (VIDEO DAN YOUTUBE) DISUSUN OLEH :

Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iriani Mustika Furi,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses dan hasil instruksional dapat tercapai dengan mudah. Islam dewasa ini kurang menarik, terutama dari materi dan metode

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi

peneliti melakukan penelitian di lapangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradaban

BAB I PENDAHULUAN. menuntut peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Guru

BAB I PENDAHULUAN. Di sekolah dasar, Ilmu Pengetahuan Alam atau sains merupakan salah satu

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN BOUSTE HOUDER (BH)

BAB I PENDAHULUAN. dampak semakin kompleksnya problematika yang dihadapi oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati oleh kebanyakan siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi yang tinggi baik dilihat dari aspek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) BERBASIS VIDEO MENGGUNAKAN APLIKASI VIDEO SCRIBE UNTUK ANAK KELAS 2 SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat penting dalam rangka meningkatkan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat mewujudkan

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kata media pengajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. akan peneliti sajikan pada bab ini adalah latar belakang masalah, identifikasi dan

I. PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang penting untuk dikuasai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

EFEKTIVITAS VIDEO IPB KARYA UNTUK NEGERI DALAM MERUBAH PERSEPSI SISWA TENTANG PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan beraneka ragam seni dan budaya, hampir setiap suku

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan tingkah laku pada dirinya, menyangkut perubahan yang

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

BAB II URAIAN TEORITIS. Pada tahun 1960-an teknologi pendidikan menjadi salah satu kajian yang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada bidang kurikulum, peralatan, administrasi, hingga pada perubahan teknologi informasi yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Perubahan teknologi informasi yang semakin menonjol dalam proses pembelajaran di sekolah dalam penggunaan peralatan, perlengkapan sekolah dan media pembelajaran mulai disesuaikan dengan perubahan teknologi yang terjadi. Teknologi informasi semakin berkembang seiring dengan penggunaan berbagai jenis media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Media menjadi sarana yang efektif dalam menampilkan atau menyajikan materi pembelajaran kepada peserta didik melalui peralatan yang mengutamakan penglihatan (visual) dan pendengaran (audio). Selain itu media dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk stimulus diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak, tulisan dan suara yang direkam. Hujair AH. Sanaky (2009:21), mengatakan Secara umum ada tiga jenis media yang sering digunakan dalam proses belajar mengajar yaitu media audio (dapat didengar), media visual (dapat dilihat) dan media audio-visual (didengar dan dilihat). 1

2 Media yang memiliki keterkaitan erat dengan proses belajar mengajar di kelas adalah media yang dapat dilihat (media visual). Media visual dapat mengarahkan perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran sehingga dapat menggugah emosi dan sikap peserta didik dalam memahami pesan yang disampaikan secara menyeluruh. Media visual juga dapat memperlancar pencapaian tujuan pembelajaran karena dapat membantu peserta didik dalam mengorganisasikan informasi pendidikan dan membantu mengingat kembali materi pembelajaran yang dijelaskan. Pemanfaatan media visual memerlukan keterampilan tersendiri karena pesan visual yang disampaikan tidak mudah dipahami oleh peserta didik. Para guru diharapkan dapat membimbing peserta didik dalam memahami pesan visual yang dilihat. Guru juga harus memiliki ketrampilan dalam menentukan media visual mana yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:6), menyatakan Pertimbangan media visual yang akan digunakan dalam pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pengajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, alat yang dibutuhkan, pribadi pengajar, minat dan kemampuan pembelajar, dan situasi pengajaran yang berlangsung. Media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri namun memiliki keterkaitan dan hubungan timbal balik dengan aspek-aspek tersebut. Media pembelajaran menjadi alat bantu yang paling efektif dalam menyampaikan pesan maupun informasi yang sesuai dengan berbagai aspek dalam memanfaatkannya. Menurut Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo (2010: 122) media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat

3 digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi dari sumber kepada peserta didik. Media pembelajaran berperan penting dalam proses komunikasi interaktif dalam proses belajar mengajar yang memiliki kemampuan dalam mengantarkan pembelajaran secara utuh dan mampu memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran. Media pembelajaran dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format, salah satunya media pembelajaran elektronik seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD (Liquid Cristal Display), komputer, laptop, internet dan lain sebagainya. Menurut Nasution (2005:1) jika dilihat dari sisi komponennya, media pembelajaran elektronik terdiri dari dua bagian yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). hardware (perangkat keras) berfungsi untuk menampilkan komponen perangkat lunak, sedangkan software (perangkat lunak) merupakan bahan atau program yang ditampilkan dengan bantuan hardware. hardware dapat digunakan untuk membantu menyajikan berbagai langkah-langkah belajar berdasarkan metode pengajaran yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Alat-alat teknologi modern yang berupa hardware yang digunakan dalam proses pembelajaran misalnya TV, radio, video tape, komputer, laptop, LCD dan lain-lain. Perangkat lunak (Software) dapat digunakan untuk menganalisis dan mendesain urutan maupun langkah- langkah belajar yang berdasarkan atas tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi. Hardware dan software dapat dikatakan sebagai alat bantu dalam menyalurkan pesan yang dapat mewakili pengajar dalam menyampaikan informasi secara lebih

4 teliti, jelas dan menarik. Berbagai informasi berupa bahan pelajaran akan dapat dikemas dan disajikan lebih jelas, menarik, efektif dan efisien dengan memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran elektronik mulai banyak diterapkan oleh sekolahsekolah RSBI (Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional) maupun SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). Media pembelajaran elektronik sangat tepat digunakan pada sekolah RSBI maupun SBI karena media tersebut dapat meningkatkan efektivitas dari proses belajar mengajar dan memunculkan komunikasi yang lebih interaktif antara guru dan peserta didik dibandingkan dengan proses belajar yang tidak menggunakan media pembelajaran tradisional. Berbagai kelebihan media pembelajaran elektronik mendorong sekolah untuk memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran elektronik dianggap sebagai media yang paling sesuai dengan perkembangan teknologi informasi saat ini yang mengarahkan para guru memiliki kemampuan dan keterampilan memanfaatkan media pembelajaran elektronik agar dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih interaktif. Kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik dapat dilihat dari pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki guru tentang media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran elektronik sangat banyak macam dan jenisnya, guru perlu memperhatikan keterkaitan antara media pembelajaran elektronik dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Munculnya berbagai klasifikasi dari media pembelajaran elektronik menjadi upaya dalam menyederhanakan berbagai masalah berkaitan dengan

5 perkembangan media pembelajaran. Guru yang memiliki pengetahuan tentang media pembelajaran elektronik perlu mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajaran elektronik agar dapat mengambil pilihan terbaik dalam menyajikan materi pembelajaran, menghadirkan berbagai konsep maupun obyek yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Berbagai jenis dan alat yang digunakan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik juga perlu diketahui oleh guru agar mampu menyajikan materi pembelajaran secara sistematis, menarik sehingga mendorong peserta didik untuk termotivasi dalam belajarnya. Guru juga harus menyesuaikan media pembelajaran elektronik dengan metode mengajar yang digunakan agar media tersebut dapat mengefektifkan dan mengefisienkan dalam proses belajar mengajar. Berkaitan dengan hal itu, guru memiliki kemampuan untuk memahami berbagai media pembelajaran elektronik dalam menentukan media yang cocok dan efektif sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Pemahaman guru terhadap media pembelajaran elektronik dilihat dari format dalam pemanfaatan media tersebut agar diperoleh formulasi dan pedoman dalam pemanfaatannya yang berkaitan dengan biaya dan daya tahan dari media pembelajaran elektronik sehingga dapat diketahui efektivitas dan efisiensi pemanfaatannya. Guru dituntut memiliki keterampilan dalam memilih, menggunakan dan membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik yang dapat memenuhi kriteria-kriteria sebagai sebuah media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Keterampilan guru dalam memilih media pembelajaran

6 elektronik yang tepat perlu diimbangi dengan keterampilan dalam menggunakan media tersebut dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Keberhasilan dalam penggunaan media pembelajaran elektronik dapat dilihat dari keberhasilan penerima pesan (peserta didik) dalam menafsirkan pesan yang diterimanya. Peserta didik memiliki kemampuan, keseriusan, kecepatan dalam menerima dan pemahaman yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Guru perlu mengambil keputusan bijak dalam memilih media pembelajaran elektronik yang paling tepat dan mampu mengoptimalkan penggunaannya dalam proses belajar di kelas. Guru yang mahir dalam menggunakan berbagai media pembelajaran elektronik akan dapat mengatasi hambatan komunikasi dalam pembelajaran sehingga peserta didik yang berbeda kemampuan dan keseriusannya dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan secara utuh. Sehubungan dengan hal itu, guru diharapkan dapat membuat sendiri media pembelajaran elektronik yang sesuai dengan pembuatan media agar dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Keterampilan (skill) dalam membuat atau mendesain media pembelajaran merupakan generalisasi dari suatu ide, informasi, suatu gagasan baik dan jelas agar dapat menghasilkan media yang tepat untuk menyampaikan pesan. Keterampilan guru dalam membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik dimaksudkan guru dapat menyesuaikan media pembelajaran elektronik yang dibuat dengan kebutuhan. Ketika seorang guru mendesain media seperti halnya desain mteri pelajaran dengan format power point, guru akan berusaha memasukkan berbagai informasi maupun gagasan

7 yang dimiliki. Namun informasi maupun gagasan yang dituangkan mungkin saja tidak dapat memberikan kejelasan terhadap materi pembelajaran yang disampaikan, guru perlu menambahkan gambar maupun animasi yang dapat memperjelas pesan yang disampaikan. Guru perlu memiliki keterampilan untuk mendesain media pembelajaran elektronik agar dapat merangsang peserta didik untuk lebih termotivasi dalam belajarnya dengan media yang cocok dan efektif digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas. SMP Negeri 1 Ungaran merupakan salah satu lembaga pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di kota Ungaran. Pada tahun 2007, SMP Negeri 1 Ungaran merupakan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI). Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah yang berada di Jl. Diponegoro 197 Kabupaten Semarang SMP Negeri 1 Ungaran telah terakreditasi A dan mempunyai 44 tenaga pengajar yang mengampu mata pelajaran yang berbeda mulai dari kelas VII, kelas VIII dan kelas IX. Masing masing kelas terdiri dari 8 kelas, kelas VII terdapat 191 siswa, kelas VIII terdapat 165 siswa dan kelas IX terdapat 225 siswa. Sekolah ini memiliki media pembelajaran elektronik yang cukup memadai. Setiap ruang kelas telah terpasang perangkat LCD proyektor yang dapat mendukung proses komunikasi antara guru dan peserta didik dengan lebih interaktif. LCD dapat digunakan untuk menampilkan gambar video ataupun data dari komputer yang tersusun dalam format power point untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan. Sekolah juga menyediakan komputer yang telah terhubung dengan jaringan internet (hotspot) yang dapat dimanfaatkan dipergunakan oleh

8 guru dalam mencari berbagai literatur untuk mengembangkan bahan ajar yang telah disusun. Guru tidak hanya mengajarkan materi secara teoritis berdasarkan buku acuan yang dimiliki, pengembangan materi dapat dilakukan dengan memberikan ilustrasi yang dapat dicari melalui internet. Sekolah juga telah memberikan bantuan yang berupa laptop yang dimiliki secara pribadi oleh guru. Laptop akan sangat berguna bagi guru dalam menyusun bahan ajar karena ukuran laptop yang kecil, hemat energi dan efisien. Sekolah menyediakan berbagai media elektronik, sehingga setiap guru pengajar memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik guna membantu proses belajar mengajar. Berdasarkan pengamatan pendahuluan yang dilakukan pada bulan November 2011, diperoleh informasi bahwa SMP Negeri 1 Ungaran mengarahkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan dengan memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Sekolah juga mendorong guru memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Setiap guru SMP N 1 Ungaran telah memiliki laptop yang berasal dari bantuan sekolah dengan tujuan agar guru memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menyampaikan ilmu pengetahuan maupun informasi pendidikan kepada peserta didik. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik oleh guru SMP Negeri 1 Ungaran dirasa belum optimal, masih banyak guru SMP Negeri 1 Ungaran yang belum memiliki kemampuan maupun keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Kenyataannya laptop yang diberikan sekolah belum cukup

9 membuat guru SMP Negeri 1 Ungaran memiliki kemampuan menggunakannya baik dari pengetahuan maupun pemahaman dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik, walaupun beberapa guru yang lain telah memiliki kemampuan tersebut. Pengetahuan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik sangat diperlukan untuk mengetahui jenis, fungsi dan manfaatnya agar dapat digunakan secara optimal dalam proses belajar mengajar di kelas. Pengetahuan yang dimiliki guru SMP Negeri 1 Ungaran dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik akan dapat membangkitkan rasa percaya diri pengajar dan meningkatkan kualitas pengajaran. Pemahaman guru SMP Negeri 1 Ungaran tentang media pembelajaran elektronik juga belum terlihat secara jelas karena guru cenderung menggunakan papan tulis/whiteboard dalam proses belajar mengajar, padahal sekolah telah menyediakan LCD untuk membantu menampilkan materi pembelajaran yang disajikan. Melalui laptop dan LCD, guru SMP Negeri 1 Ungaran akan lebih mudah menjelaskan materi pembelajaran secara sistematis sehingga membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran dan merangsang peserta didik untuk ikut berfikir dan menganalisis. Keterampilan guru SMP Negeri 1 Ungaran dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik harusnya meningkat setelah diberikan laptop dari sekolah. Guru SMP Negeri 1 Ungaran telah dibekali sarana yang dapat meningkatkan keterampilan dalam memilih, menggunakan dan membuat media pembelajaran elektronik. Guru SMP Negeri 1 Ungaran yang telah

10 memiliki keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik tidak sepenuhnya memanfaatkannya. Terlihat beberapa LCD yang tidak terpakai ketika proses belajar mengajar dilaksanakan, hal tersebut dikarenakan beberapa guru masih enggan memanfaatkan media pembelajaran elektronik karena telah terbiasa menggunakan papan tulis/whiteboard. Laptop, komputer maupun LCD yang ada di SMP Negeri 1 Ungaran harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik, media pembelajaran elektronik tersebut memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan media pembelajaran konvensional. Media pembelajaran elektronik seperti komputer dan laptop memungkinkan penggunanya menayangkan kembali informasi maupun materi pembelajaran yang dibutuhkan dan dapat dirancang agar memberikan saran bagi peserta didik melakukan kegiatan belajar tertentu. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses belajar mengajar juga dapat mengintegrasikan komponen warna, musik maupun animasi dalam penyampaian materi pembelajaran sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Keterampilan guru SMP Negeri 1 Ungaran dalam menggunakan media pembelajaran elektronik baik memilih, menggunakan maupun membuat dapat mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien sehingga peserta didik akan lebih termotivasi dalam menjalankan aktivitas belajarnya. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat beberapa gejala problematis sebagai berikut: 1. Terdapat beberapa guru yang telah memiliki kemampuan dalam menggunakan komputer dan laptop, tetapi beberapa guru yang lain tidak

11 menggunakan media pembelajaran elektronik tersebut dalam proses belajar mengajar, sehingga beberapa media pembelajaran elektronik yang ada tidak digunakan. 2. Terdapat beberapa guru yang telah memiliki keterampilan dalam menggunakan komputer, laptop dan LCD yang ada di SMP Negeri 1 Ungaran, tetapi beberapa guru yang lain tidak mempunyai ketrampilan dalam menggunakan media pembelajaran elektronik tersebut, cenderung masih menggunakan papan tulis atau whiteboard dalam proses belajar mengajar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan dan gejala problematik tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Seberapa jauh pemanfaatan media pembelajaran elektronik di kalangan guru SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran elektronik di kalangan guru SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang.

12 D. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis serta manfaat praktis pada masyarakat luas, khususnya di bidang pendidikan. 1. Signifikansi teoritis Hasil penelitian ini mendukung pendapat Hujair AH. Sanaky (2009:29) mengatakan bahwa media pembelajaran sangat banyak macam dan jenisnya. Maka untuk menggunakan suatu media pembelajaran secara baik, efektif, efesien dalam proses pembelajaran diperlukan kemampuan dan keterampilan memilih, menggunakan dan membuat suatu media pembelajaran tersebut. 2. Signifikansi praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi guru SMP Negeri 1 Ungaran terkait pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses pembelajaran, sehingga kemampuan dan keterampilan guru dapat ditingkatkan agar dapat mendukung teselenggaranya proses pembelajaran yang interaktif. E. Keterbatasan Penelitian Mengingat keterbatasan dalam biaya dan tenaga, penelitian ini membatasi penelitian hanya pada lingkup pemanfaatan media pembelajaran elektronik dikalangan guru SMP Negeri 1 Ungaran yang dilihat dari kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik, seperti komputer, laptop dan LCD.