peneliti melakukan penelitian di lapangan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "peneliti melakukan penelitian di lapangan."

Transkripsi

1 BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah diperoleh saat peneliti melakukan penelitian di lapangan sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian akan menjawab permasalahan yaitu sejauh mana kemampuan dan ketrampilan guru dalam pemanfaatan media pembelajaran elektronik di SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang. A. Hasil Temuan Bagian ini mengemukakan hasil temuan yang diperoleh selama peneliti melakukan penelitian di lapangan. 1. Gambaran Umum Obyek Penelitian SMP Negeri Ungaran berdiri pada tanggal 1 Agustus 1958 berdasarkan SK Mendikbud RI Nomor 187/SK/B.II tanggal 25 Mei Sejak berdiri hingga sekarang menempati lokasi di Jalan Diponegoro nomor 197 Ungaran, bersebelahan dengan gedung DPRD Kabupaten Semarang. Gedung yang ditempati merupakan bangunan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun Bangunan tersebut semula merupakan Kantor Polisi Kehutanan Belanda sampai dengan masa pendudukan Jepang. Beberapa tahun setelah gedung difungsikan, gedung 58

2 59 tersebut juga dipergunakan sebagai Sekolah Guru jaman Belanda yang bertahan hingga tahun Pada tahun 1952 sampai dengan tahun 1958 digunakan untuk Sekolah Guru Bawah (SGB) berasrama. Setelah SGB ditutup, selanjutnya SMP Negeri 1 Ungaran didirikan dengan menempati gedung tersebut. Pada tahun 1960, sebagian ruang/gedung yang ada ditempati juga oleh Sekolah Farming selama 17 tahun, dan pada tahun 1977, Sekolah Farming pindah menempati lokasi baru di kawasan Suwakul Ungaran. Setelah Sekolah Farming pindah lokasi, barulah SMP Negeri 1 Ungaran dapat melakukan pengembangan sekolah secara lebih leluasa dengan menambah ruang baru atau mengoptimalkan fungsi ruang-ruang yang ada. Sejak berdiri hingga sekarang, SMP Negeri 1 Ungaran telah mengalami pergantian Kepala Sekolah sebanyak 13 kali. Kepala Sekolah yang pertama adalah Sri Sumrapi yang menjabat dari tahun 1958 sampai dengan Selanjutnya Kepala Sekolah SMP N 1 Ungaran adalah Hadi Baroto ( ), HM. Martono Hadi Suhmo ( ), Drs. Pudjo Sartono ( ), R. Imam Mochtar ( ), Sutarmo Siswowiyoto, BA ( ), Moh. Isban, SH ( ), Soejoed Wahyu, BA ( ), Suyoto, BA ( ), Hj. Masronah Sukarno, BA ( ), Mohamad Machrum, BA ( ), dan Drs. Suhirman ( ). Kepala SMP Negeri 1 Ungaran saat ini adalah Drs. Agus Wisnugroho yang menjabat mulai tahun 2003.

3 60 Mengacu pada visi pendidikan nasional dan visi Depdiknas, maka visi SBI adalah terwujudnya insan Indonesia yang cerdas kompetitif secara internasional. Visi tersebut memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia Indonesia yang memiliki kompetensi bertaraf internasional memerlukan upaya-upaya yang dilakukan secara terencana, terarah, intensif, dan sistematik agar dapat mewujudkan bangsa yang maju, sejahtera, damai, dihormati, dan diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain di dunia Internasional a. Visi Sekolah Unggul dalam prestasi berstandar internasional berwawasan iptek berdasarkan imtak b. Misi Sekolah 1. Mewujudkan sekolah memberi layanan pendidikan yang menyenangkan untuk pencapaian peningkatan iman dan taqwa serta sikap dan perilaku baik 2. Mewujudkan sekolah memberi layanan pembelajaran dan pelatihan yang menyenangkan untuk pencapaian prestasi akademik dan non akademik 3. Mewujudkan dokumen 1 KTSP bertaraf internasional 4. Mewujudkan silabus dan RPP semua mata pelajaran bertaraf internasional untuk semua jenjang kelas

4 61 5. Mewujudkan perangkat kurikulum, pembelajaran, pembimbingan & pelatihan bertaraf internasional secara lengkap, wawasan ke depan 6. Mewujudkan organisasi sekolah yang terus belajar sesuai dengan perkembangan global dan tantangan jaman 7. Mewujudkan sekolah kreatif, inovatif, dinamis dan berkualitas dalam proses serta berwawasan internasional 8. Mewujudkan pendidik dan tenaga kependidikan yang tangguh, mau dan mampu serta memiliki kompetensi bertaraf internasional 9. Mewujudkan fasilitas sekolah yang lengkap, bermutu, mutakhir dan bertaraf internasional 10. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh dan mantap menuju sekolah bertaraf internasional 11. Mewujudkan semua pedoman pelaksanaan kegiatan berbagai aspek layanan secara lengkap dan mantap 12. Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar, adil dan terjangkau sesuai tuntutan pendidikan berkualitas bertaraf internasional 13. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya peningkatan pembiayaan sekolah dengan prinsip saling menguntungkan 14. Mewujudkan dokumen penilaian, perangkat penilaian semua mata pelajaran bertaraf internasional untuk semua jenjang

5 Mewujudkan pelaksanaan penilaian bertaraf internasional 16. Mewujudkan nilai-nilai agama, sikap dan perilaku didik yang paham dan cinta budaya bangsa serta mampu beradaptasi dengan perkembangan budaya global 17. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih dan indah 18. Mewujudkan lingkungan sekolah yang rindang dan teduh dengan menerapkan 7 K secara menyeluruh. Seiring dengan pelaksanaan misi sekolah dalam upaya pencapaian visi secara bertahap, telah terukir berbagai prestasi akademik maupun nonakademik, berlanjut mendapat pengakuan dari pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional dan kepercayaan dari masyarakat sebagai berikut : 1.Tahun 1999 Pelaksana Program MPMBS 2.Tahun 2002 Sekolah Potensial 3.Tahun 2004 Sekolah Standar Nasional 4.Tahun 2007 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional sampai dengan sekarang SMP Negeri 1 Ungaran merupakan sekolah negeri dengan nomor pokok Sekolah Nasional (NPSN) , termasuk dalam tipe sekolah (akreditasi) A dengan akumulasi nilai 99,00. Sekolah ini dapat dihubungi melalui nomor telepon/ Faximile/ HP: / / dengan / Website: smpn1_ungaran@yahoo.co.id.

6 63 Alamat ini diproteksi dari spambot, sehingga pengunjung dapat mengaktifkan Javascript untuk melihatnya di SMP Negeri 1 Ungaran telah memiliki ruang kelas yang sudah berbasis IT sebesar: 91% dengan laboratorium IPA, laboratorium bahasa, dan laboratorium komputer dan multimedia yang memadai karena telah dilengkapi fasilitas hot-spot dan telah mendapat sertifikat ISO Staf pengajar atau guru -guru di SMP Negeri 1 Ungaran sebagian besar memiliki pendidikan terakhir S1 dengan prosentase sebesar 86,4% dan prosestase guru yang S2/S3: 13,6% dari universitas negeri maupun swasta. Ekstrakurikuler yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ungaran antara lain basket, karate, volly, taekwondo, pencak Silat, karawitan, tari, OSN IPA, OSN IPS, OSN Matematika, KIR (KaryaIlmiah Remaja), CCO (Connecting Class Room), English Convertation, BTA (Baca Tulis Al- Quran), Jurnalistik, Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), dan PTD. 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebelum digunakan untuk penelitian, instrumen perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil pengujian validitas instrumen dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson yaitu jika nilai koefisien r hitung > 0,301 maka butir instrumen valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Pengujian validitas pada kemampuan memanfaatkan media pembelajaran elektronik diperoleh nilai koefisien r hitung ke-12 butir

7 64 instrumen > 0,301 sehingga ke-12 butir pada kemampuan pemanfaatan media pembelajaran elektronik adalah valid dan dapat digunakan untuk kepentingan penelitian. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik No. Butir r hitung r tabel Keputusan ,88 0,301 Valid ,88 0,301 Valid ,82 0,301 Valid ,91 0,301 Valid ,76 0,301 Valid ,88 0,301 Valid ,90 0,301 Valid ,45 0,301 Valid ,93 0,301 Valid ,88 0,301 Valid ,77 0,301 Valid

8 ,91 0,301 Valid Sumber: Hasil Analisis, 2012 Pengujian reliabilitas terhadap instrumen pada kemampuan memanfaatkan media pembelajaran elektronik menggunakan teknik Alpha Cronbach terkomputerisasi menggunakan Microsoft Excel dengan hasil r 11 sebesar 0,958 > r tabel 0,301 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada variabel kemampuan reliabel sehingga dapat digunakan untuk kepentingan penelitian. Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemampuan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik Cronbach s alpha N r tabel 0, ,301 Sumber : Hasil Analisis, 2012 Pengujian validitas pada keterampilan memanfaatkan media pembelajaran elektronik diperoleh nilai koefisien r hitung ke-18 butir intrumen > 0,301 sehingga ke-18 butir pada keterampilan pemanfaatan media pembelajaran elektronik adalah valid dan dapat digunakan untuk kepentingan penelitian

9 66 Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Keterampilan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik No. Butir r hitung r tabel Keputusan ,73 0,301 Valid ,87 0,301 Valid ,8 0,301 Valid ,83 0,301 Valid ,87 0,301 Valid ,89 0,301 Valid ,93 0,301 Valid ,87 0,301 Valid ,94 0,301 Valid ,91 0,301 Valid ,92 0,301 Valid ,9 0,301 Valid ,89 0,301 Valid

10 ,89 0,301 Valid ,87 0,301 Valid ,94 0,301 Valid ,94 0,301 Valid ,95 0,301 Valid Sumber : Hasil Analisis, 2012 Pengujian terhadap instrumen pada keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik menggunakan teknik Alpha Cronbach terkomputerisasi menggunakan Microsoft Excel dengan hasil r 11 0,984 > r tabel 0,301 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada ketrampilan reliabel sehingga dapat digunakan untuk kepentingan penelitian. Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keterampilan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik Cronbach s alpha N r tabel 0, ,301 Sumber : Hasil Analisis, 2012

11 68 3. Deskripsi Data a. Analisis Deskriptif Kemampuan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik 1). Kemampuan Memanfaatkan Komputer Kemampuan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi kemampuan guru menggunakan komputer yang paling besar sebanyak 36 orang atau 81,82% termasuk dalam kategori sedang, dan 8 orang atau 18,18% guru dalam menggunakan komputer termasuk dalam kategori rendah, sedangkan tidak ada guru (0%) yang termasuk dalam kategori tinggi dalam memanfaatkan komputer. 2). Kemampuan Memanfaatkan Laptop Kemampuan memanfaatkan laptop sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi kemampuan guru menggunakan laptop sebanyak 7 orang atau 15,91% yang termasuk kategori tinggi, ada 29 orang atau 65,91% termasuk dalam kategori sedang dan 8 orang atau 18,18% guru dalam menggunakan komputer termasuk dalam kategori rendah.

12 69 3). Kemampuan Memanfaatkan LCD Kemampuan memanfaatkan LCD sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi kemampuan guru menggunakan LCD sebanyak 7 orang atau 15,91% yang termasuk kategori tinggi, tidak ada guru atau 0% yang termasuk dalam kategori sedang, dan ada 37 orang atau 84,09% guru dalam menggunakan LCD termasuk dalam kategori rendah. b. Analisis Deskriptif Keterampilan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik 1). Keterampilan Memanfaatkan Komputer Keterampilan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi guru yang termasuk kategori tinggi sebanyak 10 orang atau 22,73%, ada 26 orang atau 59,09% yang termasuk dalam kategori sedang, dan ada 8 guru atau 18,18% yang termasuk dalam kategori rendah. 2). Keterampilan Memanfaatkan Laptop Keterampilan memanfaatkan laptop sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran

13 70 Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi keterampilan guru memanfaatkan laptop sebanyak 9 orang atau 20,45% yang termasuk kategori tinggi, ada 29 orang atau 65,91% termasuk dalam kategori sedang, dan 6 orang atau 13,64% yang termasuk dalam kategori rendah. 3). Keterampilan Memanfaatkan LCD Keterampilan memanfaatkan laptop sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi keterampilan guru memanfaatkan laptop sebanyak 9 orang atau 20,45% yang termasuk kategori tinggi, ada 29 orang atau 65,91% termasuk dalam kategori sedang, dan 6 orang atau 13,64% yang termasuk dalam kategori rendah. Secara ringkas, hasil analisis deskriptif kemampuan dan keterampilan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik (komputer, laptop, dan LCD) disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.5 Pemanfaatan Media Pembelajaran Elektronik Di kalangan Guru SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang Media Kategori Kemampuan Keterampilan f % f % Komputer T ,73 S 36 81, ,09 R 8 18, ,18 jumlah

14 71 Laptop T 7 15, ,45 S 29 65, ,91 R 8 18, ,64 jumlah LCD T 7 15, ,73 S ,09 R 37 84, ,18 jumlah B. Pembahasan Pembahasan terhadap hasil penelitian tentang pemanfaatan media pembelajaran elektronik di kalangan guru SMP Negeri 1 Ungaran adalah sebagai berikut : 1. Kemampuan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik Pada kemampuan memanfaatkan media pembelajaran elektronik terutama pada aspek menggunakan komputer ada 36 guru atau sebanyak 81,82% yang termasuk kategori sedang, dan ada 8 atau sebanyak 18,18% termasuk kategori rendah. Pada kemampuan memanfaatkan laptop ada 29 guru atau sebanyak 65,91% yang termasuk kategori sedang, dan pada kemampuan memanfaatkan LCD ada 37 sebanyak atau 84,09% yang termasuk kategori rendah. Secara umum hasil yang dicapai pada indikator kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik adalah sedang. Hal ini dapat disebabkan karena pengetahuan dan pemahaman guru terbatas pada bidang kompetensi yang dikuasai. Misalnya guru IPA maka bidang kompetensi yang dikuasai tentu mengenai seluk-beluk IPA dan

15 72 pengembangannya. Begitu juga dengan guru IPS, Agama, Olahraga, dan mata pelajaran lain pastilah kompetensi guru terbatas pada masingmasing keahliannya. Hal ini berbeda dengan guru TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang semestinya menguasai kompetensi bidang teknologi, informasi dan komunikasi dimana pengetahuan tentang komputer, laptop, dan LCD termasuk di dalamnya. Telah diketahui bahwa dari sisi komponennya, media pembelajaran elektronik terdiri dari dua bagian yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras) yang masing-masing mempunyai bidang ilmu tersendiri (khusus) dan memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus pula, begitu juga dengan software yang memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang sesuai dengan bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Pengetahuan terhadap pemanfatan alat-alat teknologi modern yang berupa hardware yang digunakan dalam proses pembelajaran misalnya TV, radio, video tape, komputer, laptop, LCD dan lain-lain maupun perangkat lunak (Software) dapat digunakan untuk menganalisis dan mendesain urutan maupun langkah- langkah belajar yang berdasarkan atas tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi tentu harus dipelajari secara mendalam sehingga membutuhkan waktu lama bagi guru bidang studi selain guru TIK untuk mengetahui dan memahami segala hal yang berkaitan dengan media

16 73 pembelajaran elektronik, termasuk hardware dan software komputer, laptop, maupun LCD. 2. Keterampilan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik Pada keterampilan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik berupa komputer, ada 26 guru atau sebanyak 59,09% yang termasuk dalam kategori sedang. Pada keterampilan memanfaatkan laptop ada 29 guru atau sebanyak 65,91% yang termasuk dalam kategori sedang, dan pemanfaatan media LCD ada 26 guru atau sebanyak 59,09% yang termasuk dalam kategori sedang. Kemampuan dan keterampilan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik harus dikuasai dan terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman. Peningkatan kompetensi guru dalam pemanfaatan media dapat diperoleh baik dari dalam (intern) maupun dari luar (ekstern) seperti karena guru-guru telah mendapatkan seminar, pelatihan, atau workshop yang biasanya diselenggarakan oleh pihak intern sekolah maupun dari pihak diluar sekolah seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dari pihak Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) baik dari universitas negeri maupun swasta seperti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sehingga dapat meningkatkan keterampilan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik, sehingga guru mau tidak mau harus terus belajar dan menimba ilmu agar bidang kompetensi yang dimiliki tidak ketinggalan zaman.

17 74 Dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan dan pemilihan metode akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada hal lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang diciptakan dan ditata oleh guru. Media pembelajaran akan berfungsi secara optimal ketika diletakkan pada posisi yang tepat dalam proses belajar mengajar dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Proses belajar mengajar akan lebih menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar, ketika media pembelajaran dimanfaatkan. Media pembelajaran akan lebih memperjelas makna dari materi pelajaran yang disampaikan guru, sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Guru juga lebih mudah menggunakan berbagai metode mengajar secara variatif, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan menghubungkan komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas.

18 75 Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaiana pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain itu dapat juga membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu pengajar dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi, daya pikir, dan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dibaha atau memperhatikan peserta didik terhadap materi yang sedang dibahas penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran tidak mutlak harus diadakan oleh pengajar. Artinya jika pengajar dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan media pembelajaran pun tidak akan dikatakan gagal, karena yang utama dalam proses pembelajaran adalah peserta didik dapat belajar dengan baik dan mencapai tujuan yang hendak dicapai dan telah dirumuskan sebelumnya. Melalui media pembelajaran elektronik, peserta didik dapat mengakses berbagai informasi yang disajikan dengan lebih jelas karena dapat ditangkap oleh indra penglihatan dan pendengaran sekaligus. Demikian juga dengan berbagai informasi lainnya mulai dari yang paling sederhana, sampai pada hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan atau

19 76 aplikasi dari mata pelajaran yang sedang dipelajari dapat dipahami dengan lebih konkrit. Informasi yang tersedia melalui media pembelajaran elektronik tidak hanya yang diperoleh dari buku paket atau buku teks wajib saja, tapi dapat dikembangkan dari informasi yang diperoleh dari televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, laptop (internet) sehingga pengetahuan yang diperoleh tidak hanya bersumber dari suatu negara saja tetapi juga terjadi di seluruh penjuru dunia (global wordl). Artinya, perkembangan yang terjadi diberbagai negara dapat dengan cepat diketahui oleh banyak orang. Demikian juga dengan informasi yang menyangkut dengan pendidikan atau pembelajaran. Apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini tidak ada kewajiban/ keharusan bagi peserta didik untuk mengakses pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya operasional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. Walaupun materi pembelajaran elektronik berfungsi sebagai tambahan tetapi para guru tentunya akan senantiasa mendorong, menggugah, atau menganjurkan para pembelajarannya untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang telah disediakan. Media pembelajaran berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi

20 77 materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka). Sebagai perwujudan dari tujuan peningkatan kualitas pendidikan di SMP Negeri 1 Ungaran, maka keberadaan media pembelajaran sangat dibutuhkan guna menunjang kegiatan pembelajaran. Seperti halnya laboratorium komputer (internet), termasuk adanya laptop dan LCD diantaranya yang digunakan sebagai tempat menambah dan memantapkan pengetahuan, tempat mengembangkan ketrampilan proses, tempat membina sikap dan sebagai tempat berpraktikum atas teori yang telah diberikan. Laboratorium komputer (internet) dapat digunakan sebagai salah satu bentuk media pembelajaran elektronik yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah pendidikan khususnya masalah kualitas mutu pendidikan dan belajar jarak jauh. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik seperti internet sebagai media pembelajaran dirancang untuk menfasilitasi kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Pemanfaatan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar karena akan mempermudah tugas guru menyampaikan pesan dari materi pelajaran. Guru memiliki arah untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif dengan mengelola dan mengembangkan tujuan pembelajaran. Tujuan

21 78 pembelajaran dapat tercapai ketika guru telah mampu menyusun rencana pembelajaran, menyajikan materi pembelajaran secara utuh dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik melalui evaluasi hasil belajar dan aktualisasi berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, guru harus memiliki keterampilan dalam memilih, menggunakan dan membuat media pembelajaran yang dianggap cocok dalam pembelajaran di kelas agar dapat memudahkan proses komunikasi yang interaktif. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009: 4) menyebutkan ada kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media dalam proses pembelajaran di kelas antara lain: ketepatannya dengan tujuan pengajaran, dukungan terhadap isi bahan pelajara, kemudahan memperoleh media, keterampilan guru dalam menggunakannya, tersedia waktu untuk menggunakannya, sesuai dengan taraf berfikir siswa. Secara umum peserta didik di dikelompokkan mejadi 3 kategori yaitu (1) Fast learners, (2). Overage or Moderate (3). Slow learners. Biasanya kelompok memiliki kemampuan rata-rata ini sering agak dilupakan karena mereka dianggap tidak terlalu bermasalah. Justru kelompok yang Slow learner dan fast learner yang membutuhkan penanganan khusus. Bagi kedua kelompok siswa ini diperlukan program pengayaan, baik yang sifatnya enrichmet bagi yang fast learner dan remedial bagi yang slow learners. Materi pembelajaran elektronik dikatan sebagai enrichment, apabila peserta didik dapat dengan cepat

22 79 menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka. Tujuannya adalah untuk lebih meningkatkan kualitas penguasaan materi yang disajikan guru dalam kelas yang dinilai guru bermanfaat bagi peserta didik. Materi pelajaran dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik dikatakan sebagai remedial apabila peserta didik mengalami kesulitan materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka dikelas. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas. Dari beberapa kriteria di atas, guru akan lebih mudah menentukan media pembelajaran mana yang dianggap tepat untuk membantu tugastugasnya sebagai pengajar. Setelah media dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru diharapkan dapat memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan taraf berfikir peserta didik agar makna yang terkandung didalamnya dapat dipahaminya. Melalui pemahaman dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik, guru dapat menyajikan materi pembelajaran yang relevan sehingga proses belajar mengajar di kelas akan lebih efektif. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari cara kerja guru memanfaatkan media pembelajaran elektronik agar terjadi interaksi belajar peserta didik yang menyenangkan. Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa pemanfaatan media pembelajaran elektronik di SMP Negeri 1 Ungaran

23 80 Kabupaten Semarang secara umum termasuk dalam kategori cukup baik. Namun hasil generalisasi ini terbatas pada informasi dimana penelitian ini dilakukan sehingga untuk penggunaan generalisasi hasil penelitian ini pada tempat dan lingkup yang lebih mendalam dan luas diperlukan penelitian lebih lanjut.

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN. keadaan dari obyek yang erat kaitannya dengan penelitian. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 26 Surabaya BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Yang dimaksud dengan gambaran umum obyek penelitian adalah gambaran yang menerangkan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari obyek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada

BAB 4 HASIL PENELITIAN. SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Latar Belakang Sekolah 4.1.1 Sejarah Sekolah SMA 65 merupakan salah satu SMA Negeri di Jakarta Barat, di dirikan pada tahun 1981, sesuai dengan Keputusan Mendikbud Nomor : 0230

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bagi setiap orang dimanapun dan kapan pun orang itu berada. Pendidikan sangat penting, karena tanpa adanya pendidikan manusia akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2 Srandakan beralamat di Godegan, Poncosari, Srandakan, Bantul. Secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2 Srandakan beralamat di Godegan, Poncosari, Srandakan, Bantul. Secara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi SMP Negeri 2 Srandakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Srandakan. SMP Negeri 2 Srandakan beralamat di Godegan, Poncosari, Srandakan, Bantul.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Walisongo 1 Semarang SMP Walisongo 1 Semarang berdiri pada tahun 1979, yang merupakan sekolah Yayasan Al-Jami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan Alam (MIPA) dan Teknologi Informasi dan Komunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pemerintah menghimbau beberapa sekolah (melalui asesor akreditasi, monitoring dan evaluasi serta kunjungan pengawas) termasuk sekolah di tempat peneliti bekerja

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu

IV. GAMBARAN UMUM. pembangunan negara yang Baldarun Toibatun Warrobbun Ghofur suatu IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya SMA Al-Kautsar Berdasarkan tuntutan umat islam untuk berperan serta mendidik generasi muda islam yang siap untuk berkiprah dalam pembangunan dunia menuju pembangunan

Lebih terperinci

BAB II LOKASI PENELITIAN

BAB II LOKASI PENELITIAN BAB II LOKASI PENELITIAN Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Delanggu pada awalnya adalah SMP yayasan yang didirikan oleh para lurah / kepala desa dari kecamatan Delanggu, kecamatan Juwiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tempat penelitian. Orientasi tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan menyesuaikan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini ilmu dan teknologi bekembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak dengan semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah menyebar ke setiap aspek, hampir seluruh dimensi kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. SMA Negeri 08 Semarang a. Profil dan Sejarah Berdirinya SMA Negeri 8 didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap siswa tentu mempunyai kebutuhan untuk berprestasi yang berbedabeda. Menurut Mc Clelland (1987), seseorang dianggap memiliki motivasi untuk berprestasi jika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri Gorontalo SMA Negeri Gorontalo adalah Sekolah Menengah Atas yang pertama berdiri di Grorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian. SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian. SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil SMP Negeri 2 Klaten SMP Negeri 2 Klaten terletak di Jalan Menjangan no.2 dan jalan Pemuda no.4 Klaten. Lahan di jalan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang demikian pesat, khususnya di bidang industri. Di satu sisi era ini membawa iklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, teknologi informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi selalu mempunyai peran yang sangat tinggi dan ikut memberikan arah perkembangan dunia pendidikan. Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan sumberdaya manusia dipersiapkan untuk memiliki kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientas Kancah Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Sekolah Menengah Kejuruan Citra Bangsa Mandiri, sebuah sekolah swasta nasional yang terletak di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan pendidikan pengelolaan kurikulum 2013 1. Pengambilan Keputusan Dalam Perumusan Visi-Misi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitiain 3.1.1 Sejarah Singkat SMAN 3 Gorontalo Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun 1975 berlokasi di jalan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi moderen sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. No Statistik Sekolah : NPSN :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. No Statistik Sekolah : NPSN : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Banguntapan No Statistik Sekolah : 301040116038 NPSN : 20400406 Tahun Berdiri : 1985 Status

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena sasaran penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian ini telah berlangsung di sebuah sekolah yaitu MTs Ulumul

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Penelitian ini telah berlangsung di sebuah sekolah yaitu MTs Ulumul BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Profil Sekolah Penelitian ini telah berlangsung di sebuah sekolah yaitu MTs Ulumul Qur an yang beralamat di jalan Brigjend. H. Hasan Basri km. 20 kabupaten Barito Kuala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan tempat atau kancah penelitian. Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana utama untuk memperoleh,menerapakan dan mengembangkan ipteks. Pendidikan termasuk kegiatan pembelajaran dan penanaman nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan teori, maka dapat dirumuskan kerangka konsep penelitian sebagai berikut : Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah MAN Sampit Madrasah Aliyah Negeri Sampit pada awal berdirinya merupakan alih fungsi dari sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri

Lebih terperinci

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman wawasan dan landasan kependidikan 196 V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan sebelumnya, maka dapat dikemukakan simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri untuk berbagi pengalaman Oleh: Mardiyana Disampaikan pada Seminar Nasional Di FKIP UNS Surakarta, 26 Februari 2011 Landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia teknologi sudah berkembang sangat pesat, dan sudah merambah ke segala aspek kehidupan, baik itu di dalam pendidikan dan masyarakat luas pada umumnya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Memotivasi karyawan dianggap penting karena motivasi terkait dengan kinerja karyawan. Motivasi bisa mengakibatkan kepuasan dan ketidakpuasan karyawan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan data yang diperoleh penulis di lapangan. 4.1 Gambaran Umum Penelitian Penyebaran kuesioner dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi pendidikan yang intinya untuk

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah cara yang dianggap paling strategis untuk mengimbangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat. Dengan berkembangnya jaman, pendidikan turut serta berkembang. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Selain mendididik siswa untuk. pemahaman, daya pikir, keterampilan dan kemampuan-kemampuan lain. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan salah satu lingkungan pendidikan yang sangat berpotensi membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuankemampuan yang dimilikinya. Selain mendididik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Pada pusat bahasa departemen pendidikan nasional bahwa: pendidikan

I. PENDAHULUAN. duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Pada pusat bahasa departemen pendidikan nasional bahwa: pendidikan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan, setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sekolah Menengah Aatas Negeri 1 Grati Pasuruan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sekolah Menengah Aatas Negeri 1 Grati Pasuruan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sekolah Menengah Aatas Negeri 1 Grati Pasuruan SMAN 1 Grati terletak di kabupaten Pasuruan, tepatnya berada di Jl. Raya Sumurwaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung kemajuan bangsa dan Negara seperti yang tertuang dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indah Fat, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah  Indah Fat, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kelangsungan pembagunan bangsa. Berbagai cara digunakan untunk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Langkah awal yang harus dikerjakan sebelum melakukan penelitian yaitu menentukan tempat penelitian. Tempat penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan manusia di muka bumi ini, namun belum terlembaga sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan manusia di muka bumi ini, namun belum terlembaga sebagai lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses lahir dan berkembangnya pendidikan telah berlangsung sejak keberadaan manusia di muka bumi ini, namun belum terlembaga sebagai lembaga pendidikan berbentuk

Lebih terperinci

BAB III. berupa angka-angka kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

BAB III. berupa angka-angka kemudian ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pola analisis statistika yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal utama bagi setiap bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan membahas hasil-hasil penelitian tentang pemilihan media pembelajaran oleh guru ekonomi SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Profil Sekolah SMP Negeri 3 Krian adalah salah satu sekolah menengah pertama yang berstatus negeri dan memiliki akreditasi A di kecamatan Krian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki pemikiran, sikap serta tindakan yang mampu mendukung gerak negara

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di

A. Analisis Situasi Sekolah 1. Sejarah SMK Kristen 1 Klaten berdiri pada tanggal 1 Agustus 1965 menempati gedung SD Krsiten III yang dahulu berada di BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang menghasilkan tenaga kependidikan terbanyak yang ada di Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta sudah banyak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 235 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berpedoman kajian dan analisis serta pembahasan terhadap hasil penelitian secara menyeluruh pada pembelajaran Geometri Ruang Dimensi Tiga untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang merasakan manfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3, Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 BATANG KABUPATEN BATANG Disusun Oleh Nama : Aries Shofiana Al Hamidi NIM : 2201409114 Prodi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan status

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 dikemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan, yang jelas disadari bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Di samping itu, pendidikan dapat mendorong peningkatan kualitas hidup manusia, bentuk

Lebih terperinci

GAMBARAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP NEGERI YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

GAMBARAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP NEGERI YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER GAMBARAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMP NEGERI YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER Disusun oleh : Nama : Ameliyah NPM : 18511111 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Praesti Sedjo, S. Psi, M. Psi BAB 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG Disusun oleh: Nama : MARTINA DWI PERMATASARI NIM : 7101409062 Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT Anifa Alfia Nur Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Tugas akhir ini bertujuan untuk mendapat gambaran tentang tingkat kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang semakin cepat menyebabkan banyak perubahan pada dinamika kehidupan. Aplikasi IPTEK terasa langsung dampaknya

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMP NEGERI 7 KOTA SEMARANG Dosen Pembimbing: Dr. Eva Banowati, M.Si Disusun Oleh: Nama : ULFATUN NIHAYAH NIM : 3201409081 NIM : Pendidikan Geografi, S1 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN

BAB III LAPORAN PENELITIAN 60 BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya SLTP Negeri 1 Mojokerto Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri I sebagai Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan tersebut menuntut adanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta SMP Negeri 14 Yogyakarta berlokasi di Jalan Tentara Pelajar No. 7, Jetis, Kota Yogyakarta, DIY. Secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Madrasah Aliyah Unggulan Bandung merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada pada lingkup pondok pesantren yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang modern ditandai dengan semakin majunya teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang modern ditandai dengan semakin majunya teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan yang modern ditandai dengan semakin majunya teknologi yang membawa dunia ke arah globalisasi dimana persaingan antar negara semakin ketat di berbagai bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya alam manusia merupakan inti dan titik berat dari pembangunan nasional secara keseluruhan. Keberhasilan pencapaian pembangunan dimasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya memutus lingkaran kemiskinan dan keterbelakangan dalam berbagai aspek, pendidikan dapat membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan suatu bangsa, karena kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dan sumber

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal. 70-81 PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami kemajuan sangat pesat. Perkembangan ini memberikan kemudahan kepada manusia untuk menjalankan segala

Lebih terperinci