BAB II LANDASAN TEORI. berusaha menjelaskan konsep masalah yang penulis hadapi. melakukan suatu kegiatan belajar (

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. berusaha menjelaskan konsep masalah yang penulis hadapi. melakukan suatu kegiatan belajar (http://edukasi.kompasiana.com)."

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Dalam suatu penelitian memerlukan landasan teori yang sesuai masalah yang diteliti. Landasan teori yamg dimaksudkan untuk menjelaskan mengenai konsep- konsep yang akan digunakan penulis sebagai pedoman penelitian di lapangan dan untuk menganalisis masalah. Dalam bab ini penulis akan berusaha menjelaskan konsep masalah yang penulis hadapi. A. Media pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media dalam media pembelajaran merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai kondisi yang membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar ( Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan serta merangsang orang untuk melakukan suatu kegiatan belajar melalui komunikasi antara pengirim pesan (guru) dengan penerima pesan (peserta didik). Menurut Heinich dan molenda, dkk (1996) dalam Bambang Warsita (2008: 125) mengungkapkan bahwa media pembelajaran diartikan sebagai alat komunikasi yang membawa dari sumber ke penerima. Sedangkan menurut Gagne (1970) dalam Arief S. Sadiman, dkk (2002:6) 13

2 14 menekankan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs (1970) dalam Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo (2010:122) berpendapat bahwa segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang serta merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran dapat dikatakan sebagai sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektifitas dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2. Tujuan Media Pembelajaran Media pembelajaran akan berfungsi secara optimal ketika diletakkan pada posisi yang tepat dalam proses belajar mengajar dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Proses belajar mengajar akan lebih menarik dan memotivasi peserta didik untuk belajar, ketika media pembelajaran dimanfaatkan. Media pembelajaran akan lebih memperjelas makna dari materi pelajaran yang disampaikan guru, sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Guru juga lebih mudah menggunakan berbagai metode mengajar secara variatif, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Media pembelajaran dapat digunakan untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran dan menghubungkan komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik dalam proses belajar mengajar di kelas. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:4), tujuan dari media pembelajaran antara lain:

3 15 a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas, b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar dan d. Membantu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran dapat mempermudah proses pembelajaran di kelas dengan memberikan arah pada tujuan pembelajaran dengan penyajian materi pembelajaran yang relevan, sehingga peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar. Guru juga memiliki pedoman dengan kerangka pemikiran yang sistematis dalam kaitannya dengan pengajaran yang dilakukan sehingga guru dapat memanfaatkan berbagai variasi metode pembelajaran yang akan meningkatkan kualitas pengajaran dari guru tersebut. Media pembelajaran juga dapat meningkatkan efisiensi dari proses pembelajaran sehingga guru akan lebih mudah mengembangkan materi pembelajaran sesuai metode pengajaran yang digunakan. Guru juga perlu mengembangkan media pembelajaran yang ada sesuai dengan relevansi antara materi pembelajaran dengan tujuan pengajaran melalui komunikasi interaktif antara guru dan peserta didik, komunikasi tidak hanya berasal dari penjelasan verbal yang disampaikan guru tetapi peserta didik akan ikut serta dalam komunikasi yang dilakukan dengan ikut berfikir, menganalisis dan mencari informasi secara mandiri yang akan membantu konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran.

4 16 3. Kriteria Pemilihan Media Pemanfaatan media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar karena dapat mempermudah tugas guru menyampaikan pesan dari materi pelajaran. Guru memiliki arah untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif dengan mengelola dan mengembangkan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai ketika guru telah mampu menyusun rencana pembelajaran, menyajikan materi pembelajaran secara utuh dalam proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik melalui evaluasi hasil belajar dan aktualisasi berbagai potensi yang dimiliki peserta didik. Sehubungan dengan hal tersebut, guru harus memiliki keterampilan dalam memilih, menggunakan dan membuat media pembelajaran yang dianggap cocok dalam pembelajaran di kelas agar dapat memudahkan proses komunikasi yang interaktif. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2009:4) dalam menyebutkan ada kriteria-kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih media dalam proses pembelajaran di kelas antara lain: a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran c. Kemudahan memperoleh media d. Keterampilan guru dalam menggunakannya e. Tersedia waktu untuk menggunakannya f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa. Dari beberapa kriteria di atas, guru akan lebih mudah menentukan media pembelajaran mana yang dianggap tepat untuk membantu tugastugasnya sebagai pengajar. Setelah media dipilih sesuai dengan tujuan pembelajaran, guru diharapkan dapat memanfaatkan media pembelajaran

5 17 elektronik. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai disesuaikan dengan taraf berfikir peserta didik agar makna yang terkandung didalamnya dapat dipahaminya. Melalui pemahaman dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik, guru dapat menyajikan materi pembelajaran yang relevan sehingga proses belajar mengajar di kelas akan lebih efektif. Keefektifan tersebut dapat dilihat dari cara kerja guru memanfaatkan media pembelajaran elektronik agar terjadi interaksi belajar peserta didik yang menyenangkan. 4. Klasifikasi Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang dan peralatan. Seluruh kmponen yang ada penting untuk diperhatikan karena satu dengan yang lain saling terkait. Pesan yang disampaikan tidak akan diterima dengan sempurna jika media yang digunakan tidak cocok untuk pengirim pesan (guru) maupun penerima pesan (peserta didik). Perkembangan teknologi yang kian pesat memberikan pengaruh pada pemanfaatan media pembelajaran dalam dunia pendidikan, media pembelajaran terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai format, jenis, ciri dan kemampuan yang berbeda. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:38), terdapat beberapa klasifikasi media pembelajaran berdasarkan format, jenis, ciri dan kemampuan yang ada, antara lain: a. Bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan simbol-simbol kata dan visual (bahan-bahan cetakan dan bacaan).

6 18 b. Alat-alat audio visual, alat-alat yang tergolong dalam kategori ini, yaitu: 1. Media proyeksi (overhead projector, slide, film dan LCD). 2. Media non-proyeksi (papan tulis, poster, papan temple, kartun, papan planel, komik, bagan, diagram, gambar, grafik dan lain-lain). 3. Benda tiga dimensi antara lain benda tiruan, diorama, boneka, topeng, lembaran balik, peta, globe, pameran dan museum sekolah. 4. Media yang menggunakan teknik atau masinal, yaitu slide, film strif, film rekaman, radio, televisi, video, VCD, labotarium elektronik, perkakas otoinstruktif, ruang kelas otomatis, sistem interkomunikasi, komputer, internet. c. Kumpulan benda-benda (material collections), yaitu berupa peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan yang memilikinilai sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan, pemerintah, agama, kebudayaan, politik dan lain-lain. d. Contoh-contoh kelakukan, perilaku pengajar. Pengajar memberi contoh perilaku atau suatu perbuatan. Misalnya, mencontohkan suatu perbuatan dengan gerakan tangan dan kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain. Klasifikasi di atas dapat dianggap sebagai upaya menyederhanakan kompleksitas berbagai masalah dalam perkembangan yang ada pada media pembelajaran dan memberikan informasi tentang spesifikasi media yang perlu diketahui. Pengelompokan media yang sudah ada saat ini dapat memperjelas tujuan penggunaan, fungsi dan kemampuannya sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai dalam proses pembelajaran. 5. Karakteristik Media Pembelajaran Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lain yang dapat dikaitkan dengan berbagai aspek yang ada. Karakteristik media dapat dilihat dari aspek fisik, aspek panca indera, maupun aspek alat dan bahan yang digunakan. Pengetahuan

7 19 mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting dalam pemilihan media yang tepat dalam penerapan strategi pembelajaran yang sesuai. Kemp (1975) dalam Arief S. Sadiman, dkk (2002:28) juga mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang disesuaikan dengan situasi belajar tertentu. Media pembelajaran dalam sudut yang luas, tidak hanya terbatas pada alat-alat audio visual yang digunakan, tetapi meluas hingga tingkah laku guru dan kondisi peserta didik. Berdasarkan klasifikasi media pembelajaran, Hujair AH. Sanaky (2009:38) menyatakan adanya pembagian jenis dan karakteristik dari media pembelajaran antara lain : a. Media pembelajaran, dilihat dari sisi aspek bentu fisik, antara lain: 1. Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, laptop dan lain-lain. 2. Media non-elektronik, seperti buku, handout, modul, diklat, media grafis dan alat peraga. b. Media pembelajaran yang dilihat dari aspek panca indera, antara lain: 1. Media audio (dengar), 2. Media visual (melihat), termasuk media grafis, 3. Media audio- visual (dengar- melihat). c. Media pembelajaran yang dilihat dari aspek alat dan bahan yang digunakan, antara lain: 1. Alat perangkat keras (hardware), sebagai sarana yang menampilkan pesan, dan 2. Perangkat lunak (software), sebagai pesan atau informasi. Dari berbagai karakteristik tersebut, guru sebagai penentu keberhasilan pengajaran diharapkan untuk melakukan aktivitas mengajar yang terarah pada pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar dengan variasi metode pengajaran agar dapat mengatasi situasi

8 20 kebosanan dari peserta didik. Guru diharapkan dapat memilih dan mengembangkan pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran elektronik berperan sebagai alat bantu guru dalam memperjelas penyampaian materi pembelajaran dan membantu peserta didik dalam memahami kompetensi yang diajarkan. B. Media Pembelajaran Elektronik Media pembelajaran elektronik digunakan guru untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas yang ingin dicapai guru mengarah pada tujuan pembelajaran dengan menyajikan materi pembelajaran secara sempurna agar dalam proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Proses belajar mengajar telah menempatkan guru sebagai pengajar dan pembelajar. Guru berperan sebagai pengajar dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan mengarahkan serta mendorong peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, guru juga dituntut untuk belajar dan mengikuti perkembangan yang ada agar wawasan dan pengetahuan yang dimiliki dapat dikembangkan secara optimal. Guru dituntut memiliki kemampuan dan keterampilan untuk memanfaatkan media pembelajaran elektronik seperti komputer, laptop dan LCD dalam proses belajar mengajar sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menjelaskan materi pembelajaran karena hanya mengandalkan kemampuan daya ingat yang terjadi pada pembelajaran konvensional.

9 21 1. Komputer Perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang semakin pesat, khususnya teknologi komputer yang terus menerus mengalami penyempurnaan dan pemanfaatan yang semakin menyeluruh hingga semua aspek kehidupan manusia. Teknologi komputer semakin berkembang dan memiliki kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik, dan animasi grafik yang menyebabkan komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang tinggi. Menurut Janner Simarmata (2006:3), mengungkapkan bahwa Teknologi informasi yang menekankan pada pelaksanaan, pemrosesan, penyimpanan dan penyebaran dengan menggunakan perangkat- perangkat teknologi elektronik terutama komputer. Komputer mampu melakukan proses tertentu, seperti perhitungan atau kalkulasi, penyimpanan data, serta pemrosesan kata dan data (word and data processing). Aplikasi komputer dalam bidang pengajaran yaitu sebagai alat bantu (media) dalam proses belajar mengajar baik untuk guru maupun peserta didik yang mempunyai fungsi sebagai media tutorial, alat peraga dan juga alat uji dimana tiap fungsi tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sebagai media tutorial, komputer memiliki keunggulan dalam hal interaksi, menumbuhkan minat belajar mandiri serta dapat disesuai dengan kebutuhan peserta didik. Tetapi interaksi komputer dengan manusia belum dapat menggantikan interaksi antara manusia dengan manusia, selain itu mempunyai kelemahan lain

10 22 yaitu kemauan belajar mandiri yang rendah. Komputer sebagai alat uji mempunyai keunggulan dalam keobjektifan, ketepatan dan kecepatan dalam perhitungan tetapi masih belum dapat menilai soal-soal essay, pendapat dalam hal yang terkait dengan moral dan etika. Pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komputer akan memberi kesempatan pada peserta didik untuk mendapatkan materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara luas. Media pembelajaran komputer dapat mendukung proses komunikasi dan memberikan motivasi yang lebih tinggi kepada peserta didik. Selain itu, teknologi komputer juga dapat digunakan sebagai media yang tepat dalam proses belajar mengajar yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan sarana pendorong bagi guru untuk meningkatkan profesionalitasnya. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network) telah memberikan kesempatan kepada pemakainya untuk melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Komputer dapat dijadikan sarana interaksi yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar karena memiliki kemampuan dalam memberikan umpan balik segera kepada pemakainya. 2. Laptop Di era globalisasi perkembangan teknologi yang semakin cepat dan mengagumkan, media pembelajaran elektronik dapat dirancang agar dapat memberi saran bagi penggunanya untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Media pembelajaran juga dapat dijadikan sebagai sarana

11 23 pembelajaran secara individual (individual learning), yang memungkinkan penggunanya dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi melalui teknologi komputer jaringan (computer network). Teknologi komputer jaringan dapat diprogram dan mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar peserta didik dan memiliki kemampuan merekam hasil belajar. Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh komputer sebagai media pembelajaran elektronik dan sarana komunikasi interaktif masih memiliki beberapa keterbatasan diantaranya keterbatasan piranti lunak dan piranti keras komputer dengan biaya perawatan yang relatif tinggi, tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, unit komputer yang cenderung pasif hanya bisa digunakan pada suatu tempat khusus. Permasalahan yang ada pada komputer telah diselesaikan dengan diluncurkannya jenis computer mini nirkabel yang multifungsi, unit komputer dapat digunakan dimana saja tanpa memerlukan tempat khusus yang disebut dengan laptop. Laptop dikenal juga sebagai notebook, atau powerbook merupakan jenis komputer yang berukuran relatif kecil, lebih ramping, ringan, mudah dijinjing dan dapat dibawa kemana-mana sehingga tidak merepotkan pemakainya, mempunyai kinerja yang tinggi dengan tampilan menarik. Laptop dapat terhubung dengan internet yang memungkinkan pemakainya untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan penggunakan lain dengan sebuah alat yang bernama modem. Alternatif lain yang dapat

12 24 digunakan untuk menghubungkan laptop dalam membangun sebuah jaringan dengan menggunakan teknologi wireless. Pemanfaatan laptop yang terhubung dengan jaringan internet akan terjadi salah satu media pembelajaran elektronik yang efektif dalam menyajikan materi pembelajaran dilengkapi dengan berbagai kreasi yang menarik. Pemanfaatan jaringan internet dengan media pembelajaran laptop harus disesuaikan dengan seting pembelajaran di sekolah, maka perlu diketahui karakteristik khusus dari internet. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:187), terdapat karakteristik khusus dari internet antara lain: a. Sebagai media interpersonal dan juga sebagai media masa yan memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one maupun one-to-many, b. Memiliki sifat interaktif, dan c. Memungkinkan terjadinya komunikasi secara sikron (synchronous) maupun tertunda (asynchronous). Pemanfaatan laptop sebagai salah satu media pembelajaran elektronik yang akan membantu guru dalam perencanaan, pengembangan dan pencapaian kompetensi yang ditentukan dalam proses belajar mengajar. Laptop akan lebih bermakna setelah terhubung dengan internet sehingga memberikan kemudahan bagi guru untuk melakukan penelusan berbagai artikel ilmiah maupun jurnal-jurnal yang dapat membantu guru menyajikan materi pembelajaran secara utuh. Laptop menyediakan banyak program dan software yang dapat digunakan oleh guru seperti: ms. Word, ms. Excel, ms. Power point serta mozilla dapat digunakan untuk menjelajahi internet. Program-program tersebut dapat membantu guru menyukseskan proses belajar mengajar. Pemanfaatan laptop dalam proses

13 25 belajar mengajar sangat membantu guru. Guru dapat bekerja lebih efisien, dapat meningkatkan efektivitas dan menyajikan metode mengajar yang baru sehingga proses belajar mengajar dapat lebih bermakna. 3. LCD Proyektor Media pembelajaran sebagai salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:4), mengungkapkan Secara umum substansi dari media pembelajaran yaitu bentuk saluran, berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik, bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan, dan bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Berkaitan dengan bentuk fisik yang menyajikan pesan dapat dilihat dari adanya komputer, laptop yang digunakan guru untuk menyusun rencana pembelajaran, menyusun materi pembelajaran dan melakukan evaluasi atas hasil belajat pesera didik. Komputer dan laptop belum efektif digunakan dalam proses belajar mengajar jika tidak ditampilkan secara utuh dengan perangkat LCD proyektor sehingga proses komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik dapat tercapai. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, dkk (2002:139) mengatakan aneka macam bentuk dan jenis media pendidikan yang digunakan guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi peserta didik. LCD proyektor memiliki kemampuan untuk menayangkan informasi yang diperoleh dengan format power point, movie maker atau alat bantu presentasi yang lain. Tampilan materi

14 26 presentasi pada power point dan movie maker dapat dilengkapi dengan gambar, video atau data dari komputer atau laptop ditayangkan pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti tembok. Keberadaan LCD dapat digunakan sebagai media untuk mengembangkan proses belajar mengajar karena dapat membantu guru untuk menampilkan berbagai materi pelajaran dengan lebih menarik sehingga kegairahan belajar peserta didik dapat ditimbulkan dengan suasana belajar yang menyenangkan. LCD dapat mengatasi keterbatasan, ruang, dan daya indera baik dari ukuran obyek yang berbeda, gerakan obyek, kejadian atau peristiwa, obek yang terlalu kompleks maupun konsep yang terlalu luas dengan merangkum perbedaan yang ada dengan materi pembelajaran yang sama melalui perangkat LCD proyektor. C. Pemanfaatan Media Pembelajaran Elektronik Seorang guru harus mampu menjadi teladan yang baik kepada peserta didik dalam perbuatan dan tingkah lakunya di dalam kelas maupun di luar kelas, termasuk sikap yang ditunjukkan ketika memanfaatkan media pembelajaran. Guru hendaknya memberi contoh agar peserta didik dapat mengikuti apa yang dilakukan gurunya sebagai pengajar. Media pembelajaran yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria sebuah media yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:40), terdapat jenis media pembelajaran yang dilihat dari aspek fisiknya, yaitu :

15 27 1. Media elektronik, seperti televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, laptop dan lain-lain. 2. Media non-elektronik, seperti buku, handout, modul, diklat, media grafis dan alat peraga. Media pembelajaran elektronik menjadi media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini dan perlu dipelajari oleh guru sebagai alternatif dalam mengefektifkan proses belajar mengajar yang cenderung membuat peserta didik menjadi pasif. Guru diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik dengan harapan setelah media ini dikuasai akan dapat menemukan media pembelajaran elektronik yang paling tepat bagi peserta didik dan memberikan kegairahan belajar bagi peserta didik. Media pembelajaran elektronik yang perlu dipelajari antara lain televisi, film, radio, slide, video, VCD, DVD, LCD, komputer, laptop dan lain-lain. Media pembelajaran yang perlu kajian lebih dalam dan memiliki kegunaan lebih jika dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar yaitu komputer, laptop dan LCD. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran harus mempunyai tujuan untuk memberikan motivasi kepada peserta didik, harus merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajari dan dapat memberikan rangsangan belajar baru kepada peserta didik. Hal tersebut dimaksudkan adanya perencanaan yang sistematis tentang rencana pengajaran yang akan dijalankan, penyusunan materi yang menarik pada saat materi pengajaran disampaikan sehingga peserta didik tidak merasa bosan. Guru perlu memilih metode pengajaran yang cocok dan melakukan evaluasi hasil belajar agar datat dilakukan tindakan lebih lanjut. Laptop merupakan jenis

16 28 komputer generasi terbaru yang memiliki banyak kelebihan dibanding jenis komputer sebelumnya. Ukuran laptop yang relatif kecil memberikan kemudahan bagi pengguna untuk membawanya kemana saja. Guru yang telah memiliki pengetahuan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik ini dapat menggunakan untuk menyusun materi pembelajaran dengan mudah dan membantu dalam menjelaskan materi yang disusun dalam pengajaran di kelas. Materi yang disusun juga dapat dilengkapi dengan beragam komponen warna, musik, dan animasi grafik sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik perhatian peserta didik. LCD proyektor menjadi media pembelajaran elektronik yang memiliki kemampuan menayangkan materi pembelajaran yang telah tersusun dengan baik. Komputer dan laptop menjadi lebih bermakna ketika materi pembelajaran dapat ditampilkan secara langsung kepada peserta didik sehingga tidak lagi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera pada pembelajaran yang dilaksanakan. LCD proyektor dapat digunakan sebagai media untuk mengembangkan proses belajar mengajar dengan mengarahkan kreativitas yang dimiliki guru yang memungkinkan tujuan pembelajaran menjadi lebih mudah dicapai. 1. Kemampuan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik Kemampuan guru sebagai pengajar yang profesional berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kemampuan-kemampuan tersebut perlu dimiliki guru agar proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan peserta didik dapat mengikuti dengan perasaan senang. Menurut Rifai (2002) dalam Ipong Dekawati (2010:80) menyatakan

17 29 bahwa kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Salah satu tugas untuk mencapai tujuan pembelajaran guru harus memiliki kemampuan memanfaatkan media pembelajaran elektronik karena dapat mempermudah tugas-tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan guru kepada peserta didik. Kemampuan memanfaatkan media pembelajaran elektronik dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih interaktif sehingga peserta didik lebih termotivasi untuk belajar. Kemampuan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik dapat dilihat dari pengetahuan dan pemahaman guru tentang media pembelajaran elektronik. a. Pengetahuan Tentang Media Pembelajaran Elektronik Seorang guru yang profesional harus memiliki berbagai karakteristik yang terkait dengan tugas-tugasnya, dimana tugas tersebut dapat dilakukan oleh pihak lain selain guru. Menurut Surya (2005) dalam Kunandar (2009:47), guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Sehubungan dengan hal itu, guru profesional tidak hanya dapat menguasai sejumlah materi pembelajaran, tetapi juga menguasai metode pembelajaran yang tepat. Menurut UU No.14 tahun 2005, guru yang profesional adalah guru yang memiliki empat kompetensi dasar yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

18 30 Terkait dengan kompetensi pedagogik, salah satu hal yang harus dilakukan guru adalah pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran (Pasal 3 ayat 4 PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru). Salah satu bagian dalam pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran adalah pengetahuan terhadap pemanfaatan media pembelajaran elektronik. Guru yang memiliki pengetahuan tentang memanfaatkan media pembelajaran elektronik seperti dalam proses belajar mengajar akan dapat memberikan kemudahan bagi guru untuk melakukan komunikasi untuk menghantarkan berbagai materi pembelajaran yang diharapkan dan mampu memberikan penguatan dari setiap materi pembelajaran dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Menurut Oemar Hamalik (1989) dalam Hujair AH. Sanaky (2009:27) menyatakan bahwa sebagai pengajar dituntut memiliki pengetahuan yang cukup tentang pemanfaatan media pembelajaran elektronik, antara lain: 1) Media sebagai alat komunikasi yang dapat digunakan untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, 2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, 3) Situasi proses belajar, 4) Hubungan antara metode mengajar dengan media pembelajaran, 5) Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pembelajaran, 6) Memilih dan menggunakan media pembelajaran, 7) Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran,dan 8) Usaha inovasi media pembelajaran dan lain-lain. Dari berbagai pengetahuan tentang pemanfaatan media pembelajaran elektronik tersebut, nampak bahwa guru perlu

19 31 memanfaatkan media pembelajaran elektronik dalam proses belajar mengajar agar komunikasi untuk menghantarkan materi pembelajaran antara peserta didik dan guru lebih efektif, sehingga tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. Bahkan lebih dari itu, guru diharapkan mampu mengembangkan keterampilan untuk menggunakan media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran elektronik bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sehingga akan meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan aktivitas peserta didik dan meningkatkan motivasi belajar. b. Pemahaman Tentang Media Pembelajaran Elektronik Guru perlu memiliki kemampuan untuk memahami berbagai media pembelajaran elektronik dalam menentukan media yang tepat dalam proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Menurut Dick dan Carey (1978) dalam Hujair AH. Sanaky (2009:32) bahwa terdapat empat faktor yang harus dipahami dalam media pembelajaran elektronik, sebagai berikut: 1. Kesediaan sumber setempat, apabila media yang bersangkutan tidak terdapat dalam sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri, 2. Tersedianya dana, tenaga dan fasilitasnya, 3. Kepraktisan dan ketahanan media media untuk jangka waktu yang lama, apabila media digunakan dalam kondisi apapun dan kapanpun, serta mudah dibawa ke manamana sesuai dengan keperluan, 4. Faktor efektivitas da efisiensi biaya, apabila dimanfaatkan untuk jangka waktu yang relatif lama.

20 32 Pemahaman tentang media pembelajaran elektronik dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, maningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan berpengaruh secara psikologis pada peserta didik. Kehadiran media pembelajaran elektronik juga sangat membantu peningkatan pemahaman peserta didik, penyajian data atau informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan mendapatkan informasi. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik yang tepat dapat membantu peserta didik merasa termotivasi untuk belajar lebih giat dan juga memberikan informasi terhadap pesan yang disampaikan dapat tercapai dengan baik. Menurut Kemp, dkk dalam Hamzah B.Uno dan Nina Lamatenggo (2010:124), media pembelajaran elektronik memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran, antara lain: 1. Penyajian materi ajar menjadi lebih standar, 2. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, 3. Kegiatan belajar dapat menjadi lebih interaktif, 4. Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran dapat dikurangi, 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, 6. Pembelajaran dapat disajikan di mana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan,, 7. Meningkatkan sifat positif peserta didik dan proses belajar menjadi lebih kuat atau baik, 8. Memberikan nilai positif bagi pengajar. Guru yang memiliki pemahaman yang cukup tentang media pembelajaran elektronik mampu membangkitkan dan membawa

21 33 peserta didik ke dalam suasana rasa senang dan gembira. Media pembelajaran elektronik juga sangat berpengaruh terhadap semangat belajarnya dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup yang nantinya akan bermuara kepada peningkatan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. 2. Keterampilan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik Menurut Hornby (1987) dalam Ipong Dekawati (2011:89) keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan piawai dan baik. Keterampilan identik dengan ranah psikomotorik dalam konteks taksonomi pendidikan yang mengarah guru untuk mengembangkan keterampilan sesuai bakat, minat dan idealismenya. Guru diharapkan memiliki keterampilan memanfaatkan media pembelajaran elektronik dalam menyajikan materi pembelajaran dengan metode yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media pembelajaran elektronik dapat digunakan dengan baik dan efisien dalam proses belajar mengajar, diperlukan keterampilan memilih media pembelajaran elektronik, menggunakan media pembelajaran elektronik dan keterampilan membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik. a. Keterampilan Memilih Media Pembelajaran Elektronik Setiap pengajar tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media pembelajaran elektronik saja, tetapi harus memiliki keterampilan untuk memilih media pembelajaran dengan baik dalam suatu proses pembelajaran dan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.

22 34 Menurut Oemar Hamalik (1989) dalam Hujair AH Sanaky (2009:32) ada beberapa kriteri-kriteria pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar antara lain: 1. Tujuan pengajaran, 2. Bahan pelajaran, 3. Metode mengajar, 4. Tersedia alat yang dibutuhkan, 5. Jalannya pelajaran, 6. Pribadi mengajar,dan 7. Minat dan kemampuan pembelajar, dan 8. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Pertimbangan guru dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran dimaksudkan agar media tersebut akan lebih mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran, sehingga tujuan dapat tercapai. Media pembelajaran memiliki hubungan erat dengan aspek-aspek di atas, ketika salah satu aspek terabaikan maka pencapaian tujuan akan terhambat. Media pembelajaran akan lebih memperjelas makna dari materi pelajaran yang disampaikan guru, sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya. Peserta didik akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar antara lain mencatat, mengamati, mendemontrasikan atau kegiatan lainnya setelah media pembelajaran dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Guru tidak hanya menggunakan komunikasi verbal dalam menjelaskan materi pelajaran yang cenderung membuat peserta didik bosan karena dengan adanya media pembelajaran dapat menyederhanakan berbagai hal yang kompleks maupun mengubah hal-hal abstrak menjadi lebih konkrit. Guru juga dapat menggunakan variasi metode pembelajaran yang

23 35 sesuai agar lebih memotivasi dan memudahkan peserta didik dalam menerima materi pelajaran. Variasi dalam penggunaan metode yang dibantu dengan media pembelajaran akan mengubah penyampaian materi menjadi lebih menarik sehingga peserta didik akan lebih mudah menyerap pelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran juga perlu mempertimbangkan kondisi peserta didik karena pada dasarnya yang menjadi subyek belajar adalah peserta didik. Pemanfaatan media pembelajaran secara tepat akan dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Media pembelajaran akan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, mengarahkan peserta didik pada interaksi lebih langsung dengan kenyataan dan memungkinkan peserta didik dapat belajar secara mandiri menurut kemampuan dan minatnya. Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2002:16) bahwa media pembelajaran berguna untuk: 1. Menimbulkan kegairahan belajar, 2. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, 3. Memungkinkan anak didik belajar sendiri- sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Media pembelajaran menjadi alat bantu bagi guru dan sebagai penyalur pesan pembelajaran dari guru kepada peserta didik. Guru perlu memilih media pembelajaran yang paling cocok dan efektif digunakan dalam suatu proses pembelajaran agar kegrairahan belajar siswa dapat dimunculkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

24 36 b. Keterampilan Menggunakan Media Pembelajaran Elektronik Guru diharapkan memiliki keterampilan memilih media pembelajaran elektronik, tetapi juga harus memiliki keterampilan untuk menggunakan media pembelajaran elektronik seperti komputer, laptop dan LCD yang berkaitan dengan pengelolaan guru terhadap proses pembelajaran dalam hal penyampaian materi pembelajaran secara terencana dan sistematis, sehingga tujuan pembelajaran dapat dikuasai oleh peserta didik secara efektif dan efesien. Materi pembelajaran yang akan disampaikan akan lebih terencana dan terbantu jika guru dapat menyusun rencana pembelajaran terlebih dahulu dengan mengorganisir materi pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses pembelajaran memaksa guru untuk memiliki keterampilan menggunakan media pembelajaran elektronik untuk menyajikan metode pembelajaran yang menarik perhatian peserta didik. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dapat membantu guru untuk menampilkan variasi berbagai bahan pelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis serta dapat menciptakan lingkungan kelas yang kondusif, sehingga dapat menumbuhkan motivasi untuk memberikan rangsangan baru bagi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan belajarnya. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:33),

25 37 komponen-komponen yag harus diperhatikan dalam menggunakan media pembelajaran elektronik, antara lain: 1. Daya jangkau, terhadap pengajaran individual, pengajaran kelompok dan pengajaran massal, 2. Keluwesan pakai, yaitu kapan media tersebut akan digunakan, dimana akan digunakan dan audiennya siapa, 3. Ketergantungan, artinya media yang digunkan juga tergantung pada sarana dan fasilitas yang lain, 4. Kendali, siapa yang akan mengendalikan media tersebut, 5. Atribut, kualitas hasil media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, 6. Biaya, media yang digunakan mahal atau murah dan juga daya tahannya, sehingga dapat dipertimbangkan biaya produksi atau pembelian. Media pembelajaran elektronik yang digunakan bukan hanya kepentingan guru semata, tetapi juga digunakan untuk kepentingan peserta didik dalam menerima pesan yang disampaikan melalui media pembelajaran, sehingga perlu dipertimbangkan secara matang, apakah media yang dipilih dan digunakan telah memenuhi dasar pertimbangan tersebut. c. Keterampilan Membuat Media Pembelajaran Elektronik Seorang guru selain menggunakan media pembelajaran elektronik yang telah disediakan di sekolah sebagai fasilitas guru saat mengajar, juga diharapkan dapat membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik sesuai dengan kriteria pembuatan media agar dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Tetapi untuk membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik diperlukan keterampilan (skill).

26 38 Keterampilan guru dalam membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik dimaksudkan guru dapat menyesuaikan media pembelajaran elektronik yang dibuat dengan kebutuhan. Ketika seorang guru mendesain media seperti halnya desain materi pelajaran dengan format power point maupun animasi, guru akan berusaha memasukkan berbagai informasi maupun gagasan yang dimiliki. Selain memiliki skill atau keterampilan, desain media tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut Hujair AH. Sanaky (2009:33), alat-alat yang dibuat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Rasional, sesuai dengan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. 2. Ilmiah, sesuai dengan perkembangan akal dan mampu dipikirkan oleh kita. 3. Ekonomis, sesuai dengan kemampuan pembiayaan yang ada, hemat dan efisien. 4. Praktis, dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan bersifat sederhana. D. Penelitian Terdahulu yang Relevan Berkaitan dengan pemanfaatan laptop yang dilengkapi dengan perangkat LCD dalam pembelajaran, ada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Franciscus Maria Ratno tahun 2008, dengan judul penggunaan komputer laptop dalam pembelajaran oleh dosen UKSW. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan fasilitas laptop dalam proses belajar mengajar dan untuk mengidentifikasi pertimbangan atau dorongan akan menggunakan

27 39 lapptop didasarkan pada kebutuhan, profesional, fasilitas, subsidi, proses belajar mengajar dan tri darma perguruan tinggi. Populasi penelitian ini adalah dosen UKSW yang memanfaatkan program subsidi pengadaan fasilitas laptop tahun 2006 yang berjumlah 168 dosen. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple Random Sampling (penarikan sampel secara acak sederhana) diperoleh sampel 50 responden. Jumlah tersebut diperoleh dengan cara menghitung prosentase dari 50,4% responden UKSW yang menggunakan komputer laptop dalam satu hari. Data yang dikumpulkan dengan melakukan studi kepustakaan dengan mempergunakan buku dan surat kabar serta menggunakan angket. Hasil penelitian ini mengenai penggunaan fasilitas laptop dalam pembelajaran bagi para dosen UKSW yang memanfaatkan subsidi pengadaan laptop tahun 2006, ini bukan suatu penelitian terhadap hipotesis yang hendak diuji kebenarannya, namun lebih cenderung ke arah mendapatkan gambaran mengenai penggunaannya dalam pembelajaran guna meningkatkan mutu proses belajar mengajar, antara lain: 1. Keseringan menggunakan laptop dalam fasilitas hotspot dan LCD terdapat 32 dosen (64%) memanfaatkan hotspot rata- rata perhari 1-2 jam, 13 dosen (26%) antara 3-4 perhari dan 5 dosen (10%) rata- rata memanfaatkan 5-6 jam perhari. Terdapat 24 dosen (48%) menggunakan LCD dalam 1 semester antara kali, 14 dosen (28%) menggunakan LCD antara kali dalam satu semester. 10 dosen (20%) antara kali dalam satu semester dan 3 dosen (4%) antara kali dalam satu semester.

28 40 2. Keseringan menggunakan laptop dalam Tridarma Perguruan Tinggi terdapat 30 dosen (60%) menggunakan laptop dalam Tridarma Perguruan Tinggi antara 5-6 jam perhari.10 dosen (20%) antara 7-8 jam per hari, 8 dosen (16%) antara 3-4 jam perhari dan 2 dosen (4%) antara 1-2 jam perhari. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis hasil penelitian di atas, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat penggunaan laptop dalam proses pembelajaran mempunyai arti yang sangat penting. Penggunaan laptop yang dilengkapi dengan LCD dapat dijadikan media pendidikan yang sangat menarik sehingga dapat membantu pencapaian kompetensi yang diajarkan. Penggunaan laptop dalam melaksanakan tugas Tridarma Perguruan Tinggi juga mempunyai peranan yang sangat penting. Laptop selain praktis juga multifungsi sehingga dapat dijadikan sebagai sarana kerja yang efektif dan efisien. Hasil penelitian lain yang mendukung penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Setiardjo Tahun 2011, dengan judul pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran kimia berbantu komputer di SMA negeri 1 dan SMA Negeri 3 Kabupaten Temanggung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggali informasi tentang pemanfaatan media komputer dalam proses pembelajaran berbantu komputer. Populasi penelitian ini adalah guru-guru kimia yang berjumlah 5 guru yang terdiri dari 3 guru dari SMA Negeri 1 Temanggung dan 2 guru dari

29 41 SMA Negeri 3 temanggung. Responden lain yang diperlukan dalam penelitian ini kepala sekolah. Data diambil melalui proses wawancara, studi dokumentasi dan kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, antara lain: 1. Pemanfaatan media komputer dengan kategori sering dengan jarang mempunyai perbandingan sama dengan 2:3, pemanfaatan media komputer dengan kategori sering dilakukan oleh guru A dan C dari SMA Negeri 1 Temanggung sedangkan yang lainnya termasuk kategori jarang. 2. Guru A (SMA N.1) mempunyai persentase skor pemanfaatan media komputer tertinggi pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, sedangkan guru C (SMA N.1) mempunyai presentase skor pemanfaatan media komputer tertinggi pada pada metode diskusi kelompok. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah dan metode diskusi kelompok dalam pemanfaatan media komputer paling sering digunakan pada kegiatan inti. Hal ini berlaku pula dijenjang SMP Negeri 1 Ungaran. Penguasaan terhadap laptop yang dilengkapi dengan perangkat LCD bagi guru-guru SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang juga dapat membantu pencapaian kompetensi yang diajarkan. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa sangat penting dalam penggunaan laptop dalam proses belajar mengajar, melalui kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan laptop yang dilengkapi dengan perangkat LCD dapat digunakan sebagai media

30 42 pembelajaran untuk mengembangkan proses belajar mengajar karena dapat membantu guru untuk menyajikan materi pembelajaran yang lebih menarik sehingga dapat mengikat konsentrasi peserta didik untuk memperhatikan pembelajaran. Pemanfaatan laptop dalam proses belajar mengajar akan berdampak positif terhadap situasi kelas sehingga perhatian peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan disajikan menjadi besar karena sebelum proses belajar berlangsung guru lebih dahulu melaksanakan pengelolaan kelas termasuk media yang diperlukan. Selain itu juga SMP Negeri 1 Ungaran juga memanfaatkan media komputer sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Untuk menunjang tingkat pemanfaatan media komputer bagi guru-guru SMP Negeri 1 Ungaran melalui metode ceramah dan diskusi kelompok dapat mempermudah guru mengikat peserta didik untuk melakukan interaksi tatap muka dalam pemahaman menyajikan berbagai matode pembelajaran yang menarik. Pemanfaaatan media komputer dalam proses belajar mengajar dapat memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mendapatkan materi pembelajaran yang relevan. Media komputer juga dapat digunakan sebagai media yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan sebagai sarana bagi untuk meningkatkan kreativitas guru dalam memodifikasi metode pembelajaran yang lebih menyenangkan. E. Kerangka Berpikir Media pembelajaran memiliki peranan penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Guru diharapkan dapat menggunakan alat atau bahan

31 43 pendukung dalam proses belajar mengajar, dari alat yang sederhana sampai alat yang canggih seperti media pembelajaran elektronik. Media pembelajaran elektronik memiliki banyak kelebihan dibanding media pembelajaran yang sederhana atau konvensional. Media pembelajaran elektronik dapat digunakan untuk melakukan komunikasi secara interaktif dan mampu mengantarkan pembelajaran secara utuh. Media pembelajaran juga dapat mendukung penyusunan bahan ajar yang lebih luas dan dapat dikreasikan dengan berbagai metode mengajar yang sesuai. Pemanfaatan media pembelajaran elektronik dalam proses pembelajaran akan lebih efektif dan efisien jika dilihat dari kemampuan dan keterampilan guru memanfaatkan media pembelajaran elektronik. Kemampuan guru SMP Negeri 1 Ungaran dalam memanfaatkan media pebelajaran elektronik dilihat dari pengetahuan dan pemahaman tentang media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD). Pengetahuan tentang media pembelajaran elektronik sangat diperlukan bagi guru untuk mengetahui fungsi, manfaat media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai jenis alat dan teknik dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik perlu diketahui untuk menyajikan materi pembelajaran yang menarik agar dapat mendorong peserta didik untuk belajar lebih giat sehingga guru harus dapat menyesuaikan media pembelajaran elektronik dengan metode mengajar yang digunakan agar proses belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien. Guru memiliki pengetahuan tentang media pembelajaran elektronik tetapi juga harus memiliki pemahaman

32 44 yang cukup tentang media pembelajaran elektronik. Kemampuan guru untuk memahami media pembelajaran elektronik sangat diperlukan untuk menentukan media yang tepat digunakan selama proses belajar mengajar berlangsung. Pemahaman guru terhadap media tersebut untuk memanfaatkan media pembelajaran elektronik yang dilihat dari biaya produksi dan daya tahan media pembelajaran elektronik yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran elektronik apabila dimanfaatkan dengan jangka waktu yang lama, maka dapat diketahui efektivitas dan efisien penggunaan media tersebut dengan biaya produksinya. Berkaitan dengan hal tersebut guru SMP Negeri 1 Ungaran diharapkan memiliki keterampilan dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD) yang dilihat dari keterampilan memilih, menggunakan dan membuat media pembelajaran elektronik. Keterampilan untuk memilih media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD) dengan baik dalam proses pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi, metode, kebutuhan, kondisi peserta didik, peralatan yang dibutuhkan. Guna memilih media pembelajaran elektronik yang sesuai harus dapat memperjelas penyajian pesan, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, mampu mengatasi sikap pasif peserta didik sehingga peserta didik akan termotivasi untuk belajar. Guru memiliki keterampilan untuk memilih media pembelajaran elektronik tetapi juga perlu diimbangi dengan keterampilan dalam menggunakan media tersebut dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Guru yang terampil dalam

33 45 menggunakan media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD) harus mengimbangi daya jangkau media yang akan digunakan, keluwesan dalam pemakaian, ketergantungan dalam penggunaan media pembelajaran elektronik yang berkaitan dengan atribut yang digunakan serta biaya yang dikeluarkan untuk mengetahui kesesuai media pembelajaran elektronik dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Guru diharapkan memiliki keterampilan membuat atau mendesain media pembelajaran elektronik (komputer, laptop dan LCD) yang sesuai media yang dibuat dengan kebutuhan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam proses belajar mengajar guru berusaha untuk mendesain materi pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik terhadap materi yang dijelaskan. Kerangka pikir dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Pemanfaatan Media pembelajaran Elektronik Kemampuan guru SMP Negeri 1 Ungaran dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik Keterampilan guru SMP Negeri 1 Ungaran memanfaatkan media pembelajaran elektronik Gambar 1: Kerangka Pemikiran Pemanfaatan Media Pembelajaran Elektroni Di kalangan Guru SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting, karena menyangkut banyak aspek yang ada didalamnya. Kemajuan itu terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya selalu seiring dengan perkembangan manusia. Melalui pendidikan pula berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dan peserta didik. Kompetensi menurut

BAB II LANDASAN TEORI. kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dan peserta didik. Kompetensi menurut BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan pada kompetensi yang harus dimiliki oleh guru dan peserta didik. Kompetensi menurut Wina Sanjaya, kompetensi ialah

Lebih terperinci

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) 17 KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung) Abstrak Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Picture and Picture Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Artikel Oleh RIYANTO NIM. 08503242008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Maket Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari tuntutan kehidupan manusia. Kebutuhan memperoleh pendidikan sangat dirasakan penting bagi

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi setiap individu yang bisa didapat dari pengajaran, pelatihan maupun pengalaman yang didapat untuk mengembangkan

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية) SKS : 2 SKS Dosen : Rovi in, M.Ag Semester : Ganjil Prodi : PBA 1 Guru profesional memiliki empat kompetensi, yaitu: pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah banyak memberi pengaruh pada dunia pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan dapat tercapai apabila tercipta sebuah proses pembelajaran yang berkualitas. Tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang RI No.20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 berbasis kompetensi, yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar, dengan demikian

Lebih terperinci

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Proses belajar mengajar dapat diartikan juga sebagai proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini terjadi urutan pemindahan informasi (pesan) dari sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari ilmu pengetahuan alam. Ruang lingkup IPA berkaitan erat dengan kehidupan manusia sehari-hari. Dalam

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Penegasan Judul Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar

Lebih terperinci

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung A. Pengertian Media Hand Out TEP-PLB MEDIA PENDIDIKAN (Ishartiwi-UNY) 1. Kata media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. 2. AECT (1977): Membatasi media sebagai segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami kemajuan sangat pesat. Perkembangan ini memberikan kemudahan kepada manusia untuk menjalankan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO Tenny Widya, Universitas Negeri Malang E-mail : kristiana.tenny@yahoo.com ABSTRAK :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan yang mengintegrasikan konsep-konsep ilmu sosial untuk tujuan membentuk warga negara yang memiliki

Lebih terperinci

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang Diharapkan 1. Mampu menjelaskan makna peran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Salah satunya menurut Duch (1995) dalam http://www.uii.ac.id pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam proses kemajuan suatu bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI Hasruddin Abstrak Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya dalam teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya inovasi pemanfaatan hasil-hasil

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar Para ahli dalam bidang belajar pada umumnya sependapat bahwa perbuatan belajar itu adalah bersifat komplek, karena merupakan suatu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang 11 TINJAUAN PUSTAKA A. Media maket Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan

Lebih terperinci

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI 2 A. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin canggih. Pendidikan juga tidak terlepas dari aspek teknologi, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Terbukti dengan adanya pembangunan pada sektor pendidikan seperti munculnya sekolah-sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana, dan disengaja untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia. Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan kompetensi guru, indikator kompetensi pedagogik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pembelajaran IPA Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang yang dipengaruhi oleh pengalaman. Sebagaimana dikemukakan oleh Triyanto (2009:7) menyatakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dapat membawa kita kepada situasi belajar dimana learning with effort BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam proses pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita

Lebih terperinci

Oleh: Fitta Ummaya Santi

Oleh: Fitta Ummaya Santi Oleh: Fitta Ummaya Santi APA ITU MEDIA Sadiman, dkk 2002:6 Media: segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengiriman pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyebutkan, bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN MEDIA PEMBELAJARAN APA ITU MEDIA? APA ITU MEDIA PEMBELAJARAN? ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU 2. 3. GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG

Lebih terperinci

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu (knowing) ataupun menghafal (memorizing) tetapi dituntut untuk memahami konsep biologi. Untuk kurikulum

Lebih terperinci

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah

Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah JPK 3 (2) (2017): 244-252 Jurnal Profesi Keguruan https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk Pengembangan Laboratorium Media Pembelajaran Berbasis Kebutuhan Sekolah Isnarto 1), Abdurrahman 2), Sugianto

Lebih terperinci

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi yang sudah direncanakan. Jenis metode pembelajaran : Ceramah : penyajian melalui penuturan secara lisan/penjelasan

Lebih terperinci

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kemasyarakatan, Fakultas Ilmu Sosial Hal. 1 Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VIII B Di SMP Negeri 3 Paguat Kabupaten Pohuwato Nindi

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Makalah ini disampaikan dihadapan peserta pelatihan Media Pembelajaran kerjasama antara Dinkes DIY dengan FIP UNY O L E H Drs. Mulyo Prabowo, M.Pd NIP. 131656350

Lebih terperinci

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin ABSTRAK Media dalam pengertian umum merupakan sarana komunikasi. Sedangkan dalam pendidikan media dapat diartikan sebagai alat bantu yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Hampir semua orang akan dikenai pendidikan

Lebih terperinci

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M.

MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. MAKALAH Media Visual Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran Dosen pengampu : Hermawan Wahyu Setiadi, M. Pd Disusun Oleh: Madinatul Munawaroh (14144600187) Puput Wulandari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Pada pusat bahasa departemen pendidikan nasional bahwa: pendidikan

I. PENDAHULUAN. duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Pada pusat bahasa departemen pendidikan nasional bahwa: pendidikan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui pendidikan, setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional dan sistematis. Penentuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Aktivitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh semua makhluk hidup. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah keaktifan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang terjadi antara guru dengan murid, agar proses komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat tercapai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan tersebut menuntut adanya

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR

SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR SUMBER BELAJAR DALAM KURIKULUM BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI Oleh: M. Ramli AR Abstrak Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum telah diakui bahwa pendidikan merupakan penggerak utama bagi pembangunan. Pendidikan (pengajaran) prosesnya diwujudkan dalam proses belajar mengajar. Proses

Lebih terperinci

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran

Kemampuan peserta. Daya Serap Peserta. Kemampuan pengajar. Efektifitas alat bantu pengajaran. Alat Bantu Pengajaran Kemampuan peserta Kemampuan pengajar Daya Serap Peserta Efektifitas alat bantu pengajaran 2 Penglihatan 82% Pendengaran 11 % Penciuman 1 % Pencecapan 2,5 % Perabaan 3,5 % 3 10 % dari apa yang dibaca 20

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah sekolah dimana

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN 116 LENTERA LENTERA PENDIDIKAN, PENDIDIKAN, EDISI EDISI X, X, NO. NO. 1, JUNI 1, JUNI 2007 2007 (116 123) PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN Oleh: Safei ABSTRACT: The existence of teacher

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah yang timbul di SD sebagai bahan pengembangan media, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang ditawarkan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa pengaruh besar dalam dunia pendidikan. Akibat dari pengaruh-pengaruh tersebut

Lebih terperinci

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan 5 II. KERANGKA TEORETIS A. Tinjauan Pustaka 1. Persepsi Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang dan mengartikan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta Abstract This study aims to improve motivation and learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai

BAB I PENDAHULUAN. ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar adalah ketika guru menghadapai peralatan atau media praktek yang kurang memadai untuk digunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar (PBM) atau pembelajaran seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa sehari-hari sehingga materi menjadi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR Nina Sundari 1 ABSTRAK Tujuan artikel ini yaitu untuk mengetahui langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATARBELAKANG MASALAH Tujuan pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah secara umum adalah mentransfer ilmu dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia, dari kota hingga desa hampir selalu ada sarana untuk bermain tenis meja. Sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO

BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO BAB V ANALISIS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP RAUDLATUL JANNAH WARU SIDOARJO A. Analisis Penggunaan Media Pembelajaran PAI di SMP Raudlatul Jannah Waru Sidoarjo Melihat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan. temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan. temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas 99 BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelittian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak siswa yang menganggap., bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, disebabkan kesulitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembuka dalam penelitian yang dilakukan. Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana 12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR. Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR. Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo The purpose of this study was (1) to determine differences in mastery, (2) to determine the use of macromedia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai

Lebih terperinci