No Surat/Pengumuman Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran 1 CORSEC/L/2012/IX-0089 PT Petrosea Tbk PTRO Tanggal dan Jam 04 Sep 2012 16:39:47 Perihal Transaksi Afiliasi PT Petrosea Tbk menyampaikan informasi tentang Transaksi Afiliasi sebagai berikut : Uraian singkat mengenai rencana Transaksi Afiliasi (termasuk Pihak-pihak yang melakukan transaksi dan sifat hubungan afiliasi dengan Perusahaan): A. LATAR BELAKANG TRANSAKSI Informasi sebagaimana dimaksud dalam pengumuman ini dibuat sehubungan terjadinya Transaksi dimana guna mendukung kelancaran dan pengembangan usaha Perseroan bermaksud untuk melakukan penyewaan ruang kantor seluas 2,936 ft2 yang terletak pada 9 Temasek Boulevard #30-03 Suntec Tower 2, Singapura, milik TRIS dengan estimasi nilai Rp.8.928.270.000,- selama 3 (tiga) tahun. B. OBYEK TRANSAKSI Obyek dari Transaksi adalah Tenancy Agreement No. PTP/AGR/2012/VIII-0010 tanggal 31 Agustus 2012 yang telah dilakukan Perseroan dengan TRIS (Tenancy Agreement) dalam mendukung kelancaran dan pengembangan usaha Perseroan. Adapun hal-hal pokok terkait Tenancy Agreement, antara lain berupa: (i) Ruangan kantor milik TRIS seluas 2.936 ft2 yang terletak pada 9 Temasek Boulevard #30-03 Suntec Tower 2, Singapura; (ii) Perseroan akan membayarkan biaya sewa diluar biaya air, listrik dan telekomunikasi dan pajak kepada TRIS senilai SGD$ 32.500,00 per bulan dimana akan dibayarkan pada hari kesepuluh setiap bulannya; (iii) Perseroan berkewajiban untuk memberikan sejumlah deposit yang setara dengan nilai 3 (tiga) bulan sewa sejumlah SGD$ 97.500,00 dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak Tenancy Agreement ditandatangani; (iv) Sewa Menyewa tersebut terhitung berlangsung sejak tanggal 1 September 2012 dan akan diakhiri pada tanggal 1 September 2015 atau dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Perseroan dan TRIS dengan pemberitahuan tertulis dari TRIS selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian berakhir; (v) Perseroan hanya diperbolehkan menggunakan ruangan yang disewa sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan perkantoran, dan tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan lain tanpa persetujuan tertulis dari TRIS. C. SIFAT HUBUNGAN AFILIASI
Sifat atau unsur hubungan Afiliasi dari pihak pihak dalam Transaksi adalah bahwa Indika merupakan pemegang saham pengendali secara langsung dari Perseroan, dan tidak langsung dari TRIS (melalui PT Tripatra Engineers and Constructors, yang merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.121 tanggal 26 Agustus 1988, dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-4485.HT.01.01-TH.89 tanggal 18 Mei 1989, didaftarkan dalam buku register pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 465/Not/1989/PN.JKT.SEL tanggal 30 Mei 1989. Akta pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66 tanggal 18 Agustus 1989, Tambahan No. 1602). Selain itu, sifat afiliasi dapat dilihat dari kesamaan anggota pengurus dan pengawas Perseroan dengan TRIS, yakni Ir. Wadyono Suliantoro Wirjomiharjo (Presiden Direktur Perseroan yang juga merupakan Direktur TRIS), Ir. Pandri Prabono Moelyo (Komisaris Perseroan yang juga merupakan Direktur TRIS). Nilai Transaksi Afiliasi tersebut adalah sebesar : IDR 8.928.270.000 Penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya Transaksi Afiliasi: Transaksi dilakukan berdasarkan pada pertimbangan kepentingan kelancaran dan pengembangan usaha Perseroan agar dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas Perseroan, dimana dengan tersedianya kantor yang berlokasi di Singapura tersebut Perseroan dapat lebih efisien dan fleksibel untuk melakukan antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Pengaturan jadwal dan koordinasi untuk pengiriman dan penerimaan alat-alat berat yang akan dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan; 2. Pelaksanaan negosiasi dengan supplier supplier alat-alat berat Perseroan; 3. Penempatan karyawan pada lokasi strategis untuk pengembangan usaha dan pelaksanaan pelatihan-pelatihan; 4. Pelaksanaan koordinasi internal perusahaan dan klien potensial Perseroan. Ringkasan laporan Penilai: Sehubungan dengan Transaksi diatas Perseroan telah menunjuk pihak independen sebagai berikut: B. Sridhar Rao dari KJPP Rao, Yuhal & Rekan (RAO,YUHAL), penilai independen yang melakukan penilaian atas kewajaran Transaksi, menyiapkan Laporan Ringkas yang mengiktisarkan analisa dan hasil penilaian indikatif, serta memberikan pendapat atas kewajaran nilai Transaksi. Alamat: Sudirman Park, Block A No. 8 Jl. KH Mas Mansyur Kav. 35 Jakarta 10220] Telepon: (62-21) 5794 3736 Faksimili: (62-21) 5794 3735 RAO,YUHAL telah menyampaikan Pendapat Kewajaran dalam laporannya No. RAO,YUHAL-B-OP-IX/12 tanggal 03 September 2012, atas dasar analisis transaksi, analisis
kuantitatif dan analisis kualitatif, analisis atas kewajaran nilai transaksi dan analisis atas faktor-faktor yang relevan yang dilakukan terhadap Transaksi. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisa Kewajaran atas transaksi tersebut, RAO,YUHAL berpendapat bahwa Rencana Transaksi ini adalah wajar (fair) dan tidak merugikan, untuk kepentingan seluruh pemegang saham Perseroan, dipandang dari segi keuangan. Berdasarkan Laporan Pendapat Kewajaran yang dikeluarkan KJPP Rao, Yuhal & Rekan RAO,YUHAL-B-OP-IX/12 tanggal 03 September 2012, dapat disimpulkan hal-hal penting sebagai berikut: Tujuan Pendapat Kewajaran Tujuan Laporan Pendapat Kewajaran ini adalah untuk memberikan opini atas kewajaran Rencana Transaksi yang akan dilakukan antara Perseroan dengan TRIS. Obyek Pendapat Kewajaran Obyek pendapat kewajaran adalah rencana Perseroan melakukan sewa ruang perkantoran dari TRIS yang merupakan afiliasinya sebagaimana diuraikan dalam Tenancy Agreement yang telah ditandatangani oleh Perseroan dan TRIS pada tanggal 31 Agustus 2012 yang selanjutnya disebut Perjanjian. Asumsi-asumsi Dalam penyusunan Pendapat Kewajaran kepada Perseroan atas transaksi yang akan dilaksanakan untuk menyatakan bahwa Rencana Transaksi dapat dilaksanakan pada kondisi arm s length di dalam batasan komersial yang berlaku umum dan tidak merugikan kepentingankepentingan pihak Perseroan dan para pemegang saham Perseroan, RAO,YUHAL menggunakan beberapa asumsi antara lain : 1. RAO, YUHAL mengasumsikan bahwa dari tanggal penerbitan pendapat ini sampai dengan terjadinya Rencana Transaksi tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap Rencana Transaksi. 2. Pendapat Kewajaran ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan bahwa penggunaan sebagian dari analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan atas proses yang mendasari pendapat tersebut. Penyusunan pendapat ini merupakan suatu proses yang kompleks dan mungkin tidak dapat dilakukan melalui analisis yang tidak lengkap. 3. Pendapat Kewajaran ini juga disusun berdasarkan kondisi umum keuangan, moneter, peraturan dan kondisi pasar yang ada saat ini. RAO, YUHAL tidak bertanggungjawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat RAO, YUHAL karena peristiwa yang terjadi setelah tanggal Pendapat Kewajaran ini. Pendekatan dan Metodologi Penilaian Dalam menilai kewajaran Rencana Transaksi, RAO, YUHAL menggunakan metodologi analisis sebagai berikut: 1) Analisis transaksi: a. Berdasarkan metodologi pengkajian kewajaran Rencana Transaksi, Analisis atas Rencana Transaksi dilakukan dengan mengidentifikasi hubungan antara pihak-pihak yang bertransaksi, yakni Perseroan dan TRIS. b. Hubungan afiliasi antara Perseroan dan TRIS adalah berdasarkan struktur pemegang saham
dimana pemegang saham pengendali yaitu PT Indika Energy Tbk ( Indika ) memiliki hubungan kepemilikan saham dengan TRIS dan terdapatnya pengurus dan pengawas yang sama antara Perseroan dengan TRIS. c. Berdasarkan Perjanjian Penyewaan Gedung yang terdapat di dalam perjanjian, dimana ketentuan-ketentuan penting yang diajukan dalam Tenancy Agreement adalah ketentuanketentuan yang umum digunakan dalam perjanjian sewa menyewa. Selain itu, tidak terdapat ketentuan-ketentuan yang dapat membatasi Perseroan maupun pemegang saham Perseroan dalam melaksanakan perjanjian tersebut. 2) Analisis kualitatif dan kuantitatif atas Rencana Transaksi: Analisis Kualitatif atas Rencana Transaksi didasarkan atas analisis industri dan lingkungan dimana terdapat penjabaran akan kondisi makro ekonomi di dunia maupun di Indonesia. Kondisi makro ekonomi secara global masih terdapat risiko yang cukup tinggi oleh karena dampak krisis. Sedangkan secara nasional perekonomian Indonesia masih mengalami pertumbuhan yang relatif rendah. Dari sisi tinjauan industri, pertambangan di Indonesia memiliki prospek yang bagus untuk tahun-tahun ke depan terutama di sektor batubara. Analisis Kuantitatif atas Rencana Transaksi dilakukan dengan meengidentifikasi analisis kondisi keuangan Perseroan termasuk penilaian akan kinerja historis maupun analisis rasio terhadap Perseroan dan Anak Perseroan, penilaian arus kas, analisis Proforma laporan keuangan atas Rencana Transaksi. 3) Analisis atas kewajaran nilai transaksi: Analisis Kewajaran Rencana Transaksi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara harga sewa gedung yang disepakati dalam Tenancy Agreement yang telah ditandatangani tanggal 31 Agustus 2012 oleh Manajemen Perseroan dengan nilai rata-rata harga sewa ruang kantor pembanding. Berdasarkan agen properti Colliers, rata-rata harga sewa ruangan kantor adalah S$11 per kaki persegi, akan tetapi harga sewa tersebut tidak meliputi penyediaan perlengkapan kantor serta fasilitas-fasilitas yang didapatkan oleh Perseroan. Berdasarkan informasi tersebut, maka diperlukan perhitungan asumsi perlengkapan kantor dan fasilitas-fasilitas yang relatif sama dengan apa yang didapatkan oleh Perseroan. Dengan biaya investasi sebesar S$120.858, kemudian dilakukan penghitungan depresiasi selama 5 tahun dengan metode garis lurus dengan hasil S$24.172 per tahun atau S$2.014,3 per bulan. Luas sewa ruangan adalah 2.936 kaki persegi. Sehingga biaya depresiasi per kaki persegi adalah S$0,7. Asumsi Return of Investment adalah 10% sehingga nilai investasi adalah S$0,75. Nilai investasi tersebut akan ditambahkan kepada nilai sewa sebesar S$11 sehingga sekarang nilai sewa menjadi S$11,75. Selisih harga sewa antara harga sewa dengan asumsi diatas dengan harga sewa pada perjanjian adalah sebesar S$0,68 per kaki persegi. Hal ini merupakan keuntungan yang diperoleh Perseroan. Dengan melaksanakan Rencana Transaksi, maka Perseroan akan memperoleh manfaat sebagai berikut: Perseroan mampu untuk lebih meningkatkan efisiensi penggunaan modal dengan sewa kantor yang lebih efisien dengan segala fasilitas. Perseroan dapat menciptakan koordinasi yang lebih mudah dan lebih baik secara internal perusahaan maupun klien potensial Perseroan.
Perseroan dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas ruangan. 4) Analisis atas faktor-faktor lain yang relevan. Hal hal yang mempengaruhi harga Sewa Gedung yang diterapkan yaitu : 1. Anggaran Sewa. 2. Lokasi strategi 3. Luas area. 4. Fasilitas. 5. Sistem pembayaran. 6. Tentukan segmen pasar. Kesimpulan Penilaian Berdasarkan hasil penilaian atas kewajaran transaksi yang diperoleh dengan menggunakan metodologi diatas maka dapat disimpulkan dari segi ekonomis dan keuangan, Rencana Transaksi adalah Wajar karena tidak terdapat perbedaan harga yang diberikan walaupun terdapat hubungan Afiliasi. Dokumen Terlampir : Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Petrosea Tbk yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara elektronik. PT Petrosea Tbk bertanggung jawab penuh atas informasi yang tertera di dalam dokumen ini.