PEMBEKAPAN. Disusun oleh : Shinta Febriana Yustisiari G Pembimbing : dr. Hari Wujoso, Sp. F, MM

dokumen-dokumen yang mirip
REFERAT PEMBEKAPAN. Disusun oleh : Shinta Febriana Yustisiari G Pembimbing : dr. Hari Wujoso, Sp.F, MM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kriteria Infanticide

Bantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)

BAB I PENDAHULUAN. Infantisid yaitu pembunuhan dengan sengaja. terhadap bayi baru lahir oleh ibunya (Knight, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kasus bunuh diri di Indonesia belakangan ini. dinilai cukup memprihatinkan karena angkanya cenderung

BANTUAN NAFAS DENGAN AMBUBAG

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Penanggulangan Gawat Darurat PreHospital & Hospital *

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BASIC LIFE SUPPORT A. INDIKASI 1. Henti napas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Profesi _Keperawatan Medikal Bedah_cempaka

NEONATUS BERESIKO TINGGI

RJPO. Definisi. Indikasi

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

Kesetimbangan asam basa tubuh

Pusat Hiperked dan KK

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

Majalah Kedokteran Andalas No.1. Vol.36. Januari-Juni

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian tidak wajar yang kadang-kadang belum. diketahui penyebabnya saat ini semakin meningkat.

ASIDOSIS RESPIRATORIK

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

LEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE

EMBOLI AIR KETUBAN. Emboli air ketuban dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba sewaktu atau beberapa waktu sesudah persalinan.

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pemantauan intensif menggunakan metode seperti pulmonary arterial

Anatomi dan Fisiologi saluran pernafasan. 1/9/2009 Zullies Ikawati's Lecture Notes 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam Garis Besar Haluan Negara, dinyatakan bahwa pola dasar

BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN

Bab 1: Mengenal Hipertensi. Daftar Isi

VISUM ET REPERTUM NO : 027 / VER / RS / I / 2014

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

KELOMPOK 4 ASUHAN KEPERAWATAN EMERGENCY DAN KRITIS

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

mekanisme penyebab hipoksemia dan hiperkapnia akan dibicarakan lebih lanjut.

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

VISUM ET REPERTUM No : 15/VRJ/06/2016

SOAL-SOAL PELATIHAN BLS RS PUSURA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Laennec di tahun 1819, kemudian diperinci oleh Sir William Osler pada

Ilmu Pengetahuan Alam

Farmakoterapi Sistem Pencernaan dan. Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dr. Agung Endro Nugroho, MSi, Apt. PENGANTAR

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

PenanggulanganGawatDarurat PreHospital& Hospital *

Sistem Peredaran Darah Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

Sistem Pernafasan Manusia

PENDAHULUAN ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mencegah keadaan bertambah buruk, cacat tubuh bahkan kematian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

FAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

Gambaran Tanda Kardinal Asfiksia Pada Kasus Kematian Gantung Diri di Departemen Forensik RSU Dr. Muhammad Hoesin Palembang Periode Tahun

REFRAT GANTUNG DIRI ( HANGING ) Oleh : DEVI FIKASARI K G

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

BAB I PENDAHULUAN. mengisi rongga dada, terletak disebelah kanan dan kiri dan ditengah

Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Pro: Justicia Rahasia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

ANATOMI DAN FISIOLOGI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal 10.4

BAB I PENDAHULUAN. Paru-paru merupakan organ utama yang sangat penting bagi kelangsungan

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

SISTEM CARDIOVASCULAR

TERAPI OKSIGEN. Oleh : Tim ICU-RSWS. 04/14/16 juliana/icu course/2009 1

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN STROKE NON HEMORAGIK (SNH) DI RUANG SINDORO RSUD BOYOLALI

Etiologi penyebab edema dapat dikelompokan menjadi empat kategori umum:

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Jl Dame No.59 SM Raja Km 10 Medan-Amplas : TK Panglima Angkasturi, Medan : SD Negeri , Medan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

KELAINAN PADA DIAPHRAGMA

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) VII

Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)

Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Transkripsi:

PEMBEKAPAN Disusun oleh : Shinta Febriana Yustisiari G 0003181 Pembimbing : dr. Hari Wujoso, Sp. F, MM KEPANITERAAN KLINIK LAB/SMF ILMU KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2008

Definisi Dalam dunia medis definisi asfiksia masih merupakan perbincangan, namun beberapa ahli menyimpulkan bahwa asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan terjadinya gangguan pertukaran udara pernafasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbondioksida (hiperkapnea). Dengan demikian organ tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadi kematian.

Etiologi asfiksia adalah alamiah : misalnya penyakit yang menyumbat saluran pernafasan seperti laringitis difteri, atau menimbulkan gangguan pergerakan paru seperti fibrosis paru ; mekanik : misalnya trauma yang mengakibatkan emboli udara vena, emboli lemak, pneumotoraks bilateral, sumbatan pada saluran nafas dan sebagainya. Kejadian ini sering dijumpai pada keadaan gantung diri, tenggelam, pencekikan, dan pembekapan ; keracunan : Bahan yang menimbulkan depresi pusat pernafasan misalnya barbiturat, narkotika.

PATOFISIOLOGI Primer (akibat langsung dari asfiksia) Kekurangan oksigen ditemukan di seluruh tubuh, tidak tergantung pada tipe dari asfiksia. Sel-sel otak sangat sensitif terhadap kekurangan O2. Bagian-bagian otak tertentu membutuhkan lebih banyak O2, dengan demikian bagian tersebut lebih rentan terhadap kekurangan oksigen. Di sini sel-sel otak yang mati akan digantikan oleh jaringan glial, sehingga pada organ tubuh yang lain yakni jantung, paru-paru, hati, ginjal dan yang lainnya perubahan akibat kekurangan O2 langsung atau primer tidak jelas

Sekunder (berhubungan dengan penyebab dan usaha kompensasi dari tubuh) Jantung berusaha mengkompensasi keadaan tekanan oksigen yang rendah dengan mempertinggi outputnya, akibatnya tekanan arteri dan vena meninggi. Karena oksigen dalam darah berkurang terus dan tidak cukup untuk kerja jantung maka terjadi gagal jantung dan kematian berlangsung dengan cepat

JENIS ASFIKSIA Anoksia anoksik (anoxic anoxia) tidak atau kurang pemasokan oksigen untuk keperluan tubuh. Pada tipe ini O2 tidak dapat masuk ke dalam paru-paru Anoksia anemia (anaemic anoxia) Dimana tidak cukup hemoglobin untuk membawa oksigen. Ini didapatkan pada anemi berat dengan pendarahan yang tiba-tiba. Anoksia hambatan (stagnant anoxia) Tidak lancarnya sirkulasi darah yang membawa oksigen. Ini bisa karena gagal jantung, syok, dan sebagainya. Dalam keadaan ini tekanan oksigen cukup tinggi, tetapi sirkulasi darah tidak lancar. Anoksia jaringan (histotoxic anoxia) Gangguan terjadi di dalam jaringan sendiri, sehingga jaringan atau tubuh tidak dapat menggunakan oksigen secara efektif.

PEMBEKAPAN Pembekapan berarti obstruksi mekanik terhadap aliran udara dari lingkungan ke dalam mulut dan atau lubang hidung, yang biasanya dilakukan dengan menutup mulut dan hidung dengan menggunakan kantong plastik. Pembekapan merupakan salah satu bentuk mati lemas, dimana pada pembekapan baik mulut maupun lubang hidung tertutup sehingga proses pernafasan tidak dapat berlangsung.

Selain pembekapan yang juga termasuk mati lemas adalah : tindakan menyumpal rongga mulut dengan benda asing ( choking ); menindih atau menekan dada korban sehingga dada tidak dapat bergerak ( overlying ), dan tertimbunnya tubuh korban misalnya tertimbun tanah longsor atau bangunan runtuh ( traumatic or crush asphyxia ). Korban pembekapan umumnya wanita yang gemuk, orang tua yang lemah, orang dewasa yang berada di bawah pengaruh obat atau anak-anak. Tanda-tanda asfiksia disertai dengan adanya luka lecet tekan dan memar di daerah mulut, hidung, dan sekitarnya, merupakan petunjuk pasti bahwa pada korban telah terjadi pembekapan yang mematikan.

Kelainan yang terjadi karena pembekapan adalah berbentuk luka lecet dan atau luka memar terdapat di mulut, hidung, dan daerah sekitarnya. Sering juga didapatkan memar dan robekan pada bibir, khususnya bibir bagian dalam yang berhadapan dengan gigi. Pembekapan yang dilakukan dengan satu tangan dan tangan yang lain menekan kepala korban dari belakang, yang dapat pula terjadi pada kasus pencekikan dengan satu tangan; maka dapat ditemukan adanya lecet atau memar pada otot leher bagian belakang.