ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

A N G G A R A N D A S A R

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

Bahwa penerapan prinsip dan program kerja kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI REAL ESTATE BROKER INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) MUKADIMAH. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA (PHRI)

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI)

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR TATA LINGKUNGAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN

DAFTAR ISI BAB V LAMBANG 51

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DPD AREBI JABAR 2016 [KOMPAK KUAT HEBAT]

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

K E P U T U S A N KONGRES NASIONAL II (KONAS II) HIMPUNAN PERAWAT MEDIKAL BEDAH INDONESIA NOMOR : K/II/009/X/2016

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN DASAR ASOSIASI TENAGA TEKNIK INDONESIA (ASTTI)

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART )

PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA Mukadimah Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami para Ahli Gizi menyadari akan rasa tanggung jawab penuh dan kewajiban kami terhadap bangsa Indonesia dalam melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan Indonesia, demi tercapainya kehidupan rakyat yang sehat, adil dan makmur. Bahwa untuk mencapai kehidupan rakyat yang sehat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan pengamalan Profesi Ahli Gizi kepada masyarakat dengan berpegang teguh kepada Kode Etik Ahli Gizi Indonesia. Atas dasar ini kami menyatukan diri dalam satu organisasi Persatuan Ahli Gizi Indonesia dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut : 1

BAB I NAMA DAN LAMBANG ORGANISASI Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Indonesian Nutrition Association) disingkat PERSAGI. Pasal 2 Lambang Organisasi 1. Lambang organisasi dan artinya terdapat dalam penjelasan AD/ART. 2. Tulisan dalam Lambang PERSAGI adalah Svastha Harena yang berarti Kesehatan Melalui Gizi. 3. Pataka Svastha Harena adalah lambang kehormatan PERSAGI. 4. Tata cara penggunaan Lambang dan Pataka Svastha Harena PERSAGI diatur oleh Keputusan DPP. BAB II WAKTU PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN Pasal 3 Waktu Pendirian PERSAGI didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Januari 1957, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Pasal 4 Kedudukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PERSAGI berkedudukan di ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) berkedudukan di ibukota Provinsi dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota. 2

BAB III AZAS Pasal 5 PERSAGI berazaskan Pancasila. BAB IV TUJUAN, UPAYA, DAN SIFAT Pasal 6 Tujuan PERSAGI bertujuan untuk: 1. Membina dan mengembangkan kemampuan professional anggota. 2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di bidang gizi p a n g a n s e r ta bidang lainnya yang terkait. 3. Meningkatkan status gizi individu dan kelompok melalui gizi klinik, gizi institusi dan gizi masyarakat 4. Meningkatkan kesejahteraan anggota. Pasal 7 Upaya Ruang lingkup upaya PERSAGI meliputi : 1. Memfasilitasi pengembangan kemampuan profesional bagi para anggota. 2. Memelihara dan membina penerapan kode etik ahli gizi dan standar profesi ahli gizi 3. Meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, pelayanan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di bidang gizi pangan serta ilmu-ilmu terkait. 4. Memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan ahli gizi sesuai dengan harkat dan martabat profesi ahli gizi. 5. Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang tidak bertentangan dengan kode etik ahli gizi. 3

6. Membantu perorangan dan masyarakat dalam mewujudkan gizi yang baik sesuai daur kehidupan. 7. Memberi rekomendasi kepada pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat. Pasal 8 Sifat PERSAGI adalah organisasi profesi ahli gizi yang menghimpun para ahli gizi Indonesia, bersifat independen, nirlaba, serta dijiwai oleh kode etik ahli gizi dan standar profesi ahli gizi. BAB V STATUS DAN PERAN Pasal 9 Status PERSAGI merupakan organisasi profesi ahli gizi di Indonesia. Pasal 10 Peran PERSAGI berperan dalam : 1. Pengembangan anggotanya. 2. Peningkatan keadaan mutu gizi perorangan dan masyarakat berdasarkan pedoman gizi seimbang. Anggota PERSAGI terdiri dari : a. Anggota biasa; b. Anggota luar biasa. BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 11 4

BAB VII STRUKTUR ORGANISASI Pasal 12 Kekuasaan Kekuasaan tertinggi organisasi berada pada Kongres. Pasal 13 Struktur Kepemimpinan Struktur kepemimpinan organisasi adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Pasal 14 Badan Khusus 1. DPP membentuk badan di Pusat yang terdiri dari : a. Kolegium Ilmu Gizi Indonesia selanjutnya disingkat KIGI; b. Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi. 2. DPD dapat membentuk badan khusus dengan persetujuan DPP. BAB VIII PERBENDAHARAAN Pasal 15 Harta Benda PERSAGI diperoleh dari : a. Iuran Anggota; b. Sumbangan yang tidak mengikat dan usaha-usaha lain yang sah serta tidak bertentangan dengan kode etik ahli gizi. 5

BAB IX PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN Pasal 16 Perubahan Anggaran Dasar Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan oleh Kongres. Pasal 17 Pembubaran Organisasi Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui Kongres yang diadakan khusus untuk maksud tersebut atas usul dari sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari jumlah DPD. BAB X ATURAN TAMBAHAN DAN PENGESAHAN Pasal 18 Hal-hal Lain Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar (AD) ini dimuat dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) atau Keputusan DPP. Pasal 19 Pengesahan Anggaran Dasar Pengesahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Kongres. 6

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA Pasal 1 Keanggotaan Anggota PERSAGI adalah sebagai berikut : 1. Anggota PERSAGI terdiri dari anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa. 2. Anggota Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Ahli Gizi yang terdiri: Nutrisionis dan Dietisien. 3. Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah profesi disiplin ilmu lain yang terkait gizi dan berminat menjadi anggota. 4. Tenaga Profesi Gizi Asing yang bekerja di Indonesia setelah memenuhi persyaratan yang berlaku di bidang tenaga kerja asing dapat mengajukan sebagai anggota luar biasa. Pasal 2 Tata Cara Penerimaan Anggota 1. Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa menyatakan permohonan tertulis kepada Dewan Pimpinan Cabang. 2. Apabila DPC belum terbentuk, permohonan tertulis diajukan kepada DPD. 3. Anggota diberikan kartu anggota oleh DPD atas usulan DPC. 4. DPD Wajib melaporkan data keanggotaan kepada DPP. Pasal 3 Kewajiban Anggota Anggota PERSAGI mempunyai kewajiban : 1. Mematuhi AD/ART, dan kode etik Ahli Gizi serta keputusankeputusan yang dikeluarkan oleh PERSAGI. 2. Membayar uang iuran bulanan yang besar dan proporsinya ditetapkan oleh DPP. 7

Pasal 4 Hak-hak Anggota 1. Anggota Biasa PERSAGI mempunyai hak-hak : a. Mengemukakan pendapat; b. Bertanya dan mengusulkan sesuatu dengan lisan atau tertulis; c. Membela diri; d. Memilih dan dipilih dalam pemilihan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang; e. Memiliki kartu anggota dengan format standar yang dikeluarkan oleh DPP; f. Mendapat perlindungan hukum dalam menjalankan tugastugas keprofesian; g. Mengikuti semua kegiatan organisasi. 2. Anggota Luar Biasa mempunyai hak-hak : a. Mengemukakan pendapat; b. Bertanya dan mengusulkan sesuatu dengan lisan atau tertulis; c. Membela diri; d. Memiliki kartu anggota dengan format standar yang dikeluarkan oleh DPP; e. Mengikuti semua kegiatan organisasi. Pasal 5 Pemberhentian Anggota Tata cara pemberhentian anggota : 1. Pemberhentian anggota atas permintaan sendiri hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Dewan Pimpinan Cabang. 2. Seseorang anggota dapat dikenakan pemberhentian sementara oleh Dewan Pimpinan Cabang apabila melanggar ketentuan organisasi. 8

3. Paling lama 6 bulan sesudah pemberhentian sementara Dewan Pimpinan Cabang dapat merehabilitasi atau mengusulkan pemberhentian kepada Dewan Pimpinan Pusat untuk dikukuhkan melalui DPD. 4. Dalam hal-hal luar biasa, Dewan Pimpinan Pusat dapat melakukan pemberhentian langsung, dan memberitahukannya kepada Dewan Pimpinan Daerah. Pasal 6 Dewan Pimpinan Pusat 1. Status : a. Dewan Pimpinan Pusat adalah Badan tertinggi PERSAGI. b. Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari: Dewan Pembina, Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Bendahara, beberapa Wakil Ketua Bidang dan Sekretaris Bidang. c. Masa jabatan Dewan Pimpinan Pusat adalah 5 (lima) tahun. d. Ketua Umum DPP dapat dipilih kembali pada periode berikutnya paling lama 2 (dua) periode berturut-turut. e. Ketua umum dipilih dan dilantik dalam kongres. f. Apabila Ketua Umum DPP berhalangan tetap maka jabatan Ketua Umum terpilih dilanjutkan oleh Sekretaris Jenderal sampai masa jabatannya berakhir. 2. Wewenang : a. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta semua keputusan yang telah ditetapkan dalam Kongres. b. Mengumumkan kepada seluruh DPD yang menyangkut pengambilan keputusan organisasi ataupun perubahan keputusan Kongres dalam situasi mendesak, kemudian mempertanggung jawabkan kepada Kongres berikutnya. c. Melakukan dan membina hubungan yang baik dengan Pemerintah, organisasi profesi lain, swasta di dalam maupun luar negeri. d. Menyelenggarakan Kongres. 9

e. Memberikan penghargaan PERSAGI kepada tokoh-tokoh yang berjasa dalam bidang gizi yang ketentuannya diatur lebih lanjut. 3. Tata Cara Pengelolaan : a. Ketua Umum dikukuhkan oleh Kongres. b. Dewan Pimpinan Pusat yang baru menjalankan tugasnya segera setelah dilakukan serah terima dengan Dewan Pimpinan Pusat yang lama. c. Serah terima kepengurusan dilakukan paling lambat dalam kurun waktu 30 hari setelah Kongres. d. DPP menjabarkan program kerja yang diamanatkan oleh kongres selama 5 (lima) tahun kepengurusannya dan disampaikan kepada DPD. e. Untuk menyelenggarakan kegiatannya Dewan Pimpinan Pusat harus mengadakan rapat-rapat berupa Rapat Pleno, Rapat Pleno diperluas, Rapat Pleno Terbatas serta Rapat Pengurus Harian Tetap. f. Rapat Pleno dihadiri oleh segenap anggota Dewan Pimpinan Pusat dan diadakan sekali dalam enam bulan. g. Rapat Pleno Diperluas dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pembina, dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode kepengurusan. h. Rapat Pleno Terbatas dihadiri oleh anggota Dewan Pimpinan Pusat, dan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan. i. Rapat Pengurus harian dihadiri sekurang-kurangnya oleh Ketua, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara dan diadakan setiap kali diperlukan. j. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata cara pengelolaan ini diatur dalam suatu peraturan tersendiri oleh DPP sepanjang tidak bertentangan dengan tata cara pengelolaan ini. 10

Pasal 7 Kolegium Ilmu Gizi Indonesia (KIGI) 1. KIGI dibentuk melalui rapat pleno DPP PERSAGI dan ditetapkan oleh Ketua Umum DPP PERSAGI. 2. KIGI dalam menjalankan tugas bertanggungjawab kepada Ketua Umum DPP PERSAGI. 3. Tugas Pokok KIGI adalah mengembangkan keilmuan bidang pendidikan, penelitian, pengembangan dan pengabdian di bidang gizi. 4. Keanggotaan KIGI terdiri dari komponen Institusi Pendidikan Ilmu Gizi (D3, D4, S1 dan Pasca Sarjana), Pengguna, dan Pakar Gizi yang jumlah dan susunan dan tatalaksananya ditentukan oleh Ketua Umum DPP, atas usulan peer group. 5. Masa jabatan KIGI sesuai dengan masa jabatan DPP. 6. Administrasi dan pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan KIGI difasilitasi DPP PERSAGI. Pasal 8 Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi 1. Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi dibentuk melalui rapat pleno DPP PERSAGI dan ditetapkan oleh Ketua Umum DPP PERSAGI. 2. Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi dalam menjalankan tugas bertanggungjawab kepada Ketua Umum DPP PERSAGI. 3. Tugas pokok Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi adalah: melakukan pengawasan pelaksanaan kode etik ahli gizi, mewakili DPP pada pembelaan kepada anggota dalam masalah hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan kode etik, memberikan pertimbangan kepada ketua umum DPP terhadap pelanggaran kode etik ahli gizi. 4. Susunan dan tata laksana Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi ditentukan oleh DPP PERSAGI. 5. Masa jabatan Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi sesuai dengan masa jabatan DPP PERSAGI. 6. Administrasi dan pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan Majelis Kehormatan Etik Ahli Gizi difasilitasi DPP PERSAGI. 11

Pasal 9 Dewan Pimpinan Daerah 1. Status : a. Di tingkat Provinsi yang mempunyai lebih dari 1 (satu) cabang dapat dibentuk Dewan Pimpinan Daerah atas usul cabang-cabang yang bersangkutan serta disetujui Dewan Pimpinan Pusat. b. Masa jabatan Dewan Pimpinan Daerah sama dengan Dewan Pimpinan Pusat. c. Ketua DPD dapat dipilih kembali pada periode berikutnya paling banyak dua periode berturut-turut. d. Dewan Pimpinan Daerah sekurang-kurangnya terdiri dari seorang Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. e. Dewan Pimpinan Daerah adalah koordinator dari Dewan Pimpinan Cabang-cabang. 2. Wewenang : a. Mewakili Dewan Pimpinan Pusat pada tingkat Provinsi. b. Mengkoordinasikan Dewan Pimpinan Cabang. c. Membina hubungan dengan Instansi terkait dan pemangku kepentingan (stake holder) pada tingkat Propinsi. 3. Tata Cara Pengelolaan : a. Dewan Pimpinan Daerah dipilih oleh Dewan Pimpinan Cabang melalui musyawarah daerah dan disahkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. b. Ketentuan tentang rapat pembentukan Dewan Pimpinan Daerah diatur dalam peraturan sendiri. c. Dewan Pimpinan Daerah berkedudukan di Ibukota Propinsi. d. Untuk menyelenggarakan kegiatan, Dewan Pimpinan Daerah harus melaksanakan rapat koordinasi dengan Dewan Pimpinan Cabang dan diadakan sekurangkurangnya sekali dalam 6 bulan. 12

e. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah adalah anggota biasa PERSAGI. f. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata cara pengelolaan ini diatur dalam suatu peraturan tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan tata cara pengelolaan ini oleh DPD PERSAGI. Pasal 10 Dewan Pimpinan Cabang 1. Status : a. Dewan Pimpinan Cabang merupakan kesatuan organisasi yang dibentuk di kabupaten/kota. b. Ahli Gizi yang bertempat tinggal di daerah yang belum mempunyai Dewan Pimpinan Cabang dapat menjadi anggota dari Dewan Pimpinan Cabang yang terdekat. c. Susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang sekurang-kurangnya terdiri Ketua, Sekretaris dan Bendahara. d. Masa jabatan Dewan Pimpinan Cabang berlangsung 5 (lima) tahun. e. Ketua DPC dapat dipilih kembali pada periode berikutnya paling banyak 2 (dua) periode berturut-turut. 2. Wewenang : a. Melaksanakan keputusan-keputusan Kongres dan Rapat Anggota. b. Memberi laporan kepada Dewan Pimpinan Daerah tentang hasil kerja yang dilakukan minimal satu kali enam bulan. c. Membina hubungan dengan Instansi terkait (stake holder) pada tingkat kabupaten/kota. d. Bertanggung jawab kepada rapat anggota. 3. Tata Cara Pengelolaan : a. Ketua Dewan Pimpinan Cabang terpilih harus dapat menyusun kepengurusan dan program kerja paling lambat 30 (tiga puluh) hari selesainya rapat anggota. 13

b. Susunan kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang berasal dari anggota biasa. c. Serah terima kepengurusan telah dilakukan paling lambat dalam waktu 40 (empat puluh) hari setelah selesai rapat. d. Untuk menyelenggarakan kegiatannya Pengurus Dewan Pimpinan Cabang harus mengadakan rapat-rapat berupa Rapat Pleno Diperluas dan Rapat Pleno Terbatas. e. Rapat pengurus dihadiri oleh segenap pengurus Dewan Pimpinan Cabang dan diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 bulan. f. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata cara pengelolaan ini diatur dalam suatu peraturan tersendiri oleh Dewan Pimpinan Cabang. Pasal 11 Bidang 1. Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang dapat membentuk bidang sesuai kebutuhan organisasi. 2. Ketua Bidang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program kerja sesuai bidangnya. Pasal 12 Pedoman Organisasi dan Tata Laksana Pedoman organisasi dan tata laksana PERSAGI disusun oleh DPP selambat-lambatnya 3 bulan setelah dilantik. Pasal 13 Perhimpunan 1. Perhimpunan seperti Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) dibentuk dan dilantik oleh PERSAGI sesuai dengan tingkat wilayah. 2. Dalam menjalankan tugasnya tunduk pada AD/ART PERSAGI. 14

Pasal 14 Pembinaan dan Pengembangan Profesi 1. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme ahli gizi maka dilakukan pembinaan dan pengembangan profesi secara berkala dan berjenjang. 2. Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diatur oleh keputusan DPP. Pasal 15 Kekayaan 1. Iuran bulanan anggota yang besar dan proporsinya ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. 2. Usaha-usaha yang dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan Pusat/Dewan Pimpinan Daerah/Dewan Pimpinan Cabang seperti kegiatan seminar dan/atau sejenis harus membayar untuk memperoleh Satuan Kredit Partisipasi (SKP) kepada PERSAGI, untuk tingkat nasional oleh DPP dan tingkat daerah oleh DPD yang besarnya diatur dengan ketentuan DPP PERSAGI. 3. Usaha-usaha lain yang sah. Pasal 16 Kemitraan 1. PERSAGI boleh menjalankan kemitraan dengan pihak lain diatur dengan nota kesepahaman sepanjang tidak bertentangan dengan Kode Etik Profesi. 2. Pada tingkat nasional atau lebih dari satu provinsi nota kesepahaman ditandatangani oleh Ketua Umum DPP PERSAGI. 3. Di tingkat daerah nota kesepahaman ditandatangani oleh Ketua DPD dan wajib melaporkan kepada DPP PERSAGI. Pasal 17 Kongres 1. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi PERSAGI yang dihadiri lebih dari atau sama dengan 2 / 3 DPD. 15

2. Sebelum Kongres perlu dilakukan Pra Kongres sesuai kebutuhan. 3. Keterwakilan DPD pada kongres sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang dan mempunyai satu suara. 4. Kongres diadakan sekali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Pasal 18 Musyawarah Daerah 1. Musyawarah daerah adalah forum pengambilan keputusan tertinggi tingkat daerah yang dihadiri lebih dari atau sama dengan 2/3 DPC. 2. Sebelum Musyawarah daerah dapat dilakukan Pra Musda sesuai kebutuhan. 3. Keterwakilan DPC pada Musyawarah daerah sebanyakbanyaknya 3 (tiga) orang dan mempunyai 1 (satu) suara. 4. Musyawarah daerah diadakan sekali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Pasal 19 Rapat Anggota Cabang 1. Rapat anggota cabang adalah forum pengambilan keputusan tertinggi tingkat kabupaten/kota yang dihadiri lebih dari 2 / 3 anggota. 2. Rapat anggota cabang diadakan sekali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Pasal 20 Pengambilan Keputusan 1. Pengambilan keputusan dalam kongres, musyawarah daerah dan rapat anggota cabang dilaksanakan secara musyawarah mufakat. 2. Bila musyawarah mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan suara terbanyak. 16

Pasal 21 Pembubaran Organisasi 1. Alasan-alasan pembubaran organisasi dinyatakan dalam surat undangan Kongres yang khusus diadakan untuk maksud tersebut, sekurang-kurangnya tiga bulan sebelumnya. 2. Jika organisasi dibubarkan, harta bendanya diatur oleh suatu panitia yang dibentuk oleh Kongres. Pasal 22 Perubahan Anggaran Rumah Tangga Anggaran Rumah Tangga (ART) hanya dapat diubah oleh Kongres. Pasal 23 Penutup Hal-hal yang belum termaktub dalam ART akan diatur kemudian oleh DPP PERSAGI. Disahkan dengan Musyawarah Dalam Kongres Nasional XIV PERSAGI Yogyakarta, 25 November 2014 DEWAN PIMPINAN PUSAT Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Ketua Umum, DR. MINARTO, MPS 17