TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

PRODUKSI BENIH SUMBER UBIKAYU

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

III. BAHAN DAN METODE

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

PT. PERTANI (PERSERO) UPB SUKASARI

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

Lampiran 22. Teknik Budidaya Tembakau Sesuai Anjuran di Kabupaten Pamekasan. oleh petani dan diukur dengan satuan kilogram

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

KAJIAN PERBENIHAN TANAMAN PADI SAWAH. Ir. Yunizar, MS HP Balai Pengkajian Teknologi Riau

III. MATERI DAN METODE

BAB III. METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

TUGAS KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH. Teknologi Produksi Benih Jagung Hibrida

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE

Berdasarkan tehnik penanaman tebu tersebut dicoba diterapkan pada pola penanaman rumput raja (king grass) dengan harapan dapat ditingkatkan produksiny

Teknik Penyediaan Bibit Kelapa

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

Analisis Finansial Usaha Tani Penangkaran Benih Kacang Tanah dalam satu periode musim tanam (4bulan) Oleh: Achmad Faizin

Teknik Budidaya Tanaman Durian

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

Transkripsi:

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU ( Nicotiana tabacum L. ) Oleh Murhawi ( Pengawas Benih Tanaman Ahli Madya ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya A. Pendahuluan Penanam dan penggunaan tembakau di Indonesia sudah dikenal sejak lama, komoditi tembakau mempunyai arti yang cukup penting tidak hanya sebagai sumber pendapatan tetapi juga bagi negara. Tanaman tembakau merupakan komoditi tanaman perkebunan yang sangat strategis dan mempunyai dampak sosial yang luas, komoditi ini dapat menciptakan lapangan kerja dan usaha serta menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat maupun pemerintah. Tembakau memberikan sumbangan pendapatan negara dalam bentuk cukai yang mengikat setiap tahunnya yaitu pada tahun 2009 sebesar Rp. 55,4 trilyun, tahun 2010 sebesar Rp. 63,3 trilyun, tahun 2011 sebesar Rp. 66,01 trilyun, tahun 2012 sebesar Rp. 80 trilyun, tahun 2013 sebesar Rp. 95 trilyun, tahun 2014 1

sebesar Rp. 104,7 trilyun dan target tahun 2015 sebesar Rp. 120 trilyun ( Ditjenbun, 2014 ) Namun komoditi tembakau juga merupakan komoditi yang kontroversional yaitu antara manfaat dan dampaknya terhadap kesehatan, sehingga dalam pengembangannya harus mengacu pada penyeimbangan supply dan demand, peningkatan produktifitas dan mutu serta peningkatan peran kelembagaan petani ( Anonim, 2012 ) Pentingnya penggunaan benih bermutu merupakan salah satu unsur panca usaha pertanian yang utama dalam upaya peningkatan produksi karena tanpa pengggunaan benih unggul yang bermutu, maka penerapan sarana produksi lainnya akan kurang bermanfaat bahkan menimbulkan kerugian ke petani / konsumen. Penggunaan benih yang bermutu dalam proses budidaya tanaman di samping dapat meningkatkan kualitas produksi juga dapat memperbaiki kualitas guna memperoleh calon benih yang bermutu tinggi ( Anonim, 2014 ) B. Persyaratan tumbuh Tanaman tembakau merupakan tanaman tropis dan dapat tumbuh dalam rentan iklim yang luas, namaun ada beberapa syarat yang harus diperhatikan antara lain : a. Selama pertumbuhan tidak dikehendaki adanya suhu rendah dibawah 15 C dan siang hari terbaik sekitar 27 C dengan batas kritis diatas 42 C, suhu malam hari yang baik sekitar 18 21 C b. Kebutuhan air untuk tananam minimal dipakai selama pertumbuhan ( umur sekitar 90 hari ) sejak tembakau ditanam hingga fase pemasakan daun diharapkan dalam kondisi kering c. Curah hujan merupakan faktor yang sangat menentukan hasil dan mutu tembakau, oleh karena itu pengaturan waktu tanam didasarkan periode kering 2

d. Tanah yang sesuai untuk tanaman tembakau adalah tanah yang berstuktur baik, gembur, remah, berdrainase baik, mudah mengikat air dengan ph sekitar 6-7,5 e. Penentuan waktu tanam tembakau didasarkan peluang dan rata rata curah hujan normal yaitu sekitar 2000 mm/tahun : - Tembakau gunung ditanam pada musim penghujan dan kebutuhan airnya hanya dipenuhi dari curah hujan selama fase vegetatif, waktu tanamnya megikuti tanam seri I dimana peluang 75 % diharapkan mendapat hujan sekitar bulan Maret sampai dengan minggu ke II bulan April. - Tembakau tegal dan sawah yang mendapat air siraman dianjurkan mengikuti tanam seri II yaitu antara bulan April sampai dengan bulan Mei minggu ke II. - Tembakau sawah dengan permukaan air tanah dangkal dianjurkan mengikuti tanam seri III ( bulan Mei minggu ke I sampai dengan bulan Juni minggu ke III. C. Penyediaan benih Dengan menggunakan benih yang bermutu atau varietas unggul akan meningkatkan produksi dan mutu tembakau. Benih yang bermutu mempunyai kriteria antara lain : a. Kemurnian tinggi artinya tidak tercampur dengan bahan asing, biji, dari gulma dan tanaman lain, biji rusak, bentuk, ukuran, berat dan warna seragam, daya kecambah 85 %, bebas hama dan penyakit. b. Mempunyai sifat genetik seperti induknya dan benih diusahakan bersertifikat Beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam penyediaan benih antara lain : 1. Lahan yang dipilih mempunyai kesuburan tinggi berdrainase baik, 3

mudah memperoleh air, bukan lahan bekas tembakau, terpisah dengan tanaman tembakau sekitarnya, minimum 500 m atau waktu tanam diatur agar waktu pembungaan tidak bersamaan dengan tembakau sekitarnya 2. Pengelolaan tanaman di lapang seperti tanaman produksi kecuali jarak tanam lebih lebar yaitu 100 x 75 cm, dosis pupuk 200 kg ZA, 100 kg TSP, 100 kg ZK per hektar dan penyiraman lebih banyak 3. Seleksi dilakukan pada awal pembungaan, tanaman yang menyimpang atau varietas lain dicabut, dipilih sepuluh tanaman terbaik diberi tanda dan dikerodong Gambar 1 : pemasangan kerodong 4. Benih terbaik berasal dari karangan bunga utama, karangan bunga yang berasal dari sulang dibuang, karangan bunga disemprot dengan insektisida untuk menghindari serangan ulat padi karangan bunga dan biji 4

Gambar 2 : pembuangan sulang 5. Buah yang sudah masak berwarna coklat atau kering di pohon, panen benih dilakukan per tandan apabila 75 % buah dari tandan telah masak, tandan buah dijemur dibalik plastik yang lebar agar cepat kering, benih dikeluarkan tanpa meremukkan kapsul ( buah ) dengan membalik tandan hingga ujung kapsul menghadap kebawah, setelah benih keluar dari buah dipisahkan dari kotoran, dan benih hampa dengan cara ditampi, benih bersih disimpan dalam blek kering yang dilapisi kertas kraf, diberi bahan penyimpanan dan ditutup rapat Gambar 3 : buah masak, penjemuran/benih bersih, penyimpanan 5

6. Pada periode penyimpanan benih perlu di uji daya kecambahnya, pengambilan dengan acak dan tiap contohnya diujji daya kecambahnya dengan ulangan 2-4 kali, pada blek tempat penyimpanan benih dicantumkan hasil pengujian dan tanggal pengujian benih Gambar 4 : hasil pengujian benih D. Persemaian Bibit yang kuat sehat dan seraagam merupakan prasyarat utama untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal, oleh karena itu dalam membuat persemaian perlu mempertimbangkan hal hal sebagai berikut : a. Lahan persemaian dipilih bukan untuk lahan produksi tembakau tetapi lahan khusus untuk persemaian, tidak mudah tergenang, drainase baik, tidak terlindung dan mudah memperoleh air b. Karena biji tembakau sangat kecil, bedengan untuk persemaian harus dibuat secermat mungkin, lahan dicangkul 2-3 kali agar tanah cukup gembur, selanjutnya dibuat bedengan dengan tinggi 20-30 cm membujur ke arah utara selatan, lebar bedengan 1 m dan panjang 5 m 6

c. Bedengan diberi atap yang di buat dari jerami, alang-alang, daun kelapa atau plastik yang dapat dibuka dan ditutup d. Tanah bedengan yang tidak subur perlu dipupuk, yang dilakukan 5 hari sebelum benih ditabur, dosis 700 gram ZA dan 350 gram TSP tiap bedengan e. Benih ditabur 2 gram per 10 m² bedengab berarti diperlukan benih sebanyak 16 20 gram f. Penyiraman dilakukan secara teratur pagi dan sore sejak benih ditabur g. Setelah bibit berumur 2-3 minggu atap perlu dibuka pada pagi hari dan ditutup pada siang hari, bila bibit sudah mempunyai daun dengan lebar 5 cm atap dapat di buka sepanjang hari h. Sebelum bibit diedarkan harus dilakukan sertifikasi i. Bibit siap salur setelah berumur 35-50 hari E. Pengolahan tanah 1. Sebelum tanah diolah tanah dibersihkan dari sisa sisa tanaman atau gulma yang ada di areal pertanaman 2. Pengolahan tanah dilakukan dengan bajak atau cangkul, 1 2 hari kemudian langsung digulud dengan lebar guludan 100-120 cm untuk 2 baris tanaman, lebar got sekitar 30 cm, jarak antar gulud 90 cm, tinggi guludan 15 20 cm 3. Untuk tembakau sawah karena pada saat penanaman masih cukup basah, maka sebagian tidak diolah terlebih dahulu, tetapi cukup di buat lubang selebar cangkul, bibit ditanam dibibir lubang agar tidak mudah tergenang air bila hujan F. Penanaman 1. Bibit yang akan ditanam diletakan pada lubang-lubang tanam yang telah dibuat sesuai jarak tanamnya 7

2. Menutup lubang tanam dengan menggunakan tanah yang gembur 3. Kedalaman penanaman sebatas pangkal batang atau leher akar 4. Penanaman yang baik dilakukan pada sore hari 5. Setelah selesai penanaman perlu dilakukan penyiraman G. Penyiraman a. Air yang dibutuhkan sebanyak ± 1 liter per tanaman penyiraman awal dilakukan setiap hari pada pagi dan petang selama 35 hari atau tanamn benar benar hidup b. Selanjutnya interval waktu penyiraman lebih lama antara 2-3 hari bila diperlukan atau tergantung kondisi tanaman dan tanah H. Pendaringan, pembumbunan dan penyiangan a. Untuk tembakau gunung dan tegal tanaman didangir setelah umur 3 minggu, sambil didangir dan dibumbun tanah disaingi, sehingga tanaman tidak terganggu oleh gulma atau pengganggu lainnya, diulangi lagi setelah tanaman berumur 5 minggu, dan terakhir tanaman berumur 7 minggu b. Untuk sawah tanaman sebagian besar ditanam dibibir lubang, tanahnya tidak boleh diolah sebelumnya, tanah disekitar tanaman dikerkajan sedikit demi sedikit, setiap hari sambil dibumbun sampai terbentuk guludan penuh setelah tanaman berumur 7 minggu I. Pemupukan 1. Dalam melaksanakan pemupukan harus mengikuti prinsip 6 tepat yaitu : tepat jumlah, jenis, cara, tempat dan waktu serta disesuaikan dengan sifat dan jenis tanah 8

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kebutuhan pupuk berbeda untuk tembakau sawah dan tegal, tembakau tegal memerlukan 41,5 kg N/ha yang dipenuhi dari 200 kg ZA/ha, tembakau sawah memerlukan 61,5 kg N/ha yang dapat dipenuhi dari 300 kg ZA/ha 3. Tembakau tegal dan gunung sangat peka kelebihan pemupukan N, apabila dosis pemupukan yang diberikan berlebih mutu tumbuhan sangat menurun, rasa tembakau keras dan pedas, warna tetap hijau pada saat pemeraman 4. Dosis pupuk yang dianjurkan adalah 200 kg ZA, 100 kg TSP dan 100 kg ZK, pemberian pupuk dilakukan 3 kali yaitu : - pada saat tanam diberikan 100 kg TSP - pada umur 7 10 hari diberikan 100 kg ZA - Pada umur 21 hari diberikan 100 kg ZA Cara pemberian pupuk dimasukkan kedalam lubang yang dibuat dengan tugal disekitar tanaman dan dilakukan pembununan. Pada umumnya kebutuhan pupuk K, oleh Petani dipenuhi dengan pemberian pupuk kandang sekitar 5 ton/ha yang diberikan pada saat tanam, sedangkan pemberian pupuk N dan P dilakukan dengan melarutkan lebih dahulu kedalam air kemudian disiramkan ke sekitar tanam. Cara ini dilakukan berkali kali sampai mencapai dosis yang ditentukan, cara ini lebih efesien karena menyiram dan memupuk dilakukan bersama - sama J. Pemangkasan dan penyirungan Pemangkasan dilakukan setelah keluar bunga dengan cara memangkas dibawah 3 daun bendera, untuk memperoleh pertumbuhan yang merata, pertumbuhan akan lebih intensif, sehingga mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik, daun bawah tidak cepat mengering, sehingga meningkatkan potensi jumlah daun yang dapat 9

dipanen, dan mengurangi perbedaan tingkat kemasakan antara daun bawah dan atas yang dipanaen secara serentak Tembakau yang telah dipangkas akan keluar sirungnya (tunas ketiak daun) agar pertumbuhannya tidak terkuras oleh pertumbuhan sirung, maka sirung perlu dibuang, pembuangan sirung dilakukan tiap minggu sekali, karena tiap ketiak daun mengandung 3 sirung yang tumbuhnya tidak serentak, penyirungan dapat dilakukan dengan tangan atau bahan kimia Sucrisida Hyline 715 dapat membderikan hasil yang lebih baik (Anonim, 2010) Gambar 5 : pemupukan 10

Gambar 6 : pemangkasan dan penyirungan K. Penutup Tanaman tembakau memberikan dampak yang cukup luas dalam kehidupan masyarakat, sehingga penyediaan benih unggul dan bermutu sangat diperlukan dan terus dikembangkan Penanganan teknis pembibitan dilakukan secara baik dan profesional mulai dari awal pemilihan varietas, pemilihan lokasi, pengolahan lahan / tanah, penaburan benih, pemeliharaan, pengendalian hama, penyakit dan pencabutan benih agar didapatkan benih / bibit yang sesuai dengan standar dan bermutu tinggi. Penanganan teknis budidaya dilakukan secara baik dan benar mulai pemilihan bibit, pemilihan lahan, pengolahan lahan, penanaman, penyiraman, pendaringan, pembumbunan, penyiangan, pemupukan, pemangkasan dan penyirungan agar dapatnya dilakukan sesuai dengan standar baku teknis. 11

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2014. http://www.kemenkau.go.id/berita/pemerintah-naikkan-cukaihasil-tembakau. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2014. Anonim. 2014. http://www.cara.media/menanam-dan budidaya-tembakau. Diakses pada tanggal 11 Oktober 2014 Anonim. 2014. http://bataviareload.wordpress.com/pertanian/teknik-budidaya tambakau. Diakses pada tanggal 26 Juni 2014 Anonim. 2013. http://www.anakagronomy.com.budidaya-tanamantembakau-nicotiana.html. Diaksespada tanggal 12 April 2013. Gatot Subroto. 2012. Petunjuk Teknis PemeriksaanLapangan, Kebun Pembibitan Tembakau Gatot Subroto. 2012. Petunjuk Teknis PemeriksaanLapangan, Kebun Sumber Benih Tembakau Kumpulan deskripsi varietas bina tanaman perkebunan, Ditjenbun tahun 2002 Anonim. 1999.Balittas Malang, Budidaya Tembakau, 12