oy~~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 97 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG PEMUTIHAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 119 TAHUN 2012

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 14 Tahun : 2010 Seri : E

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG. Nomor 17 Tahun 2011 TENTANG

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Informasi Pariwisata

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

SALINAN NOMOR 20/E, 2009

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA. : IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TAHAN (SIPA)

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

BUPATI MALUKU TENGGARA

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyediaan Akomodasi

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Makanan dan Minuman

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA PENYELENGGARAAN INFORMASI DAN PROMOSI (SIUPIP)

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : IZIN LOKASI / PENETAPAN LOKASI / PERUNTUKAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Pertemuan Perjalanan Insentif dan Pameran

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Jasa Transportasi Wisata

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA INSTRUKSI GUBERNUR PROVINSI OAERAH KHUSUS NOMOR 161 TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG PENETAPAN STANDAR PELAYANAN PENERBITAN IZIN TINGGAL TERBATAS KEPALA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN REKLAME PERMANEN (TETAP) / IZIN REKLAME (TIDAK TETAP)

Utama atau Penanggung jawab. 2. Fotokopi ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar.

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN OPERASIONAL ORGANISASI SOSIAL

IUP Operasi Produksi Atau Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 18 Tahun 2010 TENTANG MONITORING DAN EVALUASI PELAYANAN PERIZINAN TERPADU GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 30/PRT/M/2006 TENTANG PEDOMAN TEKNIS FASILITAS DAN AKSESIBILITAS PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : SURAT IZIN USAHA JASA KONTRUKSI (SIUJK)

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Usaha Industri (IUI)

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) ; 5.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 33 SERI E

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

NAMA UNIT PELAYANAN : BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA JENIS PELAYANAN : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

01. STANDAR PELAYANAN IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

URAIAN. 1. Ijin Gangguan Ringan (IGR) Persyaratan : c. Fotokopi Akte Notaris bagi yang berbadan hukum.

Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUPar) Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

03. STANDAR PELAYANAN IZIN PRINSIP PERUBAHAN PENANAMAN MODAL KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

LAMPIRAN I FORMULIR "SELF ASSESSMENT /PENILAIAN MANDIRI" PENYELENGGARAAN FUNGSI PTSP BIDANG PENANAMAN MODAL*) A. IDENTITAS

2. Persyaratan pelayanan

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

No. Komponen Uraian 1. Dasar Hukum 1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENETAPAN IZIN GANGGUAN DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

NO. KOMPONEN URAIAN A.

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

23. STANDAR PELAYANAN PERSETUJUAN PRINSIP KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI BIDANG PENANAMAN MODAL

26. STANDAR PELAYANAN

MEMUTUSKAN: : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG LOKET PELAYANAN PERTANAHAN BAB I UMUM

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN SECARA ONLINE DAN PERIZINAN 3 JAM

33. STANDAR PELAYANAN IZIN PENYELENGGARAAN DAN PEMBANGUNAN FASILITAS PARKIR UNTUK UMUM KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN PENGISIAN PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

: BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KOTA SAMARINDA : IZIN PENDIRIAN DEPOT LOKAL / TEMPAT PENIMBUNAN BAHAN BAKAR (NON NIAGA)

PEDOMAN PENGISIAN PENILAIAN STANDAR KUALIFIKASI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP

21. STANDAR PELAYANAN IZIN PEMAKAIAN KIOS (IPK) KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA CIMAHI

B. STANDAR PELAYANAN Jenis Pelayanan Administrasi tentang Pengurusan Izin Lokasi

NO. KOMPONEN URAIAN A.

Lampiran : Keputusan Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Bantul Nomor : Tanggal :

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENATAAN JALUR PEDESTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU BUPATI MADIUN,

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DI KECAMATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 117 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR RIAU, PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 140 TAHUN 2015 TENTANG STANDARDISASI SARANA DAN PRASARANA KERJA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU

Transkripsi:

, 8J~PJ'~~~~ oy~~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG STANDARDISASI PRASARANA DAN SARANA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA KOTA ADMINISTRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang a. bahwa datam rangka petaksanaan Peraturan Gubernur Nomor 74 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Kota Administrasi, perlu dilakukan standardisasi prasarana dan sarana pelayanan terpadu satu pintu; b. bahwa materi mualan Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2008 tenlang Standarisasi Ruangan Pelayanan Publik sepanjang mengenai standardisasi prasarana dan sarana pelayanan terpadu satu pintu pada Kota Adminislrasi belum diatur; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraluran Gubernur lenlang Standardisasi Prasarana dan Sarana Pelayanan Terpadu Salu Pintu pada Kota Administrasi; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana tetah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;.- 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang 'Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 4. Undang-Undar.g Nemer 12 Tahun 2011 tenlang Pembenlukan Peraturan Perundang-undangan; 5. Peraturan Presiden Nemer 73 Tahun 2011 lentang Pembangunan Bangunan Gedung Negar,,;

2 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pola Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 9. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 631KEPIM.PANI2003 tentang Pedornan Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 10. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah; 11. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 26IKEP/M.PANl2I2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik; 12. Keputusan Menteri Peke~aan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan dan Lingkungan; 13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 14. Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 15. Peraturan Gubernur Nomor 64 Tahun 2008 tentang Standarisasi Ruangan Pelayanan Publik; 16. Peraturan Gubernur Nomor 222 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kota Administrasi; 17. Peraturan Gubemur Nomor 74 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Kota Administrasi; 18. Peraturan Gubernur Nomor 114 Tahun 2011 tentang Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu; MEMUTUSKAN Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDARDISASI PRASARANA DAN SARANA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA KOTA ADMINISTRASI.

3 BABI KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. ( 4. Kota Administrasi adalah Kota Administrasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Walikota adalah Walikota di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Satuan Ke~a Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Ke~a Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 7. Unit Ke~a Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah Unit Kerja Perangkat Daerah di Kota Administrasi yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu. 8. Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disebut Unit PTSP adalah Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Administrasi. ~ I 9. Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang selanjutnya disingkat PTSP adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu pintu dan satu tempa!. 10. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. 11. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau pelaku usahalkegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha. 12. Penyederhanaan Pelayanan adalah upaya penyingkatan terhadap waktu, prosedur dan biaya pemberian perizinan dan non perizinan. 13. Biaya Pelayanan adalah biaya yang dikeluarkan oleh pemohon untuk memperoleh dokumen yang besarannya telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Daerah atau Peraturan perundangundangan lainnya.

4 14. Pemberi Pelayanan Publik adalah pejabatlpegawai pad a Satuan Kerja Perangkat Daerah dan/atau Unit Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 15. Penerima Pelayanan Publik adalah orang, masyarakat, instansi pemerintah dan/atau badan hukum. 16. Indeks Kepuasan Masyarakat yang selanjutnya disingkat IKM adalah tingkat kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan yang diperoleh dari penyelenggara atau pemberi pelayanan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat., ~ \ 17. Ruangan pelayanan terpadu satu pintu pada Kota Administrasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah tempat penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu yang hanya dipergunakan untuk pemberian pelayanan masyarakat untuk mem"peroleh pelayanan perizinan dan non perizinan serta perpanjangan izin pada satu tempat yang ditunjang dengan unit kerja teknis disertai dengan petugas sesuai dengan bidang perizinan. 18. Front office adalah ruangan tempat penerimaan dan penyerahan berkas perizinan dan non perizinan pelayanan terpadu satu pintu pada Kota Administrasi. 19. Back office adalah ruangan tempat pemrosesan berkas perizinan dan non perizinan pelayanan terpadu satu pintu pad a Kota Administrasi. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal2 Peraturan Gubernur ini dimaksudkan sebagai acuan dalam melakukan Standardisasi prasarana dan sarana penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu pada Kota Administrasi. Pasal 3 Standardisasi prasarana dan sarana pelayanan terpadu satu pintu bertujuan untuk mewujudkan : a. transparansi pelayanan; b. kelancaran proses perizinan; c. keseragaman prasarana dan sarana pelayanan; d. keamanan dan kenyamanan kegiatan pelayanan; e. kejelasan tempat pelayanan; dan f. kemudahan pengawasan.

5 BAB III PRASARANA DAN SARANA Bagian Kesatu Prasarana Pasal4 (1) Ruangan PTSP harus berada pada lantai dasar dan hanya digunakan untuk pelayanan PTSP. (2) Prasarana pelayanan terpadu satu pintu terdiri dari : a. Front office, terdiri dari : 1. Ruang lunggu sekurang-kurangnya seluas 25 m 2 (dua puluh lima meter persegi); 2. Ruang petugas informasi sekurang-kurangnya seluas 4 m 2 (empat meter persegi); 3. Loket terdiri dari : a) loket penerimaan berkas sekurang-kurangnya seluas 18 m 2 (delapan belas meter persegi); dan b) loket penyerahan dokumen hasil pelayanan sekurangkurangnya seluas 18 m 2 (delapan belas meter persegi). 4. Ruang pengaduan sekurang-kurangnya seluas 4 m 2 (empat meter persegi); dan 5. Ruang pelayanan Bank sekurang-kurangnya seluas 13 m 2 (tiga belas meter persegi). /'"""' \ b. Back office, terdiri dari : 1. Ruang Kepala Unit sekurang-kurangnya seluas 22 m 2 (dua puluh dua meter persegi); 2. Ruang Tata Usaha sekurang-kurangnya seluas 30 m 2 (tiga puluh meter persegi); 3. Ruang Tim teknis sekurang-kurangnya seluas 30 m 2 (tiga puluh meter persegi); 4. Ruang komputer dan monitor CCTV sekurang-kurangnya seluas 30 m 2 (tiga puluh meter persegi); 5. Ruang basis data (Dqtabase) dan arsip sekurang-kurangnya seluas 45 m 2 (empat puluh lima meter persegi); dan 6. Ruang rapat sekurang-kurangnya seluas 30 m 2 (tiga puluh meter persegi). (3) Apablla ukuran ruangan masing-masing sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum memungkinkan karena keterbatasan ruangan kantor, maka ukuran masing-masing dapat disesuaikan paling lama 2 (dua) tahun setelah diundangkannya Peraturan Gubemur ini.

6 (4) Denah/Sketsa Ruangan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Kota Administrasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubemur ini. Bagian Kedua Sarana Pasal5 (1) Sarana pelayanan terpadu satu pintu pada masing-masing ruangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, yaitu : a. Front office, terdiri dari : 1. Ruang Tunggu sekurang-kurangnya tersedia: a) kursi tunggu; b) kotak saran/pengaduan; c) informasi pelayanan; d) rak majalah dan koran; e) sarana pengukuran IKM; f) CCTV; g) meja dan kursi petugas Pengamanan; h) mesin antrian elektronik; i) telepon umum; j) mesin fotokopi; k) media Informasi proses perizinan dan non perizinan; dan I) meja pengisian formulir. 2. Ruang petugas informasi sekurang-kurangnya tersedia : a) meja dan kursi petugas; b) komputer; c) printer; d) filling cabinet; dan e) alat komunikasi. 3. Loket penerimaan dan penyerahan berkas sekurangkurangnya tersedia : a) meja dan kursi petugas; b) alat tulis kantor; c) komputer; d) printer; dan e) alat komunikasi. 4. Ruang pengaduan sekurang-kurangnya tersedia : a) meja dan kursi petugas; b) formulir pengaduan;

7 c) buku data pengaduan; d) komputer; e) printer; dan f) telepon. 5. Ruang pelayanan bank sesuai dengan ketentuan bank (Ioket pelayanan penerimaan retribusi); b. Back office, terdiri dari : ( \ 1. Ruang Kepala Unit sekurang-kurangnya tersedia: a) meja dan kursi kerja; b) meja dan kursi tamu; c) komputer; d) printer: e) telepon; f) monitor CCTV; dan g) filling cabinet. 2. Ruang Tata Usaha sekurang-kurangnya tersedia : a) meja dan kursi kerja; b) komputer; c) printer; d) telepon; e) mesin faks; f) handkeys (mesin absensi); dan g) filling cabinet. 3. Ruang Tim teknis sekurang-kurangnya tersedia : a) meja dan kursi kerja; b) komputer; c) printer; d) telepon; e) filling cabinet; f) meja rapat; dan g) peralatan kerja teknis sesuai kebutuhan. 4. Ruang komputer dan monitor CCTV sekurang-kurangnya tersedia: a) meja dan kursi kerja; b) komputer; c) printer; d) filling cabinet; dan e) telepon.

8 5. Ruang basis data (Database) dan arsip sekurang-kurangnya tersedia: a) meja dan kursi kerja; b) komputer; c) server; d) printer; e) telepon; dan f) peralatan kerja teknis. 6. Ruang rapat sekurang-kurangnya tersedia : a) meja rapat; b) kursi rapat; c) white board/electronic board/white screen; dan d) proyektor. c. Kelengkapan pendukung prasarana dan sarana pelayanan. antara lain : 1. petunjuk ruangan; 2. petunjuk pelayanan; 3. media informasi dokumen yang sudah selesai; 4. fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan khusus; 5. website PTSP; dan 6. wifi. (2) Peralatan teknis yang dibutuhkan oleh masing-masing tim teknis menjadi tanggung jawab masing-masing UKPD terkait. BABIV PRASARANA DAN SARANA PENDUKUNG Pasal 6 Prasarana dan sarana pendukung pelayanan terpadu satu pintu terdiri dari : a. kamar mandi/toilet; b. area parkir kendaraan; c. ruang tunggu penyandang cacat; dan d. ruang fotokopi.

9 BABV PENUTUP Pasal7 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Juni 2012 GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,,--.. \ Diundangkan di Jakarta pada tanggal 3 Jul i 2012 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, ~ FADJAR PANJAITAN NIP 195508261976011001 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2012 NOMOR 70

Lampiran : Peraturan Gubemur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 71 TAHUN 2012 Tanggal 26 Juni 2012 DENAH/SKETSA RUANGAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PADA KOTAADMINISTRASI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. ruang kepala unit ruang komputer ruang rapat ruang arsip DOD DDD Tim Teknis 00000 DDDDD toile toilet pengad. informasi o front office/ petugas loket DOD o retribusl petugas pengamanan 00 ITJD D kotak saran ruang tunggu tamu pelayanan terpadu I I display/banner pinlu masuk ITJITJ Bank OKI GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.