ANGGARAN RUMAH TANGGA

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

A N G G A R A N D A S A R

ANGGARAN DASAR KONGRES IX, 15 NOVEMBER 2015 BAB I PERHIMPUNAN

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA (AFFAVETI) BAB I TERBENTUKNYA ORGANISASI PROFESI AFFAVETI.

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR MUSYAWARAH ANGGOTA XVII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI-UTM) Sabtu, 2 November 2013 MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN DASAR. mami. Sekretariat: Jl. MT. Haryono 165, Malang

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA ( ORARI )

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 3 MAKSUD DAN TUJUAN ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PENGIKLAN INDONESIA

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA (PDHI) PEMBUKAAN

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR APMMI

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) IKATAN ALUMNI STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO (IKALISTA UNDIP)

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA OFF-ROAD FEDERATION. Keputusan Rapat Paripurna Nasional IOF di Jakarta, tanggal 12 Nopember 2011 Nomor :...

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG

ANGGARAN DASAR M U K A D I M A H

ANGGARAN DASAR YAYASAN Yayasan : Nomor :

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

Lampiran II Keputusan Musyawarah Nasional Asosiasi Karoseri Indonesia Ke VI Tahun 2012 Nomor : KEP-O4/MUNAS/VI/2012 Tanggal 01 Juli 2012

PERSATUAN GOLF INDONESIA ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PEMERINTAH PROVINSI SELURUH INDONESIA (APPSI) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN BANK PERKREDITAN RAKYAT INDONESIA (PERBARINDO) MUKADIMAH

Anggaran dasar/anggaran Rumah Tangga HIMAFI ITB ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA BAB I KEGIATAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPEN-PG

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ANGGARAN DASAR PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KUMAMMOTO

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI DOKTER HEWAN PRAKTISI HEWAN KECIL INDONESIA (ADHPHKI) INDONESIAN SMALL ANIMAL PRACTITIONER VETERINARY ASSOCIATION (ISAPVA) P E M B U K A A N / M U K A D I M A H Bahwa atas dasar keyakinan akan dasar-dasar Pancasila untuk memajukan kesehatan bangsa dan rakyat Indonesia dirasa perlu bagi mereka yang menaruh minat dalam bidang kedokteran hewan (veteriner) hewan kecil untuk membentuk suatu wadah agar dapat membantu pemerintah Indonesia dalam melaksanakan tugas-tugasnya; Bahwa semua potensi peminat dalam kedokteran hewan (veteriner) hewan kecil harus dikerahkan untuk dapat melaksanakan pengabdiannya kepada Bangsa dan Rakyat Indonesia; Bahwa pengerahan para peminat tersebut membantu pemerintah Indonesia dengan lebih efisien dan nyata dalam bidang pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan di Indonesia. Maka dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dibentuklah perhimpunan yang berdasarkan kesamaan minat dan keahlian di bidang kedokteran hewan (veteriner) hewan kecil dengan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut : B A B I NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 N A M A Perhimpunan ini bernama ASOSIASI DOKTER HEWAN PRAKTISI HEWAN KECIL INDONESIA disingkat ADHPHKI adalah satu-satunya wadah nasional dokter hewan untuk hewan kecil di Indonesia dan diforum internasional bernama INDONESIAN SMALL ANIMAL PRATITIONER VETERINARY ASSOCIATION (ISAPVA), selanjutnya disebut ADHPHKI dan bernaung dibawah organisasi induk Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebagai Organisasi Non Teritorial (ONT), karenanya Anggaran Dasar ADHPHKI menggunakan Anggaran Dasar PDHI. Pasal 2 TEMPAT KEDUDUKAN Tempat kedudukan ADHPHKI adalah di tempat Pengurus berada dan sekretariat tetap ADHPHKI berada di Jakarta dan dapat membentuk komisariat-komisariat di tempat yang dianggap perlu menurut Keputusan Pengurus.

Pasal 3 W A K T U ADHPHKI dibentuk pada tanggal 24 bulan Juli tahun 2005 di Yogyakarta disahkan melalui SK PB PDHI No.23/SKPT/KU/IX/2005, dengan demikian usia perkumpulan dihitung mulai dari tanggal tersebut di atas. ADHPHKI didirikan untuk waktu yang lamanya tidak ditentukan. B A B II AZAS DAN TUJUAN Pasal 4 A Z A S 1) ADHPHKI berazaskan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Mukadimah Undang- Undang Dasar 1945 sesuai dengan falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia. 2) ADHPHKI berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yaitu Undang-Undang Dasar 1945, dengan demikian ADHPHKI tidak berdasarkan pada sesuatu yang lain dari Dasar Negara Republik Indonesia. Pasal 5 T U J U A N 1) Membina kepentingan anggota dalam : a. Meningkatkan profesionalisme dokter hewan b. Mengembangkan ilmu kedokteran hewan, khususnya hewan kecil c. Meningkatkan martabat dan memperjuangkan kepentingan dokter hewan praktisi hewan kecil d. Meningkatkan kualitas pelayanan medic dan kesehatan hewan kecil dalam rangka ikut serta menjamin kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat veteriner e. Mewakili profesi kedokteran hewan dalam aspek ilmiah medik dan kesehatan hewan kecil 2) Menjalin hubungan kerja yang baik dengan instansi dan organisasi yang bergerak dibidang kesehatan hewan kecil secara tidak mengikat dan bebas dari kepentingan politik. 3) Menjalin hubungan kerja yang baik dengan orgasnisasi lain yang juga berada dibawah PDHI dan organisasi lain dengan sepengetahuan PB PDHI 4) Membantu Pemerintah Indonesia dalam pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan di Indonesia, khususnya penyakit hewan menular pada hewan kecil di bawah koordinasi PB PDHI.

B A B III O R G A N I S A S I Pasal 6 BENTUK ADHPHKI adalah suatu perhimpunan yang anggota-anggotanya terutama terdiri dari dokter hewan praktisi hewan kecil dan dokter hewan yang menaruh minat dalam bidang kedokteran hewan (veteriner) hewan kecil. Pasal 7 SIFAT 1) ADHPHKI bersifat otonom dan berada di bawah Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dalam bentuk Organisasi Non Teritorial. 2) ADHPHKI bersifat otonom dengan pengertian bahwa ikatan ini dapat Menentukan kegiatan untukmeningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggotanya dengan memperhatikan aturan yang berlaku dalam Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. 3) ADHPHKI dapat menjadi anggota dari organisasi yang bersifat regional atau internasional dengan sepengetahuan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Pasal 8 KELENGKAPAN ORGANISASI 1) Munas a. Munas dihadiri oleh : Anggota ADHPHKI. Pengurus ADHPHKI b. Munas diadakan sekali dalam 4 (empat) tahun. c. Tugas Munas : Menerima dan mensahkan pertanggungjawaban pengurus asosiasi Merumuskan program kerja asosiasi untuk masa jabatan pengurus asosiasi berikutnya Memberikan mandat kepada pengurus asosiasi untuk mengangkat anggota Kehormatan Membuat keputusan untuk perkembangan dan kemajuan asosiasi Memilih dan mensahkan ketua asosiasi atau formatur pengurus asosiasi untuk masa jabatan 4(empat) tahun yang prosedurnya telah disepakati bersama secara mufakat oleh Munas. Menetapkan dan mengadakan perubahan Anggaran Rumah Tangga Menetapkan waktu Munas berikutnya d. Munas dianggap sah, bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota ADHPHKI.

e. Dalam keadaan luar biasa, Munas dapat diadakan menyimpang dari pasal 8 ayat 1 huruf b sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan dari minimal 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota. 2) Rapat tahunan anggota f. Rapat tahunan anggota diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun. g. Rapat tahunan anggota diadakan dengan tujuan untuk : Menyelenggarakan forum diskusi lokakarya, seminal ilmiah Mengevaluasi hasil pelaksanaan program kerja asosiasi Mengambil tindakan korektif bila ada penyimpangan 3) Pengurus ADHPHKI h. Pengurus ADHPHKI minimal terdiri dari : KetuaUmum Ketua Bidang Sekretaris Bendahara i. Jumlah Ketua Bidang, Sekretaris dan Bendahara boleh lebih dari satu orang bila dianggap perlu. j. Pengurus ADHPHKI melaksanakan program kerja dan segala keputusan yang ditetapkan oleh Munas. k. Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut pada pasal 8 ayat 2 huruf c Pengurus ADHPHKI bertanggung jawab kepada Munas. l. Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat 2 huruf a pasal ini para anggota Pengurus ADHPHKI dipilih oleh Ketua Umum ADHPHKI untuk masa jabatan 4 (empat) tahun. m. Ketua Umum ADHPHKI dapat dipilih kembali apabila masa jabatannya berakhir untuk maksimum 2 (dua) kali masa jabatan. n. Masa jabatan pengurus asosiasi adalah antara 2 (dua) Munas o. Apabila terjadi suatu lowongan jabatan dalam Pengurus ADHPHKI maka lowongan itu dapat diisi oleh anggota-anggota lainnya yang diangkat oleh Ketua Umum ADHPHKI dalam suatu Rapat Pengurus, untuk masa jabatan yang lowong itu. p. Ketua Umum ADHPHKI bersama-sama dengan seorang Ketua dan atau Sekretaris dan atau Bendahara, mewakili Pengurus dan karenanya mewakili ADHPHKI baik di dalam maupun di luar Pengadilan dan berhak menjalankan segala tindakan atas nama ADHPHKI. q. Alamat tetap sekretariat ADHPHKI adalah di Jakarta r. Anggota Pengurus ADHPHKI tidak harus bertempat tinggal di Ibukota Negara. s. Apabila dalalm suatu wilayah/regional tertentu jumlah anggota asosiasi cukup banyak maka pengurus asosiasi akan menetapkan koordinator wilayah/regional untuk membantu kelancaran pelaksanaan program kerja pengurus asosiasi. t. Pengurus asosiasi harus melaporkan penetapan koordinator wilayah kepada PB PDHI sebagai induk organisasi.

u. Asosiasi dapat mengangkat dan mempekerjakan pegawai-pegawai yang dianggap perlu untuk menjalankan urusan-urusan atau kegiatan Asosiasi Pasal 9 KEKUASAAN Kekuasaan tertinggi terletak pada Munas, dimaksudkan bahwa keputusan mengikat dan harus ditaati baik oleh pengurus maupun anggota ADHPHKI. Pasal 10 PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat ADHPHKI (Munas, Rapat Pengurus ADHPHKI dan Rapat anggota tahunan) baru dianggap sah kalau disetujui oleh 2/3 jumlah suara dalam suatu rapat yang mencapai quorum yaitu ½ (setengah) jumlah anggota ditambah 1 (satu). 2. Pengambilan keputusan-keputusan di dalam Munas pada dasarnya dilaksanakan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila hal ini tidak mungkin, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak yang diatur lebih lanjut dalam peraturan asosiasi. 3. Apabila Munas tidak mencapai quorum seperti ayat (1) maka tidak diambil keputusan-keputusan. Munas hanya dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang harus diusahakan keputusannya secara referendum oleh Pengurus Asosiasi. Keputusan Munas dan keputusan referendum sama kekuatannya. BAB IV LAMBANG ORGANISASI DAN ARTINYA Pasal 11 LAMBANG ORGANISASI

Anggota ADHPHKI adalah : a. Anggota Biasa b. Anggota Luar Biasa c. Anggota Kehormatan B A B V KEANGGOTAAN Pasal 12 STATUS Pasal 13 1) Anggota Biasa adalah a. Dokter hewan WNI yang berpendidikan/berijazah dokter hewan baik yang diperoleh didalam negeri maupun diluar negeri dan telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah RI sesuai peraturan yang berlaku b. Anggota PDHI 2) Syarat untuk menjadi anggota biasa Assosiasi adalah sebagai berikut : a. Anggota PDHI b. Mengisi formulir permohonan menjadi anggota assosiasi c. Menyerahkan salinan/photocopy Surat Ijin praktek yang masih berlaku d. Menyerahkan fotocopy Sertifikat Kompetensi dan Surat Tanda Registrasi Veteriner e. Membayar uang keanggotaan pada waktu registrasi f. Menerima pengesahan sebagai anggota dari pengurus assosiasi dalam bentuk KTA assosiasi Pasal 14 1) Anggota luar biasa adalah dokter hewan dan sarjana non dokter hewan lulusan universitas/institut yang mengajar di FKH atau bekerja di organisasi/institut yang relevan dengan ilmu kedokteran hewan khususnya kesehatan hewan kecil 2) Syarat untuk menjadi anggota luar biasa assosiasi adalah sebagai berikut : a. Diusulkan dan didukung sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota biasa b. Mengisi formulir anggota c. Mendapat pengesahan dari pengurus assosiasi

Pasal 15 Anggota Kehormatan adalah : 1. Seseorang yang berjasa dalam bidang kedokteran hewan (veteriner) hewan kecil tanpa melihat suku, agama, ras dan kewarganegaraan dapat diusulkan oleh pengurus ADHPHKI dan disahkan oleh munas menjadi anggota kehormatan. 2. Anggota kehormatan tidak mempunyai hak suara dalam rapat-rapat ADHPHKI, dibebaskan dari uang pangkal, dan iuran bulanan, tetapi diwajibkan memberikan pertimbangan pada pengurus ADHPHKI jika diminta dan atau atas kemauannya sendiri. 3. Ketua Umum PB PDHI secara langsung menjadi Anggota Kehormatan ADHPHKI Pasal 16 SIFAT a. Sifat keanggotaan ADHPHKI adalah aktif dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Pengurus ADHPHKI, kecuali untuk anggota kehormatan. b. Sifat keanggotaan yang aktif sejak permulaan ditunjukkan dengan formulir permohonan menjadi anggota dan menyerahkan kepada pengurus ADHPHKI. c. Keputusan untuk diterima menjadi anggota ditetapkan oleh Pengurus ADHPHKI. Pasal 17 HAK ANGGOTA 1. Hak-hak anggota biasa yang dijamin asossiasi adalah : a. Hak mengeluarkan pendapat dan hak suara dalam rapat-rapat sosiasi b. Hak untuk dipilih menjadi atau memilih pengurus asosiasi c. Hak untuk membela diri di Musyawarah Nasional bagi anggota yang dikenakan sanksi oleh pengurus asosiasi d. Hak memperoleh perlindungan dan advokasi dalam melaksanakan Profesinya e. Hak mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pengurus asosiasi 2. Hak-hak yang diberikan kepada Anggota Luar Biasa adalah hak bicara dalam setiap rapat-rapat asosiasi. 3. Hak-hak yang diberikan kepada Anggota Kehormatan adalah hak bicara dan memberi saran/nasehat. Pasal 18 PEMBERHENTIAN Pemberhentian keanggotaan ADHPHKI didasarkan atas : a. Seseorang berhenti menjadi anggota karena meninggal dunia atau permintaan sendiri. b. Seseorang anggota dapat dipecat sementara (skorsing) oleh pengurus ADHPHKI, karena melanggar ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

c. Sebelum pemecatan harus diberikan dulu pengertian oleh pengurus. d. Anggota yang dikenai pemecatan berhak membela dirinya dalam rapat Pengurus. e. Apabila anggota yang dikenai pemecatan tidak dapat menerima keputusan Pengurus ADHPHKI, maka ia dapat naik banding pada Munas. f. Pemberhentian seseorang anggota, baik karena meninggal dunia atau atas permintaan sendiri maupun karena pemecatan harus dilaporkan di dalam Munas. B A B VI KEKAYAAN DAN PEMBUKUAN Pasal 19 SUMBER KEUANGAN Keuangan ADHPHKI diperoleh dari : a. Uang pangkal dan uang iuran anggota biasa dan luar biasa yang besarnya ditetapkan oleh Munas. b. Uang pangkal dan iuran dimasukkan ke dalam kas Pengurus ADHPHKI. c. Donasi yang tidak mengikat dapat diterima oleh pengurus ADHPHKI dan menjadi kekayaan ADHPHKI. d. Pengurus ADHPHKI dibolehkan melakukan kegiatan mencari dana yang sah untuk memperkuat keuangan ADHPHKI. e. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADHPHKI. Pasal 20 PEMBUKUAN KEUANGAN 1. Tentang keuangan dan milik ADHPHKI diselenggarakan pembukuan yang sesuai dengan maksud dan tujuan ADHPHKI. 2. Tahun Buku ADHPHKI dimulai tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tigapuluh) Desember tahun yang sama. 3. Pembukuan dari ADHPHKI harus ditutup sekali setahun yakni pada tiap-tiap akhir bulan Desember dari tiap-tiap tahun, untuk pertama kalinya pada akhir bulan. tahun. 4. Selambat-lambatnya pada akhir bulan Januari dari pembukuan yang ditutup oleh Pengurus harus dibuat Neraca dan Laporan Tahunan dan harus disahkan oleh Munas dan dikirimkan ke komisariat-komisariat untuk dimintai tanggapan dan/atau saransaran. 5. Persetujuan atas Neraca dan Laporan Tahunan ADHPHKI berarti pembatasan dan pelunasan bagi Pengurus mengenai pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan dalam tahun buku yang bersangkutan.

B A B VIII PERATURAN LAIN Pasal 21 PERATURAN TAMBAHAN 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam Peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu. 2. Peraturan-Peraturan lain tersebut tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. B A B IX PEMBUBARAN ORGANISASI DAN SISA KEKAYAAN Pasal 22 PEMBUBARAN ADHPHKI Pembubaran ADHPHKI dapat dilakukan dalam suatu Munas yang khusus diadakan untuk tujuan pembubaran yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota dan disetujui sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir. Pasal 23 SISA KEKAYAAN ADHPHKI Dalam hal ADHPHKI dibubarkan, maka semua milik dan sisa kekayaan ADHPHKI harus disumbangkan kepada badan-badan lain yang ditentukan oleh Munas. B A B X PERUBAHAN DAN PENUTUP Pasal 24 PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA a. Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dirubah oleh Munas yang khusus diadakan untuk maksud itu, yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir. b. Munas yang khusus diadakan untuk perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat diusulkan oleh Pengurus Pusat, 2/3 (dua per tiga) dari Pengurus komisariat yang ada sesuai dengan Anggaran Dasar.

Pasal 25 PENUTUP Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan oleh Munas ke 2 yaitu pada tanggal 4 bulan Maret tahun 2012 di Surabaya. Ketua Munas Drh. Ivan Satriawan