PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENINGKATAN KINERJA DI KANTOR KECAMATAN KAWANGKOAN KABUPATEN MINAHASA

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM PENINGKATAN KINERJA DI KANTOR KECAMATAN SILIAN RAYA KABUPATEN MINAHASA TENGGARA.

PROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH di BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN MINAHASA SELATAN. Oleh : Elvis Laoh ABSTRAK

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

PROFESIONALISME APARATUR PEMERINTAH DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD SUPRIANTO AWALO NIM

PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO. Oleh RICHY SUAWAH. Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

PENERAPAN DISIPLIN DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN (Suatu Studi di Kantor Kecamatan Mapanget Kota Manado)

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya tidak pernah hidup sendiri, akan tetapi

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita

Perilaku Kepemimpinan Transpormasional Kepala SMA di Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

MADE WIDHITAMA HARIANTO

BAB I PENDAHULUAN. yang berhasil dalam bidang pekerjaan, umumnya mempunyai kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Apabila manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

ANALISIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA APARATUR PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA JAYAPURA

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DALAM PELAYANAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK TERKAIT DENGAN ASPEK HAM DAN KESEJAHTERAAN

BAB I PENDAHULUAN. proses administrasi negara yang baik dan benar, yaitu penyelenggaraan

PERANAN PERANGKAT KECAMATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN CAMAT PADA PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DI KECAMATAN MALALAYANG. Oleh Andika Lontoh

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dalam Mencapai Tujuan Organisasi di Kabupaten Ciamis. Yanti Wulansari ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE DALAM PELAYANAN PUBLIK. Oleh : TEDDY CHRISTIAN ZAKHARIA GANAP

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEPUASAN KERJA TERGADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BENGAWAN SOLO DI SURAKARTA

Kata Kunci : Efektivitas, Pelayanan Publik. A. Pendahuluan : 1. Latar Belakang Masalah :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Sumberdaya Penentu Keberhasilan Kerja Aparatur Badan Kepegawaian,

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga. pemerintahan yang melaksanakan tugas-tugas Negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

EFEKTIFITAS PENGAWASAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN PEMBANGUNAN SARANA FISIK DI KECAMATAN AERTEMBAGA KOTA BITUNG

Selviana Anggraini 1. Universitas Mulawarman.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBERDAYAAN APARATUR PEMERINTAH DAERAH DALAM MENIGKATKAN KINERJA PADA DINAS PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI RAWAS ANGGA *) DEWI FITRIYANI **)

ASEP NURWANDA Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Universitas Galuh ABSTRAK. Kata Kunci : Pelaksanaan, Pemungutan Retribusi, Bahan Beton Jalan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja. motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas

BAB I PENDAHULUAN. yang maksimal. Disamping tujuan utama tersebut, perusahaan juga

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

PEMBINAAN DISIPLIN PEGAWAI PADA PT. (PERSERO) ANGKASA PURA 1 JUANDA SURABAYA. Sri Wibawani Administrasi Negara FISIP UPNV Jatim.

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PELAYANAN APARAT KANTOR DISTRIK PIYAIYE KABUPATEN DOGIYAI PROPINSI PAPUA.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi merupakan suatu koordinasi sejumlah kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk

PENILAIAN PRESTASI KINERJA PEGAWAI MAKNANYA BAGI WISYAISWARA Oleh : Sumaryono, SE, M.Si, Widyaiswara Madya pada Badan Diklat Provinsi Papua

PENGARUH PEMERINTAH KELURAHAN PONDANG UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN. Oleh JEANY KAPARANG

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset yang mempunyai peranan penting

KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DALAM MENINGKATKAN KERJA APARATUR PEMERINTAH

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

Yusup Hermawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Garut Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

PERAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA DALAM MEMNINGKATKAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP DISIPLIN KERJA PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) BALAI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA.

PERAN CAMAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN SEBERANG ULU 1 KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas suatu organisasi sangat bergantung pada mutu sumber daya

EFEKTIVITAS PENERAPAN DISIPLIN PNS DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN DI KANTOR KECAMATAN TOMOHON UTARA MERRY POLINA TIRIE

BAB 1 PENDAHULUAN. paradigma administrasi negara atas; (a) dikotomi politik administrasi, (b) paradigma

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA APARATUR PEMERINTAH (Suatu Studi di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan) Oleh : GERALDO TAKAPENTE ABSTRAK Upaya pemerintah terhadap pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja aparatur pemerintah (khususnya di kantor badan kepegawaian daerah kabupaten minahasa selatan) dilakukan dengan pemberian kesempatan kepada bawahanya untuk mengikuti pendidikan pelatihan. Begitu pula dengan penempatan pegawai dalam jabatan-jabatan tertentu sudah dilakukan dengan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing pegawai. Mengenai pelaksanaan tugas, aparatur pemerintah dalam pelaksanaan tugas sudah menunjukkan perilaku yang baik, pelayanan yang diberikan kepada masyarakatpun sudah dilakukan dengan baik. Begitu juga dengan penggunaan fasilitas kerja yang ada sudah digunakan secara maksimal. Tidak hanya itu, aparatur pemerintah yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah sangat taat terhadap disiplin kerja, hal ini ditunjukkan dengan datang ke kantor tepat waktu, dan pulang setelah jam kantor selesai dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Ditambah lagi dengan peranan pimpinan yang sangat efektif terhadap kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas, hal ini dikarenakan pimpinan selalu memberikan arahan sebelum memberi tugas PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fungsi utama dari aparatur pemerintah adalah mengabdi pada masyarakat dan pada kepentingan umum dengan alat perlengkapannya yang ada. Dalam melayani kepentingan umum aparatur pemerintah sebagai abdi, bukan sebaliknya mencari keuntungan atau mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan. Aparatur pemerintah harus menjadi saluran dan jembatan pengabdi dalam melaksanakan kepentingan umum dan penuh dedikasi dan loyalitas, bukan sebaliknya. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya aparatur pemerintah harus tanggap terhadap perubahan yang setiap saat terjadi di kalangan masyarakat, bangsa dan negara. Setiap aparatur perlu menyadari tujuan negara dan sadar akan masyarkat, bangsa dan negara. Setiap aparatur perlu menyadari tujuan negara dan sadar akan masyarakat umum yang 1

memerlukan pelayanan oleh para aparatur sesuai dengan tugas dan fungsinya masingmasing (Widjaya, 1991:23). Aparatur pemerintah daerah harus memiliki kemampuan maksimal dalam mengelolah sumber daya manusia yang ada di daerahnya. Pemerintah daerah baik secara individu, kelompok maupun kelembagaan berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja dalam meningkatkan kinerjanya. Konsekuensi logis dari UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah perlunya pendidikan dan pelatihan bagi aparatur secara maksimal dan berdasarkan kebutuhan daerah dengan harapan aparatur pemerintah dapat memberikan peranan sebagai pemikir, perencana, pelaksana, sekaligus pengawas jalannya kegiatan pemerintahan. Pengembangan sumber daya manusia bagi pembinaan aparatur harus diawali sejak awal yaitu mulai dari penyaringan seleksi penerimaan sampai pada mengakhiri masa dinas. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui pelaksanaan tugas oleh pemerintah di kantor BKD Kabupaten Minahasa Selatan. 2. Untuk mengetahui upaya pemerintah terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai khususnya di Kantor BKD Kabupaten Minahasa Selatan. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengembangan Pengembangan adalah setiap usaha untuk memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memeberikan informasi, mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. Dengan kata lain pengembangan adalah setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk mengubah perilaku yang terdiri dari pengetahuan, kecakapan dan sikap (Moekijat 1982 ; 8 ). Menurut Drs. Hendayat Soetopo dan Drs. Wasty Soemantio (1982 : 45), istilah pengembangan menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, dimana selama kegiatan tersebut terus-menerus dilakukan. Bila setelah mengalami penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut dipandang 2

cukup mantap untuk digunakan seterusnya maka berakhirlah dengan kegiatan pengembangan. Konsep Sumber Daya Manusia Faktor manusia merupakan sumber daya sebagai titik sentral berpikir, perencanaan, perekayasa, perancang bangunan dan pelaksana ataupun penyelenggara pembangunan dan atau pelaku pembangunan. Kata Sumber Daya menurut Poerwadarminta (1984 : 223,974), menjelaskan bahwa dari sudut pandang etimologis kata sumber diberi arti asal sedangkan kata daya berarti kekuatan atau kemampuan. Dengan demikian sumber daya artinya kemampuan, atau asal kekuatan. Pendapat lain mengatakan bahwa Sumber Daya diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan tertentu, atau meloloskan diri dari kesukaran sehingga perkataan sumber daya tidak menunjukkan suatu benda, tetapi dapat berperan dalam suatu proses atau operasi yakni suatu fungsi operasional untuk mencapai tujuan tertentu seperti memenuhi kepuasan. Dengan kata lain sumber daya manusia merupakan suatu abstraksi yang mencerminkan aspirasi manusia dan berhubungan dengan suatu fungsi atau operasi (Martoyo, 1992 :2). Konsep Kinerja Salah satu upaya yang dapat menetukan proses prima khususnya dalam organisasi apalagi organisasi pemerintah tergantung pada kinerja. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan yang mana merupakan suatu bentuk atau aplikasi dari target atau hasil kerja yang dicapai melalui input dan output. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier (dalam As ad, 1991:47) sebagai kesuksesan seseorang didalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler and Poter menyatakan bahwa kinerja adalah succesfull role achievment yang diperoleh seseorang dari perbuatan-perbuatannya (As ad, 1991:46-47). Dari batasan tersebut As ad menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut 3

ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Sedangkan Suprihatno (dalam srimulyo, 1999:33) mengatakan bahwa kinerja atau prestasi kerja seseorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Konsep Aparatur Secara etimologi, istilah aparatur berasal dari kata aparat yakni alat, badan, instansi, pegawai negeri (W.J.S. Poerwadaminta, 1993: 165). Sedangkan aparatur dapat diartikan sebagai alat negara, aparat pemerintah. Jadi aparatur negara, alat kelengkapan negara yang terutama meliputi bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian, yang mempunyai tanggung jawab melaksanakan roda pemerintahan sehari-hari. Dengan demikian pengertian aparatur tidak hanya dikaitkan dengan orangnya tetapi juga organisasi fasilitas ketentuan pengaturan dan sebagainya. Meliputi luasnya pengertian dan macam-macam istilah terhadap aparatur, maka dalam tulisan ini dipakai istilah pemerintah. Dengan demikian, maka aparatur pemerintah diartikan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yakni melayani, mengayomi dan menumbuhkan prakarsa serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan sedangkan sebagai abdi negara yakni bermental baik dan mempunyai kemampuan profesional yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya untuk mendukung kelancaran pembangunan. PEMBAHASAN Dalam kaitannya dengan meningkatkan Kinerja Pegawai Sumber Daya Manusia merupakan unsur yang paling penting, sebab dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas, maka pekerjaan yang dilakukan akan berjalan dengan baik. Sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional tentu akan berpengaruh dalam pada kinerja pegawai. Oleh karena itu pengembangan sumber daya manusia sangat perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang nantinya akan mampu meningkatkan kinerja. Sumber daya manusia yang dimaksud disini secara khusus adalah aparat-aparat pemerintah. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa aparat pemerintah memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu organisasi pemerintahan daerah. Oleh sebab itu 4

pengembangan sumber daya manusia (dalam hal ini aparatur pemerintah), dimaksudkan untuk membantu para pegawai dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja serta profesionalisme. Pelaksanaan Tugas Oleh Aparat Pemerintah di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan. Dalam rangka menciptakan aparatur pemerintah yang memiliki dedikasi dan kualitas serta profesionalisme yang tinggi sadar akan tanggung jawab dan kewajiban untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan disegala bidang di era globalisasi dan di era otonomi daerah maka dituntut akan efesiensi dan efektivitas kerja dalam menjalankan segala tugas pemerintahan agar dapat berjalan dengan baik. Banyak hal yang harus dipacu dan dikembangkan kepada aparat pemerintah. Keterlibatan pemerintah dalam usaha pembangunan dilaksanakan melalui aparatnya, dimana aparatur pemerintah dalam hal ini pegawai sebagai administrator pemerintahan sebagai abdi negara dan abdi masyarakat benar-benar harus mampu dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat gambaran pelaksanaan tugas aparat pemerintah di kantor Badan Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat dari beberapa hal dibawah ini : 1. Perilaku Kerja Apratur Pemerintah Perilaku aparat pemerintah merupakan gambaran tentang apa saja yang menjadi tindakan aparatur. Seorang aparat pada pelaksanaan kerjanya, perilaku kerja ini dapat menggambarkan kinerja yang dimiliki oleh seorang aparatur pada bidang atau pada bagian yang ditempatinya. Perilaku kerja aparatur dalam pelaksanaan tugas-tugas dalam segala bidang terutama dalam penyelenggaraan pemerintahan diukur dan dinilai berdasarkan hasil kerja yang dicapai, oleh karena itu semuanya tergantung pada moral yang dimiliki oleh masing-masing aparatur baik atasan maupun bawahan apakah mereka mampu menjaga kemampuan kerja mereka dengan baik atau tidak. 2. Penggunaan Fasilitas Kerja Fasilitas kerja merupakan faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas untuk mancapai hasil yang efektif. Apabila fasilitas kerja pegawai dalam melaksanakan tugas telah terpenuhi maka pegawai dapat melaksanakan tugasnya 5

dengan baik. Begitupun sebaliknya, bila fasilitas kerja kurang memadai dapat menghambat kelancaran pelaksanaan tugas. Kemampuan Sumber Daya Aparatur juga dituntut untuk mampu menggunakan fasilitas kerja sebagai penunjang keberhasilan tugas dan pekerjaan dalam bidang pemerintahan. Keahlian aparatur menggunakan fasilitas yang tersedia walaupun belum memadai merupakan satu kemampuan dan satu keuntungan yang tersedia bagi pegawai/aparatur. Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan penunjang keberhasilan tugas secara efesien yaitu kemampuan atau keahlian dan tersedianya fasilitas secara memadai. 3. Disiplin Kerja Dispilin kerja merupakan hal penting dalam pelaksanaan tugas agar dapat berjalan dengan baik dan efektif. Disiplin kerja menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, maka disiplin kerja pegawai perlu ditegakkan dalam kinerja pegawai seperti datang ke kantor tepat waktu, meninggalkan kantor setelah jam kerja selesai, penyelesaian tugas-tugas yang diberikan tepat waktu dan lain sebagainya. Apabila dilaksanakan dengan baik dan benar serta konsekuen pastilah pelaksanaan tugas/pelaksanaan dapat berjalan efektif, tertib dan lancar. Upaya BKD Kabupaten Minahasa Selatan dalam mengembangkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah faktor yang paling menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dengan mengingat tujuan tersebut, maka sangat perlu diperhatikan pentingnya dukungan sumber daya manusia yang berkualitas dalam meningkatkan kinerja aparatur, maka diperlukan pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan aparatur. Konsekuensi logis dari UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah adalah perlunya pendidikan dan pelatihan bagi aparatur secara maksimal dan berdasarkan kebutuhan daerah, dengan harapan aparatur pemerintah dapat memberikan peranan sebagai pemikir, perencana, pelaksana sekaligus pengawas jalannya kegiatan pemerintahan. Akan tetapi upaya pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja pegawai tidak hanya dilakukan atau dititik beratkan pada pendidikan 6

dan pelatihan saja, tetapi juga dalam hal pembagian kerja dan penempatan pegawai. Hal ini dimaksudkan agar setiap tugas yang diberikan tidak tumpang tindih, begitu juga dengan penempatan pegawai dimaksudkan agar setiap jabatan-jabatan tertentu diisi sesuai dengan gelar yang dimiliki. 1. Pendidikan dan Pelatihan Seperti yang telah dikemukakan dalam literatur-literatur serta peraturan-peraturan yang ada bahwa pendidikan bagi pegawai adalah pendidikan yang dilakukan untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuan sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan pekerjaannya sebagai pegawai. Sedangkan pelatihan adalah proses membantu pegawai-pegawai untuk memperoleh efektivitas dalam pekerjaan mereka yang sekarang maupun yang akan datang. 2. Pembagian Kerja Pada dasarnya pembagian kerja dilakukan untuk menghindari adanya tupang tindih dalam melaksanakan suatu pekerjaan sehingga hasilnya tidak efektif. Pembagian kerja dapat menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas karena setiap pegawai akan memiliki batasan gerak yang jelas dalam melaksanakan suatu pekerjaan sehingga diharapkan akan terwujudnya efektivitas dalam mencapai hasil yang baik. Pembagian kerja dilakukan dengan memperhatikan keterampilan dan keahlian pegawai pada bidangbidang masing-masing. 3. Penempatan Pegawai Seperti yang telah kita ketahui bahwa penempatan pegawai kedalam jabatan-jabatan tertentu yang sesuai dengan gelar sangat perlu dilakukan, karena hal ini dapat membantu pelaksanaan tugas. Untuk mengetahui apakah penempatan pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa Selatan sudah sesuai dengan gelar-gelar yang dimiliki oleh pegawai dalam menduduki jabatn-jabatan tertentu atau sebaliknya apakah penempatan pegawai di kantor Badan Kepegawaian Daerah belum dilakukan. PENUTUP Kesimpulan 1. Upaya pemerintah terhadap pengembangan sumber daya manusia dalam meningkatkan kinerja aparatur pemerintah (khususnya di kantor badan kepegawaian daerah kabupaten 7

minahasa selatan) dilakukan dengan pemberian kesempatan kepada bawahanya untuk mengikuti pendidikan pelatihan. Begitu pula dengan penempatan pegawai dalam jabatan-jabatan tertentu sudah dilakukan dengan keahlian yang dimiliki oleh masingmasing pegawai. 2. Mengenai pelaksanaan tugas, aparatur pemerintah dalam pelaksanaan tugas sudah menunjukkan perilaku yang baik, pelayanan yang diberikan kepada masyarakatpun sudah dilakukan dengan baik. Begitu juga dengan penggunaan fasilitas kerja yang ada sudah digunakan secara maksimal. Tidak hanya itu, aparatur pemerintah yang ada di Kantor Badan Kepegawaian Daerah sangat taat terhadap disiplin kerja, hal ini ditunjukkan dengan datang ke kantor tepat waktu, dan pulang setelah jam kantor selesai dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Ditambah lagi dengan peranan pimpinan yang sangat efektif terhadap kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan tugas, hal ini dikarenakan pimpinan selalu memberikan arahan sebelum memberi tugas. Saran 1. Mengingat pentingnya perilaku yang baik oleh aparat dalam menjalankan tugas, maka disarankan perlu ditingkatkan pengawasan kepada aparat dalam menjalankan tugas mereka sehingga dalam menjalankan tugasnya dengan baik. Dalam tingkat kedisiplinan, pimpinan Badan Kepegawaian dan Diklat Minahasa Selatan harus meningkatkan kedisiplinan karena masih ada beberapa pegawai yang belum taat, perlu diberikannya teguran yang lebih tegas agar pegawai lebih disiplin dalam pekerjaan mereka. 2. Demi meningkatkan kualitas aparat pemerintah perlu melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi aparat dalam menunjang pekerjaan agar pegawai lebih dibekali pengetahuan dan keahlian ataupun kursus dalam penggunaan fasilitas teknologi seperti komputer, laptop, printer dan lainnya. Pemberian kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pelatihan juga perlu diperhatikan dengan memberi fasilitas dan dukungan dana dan moril. 8

DAFTAR PUSTAKA Atmosdirdjo Prajudi, Dasar-dasar Administrasi, 1986, LAN, Jakarta. Budiandono, Penyelenggaraan dan Perencanaan Latihan Tenaga Kerja, 1986, Brata Karya, Jakarta. Filippo, Manajemen Personalia, 1998, Airlangga, Jakarta. Martoyo Susilo, Manajemen Sumber Daya Manusia, 1992, BPFE, Jakarta. Maleong, Lexy, J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya. Musanef, Manajemen Kepagawaian Indonesia, 1989, CV. Hajimasagung, Jakarta. Nawawi Hadari, 1999. Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah, Jakarta: L. Erlangga. Poewardarminta W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta. Balai Pustaka Nasional. Sarundayang, Arus Balik Kekuasaan Pusat ke Daerah, 2000, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Simandjuntak Payaman, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusi, 1998, Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Siagian, Sondang. 1995. Organisasi, Kepemimpinan & Perilaku Administrasi. PT. Gunung Agung; Jakarta. Sugiyono, Prof.Dr. 2007, Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta; Bandung. Terry George R., 1986, Azas-Azas Manajemen. Bandung Alumni. Thoha Mifta, Administrasi Kepegawaian Daerah, 1983, Ghalia Indonesia, Balai Aksara Jakarta-Yudhistira, Jakarta. Widjaya A.W, 1986. Etika Pemerintahan, Jakarta: Bumi Aksara. Sumber Lain : - Himpunan Peraturan Perundag-undangan Pegawai Negeri Sipil (tahun 2003) - Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 9