Population & Sampling

dokumen-dokumen yang mirip
Chapter 9. Population Sampling Method & Techniques Sampling Size

SAMPLING. Chapter Outline. Chapter Outline. Sampling: Design and Procedures

Tipe Contoh/Sample yang Digunakan

6.5 Pertimbangan penentuan ukuran sampel

POPULASI DAN SAMPEL Apakah populasi? Populasi diartikan sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi obyek penelitian. Elemen populasi ini biasan

Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

Teknik Sampling. Hipotesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

Teknik Sampling. Materi ke 4 Statistika I. Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

M E T O D E P E N G A M B I L A N C O N T O H R A M D A N B U D I A W A N E 5 0

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

KLASIFIKASI SAMPLING ATRIBUT VARIABEL. kualitatif (dihitung) peta p np. kuantitatif (diukur) peta X - R. 1. Cara Pemeriksaan Karakteristik

Sebelum dihidangkan, masakan anda perlu diketahui rasanya. Apa yang harus anda lakukan? Mencicipi, artinya mengambil. yang akan dihidangkan

Mengapa Kita Perlu Melakukan Sampling?

POPULASI, SAMPEL, METODE SAMPLING. Musafaah, SKM, MKM

TEKNIK SAMPLING MODUL: 7

BAB IX BAGAIMANA MENENTUKAN UKURAN SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING?

Review Teknik Sampling

Sampling. Non-Probability. Sampling. Definisi Sampling. Jurusan Matematika Universitas Negeri Jakarta

APLIKASI RAPID SURVEY

SAMPEL POPULASI SAMPLING. Mengapa Sample? (1) Populasi populasi 4/12/2010

Metode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. Program Studi Agribisnis UNIVERSITAS JAMBI

Teknik Pengambilan Sampel. Dewi Gayatri

METODE SAMPLING. Met. Sampling-T.Parulian

TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN Oleh: Triyono 1

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

kelemahan: membutuhkan banyak sumber daya (biaya, tenaga, waktu). tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat didata/dilacak di lapangan.

PENGUMPULAN DATA. S0192 Metode Penelitian dan Penulisan Telnik Sipil PERTEMUAN : 8

MODUL I PENARIKAN SAMPEL

POPULASI DAN SAMPEL. Metodologi Penelitian Pendidikan

ALUR KERJA DENGAN SAMPLE SAMPEL POPULASI TEMUAN

Muhammad Arif Rahman

TEKNIK SAMPLING. METODE TIDAK ACAK (unprobability sampling)

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN STIE KEBANGSAAN

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. MYRNA SUKMARATRI

RISET AKUNTANSI. Materi RISET AKUNTANSI

STATISTIKA II IT

STK 511 Analisis statistika. Materi 4 Sebaran Penarikan Contoh

POPULASI DAN SAMPEL. Gambar 1 POPULASI dan SAMPEL

Metode Penelitian Bisnis

Statistik pendidikan : kumpulan keterangan yg berwujud angka, yg berkaitan dgn bd pendidikan (proses pembelajaran). Contoh: analisa hasil eksperimen

Teknik Sampling. Hipotesis Tesis. Populasi: parameter. Inferensial. Sampel:statistik Diolah di analisis

Minggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

Tahap Pemilihan Sampel

5/2/2017. Pertemuan 7 POPULASI DAN SAMPEL ALUR PEMIKIRAN POPULASI DAN SAMPEL SUBJEK, OBJEK DAN RESPONDEN PENELITIAN POPULASI SAMPEL

Pemilihan Data (Sampel) Penelitian

Pertemuan Kesepuluh Populasi & Sampel. Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

METODE PENARIKAN SAMPEL

Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variabel satu terhadap yang lain. Fungsi :

Sampling Probabilitas

Kuliah BIOSTATISTIKA. Pokok Bahasan : SAMPLING. Teknik Pengambilan Sampel

BAB IV PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN

Oleh : Kusnindar Atmosukarto Puslit Ekologi Kesehatan

Sebaran (Distribusi) Peluang teoritis Peubah Acak : Statistik Sample, misal Rata-rata dan proporsi sample Hasil semua kemungkinan Sample dg ukuran yg

PEMILIHAN DATA (SAMPEL) PENELITIAN PERTEMUAN KE 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

POPULASI DAN SAMPLING. MUSLIM, MPH Blog: HP:

METODOLOGI PENELITIAN 10FEB. Modul ke: Sampling. Fakultas. AFRIZON, SE, M.Si, AK. Program Studi AKUNTANSI

BAB III POPULASI, SAMPEL DAN TEHNIK SAMPLING

1. PENGERTIAN. Manfaat Sampling :

TEKNIK SAMPLING. By: ULFA LU LUILMAKNUN ( ) FATYA AZIZAH ( ) KHOMARUDIN FAHUZAN ( )

TEKNIK SAMPLING. Oleh: Rofi Amiyani ( )

TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

Metode kuantitatif: Randomisasi 12 O K TO BER 2016

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

PERTEMUAN 10 PERANCANGAN SAMPEL DAN PENGUMPULAN DATA

Amirullah, SE., M.M Dosen STIE Indonesia Malang DEFINISI DAN ALASAN PENGAMBILAN SAMPEL

METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

SAMPEL PENELITIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH. dmarifah.wordpress.com

Populasi dan Sampel. 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Teknik Pengambilan Sampel 3. Normalitas Data

III. METODE PENELITIAN. Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau

Santi E. Purnamasari 2016

ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

DATA. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Teknik Pengambilan Sampel. Khaola Rachma Adzima FKIP-PGSD Universitas Esa Unggul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

Populasi dan Sampel Penelitian. Mayang Adelia Puspita, SP, MP

B A B VI POPULASI DAN SAMPEL

SUBYEK PENELITIAN RESPONDEN PENELITIAN SUMBER DATA

POPULASI DAN SAMPEL. Aria Gusti.

Konsep Dasar Populasi & Sampel - 2

Populasi, Sampel & Teknik Penarikan Sampel. Tri Nugroho Adi,M.Si Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Jenderal Soedirman

DATA COLLECTION PLAN SAMPLING

STATISTIKA II Distribusi Sampling. (Nuryanto, ST., MT)

Hanif Fakhrurroja, MT

Bermaksud membuktikan suatu hipotesa

Populasi Mahasiswa Matematika, FMIPA, UNY Populasi Mahasiswa Matematika Angkatan 2016, FMIPA, UNY

R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat

key words : data, population, appropriate instrument

Why Sample? Seringkali tidak mungkin mengamati seluruh anggota populasi. Manajemen proyek lebih gampang. Pertimbangan praktis

Statistics for Managers Using Microsoft Excel Chapter 1 Introduction and Data Collection

Margin of Error. 3. Convidence interval (selang kepercayaan)

POPULASI, SAMPLING DAN BESAR SAMPEL

PERTEMUAN 6 TEKNIK SAMPLING METODE PENELITIAN SOSIAL ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pertemuan 3 PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

BEBERAPA KONSEP DASAR SURVEI

Transkripsi:

Population & Sampling Oleh : Imam Safi i, ST. Population Sampling Method & Techniques Sampling Size Sumber : Prof. Samuel, MT. Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan atau jumlah keseluruhan dari unit analisa yang memiliki ciri-ciri/karakteristik tertentu. Ciri-ciri/karakteristik tertentu inilah yang disebut dengan variabel; yang ingin diketahui atau diteliti. Dua cara pengumpulan informasi mengenai populasi: 1. Mencari informasi dari tiap unit analisa dalam populasi sensus. Mencari informasi hanya dari sebagian anggota populasi. Wakil populasi inilah yang disebut sampel. Proses pengambilan sampel dari populasi disebut sampling 1

Populasi dan Sampel Idealnya penelitian dilakukan terhadap populasi (penelitian populasi = studi populasi = sensus). Namun, dalam kenyataan, tidaklah selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi (melakukan sensus), karena memakan biaya dan tenaga yang besar serta waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi (dari sampel), kita mengharapkan hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan sehingga dapat dilakukan generalisasi. 3 Populasi Generalisasi/Inferensi statistik penarikan kesimpulan atas suatu hal dari unit analisa yang jumlahnya lebih sedikit (sampel) ke unit analisa yang jumlahnya lebih banyak atau lebih luas (populasi) Agar dapat dilakukan generalisasi, sampel harus benar-benar dapat mewakili populasi. Oleh sebab itu, harus diperhatikan beberapa hal yaitu besarnya sampel (sample size) dan metode serta teknik pengambilan sampelnya (sampling technique). 4

Jenis Populasi Berdasarkan jumlahnya, dibedakan menjadi: 1. Populasi terbatas/finit (definite) Jumlah unit analisisnya dapat dihitung. misal: mahasiswa UNIK, pemilik KARTU HALO di Indonesia.. Populasi tidak terbatas/infinit (indefinite) Jumlah unit analisisnya tidak dapat dihitung, karena terlalu banyak atau karena tak terdefinisi. misal: pengunjung restoran KFC di Surabaya, pemilik HP Nokia di kalangan mahasiswa Jumlah populasi akan mempengaruhi metode pengambilan sampel yang dapat digunakan. 5 Populasi dan Sampel Populasi Sampel Parameter Statistik PARAMETER SAMPLING POPULASI Besaran, nilai, atau harga dari populasi STATISTIK Besaran, nilai, atau hargadari sampel x s s r SAMPEL GENERALISASI/ INFERENSI 3

Simbol Matematis untuk Populasi dan Sampel Variable Population Sample - Mean µ X Proportion p Variance s Standard deviation s Size N n Standard error of the mean x S x Standard error of the proportion p S p Standardized variate (z) (X-µ)/ (X-X)/S Coefficient of variation (C) /µ S/X - - - Proses Sampling 1. Definisikan Target Populasi. Tentukan kerangka sampling 3. Pilih teknik pengambilan sampel 4. Pilih besar sampel yg akan diteliti 5. Lakukan proses sampling 4

1. Pendefinisian Target Populasi Target populasi harus didefinisikan secara jelas dengan memperhatikan: a) unit analisis/satuan amatan; b) elemen; c) tingkatan (extent) atau ruang lingkup (scope); d) kisaran waktu. Misal penelitian mengenai respons terhadap lipstik baru. Populasi adalah semua pemakai lipstik Kata semua memiliki batasan yang tidak jelas. Apabila ada anak perempuan berusia 1 tahun memakai lipstik, apakah ia termasuk populasi penelitian? Kalau termasuk, apakah anak semuda itu sudah bisa menyatakan pendapat yang akurat? Jadi, diperlukan batasan-batasan target populasi yang jelas perlu didefinisikan. 9 Pendefinisian Target Populasi ctd Dari contoh di atas, maka target populasi dapat ditetapkan sebagai berikut: Unit analisis/satuan amatan : semua wanita pemakai lipstik Elemen : wanita berusia 17 s.d. 60 thn Ruang lingkup geografis : Surabaya Ruang lingkup waktu : tahun 007 Jadi bila dirumuskan dalam kalimat, maka target populasi dapat didefinisikan sebagai berikut: Semua wanita pemakai lipstik yang berusia 17-60 tahun di Surabaya, pada tahun 007. 10 5

Unit analisis / Satuan Amatan Unit analisis/satuan amatan adalah objek atau subjek penelitian yang diteliti. Yang dapat termasuk unit analisis, misalnya: oindividu ogroups orumah tangga (households) oorganizations ogeographical units (eg. town, region) otransactions/occasions dst o Responden adalah unit amatan/unit analisis dimana kepada mereka, kuesioner kita berikan. Responden bisa = unit amatan (tapi bisa juga berbeda) 11. Menentukan Kerangka Sampling (Sampling Frame) Kerangka sampling berisikan daftar atau petunjuk untuk mengidentifikasi target populasi. Kerangka sampling bisa tersedia atau tidak tersedia. Untuk populasi yang terbatas (definite population), biasanya kerangka sampling tersedia. Demikian juga sebaliknya. Ketersediaan kerangka sampling akan mempengaruhi metode pengambilan sampel yang digunakan. 1 6

3. Memilih Teknik Sampling Teknik Sampling adalah tatacara penarikan sampel agar efisien dalam pelaksanaannya dan hasilnya efektif (akurat dan valid) dalam merepresentasikan karakteristik populasinya. Secara umum, ada teknik sampling: 1. Probability sampling Setiap anggota populasi memiliki kesempatan (chance) atau peluang (probability) yang sama untuk dipilih sebagai sampel.. Non-probability sampling Setiap anggota populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih. 13 Classification of Sampling Techniques Sampling Techniques Non-probability Sampling Techniques Probability Sampling Techniques Convenience Sampling Judgmental Sampling Quota Sampling Snowball Sampling Simple random Sampling Systematic Sampling Stratified Sampling Cluster Sampling Other sampling Techniques Unrestricted Restricted 7

Probability Sampling 1. Simple random sample (SRS) Acak Sederhana. Systematic sampling 3. Stratified sampling 4. Cluster sampling 15 Simple Random Sampling (Acak Sederhana) Setiap elemen populasi harus diketahui lebih dulu (ada kerangka sampling-nya) Dalam pemilihan sampel, setiap elemen memiliki peluang yang sama untuk terpilih Caranya bisa menggunakan undian. Meskipun mudah dimengerti, namun sulit diterapkan, terutama bila target populasi jumlahnya sangat besar dan tersebar secara geografis sehingga sulit dijangkau. Biaya yang diperlukan akan sangat besar. 16 8

Systematic Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan sistematika tertentu. Misalnya, kerangka sampling berisikan 10.000 elemen target populasi. Peneliti ingin mengambil sampel 500 elemen. Dari kedua data, dapat ditetapkan sampling interval 10.000/500=0. Sampel nomor 1 dipilih secara acak satu elemen. Misalkan terpilih nomor 8061, maka, elemen berikutnya yang dipilih adalah nomor 8081, 8101, 811, 8141, 8161, dst, sampai didapat jumlah sampel seperti yang ditetapkan. 17 Stratified Sampling Dengan teknik ini, pertama-tama populasi disegmentasi/dibagi dulu dalam variabel segmentasi yang dianggap relevan oleh peneliti. Lalu dari setiap segmen, pengambilan sampel dilakukan dengan teknik probability. Dasar penentuan variabel segmentasi: 1. Terdapat homogenitas elemen dalam tiap segmen; sedangkan antar segmen terdapat heterogenitas elemen.. Pengelompokan harus berhubungan dengan masalah yang diteliti. Jadi harus ada pengujian hipotesis atas pengelompokan yang dilakukan 18 9

Stratified Sampling Target Populasi yang belum disegmentasi Sub-populasi segmen A Sub-populasi segmen B Sub-populasi segmen C Dalam tiap segmen, antar elemen memiliki ciri yg homogen, Tapi antar segmen A, B, dan C; memiliki ciri yg heterogen. Setiap segmen yg terbentuk, harus diambil wakil/sampel atasnya untuk diteliti. 19 Cluster Sampling Pertama, populasi harus dibagi dalam sub-populasi atau cluster lebih dulu. Umumnya cluster adalah wilayah (area). Kebalikan dari stratified sampling. Anggota dalam cluster harus heterogen; sedangkan antar cluster harus homogen/ada kesamaan ciri. Dengan demikian, melakukan penelitian pada 1 cluster saja, peneliti sudah bisa menarik kesimpulan tentang target populasi secara keseluruhan (tidak harus semua cluster dipilih sebagai sampel). 0 10

Cluster Sampling Target Populasi yang belum disegmentasi Sub-populasi Cluster A Sub-populasi Cluster B Sub-populasi Cluster C Dalam tiap cluster, antar elemen memiliki ciri yg heterogen, Tapi antar cluster A, B, dan C; memiliki ciri yg homogen. 1 Types of Cluster Sampling Cluster Sampling One-Stage Sampling Two-Stage Sampling Multistage Sampling Perbedaan terletak dari cara pemilihan elemen 11

Cluster Sampling Cluster sampling 1 tahap (one-stage cluster sampling), cluster yang akan diteliti, dipilih secara random; kemudian seluruh elemen dari cluster terpilih dijadikan sampel. Cluster sampling tahap (two-stages cluster sampling), cluster yang akan diteliti, dipilih secara random; kemudian dari cluster terpilih, sampel diambil secara random (tidak semua elemen dipilih). Pada cluster sampling multi-stages, proses awal = two-stages cluster sampling, namun proses pemilihan sampel lebih bertingkat lagi. Biasanya untuk area/wilayah yang lebih luas. 3 Cluster Sampling - contoh Tahap I : Memilih secara acak wilayah sampel dari 5 wilayah di Surabaya: Sby Selatan, Sby Utara, Sby Barat, Sby Timur, dan Sby Pusat. Misalnya terpilih Sby Selatan. Tahap II : Memilih secara acak kecamatan dari wilayah Sby Selatan. Misal ada 0 kecamatan di Sby Selatan, terpilih kecamatan Wonocolo. Tahap III : Memilih secara acak kelurahan dari wilayah kecamatan Tegalsari. Misal ada 15 kelurahan di kecamatan Wonocolo, terpilih kelurahan Jemursari. Tahap IV : Memilih blok pemukiman dari kelurahan Jemursari. Misalkan terpilih komplek perumahan Jemur Andayani. Tahap V : Memilih secara acak 100 KK dari perumahan Jemur Andayani. 4 1

Non-probability Sampling 1. Convenience sampling/accidental sampling. Judgement sampling/purposive sampling 3. Quota sampling 4. Snowball sampling 5 Convenience Sampling Dengan teknik ini, peneliti berusaha memperoleh sampel dari elemen-elemen yang convenience, yaitu yang paling mudah dihubungi, dikenal, dan mau bekerja sama. Kadang disebut sebagai haphazard sampling atau accidental sampling, karena sampel yang dipilih adalah orang-orang yang kebetulan (accidentally) ditemui di jalan. Cross the mall sampling masuk kategori convenience sampling, karena sampel adalah orang-orang yang kebetulan dijumpai di mal (pusat perbelanjaan). 6 13

Convenience Sampling Convenience sampling merupakan teknik yang paling mudah, murah, tidak butuh waktu lama. Kelemahannya, keterwakilan populasi oleh sampel dipertanyakan. Kesimpulan yang dibuat tidak dapat digeneralisasi. Tidak disarankan untuk studi deskriptif atau kausal, namun untuk riset eksploratori atau untuk pre-test (uji validitas kuesioner) boleh digunakan teknik ini. 7 Judgmental Sampling Elemen populasi dipilih berdasarkan pertimbangan (judgement) peneliti. Oleh sebab itu, keahlian peneliti sangat penting, sebab peneliti harus mampu menilai apakah seseorang mewakili populasi atau tidak. Untuk mengurangi bias, peneliti perlu menetapkan syaratsyarat elemen terlebih dulu. Sebelum pemilihan sampel dan pengambilan data dilakukan, syarat-syarat harus dipenuhi dulu. Bila tidak, maka tidak boleh dipilih sebagai responden. Disebut juga dengan purposive sampling. 8 14

Quota Sampling -- contoh Jumlah pelanggan FEMINA se Indonesia populasi tidak terbatas Besar sampel ditentukan 000 orang Variabel Segmentasi Komposisi Populasi (%) Komposisi Responden (%) Jumlah Responden JENIS KELAMIN Wanita Pria 55 45 55 45 1100 900 USIA (Tahun) 18-30 31-45 46-60 Di atas 60 4 36 5 15 4 36 5 15 480 70 500 300 PENDAPATAN/BLN < juta rupiah -5 rupiah > 5 juta rupiah 15 60 5 15 60 5 300 100 500 9 Snowball Sampling Tahap pertama, peneliti memilih responden awal. Setelah diwawancara, maka responden awal diminta menunjuk (merekomendasikan) orang lain yang memenuhi syaratsyarat target populasi untuk diwawancara berikutnya oleh peneliti. Proses bergulir terus seperti bola salju. 30 15

Strengths and Weaknesses of Basic Sampling Techniques Technique Strengths Weaknesses Nonprobability Sampling Convenience sampling Least expensive, least time-consuming, most convenient Selection bias, sample not representative, not recommended for descriptive or causal research Judgmental sampling Low cost, convenient, not time-consuming Does not allow generalization, subjective Quota sampling Sample can be controlled Selection bias, no assurance of Snowball sampling for certain characteristics Can estimate rare characteristics representativeness Time-consuming Probability sampling Simple random sampling (SRS) Systematic sampling Stratified sampling Cluster sampling Easily understood, results projectable Can increase representativeness, Easier to implement than SRS, sampling frame not necessary Include all important subpopulations, precision Easy to implement, cost effective Difficult to construct sampling frame, expensive, lower precision, no assurance of representativeness. Can decrease representativeness Difficult to select relevant stratification variables, not feasible to stratify on many variables, expensive Imprecise, difficult to compute and interpret results Memilih Nonprobability vs. Probability Sampling Factors Conditions Favoring the Use of Nonprobability Probability sampling sampling Nature of research Exploratory Conclusive Relative magnitude of sampling and nonsampling errors Variability in the population Nonsampling errors are larger Homogeneous (low) Sampling errors are larger Heterogeneous (high) Statistical considerations Unfavorable Favorable Operational considerations Favorable Unfavorable 16

4. Menentukan Jumlah Sampel (Sample Size) Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besar sampel: 1. Derajat keseragaman (degree of homogeneity) dari populasi * Makin seragam populasi, makin kecil sampel yang dapat diambil, demikian sebaliknya. 33 Menentukan Jumlah Sampel (Sample Size). ctd Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besar sampel:. yang dikehendaki dari penelitian * Merupakan perbedaan maksimal antara statistik sampel & parameter populasi yang dapat ditoleransi. * Makin tinggi presisi yang dikehendaki, makin besar sampel yang harus diambil. Sampel yang besar cenderung memberikan penduga yang lebih mendekati nilai sesungguhnya. * Terdapat hubungan/korelasi yang negatif antara besarnya sampel yang diambil dengan besarnya kesalahan (error). * Semakin besar sampel yang diambil, semakin kecil kesalahan (penyimpangan terhadap nilai populasi) yang diperoleh. 34 17

Menentukan Jumlah Sampel (Sample Size). ctd Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besar sampel: 3. Derajat Keyakinan (Confidence Level) * sebuah interval antara dua angka, dimana peneliti yakin bahwa nilai parameter sebuah populasi terletak dalam interval tersebut. * Confidence Level yang umum dipilih 95% atau 90% * Terdapat hubungan antara confidence level dengan alpha (α) tingkat kesalahan. * Confidence level = 1 - α, maka bila α = 5%, confidence level 95%. * Makin besar derajat keyakinan, jumlah sampel yang diambil semakin besar. 35 Standard Errors Associated with Areas under Normal Curve Standard Errors Percent of area Approximate Degree of Confidence 1.00 68.7 68 % 1.65 90.10 90 1.96 95.00 95 3.00 99.73 99 18

Menentukan Jumlah Sampel (Sample Size). ctd Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besar sampel: 4. Rencana Analisa Adakalanya besar sampel sudah mencukupi sesuai dengan presisi yang dikehendaki, namun bila dikaitkan dengan kebutuhan analisa, maka jumlah sampel masih belum mencukupi Beberapa pedoman umum: Untuk studi deskriptif, sampel minimal 10% dari populasi (n=0.1xn) Untuk studi eksperimen, minimal 15 subjek per grup yang dipakai sebagai eksperimen Untuk analisa faktor (factor analysis), sampel (n) = 10x variabel 37 Menentukan Jumlah Sampel (Sample Size) ctd Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan besar sampel: 5. Tenaga, biaya, dan waktu Apabila menginginkan presisi yang tinggi, maka jumlah sampel harus besar. Namun bila dana, tenaga dan waktu terbatas, maka tidaklah mungkin untuk mengambil sampel yang besar. Konsekuensi, presisi akan menurun kemungkinan error lebih besar. 38 19

Rumus Menghitung Jumlah Sampel zs n E n = jumlah sampel Z = tingkat kepercayaan dugaan/confidence level (1- ) p = proporsi sampel e = kesalahan dugaan (sampling error) s = standard deviasi/penyimpangan baku 39 Sample Size Formula - Example Suppose a survey researcher, studying expenditures on lipstick, wishes to have a 95% confident level (Z) and a range of error (e) of less than $.00. The estimate of the standard deviation is $9.00. 40 0

Sample Size Formula - Example zs n E 1.969.00.00 56.84.00 8.4 808 41 Calculating Sample Size The higher the level of confidence the more sample units must be obtained. 95% 99% 1.969.00.00 56.84.00 8.4 808 (.57 ) 9) n 74. 53 [ 37.65] 1389 4 1

Calculating Sample Size The higher level of tolerance/range of error accepted the less sample units must be obtained. Sample error = $ Sample error = $4 (.57 ) 9) n 74. 53 [ 37.65] 1389 n (.57)(9) 4 74. 53 4 [ 18. 635] 347 43 Contoh Tabel Sample Size: Jumlah Sampel Populasi Terhingga / Finit N n 5.000 1.6 10.000 1.936 0.000.143 40.000.65 100.000.344 500.000.389 1.000.000.395 10.000.000.400 Jumlah Sampel dengan faktor koreksi 100.000.000.400 Sumber: Suharjo, B (005)

Contoh Tabel Sample Size: Jumlah Sampel Populasi Tidak Terhingga / Infinit Sampling Level of Confidence Error 50% 75% 80% 85% 90% 95% 99% 99.9% 1% 1140 3307 4096 5184 6766 9604 16590 19741 % 85 87 104 196 169 401 4148 4936 3% 17 358 456 576 75 1068 1844 194 4% 7 07 56 34 43 601 1037 134 5% 40 199 191 46 71 385 664 790 7.5% 1 59 73 93 11 171 96 351 10% 1 34 41 68 97 166 198 15% 6 15 19 4 31 43 74 88 0% 3 9 11 13 17 5 4 50 Sumber: Suharjo, B (005) Construct Validity & Reliability in Questionaire Design PENGUJIAN TERHADAP INSTRUMEN PENGUKURAN 3

Knowledge & Skill MARS School of Marketing Research Professional Education Research Process Problem Symptoms Asumption Last experience Theory Knowledge On-hand Information Rumors Possible Problem Hypotesa Data colection Measurement Representativeness DC forms DC method DC management Possible Solution Conclusion Analysis/ Test INLINE The Indonesia Learning Institute 3 Construct Validity dan Perannya Construct (Concept) Merupakan kerangka atau abstraksi dari suatu teori yang bertujuan untuk mengorganisir pemahaman terhadap suatu fenomena untuk mendapatkan atau meningkatkan makna (arti) yang umumnya tersembunyi. (Pedhazur et al. 1991) Peran Validity dalam Kuesioner: Untuk menjamin agar kuesioner (alat ukur) mampu mengukur substansi yang sebenarnya. 4

Bagaimana Memahami Construct Construct dapat diibaratkan sebagai seorang sutradara yang mengatur sebuah peran atau seorang pelatih yang mengatur strategi suatu permainan. Construct Validation akan menitikberatkan pada peran (inference) sebuah concept yang melatarbelakangi munculnya suatu aktivitas yang dapat diukur. Memahami Construct Brand Concern Merk merupakan sst yang penting bagi saya Motivation Performance Quality Concern Attention Concern Kualitas bagi saya lebih penting daripada harga Saya selalu ingin menjadi pusat perhatin Concept without Factual are empty Sense data without concept are blind 5

Level of Validity Validitas Kriteria (Kategori) Validitas Substansi Validitas Sistem Membangun Construct Error 1 X1 Error X A1 Korelasi Error 3 Error 4 X3 X4 A 6

Reliability Reliability disebut juga sebagai: Dependability Stability Consistency Predictability Accuracy Memahami Reliability x x x x x x x x x x x x x x Unreliable Reliable 7

Ukuran Reliability Metode Mengukur Reliability Splithalf Crombach Alfa Variance Component 8