PERTEMUAN XIII-XVI V. KARYA ILMIAH DAN PARAGRAF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa akan mampu: Hardskill: 1.a.

dokumen-dokumen yang mirip
SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

MATERI KARYA TULIS ILMIAH

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH

Pengantar Penulisan Ilmiah U M M I K A L S U M

Berpikir & Menulis Ilmiah

BUKU PANDUAN PENULISAN KARYA ILMIAH

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

Dasar- dasar Penulisan Karya Ilmiah

Jenis karya ilmiah berdasarkan sifatnya ada empat diantaranya: non-teknis konkret, teknis

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

RANCANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS TARBIYAH & ILMU KEGURUAN UNISNU JEPARA 2015

Bahasa Indonesia UMB. Penulisan Karya Ilmiah. Kundari, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

Pengertian Tulisan Ilmiah

PENULISAN KARYA ILMIAH

Modul ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN TRANSFUSI DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKAMARA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

TEKNIK PENULISAN TULISAN & METODE ILMIAH YULYANA AURDIN, ST., M.ENG

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA

IHWAL TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh Agus Nero Sofyan

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dan militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya : Bisnis,

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

MENULIS Karya ILMIAH. dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Pendidik

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat, baik dari sisi pelayanan maupun penemuan-penemuan dalam bidang

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses

PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI. Oleh M. Sarjan Fakultas Pertanian UNRAM 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

PERATURAN BUPATI CIANJUR

Panduan Dasar Menulis Esai. latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran- lembaran yang berisi tugas

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Badan Pelaksana PKB PII 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang serba canggih seperti saat ini, tentu saja manusia dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai suatu kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya 1.

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 3. TEKS EKSPOSISILatihan Soal 3.1. narasi. deskripsi. argumentasi. eksposisi.

Bahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi.

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. matematika juga dapat diketahui dengan diberikannya mata pelajaran

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BUKU PEDOMAN SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI ASRAMA TPB IPB TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tugas dan Kompetensi Guru. 1. Pengertian Guru. Menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik

Penentuan Judul, Masalah dan Tujuan Penelitian

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

MEMULAI PENULISAN ESAI INDEPENDENT WRITING IKOR

Pusat Pengembangan Relevansi Pendidikan LP3M - UB 11/6/2017 1

I. PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Bagaimana Cara Menulis Review Sebuah Artikel

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAKUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKESINAMBUNGAN. Biro Sertifikasi Insinyur Profesional PII

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 9 Tahun 2007 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

11. Merevisi Gaya: Menceritakan dengan Jelas

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak setiap orang merupakan salah satu slogan yang

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

Transkripsi:

PERTEMUAN XIII-XVI V. KARYA ILMIAH DAN PARAGRAF DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Kemampuan akhir yang diharapkan: Mahasiswa akan mampu: Hardskill: 1.a. Memahami pengertian dan jenis karya ilmiah b. Memilih topik dan menetukan judul karya ilmiah 2. Mengidentifikasi bagian paragraf dan pola pengembangannya dalam karya ilmiah Softskill: 3. Bekerjasama dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok

5.1. Karya Ilmiah a. Pengertian dan Jenis-jenis Karya Ilmiah: Tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika dan penggunaan bahasa yang baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya

b) Jenis-jenis Karya Ilmiah: Makalah Kertas kerja Esai Laporan praktik kerja Skripsi Tesis Disertasi

Makalah: karya tulis ilmiah yang menyajikan permasalahan dan pembahasannya berdasarkan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Kertas kerja: Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Makalah sering ditulis untuk disajikan dalam kegiatan penelitian dan tidak untuk didiskusikan, sedangkan kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam seminar atau lokakarya

Esai Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Esai dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut. Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek. Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.

Laporan praktik kerja: Laporan praktik kerja adalah karya tulis ilmiah yang memaparkan data hasil temuan di lapangan atau instansi perusahaan tempat kita bekerja. Jenis karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah untuk jenjang diploma III (DIII) Skripsi: Karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain (karya ilmiah S I). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar sarjana

Tesis: karya tulis ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian terhadap suatu hipotesis. Tesis ini sifatnya lebih mendalam dari skripsi (karya ilmiah S II). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar magister. Disertasi: Karya tulis ilmiah yang mengemukakan teori atau dalil baru yang dapat dibuktikan berdasarkan fakta secara empiris dan objektif (karya ilmiah S III). Karya ilmiah ini ditulis untuk meraih gelar doktor

Perbedaan antara makalah, kertas kerja dengan skripsi, tesis, dan disertasi dapat dilihat dari hal-hal berikut: 1) kegunaannya, 2) tebal halaman, 3) waktu pengerjaan, dan 4) gelar akademik.

c) Topik dan Judul Karya Ilmiah Topik: Pokok pembicaraan yang masih bersifat umum dan belum menggambarkan sudut pandang penulisnya Merupakan pokok yang akan diperikan atau masalah yang akan dikemukakan. Judul: Lebih spesifik dari topik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah dan telah menggambarkan sudut pandang penulisnya/menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.

Contoh: Topik: Sapi Timor Judul : Pemberian Susu Pengganti sebagai Upaya Menurunkan Angka Kematian Anak Sapi Timor Selama Musim Kemarau di Kecamatan Amarasi

Syarat pemilihan topik dan judul karya ilmiah: Syarat pemilihan topik : a) topik itu sudah dikuasai; b) topik itu paling menarik perhatian; c) topik itu ruang lingkupnya terbatas; d) data itu objektif; e) memiliki prinsip-prinsip ilmiah (ada landasan teori atau teori- teori sebelumnya); f) memiliki sumber acuan.

Syarat penentuan judul Salah satu syarat penentuan judul: Mengajukan pertanyaan: masalah apa, mengapa, dimana, waktu, kajian/praktik (judul tidak selalu mengandung elemen yang mengisyaratkan jawaban atas kelima pertanyaan tersebut). Contoh: Topik Masalah apa Mengapa Di mana Waktu Kajian : Sapi timor : Angka kematian anak sapi timor : Produksi susu induk tidak mencukupi : Kecamatan Amarasi : 8 bulan (selama musim kemarau : Susu pengganti Judul: Pemberian Susu Pengganti sebagai Upaya Menurunkan Angka Kematian Anak Sapi Timor Selama Musim Kemarau di Kecamatan Amarasi

Syarat judul yang baik: tanpa ada singkatan atau akronim, awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi, tanpa tanda baca di akhir judul karangan, menarik perhatian, logis, dan sesuai dengan isi. Jika ada kata kerja atau predikat dalam judul karangan, kata kerja tersebut harus diubah menjadi kata benda. mengawasi pengawasan berfungsi fungsi atau jadi peranan Bermanfaat pemanfaatan

Contoh: Level dan Keseimbangan Asam Amino Protein Berfungsi untuk Meningkatkan Pertambahan Bobot Badan Ternak Babi Umur Pertumbuhan di Kabupaten Kupang Peranan Level dan Keseimbangan Asam Amino Protein dalam Upaya Peningkatan Bobot Badan Ternak Babi Umur Pertumbuhan di Kabupaten Kupang

5.2. Paragraf dalam Penulisan Karya Ilmiah/Esai Paragraf pendahuluan Paragraf batang tubuh (isi) Paragraf penyimpul

PARAGRAF KARYA ILMIAH/ESAI I. PENDAHULUAN Pernyataan umum Pernyataan khusus PARAGRAF Kalimat topik Kalimat penunjang 1 Kalimat penunjang 2 Kalimat penunjang 3 Dst Kalimat penyimpul II. BATANG TUBUH Kalimat Topik a. Kalimat penunjang 1 b. Kalimat penunjang 2 c. Dst Kalimat penyimpul Kalimat Topik a. Kalimat penunjang 1 b. Kalimat penunjang 2 c. Dst Kalimat penyimpul Kalimat Topik a. Kalimat penunjang 1 b. Kalimat penunjang 2 c. Dst Kalimat penyimpul III. SIMPULAM Ringkasan atau solusi atau saran

Paragraf Berdasarkan Fungsinya dalam Esai/Karya Ilmiah: 5.2.1 Paragraf Pembuka/Pendahuluan Paragraf pendahuluan berisi: Sejumlah pernyataan umum atau arahan tentang apa yang akan diuraikan atau dibahas pada bagian isi/batang tubuh esai/karya imiah. Tujuan dan pembatasan topik pembicaraan Mengemukakan hal-hal yang menjadi penarik minat para pembaca. Dengan kata lain, paragraf pembuka itu harus menumbuhkan perasaan ingin tahu para pembaca tentang apa yang diuraikan selanjutnya.

5.2.2 Paragraf Batang Tubuh/Pengembang Fungsi: Mengembangkan isi esai/karya ilmiah Isi esai/karya ilmiah merupakan pengembangan ideide atau sub-sub topik pembicaraan. 5.2.3 Paragraf Penutup/Penyimpul Mengakhiri sebuah uraian, bisa mengandung bermacam-macam maksud atau isi, seperti simpulan uraian, saran atau harapan, penegasan, kritikan, dan rangkuman isi uraian atau resume.

5.3 Pola Pengembangan Paragraf Isi Dibentuk dari serangkaian paragraf yang direncanakan untuk mencapai tujuan tulisan Menjelaskan/meyakin pembaca akan pernyataan tesis Pola pengembangannya sama dengan pola pengembangan paragraf

Contoh MUTU LAYANAN KESEHATAN Paragraf pembuka Mutu layanan kesehatan terhadap pasien sangat dipengaruhi oleh kompetensi para medis dan dokter. Mutu layanan tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu pemahaman tentang teori dan praktik medis terbaru, keterampilan komunikasi dan kemampuan untuk berempati dengan pasien. Ketiga faktor tersebut dapat dicapai melalui pendidikan dan pelatihan.

Paragraf batang tubuh (isi) Tanpa pengetahuan teoritis yang luas tentang inovasi praktik medis terbaru terbaru, para medis dan dokter belum dapat memastikan mutu dan efektivitas layanan terhadap pasien. Pengetahuan dan praktik bidang kesehatan berkembang cepat sehingga metode dan sistem diagnosa terhadap penyakit yang diderita pasien juga berubah. Praktik layanan kesehatan yang dianggap efektif dua puluh, sepuluh atau bahkan lima tahun yang lalu kini telah terbukti tidak efektif. Tanpa pemahaman dan penerapan terhadap pengetahuan dan inovasi terkini, para pelaku layanan kesehatan tidak dapat menjamin bahwa pasien mereka menerima perawatan yang berkualitas. Oleh karena itu, pelatihan atau praktik berkelanjutan terkait dengan ivovasi teknologi kesehatan terbaru akan dapat meningkatkan kinerja para medis dan dokter.

Keterampilan berkomunikasi tenaga medis dengan pasien merupakan aspek lain yang menetukan mutu layanan kesehatan. Tanpa komunikasi yang efektif antara pelaku layanan kesehatan dan pasien, kebutuhan pasien tidak dapat sepenuhnya dipastikan. Pasien tidak dapat menyadari dan memahami kondisi dirinya dan tahapan perawatan yang akan dijalaninya. Selain itu, keterampilan berkomunikasi di antara palaku layanan medis dapat lebih mengefektifkan layanan perawatan terhadap pasien.

Kemampuan berempati dengan pasien juga penting untuk para medis dan dokter. Empati adalah kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami orang dengan cara yang peduli. Hal ini memungkinkan para pelaku layanan kesehatan untuk mengenali dan menyediakan layanan yang paling dibutuhkan oleh pasien dan untuk mendukung pasien secara emosional. Kepedulian para tenaga medis terhadap kondisi pasien, berdasarkan gejala klinis dan hubungan emosional, sangat penting bagi pemulihan pasien.

Faktor ini sangat berperan dalam proses penyembuhan pasien karena proses penyembuhan sangat dipengaruhi oleh aspek emosional dan aspek fisik. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan terkait aspek berempati pada pasien akan membantu para medis dan dokter meningkatkan kompetensi terkait dengan aspek ini. Akan tetapi, faktor terpenting adalah mendorong para medis dan dokter memperlakukan pasien sebagai manusia yang lebih membutuhkan rasa empati daripada hanya melihat gejala klinis.

Paragraf penutup (penyimpul) Para medis dan dokter harus memberikan layanan perawatan kesehatan yang bermutu terhap pasien. Layanan perawatan bermutu mensyaratkan pelaksana memiliki pengetahuan medis terbaru, mampu berkomunikasi dan berempati dengan pasien. Persyaratan ini dapat tercapai jika tenaga medis selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan mealui pendidikan dan pelatihan.