BAB II KETENTUAN UMUM dan TATA CARA PERPAJAKAN A. Nomor Topik : 02 B. Judul : Ketentuan Umum dan Tata Cara Peran C. Jam/Minggu : 4 jam D. Tujuan : Memberikan pemahaman kepada mahasiswa agar mahasiswa mengetahui pengertianpengertian, dalam ketentuan dan istilahistilah dalam Peran yang berlaku di Indonesia E. Deskripsi : Dosen memberikan penjelasan tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Peran meliputi : pengertian-pengertian, tahun, NPWP, SPT, SSP, SKP, STP, Keberatan dan Banding, sanksi. F. Manfaat/Kegunaan : Mahasiswa dapat memahami ketentuanketentuan umum dan tata cara peran yang berlaku di Indonesia. G. Uraian materi 1. Pendahuluan Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan disadari banyak masalah yang ternyata tidak sesuai lagi dengan kondisi yang ada sehingga menuntut perlunya penyempurnaan terhadap undang-undang peran. Dengan alasan tersebut maka pada akhir tahun 1994 pemerintah mengeluarkan undang-undang no. 9, 10, 11 dan 12 sebagai penyempurnaan. Tahun 2000 pemerintah menyempurnakan lagi undang-undang tahun 1994 dengan mengeluarkan undang-undang no. 16, 17, 18, 19 dan 20. 2. Pengertian-pengertian Dalam Ketentuan Pajak Wajib Pajak (WP) yaitu orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan peran ditentukan untuk melakukan
10 kewajiban peran termasuk pemungutan atau pemotongan tertentu. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak meliputi; PT, CV, BUMN, BUMD, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi massa, Organisasi sosial politik, Lembaga, BUT, dan lain-lain. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan takwin atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Kepmenkeu paling lama 3 (tiga) bulan. Tahun adalah jangka waktu 1 (satu) tahun takwin kecuali bila WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwin Bagian Tahun Pajak bagian dari jangka waktu satu tahun Pajak yang Terhutang adalah yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa, dalam tahun atau bagian tahun menurut ketentuan peraturan perundang-undangan peran. Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban WP menurut ketentuan peraturan perundang-undangan peran. Surat Paksa adalah surat perintah untuk membayar utang dan biaya penagihan sesuai dengan UU no. 19/2000 3. Tahun Pajak = tahun takwin/tahun kalender Pada umumnya tahun sama dengan tahun takwin atau tahun kalender. WP dapat menggunakan tahun tidak sama dengan tahun takwin dengan syarat taat azas /konsisten selama 12 bulan dan melapor kepada KPP setempat 4. NPWP Adalah sarana administrasi peran yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas WP Digunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran dan digunakan pengawasan administrasi peran.
11 WP wajib mendaftarkan diri untuk dicatat sebagai WP dan mendapatkan NPWP Orang pribadi yang telah memenuhi persyaratan untuk memperoleh NPWP tapi tidak mendaftarkan diri akan diterbitkan NPWP secara jabatan 5. SPT (Surat Pemberitahuan ) Adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran yang terutang menurut peraturan perundang-undangan peran Fungsi SPT a. bagi WP Pajak Penghasilan 1) sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah yang sebenarnya terutang 2) untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan yang telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotong atau pemungut dalam satu tahun atau bagian tahun 3) untuk melaporkan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan orang pribadi atau badan lain dalam satu masa b. bagi Pengusaha Kena Pajak 1) sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah PPN dan PPn BM yang sebenarnya terutang 2) untuk melaporkan pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran 3) untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan yang telah dilaksanakan oleh PKP dan atau melalui pihak lain dalam satu masa yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan peran yang berlaku. c. bagi Pemotong/Pemungut Pajak sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan yang dipotong atau dipungut dan disetorkannya
12 Prosedur Penyelesaian SPT a. WP mengambil sendiri blangko SPT ke KPP dengan menunjukkan NPWP. b. SPT diisi dengan benar, jelas dan lengkap c. SPT diserahkan kembali ke KPP dalam batas waktu yang ditentukan d. Bukti-bukti yang harus dilampirkan pada SPT 1) WP yang mengadakan Pembukuan (laporan keuangan :R/L, Neraca dan keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung penghasilan kena 2) Untuk SPT PPN memuat (dasar pengenaan, jumlah keluaran, jumlah masukan yang dapat dikreditkan, jumlah kekurangan dan kelebihan 3) WP yang menggunakan norma (perhitungan jumlah peredaran penghasilan bruto dalam tahun yang bersangkutan) Pembetulan SPT WP dapat melakukan pembetulan SPT atas kemauan sendiri dengan menyampaikan pernyataan tertulis dalam jangka waktu dua tahun sesudah saat terutang dengan syarat Dirjen Pajak belum melakukan pemeriksaan. Sanksi administrasi dikenakan berupa bunga sebesar 2 % sebulan atas jumlah yang kurang bayar dihitung sejak penyampaian SPT sampai dengan tanggal pembayaran karena pembetulan SPT. Pajak kurang bayar timbul karena pengungkapan ketidakbenaran isi SPT, maka dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan 50% dari yang kurang dibayar dan dilunasi sebelum laporan disampaikan. Jenis SPT a. SPT Masa adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran terutang dalam suatu masa/bulan b. SPT Tahunan adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran terutang dalam suatu tahun
13 Batas waktu penyampaian SPT a. SPT Masa NO. JENIS PAJAK SPT DISAMPAIKAN BATAS WAKTU PENYAMPAIAN 1. PPh Psl 21 Pemotong PPh Psl 21 Tgl. 20 bulan berikutnya 2. PPh Psl 22, PPN WP 14 hari setelah & PPn BM atas berakhirnya masa impor 3. PPh Psl 22, PPN Direktorat Bea & 7 hari setelah batas & PPn BM atas Cukai waktu penyetoran impor (Bea berakhir Cukai) 4. PPh Psl 22 Bendaharawan Tgl. 14 bulan Bendaharawan berikutnya 5. PPh Psl 22 Bahan bakar Pertamina 20 hari setelah masa berikutnya 6. PPh Psl 22 Pemungut badan tertentu Pemungut Pajak 20 hari setelah masa berakhir 7. PPh Psl 23 Pemotong PPh Psl 23 Tanggal 20 bulan takwin berikutnya 8. PPh Pasal 25 Wajib Pajak yang Tanggal 20 bulan mempunyai NPWP takwin berikutnya 9. PPh Pasal 26 Pemotong PPh Psl 26 Tanggal 20 bulan takwin berikutnya 10. PPN & PPn BM Pengusaha Kena Tanggal 20 bulan Pajak takwin berikutnya 11. PPN & PPn BM Bendaharawan 14 hari setelah Bendaharawan pemerintah berakhirnya masa 12. PPN &PPn BM Selain Bendaharawan 20 hari setelah Selain Pemerintah berakhirnya masa Bendaharawan b. SPT Tahunan NO. JENIS PAJAK SPT DISAMPAIKAN BATAS WAKTU PENYAMPAIAN 1. SPT Tahunan/PPh WP yang mempunyai NPWP Paling lambat tgl. 31 Maret tahun berikutnya 2. SPT Tahunan Pemotong PPh psl 21 Selambatnya 3 bln PPh 21 setelah akhir tahun
14 Perpanjangan SPT WP dapat mengajukan perpanjangan penyampaian SPT Tahunan PPh kepada Dirjen Pajak dengan melangkapi : a. alasan alasan penundaan penyampaian SPT b. surat pernyataan perhitungan sementara yang terutang dalam satu tahun c. bukti pelunasan kekurangan pembayaran menurut perhitungan sementara * Bila perhitungan sementara terutang lebih kecil dari jumlah sebenarnya terutang, maka atas kekurangan tersebut dikenakan bunga sebesar 2% sebulan dihitung dari saat berkahirnya kewajiban penyampaian SPT tahunan/30 April Sanksi a. WP terlambat menyampaikan SPT masa denda Rp. 100.000 b. WP terlambat menyampaikan SPT Tahunan denda Rp.1.000.000 c. Tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan tapi isinya tidak benar (tidak disengaja) denda setinggi-tingginya 2 kali jumlah terutang yang tidak atau kurang dibayar atau dipidana kurungan paling lama setahun d. Tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan tapi isinya tidak benar (dengan disengaja) denda setinggi-tingginya 4 kali jumlah terutang yang tidak atau kurang dibayar atau dipidana kurungan paling lama 6 (enam) tahun 6. SSP SSP adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran yang terutang ke kas negara melalui Kantor Pos, Bank dan tempat lain yang ditunjuk oleh MenKeu Fungsi a. sebagai sarana untuk membayar b. sebagai bukti dan laporan pembayaran
15 Batas waktu pembayaran/penyetoran a. Pembayaran SSP Masa NO. JENIS PAJAK BATAS WAKTU PENYETORAN 1. PPh pasal 21 Tgl. 10 bulan takwin berikutnya 2. PPh pasal 22, PPN & PPn BM Bersamaan dgn pembayaran bea masuk atas Impor 3. PPh Psl 22, PPN & PPn BM atas impor (Bea Cukai) 1 (satu) hari setelah pemungutan dilakukan 4. PPh Psl 22 Bendaharawan Pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran 5. PPh Psl 22 Bahan bakar Pada saat surat perintah pengeluaran barang 6. PPh Psl 22 Tgl. 10 bulan takwin berikutnya Pemungut badan tertentu 7. PPh Psl 23 Tgl. 10 bulan takwin berikutnya 8. PPh Pasal 25 Tgl. 15 bulan takwin berikutnya 9. PPh Pasal 26 Tgl. 10 bulan takwin berikutnya 10. PPN &Ppn BM Tgl. 15 bulan takwin berikutnya 11. PPN &PPn BM Bendaharawan Tgl. 07 bulan takwin berikutnya b. STP, SKPKB, SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang menyebabkan yang harus dibayar bertambah dilunasi dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan surat tersebut c. Pembayaran kurang bayar SPT Tahunan selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun berakhir 7. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Surat keterangan berupa surat ketetapan kurang bayar/skpkb, SKPKBT, SKPLB, SKPN SKPKB Surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah yang terutang, jumlah kredit, jumlah kekurangan pembayaran pokok, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar
16 sebab-sebab diterbitkan SKPKB & sanksi: Kesalahan/sebab2 diterbitkan - jumlah yang terutang kurang dibayar Sanksi Kekurangan bayar + sanksi adm 2% sebulan selama 24 bln - SPT tidak disampaikan dlm waktunya - Selesih lebih PPN&PPn BM tidak harus dikompensasi atau tidak seharusnya dikenakan tariff 0% - Kewajiban menyelenggarkan pembukuan tidak terpenuhi 50% dari PPh yg tdk/krng dibayar 100% dari PPN&PPn BM yg tdk/krng dibayar 100% dari PPh yg tdk/krng dipotong SKPKBT Surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah yang telah ditetapkan sebab-sebab diterbitkan SKPKBT & sanksi: Kesalahan/sebab2 diterbitkan - terdapat data baru yg menyebabkan penambahan yg terutang - terdapat data baru yg belum terungkap pada saat penerbitan SKPKBT Sanksi Kekurangan bayar + sanksi adm berupa kenaikan 100% dari kekurangan Sanksi 100% tidak dikenakan jika SKPKBT diterbitkan karena keterangan tertulis dari WP dg catatan blm dilakukan pemeriksaan SKPLB Surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran karena jumlah kredit lebih besar dari yang terutang. SKPN Surat keputusan yang menentukan jumlah pokok sama besarnya dengan jumlah kredit atau tidak terutang dan tidak ada kredit. 8. Surat Tagihan Pajak (STP) Surat untuk melakukan tagihan dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda
17 * sebab-sebab diterbitkan STP & sanksi: Kesalahan/sebab2 diterbitkan - PPh dlm tahun berjalan tidak atau kurang dibayar - Berdasarkan SPT tertadap kekurangan pembayaran krn salah tulis/salah hitung - WP dikenakan sanksi adm. Berupa denda dan atau bunga - Pengusaha yang dikenakan berdasarkan UU PPN tidak melaporkan kegiatannya untuk dikukuhkan sebagai PKP - Pengusaha tidak dikukuhkan sebagai PKP tapi telah membuat faktur atau sebaliknya sanksi Kekurangan bayar + sanksi adm 2% sebulan selama 24 bln dihitung sejak terutangnya Sanksi adm. Berupa denda sebesar 2% dari Dasar Pengenaan Pajak 9. Keberatan dan Banding WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Dirjen Pajak atas SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN dan pemotongan oleh pihak ketiga Keberatan diajukan dalam bahasa Indonesia, diajukan dalam jangka waktu 3 bulan sejak tgl surat Dirjen Pajak harus memberi keputusan dalam waktu 12 bulan sejak tgl. Surat keberatan diterima. Bila lebih dari 12 bulan tidak diberi keputusan berarti keberatan dikabulkan Bila dikabulkan kelebihan dikembalikan ditambah imbalan bunga 2% selama 24 bulan 10. Daluwarsa Penagihan Pajak Daluwarsa penagihan bila melampaui 5 tahun terhitung sejak saat terutangnya atau berakhirnya masa atau tahun 11. Pemeriksaan Adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data/keterangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban peran dan atau tujuan lain Sasaran pemeriksaan : a. interpretasi UU yang tidak benar
18 b. kesalahan hitung c. penggelapan secara khusus penghasilan d. pemotongan tidak sesungguhnya yang dilakukan WP dalam melaksanakan kewajiban peran 12. Penyidikan Serangkaian tindakan penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan sehingga dapat membuat terang tindak pidana peran yang terjadi, guna menemukan tersangka dan mengetahui besarnya terutang yang digelapkan 13. Kewajiban dan Hak Wajib Pajak NO. KEWAJIBAN HAK 1. Mempunyai NPWP Mengajukan surat keberatan/banding 2. Menghitung & membayar sendiri Menerima tanda bukti pemasukan terutang 3. Mengisi dg benar SPT & mengambil/memasukkan sendiri SPT di KKP SPT Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan 4. Menyelenggarakan pembukuan Mengajukan penundaan pemasukan SPT 5. Jika ada pemeriksaan bersedia Mengajukan penundaan meminjamkan dokumen dan memberi memasuki tempat yang dipandang perlu pembayaran 6. Mengajukan perhitungan yang dikenakan pada SKP 7. Meminta kelebihan pembayaran 8. Mengajukan penghapusan, pengurangan sanksi, pembetulan SKP yang salah 9. Memberikan kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban peran Berhak meminta bukti pemotongan kepada pemotong 14. Sanksi Peran Sanksi peran ada dua, yaitu : a. sanksi administrasi
19 merupakan pembayaran kerugian negara, sanksi administrasi ada 3 berupa denda, bunga dan kenaikan b. sanksi pidana merupakan alat terakhir atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar norma peran dipatuhi, sanksi pidana ada 3 berupa denda pidana, kurungan dan penjara H. Rangkuman Wajib Pajak (WP) yaitu orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan peran ditentukan untuk melakukan kewajiban peran termasuk pemungutan atau pemotongan tertentu. Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak meliputi; PT, CV, BUMN, BUMD, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Organisasi massa, Organisasi sosial politik, Lembaga, BUT, dan lain-lain. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan takwin atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Kepmenkeu paling lama 3 (tiga) bulan. Tahun adalah jangka waktu 1 (satu) tahun takwin kecuali bila WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun takwin NPWP mrp sarana adm. peran yang digunakan sebagai tanda pengenal diri/ identitas WP SPT adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran yang terutang menurut peraturan perundang-undangan peran SSP adalah surat yang oleh WP digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran yang terutang ke kas negara melalui Kantor Pos, Bank dan tempat lain yang ditunjuk oleh MenKeu SKP merupakan surat keterangan berupa surat ketetapan kurang bayar/skpkb, SKPKBT, SKPLB, SKPN
20 STP merupakan surat untuk melakukan tagihan dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda WP dapat mengajukan keberatan hanya kepada Dirjen Pajak atas SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN dan pemotongan oleh pihak ketiga Daluwarsa penagihan bila melampaui 10 tahun terhitung sejak saat terutangnya atau berakhirnya masa atau tahun Pemeriksaan merupakan serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data/keterangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban peran Penyidikan merupakan serangkaian tindakan penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan, guna menemukan tersangka dan mengetahui besarnya terutang yang digelapkan I. Kepustakaan Bohari, 1999, Pengantar Hukum Pajak, Raja Grafindo Persada, Jakarta Mardiasmo, 2003, Peran, Edisi Revisi, Andi Yogyakarta Undang-Undang Peran tahun 2000