LAMIRAN : ERATURAN WALIKOTA MADIUN - 1 - NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : BAB I ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang enyusunan perencanaan pembangunan merupakan salah satu kewajiban daerah yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem erencanaan embangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang emerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 yang merupakan perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem erencanaan embangunan Nasional mengamanatkan bahwa penyelenggaraan pembangunan terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu : a. penyusunan rencana; b. penetapan rencana; c. pelaksanaan rencana; serta d. pengendalian dan evaluasi perencana. erencanaan tersebut terangkum dalam sebuah sistem yang saling berkaitan, mulai dari RJ/RJD sampai dengan RK/RKD. Rencana Kerja embangunan Daerah (RKD) adalah dokumen perencanaan pemerintah daerah untuk periode satu tahun anggaran yang merupakan penjabaran dari Rencana embangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) Kota Madiun 2014-2019 dengan berpedoman pada RKD rovinsi dan Rencana Kerja emerintah (RK) Nasional. RKD Kota Madiun Tahun 2015 memuat tentang evaluasi dari pelaksanaan RKD tahun sebelumnya (RKD 2014), review pelaksanaan RJMD tahun lalu, rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, serta perkiraan pagu indikatif dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif Kota Madiun pada tahun sebelumnya. Disamping itu, penyusunan tersebut mempertimbangkan hasil Musyawarah erencanaan embangunan (Musrenbang) tahunan yang dimulai dari Musrenbang Kelurahan, Kecamatan dan Kota. enyusunan RKD juga diintegrasikan dengan prioritas pembangunan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. RKD juga merupakan acuan dalam penyusunan Kebijakan Umum ABD (KUA) dan rioritas dan lafon Anggaran Sementara (AS) ABD yang tidak lain merupakan penjabaran dari RKD. Di sisi lain, RKD Kota Madiun Tahun 2015 merupakan acuan bagi SKD dalam menyusun Renja SKD.
- 2 - RKD Kota Madiun Tahun 2015 disusun dengan menggunakan pendekatan perencanaan yang diantaranya : a. endekatan Teknokratis (strategis dan berbasis kinerja); b. endekatan Demokratis dan artisipatif; c. endekatan olitis; d. endekatan Top Down; dan e. endekatan Bottom Up. Melalui pendekatan teknokratis, rencana yang disusun mencerminkan adanya kerangka pikir komprehensif dan terpadu, serta dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. endekatan Demokratis dan artisipatif dapat dilihat dari peran serta berbagai pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan dimaksudkan agar diperoleh gambaran aspirasinya serta dapat menciptakan rasa memiliki. erencanaan yang disusun merupakan amanat RJMD Kota Madiun Tahun 2014-2019 dan merupakan wujud penjabaran tahunan dari RJMD tahun pertama dan juga arahan umum RJD Kota Madiun Tahun 2005-2025 yang merupakan bentuk konsekuensi politik yang harus dilakukan oleh Walikota terpilih, hal tersebut yang dapat dicerminkan dalam pendekatan olitis. Selanjutnya, pendekatan endekatan Top Down tercermin ketika perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan yang kemudian diselaraskan melalui penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan dan rapat koordinasi / rapat kerja, mulai dari tingkat Nasional, rovinsi dan Kota. Sementara itu, endekatan Bottom Up terlihat saat perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan yang diselaraskan melalui penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan, mulai dari Tingkat Kelurahan, Tingkat Kecamatan dan Tingkat Kota. Selain itu, proses penyusunan RKD kota Madiun tahun 2015 juga melibatkan semua pemangku kepentingan (stakeholders) dengn beberapa tahapan sebagai berikut: a. Bappeda menyiapkan rancangan awal RKD; b. Satuan Kerja erangkat Daerah menyiapkan Rencana Kerja SKD sesuai tugas dan fungsinya mengacu kepada rancangan awal RKD; c. Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKD dengan menggunakan Rencana Kerja SKD; d. Rancangan RKD menjadi bahan bagi pelaksanaan Musrenbang RKD;
- 3 - e. Musrenbang dalam rangka penyusunan RKD diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara pemerintahan; f. Bappeda menyelenggarakan Musrenbang RKD; g. Bappeda menyusun rancangan akhir RKD berdasarkan hasil Musrenbang RKD Kota; dan h. RKD ditetapkan dengan peraturan Walikota. 1.2. Dasar Hukum enyusunan enyusunan Rencana Kerja emerintah Daerah Kota Madiun Tahun 2015 secara normatif memperhatikan hierarki peraturan perundang-undangan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem erencanaan embangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang emerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang erimbangan Keuangan antara emerintah usat dan emerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang embentukan eraturan erundang-undangan; 6. eraturan emerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang engelolaan Keuangan Daerah; 7. eraturan emerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, enyusunan, engendalian dan Evaluasi elaksanaan Rencana embangunan Daerah; 8. eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang edoman engelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 9. eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang elaksanaan eraturan emerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, enyusunan, engendalian dan Evaluasi elaksanaan Rencana embangunan Daerah; 10. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050/691/SJ tentang edoman enyusunan Rancangan Awal Rencana Kerja embangunan Daerah (RKD) Tahun 2015;
- 4-11. eraturan Daerah Kota Madiun Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan emerintahan Yang Menjadi Kewenangan emerintahan Kota Madiun; 12. eraturan Daerah Kota Madiun Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rencana embangunan Jangka anjang (RJ) Kota Madiun Tahun 2005-2025; 13. eraturan Daerah Kota Madiun Nomor 06 Tahun 2009 tentang Sistem erencanaan embangunan dan enganggaran Daerah; 14. eraturan Daerah Kota Madiun Nomor 13 Tahun 2013 tentang Anggaran endapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014; 15. eraturan Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2014 tentang Rencana embangunan Jangka Menengah Daerah (RJM Daerah) Daerah Kota Madiun Tahun 2014-2019; 1.3. Maksud dan Tujuan enyusunan Rencana Kerja emerintah Daerah (RKD) Kota Madiun dimaksudkan untuk menyediakan pedoman perencanaan bagi semua stakeholders (pemangku kepentingan) dalam pembangunan Kota Madiun yaitu emerintah Daerah, DRD dan masyarakat untuk jangka pendek. Adapun secara rinci maksud dan tujuan RKD sebagai berikut : 1.3.1. Maksud enyusunan Rencana Kerja emerintah Daerah Kota Madiun Tahun 2015: a. menjabarkan arahan umum RJMD Tahun 2014-2019 dikaitkan dengan hasil kajian mengenai isu stategis yang diperkirakan akan berdampak terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tahun 2015; b. mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan merumuskannya menjadi prioritas pembangunan; c. menjadi acuan bagi seluruh SKD Kota Madiun dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja erangkat Daerah (Renja SKD); d. menjadi pedoman dalam penyusunan KUA, AS dan ABD Tahun Anggaran 2015; e. memberikan arah dan sekaligus tolok ukur keberhasilan pembangunan.
- 5-1.3.2. Tujuan enyusunan Rencana Kerja emerintah Daerah Kota Madiun Tahun 2015: a. menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program kegiatan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat emerintah; b. mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam perencanaan alokasi sumberdaya dalam pembangunan daerah; c. menjadi acuan bagi seluruh komponen masyarakat, karena memuat arah dan kebijakan pembangunan. 1.4. Hubungan Antar Dokumen RKD Kota Madiun memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan dokumen perencanaan di tingkat usat/rovinsi maupun di tingkat lokal/kota Madiun. Di tingkat lokal, RKD Kota Madiun merupakan penjabaran RJMD dan pedoman dalam penyusunan RABD. Sedangkan keterkaitan dengan emerintah usat dan rovinsi, RKD Kota Madiun berpedoman pada RK Nasional dan RKD rovinsi Jawa Timur. Selain itu, RKD Kota Madiun juga merupakan pedoman dalam penyusunan RABD dengan mengacu pada arahan RK dan RKD rovinsi Jawa Timur serta menjabarkan RJMD Kota Madiun. Lebih lanjut, RKD akan diuraikan lebih spesifik dalam Rencana Kerja Satuan Kerja erangkat Daerah (Renja SKD) yang pada akhirnya menjadi acuan penyusunan ABD emerintah Kota Madiun. RJ NAS/ ROV & RTR NAS RJM NAS/ ROV & RTR NAS RK NAS/ ROV acuan memperhatikan diacu USAT/ROV RJ DAERAH RJM DAERAH J RKD Kota Madiun 2015 RABD ABD acuan RT/RW KOTA RENSTRA SKD RENJA SKD RKA SKD RINCIAN ABD UU No.25/04 SN UU No.17/03 KN KET: =EDOMAN, J=DIJABARKAN Gambar 1. 1 Keterkaitan RKD Kota Madiun dengan Dokumen erencanaan Lainnya
- 6 - enyusunan RKD ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis antara perencanaan pembangunan Nasional, rovinsi dan Kota. Oleh karena itu, substansi RKD Kota Madiun Tahun 2015 harus selaras antara dokumen perencanaan tingkat usat, rovinsi sehingga terjadi sinergitas perencanaan pembangunan antara Nasional, rovinsi dan Kota. 1.5. Sistematika Dokumen RKD enyusunan RKD Kota Madiun mengikuti sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I ENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penyusunan RKD Kota Madiun, landasan hukum perlunya penyusunan RKD, hubungan RKD dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, maksud dan tujuan RKD. BAB II EVALUASI HASIL ELAKSANAAN RKD TAHUN LALU DAN CAAIAN KINERJA ENYELENGGARAAN EMERINTAHAN Bab ini menguraikan tentang hasil evaluasi RKD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RJMD dan dokumen RKD tahun berjalan sebagai bahan acuan. Sedangkan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dalam kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, daya saing daerah dan permasalahan pembangunan. BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan (arah dan kebijakan ekonomi daerah), yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan emerintah Daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Ringkasnya, pada bab ini akan diulas mengenai arah kebijakan ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah.
- 7 - BAB IV BAB V BAB VI RIORITAS DAN SASARAN EMBANGUNAN DAERAH Bab ini mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RJMD, identifikasi isu strategis dan masalah mendesak ditingkat Daerah dan Nasional, rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan. erumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta indikasi prioitas kegiatannya, juga memperhatikan apa yang diusulkan oleh SKD berdasarkan prakiraan maju pada RKD tahun sebelumnya. RENCANA ROGRAM DAN KEGIATAN RIORITAS DAERAH Bab ini menguraikan mengenai rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RJMD. Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program dan kegiatan yang paling bermanfaat bagi masyarakat. ENUTU ada bab ini, dikemukakan tentang hal-hal pokok yang termuat dalam keseluruhan dokumen RKD, sebagai pedoman bagi semua pihak dalam memfungsikan RKD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.