BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Industri periklanan dunia saat ini berkembang semakin pesat. Dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produk yang semakin tinggi, konsumen yang semakin smart, dan munculnya. kelangsungan hidup dalam dunia bisnis (Kotler, 2003:135).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Adanya sebuah peluang maka tidak akan terlepas dari adanya persaingan,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki

BAB I PENDAHULUAN. usaha di dunia termasuk Indonesia. Persaingan-persaingan yang terjadi terutama berupa

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

I. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan jasa

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan adalah menjual produk atau jasanya semaksimal mungkin, sehingga memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk

Marcomm Management. Perancangan Strategi Komunikasi Pemasaran Merek. Berliani Ardha, SE, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi. Sebagian

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya mementingkan merek merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin lama terasa semakin ketat dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian brand equity pada pasta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya teknologi, kehidupan manusia tidak lepas dengan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran atau lazim dikenal dengan istilah marketing telah lama

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PENGARUHNYA DALAM UPAYA MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA TOSERBA LARIS KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

Pertemuan Pertemuan 7 3

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat sejalan UKDW

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share).

BAB I PENDAHULUAN. dimana para produsen per-telekomukasian berlomba-lomba untuk menarik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini perusahaan industri sepeda motor di indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Apalagi pemasaran

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan berkembangnya jaman, pengetahuan, dan kemajuan teknologi mengakibatkan kebutuhan dan keinginan manusia semakin beraneka ragam dan semakin rumit. Kebutuhan manusia sangat beragam mulai dari kebutuhan mendasar untuk bertahan hidup yaitu pakaian, makanan, dan tempat tinggal sampai pada kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya seperti kebutuhan akan keamanan, kasih sayang, dan aktualisasi diri. Manusia sebagai makhluk yang berakal budi, maka kebutuhan dasar untuk bertahan hidup sangat penting, khususnya kebutuhan pangan. Oleh sebab itu, setiap konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhan dengan produk-produk yang dianggap mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan yang memiliki nilai setara dengan pengorbanan yang dikeluarkan. Akibatnya, produsen akan berusaha untuk menghasilkan produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen baik dari jumlah maupun karakteristik produk. Semakin beragamnya produk yang dihasilkan oleh perusahaan menyebabkan makin beragamnya produk yang ditawarkan di pasar sehingga masyarakat menjadi semakin selektif dalam melakukan pemilihan produk. Sebagaimana kita ketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun perdagangan. American Marketing Association 1960, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengaarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. 1

2 Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran. Definisi Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya(kotler, 1997:9). Kondisi memperebutkan market share di pasar konsumen mengakibatkan perusahaan-perusahaan berlomba untuk menawarkan produk dengan atribut-atribut dan manfaat yang hampir sama sehingga konsumen akan mengalami kesulitan untuk membedakannya. Ketatnya persaingan akan menyebabkan konsumen mempunyai banyak alternative pilihan produk. Oleh sebab itu, produsen harus berusaha membangun brand awareness dan brand image suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup produknya. Oleh karenanya, dibutuhkan suatu usaha pemasaran yang tepat dalam memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki untuk menghadapi lingkungan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Villarejo-Ramos, Rondan-Cataluna, dan Sanchez-Franco (2005) berpendapat bahwa usaha pemasaran yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan melalui perceived advertising spending, store image, dan distribution intensity. Periklanan (Advertising) adalah alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempattempat yang strategis. Iklan dapat berfungsi memberi informasi atas keberadaan produk dengan tujuan untuk mengingatkan konsumen, dan mempengaruhi masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk. Perusahaan

3 mengeluarkan biaya yang besar dalam periklanan untuk merancang iklan yang baik yaitu iklan yang mampu menarik perhatian pemirsa untuk melihat iklan tersebut, dan bisa melekat pada benak konsumen sehingga konsumen bisa cepat mengingat kembali merek produk tersebut. Iklan yang ditayangkan harus dapat mempengaruhi brand image dari produk di dalam benak konsumen. Keller (1993:3) menyatakan bahwa brand image merupakan persepsi terhadap suatu merek yang digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Iklan digunakan untuk menciptakan brand image yang positif, selain itu iklan dapat juga digunakan untuk membuat suatu perbedaan dengan merek lainnya. Banyak sekali yang diinginkan oleh konsumen sehingga menimbulkan keanekaragaman produk meskipun produk tersebut sama tetapi jika dilihat dari kebutuhan konsumen maka menjadi berbeda satu dengan yang lain. Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk: 1. Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat. 2. Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaanya. 3. Memperkenalkan barang atau jasa baru Dalam pasar terdapat produk yang beraneka ragam tetapi melalui pengembangan brand image dapat diciptakan suatu perbedaan dalam benak konsumen sehingga meskipun produknya sama tetapi dengan suatu merek tertentu dapat dipersepsikan secara berbeda. Apabila brand image telah terbentuk, maka akan menimbulkan perilaku konsumen dan memudahkan

4 proses pengambilan keputusan pembelian konsumen atas suatu produk yang diinginkan (Durianto Sugiarto, dan Sitinjak, 2001:2). Archibald, Haulman, dan Moody (1983, dalam Yoo dkk., 2000) menemukan bahwa tingkat advertising merupakan indikator yang baik dalam menunjukkan kualitas yang tinggi tetapi juga pembelian yang baik. Berbagai cara yang dilakukan produsen agar dapat dijangkau oleh konsumen, tetapi karena banyak kendala yang di hadapi oleh produsen dalam distribusinya maka di butuhkan yang namanya perantara, perantara adalah perusahaan atau individu yang membantu perusahaan untuk menemukan konsumen. Mereka terbagi dua macam, yaitu agen perantara seperti agen, pialang dan perwakilan produsen yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau mengadakan perjanjian dengan pihak lain, tetapi tidak memiliki barang atau jasa itu sendiri. Periklanan juga perlu didukung oleh distribusi yang baik pula, hal ini penting karena jika produk tersebut mempunyai saluran distribusi yang baik maka produk yang ditawarkan oleh produsen dapat secara cepat diperoleh oleh konsumen di pasaran. Sebaiknya distribusi dilakukan secara bersamaan dengan periklanan karena setelah iklan ditayangkan apabila efektif maka konsumen akan berusaha untuk memperoleh produk tersebut di pasaran. Distribusi yang baik ketika produk tersedia dalam jumlah yang besar di toko karena mereka akan menawarkan produk di mana dan kapan konsumen menginginkannya (Ferris, Oliver, dan de Kluyver, 1989; Smith, 1992; dalam Yoo, Donthu, dan Lee, 2000). Distribution intensity akan mengurangi waktu yang harus dihabiskan oleh konsumen untuk mencari toko dan perjalanan ke dan dari toko, memberikan kemudahan dalam

5 pembelian, dan membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan layanan yang berkaitan dengan produk. Perusahaan saat ini berusaha dengan keras untuk dapat lebih mengkomunikasikan produknya kepada masyarakat agar produk dari suatu perusahaan dapat di kenal dengan lebih baik untuk konsumen dan dilihat berbeda dari produk yang disajikan oleh perusahaan lain, perlu diberikan suatu nama atau merk. Merek seharusnya mampu mengidentifikasikan dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing, terutama pada merek yang ada satu kategori produk (Aaker, 1991). Brand Image menjadi sangatlah penting karena dengan adanya merek : 1. Merek mampu membuat janji emosi menjadi konsisten dan stabil, hal ini terutama disebabkan oleh emosi konsumen yang terkadang naik turun. 2. Merek mampu menembus pagar budaya dan pasar. Dapat dilihat bahwa suatu merek yang kuat mampu di terima seluruh dunia dan budaya. 3. Merek mampu menciptakan komunikasi interaksi dengan konsumen, semakin kuat suatu merek, maka semakin kuat pula interaksinya dengan konsumen dan makin banyak asosiasi merek yang terbentuk dalam merek tersebut, jika Brand Association yang terbentuk memiliki kualitas dan kuantitas yang kuat maka potensi ini akan meningkatkan Brand Image. 4. Merek berkembang menjadi sumber asset terbesar bagi perusahaan. Maka daripada itu Merek dari produk barang atau jasa sangatlah penting karena merek merupakan aset perusahaan yang paling berharga. Oleh karena itu, produsen harus memperhatikan pengelolaan merek barang

6 atau jasanya, di mana peran merek penting dalam menentukan langkah pemasaran dari suatu produk. Brand image pada saat ini merupakan salah satu faktor yang penting di dalam dunia bisnis. Brand image diperlukan agar konsumen selalu ingat akan suatu merek dan terus melekat pada benak konsumen selamanya. Apabila konsumen mencari suatu produk dan ingin mengkonsumsi produk tersebut maka akan tersirat nama merek dari produk yang sudah mereka ingat dalam ingatannya. Brand image yang kuat akan membuat konsumen yakin dalam suatu produk serta mendorong konsumen untuk tetap setia terhadap merek produk tersebut. Brand image pada akhirnya akan menciptakan nilai yang akan sangat berguna bagi konsumen maupun produsen dalam jangka panjang. Untuk menciptakan Brand Image maka perusahaan perlu melakukan promosi supaya bisa menunjang strategi dari perusahaan tersebut. Dari sudut pandang konsumen, dalam hal pertimbangan memilih produk, biasanya yang paling berpengaruh adalah brand image atau citra dari produk yang menjadi pilihannya. Menurut Kotler (2003:394) brand image adalah totalitas dari persepsi konsumen tentang sebuah merek,atau cara mereka memandangnya. Citra sebuah merek tercipta di benak konsumen karena adanya promosi penjualan yang dilakukan secara bertubitubi kepada konsumen dan juga persepsi konsumen terhadap sebuah produk serta pengalamannya dalam mengkonsumsi sebuah produk. Sebuah brand image yang baik akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan karena konsumen memandang positif terhadap produk perusahaan dan bisa merangsang konsumen untuk membeli sebuah produk. Persepsi konsumen terhadap suatu merek menurut Randall (2002:45) adalah realitas, berdasarkan apa yang mereka alami dan percayai; persepsi yang ada diseleksi dengan pengalaman individual, kepercayaannya dan sikap

7 terhadap sebuah merek. Tidak semua informasi yang tersedia dapat diserap dan berguna bagi konsumen. Membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun sebuah rumah. Untuk memperoleh bangunan rumah yang kukuh memerlukan fondasi yang kuat begitu juga dengan membangun sebuah merek. 1. Memiliki Positioning yang tepat Merek dapat di-positioning-kan dengan banyak cara. 2. Memiliki Brand Value yang tepat Semakin tepat merek di-positioning-kan di benak pelanggan, merek tersebut akan semakin competitive. Untuk mengelola hal tersebut kita perlu mengetahui brand value. 3. Memiliki Konsep yang tepat Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus didukung oleh konsep yang tepat. Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda dari positioning, konsep dapat terus-menerus berubah sesuai dengan daur hidup produk yang bersangkutan. Konsep yang baik adalah dapat dikomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yang tepat, sehingga brand image dapat terus menerus ditingkatkan. Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi. Konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhi kebutuhan tetapi juga yang menjadi keinginannya. Peningkatan tersebut sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang memberikan kemudahan konsumen mengetahui, memahami dan mempunyai banyak pilihan. Proses pembelian menurut Kotler (1998:170) terdiri dari lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paska pembelian.

8 Bucahri Alma menegaskan,...setelah melakukan penelitian maka diambilah keputusan membeli atau tidak membeli (2002:59). Konsep dasar keputusan dalam pandangan Satiajatnika (1999:31) meliputi empat komponen sebagai berikut: 1. Keadaan dasar, yaitu sekumpulan peristiwa yang mempengaruhi hasil keputusan. 2. Peluang yang berkaitan dengan keadaan dasar 3. Sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh pengambilan keputusan 4. Sekumpulan manfaat dan biaya kombinasi keputusan dasar Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin meneliti usaha-usaha pemasaran yaitu periklanan dan intensitas distribusi mempunyai pengaruh langsung terhadap keputusan pembelian ulang dari konsumen dengan cara konsumen mengenal dan mengetahui seluk beluk dari produk tersebut yang sering disebut dengan Brand Image. Sejak tahun 1975, Clear telah memasuki pangsa pasar di Indonesia.. Proposisi utama adalah untuk memberikan solusi yang efektif untuk Ketombe. Clear telah menjadi salah satu merek sampo terbesar di Indonesia, salah satu alasan penyebab kinerja tinggi jelas iklim tropis Indonesia, yang memiliki kelembaban tinggi membuat ketombe sebagai masalah umum bagi rakyat Indonesia dan oleh karena itu Dengan demikian, ada daya tarik tinggi untuk menggunakan sampo anti ketombe di Indonesia. Clear dengan Vita-ACE telah berlangsung selama bertahun-tahun dalam memberikan produk berkualitas tinggi anti-ketombe. Indonesia jelas memiliki 5 varian: Clear Care efektif melawan ketombe aktif untuk orang yang aktif, Claire Ice Cool untuk sensasi dingin sementara menghilangkan ketombe, kulit kepala dan kontrol yang jelas minyak untuk minyak rambut ketombe Claire Itch & Dry Scalp Care; mengatasi merasa gatal-gatal

9 disebabkan oleh ketombe dan pertahanan akhirnya jelas rambut untuk mengurangi rambut rontok sampai 93% dalam 5 minggu. Pada tanggal 8 Februari 2010 tahun lalu diadakan Top Brand Award 2010 yang dihadiri oleh para Brand Manager, Marketing Manager sampai CEO, dimana Clear mendapat ukuran ranking ke-2 dari semua shampoo yang ada di unilever. Berikut adalah urutan rangking shampoo di unilever. (sumber: www.unilever.com) Gambar 1.1 Urutan Ranking merek shampoo 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diketahui perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Advertising berpengaruh terhadap Brand Image?

10 2. Apakah Distribution Intensity berpengaruh terhadap Brand Image? 3. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Ulang? 4. Apakah Advertising berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Ulang? 5. Apakah Distribution Intensity berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Ulang? 6. Apakah Advertising dan Distribution Intensity berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian ulang dengan Brand Image sebagai Variabel antara? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk mengetahui pengaruh Advertising terhadap Brand Images. 2. Untuk mengetahui pengaruh Distribution Intensity terhadap Brand Image. 3. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian ulang. 4. Untuk mengetahui advertising berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian ulang. 5. Untuk mengetahui Distribution Intensity berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian ulang. 6. Untuk mengetahui pengaruh advertising dan Distribution Intensity terhadap Keputusan Pembelian Ulang dengan Brand Image sebagai Variabel antara.

11 1.4. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Akademik Sebagai bentuk nyata dalam menerapkan teori yang pernah didapat semasa kuliah dengan kenyataan sebenarnya yang ada di pasar khususnya untuk pokok bahasan tentang pengaruh advertising, distribution intensity, dan brand image terhadap Keputusan Pembelian. Selain itu, nantinya diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan sumber bacaan ilmiah bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan hasil penelitian ini lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menerapkan kebijakan pemasaran yang efektif kepada produsen produk merek clear (PT. Unilever Indonesia) terutama dalam usaha meningkatkan brand image dan Keputusan Pembelian melalui advertising, dan distribution intensity. 1.5. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini ditulis dalam lima bab, dimana sistematika penulisan secara runtut dijelaskan sebagai berikut: Bab 1. Pendahuluan Pada bab pertama skripsi ini dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

12 Bab 2. Tinjauan Kepustakaan Pada bab kedua skripsi ini dijelaskan mengenai penelitian terdahulu, landasan teori mengenai konsep advertising, distribution intensity, brand image dan Keputusan Pembelian Ulang, hubungan antar konsep, model analisis, dan hipotesis. Bab 3. Metode Penelitian Pada bab ketiga skripsi ini dijelaskan mengenai desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, pengukuran variabel, jenis dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, teknik analisis data, dan prosedur pengujian hipotesis. Bab 4. Analisis dan Pembahasan Pada bab keempat skripsi ini dijelaskan mengenai profil responden, deskripsi data, uji validitas dan reliabilitas, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan. Bab 5. Simpulan dan Saran Pada bab kelima skripsi ini dijelaskan mengenai simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, pengajuan saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan penelitian mendatang, serta keterbatasan penelitian.