PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI I. PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD

PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI

PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI

No. 13/ 28 /DPNP Jakarta, 9 Desember 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Strategi Anti Fraud bagi Bank Umum

PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI

Fraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Perusahaan atau Unit Syari

P e d o m a n. Whistle Blowing System (WBS)

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

2015, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 1

SISTEM PENGENDALIAN KECURANGAN (FRAUD CONTROL SYSTEM) KEP DIREKSI NO: KEP/04/012015

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN.. 1

B E N T U R A N K E P E N T I N G A N CONFLICT OF INTEREST. PT Jasa Marga (Persero) Tbk


PEDOMAN BENTURAN PT. PELITA AIR SERVICE. PT. PELITA AIR SERVICE Jl. Abdul Muis No A Jakarta Pusat 10160

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

PAKTA INTEGRITAS (Untuk diisi oleh Pegawai) Nama :... NIK :... Jabatan :... Unit Kerja :...

KEBIJAKAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN HADIAH DAN HIBURAN SERTA PENCEGAHAN KORUPSI PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

terhadap pengelolaan pelayanan terpadu satu pintu. Oleh karena itu Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu menyadari pentingnya sikap yang

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA KAB. SUMBAWA

KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT PERUSAHAAN PERDAGANGAN INDONESIA (PERSERO)

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

KOMITE PEMANTAU RISIKO ( PIAGAM PEMANTAU RISIKO )

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PEDOMAN WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

BENTURAN KEPENTINGAN (CONFLICT OF INTEREST) PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PERTEMUAN 5: PENCEGAHAN DAN DETEKSI FRAUD

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN NARKOTIKA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04 TAHUN 2013

PT HD CAPITAL TBK ( PERSEROAN ) KODE ETIK ( CODE OF CONDUCT )

CODE OF CONDUCT. PT. BARATA INDONESIA (Persero)

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. penyebab terjadinya fraud. Lebih jauh lagi, dalam teori segitiga fraud yang

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1999 TENTANG PENCABUTAN IZIN USAHA, PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BUPATI KARAWANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA DAERAH

2 Pelanggaran di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih da

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neg

Pesan Direktur Utama. Rekan-rekan BTPN,

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lem

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN BENTURAN KEPENTINGAN

PEDOMAN dan TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT. BANK MASPION INDONESIA Tbk

2017, No Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun

Lampiran 5 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN KODE ETIK BPJS KETENAGAKERJAAN

SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk.

PEDOMAN KERJA DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-02.KP TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI IMIGRASI

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG ATURAN PERILAKU AUDITOR INSPEKTORAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN,

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT. Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk

PEDOMAN KEBIJAKAN CODE OF CONDUCT PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN PEDOiVIAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1408, 2013 KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI. Whistleblower System. Pelaksanaan. Pedoman.

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pedoman Etika dan Perilaku

Whitsleblowing System

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 9 /PBI/2012 TENTANG UJI KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Pedoman Direksi. PT Astra International Tbk

KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

INTERNAL AUDIT CHARTER ( PIAGAM AUDIT INTERNAL) RUMAH SAKIT X BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Definisi

DAFTAR ISI BAB I CODE OF CONDUCT ACE HARDWARE INDONESIA

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOMOR : 13.00/KPTS/09/IV/2014 NOMOR : Dekom/SK-02/IV/2014

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Transkripsi:

PROGRAM DAN PROSEDUR ANTI KORUPSI Dalam mendukung Program Anti Korupsi, BCA mengimplementasikannya dalam beberapa kebijakan yaitu dalam: I. Surat Keputusan Direksi No. 219/SK/DIR/2003 tanggal 10 November 2003 perihal Ketentuan Mengenai Benturan Kepentingan. Ketentuan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman perilaku yang wajar, patut dan dapat dipercaya bagi seluruh Insan BCA dalam melakukan hubungan dengan para nasabah, rekanan dan sesama pekerja. Untuk mendukung Program Anti Korupsi tersebut maka : 1. Seluruh Insan BCA harus mengetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan mengenai benturan kepentingan tersebut dengan penuh tanggung jawab dan tanpa pengecualian. 2. Dalam mendukung pelaksanaan ketentuan tersebut, seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eselon 1 (S1) sampai dengan eselon 5 (S5) diwajibkan untuk membuat pernyataan tahunan (Annual Disclosure) yang memuat keadaan atau situasi yang memungkinkan timbulnya benturan kepentingan, pada setiap akhir tahun dan disampaikan kepada kepala unit kerja atau atasan langsung dari masing-masing pekerja. 3. Pelanggaran atau ketidakpatuhan terhadap kebijakan ini, dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. II. III. Kode Etik Bankir sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Direksi No. 778/SK/DIR/95 dan dalam Manual Good Corporate Governance. BCA juga menerapkan sistem dan prosedur yang transparan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang dan kesalahan dalam pelaksanaan prosedur serta pengelolaan supplier secara obyektif berdasarkan kualifikasi dan kinerjanya. Disamping itu, BCA mengeluarkan surat yang berisi himbauan kepada seluruh vendor untuk tetap menjaga dan mendukung BCA dengan tidak memberikan/melayani permintaan berupa imbalan atau hadiah dalam bentuk apapun kepada seluruh pejabat/karyawan/wati dan tenaga outsourcing BCA.

Berikut kode etik Divisi Logistik dan Gedung sesuai yang tercantum didalam manual Divisi Logistik dan Gedung: Hubungan dengan Vendor 1. Setiap Insan BCA dalam melaksanakan tugasnya harus menjaga nama baik dan reputasi BCA, antara lain namun tidak terbatas pada : a. Menjaga penampilan diri dan bertindak sesuai etika dan tata krama yang baik (tindakan maupun ucapan). b. Tidak melakukan kompromi yang berlebihan dalam melakukan prakualifikasi vendor dan verifikasi atas tagihan dari vendor. c. Menghindari pertemuan-pertemuan yang akan mempengaruhi atau dipersepsikan dapat mempengaruhi keputusan dalam tugas dan pekerjaannya. 2. Harus menghindari situasi-situasi dimana perilaku vendor dapat memberikan keuntungan pribadi dan/ atau menimbulkan kerugian bagi BCA. 3. Harus menjaga kerahasiaan informasi BCA maupun vendor yang didapat dalam menjalankan tugasnya dan tidak memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi. 4. Secara proaktif memberikan keterangan kepada manajemen atau pihak berwenang jika memiliki hubungan keluarga atau afiliasi dengan pihak vendor yang berpotensi bisa mempengaruhi objektivitas dalam melaksanakan pekerjaan. 5. Tidak boleh mengambil keuntungan atas kesalahan vendor. 6. Tidak meminta atau menerima segala bentuk uang/ hadiah/ bingkisan/ fasilitas jasa serta tidak mengikatkan diri pada transaksi hutang piutang. 7. Wajib mengembalikan semua pemberian dalam bentuk uang/ hadiah/ bingkisan/ fasilitas jasa sesuai ketentuan yang berlaku dan dapat membuktikan pengembalian tersebut dengan surat yang ditanda tangani oleh Pemimpin Unit Kerja dan Tanda Terima Pengembalian Barang Hubungan dengan user internal BCA 1. Memperlakukan semua user dengan adil pada semua aspek, dan tidak membeda-bedakan status personal dalam hubungan bisnis. 2. Menindaklanjuti, secara adil dan berdasarkan prioritas kebutuhan, peluang pengembangan yang terdeteksi oleh unit kerja yang berwenang maupun melalui permohonan user (unit kerja BCA terkait). 3. Menjaga hubungan baik dengan semua user. 4. Menjaga kelengkapan dan kerapihan dokumen yang diserahkan dari unit kerja/pihak lain untuk diarsipkan, dipinjam atau dikembalikan. 5. Menjaga kerahasiaan dokumen yang disirkulasikan.

Etika Profesi 1. Melaksanakan tugas pengembangan dan administrasi sesuai dengan tujuan BCA dan misi BCA, yaitu bertanggung jawab dan profesional serta mengutamakan kepentingan BCA dalam melaksanakan fungsi pengembangan dan administrasi. 2. Memberikan kontribusi yang inovatif dalam pengembangan konsep, sistem, maupun metodologi yang berkaitan dengan proyek-proyek BCA. Etika Pribadi 1. Selalu mengembangkan diri untuk meningkatkan kompetensi. 2. Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan situasi conflict of interest, dengan cara: a. Menghindari segala bentuk bisnis pribadi atau kegiatan-kegiatan profesi yang mempunyai relevansi dengan tugas BCA. b. Menghindari diri dari mencalonkan/ merekomendasikan kerabat / relasi untuk menjadi vendor. 3. Bertanggung jawab untuk bertindak secara profesional, dan menerapkan etika dan nilai-nilai pribadi yang baik (jujur, bertanggung jawab, teliti serta cermat). IV. Anti Fraud Dalam rangka mencegah terjadinya kasus Fraud yang dapat merugikan nasabah dan/atau BCA, maka diperlukan peningkatan sistem pengendalian internal sebagai upaya meminimalkan risiko Fraud, yaitu dengan cara menerapkan Strategi Anti Fraud yang dilaksanakan oleh unit kerja yang berwenang (Biro Anti Fraud). Tugas pokok Biro Anti Fraud diuraikan dalam 4 (empat) aspek, yaitu: Aspek pencegahan fraud Aspek deteksi fraud Aspek investigasi fraud Aspek pendukung anti fraud Fraud adalah tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi, nasabah, atau pihak lain, yang terjadi di lingkungan dan/atau menggunakan sarana sehingga mengakibatkan, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Jenis-jenis perbuatan yang tergolong Fraud adalah : Kecurangan Penipuan Penggelapan aset Pembocoran informasi

Tindak pidana perbankan (tipibank), dan Tindakan-tindakan lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Penerapan Strategi Anti Fraud dalam bentuk sistem pengendalian Fraud dijabarkan melalui 4 (empat) pilar strategi pengendalian Fraud yang saling berkaitan seperti dijelaskan dalam tabel berikut. PILAR Pencegahan Deteksi Investigasi, Pelaporan, dan Sanksi Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut KETERANGAN Memuat perangkat-perangkat dalam rangka mengurangi potensi risiko terjadinya Fraud, yang mencakup: anti Fraud awareness, identifikasi kerawanan, know your employee, dll. Memuat perangkat-perangkat dalam rangka mengidentifikasi dan menemukan kejadian Fraud dalam kegiatan usaha BCA, yang mencakup: kebijakan dan mekanisme whistleblowing, surprise audit, surveillance system, dll. Memuat perangkat-perangkat dalam rangka menggali informasi, sistem pelaporan, dan pengenaan sanksi atas kejadian Fraud dalam kegiatan usaha BCA, yang mencakup: standar investigasi, mekanisme pelaporan, pengenaan sanksi, dll. Memuat perangkat-perangkat dalam rangka memantau dan mengevaluasi kejadian Fraud serta tindak lanjut yang diperlukan, berdasarkan hasil evaluasi, yang mencakup: pemantauan dan evaluasi atas kejadian Fraud serta mekanisme tindak lanjut. Hal-hal yang terkait dengan petunjuk pelaksanaan penerapan Strategi Anti Fraud akan diatur dalam ketentuan tersendiri. V. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Di dalam PKB juga tercantum berbagai ketentuan yang berisi larangan bagi Pekerja/Karyawan, dalam rangka mendukung Program Anti Korupsi yaitu antara lain setiap Pekerja dilarang untuk : 1. Menyalahgunakan wewenang dan jabatan yang merugikan BCA 2. Melakukan kerjasama diluar tugas dan tanggung jawab Pekerja dengan atasan, teman sejawat, bawahan atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain, yang secara langsung dapat merugikan BCA 3. Menerima uang atau hadiah dari siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu dapat mempengaruhi baik sebelum maupun sesudah pengambilan keputusan yang berkaitan dengan jabatan dan wewenang Pekerja yang bersangkutan 4. Mengadakan pungutan apapun dari nasabah diluar ketentuan BCA 5. Melakukan tindakan Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN)

6. Melakukan hubungan kerja ataupun bisnis dengan BCA milik Pekerja maupun keluarga Pekerja yang mengandung unsur KKN. 7. Menerima komisi baik secara langsung ataupun tidak langsung atas pembelian/penjualan aktiva BCA 8. Menerima uang atau hadiah dari siapapun juga yang diketahui atau patut diduga bahwa pemberian itu dapat mempengaruhi baik sebelum maupun sesudah pengambilan keputusan yang berkaitan dengan jabatan dan wewenang. Di dalam PKB tersebut dicantumkan juga sanksi kepada Pekerja maupun Pimpinan BCA bagi yang melanggar ketentuan tersebut diatas, yang dapat berupa : a. Sanksi Pokok yang pembebanannya telah ditentukan pada pedoman sanksi : Peringatan Lisan Surat Teguran Surat Peringatan Demosi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) b. Sanksi Tambahan : Pemindahan jabatan (Rotasi) Penundaan kenaikan pangkat Penundaan kenaikan Upah/gaji Pencabutan fasilitas-fasilias yang melekat pada jabatan yang bersangkutan Pelepasan jabatan Sanksi lainnya Pelaksanaan/Pedoman Sanksi diatur lebih lanjut dalam PKB tersebut secara lebih terperinci.