KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA

Transkripsi

1 KETETAPAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA NOMOR : 014/TAP.02/BLM/VII/2010 TENTANG BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA, BADAN LEGISLATIF MAHASISWA Menimbang : a. Bahwa keuangan merupakan salah satu unsur pokok dalam penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan dan mempunyai manfaat yang sangat penting guna mewujudkan tujuan Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara; b. Bahwa untuk tercapainya tujuan Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sebagaimana dimaksud dalam huruf a, pengelolaan dan tanggung jawab keuangan lembaga kemahasiswaan memerlukan suatu lembaga pemeriksaan yang bebas, mandiri, dan profesional untuk menciptakan kondisi kemahasiswaan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, perlu menetapkan Badan Audit Kemahasiswaan; halaman 1 dari 3

2 Mengingat : a. Anggaran Dasar Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Bab VII Pasal 18 s.d Pasal 21; b. Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Bab V Pasal 24 s.d Pasal 25. MEMUTUSKAN Menetapkan : Ketetapan Sidang Paripurna Badan Legislatif Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tentang Badan Audit Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Ketetapan ini, yang dimaksud dengan: 1. Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang selanjutnya disebut KM STAN adalah Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara; 2. Rapat Akbar Keluarga Mahasiswa yang selanjutnya disingkat RAKM adalah Rapat Akbar Keluarga Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; 3. Badan Legislatif Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BLM adalah Badan Legislatif Mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara; 4. Badan Audit Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut BAK adalah Badan Kelengkapan independen yang dibentuk untuk melakukan mekanisme audit keuangan terhadap Badan- halaman 2 dari 3

3 badan Kelengkapan KM STAN, sesuai dengan standar yang telah ditentukan dan bertanggung jawab langsung pada KM STAN. 5. Badan Kelengkapan KM STAN adalah sekumpulan anggota KM STAN yang merupakan satu kesatuan dalam menjalankan amanah AD/ART KM STAN; 6. Dewan Pimpinan (DP) BLM adalah bagian dari alat kelengkapan BLM yang terdiri dari satu orang Ketua yang merangkap anggota dan Wakil Ketua yang merangkap anggota; 7. Keuangan Badan Kelengkapan KM STAN adalah semua hak dan kewajiban Badan Kelengkapan yang diakui oleh KM STAN yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik lembaga kemahasiswaan sesuai dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut; 8. Pengelolaan Keuangan KM STAN adalah keseluruhan kegiatan pengelola keuangan Badan Kelengkapan yang diakui oleh KM STAN sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban; 9. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional; 10. Pemeriksa adalah orang yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Badan Kelengkapan KM STAN dengan surat tugas dari BLM; 11. Tanggung jawab keuangan kemahasiswaan adalah kewajiban Badan Kelengkapan KM STAN yang diakui KM STAN untuk melaksanakan pengelolaan keuangan secara tertib, taat pada peraturan, efisien,ekonomis, efektif, dan transparan dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan; 12. Bendahara adalah orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama suatu lembaga kemahasiswaan menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang atau barang lembaga kemahasiswaan; 13. Standar Pemeriksaan adalah patokan untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Badan Kelengkapan KM STAN yang meliputi standar umum, halaman 3 dari 3

4 standar pelaksanaan pemeriksaan, dan standar pelaporan yang wajib dipedomani oleh BAK dan Badan Kelengkapan KM STAN yang berlaku sesuai dengan ketentuan; 14. Hasil pemeriksaan adalah hasil akhir dari proses penilaian kebenaran, kepatuhan, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan data/informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Badan Kelengkapan KM STAN; 15. Kerugian adalah kekurangan uang dan aset yang nyata dan pasti jumlahnya akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai; 16. Ganti kerugian adalah proses memberikan uang atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang harus dikembalikan kepada Badan Kelengkapan KM STAN oleh seseorang yang telah melakukan perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai; 17. Peraturan BAK adalah aturan hukum yang dikeluarkan oleh BAK yang mengikat secara umum baik anggota KM STAN maupun Badan Kelengkapan KM STAN terkait. BAB II KEDUDUKAN DAN KEANGGOTAAN Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 BAK merupakan Badan Kelengkapan yang independen dalam memeriksa pengelolaan keuangan Badan Kelengkapan di KM STAN dan bertanggung jawab langsung kepada Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. halaman 4 dari 3

5 Bagian Kedua Keanggotaan Pasal 3 (1) BAK mempunyai sekurang-kurangnya tiga anggota yang diresmikan oleh Ketetapan BLM; (2) Susunan BAK terdiri dari seorang Ketua yang merangkap anggota, Wakil Ketua yang merangkap anggota, dan sisanya menjadi anggota. (3) Ketua dan Wakil Ketua BAK disebut sebagai Pimpinan BAK. (4) Untuk mekanisme terkait segala hal mengenai keanggotaan lainnya selain Pimpinan BAK diatur lebih lanjut dalam Peraturan BAK. Pasal 4 (1) Pimpinan BAK memegang jabatan selama satu kali masa kepengurusan yang dimulai setiap pasca Pemira dan sesudahnya dapat dipilih kembali. (2) BLM bertanggungjawab terhadap proses pemilihan Pimpinan BAK yang baru sebelum masa kepengurusan BAK selanjutnya dimulai. BAB III TUGAS DAN WEWENANG Bagian Kesatu Tugas halaman 5 dari 3

6 Pasal 5 (1) BAK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan KM STAN; (2) Pemeriksaan oleh BAK mencakup pemeriksaan keuangan, serta dapat pula mencakup pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan dan/atau pemeriksaan dengan tujuan tertentu; (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan tugas BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan BAK. Pasal 6 (1) BAK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan di KM STAN kepada Badan Kelengkapan KM STAN sesuai dengan kewenangannya; (2) Hasil pemeriksaan oleh BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjadi bahan pertimbangan dalam hal pengawasan Badan Kelengkapan KM STAN oleh BLM Pasal 7 BAK memberikan laporan pertanggungjawaban BAK kepada BLM pada setiap akhir periode kepengurusan BAK. Bagian Kedua Wewenang Pasal 8 (1) Dalam melaksanakan tugasnya, BAK berwenang: halaman 6 dari 3

7 a. menentukan objek pemeriksaan atau Badan Kelengkapan KM STAN yang akan diperiksa sesuai persetujuan BLM, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan, serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksasan; b. meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap Badan Kelengkapan KM STAN yang diperiksa; c. melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik Badan Kelengkapan KM STAN, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan Badan Kelengkapan KM STAN, serta pemeriksaan terhadap perhitunganperhitungan, surat-surat, bukti-bukti, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan Badan Kelengkapan KM STAN; d. menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan lembaga kemahasiswaan yang wajib disampaikan kepada Badan Kelengkapan KM STAN yang diperiksa; e. menetapkan Standar Pemeriksaan, Kode Etik Pemeriksaan, Standar Prosedur Operasi dan peraturan lainnya lebih lanjut dalam Peraturan BAK yang disetujui oleh BLM; f. dapat menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BAK yang bekerja untuk dan atas nama BAK atas persetujuan BLM; g. memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian internal Badan Kelengkapan KM STAN sebelum ditetapkan oleh Badan Kelengkapan KM STAN yang bersangkutan; h. menerima laporan keuangan dari Badan Kelengkapan KM STAN; i. memberikan peringatan bila ditemukan adanya penyelewengan pada lembaga kemahasiswaan yang diaudit; dan j. melakukan penyelidikan dalam proses audit yang dilakukan. halaman 7 dari 3

8 (2) Dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan yang diminta oleh BAK sebagimana dimaksud pada ayat (1) huruf d hanya dipergunakan untuk pemeriksaan. Pasal 9 (1) BAK menilai dan/atau menetapkan jumlah kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan menyimpang dari ketentuan yang berlaku baik sengaja maupun lalai yang dilakukan oleh bendahara, pengurus, maupun anggota Badan Kelengkapan KM STAN; (2) Penilaian kerugian keuangan dan/atau penetapan pihak yang berkewajiban membayar ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah menerima keputusan BLM dan ditetapkan dengan keputusan BAK; (3) BAK berwenang memantau pelaksanaan pembayaran ganti kerugian; (4) Hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberitahukan secara tertulis kepada BLM sesuai dengan kewenangannya. Pasal 10 BAK dapat memberikan: a. pendapat kepada seluruh Badan Kelengkapan KM STAN; b. keterangan ahli dalam proses penentuan keputusan atas tindak lanjut mengenai kerugian di KM STAN. Pasal 11 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), Pasal 9, dan Pasal 10 diatur dengan Peraturan BAK. halaman 8 dari 3

9 BAB IV PEMILIHAN DAN PEMBERHENTIAN PIMPINAN BAK Bagian Kesatu Pemilihan Anggota Pasal 12 Untuk dapat dipilih menjadi Pimpinan BAK, calon harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa; b. anggota KM STAN; c. memiliki integritas moral dan kejujuran. Pasal 13 (1) Pimpinan BAK dipilih oleh BLM melalui mekanisme uji kelayakan dan kepatutan; (2) Komisi BLM yang memiliki fungsi keuangan menyerahkan secara tertulis nama-nama calon Pimpinan BAK secara lengkap kepada Dewan Pimpinan BLM paling lama 3 (tiga) minggu terhitung sejak tanggal diterimanya surat permintaan proses pemilihan Pimpinan BAK dari DP BLM; (3) BLM memulai proses pemilihan Pimpinan BAK terhitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan dari BAK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan harus menyelesaikan pemilihan Pimpinan BAK yang baru, paling lama 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan Pimpinan BAK yang lama. halaman 9 dari 3

10 Bagian Kedua Pemilihan Pimpinan Pasal 14 (1) Pimpinan BAK dipilih dan disahkan oleh BLM (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan Pimpinan BAK serta pembagian tugas dan wewenang Pimpinan BAK diatur di dalam peraturan BAK. Pasal 15 (1) Pimpinan BAK sebelum memangku jabatannya wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya yang dipandu oleh DP BLM; (2) Sumpah atau janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut: Demi Allah Saya bersumpah/berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya, untuk menjadi Pimpinan Badan Audit Kemahasiswaan langsung atau tidak langsung dengan rupa atau dalih apapun tidak memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun juga. Saya bersumpah/berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini, tidak akan menerima langsung ataupun tidak langsung dari siapapun juga sesuatu janji atau pemberian. Saya bersumpah/berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan memenuhi kewajiban Pimpinan Badan Audit Kemahasiswaan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan peraturan lain yang berkenaan dengan tugas dan kewajiban tersebut.. Bagian Ketiga Pemberhentian halaman 10 dari 3

11 Pasal 16 Pimpinan BAK dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak dengan hormat dari keanggotaan BAK. Pasal 17 Pimpinan BAK diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dengan ketetapan BLM atas usul BAK dan/atau BLM karena: a. meninggal dunia; b. mengundurkan diri atas permintaan sendiri yang diajukan kepada BLM dan mendapat persetujuan dari anggota BAK yang lain; c. telah berakhir masa jabatannya; atau d. sakit jasmani dan/rohani secara terus-menerus atau berhalangan tetap yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Pasal 18 Pimpinan BAK dapat diberhentikan dengan tidak hormat dari keanggotaannya atas usul BAK dan/atau BLM karena : a. dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan umum yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih; b. melanggar kode etik BAK; c. melanggar sumpah atau janji jabatan; d. melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24; atau e. tidak ada lagi memenuhi salah satu syarat sebagai anggota BAK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12. halaman 11 dari 3

12 Pasal 19 (1) Pimpinan BAK diberhentikan sementara dari jabatannya melalui Ketetapan BLM apabila ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih; (2) Pimpinan BAK yang terbukti tidak melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berhak mendapatkan rehabilitasi dan diangkat kembali menjadi Pimpinan BAK. Pasal 20 (1) Pemberhentian dengan tidak hormat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b, huruf c, huruf d, atau huruf e dilakukan setelah yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri di hadapan BLM; (2) Pemberhentian Pimpinan BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disahkan melalui Ketetapan BLM. Pasal 21 (1) Apabila Pimpinan BAK diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 atau Pasal 18 diadakan pengangkatan penggantian antar waktu Pimpinan BAK sesuai dengan syaratsyarat dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 serta disahkan melalui Ketetapan BLM; (2) Pengangkatan Pimpinan BAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam waktu paling lama 4 (empat) minggu terhitung sejak tanggal pemberhentian Pimpinan BAK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 atau Pasal 18; (3) Sebelum memangku jabatannya, Pimpinan BAK yang diangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengucapkan sumpah/janji yang pengucapannya dipandu oleh Ketua/Wakil Ketua BLM dengan bunyi sumpah/janji sebagaimana dimaksud Pasal 15 ayat (3); halaman 12 dari 3

13 (4) Pimpinan BAK pengganti melanjutkan sisa masa jabatan Pimpinan BAK yang digantikannya; (5) Penggantian Pimpinan BAK antarwaktu tidak dilakukan apabila sisa masa jabatan Pimpinan BAK yang akan diganti kurang dari 1 (satu) bulan dari masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1). BAB V KEKEBALAN DAN LARANGAN Bagian Pertama Kekebalan Pasal 22 Anggota BAK tidak dapat dituntut di sidang paripurna BLM karena menjalankan tugas dan wewenangnya. Pasal 23 (1) Apabila anggota atau pimpinan BAK terbukti melakukan penyelewengan dalam pelaksanaan dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya, BLM dapat menindaklanjutinya sesuai peraturan dan ketetapan yang berlaku; (2) Dalam hal sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1), anggota atau pimpinan BAK yang bersangkutan berhak melakukan pembelaan diri. Bagian Kedua Larangan halaman 13 dari 3

14 Pasal 24 Anggota BAK dilarang : a. memperlambat atau tidak melaporkan hasil pemeriksaan yang mengandung unsur penyalahgunaan keuangan kepada BLM; b. mempergunakan keterangan, bahan, data, informasi, atau dokumen lainnya yang diperolehnya pada waktu melaksanakan tugas yang melampaui batas kewenangannya kecuali untuk kepentingan pemeriksaan yang terkait dengan dugaan adanya tindak penyelewengan dan penyalahgunaan pengelolaan keuangan oleh Badan Kelengkapan KM STAN. BAB VI KODE ETIK, KEBEBASAN, KEMANDIRIAN, DAN AKUNTABILITAS Bagian Kesatu Kode Etik Pasal 25 (1) BAK wajib menyusun kode etik yang berisi norma-norma yang harus dipatuhi oleh setiap anggota BAK dan Pemeriksa selama menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan kredibilitas BAK; (2) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat mekanisme penegakan kode etik dan jenis sanksi. Bagian Kedua Kebebasan dan Kemandirian halaman 14 dari 3

15 Pasal 26 (1) BAK dan/atau Pemeriksa menjalankan tugas dan wewenang pemeriksaan secara bebas dan mandiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (2) Dalam rangka menjaga kebebasan dan kemandirian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BAK dan/atau Pemeriksa berkewajiban: a. menjalankan pemeriksaan sesuai dengan standar pemeriksaan keuangan; b. mematuhi kode etik BAK; dan c. melaksanakan sistem pengendalian mutu. Bagian Ketiga Akuntabilitas Pasal 27 (1) Pemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan atas BAK dilakukan oleh mahasiswa; (2) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh BLM; (3) BAK dapat melakukan mekanisme perekrutan pengendali mutu audit oleh BAK dengan persetujuan BLM selama sepanjang tahun kepengurusan dengan tanpa terikat pada prosedur keanggotaan BAK. BAB VII ANGGARAN BAK halaman 15 dari 3

16 Pasal 28 (1) Anggaran BAK dibebankan pada bagian anggaran tersendiri dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB) KM STAN. (2) Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan oleh BAK kepada BLM untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan rancangan APB KM STAN. (3) Hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan pada Menteri Keuangan sebagai bahan penyusunan Rancangan APB KM STAN. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 (1) Terkait dengan keanggotaan BAK, setelah TAP ini disahkan, seluruh anggota STAN Audit Club atau disingkat SAC, resmi dialihkan menjadi anggota BAK. (2) Pengangkatan anggota BAK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan sesuai syarat-syarat dan tata cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) yang diresmikan oleh Ketetapan BLM. Pasal 30 Selama masa peralihan sebagaimana dimaksud pada pasal 29, anggaran BAK sementara menjadi tanggung jawab BLM. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP halaman 16 dari 3

17 Pasal 29 Semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan yang berada di KM STAN dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Ketetapan ini. Pasal 30 Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Disahkan di: Tangerang Selatan Pada tanggal: Agustus 2010 DEWAN PIMPINAN BADAN LEGISLATIF MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA 2010/2011 Wakil Ketua I Wakil Ketua II Trian Ferianto Julianda Rosyadi NPM NPM Ketua Darmawan Sigit Pranoto NPM halaman 17 dari 3

18 halaman 18 dari 3