BAB IV KEBIJAKAN DIVIDEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 10 KEBIJAKAN DIVIDEN

KEBIJAKAN DEVIDEN. Kebijakan deviden yang optimal menyeimbangkan kedua hal tersebut dan memaksimalkan harga saham.

KEBIJAKAN DEVIDEN. 1. Beberapa Teori Kebijakan Dividen :

Kebijakan Dividen 1 BAB 11 KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

KEBIJAKAN DIVIDEN (DIVIDEND POLICY)

Bab 9 Kebijakan Dividen

Muniya Alteza

KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen

DIVIDEN POLICY. Laba Sebelum Pajak. Laba Setelah Pajak. Pajak. Deviden. Laba yg tersedia bagi Pemegang Saham Biasa. Laba Setelah.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

JURNAL STIE SEMARANG, VOL 3, NO 2, Edisi Juni 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. penelitian ini yang membahas tentang Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan Nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II LANDASAN TEORI. Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen. Perusahaan yang sukses akan memperoleh pendapatan (income).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian dan Pemahaman Dividen

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

FINANCIAL MANAGEMENT KEPUTUSAN PENDANAAN & KEBIJAKAN DEVIDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. Modigliani (1961) berpendapat bahwa pada dasarnya pada kondisi keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aliran kas bebas atau lebih sering dikenal dengan free cash flow dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditahan dan selanjutnya akan mengurangi total sumber dana intern atau

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Deviden Perusahaan Kontroversi Devidend Dana yang bisa dibagikan sebagai devidend Stabilitas Devidend Pembayaran Devidend

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang paling tidak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. Pemecahan saham atau stock split merupakan salah satu corporate action

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sinyal, baik itu sinyal positif atau sinyal negatif sering disebut dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Baridwan (2004) earning per share adalah jumlah pendapatan yang

HUB DIVIDEND POLICY & INTERNAL FINANCING Pengertian internal financing disini adalah dalam artian yang luas, yaitu kebutuhan dana yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. Ketiga perusahaan tersebut adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB II URAIAN TEORITIS. Parwati (2005) melakukan penelitian yang berjudul: Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. mengenai aliran kas bebas atau free cash flow. free cash flow didistribusikan untuk menjalankan proyek-proyek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan operasi perusahaannya. Kebutuhan akan dana tersebut memicu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (1979). Mendasari dugaan bahwa pengumuman perubahan cash dividend

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman dan tekonologi sudah semakin berkembang, perusahaan harus dengan

umum lebih menyukai dividen daripada capital gain. Berarti pula bahwa terdapat

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

STRUKTUR MODAL. Rona Tumiur Mauli Caroline Simorangkir, SE.,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI & BISNIS. Program Studi AKUNTANSI.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan, investor sangat membutuhkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan untuk menentukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. modal sangatlah penting didapatkan dari sumber-sumber keuangan, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI periode diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Handout Manajemen Keuangan Lanjutan

BAB I PENDAHULUAN. hanya dapat dinilai berdasar dampaknya pada harga saham biasa perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang

Transkripsi:

BAB IV KEBIJAKAN DIVIDEN A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami pengertian kebijakan dividen Mengerti dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi dividen Mengetahui macam-macam kebijakan dividen Mengetahui kebijakan, Stock Dividen, Stock Split dan Repurchase Stock. B. Tugas Latihan Mahasiswa menyelesaikan soal-soal yang terdapat di akhir bab. 22

BAB IV KEBIJAKAN DIVIDEN A. Pengertian Kebijakan Dividen Kebijakan dividen adalah suatu trade off, apakah dividen kas dibayarkan setinggi-tingginya, ataukah dibayarkan serendah-rendahnya. Bila dividen dibayarkan setinggi- tingginya, harga pasar saham ada kemungkinan akan meningkat, namun di sisi lain, pertumbuhan investasi perusahaan relatif lambat, karena jumlah laba ditahan (return earrning) yang digunakan untuk membiayai pertimbuhan investasi tersebut relatif sedikit. Sebaliknya, bila dividen dibayarkan serendah-rendahnya, harga pasar saham kemungkinan akan menurun, namun di sisi lain, pertumbuhan investasi perusahaan relatif cepat, karena jumlah laba ditahan yang digunakan untuk membiayai pertumbuhan investasi relatif besar; Selama proyek investasi memberikan return > dibanding required rate of return, maka proyek investasi tersebut layak dibiayai dengan laba ditahan, jika masih terdapat sisa laba ditahan, setelah pembiayaan investasi, maka laba ini akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen kas. Sebaliknya, jika proyek investasi menawarkan return < required rate of return, maka proyek investasi tidak layak dibiayai, oleh karena itu bayarlah dividen setinggi-tingginya; Sebagian besar perusahaan mendistribusikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk cash dividen. Selain itu perusahaan juga dapat mendistribusikan labanya dalam bentuk stock dividen dan stock split B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividen 1. Posisi likuiditas perusahaan. Posisi kas atau likuiditas, merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum cash dividen dibayarkan. Makin kuat posisi likuiditas, maka makin tinggi tingkat dividen payout rationya. 2. Tingkat pertumbuhan perusahaan; 3. Kebutuhan dana untuk membayar hutang; 4. Adanya kepentingan pengawasan atau control terhadap perusahaan 23

C. Macam-macam kebijakan dividen 1. Kebijakan dividen yang stabil; 2. Kebijakan dividen dengan dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu; 3. Kebijakan dividen dengan penetapan payout ratio yang konstan; 4. Kebijakan dividen yang fleksibel D. Kebijakan, Stock Dividen, Stock Split dan Repurchase Stock S T O C K D I V I D EN 1. Stock dividen adalah pembagian dividen dalam bentuk saham, biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu dari jumlah saham yang beredar. Stock dividen mengakibatkan kapitalisasi dari sebagian laba ditahan sehingga komposisi modal sendiri dari suatu perusahaan akan berubah; 2. Sebuah perusahaan mempunyai modal sendiri sebagai berikut: Saham biasa (400.000 lembar @ Rp.1.000 Rp.400.000.000 Laba ditahan Rp. 75.000.000 Jumlah Bila perusahaan menetapkan stock dividen 5%, hal ini menunjukkan jumlah lembar saham yang beredar akan bertambah 20.000 (5% x 400.000). Bila harga pasar saham saat ini Rp.1.500, maka jumlah modal sendiri perusahaan setelah srock dividen adalah sebagai berikut: Saham biasa (400.000 lembar @ Rp.1.000 Agio saham (Rp.500 x 20.000) Laba ditahan (Rp.75.000.000-Rp.30.000.0000 Jumlah Rp.420.000.000 Rp.10.000.000 Rp.45.000.000 24

S T O C K S P L I T 1. Stock Split (pemecahan saham) sehingga jumlah lembar saham yang beredar menjadi lebih besar. Tujuannya adalah untuk membuat saham lebih liquid (lebih sering diperdagangkan). Penyebabnya adalah harga saham terlalu mahal atau jumlah saham yang beredar terlalu sedikit. 2. Sebuah perusahaan mempunyai modal sendiri sebagai berikut: Saham biasa (400.000 lembar @ Rp.1.000 Rp.400.000.000 Laba ditahan Rp. 75.000.000 Jumlah modal sendiri Bila perusahaan menetapkan stock split down 1:2, artinya 1 lembar saham baru akan ditukar dengan 2 lembar saham lama, maka modal perusahaan setelah stock split down adalah sebagai berikut: Saham biasa (200.000 lembar @ Rp.2.000 Rp.400.000.000 Laba ditahan Rp. 75.000.000 Jumlah modal sendiri Stock split tidak mempengaruhi aliran kas (cash flow), total aset, dan proporsi kepemilikan saham 1. Trading range theory. Teori ini menyatakan bahwa alasan manajemen melakukan stock split, adalah adanya kesimpulan bahwa harga pasar saham dianggap terlalu mahal, sehingga daya beli investor tidak dapat menjangkau harga saham. Dengan adanya stock split, diharapkan daya beli investor dapat menjangkau harga pasar saham, sehingga perdagangan pasar saham dapat bergairah kembali. Demikian juga bilamana harga saham dianggap terlalu rendah. 2. Signaling theory. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan yang melaksanakan kebijaksanaan stock split adalah perusahaan yang mempunyai kinerja keuangan cukup baik. Pengumuman 25

stock split juga merupakan sinyal bahwa earning dan cash dividen akan meningkat. Peningkatan earning dan cash dividen merupakan gambaran prospek perusahaan yang baik. Stock split memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga hanya perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik saja, yang dapat melakukan stock split. REPURCHASING OF STOCK 1. Bila perusahaan mempunyai kas yang berlebihan, sementara tidak terdapat kesempatan investasi yang menguntungkan, maka pendistribusian dana dengan cara membeli kembali saham yang beredar sekaligus pembayaran cash dividen dapat dilakukan oleh perusahaan; 2. Sebuah perusahaan mempunyai modal sendiri sebagai berikut: Keuntungan neto sesudah pajak Rp. 1.000.000 Jumlah lembar saham yang beredar 10.000 lembar Pendapatan per lembar saham Rp.100 Harga per lembar saham Rp. 1.425 dividen sekaligus pembelian kembali sebagian saham yang beredar, maka perhitungan adalah sebagai berikut: P = Px + (D/S) P = Harga equilibrium pembelian kembali saham ( equilibrium repurchase price) Px = Harga per lembar saham D = Jumlah dana yang akan didistribusikan S = Jumlah lembar saham sebelum repurchasing of stock. Repurchase of stock, dapat dilakukan dengan tiga cara; 1. Tender offer. Perusahaan melakukan penawaran resmi, dengan harga di atas harga pasar; 2. Negoitiated basis. Pembelian kembali saham dilakukan terhadap pemegang saham besar (major stockholder); 3. Open market repurchase. Pembelian kembali saham dilakukan melalui pasar modal 26

SOAL-SOAL LATIHAN: 1. PT. Indraloka pada tahun 2001 mempunyai laba setelah pajak sebesar Rp150.000.000,- dan membagikannya sebagai dividen tunai sebesar Rp90.000.000,-. Laba tersebut telah dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7,5% per tahun selama 8 tahun. Tahun 2009 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp195.000.000,-. Kesempatan investasi yang ada senilai Rp225.000.000,-. Hitunglah dividen yang dibayarkan bila perusahaan menggunakan kebijakan: a) Dividend Payout Ratio yang konstan b) Pertumbuhan dividen yang stabil c) Residual dividen bila dipertahankan debt to total asset ratio 40%. 2. PT. Aggora pada akhir tahun 2005 mempunyai struktur equity sebagai berikut: Modal saham (Rp1.200 x 250.000 lbr) =Rp 300.000.000,- Agio saham =Rp 200.000.000,- Laba ditahan =Rp 500.000.000,- Jumlah modal sendiri =Rp1.000.000.000,- Perusahaan akan memberikan stock dividen sebanyak 30% atau 75.000 lembar saham. Harga saham tersebut sebesar Rp5.200,- per lembarnya. Tentukanlah struktur modal sendiri yang baru dan hitunglah harga per lembar saham!! 27

28