PENGENDALI MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN INVERTER UPWM BERBASIS FPGA

dokumen-dokumen yang mirip
KENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA PADA V/F KONSTAN DENGAN INVERTER SPWM BERBASIS FPGA ALTERA ACEX1K

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA DENGAN INVERTER MODULASI LEBAR PULSA SERAGAM BERBASIS FPGA ACEX1K

PENGENDALI MOTOR INDUKSI 1 FASA DENGAN METODE PWM SINUSOIDA BERBASIS MIKROKONTROLER 68HC11

PERANCANGAN SISTEM UPS SPS DENGAN METODE INVERTER SPWM BERBASIS L8038CCPD

OPTIMALISASI DESAIN KENDALI KECEPATAN PUTAR MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS FPGA

OPTIMALISASI DESAIN KENDALI KECEPATAN PUTAR MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS FPGA

APLIKASI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI PENGGERAK MOTOR INDUKSI

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

Pengaruh Bentuk Gelombang Pembawa Terhadap Harmonisa pada Inverter Satu Fasa

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

KENDALI KECEPATAN MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN INVERTER PWM PULSA TUNGGAL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III METODE PENELITIAN

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

Studi Pengaruh Pemilihan Frekuensi Carrier dan Komponen Filter Terhadap Bentuk Gelombang Keluaran pada Inverter Satu Fasa

Perancangan Inverter Sinusoida 1 Fasa dengan Aplikasi Pemrograman Rumus Parabola dan Segitiga Sebagai Pembangkit Pulsa PWM

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

KONVERTER TEGANGAN JALA-JALA SATU FASA KE TIGA FASA (Aplikasi Untuk Alat Pengajaran SMK di Rural Area)

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

Desain Sistem Kontrol Sudut Penyalaan Thyristor Komutasi Jaringan Berbasis Mikrokontroler PIC 16F877

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

MEMORI TERPROGRAM BERBASIS V/Hz UNTUK PENGENDALIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN IC MEMORI TERPROGRAM UNTUK MENGENDALIKAN INVERTER 3 FASA

VOLT / HERTZ CONTROL

Perancangan Sistem Pengendalian Kecepatan Motor Pompa Air Tekanan Konstan

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Perancangan dan Analisis Back to Back Thyristor Untuk Regulasi Tegangan AC Satu Fasa

Perancangan Prototipe Transmitter Beacon Black Box Locator Acoustic 37.5 khz Pingers

Inverter Satu Fase dengan Pola Penyaklaran SPWM

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

KENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI BERJANGKAH UNTUK IC HEF4752 SEBAGAI PENGATUR TEGANGAN DAN FREKUENSI TIGA FASA 30 VOLT

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

ANALISIS SISTEM CYCLOCONVERTER PADA BEBAN NON LINEAR

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

ABSTRACT. Keyword ; Rectifier and filter C, Buck Converter,inverter. vii

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

SIMULASI CONVERTER DAYA FREKUENSI TINGGI DENGAN TEKNOLOGI PLD BERBASIS SISTEM MIKROKONTROLLER

Faisyal Rahman et al., Pengendalian Tegangan Inverter 3 Fasa... 12

INVERTER TIPE VOLT/HERTZ TIGA FASA DENGAN INJEKSI HARMONISA ORDE KE TIGA

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET

Perencanaan dan Pembuatan Modul Inverter 3 Phase Sebagai Suplai Motor Induksi Pada Pengembangan Modul Praktikum Pengemudi Listrik (Sub Judul Hardware)

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

PERANCANGAN ALAT UKUR GOLONGAN DARAH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SUARA

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

Dielektrika, [P-ISSN ] [E-ISSN X] 127 Vol. 4, No. 2 : , Agustus 2017

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

INVERTER SATU FASA GELOMBANG PENUH SEBAGAI PENGGERAK POMPA AIR DENGAN KENDALI DIGITAL

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

Analisis Kinerja Motor Arus Searah Dengan Menggunakan Sistem Kendali Modulasi Lebar Pulsa. Sudirman S.*

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN WHIRLPOOL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

ANALISIS HARMONISA YANG DIHASILKAN CYCLOCONVERTER DENGAN BERBAGAI PARAMETER

Pembuatan Modul Inverter sebagai Kendali Kecepatan Putaran Motor Induksi

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB III CARA KERJA INVERTER

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY MENGGUNAKAN INVERTER PWM 3 LEVEL. oleh Roy Kristanto NIM :

PARALEL INVERTER 1 FASA UNTUK MEMPERBAIKI KUALITAS KELUARAN

I. Voltage Source Inverter (VSI) II. Metode PWM. A. Six-Step VSI B. Pulse-Width Modulated VSI. A. Sinusoidal PWM

Watak Harmonik pada Inverter Berbeban

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

Skema Pengendali Motor BLDC Tanpa Sensor Posisi Rotor dengan Metode Deteksi Back EMF Berbasis Mikrokontroler Arduino

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

Alexander et al., Perancangan Simulasi Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fase... 1

DESAIN DAN IMPLEMENTASI INVERTER SATU FASA SEBAGAI SARANA ANTARMUKA SISTEM PHOTOVOLTAIC DENGAN JARINGAN LISTRIK BERBASIS dspic30f4012

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

PENYEDIA DAYA DC BERBASIS MIKROKONTROLER MC68HC908QT2

BAB II LANDASAN TEORI

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

Simulasi dan Analisis Inverter 3-Fasa dengan Sumber Referensi Tegangan pada Jala-jala PLN

PEMANFAATAN MIKROKONTROL ATMEGA 8535 SEBAGAI PENGENDALI INVERTER SATU FASA JEMBATAN PENUH TERPROGRAM ¼ λ

RANCANG BANGUN PENYEARAH AC TO DC RESONANSI SERI DENGAN ISOLASI TERHADAP FREKUENSI TINGGI

DESAIN SENSORLESS (MINIMUM SENSOR) KONTROL MOTOR INDUKSI 1 FASA PADA MESIN PERONTOK PADI. Toni Putra Agus Setiawan, Hari Putranto

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

ANALISIS FREKUENSI DAN REKAYASA SINYAL KELUARAN TRAFO STEPDOWN DENGAN FFT

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONVERTER DC-DC SINGLE-INPUT MULTIPLE- OUTPUT BERBASIS COUPLED INDUCTOR

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

PENGATURAN DAYA AKTIF PADA UNIFIED POWER FLOW CONTROLLER (UPFC) BERBASIS DUA KONVERTER SHUNT DAN SEBUAH KAPASITOR SERI

DESAIN DAN IMPLEMENTASI POLA SWITCHING BERBASIS SPACE VECTOR MODULATION (SVM) PADA INVERTER TIGA FASA MENGGUNAKAN dspic LAPORAN TUGAS AKHIR

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89C51 SEBAGAI PEMBANGKIT PWM SINUSOIDA 1 FASA UNTUK MENGENDALIKAN PUTARAN MOTOR SINKRON

TAKARIR. periode atau satu masa kerjanya dimana periodenya adalah nol.

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

BAB 4 UJICOBA DAN ANALISIS

PEMANFAATAN MIKROKONTROLER AT89S52 UNTUK MENGENDALIKAN MULTILEVEL INVERTER TUJUH LEVEL

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino

Transkripsi:

ISSN: 1693-693 93 PENGENDALI MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN INVERTER UPWM BERBASIS FPGA Joko Purwanto 1, Andi Martanto 2, Tole Sutikno 3 1 LCM Engineering Department, PT Casio Electronic Indonesia Jln. BeringinLot 12, Mukakuning, Batam, Indonesia 2,3 Prodi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan Jln. Prof. Soepomo, Janturan, Yogyakarta, Indonesia e-mail: jokpur1@yahoo.com Abstrak Frekuensi dan tegangan catu daya adalah dua komponen utama dalam sebuah sistem pengendali motor induksi. Pengendali yang banyak dikembangkan menggunakan inverter dengan metode PWM (Pulse Width Modulation). Keuntungan pembangkitan sinyal PWM berbasis FPGA dibandingkan dengan menggunakan DSP (Digital Signal Processing) dan mikrokontroler adalah dapat memenuhi tuntutan kecepatan operasi. Penelitian ini bertujuan merancang sebuah pembangkit sinyal UPWM (Uniform Pulse Widtah Modulation) sebagi pengendali inverter satu fasa untuk mengatur kecepatan motor induksi satu fasa. Rancangan dibuat melalui metode penggambaran skematik dengan perangkat lunak MAX+Plus II Baseline versi 1.2. Rancangan selanjutnya di-compile dengan MAX+Plus II compiler dan diverifikasi dengan MAX+ Plus II Simulator, kemudian dikonfigurasikan secara perangkat keras pada FPGA Altera ACEX1K5TC144-3. Hasil rancangan digunakan sebagai penggerak rangkaian inverter satu fasa dengan beban sebuah motor induksi. Rangkaian inverter dirancang menggunakan MOSFET SK 727 dengan tegangan masukan DC sebesar 127 V. Plant motor induksi satu fasa yang digunakan pada penelitian ini adalah model Z-46, 125/22, 5 Hz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancangan sinyal UPWM dapat diwujudkan dalam bentuk hardwere logic pada FPGA dan dapat digunakan untuk men-drive inverter sebagai pengendali motor induksi satu fase. Pengaturan kecepatan pada range 289-1466 rpm. Kata kunci: motor induksi, UPWM, FPGA, Inverter, MAX+Plus 1. PENDAHULUAN Ada beberapa jenis inverter diantaranya adalah inverter modulasi lebar pulsa (Pulse Width Modulation). Inverter ini bekerja dengan cara menghasilkan pulsa bolak-balik dengan frekuensi dan lebar tertentu. Lebar pulsa yang dihasilkan menentukan besar tegangan keluarannya sedangkan frekuensi yang dihasilkan merupakan frekuensi tegangan bolakbaliknya [1]. Kelebihan dari Inverter ini adalah mampu menggerakkan motor induksi dengan putaran yang halus dan rentang kecepatan yang lebar [2,3]. Selain itu apabila pembangkitan sinyal PWM dilakukan secara digital akan dapat diperoleh unjuk kerja sistem yang bagus karena kebal terhadap derau [4]. Menurut Sutikno [5,6], PWM merupakan suatu teknik yang terbukti baik untuk mengatur inverter guna mendapatkan tegangan berubah dan frekuensi berubah dari tegangan tetap sumber DC. Bentuk gelombang tegangan keluaran inverter tidak sinusoida murni karena banyak mengandung komponen frekuensi yang tidak diinginkan. Keluaran inverter ini jika dicatukan ke motor AC maka komponen frekuensi yang tidak diinginkan akan menambah kerugian berupa getaran dan riak pada motor. Ungkapnya lebih lanjut bahwa teknik PWM sinkron mampu menghasilkan bentuk gelombang dengan komponen harmonik berfrekuensi yang jauh lebih tinggi dari frekuensi fundamental. Frekuensi tinggi ini memberikan keuntungan pada sistem karena kebocoran induktansi motor menyebabkan impedansi tinggi pada komponen yang tidak diinginkan. Hal tersebut secara efektif menapis keluaran inverter. Analisis yang bermacam-macam pada teknik pulsa PWM telah dikembangkan menggunakan algoritma yang berbeda tetapi mempunyai prinsip dasar yaitu modulasi antara gelombang referensi sebagai acuan atau gelombang modulasi dan gelombang pemodulasi atau sabagai sinyal pembawa. Pengendali Motor Induksi Satu Fasa Dengan Inverter UPWM (Joko Purwanto)

94 ISSN: 1693-693 Pada penelitian ini pembangkitan sinyal PWM akan dilakukan secara digital pada logika perangkat keras dengan FPGA (Field Programmable Gate Array) agar memiliki kecepatan operasi yang lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan mikrokontroler. FPGA dapat digunakan untuk mengimplementasikan operasi-operasi digital apapun dengan waktu operasi yang lebih cepat. Metode PWM yang digunakan pada penelitian ini adalah PWM seragam (Uniform Pulse Width Modulation, UPWM). Keuntungan menggunakan metode UPWM, antara lain: memperbaiki rugi-rugi pada metode pulsa tunggal karena pada pulsa tunggal hanya memakai satu pulsa dan implementasinya pada FPGA memerlukan jumlah gerbang digital yang lebih sedikit dibanding dengan metode SPWM. Prinsip kerja pembangkitan sinyal UPWM adalah mengatur lebar pulsa mengikuti pola gelombang sinusoida. Sinyal referensi dengan frekuensi f m dan amplitudo maksimum A m sebagai referensi digunakan untuk memodulasi sinyal carrier dengan frekuensi f m dan amplitudo maksimum A m. sebagai gelombang pembawa, frekuensi sinyal carrier harus lebih tinggi dari pada gelombang pemodulasi (sinyal referensi). Frekuensi sinyal referensi menentukan frekuensi keluaran inverter [1,3]. Konfigurasi untuk UPWM satu fasa dibutuhkan 4 buah sinyal penggerak yang masingmasing memiliki beda fasa 9. Adanya penggunaan sinyal referensi sebagai referensi maka keempat sinyal penggerak tersebut adalah: a. Sinyal g 1 diperoleh dengan membandingkan sinyal referensi (ωt) dan sinyal carrier (ωt): g 1 = 1, jika A r, referensi ( t) A c, carrier ( t) (1), lainnya b. Sinyal g 3 diperoleh dengan membandingkan sinyal -referensi( t) dan sinyal carrier ( t). g 3 = 1, jika A r,-referensi ( t) A c carrier ( t) (2) c. Sinyal g 2 = -g 3, lainnya d. Sinyal g 4 = -g 1 Gambar 1. Proses Pembangkitan Sinyal UPWM TELKOMNIKA Vol. 5, No. 2, Agustus 27 : 92-99

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 95 2. METODE PENELITIAN Subjek dari penelitian ini adalah pembangkitan sinyal UPWM yang dibentuk pada logika perangkat keras FPGA, yang digunakan untuk mengendalikan inverter pengendali mencatu motor induksi satu fasa. Urutan jalannya penelitian dapat diuraikan secara umum sebagai berikut: a. Pendigitalan sinyal referensi dan pembawa Gambar 1. b. Menerapkan metode peta Karnaugh untuk penyederhanaan sinyal pembawa dan sinyal referensi digital. c. Merancang dan menguji rangkaian catu daya 5 volt dan 15 volt. d. Merancang dan menguji rangkaian penggerak. e. Merancang dan menguji rangkaian catu daya trafo isolator untuk catu daya inverter. f. Merancang pembangkit sinyal UPWM, berbasis FPGA, mengkompilasi, mensimulasikan dan mengkonfigurasi ke perangkat keras. g. Merangkai semua komponen menjadi satu sistem yang terintegrasi. Melakukan pengukuran dan analisis untuk membuat kesimpulan Diagram blok dari pengendali kecepatan motor induksi dengan inverter PWM dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber Tegangan DC Tinggi Pembangkit sinyal UPWM Berbasis FPGA Rangkaian Penggerak Inverter satu fasa MOTOR 1Φ Gambar 2. Diagram blok sistem pengendali motor induksi Gambar 3. Diagram Blok Pembangkit Sinyal UPWM Pengendali Motor Induksi Satu Fasa Dengan Inverter UPWM ( Joko Purwanto)

96 ISSN: 1693-693 Penelitian ini memanfaatkan FPGA Altera ACEX1K sebagai kemudi inverter satu fasa UPWM. Secara garis besar, rangkaian pembangkit sinyal UPWM ini dibagi menjadi 7 unit pokok pembentuk rangkaian (Gambar 3). Bagian-bagian tersebut ada yang terdiri dari sub bagian dan ada bagian-bagian yang tersendiri. Berikut ini adalah bagian-bagian pembentuk pembangkit sinyal UPWM: 1. Unit pembagi frekuensi 2. Unit dekoder alamat 3. Unit pembangkit sinyal sinusoida/referensi 4. Unit pembangkit sinyal segitiga/pembawa 5. Unit indeks modulasi 6. Unit pembanding 7. Unit penunda 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Pengamatan Hasil Simulasi Simulasi dilakukan dengan memasukkan data frekuensi dan indeks modulasi ke pembangkit UPWM untuk mengetahui bentuk sinyal UPWM yang dihasilkan pada indeks modulasi dan frekuensi tertentu. Lebar pulsa UPWM dapat diatur melalui set point indeks modulasi dan nilainya berubah secara signifikan terhadap variasi indeks modulasi. Frekuensi fundamental yang dihasilkan sudah sesuai dapat diatur melalui set point frekuensi yang diberikan. Gambar 4 menunjukkan hasil simulasi pembangkit sinyal UPWM dengan frekuensi 5 Hz serta indeks modulasi,96875. Gambar 4. Simulasi pembangkit sinyal PWM satu fasa dengan IM=,96875 3.2. Pengamatan Keluaran Pada Pin FPGA Gambar 5. Sinyal Tunda V G1 dan V G4 Gambar 6. Sinyal Tunda V G1 dan V G4 Hasil pengamatan keluaran pada pin FPGA didapat setelah keping FPGA Altera ACEX1K5TC144-3 dikonfigurasi. Pengamatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah pasangan sinyal pembangkit UPWM ada yang sempat ON bersamaan atau tidak, dan apakah transisi ON-OFF pasangan sinyal pembangkit PWM berhasil dibuat tunda. Keluaran pada General Purpose I/O Pin adalah pulsa V G1, V G2, V G3, dan V G4, serta sinyal keluaran V TELKOMNIKA Vol. 5, No. 2, Agustus 27 : 92-99

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 97 positif, V negatif. Keluaran-keluaran tersebut diharapkan mampu mewakili logika yang telah terkonfigurasi ke dalam keping FPGA telah berjalan seperti yang diinginkan. Terlihat dari Gambar 5-9 bahwa pasangan sinyal saling berkebalikan dan terdapat tunda pulsa antara pasangan sinyal, tunda pulsa yang ditangkap oleh osiloskop sebesar 7,5 µs, sehingga keluaran tersebut sudah dapat diumpankan ke penggerak inverter. Gambar 7. Sinyal Tunda V G2 dan V G4 Gambar 8. Sinyal Tunda V G2 dan V G3 Gambar 9. Sinyal V positif dan V negatif 3.3. Hasil Keluaran Penggerak Inverter Pengamatan dilakukan hanya pada masukan dan keluaran penggerak inverter. Titik A sebagai masukan ke pengerak inverter memiliki tegangan input sebesar 1,5 V dan titik I sebagai keluaran memiliki keluaran sebesar 7,2 V (Gambar 1). Gambar 1. Pengamatan Sinyal pada Titik A dan I Pengendali Motor Induksi Satu Fasa Dengan Inverter UPWM ( Joko Purwanto)

98 ISSN: 1693-693 3.4. Hasil Keluaran Inverter Hasil keluaran pada inverter telah diuji dengan beberapa MOSFET antara lain IRF 54, IRF 64 dan SK 727. Tetapi diantara ketiganya dalam penelitian ini menggunakan MOSFET SK 727 yang memiliki V ds sebesar 8 V dan I ds sebesar 2,5 A Pengukuran pada motor induksi satu fasa dilakukan pada keluaran inverter. Gambar 11 Gambar 13 merupakan hasil pengamatan dari keluaran inverter untuk tegangan dengan menggunakan frekuensi sebesar 5 Hz serta indeks modulasi,96875. Gambar 14 merupakan hasil pengamatan dari keluaran inverter untuk arus satu fasa dengan menggunakan frekuensi sebesar 5 Hz serta indeks modulasi,96875. Gambar 11. Sinyal Keluaran Tegangan Inverter, Pada F=5 Hz dan IM=,96875 Gambar 12. Sinyal Keluaran Tegangan Inverter, Pada F=5 Hz dan IM=,78125 Gambar 13. Sinyal Keluaran Tegangan Iverter, Pada F=5 Hz dan IM=,3125 Gambar 14. Sinyal Keluaran Arus Inverter Pada F=5 Hz dan IM=,96875 Berdasarkan pada hasil pengamatan diatas terlihat bahwa sinyal pembangkit UPWM yang diumpankan ke inverter dapat bekerja dengan baik. Menggunakan frekuensi 5 Hz terlihat bahwa antara settingan pada Softwere dan settingan pada dipswitch sudah menunjukkan hasil yang sama yaitu pada frekuensi 5 Hz sehingga dapat langsung dicatukan pada motor induksi satu fasa. 3.5. Kecepatan Motor Induksi Satu Fasa Pengujian unjuk kerja sistem dilakukan melalui dua cara yaitu pengujian pada frekuensi tetap, pengujian pada frekuensi berubah. a. Pengujian Pada Frekuensi Tetap Gambar 15 dan 16 merupakan kurva kecepatan motor induksi satu fasa terhadap perubahan indeks modulasi dan kurva tegangan terhadap tingkat indeks yang mencatu motor TELKOMNIKA Vol. 5, No. 2, Agustus 27 : 92-99

TELKOMNIKA ISSN: 1693-693 99 dengan frekuensi 5 Hz. Dari kedua gambar ini, pengubahan indeks modulasi tidak dapat dijadikan cara untuk mengatur kecepatan motor. KURVA KECEPATAN TERHADAP TINGKAT INDEKS 16 1451 1451 1451 1451 146 146 146 146 1464 1464 1464 1464 1466 1466 1466 1466 14 12 1 RPM 8 6 Kecepatan (RPM) 4 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 111121314151617181922122232426272829331 Tingkat Indeks ke- Gambar 15. Kurva tingkat indeks terhadap kecepatan motor (rpm) KURVA TEGANGAN TERHADAP INDEKS 14 12 13 13 13 13 118 118 118 118 1 86 86 86 86 Vrms 8 6 7 7 7 7 Vrms 4 34 34 34 34 2 17 17 17 17 1 2 3 4 5 6 7 8 9 111121314151617181922122232426272829331 Tingkat Indeks ke- Gambar 16. Kurva indeks modulasi terhadap tegangan (Vrms) b. Pengujian Pada Frekuensi Berubah Gambar 17. Kurva kecepatan putar motor terhadap perubahan frekuensi Pengendali Motor Induksi Satu Fasa Dengan Inverter UPWM ( Joko Purwanto)

1 ISSN: 1693-693 Berdasarkan hasil pengamatan pada pengujian dengan frekuensi tetap, hasil pengukuran memperlihatkan bahwa kecepatan motor sulit diatur. Guna mendapatkan kecepatan motor secara signifikan, penelitian dilanjutkan dengan mengubah frekuensi. Gambar 3 merupakan kurva kecepatan motor terhadap perubahan frekuensi. Pengamatan pada frekuensi 1-3 Hz motor belum berputar, dan motor baru berputar mulai pada frekuensi 4 Hz. Pada frekuensi 5-9 Hz, kecepatan motor berputar dan halus (Gambar 17). 4. SIMPULAN Berdasarkan pada hasil simulasi, pengamatan dan pengujian pada rancangan sistem yang dibuat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pembangkit sinyal UPWM yang di download pada FPGA dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Lebar pulsa UPWM dapat diatur melalui set point indeks modulasi dan nilainya berubah secara signifikan terhadap variasi indeks modulasi. Frekuensi fundamental yang dihasilkan dapat diatur melalui set point frekuensi 2. Kecepatan putar motor induksi satu fasa dapat diatur melalui setting indeks modulasi dan frekuensi. 3. Pembangkit sinyal UPWM yang dirancang dengan variasi frekuensi -5 Hz dan indeks modulasi -31, dapat mengatur kecepatan motor pada range 369-1466 rpm. DAFTAR PUSTAKA [1]. Irwin, J.D., Industrial Electronics Handbook, CRC Press and IEEE Press, Boca Raton, Florida, 1997. [2]. Mohan, N., Undeland, T.M., and Robbins, W.P., Power Electronics, Converters, Applications, and Design, Second Edition, John Wiley & Sons, Singapore, 1995. [3]. Rashid, M.H., Power Electronic Circuit, Devices And Aplication, Second Edition, Prentices-Hall International Inc., London,1993. [4]. Sutikno, T dan Widodo, N.S., Sistem Pembangkit Pulsa PWM Sinusoida Pada Inverter Pengendali Kecepatan Motor Servo Dua Fasa, Seminar nasional, Seminar Sistem Tenaga Listrik III (SSTE III), Teknik Elektro, ITS, Surabaya, 22. [5]. Sutikno, T., Perancangan Paket Kemudi Inverter Satu Fasa UPWM, SPWM dan MSPWM Pada Chip Tunggal Berbasis FPGA, Jurnal Transistor, Edisi Desember, Vol. 6 No. 2, FTI-Unissula, Semarang, 25. [6]. Sutikno, T., dan Muchlas, Perancangan Paket Sinyal Pembangkit UPWM dan SPWM untuk Inverter Satu Fasa Berbasis FPGA, Jurnal Teknoin, Edisi Desember, Vol. 9 No. 4, FTI-UII, Yogyakarta, 24. TELKOMNIKA Vol. 5, No. 2, Agustus 27 : 92-99