SERANGAN Escherichia coli galur baru Di DARATAN EROPA DENGAN SASARAN UTAMA WANITA. f.g.winarno

dokumen-dokumen yang mirip
KERACUNAN PANGAN AKIBAT BAKTERI PATOGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan kepada manusia melalui makanan (Suardana dan Swacita, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. kelebihan berat badan, anemia, dan sebagainya (Rahal et al., 2014). Sayuran

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media untuk dapat berkembang biaknya mikroba atau kuman.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A.

BAB I PENDAHULUAN. kecil. Pengelolaan sapi perah rakyat pada kenyataannya masih bersifat tradisional.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sehat merupakan salah satu hal terpenting dalam hidup. Bebas dari segala penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikonsumsi akan semakin besar. Tujuan mengkonsumsi makanan bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Letusan penyakit akibat pangan (food borne diseases) dan kejadiankejadian

BAB I PENDAHULUAN. prasarana kesehatan saja, namun juga dipengaruhi faktor ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. dan telah lama dimanfaatkan sebagai sumber protein yang cukup penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. bila dikonsumsi akan menyebabkan penyakit bawaan makanan atau foodborne

I. PENDAHULUAN. yang dapat menyebabkan kematian, yang disebut sebagai salmonellosis. Habitat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Makanan merupakan salah satu dari tiga unsur kebutuhan pokok manusia,

I. PENDAHULUAN. Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora yang

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri yang umum menghuni usus

Mengapa disebut sebagai flu babi?

BAB 1 PENDAHULUAN. kesadaran (Rampengan, 2007). Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella

BAB I PENDAHULUAN. untuk dikonsumsi. Maka dari itu, dalam hal ini higienitas sangat berperan penting

Faktor yang mempengaruhi keracunan makanan. Kontaminasi Pertumbuhan Daya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. utama di daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007),

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

BAB I PENDAHULUAN. Letak geografis Kecamatan Kuta Selatan berada di ketinggian sekitar 0-28 meter di

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RACUN ALAMI PADA TANAMAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. Penyakit yang ditularkan melalui makanan (foodborne disease) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

Kontaminasi Pada Pangan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta Selatan merupakan salah satu kecamatan yang berada di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. serta dilindungi dari ancaman yang merugikannya (Depkes RI, 1999). Memenuhi kebutuhan makhluk hidup membutuhkan bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: faktor keturunan, pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

BAB I PENDAHULUAN. daging bagi masyarakat (BSN, 2008). Daging sapi sebagai protein hewani adalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas mendukung upaya penyembuhan penderita dalam waktu sesingkat mungkin dan

DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.7 Kerangka Teori Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disantap mentah. Lalap biasanya terdiri dari kol, ketimun, daun kemangi,

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi,

BAB I PENDAHULUAN. adanya makanan maka manusia tidak dapat melangsungkan hidupnya. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Escherichia coli yang merupakan salah satu bakteri patogen. Strain E. coli yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

Malaria disebabkan parasit jenis Plasmodium. Parasit ini ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

TINJAUAN PUSTAKA. melindungi kebersihan tangan. Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk manusia melakukan aktivitas sehari-hari. Untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Bakso merupakan makanan jajanan yang paling populer di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Susu merupakan salah satu sumber protein yang baik dikonsumsi oleh

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah masalah kejadian penyakit Tifoid (Thypus) di masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. (menjadi cair), dengan/tanpa darah dan/atau lendir,sedangkan diare akut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB I PENDAHULUAN. empat kegiatan pokok yaitu asuhan gizi pasien rawat jalan, asuhan gizi. pasien rawat inap, penyelenggaraan makanan, penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. Sapi bali merupakan salah satu bangsa sapi asli Indonesia dan keturunan asli

AVIAN INFLUENZA. Dr. RINALDI P.SpAn Bagian Anestesi/ICU Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof.DR.Sulianti Saroso

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ikan air tawar merupakan komoditas perikanan yang saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB 1 : PENDAHULUAN. bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. produktifitas manusia merupakan faktor yang mendukung nilai ekonomi dalam

BAB I PENDAHULUAN. bisa melaksanakan rutinitasnya setiap hari(depkesri,2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Escherichia coli adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. disebabkan oleh protozoa, seperti Entamoeba histolytica, Giardia lamblia dan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. untuk memenuhi hampir semua keperluan zat-zat gizi manusia. Kandungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Escherichia coli O157:H7 merupakan salah satu enterohaemorrhagic

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Propinsi Gorontalo terdiri dari 1 Kota dan 5 Kabupaten dalam luas wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman yang cukup, kehidupan manusia akan terganggu sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 pasal 48 telah. kesehatan keluarga, perbaikan gizi, pengawasan makanan dan minuman,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal diselenggarakan. makanan dan minuman (UU RI No.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tomat dapat dijadikan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan. Selain

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB I PENDAHULUAN. bersih. 4 Penyakit yang menonjol terkait dengan penyediaan makanan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 SERANGAN Escherichia coli galur baru Di DARATAN EROPA DENGAN SASARAN UTAMA WANITA f.g.winarno EROPA GEGER Seluruh masyarakat Eropa geger, bukan oleh tsunami atau gempa bumi atau gunung meletus, tetapi karena kepanikan, timbulnya wabah keracunan makanan yang tercemar oleh Eschericia coli atau yang lebih dikenal dengan nama bakteri E.coli. Bagaimana tidak hingga akhir minggu pertama Juni tahun ini, secara resmi telah dilaporkan sedikitnya ada 22 orang telah meninggal dunia, karena terinfeksi E.coli dan lebih dari 2.000 orang telah terinfeksi. Kasus merebaknya wabah tersebut telah menyebar ke 12 negara Eropa. Sayang nya hingga tulisan ini selesai ditulis, sumber penularannya secara pasti belum dapat ditentukan. Namun telah dicurigai oleh masyarakat Swiss berasal dari Terong, Inggris mencurigai berasal dari buah buahan dan sayuran, Spanyol mencurigai ketimun sebagai biang keladinya, dan Austria mencurigai berasal dari tomat. Namun secara umum mereka sepakat dan mencurigai penyebab penyebarannya berasal dari sayur-sayuran yang dikonsumsi dalam bentuk salad, yang disajikan dari bahan mentah yang kurang hygienis cara mencucinya. Disamping wabah tersebut melanda Negara Jerman, juga banyak korban berjatuhan sakit oleh E.coli tersebut yang berasal dari: Austria, Republik Ceko,Denmark, Perancis, Belanda, Norway, Spanyol, Swiss, Inggris dan juga Amerika Serikat. HAMBURG SEBAGAI EPI CENTRUM Kasus keracunan E.coli tersebut pertama muncul dan diketahui di kawasan Jerman Utara, tepatnya antara pertengahan dan akhir Mei, tahun ini, saat itu baru menelan satu korban meninggal dunia tetapi sudah ratusan orang lain terinfeksi. Kasus kematian tersebut terjadi pada seorang wanita lanjut usia

2 (83 tahun), yang mengalami gejala diare berdarah, dengan waktu inkubasi 3-4 hari. Dan setelah dianalisa penyebabnya adalah E.coli. Hamburg merupakan Epi Centrum dari wabah serangan E.coli, yang telah membunuh 28 orang sejak 2 Mei 2011. Penyakit epidemic tersebut dipandang sebagai wabah ganas yang paling mematikan yang diakibatkan oleh E.coli dalam sejarah dunia modern. Lebih dari 1.700 orang penduduk Jerman telah menderita sakit dengan jumlah 520 orang yang nyawanya terancam karena timbulnya komplikasi yang dapat membahayakan gagal ginjal. Sepuluh orang Amerika Serikat mengalami serangan yang sama, 8 dari jumlah tersebut ternyata baru saja selesai berkunjung ke kawasan utara Jerman. Epidemic tersebut menimbulkan keadaan kacau balau dan chaos di ruang gawat darurat University Medical Center Hamburg-Eppendorf. Kondisi sanitasi di ruang gawat darurat tersebut menjadi sangat tidak hygienis karena semua pasien mengalami diare berdarah dan hanya tersedia masing-masing satu toilet untuk pria dan wanita. It was completely mess, kata seorang pasien yang sedang dirawat disitu. Para pakar Kesehatan meneliti dengan seksama dan memburu asal mula bakteri pembunuh tersebut dengan menelusuri pusat suplai satu persatu bahan mentah yang memasok makanan segar ke suatu restoran di Jerman Utara, dimana 17 tamunya jatuh sakit pada tanggal 13 Mei. Restoran tersebut terletak di Baltic Seaport dari Lubeck yang dimiliki oleh Kartoffelkeller. Tamu-tamu restoran yang jatuh sakit, semuanya terjadi setelah mengkonsumsi steak dan salad. Food supplier-nya berasal dari a Wholesaler di Moelin, mereka membeli bahan-bahan mentah tersebut dari Central Food Market di Hamburg, suatu tempat dimana sepuluh kasus serangan E.coli juga telah dilaporkan. Sebagian besar pasiennya adalah wanita, diduga kemungkinan karena mereka mengkonsumsi makanan yang lebih disukai wanita dibanding pria.

3 Para pejabat Kesehatan setempat telah melakukan penyuluhan dan sosialisasi, mengenai bakteri E.coli. Pada umumnya E.coli sering menjadi penyebab keracunan makanan. Secara umum terjadinya infeksi tersebut dengan mudah dapat dihindari dengan cara mencuci tangan dan bahan mentah pangan khususnya sayuran dan buah-buahan yang akan dikonsumsi dalam keadaan segar, seperti misalnya salad. Dengan mencuci tangan banyak mereduksi jumlah E.coli yang mencemari tangan dari faeces, kontaminasi silang, atau sumber lain. Yang mengherankan wabah tersebut dengan cepat menjalar ke mana-mana, jumlah korban meningkat dengan gejala yang sama. Para pakar memiliki pendapat yang sama yaitu untuk menduga korban, sebelumnya mengkonsumsi sayuran dalam bentuk salad. Salad merupakan campuran dari berbagai jenis sayuran, dan bila salah satu jenis sayurannya ada yang tidak dicuci dengan bersih atau kurang hygienis, maka hal itu akan mencemari seluruh bagian lain dari salad tersebut.

4 MENGENAL E.coli DARI DEKAT E.coli adalah jenis bakteri berbentuk batang oval, merupakan bakteri yang banyak terdapat didalam perut hewan memamah biak. Bakteri mana dengan mudah pindah ke manusia, pada saat mereka mengkonsumsi makanan segar yang tidak dimasak lebih dahulu. Menurut pakar WHO, E.coli yang menjadi biang keladi penyebab wabah adalah bakteri E.coli yang telah mengalami mutasi sehingga menjadi jenis galur atau strain baru yang jauh lebih ganas dari aslinya. Bakteri jenis galur mana belum pernah ditemukan sebelumnya. Para pakar diseluruh Dunia khususnya yang berada di Eropa sedang giat-giatnya melacak darimana sumber awalnya, serta sifat-sifat genetiknya. Yang jelas jenis galur baru tersebut sangat ganas dan toksik, yang dapat menyebar dengan kecepatan tinggi. Galur E.coli tersebut memiliki kemampuan menempel pada dinding usus dimana ia kemudian memompa (menyemprotkan) toksin, yang mengakibatkan diare berdarah dan masalah ginjal. Bakteri E.coli jenis galur baru tersebut tahan atau kebal terhadap antibiotika. Untuk meneliti sifat genetiknya para pakar Cina (Institut Genom, Beijing) dan koleganya di Jerman telah berhasil melakukan sekuen terhadap genome dari E.coli penyebab wabah tersebut.menurut ESCMID = European Society of Clinical Microbiology and Infecious Diseases, di Basel,Swiss,penyebab wabah adalah jenis bakteri baru. Dan para pakar WHO memberi peringatan dini bahwa saat ini Eropa sedang terancam serangan wabah bakteri baru yang menakutkan.

5 Dr. Holger Rohde, pakar mikroba dari Klinik Universitas Eppendorf telah berhasil mengungkapkan uraian kode genetic bakteri tersebut yaitu EHEC 0104. Bakteri tersebut memiliki gen yang memproduksi racun dan zat kimia lain yang membantu mengkolonisasi lambung. Bakteri tersebut menyebabkan komplikasi yang mematikan berupa haemolytic-uremic syndrome, yaitu gangguan berat terhadap ginjal yang merusak sel darah merah dan mempengaruhi sistem syaraf pusat. Secara umum sasarannya wanita muda, seringkali wanita usia lanjutpun menjadi korbannya. E.coli yang menjadi penyebab epidemic tersebut tergolong sangat ganas dari galur Virulent Entero Haemorrhagic E.coli (EHEC), dengan gejala perut kejang, diarrhea, demam, muntah-muntah. WHO telah menerbitkan beberapa rekomendasi untuk membendung menjalarnya wabah foodborne infection E.coli tersebut, diantaranya dihimbau untuk memisahkan bahan mentah dari yang matang, serta selalu mencuci bahan mentah dengan baik sebelum dikonsumsi, juga mencuci tangan dengan bersih sebelum menyantap makanan. Dalam menanggapi timbulnya wabah serangan E.coli EHEC yang sangat toxic dan virulent tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia menginstruksikan agar seluruh airport dan seaport selalu dalam keadaan siaga dan perlu melakukan extra precaution, agar para pejabat setempat segera melaporkan bila ada penumpang yang sakit dan memperlihatkan gejala diare berdarah. Menteri Pertama Negara Bagian Lower-Saxony Jerman, menyatakan kecambah (bean sprout) dicurigai sebagai penyebab mewabahnya bakteri E.coli (EHEC), meskipun belum ada bukti pasti. Alasan tersebut didasarkan bahwa semua korban (22 orang) meninggal di Jerman, kecuali sorang yang meninggal di Swedia. Hasil uji awal terhadap produsen

kecambah di luar kota Lueneburg, memperlihatkan adanya kontaminasi EHEC. Produsen tersebut menghasilkan kacang dari berbagai jenis, termasuk biji selada dan kacang hijau. Dua orang karyawannya (wanita) mengalami diare dan salah satunya di diagnose terkontaminasi EHEC. Kecambah secara alami tumbuh dengan baik pada suhu 37 derajat celcius, yang merupakan suhu ideal bagi semua jenis bakteri. Hasil produksi kecambah dikirim langsung atau melalui pedagang ke restoran di Hamburg yaitu Schleswig-Holstein, Mecklenburg-Western Pomerania, dan Lower Saxony. 6