PUSAT REHABILITASI TRAUMA DI PIDIE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM

dokumen-dokumen yang mirip
TIPIKAL & JENIS KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA?

Luas Penggunaan Lahan Pertanian Bukan Sawah Menurut Kabupaten/Kota (hektar)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Penduduk Laki Laki dan Wanita Usia 15 Tahun Ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama, (ribu orang)

TSUNAMI MEMORIAL PARK BANDA ACEH - NAD BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

PRODUKSI BERAS PROVINSI ACEH HASIL INDUSTRI PENGGILINGAN PADI JAN APR 2012

SKRIPSI ANALISIS SPASIAL KASUS MALARIA DI KELURAHAN PAYA SEUNARA KECAMATAN SUKAKARYA KOTA SABANG PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2008

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 29TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Pengadaan Proyek. Proyek yang diadakan adalah Rumah Sakit Anak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. JUDUL: Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa melalui Psikoterapi Islam dengan Pendekatan Arsitektur Islami.

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA RESMI STATISTIK

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Banyak wilayah-wilayah yang masih tertinggal dalam pembangunan.

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

I. PENDAHULUAN. Jumlah Desa Rusak Tidak Total Kabupaten/Kota

Bab I PENDAHULUAN AUTISM CARE CENTER

Pemulihan dan Peningkatan Kesejahteraan Anak dan Perempuan

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

Tugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan Menurut Kelompok Usia

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Khusus Kanker di Jakarta 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I 1

Analisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g. T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjelang pergantian tahun 2004, Indonesia dirundung bencana. Setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perancangan Interior Panti Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. I.1. JUDUL LEMBAGA PEMASYARAKATAN Yang Berorientasi Kepada Pembentukan Suasana Pendukung Proses Rehabilitasi Narapidana

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Gempa bumi, tsunami dan letusan gunung api merupakan refleksi fenomena

Tugas Akhir 138 Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan penyalangunaan narkoba di Indonesia telah menjadi ancaman

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Cincin Api Pasifik/ Ring of Fire. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak

BAB IV KRSIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1.a Peta jalur peredaran narkoba Sumber :

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. yang biasa disebut dengaan istilah mengugurkan kandungan. Aborsi

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Angka kesakitan dan rata-rata lama sakit KAB./KOTA ADMINISTRASI KAB ADMINISTRATIF

HASIL SENSUS PERTANIAN 2013 PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA)

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah salah satu masalah kesehatan yang masih. banyak ditemukan di setiap negara. Salah satunya adalah negara

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan minuman internasional dan digemari oleh bangsa-bangsa di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian dan perkebunan memegang peranan penting dan

Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa (Podes) 2014

DESI HARTIKA KELAS XII MIPA

Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo BAB I PENDAHULUAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN NASIONAL PMI DI SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Rumah Sakit Jiwa Dengan Pendekatan Konsep Hijab di Karanganyar.

POTRET BELANJA PUBLIK ACEH TENGAH TAHUN Public Expenditure Analysis & Capacity Strengthening Program (PECAPP) Takengon, 19 Desember 2013

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera utara

EVALUASI PROGRAM KB NASIONAL TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah pembangunan ekonomi bukanlah persoalan baru dalam

V. DESKRIPSI PROVINSI ACEH Keadaan Geografis dan Wilayah Administrasi

Bab 1. Pendahuluan. fitrah yang lebih mulia dan bagi umat muslim yang menjaga kesehatannya adalah

I.1 Latar Belakang. 1 Walhi, Menari di Republik Bencana: Indonesia Belum Juga Waspada. 30 Januari

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang besar. Bencana yang datang dapat disebabkan oleh faktor alam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan (Tim Penyusun Kamus, 1988: 758 ). Geriatri berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Usia Harapan Hidup Indonesia

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA PARIPURNA

PETA PENCAPAIAN PB TERHADAP PPM PB PER KAB/KOTA S/D NOPEMBER 2008

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan rangkaian ribuan pulau di sekitar khatulistiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha bangkit untuk menata kembali kehidupan, dengan tertatih. Di antara

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

menyiratkan secara jelas tentang perubahan paradigma penanggulangan bencana dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

QANUN ACEH NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG ACEH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

Transkripsi:

PUSAT REHABILITASI TRAUMA DI PIDIE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM ALAM SEBAGAI ACUAN DESAIN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Trauma di Pidie 1.1.1 Latar Belakang Trauma Konflik di Pidie Masih lekat dalam kenangan kita bagaimana konflik dan bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mampu memporak porandakan Provinsi yang terkenal dengan nama tanah rencong tersebut. Konflik yang telah terjadi selama ini bukan hanya sudah memakan banyak korban jiwa tetapi bagi rakyat Aceh sendiri kebebasan mereka, hubungan dengan dunia luar dan kehidupan yang damai telah direnggut oleh peperangan. Hal ini tentu saja memicu trauma bukan hanya pada orang-orang yang merasakan langsung peristiwa tersebut; akan tetapi juga orang-orang yang menjadi saksi mata, termasuk juga anak-anak. Konflik yang terjadi di NAD sendiri sudah berlangsung sejak tahun 1976. Konflik yang di cetuskan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) demi lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini telah menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa. Belum lagi terhitung warga sipil yang menjadi korban pelanggaran HAM yang dilakukan oleh tentara Republik Indonesia sendiri. (WIKIPEDIA, 2008). Kabupaten Pidie yang dianggap sebagai daerah pusat pemerintahan GAM, dengan luas daerah 4.160,55 km² dan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 124,71 jiwa/km², merupakan daerah yang memiliki kasus pelangaran HAM terbesar di Aceh. Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 1

Jumlah 544 219 54 230 15 1066 Tabel 1.1.1.a Sumber data: Koalisi NGO HAM Aceh 26 Oktober 2001 TABEL: DATA KORBAN KASUS PELANGGARAN HAM DI ACEH BULAN JANUARI 2002 Kabupat en Aceh Besar Aceh Selatan TABEL: DATA KORBAN KASUS PELANGGARAN HAM DI ACEH PERIODE BULAN 11 APRIL - 31 SEPTEMBER 2001 Lokasi/ kabupaten Pembunuhan diluar prosedur hukum Penangkapan / penahanan sewenangwenang Penghilangan paksa Penyiksaan Kekerasan terhadap perempuan Jum lah Aceh timur 47 8 106 106 15 193 Aceh utara/ 188 46 10 37 0 212 jeumpa Aceh barat 31 20 1 16 0 66 Aceh 184 0 1 18 0 217 tengah Aceh 48 36 4 18 0 101 selatan/ singkil Pidie 69 63 12 29 0 170 Aceh besar 48 46 2 6 0 102 dan Banda Aceh Pembunuhakapakasaarkosa- Penang- Penculi- Penyik- Pemean Kontak Peng- Jumlah senjata granat- an 7 0 3 1 0 4 0 15 10 1 0 9 0 1 0 21 Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 2

Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 Tabel 1.1.1.b Singkil Aceh 2 0 2 0 0 0 0 4 Tengah Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 Tenggara Aceh 3 0 0 1 0 3 0 7 Timur Aceh 10 2 2 0 0 4 4 22 Utara Banda 0 0 0 0 0 0 0 0 Aceh Pidie 15 2 0 1 0 19 2 39 Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 47 5 7 12 0 31 6 108 Tabel 1.1.1.b Sumber data: Koalisi NGO HAM Aceh 3 Februari 2002 1.1.2 Latar Belakang Trauma Bencana Gempa dan Tsunami di Pidie Sedangkan bencana Gempa dan Tsunami yang disebut-sebut sebagai titik pemicu perjanjian damai Aceh juga telah memakan banyak korban jiwa dengan skala bencana internasional. Bukan hanya bencana Gempa dan Tsunami yang mengguncang kuat mental rakyat Aceh tetapi juga pengalaman pasca bencana Gempa dan Tsunami tersebut; pengalaman trauma di mana mereka belum mendapatkan kejelasan hidup selama di pengungsian. TABEL: DATA KORBAN TSUNAMI DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Daerah Penduduk Wafat Pengungsi 01. Kota Banda Aceh 269.091 78.417 40.331 02. Kab. Aceh Besar 306.718 58 108.747 03. Kab. Sabang 27.447 18 5.527 04. Kab. Pidie 517.452 4.646 38.697 05. Kab. Bireun 350.964 1.488 17.041 06. Kab. Aceh Utara 395.800 2.217 28.113 Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 3

07. Kab. Lhokseumawe 156.478 394 16.412 08. Kab. Aceh Timur 253.151 224 16.160 09. Kab. Langsa 141.138 0 2.806 10. Kab. Aceh Tamiang 238.718 0 800 11. Kab. Aceh Jaya 111.671 19.661 40.382 12. Kab. Aceh Barat 97.523 11.830 29.201 13. Kab. Nagan Raya 152.748 493 9.964 14. Kab. Aceh Barat Daya 153.411 835 113.964 15. Kab. Aceh Selatan 167.052 6 5.634 16. Kab. Simeuleu 76.629 22 15.551 17. Kab. Aceh Singkil 174.007 73-18. Kab. Aceh Tengah 158.641 192 4.005 19. Kab. Aceh Tenggara 168.034 26-20. Kab. Gayo Lues 67.514 27-21. Kab. Bener Meriah 120.000 36 1.204 Pengungsi NAD di Medan - - 20.986 Pengungsi NAD di Jakarta - - 1.401 Jumlah total 4.104.187 173.741 394.539 Tabel 1.1.2. Sumber data: Bakornas PBP - Depkes - Depsos -Media Center Lembaga Informasi Nasional (LIN), Updated Senin, 31 Januari 2005, Pukul 17.00 WIB 1.2 Dampak Traumatis Konflik dan Bencana Gempa dan Tsunami Data di atas sedikit banyak menunjukkan penderitaan yang harus ditanggung oleh rakyat Aceh selama ini. Walaupun Aceh sudah dinyatakan pulih tetapi tentunya rasa trauma masih akan terus membekap di dada mereka. Bagi anak-anak sendiri trauma bukan hanya menyisakan rasa takut tetapi juga rasa dendam yang didapat dari perang. Beberapa kasus di Pidie anak-anak dari veteran tentara GAM diajarkan berperang untuk membalas dendam orangtua mereka. Belum lagi jika orang tua mereka gugur dalam peperangan tersebut; maka membalas dendam adalah tanggung jawab yang harus mereka emban di kemudian hari. Dari data kuestioner yang diedarkan Koran Serambi edisi 21 juni 2006 menyimpulkan bahwa dari 50 orang anak antara usia 8-16 tahun di Aceh; 14 Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 4

diantaranya mengerti banyak tentang penggunaan senjata api. Hal ini membuktikan bahwa mereka pernah mendapatkan pelajaran tentang penggunaan senjata. Gambar 1.2 a : Anak-anak Aceh yang akrab dengan senjata Sumber data : Koran Serambi, Anak miet GAM. Serambi, Nanggroe Aceh Darussalam, edisi 21 juni 2006 Gambar 1.2 b : Latihan tentara GAM melibatkan ayah dan anak remaja mereka Sumber data : Koran Serambi, Anak miet GAM. Serambi, Nanggroe Aceh Darussalam, edisi 21 juni 2006 Apabila tidak segera ditanggulangi hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada tumbuh kembang anak-anak tersebut. Dari data Klinik Jiwa DR. Wardoyo (2006), menunjukkan bahwa dampak yang diakibatkan oleh konflik dan bencana Tsunami pada anak dan orang dewasa di Pidie; dari beberapa kasus yang berbeda adalah di antaranya: rasa takut yang berlebihan, menutup diri dalam pergaulan, anak menjadi hiperaktif, cenderung berbuat kasar, memiliki jiwa pemberontak, sulit untuk mandiri. Dan beberapa kasus yang lain menunjukan rasa trauma sudah mengganggu fisik mereka; seperti tidak punya selera makan, enggan ke luar rumah dan sebagainya. 1.3 Penanganan Korban Trauma Selama Ini Direktori PeaceBuilding Indonesia (2006), menyebutkan bahwa di Indonesia sudah ada 87 organisasi kemanusiaan yang menangani pendampingan korban trauma. Di Nanggroe Aceh Darussalam sendiri sudah banyak dilakukan Rehabilitasi-rehabilitasi dibidang trauma mental; baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Akan tetapi sayangnya usaha rehabilitasi seperti ini kurang didukung oleh sarana prasarana yang memadai. Selain itu Rehabilitasi Trauma yang Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 5

selama ini dilakukan tidak terpusat dan terkesan berjalan sendiri-sendiri. Karenanya penulis merasa sangat dibutuhkan sebuah wadah yang berfungsi untuk membantu mengatasi persoalan-persoalan tersebut. Sebelum bantuan Rehabilitasi dari LSM dan Bantuan pemerintahan pasca bencana gempa dan Tsunami datang, penanganan korban trauma selama ini dipusatkan di Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh. Hal ini sangat disayangkan mengingat status korban trauma yang mau tidak mau harus disamakan dengan penderita sakit jiwa membuat korban trauma enggan untuk berobat ke RSJ tersebut. Sedangkan di Pidie hanya mengandalkan Klinik Jiwa DR. Wardoyo yang hanya melayani pasien rawat jalan dan status pasiennya tidak berbeda dengan RSJ Banda Aceh. Saat ini PEMDA Pidie sendiri belum mempunyai data lengkap mengenai korban trauma konflik dan Tsunami. Karena secara penanganannya sendiri masih terpencarpencar. Berdasarkan data PEMDA Pidie (2007), Dari 28 LSM dan Badan Bantuan Pemerintahan Pasca Bencana Gempa Dan Tsumani di Pidie, 8 diantaranya bergerak khusus di bidang Rehabilitasi Trauma. Data terakhir tanggal 19 Januari 2007, LSM Save the Children di bagian Trauma Healing sudah menerima 132 pasien anak rawat jalan dan 59 pasien anak rawat inap, serta 92 pasien dewasa rawat jalan. Dari MSF France sudah menerima 170 pasien anak dan 75 pasien dewasa program kelas Trauma Healing Reguler. Data NRC CARDI sudah menerima 64 pasien anak dan MSF Belgia sudah menerima 60 pasien anak dan 18 pasien dewasa program kelas Trauma Healing Reguler. Sedangkan data dari Red Cross Prancis, Jerman, Italy, dan Afrika sudah melayani 709 pasien korban trauma. Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam; diharapkan bisa mewadahi setiap jenis kegiatan rehabilitasi mental korban, agar mereka bisa menjalani aktivitas selayaknya masyarakat normal lainnya. Pusat Rehabilitasi Trauma di Nanggroe Aceh Darussalam diperuntukan bagi korban trauma dari semua usia dan golongan. Pusat Rehabilitasi Trauma di Nanggroe Aceh Darussalam melayani rawat jalan serta kelas non reguler bagi penderita trauma ringan, dan rawat inap serta kelas reguler bagi penderita trauma berat yang disebut Traumatized ( pengalaman trauma yang dialami begitu membekas sehingga menggangu kehidupan sehari-hari). Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 6

Selain itu ada juga lapangan senam kesegaran jasmani dan taman bermain untuk penyegaran yang dibuka bagi khalayak umum. Dengan demikian Pusat Rehabilitasi Trauma di Nanggroe Aceh Darussalam bukan hanya berfungsi sebagai tempat menyembuhkan trauma yang dialami oleh masyakakat Aceh; tetapi juga tempat untuk mengembalikan kebahagiaan masa kecil dan kedamaian mereka yang telah direnggut oleh peperangan. 1.4 Rumusan Masalah Bagaimana merancang Pusat Rehabilitasi Trauma yang bisa mewadahi kegiatan penanggulangan trauma konflik dan Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam yang selama ini masih terkesan terpencar-pencar penangannya, agar penangannya lebih terpusat dan tidak berlarut-larut; dengan mengaplikasikan konsep alam sebagai acuan desain. 1.5 Tujuan Merancang gedung Pusat Rehabilitasi Trauma yang bisa mewadahi kegiatan penanggulangan trauma konflik dan Tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam secara terpusat, dengan mengaplikasikan konsep alam sebagai acuan desain. 1.6 Sasaran - Melakukan studi tentang Pidie Nanggroe Aceh Darussalam. - Melakukan studi tentang penanggulangan trauma. - Melakukan studi tentang konsep alam. - Melakukan studi tentang Pusat Rehabilitasi Trauma yang mengacu pada bangunan panti rehabilitasi mental. 1.7 Lingkup Pembahasan - Studi tentang Pidie Nanggroe Aceh Darussalam dibatasi pada latar belakang penyebab trauma dan jumlah penderita trauma di Nanggroe Aceh Darussalam. - Studi tentang penanggulangan trauma dibatasi pada penanggulangan secara psikologis. Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 7

- Studi tentang kosep alam dibatasi pada penggunaan material, pergerakan, pencahayaan alami, pemanfaatan tanaman dan kontur. - Studi tentang pusat Rehabilitasi trauma yang mengacu pada konsep alam dibatasi pada efek konsep alam terhadap upaya rehabilitasi. 1.8 Metode Penelitian 1.8.1 Metode Mencari Data - Wawancara Ditujukan pada para psikolog, dokter jiwa, pengurus pusat rehabilitasi dan pengurus Pusat Rehabilitasi dan pengurus pengurus Rumah Sakit. - Kuesioner Diberikan pada pasien dan pengunjung Panti Rehabilitasi dan Rumah Sakit. - Observasi Pengamatan langsung pada penghuni, pekerja dan pengunjung Panti Rehabilitasi maupun Rumah Sakit. - Studi pustaka dan literatur Mempelajari buku-buku tentang Psikologi trauma, penanganan trauma, Pusat Rehabilitasi, konsep alam pada bangunan. - Studi banding Melihat langsung bangunan Pusat Rehabilitasi yang ada di Yogyakarta serta di Pustaka. 1.8.2 Metode Analisis Data - Kuantitatif : Misalnya : 1. Jumlah korban konflik dan Tsunami di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam. 2. Jumlah penanganan trauma di Pidie. 3. Jumlah penderita trauma yang terdata. - Kualitatif : Misalnya : Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 8

1. Dari jumlah korban konflik dan Tsunami di Pidie bisa ditentukan ukuran / kapasitas yang dapat mewadahi korban trauma. 2. Dari jumlah penanganan trauma di Pidie bisa ditentukan kualitas dan fasilitas gedung Pusat Rehabilitasi. 1.9 Metode Perancangan Menggunakan prinsip-prinsip perancangan dari, misalnya : - Prinsip-prinsip panti rehabilitasi dan rumah sakit serta kelas dan ruang perawatan milik badan-badan bantuan yang bergerak dibidang rehabilitasi mental di Nanggroe Aceh Darussalam. - Prinsip-prinsip konsep alam pada bangunan dan jalan. - Prinsip-prinsip psikologi alam pada manusia. Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 9

1.10 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan melalui sebuah analisa pemikiran dari bab 1 hingga bab 5 dirangkum dalam bagan berikut : Banyaknya korban trauma akibat bencana alam dan konflik khususnya di NAD, memerlukan suatu penanganan khusus untuk para korban trauma. Keprihatinan terhadap berlarutnya penanganan atas korban trauma di NAD yang bisa berdampak pada kerusakan permanen atas kejiwaan dan fisik mereka serta dampak buruk pada interaksi mereka di masyarakat. Konsep alam yang bisa bermanfaat dalam proses pengobatan korban trauma. Latar belakang masalah Belum adanya Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam sebagai lingkungan binaan yang terapetik melalui pengobatan medis, psikologis, dan spiritual, dengan memanfaatkan potensi alam, dengan arsitektur dalam konteks lingkungan alam. Data arsitektural dan non arsitektural Analisa makro : o Pemilihan lokasi o Lingkungan alam sebagai lingkungan terapi Elemen alam dan karakter pengguna sebagai faktor Analisa mikro : o Perencanaan tapak o Pengungkapan karakteristik ruang melalui pendekatan pelaku kegiatan pengguna fasilitas rehabilitasi o Rencana kegiatan dan kebutuhan ruang o Besaran ruang dan sirkulasi Fasilitas rehabilitasi korban trauma dengan lingkungan binaan yang terapetik. Bagan 1.10 : Analisa pemikiran sistematika penulisan Sumber data : Analisa penulis Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 10

Bab I PENDAHULUAN - Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN UMUM TRAUMA DAN REHABILITASI - Mengungkapkan potensi kebutuhan masyarakat Aceh terutama di Pidie akan sebuah Pusat Rehabilitasi trauma; serta mengungkapkan segala fasilitas perbaikan trauma yang sudah ada. Bab III TINJAUAN PENGARUH ALAM TERHADAP TERAPI PERILAKU MANUSIA - Mengungkapkan desain requirement gedung pusat rehabilitasi, panti rehabilitasi dan rumah sakit. Mengungkapkan teori-teori konsep alam yang dapat diterapkan pada bangunan, contoh desain bangunan-bangunan yang menerapkan konsep alam, serta teori-teori pengaruh konsep alam pada psikologis manusia. Bab IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI TRAUMA DI ACEH - Mengungkapkan proses untuk menemukan ide ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode metode psikologi yang diaplikasikan pada lokasi pantai di Pidie. Contohnya sebuah Pusat Rehabilitasi membutuhkan tempat yang bisa mendukung upaya rehabilitasi di dalamnya. Kondisi lingkungan pantai yang bersih dan alami, pemandangan yang indah, kondisi alam perbukitan yang berguna untuk kegiatan lintas alam, serta bunyi deburan ombak yang menghantam karang yang secara psikologis dapat membantu proses terapi penyembuhan. Bab V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI TRAUMA DI PIDIE - Mengungkapkan konsep-konsep yang akan di Transformasikan ke dalam rancangan fisik arsitektural. Contohnya konsep alam seperti pergerakan alam, penggunaan material alam, pencahayaan alami, pemanfaatan tanaman dan kontur. Sebuah jalan dengan kountur mendaki sebelum mencapai bangunan merupakan konsep dari pergerakan jalan menuju ke puncak bukit. Pusat Rehabilitasi Trauma di Pidie Nanggroe Aceh Darussalam 11