ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3

dokumen-dokumen yang mirip
ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY DENGAN FUNGSI HAMBATAN EKSPONENSIAL-NEGATIF DI KOTA SURAKARTA

Syafi i Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY DENGAN FUNGSI HAMBATAN TANNER DI KOTA SURAKARTA

Syafi i Dosen Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271)

W U L A N S E P T I Y A N I N I M. I

E L F A M O N I C A Z A D A N I M. I

ESTIMASI DISTRIBUSI PERJALANAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2025 MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN ( MAT ) KOTA SURAKARTA TAHUN 2025 Origin-Destination Matrices ( OD Matrix ) Estimation of Surakarta City in 2025

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Z U L I A S T R I A N I M. I

ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK PUSAT KOTA MALALAYANG DAN TRAYEK PUSAT KOTA KAROMBASAN)

PENGARUH JALAN TOL SOLO-KERTOSONO DAN SOLO- SEMARANG TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA SURAKARTA

A L F I A N I Y O G A T U R I D A I S N A I N I N I M I

STUDI PEMODELAN TRANSPORTASI DI RUAS JALAN NGINDEN AKIBAT JALAN MERR II-C ( SEGMEN KEDUNG BARUK SEMOLOWARU ) SURABAYA TUGAS AKHIR

Penentuan Koefisien Hambatan β Asal Tujuan Transportasi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Konsep Pemodelan. Model adalah alat bantu atau media yang dapat digunakan untuk

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE TRIP ASSIGMENT (PEMBEBANAN PERJALANAN) DALAM PEMODELAN TRANSPORTASI FOUR STEP MODEL

ESTIMASI MATRIK INFORMASI LALU LINTAS MODEL GRAVITY ASAL TUJUAN ANGKUTAN PRIBADI-UMUM

ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN PERJALANAN DARI DATA LALULINTAS DENGAN METODE GRADIENT (278T)

I. PENDAHULUAN. Perkotaan yang mengalami perkembangan selalu menghadapi permasalahan

ESTIMASI MATRIKS ASAL-TUJUAN PERJALANAN DENGAN MODEL GRAVITY BATASAN BANGKITAN PERGERAKAN (Studi Kasus Kota Surakarta)

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

B E T T Y O N E W I L L I A M N I M I

ANALISIS KEBUTUHAN PENANGANAN JARINGAN JALAN DI WILAYAH KABUPATEN PRINGSEWU BERBASIS TINGKAT PELAYANAN. Andytia Pratiwi 1)

METODOLOGI PENELITIAN. Suatu analisis dalam penelitian membutuhkan suatu tahapan perencanaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

Kuliah Pertemuan Ke-6 MODEL SINTETIS DISTRIBUSI PERJALANAN. Sub Topik : Model Gravitasi (Kalibrasi Model) Model Sintetik Lainnya

Y A N I N D A A. M N I M I

Simulasi Pemodelan Transportasi pada Jaringan Jalan Menggunakan Aplikasi Saturn

ABSTRAK. Kata kunci : Distribusi perjalanan, trip assignment, software Visum versi 15

A N T O N W A H Y U D I N I M. I

PEMILIHAN RUTE PERJALANAN

BAB III METODOLOGI 3.1 ALUR PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem transportasi dapat diartikan sebagai bentuk keterkaitan dan keterikatan

MANAJEMEN REKAYASA LALU LINTAS AKIBAT PENGOPERASIAN BANDAR UDARA NOTOHADINEGORO JEMBER

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (STUDI KASUS DI WILAYAH SURAKARTA)

P A M U K O A D I T Y A R A H M A N N I M. I

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perjalanan merupakan suatu kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap

III. METODE PENELITIAN. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilayah Kabupaten

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta )

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (Studi Kasus Di Wilayah Surakarta)

Analisis Pembentukan MAT Pada Jaringan Sederhana Menggunakan Program Lazarus. Esty Handayani 1) Rahayu Sulistiyorini 2) Ahmad Zakaria 3)

PENGARUH JUMLAH DAN KESALAHAN DATA ARUS LALU LINTAS TERHADAP AKURASI ESTIMASI MATRIKS ASAL TUJUAN (MAT) MENGGUNAKAN DATA ARUS LALU LINTAS

PERKIRAAN DISTRIBUSI PERGERAKAN PENUMPANG DI PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN ASAL TUJUAN TRANSPORTASI NASIONAL

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

STUDI PEMBEBANAN SISTEM JARINGAN JALAN TRANSPORTASI BARANG JALAN RAYA BERDASARKAN DISTRIBUSI PERGERAKAN BARANG KOMODITAS INTERNAL REGIONAL

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS JALAN (STUDI KASUS: JL. P. KEMERDEKAAN DEKAT MTOS JEMBATAN TELLO)

1.1 Latar Belakang Masalah

W I N N Y N O V A L I N A N I M. I

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T)

BAB V ANALISIS DATA 5.1 UMUM

Juang Akbardin. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudi No.207 Bandung

PERENCANAAN TRANSPORTASI

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN PANDAAN-GEMPOL SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA JALAN TOL

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

PEMILIHAN MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN, DAN KERAPATAN JALAN DALAM KOTA (Studi kasus: Jalan Ahmad Yani, Denpasar)

KAJIAN PERSEBARAN LALU LINTAS KAWASAN JALAN SEMERU DAN JALAN KAWI ATAS KOTA MALANG

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH (261T)

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota sebagai perwujudan aktivitas manusia senantiasa mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

PENGARUH PEMBUKAAN JALAN RUAS WAMENA- KARUBAGA-MULIA TERHADAP LALU LINTAS DAN PERKERASAN DI JALAN ARTERI DI KOTA WAMENA

PENGARUH KARAKTERISTIK JALAN DAN TATA GUNA LAHAN PADA PENENTUAN KAPASITAS JALAN STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

ANALISIS JARINGAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM EMME/2 DAN ENIF (Studi Kasus : Simpang Jalan Tol Jalan Setia Budi, Jatingaleh Semarang)

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

OUTLINES PERKULIAHAN

BAB II TINJAUAN TEORI

TRANSPORTASI SEBAGAI SUATU SISTEM

An Example of Transport Planning Project Lesson Learned from Yogyakarta Transportation Planning Project

KAJIAN DAMPAK SKENARIO PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP KINERJA JARINGAN JALAN KOTA BANDUNG

JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK

Model Hubungan Parameter Lalu Lintas Menggunakan Model Greenshields dan Greenberg

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR

STUDI ANALISIS HUBUNGAN, KECEPATAN, VOLUME, DAN KEPADATAN DI JALAN MERDEKA KABUPATEN GARUT DENGAN METODE GREENSHIELDS

SIMPOSIUM V FORUM STUDI TRANSPORTASI ANTAR PERGURUAN TINGGI Kampus Depok UI, 16 Oktober 2002

ANALISIS KINERJARUAS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN JATI - PADANG

ANALISIS KINERJA JARINGAN JALAN SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN JALAN MARGONDA CINERE, DEPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

KARAKTERISTIK TRANSPORTASI KABUPATEN BANYUASIN, DAERAH PENYANGGA KOTA PALEMBANG

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

A Y U S U S I L A W A T I N I M I

ELLYTA RUSIANA NIM I

PEMBUATAN PROGRAM BANTU KOMPUTER UNTUK PERHITUNGAN TRAFFIC ASSIGNMENT DENGAN RUMUS COST FUNCTION DAVIDSON (MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.

KALIBRASI MODEL SEBARAN PERGERAKAN (GRAVITY MODEL) MENGGUNAKAN ADD-IN MICROSOFT EXCEL (SOLVER) Rudy Setiawan 1

PENGARUH PEMBANGUNAN PALANGKARAYA MALL (PALMA) TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI BUNDARAN BESAR PALANGKARAYA

Teknika; Vol: 2, No: 4, September 2012 ISSN:

Transkripsi:

ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN DARI DATA LALU LINTAS DENGAN METODE ESTIMASI INFERENSI BAYESIAN MENGGUNAKAN PIRANTI LUNAK EMME/3 (Studi Kasus Kota Surakarta) Wulan Septiyani Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) 647069 wulanseptiyani00@gmail.com Syafi i Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) 647069 syafii@uns.ac.id; syafii_hn@yahoo.com Slamet Jauhari Legowo Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta Telp. (0271) 647069 slametlegowo@gmail.com Abstract Transportation problems can be overcome by good transportation planning. One of the planning is done is to describe the pattern of movement using origin-destination matrix. This research was conducted in Surakarta by dividing Surakarta into 65 zones with 51 internal zones and 14 external zones. Gravity Model with generation and attraction constraint movement is used to estimate O-D Matrix. EMME/3 is used to estimate and assign the new O-D Matrix. The assignment method that used to assign traffic count into network is User Equilibrium assignment method. β value is calculated with Bayesian Inference method (tanner barrier function) using software Matlab. The result of the calculation of β value is -0,00034. The result of the calculation total number of estimation of Surakarta s movement in 2015 by using EMME/3 is 47549 pcu/hour with level of validation (R 2 ) is 0,803. Keywords: O-D Matrix, EMME/3, Matlab Abstrak Permasalahan transportasi dapat teratasi jika ada perencanaan transportasi yang baik. Salah satu perencanaan yang dilakukan adalah dengan menggambarkan pola pergerakan menggunakan matrik asal tujuan (MAT). Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta dengan membagi Surakarta menjadi 65 zona yaitu 51 zona internal dan 14 zona eksternal. Model yang dipakai untuk mengestimasi MAT menggunakan model Gravity dengan batasan bangkitan dan tarikan. Dalam membuat matrik baru serta pembebanannya menggunakan aplikasi EMME/3. Metode pembebanan yang digunakan untuk membebankan hasil arus lalu lintas ke jaringan jalan menggunakan metode pembebanan User Equilibrium. Dalam mencari nilai β dilakukan dengan menggunakan metode Inferensi Bayesian dengan aplikasi Matlab dan fungsi hambatan yang dipakai adalah Tanner. Besarnya nilai parameter β yang diperoleh dari aplikasi software Matlab adalah -0,00034. Hasil perhitungan dengan bantuan EMME/3, diperoleh total jumlah estimasi pergerakan kota Surakarta pada tahun 2015 adalah 47549 smp/jam dengan tingkat validasi (R 2 ) yang didapatkan sebesar 0,803. Kata kunci : MAT, EMME/3, Matlab PENDAHULUAN Surakarta merupakan salah satu kota yang berada di wilayah Propinsi Jawa Tengah bagian selatan. Dilihat dari letak geografisnya, Kota Surakarta sendiri merupakan kota penyangga dari daerah sekitarnya seperti Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar dan Wonogiri, dimana daerah daerah tersebut secara tidak langsung perkembangannya dipengaruhi oleh aktivitas Kota Surakarta. Hal ini tentu akan menimbulkan peningkatan

kebutuhan pergerakan masyarakatnya. Jika kebutuhan akan pergerakan terus meningkat maka permasalahan transportasi akan timbul, seperti terjadi kemacetan, polusi suara dan udara, kecelakaan, tundaan, dan berbagai masalah keselamatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuat perancanaan transportasi yang baik, manajemen pengaturan lalu lintas yang baik, dan memahami pola pergerakan. Dalam ilmu perencanaan dan pemodelan transportasi terdapat empat tahap pemodelan transportasi yang sering digunakan; yaitu bangkitan dan tarikan pergerakan (trip generation), distribusi pergerakan lalu lintas (trip distribution), pemilihan moda (modal choice/modal split), pembebanan lalu lintas (trip assignment). Tahap pemodelan yang memperkirakan sebaran pergerakan yang meninggalkan suatu zona atau yang menuju suatu zona adalah distribusi pergerakan lalu lintas (trip distribution). Distribusi pergerakan ini yang dapat dipresentasikan dalam bentuk garis keinginan (desire line) atau dalam bentuk Matrik Asal Tujuan (MAT). Tamin (1997) menulis bahwa MAT adalah matrik berdimensi dua yang berisi informasi mengenai besarnya pergerakan antar lokasi (zona) di dalam daerah tertentu. Baris merupakan zona asal dan kolom merupakan zona tujuan. Sel matriknya menyatakan besarnya arus pergerakan (kendaraan, penumpang, atau barang) yang bergerak dari zona i ke zona d selama periode waktu tertentu. Dalam penelitian ini untuk mengestimasi MAT digunakan Model Gravity. Dalam proses pengestimasian MAT dengan model Gravity batasan bangkitan dan tarikan (PACGR) dibutuhkan sebuah fungsi hambatan yang di dalamnya terdapat parameter β, nilai parameter β dipergunakan untuk mengetahui besarnya sebaran pergerakan di setiap zona, oleh karena itu kalibrasi nilai parameter β sangat diperlukan dalam proses estimasi MAT. Metode kalibrasi Newton-Raphson adalah metode yang digunakan untuk mengestimasi β (dengan menggunakan fungsi hambatan tanner) yang selanjutnya digunakan dalam perhitungan MAT hasil estimasi. Kalibrasi ini dilakukan dengan proses pengulangan sampai nilai parameter mencapai batas konvergensinya menggunakan bantuan aplikasi software Matlab. Pada penelitian ini, proses pembebanan ke sistem jaringan transportasi menggunakan metode Inferensi Bayesian. Pemodelan yang dilakukan adalah model matematis karena model tersebut paling efektif dan mudah untuk dimengerti untuk mencerminkan secara realita. Proses mengestimasi matrik baru dari prior matrix dan traffic count serta proses pembebanan MAT ke dalam sistem jaringan transportasi menggunakan aplikasi software EMME/3 (Equilibre Multimodal, Multimodal Equilibrium). Kemudian hasil pembebanan matrik tersebut diuji validitasnya dengan cara membandingkan arus lalu lintas hasil pemodelan dengan arus lalu lintas di lapangan (traffic count).. TINJAUAN PUSTAKA Beberapa penelitian sudah dilakukan untuk mengestimasi MAT, khususnya di kota Surakarta. Revi Widyastuti (2007) telah melakukan penelitian tentang estimasi MAT Kota Surakarta dan mencari besarnya koefisien β dengan menggunakan Metode Estimasi

Entropi Maksimum. Hasil yang didapat dari perhitungan dengan bantuan program SATURN adalah: total jumlah pergerakan Kota Surakarta adalah 31690,6 smp/jam dengan nilaiβ = -0,00121, dan tingkat validitas (R 2 ) yang didapatkan adalah sebesar 0,8816. Sedangkan Dewi Nugroho (2007) juga meneliti tentang estimasi MAT dengan menggunakan data lalu lintas yang ada dan menghitung besarnya koefisien β dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil. Hasil perhitungan yang didapat adalah: jumlah total pergerakan Kota Surakarta adalah sebesar 29834,8 smp/jam dengan nilai β -0,00125, sedangkan tingkat validitasnya (R 2 ) sebesar 0,8828. Pada tahun 2013, Alfiyani Y.I. melakukan penelitian untuk mengestimasi Matrik Asal Tujuan dengan Batasan Tarikan Pergerakan dengan Metode Kalibrasi Newton-Raphson di Surakarta. Dalam membuat matrik baru serta pembebanannya, Alfiyani menggunakan aplikasi software EMME/3. Metode pembebanan yang digunakan untuk membebankan hasil arus lalu lintas ke jaringan jalan menggunakan metode pembebanan User Equilibrium, sedangkan uji validasi dengan koefisien Determinasi (R 2 ). Total pergerakan yang didapat dari estimasi EMME/3 adalah 32773,68 smp/jam. Sedangkan dari hasil pemrograman dengan bantuan Lazarus menggunakan Metode Kalibrasi Newton-Raphson, didapat koefisien β = -0,15127. Dan nilai R 2 yang didapatkan adalah 0,8683. Niken Puspitasari (2014) meneliti tentang estimasi MAT perjalanan Kota Surakarta menggunakan Model Gravity dengan Fungsi Hambatan Tanner. Hasil yang diperoleh adalah : jumlah total pergerakan Kota Surakarta 37298,98 smp/jam dengan nilai β 0,0006 dan tingkat validitasnya (R 2 ) sebesar 0,77. Hendarwati Pamungkas (2014) juga melakukan penelitian yang sama menggunakan Model Gravity dengan Fungsi Hambatan Eksponensial Negatif. Hasil penelitian yang didapat adalah : jumlah total pergerakan Kota Surakarta 37298,98 smp/jam dengan nilai β -0,00042 dan tingkat validitasnya (R 2 ) sebesar 0,77. METODE PENELITIAN Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengambil data arus lalu lintas terkini (traffic count) di lokasi penelitian. Pelaksanaan survei dilaksanakan pada jam puncak pagi hari pukul 06.00-08.00 WIB. Pada penelitian ini terdapat 39 titik (25 zona internal dan 14 zona eksternal) yang di survei secara langsung. Setelah dilakukan pengumpulan data kemudian diolah menggunakan pedoman MKJI (1997). Pengumpulan data sekunder pada penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data dari instansi terkait, dalam hal ini adalah instansi Dinas Perhubungan Surakarta. Serta data-data yang dapat diambil dari laporan terdahulu.

Gambar 1 Peta Administrasi Kota Surakarta Pengolahan Data Arus Lalu Lintas Pengolahan data lalu lintas dilakukan dengan urutan pertama mengubah konversi semua jenis satuan kendaraan kedalam bentuk satuan mobil penumpang sesuai dengan ketentuan MKJI 1997, hal ini dilakukan untuk menyamakan satuan dari semua jenis kendaraan yang disurvey pada pengumpulan data. Dilanjutkan menghitung kapasitas jalan berdasarkan tipe jalan, lebar jalan, hambatan samping, lebar bahu jalan, jarak kerb penghalang, serta jumlah penduduk sesuai dengan ketentuan MKJI 1997, dan menghitung waktu tempuh pada saat arus bebas dan arus saat ruas jalan dalam keadaan kapasitas maksimal sesuai dengan ketentuan MKJI 1997. Data-data yang diperoleh ini menjadi data input pada software EMME/3. Perhitungan Matrik Asal Tujuan Hasil Estimasi Matrik asal tujuan hasil estimasi diperoleh dengan urutan pertama adalah memasukkan basis data jaringan jalan yang berupa jenis moda, node, link, koordinat, kapasitas arus, lebar jalan, dan tipe jalan ke dalam program EMME/3 melalui Network Editor setelah basis data jaringan jalan diperoleh, selanjutnya memasukkan matrik awal (prior matrix) dari penelitian terdahulu, dan diperoleh matriks baru, untuk digunakan pada peroses kalibrasi parameter dan dibebankan ke jaringan jalan untuk mendapatkan arus lalulintas hasil pemodelan. Metode Estimasi Inferensi Bayesian Tamin (2000) menyebutkan metode Inferensi Bayesian menggunakan konsep peluang subjektif untuk mengukur tingkat kepercayaan tentang suatu keadaan. Pada metode ini, pertimbangan subjektif berdasarkan intuisi, pengalaman, atau informasi tidak langsung, secara sistematis digabungkan dengan data hasil pengamatan untuk mendapatkan penaksiran tentang keadaan sebenarnya (sebaran posterior). Pendekatan ini mengasumsikan parameter model sebagai peubah acak. Dengan demikian harus ditetapkan

suatu fungsi sebaran yang menggambarkan tingkat kepercayaan parameter yang tidak diketahui. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa metode estimasi Inferensi Bayesian menggabungkan hipotesis yang sudah ada dengan observasi sehingga diperoleh hipotesis yang baru. Jika seseorang percaya 100% hipotesis yang sudah ada dan tidak ada observasi acak, maka hasil yang keluar akan sama dengan hipotesis awal. Bila seseorang tidak percaya 100% hipotesis yang sudah ada, tahap observasi akan berperan penting untuk menghasilkan kesimpulan akhir. = 0,5!"!" 1 Penurunan Model: Persamaan (1), dapat dicapai bila turunan fungsi tujuannya sama dengan nol. Oleh karena itu : $ = % $ &! '. $ ) *0,5. $ $ $ +=0!"!" 2 Persamaan (2) adalah sistem persamaan simultan dengan parameter β yang tidak diketahui. Penyelesaian dengan metode kalibrasi Newton-Raphson dan teknik eliminasi matrik Gauss-Jordan dapat digunakan. Dengan memasukkan nilai parameter β ke persamaan model gravity yaitu : =- / 0 %1 3 β βcid Dimana ( ) f Cid = Cid. e, merupakan fungsi hambatan Tanner, sehingga persamaan model gravity dapat ditulis : =- / 0 1 3& 3&4 56 4 Maka akan diperoleh MAT perjalanan hasil pemodelan dengan metode estimasi Inferensi Bayesian dengan model Gravity. $ = % $ &! '. $ ) *0,5. $ $ $ +=0!"!" 5 Kalibrasi Parameter Beta (β) Proses kalibrasi parameter β dilakukan hingga nilai keduanya mencapai nilai yang konvergen. Metode yang digunakan adalah Metode Kalibrasi Newton Raphson dengan fungsi hambatan Tanner. Fungsi hambatan Tanner digunakan untuk mengetahui berapa

besar pegerakan transportasi yang terjadi di Kota Surakarta dengan memperhitungkan perjalanan yang berasal dari dalam dan luar kota. Proses kalibrasi parameter dilakukan dengan menggunakan bantuan software Matlab. Estimasi Matrik Asal Tujuan Hasil Pemodelan Estimasi MAT 2015 hasil pemodelan dilakukan dengan memasukkan nilai parameter β yang diperoleh dan dengan dibatasi oleh bangkitan dan tarikan pergerakan. Hasil estimasi ini yang akan menjadi gambaran total pergerakan hasil pemodelan. Pembebanan Arus Lalu Lintas ke Jaringan Jalan MAT 2015 hasil pemodelan dapat langsung dibebankan dengan EMME/3 melalui proses assignment. Tahap ini menghasilkan arus lalulintas hasil pembebanan yang selanjutnya akan dibandingkan dengan arus lalulintas hasil pengamatan di lapangan. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan yang ditimbulkan dari arus lalulintas hasil pengamatan dengan arus lalulintas hasil perhitungan. Uji validitas dimaksudkan untuk mencari nilai koefisien determinasi R 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil nilai parameter beta (β) Kalibrasi Newton-Raphson dilakukan dengan mendapatkan Matrik Biaya (Cid) dan Matrik Perjalanan (Tid) hasil dari traffic count. Kalibrasi Newton-Raphson bertujuan untuk mencari nilai parameter β yang merupakan parameter fungsi hambatan (kemudahan atau aksesibilitas) antar zona. Proses kalibrasi dilakukan dengan bantuan software Matlab yang menghasilkan parameter β sebesar -0,00034. Hasil nilai bangkitan dan tarikan wilayah internal dan eksternal Total pergerakan yang terjadi antara MAT tahun 2015 hasil EMME/3 dengan MAT tahun 2015 setelah dimodelkan memiliki nilai yang sama yakni sebesar 47549 smp/jam. Dari estimasi matrik juga dapat dilakukan pengamatan terhadap pergerakan dari setiap zona. Besarnya pergerakan dapat dapat dilihat dalam bentuk desire line/garis keinginan seperti pada Gambar 2. Pada gambar tersebut pergerakan internalnya digambarkan antar kecamatan sehingga terdapat 5 titik pada zona internal. Sedangkan pergerakan eksternal dibagi berdasarkan letak zona yang saling berdekatan, yaitu 4 titik di luar Kota Surakarta. Pergerakan yang tinggi digambarkan dalam garis yang tebal, sedangkan garis tipis digunakan untuk menggambarkan pergerakan yang tidak begitu tinggi.

Gambar 2 Garis Keinginan (Desire Line) Pergerakan Tahun 2015 Hasil Estimasi 4000 Grafik Jumlah Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Pada Zona Internal Jumlah Pergerakan (smp/jam) 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 701 704 707 710 713 716 719 722 725 728 731 734 737 740 743 746 749 Tarikan Bangkitan Zona Gambar 3 Grafik Jumlah Bangkitan dan Tarikan Pergerakan pada Zona Internal Kota Surakarta Tahun 2015

6000 Grafik Jumlah Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Pada Zona Eksternal Jumlah Pergerakan (smp/jam) 5000 4000 3000 2000 1000 0 752 753 754 755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765 Tarikan Bangkitan Zona Gambar 4 Grafik Jumlah Bangkitan dan Tarikan pada Zona Eksternal Kota Surakarta Tahun 2015 Grafik diatas menggambarkan tentang pergerakan yang terjadi pada zona internal dan eksternal. Nilai bangkitann dan tarikan pergerakan di setiap zona sama dengan nilai bangkitan dan tarikan MAT 2015 sebelum dimodelkan. Hal ini dikarenakan batasan yang digunakan untuk pemodelan adalah batasan bangkitan dan tarikan pergerakan. Nilai sebaran yang ada pada setiap zonanya berbeda dengan MAT 2015, tergantung pada nilai β yang dimasukkan pada saat estimasi pemodelan yaitu nilai β sesuai dengan hasil kalibrasi. Pergerakan Antar Zona Gambar 4 Grafik Pergerakan Antar Zona

Dari grafik di atas, digambarkan pola pergerakan yang terjadi pada daerah antar zona. Dalam bentuk persentase, besarnya pola pergerakan antar zona diperoleh sebagai berikut : a. Internal-Internal : 28,76 % b. Internal-Eksternal : 17,99 % c. Eksternal-Internal : 32,28 % d. Eksternal-Eksternal : 12,17 % e. Intrazona : 8,80 % Persentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada pergerakan eksternal ke internal yakni sebesar 32,28 % dengan total pergerakan sebesar 15350 smp/jam. Sedangkan persentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas terendah terjadi pada pergerakan intrazona sebesar 8,80 % dengan total pergerakan sebesar 4185 smp/jam. Uji Validitas Dari tabel perbandingan arus hasil traffic count dengan arus hasil pembebanan, kemudian dilakukan uji validitas dengan menggunakan analisis regresi linier. Nilai koefisien determinasi (R2) dari perbandingan arus hasil traffic count dan arus hasil pembebanan sebesar 0,803 terjadi galat sebesar 0,197. Nilai validitas tergolong dalam kategori sangat tinggi bila dilihat pada pembagian tingkat validitas berdasarkan besar nilai R². Karena hasil penelitian 80,3% memiliki kemiripan dengan pergerakan yang terjadi di ruas jalan pada kenyataan. Galat yang terjadi dapat dipengaruhi oleh keterbatasan jumlah data, dimana jumlah data yang dibutuhkan cukup banyak dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan data tersebut. Gambar 5 Grafik Uji Validitas Volume Lalu Lintas (Menggunakan EMME/3, 2015)

KESIMPULAN Dari hasil penelitian, analisisi dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Nilai parameter β yang merupakan fungsi hambatan yang didapat dari proses Kalibrasi Newton-Raphson dengan bantuan software Matlab sebesar -0,00034. 2. Estimasi matrik asal-tujuan perjalanan dengan Model Gravity Batasan Bangkitan dan Tarikan Pergerakan menghasilkan total pergerakan sebesar 47549 smp/jam. Dalam bentuk persentase, besarnya pola pergerakan antar zona diperoleh sebagai berikut : a. Internal-Internal : 28,76 % b. Internal-Eksternal : 17,99 % c. Eksternal-Internal : 32,28 % d. Eksternal-Eksternal : 12,17 % e. Intrazona : 8,80 % Persentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas tertinggi terjadi pada pergerakan eksternal ke internal yakni sebesar 32,28 % dengan total pergerakan sebesar 15350 smp/jam. Sedangkan persentase besarnya nilai pergerakan arus lalu lintas terendah terjadi pada pergerakan intrazona sebesar 8,80 % dengan total pergerakan sebesar 4185 smp/jam. 3. Perhitungan uji validitas dengan menggunakan koefisien determinasi (R 2 ) didapatkan nilai R 2 untuk perbandingan arus lalu lintas hasil traffic count dengan arus hasil pembebanan matrik ke jaringan jalan sebesar 0,803. Nilai R 2 tersebut masuk dalam kategori validitas sangat tinggi. Karena hasil penelitian 80,3% memiliki kemiripan dengan pergerakan yang terjadi di ruas jalan pada kenyataan. DAFTAR PUSTAKA Alfiyani Yogaturida Isnaini. 2013. Estimasi Matriks Asal Tujuan Denagn Batasan Tarikan Pergerakkan Dengan Metode Kalibrasi Newton-Rhapson Di Surakarta. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Anonim. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum RI. Dewi Nugroho. 2007. Estimasi Matriks Asal Tujuan Dari Data Lalu Lintas Dengan Metode Estimasi Kuadrat Terkecil. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Hendarwati Pamungkas. 2014. Estimasi Matriks Asal Tujuan Perjalanan Menggunakan Model Gravity Dengan Fungsi Hambatan Eksponensial-Negatif Di Kota Surakarta. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Niken Puspitasari. 2014. Estimasi Matriks Asal Tujuan Perjalanan Menggunakan Model Gravity Dengan Fungsi Hambatan Tanner Di Kota Surakarta. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Revi Widyastuti. 2007. Estimasi Matriks Asal Tujuan Dari Data Arus Lalu Lintas Dengan Metode Estimasi Entropi Maksimum. Skripsi. Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Tamin, Ofyar Z. 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi. Bandung: ITB. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi. Bandung: ITB.