ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT

dokumen-dokumen yang mirip
ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

LAPORAN PENDAHULUAN KANKER KULIT

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dari rata-rata nasional (1,4%), yaitu pada urutan tertinggi ke-6 dari 33 provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIAlatihan soal 11.2

Struktur Kulit (Cutaneous Membran) EPIDERMIS DERMIS SUBCUTANEOUS/Hypodermis

Kanker Kulit. Skin Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:

Luka dan Proses Penyembuhannya

Struktur Anatomi Dan Fungsi Kulit Manusia Anatomi Kulit.

BAB I PENDAHULUAN BAB II ISI

KESEHATAN KULIT RAMBUT DAN KUKU

I PENDAHULUAN. 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh

Paryono/Anatomi/Poltekkes Surakarta TUJUAN PEMBELAJARAN :

Sistem Eksresi> Kelas XI IPA 3 SMA Santa Maria Pekanbaru

MODUL PROBLEM BASED LEARNING KELAS REGULER SISTEM INDRA KHUSUS

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

PERAN PRESSURE GARMENT DALAM PENCEGAHAN JARINGAN PARUT HIPERTROFIK PASCA LUKA BAKAR

KULIT SEBAGAI ORGAN PROTEKSI DAN ESTETIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Sebagai pelindung utama tubuh dari kerusakan fisika, kimia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai masa kehidupan pertama ekstrauterin sampai dengan usia 28

- - SISTEM EKSKRESI MANUSIA - - sbl1ekskresi

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

Sistem Ekskresi Manusia

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

1.ANATOMI KULIT Lapisan Epidermis

ASKEP MELANOMA BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

Proses Menua Intrinsik Proses Menua Ekstrinsik

KRIM I M P EMU M TI T H I Bleaching Cream Dra. a N. az a liln i i n w i at a y t,m,. M S. i S. i,. A, p A t p

SISTEM EKSKRESI MANUSIA 2: INTEGUMEN. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Karsinoma sel basal merupakan keganasan kulit. tersering, menempati kira-kira 70% dari semua keganasan

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

2. STRUKTUR RAMBUT. Gambar 1.2 Struktur Rambut Sumber web :

BAB VIII. Fungsi Indera Peraba

FORM UNTUK JURNAL ONLINE. : Does Dimenhydrinate Suppress Skin Prick Test (SPT) Response? A. Preliminary Study of Histamine Skin Test

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

DM à penyakit yang sangat mudah kerja sama menjadi segitiga raja penyakit : DM CVD Stroke

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB II TINJAUAN TEORI

3. Khemoreseptor, berkaitan dgn rasa asam, basa & garam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

ABSTRAK PENGARUH MADU ALAMI SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP KESEHATAN KULIT

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk Indonesia. Tanaman anggur merupakan tanaman tropis bertipe iklim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM EKSKRESI LKS IPA TERPADU -SMP KELAS IX/1 1

Sistem Ekskresi. Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kacang hijau (Phaseolus radiatusl.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk berupa spiral pada

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA KONSEP LUKA

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.1

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

Perawatan Kulit Wajah Manual Pada Kulit Berjerawat (Acne)

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN PIL KONTRASEPSI ORAL KOMBINASI PADA PENGOBATAN AKNE VULGARIS

Manfaat Terapi Ozon Manfaat Terapi Ozon Pengobatan / Terapi alternatif / komplementer diabetes, kanker, stroke, dll

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu proses patofisiologi dengan

Bab SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. kulit rentan mengalami penyakit, salah satu penyakit yang paling berbahaya adalah kanker kulit.

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Paradigma mengenai kanker bagi masyarakat umum. merupakan penyakit yang mengerikan.

TEAM BASED LEARNING MODUL. Diberikan pada Mahasiswa Semester V Fakultas Kedokteran Unhas DISUSUN OLEH :

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juga cukup mahal untuk penanganannnya. Penyebab luka bakar selain karena

Nama : Fitria Intan Beladina NIM: FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2012

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gagal ginjal kronik atau penyakit ginjal tahap akhir adalah

I. PENDAHULUAN. dialami oleh siapa saja dan dapat terjadi dimana saja baik dirumah, tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT 1. Anatomi dan Fisiologi kulit Kulit merupakan bagian tubuh paling luar yang terdiri atas lapisan epidermis, dermis dan subkutis. Epidermis terdiri atas beberapa lapis lagi. Paling atas adalah lapisan tanduk (stratum korneum). Berturut-turut di bawahnya stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basale (terdiri atas sel keratinosit dan melanosit). Adapun lapisan dermis mempunyai dua bagian yaitu pars papilare dan pars retikulare. Lapisan kulit paling bawah adalah subskutis yang dibentuk oleh jaringan lemak. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.selain lapisan-lapisan di atas, kulit juga terdiri atas kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku. Semuanya itu disebut adneksa kulit. Kelenjar kulit terletak di lapisan dermis yang terdiri atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (glandula sebasea). Rambut terdiri atas bagian yang berada di bawah kulit (akar rambut) dan yang di atas kulit (batang rambut). Sedangkan kuku merupakan penebalan lapisan tanduk di ujung-ujung jari tangan dan kaki. ( www.kankerkulit.com diakses 23 desember 2010 ). Kulit merupakan organ yang paling luas permukaan nya yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia. Fungsi kulit : Sebagai proteksi. Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis dan mekanis. Sebagai proteksi rangsangan kimia. Dapat terjadi karena sifat stratum kornium yang impermiabel terhadap berbagaizat kimia dan air. Fungsi absorsi. Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan,dan benda padat tetapi larutan yang mudah menguap mudah di serap begitu juayang larut dalam lemak. Fungsi kulit sebagai pengatur panas. Fungsi ekskresi. Kelenjar kulit mengeluarkan zat zat yang tidak berguna lagi atau zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl dan amoniak. Fungsi persepsi.kulit mengandung ujung ujung syaraf sensorik di dermis dan sub kutis respon terhadap rangsangan panas di perankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin di perankan

oleh dermis perabaan diperan kan oleh papila dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan di perankan oleh epidermis. ( syarifudin,2006 : 314-316 ). Kulit terdiri atas dua lapisan epidermis dan dermis di bawah nya meskin secara teknis bukan bagian kulit, hipodermis berada di bawah dermis. Kulit melakukan berbagai fungsi : Perlindungan diberi oleh kulit dari invansi biologi, kerusakan kulit dan radiasi ultra violet Sensasi sentuhan rasa sakit dan panas di berikan oleh ujung syaraf Termoregulasi ( pengaturan suhu) di tunjang melalui berkeringat dan pengaturan aliran darah yang melewati kulit Metabolisme vitamin D ada di kulit Penyimpanan darah yang dapat di pindahkan kebagian tubuh yang lain ketika di perlukan terjadi di dalam kulit Eksresi/ pengeluaran garam dan sejumlah zat sisa ( amoniak dan urea) terjadi dalam produksi keringat. ( Anatomi dan Fisiologi,Phillip E.Pack,Ph.D :2007 hal 54 55).

2. Pengertian Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal dan tidak terkontrol sehingga bisa mengganggu dan merusak sel-sel jaringan lain. (www.nutritionist-to-be %23Patofisiologi - Sel Kanker.com di akses 23 desember 2010) Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di Amerika Serikat, dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000 kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan 70 80% dari semua kanker kulit nonmalenoma. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan 20% dari semua kanker kulit nonmalenoma, lebih bermakna karena kemampuan metastasinya. Angka insidensi meningkat secara dramatis sejak dekade terakhir ini. Walaupun lebih sering terjadi pada laki-laki, sejak tahun-tahun terakhir perbedaan jenis kelamin ini menjadi kurang menonjol. (Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam hal. 2073) Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain. Karena kulit terdiri atas beberapa jenis sel, maka kanker kulit juga bermacam-macam sesuai dengan jenis sel yang terkena. Akan tetapi yang paling sering terdapat adalah karsinoma sel basal (KSB), karsinoma sel skuamosa (KSS) dan melanoma maligna (MM). Karsinomasel basal dan karsinoma sel skuamosa seringkali digolongkan ke dalam kanker kulit non melanoma (KKNM). (www.kankerkulit.com diakses tanggal 23 desember 2010 ). Melanoma maligna adalah tahi lalat atau bercak kecoklatan kulit yang ganas dan merupakan kanker kulit yang paling berbahaya. Kanker ini berkaitan dengan pajanan yang berlebihan terhadap radiasi ultra violet paling sering menyerang individu berkulit terang dan berambut pirang atau merah. Penyakit ini ditandai perubahan dalam warna, bentuk dan ukuran tahi lalat atau tahi lalat yang berdarah atau gatal. Prognosis bergantung pada ketebalan breslow penetapan stadium yang melibatkan penetuan status kelenjar limfe dengan biopsi kelenjar sentinel. Karsinoma sel basal atau ulkus rodens merupakan kanker kulit yang paling sering penyakit ini umum nya terkalit dengan pajanan terhadap sinar matahari yang berlansung bertahun tahun. Misalnya individu yang bekerja di luar ( pekerja bangunan) atau mereka yang berkulit terang dan tinggal di dekat khatulistiwa meskipun menyebabkan kerusakan lokal yang

luas namaun kanker ini tidak pernah bermetatastis. Karsinoma sel skuamosa adalah sel kanker invasit yang jika di biarkan dapat bermetastatis. Terapi kanker ini mungkin eksisi yang luas. ( eksklopedia keperawatan: 2009 hal 334 335). Etiologi Penyebab karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa adalah multifactor, dengan faktor lingkungan dan pejamu berperan penting. Factor pejamu selain usia dan jenis kelamin adalah keturunan Celtic, warna kulit terang, kecenderungan mudah terbakar sinar matahari, radiodermatitis, luka bakar termal, serta jaringan parut dan ulkus kronik tertentu. Beberapa penyakit herediter dikaitkan dengan kanker kulit (mis. Xeroderma pigmentosum). Di antara penyebab lingkungan, pajanan sinar matahari, terutama spectrum ultraviolet B (UV-B), tampaknya merupakan factor yang paling bermakna. Banyak terdapat bukti yang menunjang peran pajanan UV-B kronik pada kulit dalam pathogenesis kanker kulit. Insidensi tumor ini meningkat seiring dengan penurunan garis lintang. Sebagian besar tumor timbul di bagian tubuh yang terpajan matahari di kepala dan leher dan lebih sering di sisi kiri di Amerika Serikat dan di sisi kanan di Inggris, mungkin berkaitan dengan pajanan asimetrik sewaktu mengendarai mobil. Insidensi yang lebih tinggi terjadi pada individu yang bekerja di luar rumah. Seiring dengan semakijn menipisnya lapisan ozon protektif, dapat diperkirakan akan terjadi peningkatan insidensi kanker kulit. Di antara karsinogen kimia, arsen adalah yang terpenting. Pajanan biasanya melalui obat atau air sumur. Kanker kulit pada individu yang terkena mungkin dijumpai dengan atau tanpa tanda arsenisme kronik di kulit. Pasien transplantasi yang mendapat terapi imunosupresif kronik sangat rentan terhadap karsinoma sel skuamosa. Frekuensi kanker kulit setara dengan lama imunosupresif dan tingkat pajanan matahari. Papilomavirus manusia (HPV) dan UV-B dapat berfungsi sebagai kokarsinogen. Kanker kulit tidak jarang ditemukan pada pasien yang terinfeksi oleh HIV dan mungkin lebih agresif dalam situasi ini (lihat bab. 279). Seiring dengan meningkatnya harapan hidup pasien HIV, kanker kulit mungkin juga akan semakin menjadi masalah. (Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam hal. 2073) Penyebab lain karsinoma basal adalah pengobatan radiologi sebelumnya menyembuhkan penyakit kulit lain, kontak dengan arsen, dan gangguan genetik yang jarang ( xeroderma, pigmentorsum dan sindrom karsinoma sel basal nevoid). Sinar ultra violet panjang UVA yang di pancarkan oleh alat yang membuat kulit kecoklatan seperti terbakar sinar matahari dan juga merusak epidermis dan di anggap sebagai karsinogenik. Karsinoma sel skuamosa secara khas

Please download full document at www.docfoc.com Thanks