Perancangan Sistem Pengukur Jarak Antara 2 Titik Wireless Xbee Pro Berdasarkan Nilai RSSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM PENGUKUR JARAK ANTARA 2 TITIK WIRELESS XBEE PRO BERDASARKAN NILAI RSSI SKRIPSI AHMAD DENY ANDIKA

Studi Level Daya Pada Perangkat Zigbee Untuk Kelayakan Aplikasi Realtime Monitoring

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Penentuan Optimalisasi Jarak Antara Mobile Robot Dengan Menggunakan Nilai RSSI

PENGKAJIAN KUALITAS SINYAL DAN POSISI WIFI ACCESS POINT DENGAN METODE RSSI DI GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

III. METODE PENELITIAN

SISTEM MONITORING KECEPATAN MOTOR DC JARAK JAUH MENGGUNAKAN JARINGAN NIRKABEL ZIGBEE DAN ARDUINO UNO ATMEGA 328P

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci : Komunikasi serial nirkabel, RF Modules

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Real Time Visualization System untuk monitoring posisi node pada jaringan sensor nirkabel berbasis komunikasi zigbee

PERANCANGAN DAN REALISASI WIRELESS DEVICE REMINDER MULTI USER MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI DIGITAL PADA MODUL XBEE

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3

SEMINAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA MARITIM BUOY WEATHER UNTUK MENDUKUNG KESELAMATAN TRANSPORTASI LAUT

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

METODE PENGUJIAN ALAT DAN/ATAU PERANGKAT TELEKOMUNIKASI WIRELESS LOCAL AREA NETWORK

Evaluasi Karakteristik XBee Pro dan nrf24l01+ sebagai Transceiver Nirkabel

Kata Kunci : ROV (Remotely operated underwater vehicles), X-Bee, FSR-01

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN PERALATAN PENGUKURAN PEMAKAIAN DAYA LISTRIK DI TIGA LAB ELEKTRO INDUSTRI PENS-ITS DAN MONITORING JARAK JAUH (RF

Desain Wireless Sensor Network dan Webserver untuk Pemetaan Titik Api pada Kasus Kebakaran Hutan

Aplikasi Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel

ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR

BAB II LANDASAN TEORI. sejumlah node yang diatur dalam sebuah jaringan kerjasama. (Hill, dkk., 2000).

BAB I PENDAHULUAN. real time atau pada saat itu juga. Didorong dari kebutuhan-kebutuhan realtime

Modul 1 Komunikasi Nirkabel Menggunakan Modul RF X-Bee

PERANCANGAN SISTEM PROTOTYPE PENGATURAN SUHU PADA PETERNAKAN AYAM MENGGUNAKAN TOPOLOGI TELEMETRI STAR SKRIPSI

Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO

PEMBUATAN PERANGKAT APLIKASI PEMANFAATAN WIRELESS SEBAGAI MEDIA UNTUK PENGIRIMAN DATA SERIAL

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB III METODE PENELITIAN. transmisi data streaming menggunakan Zigbee wireless network dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dukungan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

WIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Pengiriman Data Serial Tanpa Kabel Menggunakan Transceiver 2.4Ghz

Modul 1 Komunikasi Nirkabel Menggunakan Modul RF X-Bee : Untuk Implementasi Wireless Sensor Network (WSN)

MONITORING DAN PENGISIAN TOKEN PULSA PADA KWH METER MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID. Alfathoni Agustian Alaziz 1, Ir. Syahrul, M.

Makalah Seminar Tugas Akhir. PERANCANGAN SISTEM MONITORING KELEMBABAN DAN TEMPERATUR MENGGUNAKAN KOMUNIKASI ZIGBEE 2,4 GHz

MONITORING ELEKTROKARDIOGRAF MENGGUNAKAN TOPOLOGI MESH ELECTROCARDIOGRAPH MONITORING USING MESH TOPOLOGY

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE


PERANCANGAN PENDETEKSI BANJIR JARAK JAUH MENGGUNAKAN SISTEM KOMUNIKASI Amelia Syarfina Qisthi 1, Ajub Ajulian Z., ST.

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PENGIRIMAN DATA SENSOR ALTITUDE YANG TERPASANG PADA MIKROKONTROLER ARDUINO MENGGUNAKAN PROTOKOL XBEE

DRAF JURNAL PENELITIAN INOVASI UNSIL Investigasi kedalaman airlaut pada komunikasi wireless dengan Xbee Pro berbasis Protokol IEEE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bluetooth. Pertemuan III

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)

skripsi Judul: SISTEM TELEMETRI SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS Mikrokontroler ATMega8535 Diajukan Oleh: HOTMAIDA SITOHANG

Estimasi Posisi Relatif Sensor Pada Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Metode Geometrik

Abstrak. Kata Kunci: USB, RS485, Inverter, ATMega8

Wireless Sensor Network Untuk Pengumpulan Data Bergerak Pada Sistem Informasi Medis

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI VEHICULAR AD-HOC NETWORK UNTUK MONITORING KECELAKAAN MOBIL DI JALAN RAYA

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI UDA UNTUK MEMPERKUAT SINYAL WIRELESS FIDELITY (WI-FI) FREKUENSI 2,4 GHz PADA JARAK 300 METER

KINERJA LEACH PROTOCOL PADA WSN YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN DENGAN TEMPERATUR YANG TINGGI

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Kampus ITS, Surabaya

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

Pengantar Komunikasi Data

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia. Pada era yang disebut sebagai The Age of Information ini,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan sebuah jaringan yang disusun oleh

VISUALISASI MEKANISME LOAD BALANCING PADA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN PEMROGRAMAN JAVA

Implementasi dan Analisa Jaringan Wireless Sensor Untuk Monitoring Suhu, Kelembaban dan Kadar CO2 Pada Ruangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data telah menjadi layanan utama pada sistem telekomunikasi.

PENGUKURAN JANGKAUAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL MULTIHOP PADA PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBABAN

III. METODE PENELITIAN. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini terdiri dari

Membangun Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

Rancang Bangun Alat Transmisi Data Temperatur Gunung Api Menggunakan Transceiver nrf24l01+

PENGARUH JARAK DAN OBSTACLE PADA RSSI JARINGAN ZIGBEE ( ) Reza Febrialdy Yuwono 1, Novian Anggis S. 2

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

MONITORING PH AIR DI INSTALASI PENGOLAHAN AIR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER BERBASIS RADIO

PENGGUNAAN PROTOKOL ZIGBEE PADA KENDALI MOTOR JARAK JAUH DENGAN PLATFORM ARDUINO

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem C-MIMO

RANCANG BANGUN ALAT PEMANTAU SUHU DAN KELEMBABAN UDARA YANG BERBASISKAN WIRELESS

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

II. DASAR TEORI. 2.1 Visible Light Communication [2][3]

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERENCANAAN SISTEM. komputer, program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman C#.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Gambar : 1. Rumah Jamur (slave). [7]

Transkripsi:

Perancangan Sistem Pengukur Jarak Antara 2 Titik Wireless Xbee Pro Berdasarkan Nilai RSSI Ahmad Deny Andika 1, Poltak Sihombing 2, Tulus Ikhsan Nasution 3 Program Studi Sarjana (S1) Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara 1 Mahasiswa FMIPA, email: ahmad_deny_andika@students.usu.ac.id 2 Dosen Fisika dan Ilmu Komputer, email: poltak@usu.ac.id 3 Dosen Fisika, email: tulus@usu.ac.id Abstrak Secara umum, pengukuran jarak berdasarkan waktu tempuh data memberikan nilai waktu tempuh yang didapat akan selalu berubah secara signifikan dan tidak dapat ditentukan perubahannya. Oleh karena itu, dalam paper ini pengukuran dilakukan berdasarkan kekuatan sinyal yang diterima. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keakurasian pengukuran dengan menggunakan wireless. Dalam penelitian ini, pertama adalah menganalisa teori tentang pengukuran jarak menggunakan RSSI dan pengaruhnya, kemudian merancang sistem untuk pengukuran. Nilai RSSI yang didapat diproses oleh mikrokontroller ATMega328P dan kemudian dikirim ke Visual Basic pada PC untuk dianalisa ke jarak. Di dalam visual basic digunakan model nilai rata-rata untuk memproses dan mengambil data akhir RSSI dari Xbee Pro ZB. Setelah penelitian dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pengukuran kesalahan rata-rata adalah 2,35 meter dengan jarak sebenarnya 5-90 meter. Katakunci : RSSI, Visual basic, Xbee pro ZB 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Perkembangan perangkat komputasi mobile dan jaringan nirkabel lokal area (WLAN) telah mendorong meningkatnya minat di sistem location-aware dan layanannya. Oleh karena itu, maka harus ditambahkan dengan mengukur antara titik-titik wireless tersebut. [1] Secara umum, ada dua teknik yang telah diterapkan dalam menghitung jarak, yakni : Waktu pulang-pergi (Round Trip Time /RTT) paket data: RTT menurun secara linear dengan jarak. Dalam metode ini, resolusi pada kisaran estimasi dibatasi oleh resolusi jangka time-stamp. Sebuah resolusi tinggi tidak dapat dicapai karena resolusi rendah dari clock yang digunakan untuk wireless LAN di band 2,44 dan 5,78 GHz. Metode ini membutuhkan peralatan yang memiliki komunikasi usart pada modul frekuensi radionya, jika hanya dapat menggunakan komunikasi uart maka nilai RTT yang didapat akan selalu berubah dan tidak dapat ditentukan perubahannya. Sehingga metode ini kurang cocok untuk digunakan. Indikasi kekuatan sinyal yang di terima (Recevied Signal Strength Indication/RSSI): RSSI menurunkan secara non-linear dengan jarak. Dalam metode ini, model teoritis atau empiris yang digunakan untuk menerjemahkan kekuatan sinyal ke dalam perkiran jarak. Untuk meningkatkan resolusi jarak dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pengamatan dan menerapkan metode statistik untuk meningkatkan akurasi. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk membuat sistem untuk mengukur jarak antara 2 titik wireless berdasarkan nilai RSSI dan menggunakan modul wireless Xbee Pro. 1.2. Tujuan Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui tingkat keakurasian metode RSSI sehingga diketahui batas kemampuan alat dalam mengukur 1

jarak dengan kesalahan (error) terkecil, serta untuk mengetahui hubungan nilai RSSI terhadap jarak. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Received Signal Strength Indication (RSSI) Dalam telekomunikasi, RSSI adalah sebuah ukuran kekuatan sinyal radio yang diterima oleh receiver. Teknologi localization node of wireless sensor network (WSN) biasanya menggunakan nilai RSSI untuk melakukan pengukuran jarak [2] Dengan mengumpulkan nilai RSSI, maka dapat ditentukan jarak antara transmitter dan receiver. Persamaan 1 adalah model shadowing yang banyak digunakan dalam tranmisi sinyal wireless.[3] P r d = [P r d o ] dbm 10n lg d d o + X dbm (1) Keterangan, d adalah jarak dari pemancar dan penerima demgan satuan dalam meter, d o adalah jarak referensi yang biasa bernilai sama dengan 1 meter, P r (d) adalah kekuatan sinyal yang diterima oleh penerima (dbm), X dbm adalah variabel acak Gaussian yang nilai rata-ratanya adalah 0, nilai ini menggambarkan perubahan kekuatan sinyal yang diterima dalam jarak tertentu, n adalah indeks path loss. Sehingga diperoleh persamaan model shadowing yang disederhanakan yang ditunjukkan pada persamaan 2. P r d = [P r d o ] dbm 10n lg d d o (2) Dengan d o = 1m, sehingga diperoleh persamaan pengukuran jarak berdasarkan pada nilai RSSI yang digunakan dalam praktek ditunjukkan dalam persamaan dibawah ini. RSSI dbm = [P r d ] dbm = A 10n lg d (3) d = 10 (A RSSI 10n ) (4) Dengan A adalah kekuatan sinyal yang diterima dalam jarak 1m dengan satuan dbm.[4] 2.2. Modul Wireless Frekuensi 2,4 GHz Xbee Pro Radio Frequency Tranciever atau pengirim dan penerima frequensi radio ini berfungsi untuk komunikasi secara nirkabel (wireless). Salah satu modul komunikasi wireless dengan frekuensi 2.4Ghz adalah Xbee-PRO ZB ZigBee/IEEE 802.15.4 2.4GHz. Radio frequency tranciever ini merupakan sebuah modul yang terdiri dari RF receiver dan RF transmiter. Modul RF interface XBee/XBee-PRO ZB ini berhubungan dengan melalui logic-level asynchronous serial port. Melalui serial port ini, modul dapat berkomunikasi dengan logic dan voltage kompatibel Universal Asynchronous Receiver-Transmitter (UART) atau melalui level translator ke semua serial device contohnya pada RS-232 atau USB interface board. UART adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port serial perangkat peripheral. Perangkat yang memiliki interface UART dapat terhubung langsung pada pin modul RF. Gambar 1. modul XBee PRO Pada dasarnya, XBee memiliki 2 mode beroperasi yakni mode Transparent dan API. Akan tetapi, apabila mode API digunakan, dibutuhkan pemaketan data RF. Untuk itu, data akan di-buffer terlebih dahulu sebelum dikirim atau diterima. Flow data serial menjadi paket RF. Pada XBee apabila ada data input (DI), data akan masuk ke DI buffer. Setelah itu, input data akan diteruskan ke RF TX buffer, kemudian untuk mentransmisikan input data, posisi RF switch menjadi transmitter. Begitu juga sebaliknya, apabila ada data yang diterima, posisi RF switch menjadi receiver lalu data akan masuk RF RX buffer, kemudian data diteruskan ke DO buffer lalu menjadi data output (DO), kemudian DO diteruskan dari XBee ke host. 2

Diagram data flow internal XBee dapat dilihat pada Gambar 2.[5] Gambar 3. Jalur Pengukuran Gambar 2 Diagram data flow internal Dalam paper ini, API frame yang digunakan adalah tiga jenis yaitu Zigbee Receive Packet, AT Command dan AT Command Response. API frame ini digunakan pada local node, sedangkan remote node menggunakan transparent mode. Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan percobaan untuk menetapkan nilai RSSI pada jarak 1 meter yang dijadikan nilai konstanta A pada persamaan (3). 3.1 Diagram Blok Rangkaian 2.3 DB (Receive Signal Strength) Command Parameter DB digunakan untuk membaca kekuatan sinyal yang diterima dalam dbm dari paket RF yang diterima terakhir. Nilai yang dilaporkan akurat antara - 40 dbm dan sensitivitas modul RF penerima. Nilai absolut dilaporkan dari modul sebagai contoh: 0x58 = - 88 dbm (desimal). Jika tidak ada paket RF yang diterima (setelah reset terakhir, power cycle atau sleep event), maka 0 yang akan dilaporkan. AT Command : ATDB Parameter Range [read-only]: 0x17-0x5C (XBee), 0x24-0x64 (XBee-PRO) Gambar 4. Diagram Blok Rangkaian Pada rancangan alat ukur jarak di atas terdiri dari dua buah transceiver Xbee XBP24-Z7WIT- 004. Data RSSI akan dicatat dan disimpan di visual basic (PC) dan di analisa jarak antara kedua titik wireless tersebut. 3.2 Flowchart Perintah ATDB dapat dilakukan langsung melalui hyperterminal, dengan terlebih dahulu mengetik +++ untuk masuk ke Command Mode. III. METODOLOGI Metode pengukuran jarak dalam penelitian ini menggunakan prinsip RSSI untuk mengetahui jarak Transceiver 1 terhadap Transceiver 2. Untuk satu dimensi pengukuran dapat dilihat pada gambar 3. Transceiver 1 dan 2 berada pada situasi line-ofsight. Umumnya untuk memungkinkan posisinya secara 2D atau 3D adalah dengan menambahkan beberapa receiver.[6] Dalam paper ini difokuskan untuk 1 dimensi saja yaitu jarak. Gambar 5. Flowchart 3

Karena nilai RSSI yang dibaca dari modul XBP24-Z7WIT-004 adalah nilai dari register atau parameter DB maka nilai tersebut disimpan ke dalam variabel intrssi dan dimasukkan ke dalam array inttotal (variabel dan array tersebut terdapat pada visual basic). Setelah array telah terisi oleh 25 data maka nilai akhir RSSI dapat dihitung dengan persamaan (5) dibawah ini, RSSI = 1 m m i=1 RSSI i (5) Dengan m adalah jumlah nilai RSSI yang diterima oleh visual basic (dalam hal ini adalah 25). Kemudian nilai akhir RSSI tersebut dimasukkan ke persamaan (4) sehingga diperoleh jarak pengukuran penelitian. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil akhir nilai RSSI pada jarak 1 meter untuk menetapkankan nilai A pada persamaan(4) pada Bab sebelumnya adalah -51,375 dbm. Sehingga konstanta A = P r [d o ] = - 51,375 dbm dan berdasarkan literatur [7] n = 1,76. Setelah pengujian dilakukan, hasil analisa jarak dan nilai RSSI yang diperoleh sistem dapat dilihat pada gambar 6 dan 7 dibawah ini, Gambar 6. Grafik jarak sebenarnya vs Jarak yang diperoleh untuk 5 m 90 m Gambar 7. Grafik jarak sebenarnya vs RSSI Dari gambar 6, diperoleh hasil pengukuran jarak yang dihasilkan pada penelitian ini terhadap jarak sebenarnya yang ada. Terdapat perbedaan yang cukup kecil dengan rata rata error sebesar 2,3598 m. Gambar tersebut menunjukkan hasil yang diperoleh tidak jauh menyimpang dari garis linear. Dengan mengukur nilai RSSI, jarak sebenarnya dengan jarak yang diperoleh dari analisa RSSI memiliki perbedaan yang cukup kecil. Data lengkapnya dapat dilihat pada tabel 1. Jarak sebenarnya (m) Tabel 1. Hasil analisa jarak yang diperoleh vs jarak sebenarnya (untuk 5-90m) RSSI (-dbm) Jarak yang diperoleh dari pengukuran (m) Error (m) 5 65 5,942 0,942 10 69,9583333 11,35 1,35 15 72,625 16,1205 1,1205 20 74,91666667 21,7565 1,7565 25 76,30555556 26,092 1,092 30 78 32,567 2,567 35 78,66667 35,481 0,481 40 80,1 42,864 2,864 45 80,19047619 43,375 1,625 50 81,60606061 52,199 2,199 55 82,225 56,5978 1,5978 60 83,2413 64,6397 4,6397 65 83,615832 67,889 2,889 70 84,34483 74,6792 4,6792 75 84,8123 79,3962 4,3962 80 85,127 82,737 2,737 85 85,5612 87,5588 2,5588 90 86,02 92,9822 2,9822 4

V. KESIMPULAN DAN SARAN Dengan menggunakan tranceiver Xbee Pro ZB diperoleh estimasi jarak yang memiliki keakuratan yang cukup tinggi, bahwa pada jarak sebenarnya 5-90 meter didapat pengukuran kesalahan rata-ratanya adalah sekitar 2,35 meter, serta dari gambar 6 dan 7 menunjukkan bahwa nilai RSSI menurun secara non-linear dan bergerak secara logarithmic terhadap jarak, artinya semakin jauh jarak antara 2 titik wireless maka semakin kecil nilai RSSI yang diterima mikrokontroller lokal. Adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis untuk mengembangkan penelitian ini pada kesempatan penelitian berikutnya adalah: penelitian ini dapat dikembangkan dalam Positioning technology dalam outdoor maupun indoor; perlu adanya metode/model statistik lain untuk menyeleksi data yang didapat seperti model Gaussian, Euler, dll agar tingkat probability data yang dipilih tinggi; penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggunakan modul frekuensi radio yang memakai antena satu arah agar path loss tidak besar. [5] Digi.2010. Xbee/Xbee-Pro ZB RF Modules. Digi International Inc: Minnetonka. [6] A,Sletzer.2004. Concept and application of LPM A novel 3-D local position measurement system, IEEE Trans. Microwave Theory Tech., vol. 52, no. 12, halaman 2664 2669. [7] Molisch,Andreas F. 2004. IEEE 802.14.4a Channel Model IEEE standard document, halaman 383-385. DAFTAR PUSTAKA [1] David, Lopez Perez.2006. Measuring Round Trip Times For Distance Estimation Between WLAN Nodes. Cork Institute of Technology, Irland, halaman 7-8. [2] Zhang Jieying, Sun Maonghang.2007. Dynamic distance estimation method based on RSSI and LQI, Journal of ELECTRONIC MEASUREMENT TECHNOLOGY, vol 30 No.2 halaman 142-145. [3] Li J, Cuo L.2006. Power-efficient node localizarion algorithm in wireless sensor networks. Proceedings of APWeb 2006 International Workshops, Harbin, China, vol 3842, halaman 420-430. [4] Zhang J, Zhang L.2009. Research on Distance Measurement Base on RSSI of Zigbee ISECS International Colloquium on Computing, Communication, Control, and Management, Hangzhou, China, vol 3, halaman 210-212. 5

6