RELATIONSHIP MARKETING DAN KEPUASAN SEBAGAI FAKTOR PENTING DALAM MENENTUKAN LOYALITAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. hanya menciptakan transakasi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dasar prinsip bagi hasil jual beli sapi yang siap untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa transportasi untuk merespon semua perubahan yang terjadi, problem

BAB I PENDAHULUAN. berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaannya berbeda (different) dengan. agar perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. Paragdima tersebut disebut customer relationship management (CRM) dasar

PERAN CELEBRITY ENDORSER DALAM MENINGKATKAN MINAT BELI PRODUK HONDA VARIO

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan perbankan Indonesia saat ini semakin berat dengan bangkitnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan kebutuhan pelanggannya.. Dalam menghadapi persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat. Perkebunan kelapa sawit merupakan alternatif bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dalam usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Ramdan Budiawan E50

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang baik. Salah satu jenis sepatu olah raga yang banyak diminati

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan konsumen. Seperti yang diungkapkan oleh Boyld, dkk. (2000:4)

MEMBANGUN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING. Murry Harmawan Saputra Universitas Muhammadiyah Purworejo.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dan berubah dari waktu ke waktu dan kepuasan pelanggan hampir selalu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis telah semakin ketat. Setiap perusahaan saling

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh pelanggan atau tidak. Lovelock (2008:5) mendefinisikan jasa (service) adalah

I. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan ekonomi nasional yang mengandung berbagai kelemahan struktural yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat untuk mendapatkan konsumen. Persaingan itu membuat para

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS PERAN STRATEGI MAINTENANCE DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diprediksi berdasarkan pada perilaku masa lalunya. Pembelajaran (learning)

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri dikarenakan pada

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada era globalisasi sekarang ini menyebabkan berbagai perubahan

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK HANDPHONE DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah relationship marketing,

BAB II LANDASAN TEORI. melalui jasa atau produk yang dikonsumsi (Nasution, 2005).

I. PENDAHULUAN. integral pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal, (a) kelapa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan

Hotel saat ini bukan sebagai tempat yang digunakan untuk mengmap. dengan tujuan berlibur, atau bersantai - santai oleh tamu hotel dalam waktu

BAB II KERANGKA TEORETIS

Transkripsi:

RELATIONSHIP MARKETING DAN KEPUASAN SEBAGAI FAKTOR PENTING DALAM MENENTUKAN LOYALITAS *) Dosen Tetap STIESA 1. Latar Belakang Oleh : Bismantara*) Abstrak Problem sentral yang dihadapi perusahaan perusahaan saat ini adalah bagaimana menciptakan konsumen yang loyal. Memiliki pelanggan yang loyal adalah salah satu tujuan akhir dari bebuah perusahaan. Loyalitas pelanggan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat dua perspektif dari loyalitas pelanggan yaitu perspektif perilaku (behavioral) dan perspektif sikap (attitude). Loyalitas konsumen dapat diwujudkan dengan menciptakan kepuasan kepada pelanggan. Kata Kunci: Relationship marketing, kepuasan, loyalitas Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon perubahan yang terjadi, problem sentral yang dihadapi perusahaan perusahaan saat ini adalah bagaimana perusahaan tersebut menarik pelanggan dan mempertahankannya atau dengan isitilah lain bagaimana menciptakan konsumen yang loyal. Memiliki pelanggan yang loyal adalah salah satu tujuan akhir dari bebuah perusahaan. Loyalitas pelanggan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat dua perspektif dari loyalitas pelanggan yaitu perspektif perilaku (behavioral) dan perspektif sikap (attitude). Perspektif perilaku loyalitas pelanggan dapat dilihat dari pembelian ulang dari suatu prduk atau jasa secara konsisten dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Perspektif sikap (attitude) dapat ditinjau dari sikap positif terhadap brand, termasuk adanya niat untuk membeli ulang, atau merekomendasikan kepada yang lain, tentang kepuasan yang dialaminya. Loyalitas konsumen dapat diwujudkan dengan menciptakan kepuasan kepada pelanggan. Tingkat kepuasan konsumen merupakan salah satu modal bagi suatu perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan bisnis. Mengingat konsep kepuasan konsumen masih bersifat abstrak. Menurut Day (Nasution, 2004 ; 104) Kepuasan ketidakpuasan konsumen adalah respon pelanggan terhadap evakuasi ketidaksesuaian yang dirasakan antar harapan sebelumnya dan kinerja actual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Sedangkan pakar pemasaran Kotler (Nasution, 2004 ; 104) menandaskan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibanding dengan harapannya. Relationship Marketing dan Kepuasan (Bismantara) 61 62

Tujuan diatas tersebut akan tercapai jika perusahaan melakukan proses pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini paradigma pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Relationship marketing biasanya lebih sering digunakan dalam perusahaan jasa, sedangkan pemasaran transaksional lebih aplikatif dan sesuai untuk pemasaran bagi perusahaan yang menghasilkan produk manufaktur (Gronroos, 1995 dalam Sutrisno W, 2006). Tulisan ini memfokuskan pada implemenasi proses relationship marketing pada perusahaan perbankan, karena perbankan merupakan salah penyedia jasa yang menerapkan adanya keramahtamahan adalam hubungan dengan konsumen. Setiap perusahaan jasa dalam mempertahankan konsumennya harus mampu menjalin hubungan yang baik, relationship marketing merupakan strategi yang dapat diimplementasikan untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini paradigma pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Paradigma tersebut disebut relationship marketing dasar pemikiran dalam praktek pemasaran ini adalah membina hubungan yang lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (Chan S, 2003). Relationship marketing mampu memperdayakan kekuatan keinginan pelanggan dengan tekanan teknologi informasi untuk memberikan kepuasan secara global untuk menghadapi kebutuhan bisnis pelanggan dengan lebih agresif. Strategi bisnis difokuskan pada kelanggengan dan pemuasan pelanggan serta bekerja untuk mengantisipasi kebutuhan serta penyesuaian hasil produk. Salah satu indikator yang cukup handal untuk kelangsungan hidup dan keuntungan dari suatu proses bisnis adalah kelanjutan dari kepuasan 2. Pembahasan Teoritis 2.1. Relationship Marketing pelanggan. Diperkirakan untuk menarik satu pelanggan baru diperlukan diperlukan biaya mulai dari lima sampailima belas kali, Relationship Marketing dan Kepuasan (Bismantara) 63 64

dibandingkandengan menjaga hubungan dengan satu pelanggan lama. Dalam menjalin hubungan, perusahaan harus mengetahui karakteristik tertentu yang dibutuhkan untuk membuktikan bahwa suatu hubungan itu eksis sehingga dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap hubungan tersebut. Tersebut Holensen (2003 : 311) terdapat dimensi kunci dalam membangun suatu hubungan, yaitu (1) ikatan, yang merupakan bagian dari suatu hubungan dimana kedua pihak membentuk suatu kesatuan untuk mencapai tujuan ; (2) Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan dimana masing masing pihak akan menempati janjinya dan tidak akan merugikan pihak lainnya; (3) empathy, yaitu dimensi dari hubungan baik jangka panjang dengan konsumen dan infrastruktur pemasaran, yang dapat menciptakan kesadaran dalam bentuk hubungan dan komitmen yang menyeluruh. Relationship marketing diartikan sebagai upaya menarik, memelihara dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan (Berry, 1995 dalam Sutrisno W, 2006) relatonship marketing lebih merupakan pendekatan bersifat jangka panjang, dimana hal ini berbeda dengan pendekatan pemasaran transaksional yang lebih berorientasi jangka pendek, tujuan dari pemasaran transaksional adalah untuk mendapatkan pelanggan semata, sedangkan tujuan dari relationship marketing adalah untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan. hubungan bisnis yang memungkinkan kedua pihak melihat siatuasi dari sudut pandang pihak lawannya yang dapat diartikan sebagai usaha memahami hasrat dan keinginan seseorang; dan yang terakhir adalah (4) resiprokal, yaitu dimana kedua pihak saling memberikan sesuatu yang menguntungkan keduanya. Pada dasarnya relationship marketing adalah hubungan dan ikatan jangka panjang antara produsen, konsumen dan pemasok serta pelaku lainnya. Esensi relationship marketing paling tidak menyangkut hubungan yang langgeng dan pertukaran yang terus menerus dan dituntut untuk saling kepercayaan dan ketergantungan. Sehingga dalam konsep relationship marketing, pemasar sangat menekankan pentingnya 2.2. Kepuasan Konsumen Kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terciptanya loyalitas konsumen. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Kepuasan konsumen sangat tergantung pada persepsi dan harapan konsumen, sebuah perusahaan perlu mengetahui beberapa faktor yang mempengruhi persepsi dan harapan konsumen. Dalam peneltian ini penulis memusatkan pada beberapa indikator kepuasan konsumen diantaranya adalah; (1) harga ; dalam hal ini dapat berupa tingkat bunga, (2) produk ; Relationship Marketing dan Kepuasan (Bismantara) 65 66

produk yang dikeluarkan oleh perbankan itu sendiri dapat berupa Fungsi alat transaksi tabungan pemindah bukuan keuangan, multiguna tabungan, (3) pelayanan; dapt berupa kemudahan lokasi, kecepatan, kenyamanan dan Informasi, (4) orang; Profsionalisme staf, Hubungan interaktif, (5) Image; citra Perusahaan, (6) promosi; dapat berupa program hadiah. sebagai respon berupa kepuasan pelanggan, yaitu repsatition atau tindakan pembelian ulang, retention yaitu sikap yang terus mengingat terhadap suatu merek dan fanatik terhadap produk tersebut serta referal yaitu tindakan mengajak orang lain untuk menggunakan merek atas produk tersebut. Adapun loyalitas pelanggan khususnya konsumen Bank Central asia dapat dilihat dari beberapa aspek. Aspek yang bertama adalah frekwensi transaksi, aspek kedua adalah tingkat 2.3. Loyalitas Konsumen Loyalitas akan timbul ketika konsumen merasa puas ketika telah mengkonsumsi suatu produk, sehingga dapat dikatakan bahwa loyalitas merupakan tujuan akhir dari setiap perusahaan, kesetiaan konsumen dalam menyimpan uangnya dibank atau penolakan terhadap Bank lain, aspek ketiga adalah memberikan referensi atau rekomendasi terhadap orang atau pelanggan lain untuk menggunakan jasa Bank yang ia telah pakai. namun banyak dari perusahaan tidak mengetahui bahwa loyalitas pelanggan dapat dibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari calon pelanggan potensial sampai dengan advocates yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Menurut Griffin (1995 : 4) loyalitas pelanggan adalah Perilaku yang ditujukan dengan pembelian rutin yang dirasakan pada unit pengambilan keputusan karakteristik dari pembeli yang loyal antara lain melakukan pembelian ulang (repeat purchase), penolakan terhadap produk lain, serta memberikan Worldof mouth atau anjuran yang positif terhadap orang lain. Sedangkan lovelock (1996 : 584) menggungkapkan bahwa loyalitas pelanggan mencakup tiga hal yang dapat dianggap 2.4. Pengaruh Relationship Marketing dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelunya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan teknologi, dengan demikian persaingan antar jasa harus disiasati dengan strategi pemasaran yang jitu Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan Relationship Marketing dan Kepuasan (Bismantara) 67 68

hidupnya, tetapi dalam pemasaran modern seoerti ini paradigma pemasaran telah bergeser, tidakhanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran tetapi perusahaanjuga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang, Paradigma tersebut dierbut relationship makerting dasar pemikiran dalam praktek pemasaran ini adalah, mmebina hubungan yang lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah deengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (chan S. 2003). Relationship marketing mampu memperdayakan kekuatan keinginan pelanggan dengan tekanan teknologi informasi untuk memberikan kepuasan pada pelanggan. Cakupannya meliputi tuntutan manajemen mutu terpadu secara global untuk menghadapai kebutuhan bisnis pelanggan dengan lebih agresif. Strategi bisnis difokuskan pada kelangengan dan pemuasan pelanggan serta bekerja untu mengantisifasi kebutuhan seta penyesuaian hasil produk. Salah satu indikator yang cukup handal untuk kelangsungan hidup dan keuntungan dari suatu oroses bisnis adalah kelanjutan dari kepuasan pelanggan. Diperkirakan untuk menarik satu pelanggan baru diperlukan biaya mulai darilima sampai lima belas kali, dibandingkan dengan menjaga hubungan dengan satu pelanggan lama. Zeithaml and Bitner (2003 : 158) menyatakan bahwa tujuanutama dari pemasaran relasional adalah untuk membangun dan mempertahankan pelanggan yang komit yang menguntungkan bagi perusahaan dan pada waktu yang sama meminimumkan waktu dan dan usaha yang dikeluarkan untuk pelanggan yang kurang menguntungkan. Selain membina hubungan yang baikd dengan konsumen industri jasa juga dituntut untuk bisa memberikan kepuasan bagi konsumennya, dimana kepuasan konsumen merupakan salah satu point agar konsumen loyal terhadap jasa tersebut. Menurut Kotler yang dikutip Tjiptono (1996 :146) bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Loyalitas akan timbul ketika konsumen merasa puas ketika telah mengkonsumsi suatu produk, sehingga dapat dikatakan bahwa loyalitas merupakan tujuan akhir dari setiap perusahaan, namun banyak dari perusahaan tidak mengetahui bahwa loyalitas pelanggan dapat dibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari calon pelanggan potensial sampai dengan advocates yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Menurut Griffin (1995 : 4) loyalitas pelanggan adalah Perilaku yang ditunjukan dengan pembelianrutin yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan karakteristik dari pembeli yang loyal antara lain melakukan Relationship Marketing dan Kepuasan (Bismantara) 69 70

pembelianulang (repeat purchase), penolakan terhadap produk lain,serta memberikan world of mouth atau anjuran yang positif terhadap orang lain. Dari uraian tersebut diatas maka jelaslah bahwa relationship marketing dan kepuasan konsumen akan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. 3. Loyalitas ditujukan kepada perilaku yang ditunjukan dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambilan kepuasan yang terpresentasikan dalam bentuk Repetation berupa frekwensi dan penambahan jumlah, Retentition berupa penolakan produk/jasa lain, kesetiaan konsumen, Referal berupa pemberian anjuran 3. Kesimpulan kepada orang lain Berdasarkan paparan diatas penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Relationship marketing diartikan sebagai upaya menarik, memelihara dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang terprensentasikan dalam bentuk Bonding berupa Ikatan dengan konsumen, Empathy berupa Pemahaman hasrat dan keinginan konsumen, Reciprocity berupa hubungan timbal balik, Trust berupa Kepercayaan. 2. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseoarng setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibanding dengan harapannya yang terprensentasikan dalam bentuk Produk, Harga, Pelayanan berupa Kemudahan lokasi, kecepatan, kenyamanan dan informasi, Orang berupa profesionalisme staf dan hubungan interaktif, Image berupa citra perusahaan, Promosi berupa program hadiah. Relationship Marketing dan Kepuasan (Bismantara) 71 72

DAFTAR PUSTAKA Anto Dajan. 1986. Pengantar Metode Statistik, Jakarta, LP3ES. Buchari Alma, 2004. Minat Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung. Alfabeta Kotler,Gary Armstrong. 1996. Principles of Marketing 7Edition. Di alih bahasa: Drs. Alexander Sindoro, 1997. Manajemen Pemasaran, Analisa Perencanaan Implementasi dan Kontrol. Jilid 11, Edisi Indonesia. Jakarta. PT. Prehallindo., 2000. Marketing Manajemen Milenium Edition. Jakarta. PT. Prehallido., 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta. PT. Prenhallindo. Masri Singarimbun, Metode Penelitian Surveai. Jakarta. LP3ES. Relationship Marketing dan Kepuasan (Bismantara) 73 74