TEKNIS PENYUSUNAN RKA SKPD Ahmad Yani, SH, Ak, MM Ditjen Anggaran dan Perimbangan Keuangan Departemen Keuangan 1
POLA PENYUSUNAN ANGGARAN ANGGARAN TRADISIONAL (PP5&PP6Thn 1975) Line Item dan Incrementalism Penyusunan hanya didasarkan pada besarnya realisasi anggaran tahun sebelumnya dan konsekuensinya tidak ada perubahan yg mendasar pada anggaran tahun berikutnya sehingga sering kurang sesuai dengan kebutuhan riil. Berimbang dan Dinamis ZERO BASE Penyusunan program/kegiatan dimulai dari nol Alokasi anggaran belanja didasarkan atas kebutuhan saat ini Planning Program Budget Sistem (PPBS) Penekanan pada perencanaan Cost Benefit dan Cost Effectiviness ANGGARAN KINERJA (Psl 8, PP 105 Thn 2000) Orientasi hasil Menekankan prinsip value for money (ekonomis, efisien, efektif) Memperbaiki pola penyusunan anggaran sebelumnya yang bersifat lineitem dan incremetalism. 2
Fungsi APBD 1. Fungsi otorisasi yaitu merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. 2. Fungsi perencanaan yaitu merupakan pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 3. Fungsi pengawasan yaitu merupakan pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 4. Fungsi alokasi yaitu harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. 5. Fungsi distribusi yaitu merupakan kebijakan yang harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 6. Fungsi stabilisasi yaitu merupakan alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah. 3
Prinsip-Prinsip Penganggaran Partisipatif, Efisiensi, Efektivitas, Ekonomis, Transparansi dan Akuntabel. Semua penerimaan baik dalam bentuk uang, barang dan/atau jasa dianggarkan dalam APBD Seluruh pendapatan, belanja dan pembiayaan dianggarkan secara bruto Jumlah pendapatan merupakan perkiraan terukur dan dpt dicapai serta berdasarkan ketentuan per-uu-an Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah cukup dan harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya 4
SINKRONISASI PENYUSUNAN RANCANGAN APBD (UU 17/2003, UU 25/2004 UU 32/2004, UU 33/2004) RPJMD RPJM 5 tahun Renstra SKPD Renja SKPD 5 tahun 5 tahun 1 tahun 1 tahun RKPD RKP 1 tahun 1 tahun KUA PPAS Dibahas bersama DPRD NOTA KESEPAKATAN PIMPINAN DPRD DGN KDH RKA-SKPD PEDOMAN PENYUSUNAN RKA-SKPD TAPD RAPERDA APBD 1 tahun 5
Struktur APBD APBD Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pembiayaan Daerah PAD Dana Perimbangan Lain-lain pendapatan daerah yang sah Klasifikasi belanja menurut organisasi Klasifikasi belanja menurut fungsi Klasifikasi belanja menurut program dan kegiatan Klasifikasi belanja menurut jenis belanja Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan 6
Pendapatan Daerah Pendapatan Daerah Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-lain pendapatan daerah yang sah pajak daerah retribusi daerah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan lain-lain PAD yang sah Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus seluruh pendapatan daerah selain PAD dan dana perimbangan, yang meliputi hibah, dana darurat, dan lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah. 7
Pendapatan Asli Daerah PAD terdiri atas Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yg sah Lain-lain PAD yang sah mencakup: hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan hasil pemanfaatan atau pendayagunaan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan jasa giro pendapatan bunga tuntutan ganti rugi keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah 8
DANA PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum Diatur selengkapnya dalam PP 55/Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan Dana Alokasi Khusus. Pasal 23 PP 58 / 2005 9
Lain-lain pendapatan daerah yang sah Lain-lain pendapatan daerah yang sah merupakan seluruh pendapatan daerah selain PAD dan dana perimbangan, yang meliputi hibah, dana darurat, dan lainlain pendapatan yang ditetapkan pemerintah Hibah merupakan bantuan berupa uang, barang, dan/atau jasa yang berasal dari pemerintah, masyarakat, dan badan usaha dalam negeri atau luar negeri yang tidak mengikat Ketentuan lebih lanjut mengenai Hibah diatur dalam peraturan perundangan tersendiri PP 54 / Th 2005. Pasal 24 & 25 PP 58 / 2005 10
Klasifikasi. Belanja Daerah Pasal 27 PP 58 / 2005 ORGANISASI FUNGSI PROGRAM &KEGIATAN JENIS BELANJA disesuaikan dengan susunan organisasi pemerintahan daerah DPRD, kepala daerah dan wakil kepala daerah, sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas, kecamatan, lembaga teknis daerah, dan kelurahan Klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan diklasifikasikan menurut kewenangan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota Klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan negara untuk keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara a. pelayanan umum b. Ketertiban & keamanan c. ekonomi d. lingkungan hidup e. perumahan dan fasilitas umum; f. kesehatan g. pariwisata & budaya h. agama i. pendidikan j. perlindungan sosial disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah urusan yang bersifat wajib dan urusan bersifat pilihan yang menjadi kewenangan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota a. belanja pegawai; b. belanja barang & jasa c. belanja modal; d. bunga e. subsidi f. hibah g. bantuan sosial h. belanja bagi hasil & bantuan keuangan i. belanja tdk terduga Penganggaran dalam APBD untuk setiap jenis belanja berdasarkan ketentuan perundangundangan 11
Struktur Belanja KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006 APARATUR & PELAYANAN PUBLIK Belanja Administrasi Umum Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Belanja Operasi & Pemeliharaan Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan Belanja Modal Belanja Modal BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU BELANJA TIDAK TERSANGKA Belanja Tidak Langsung Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil & Bantuan Keu Belanja Tak Terduga Belanja Langsung Program Kegiatan Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal 12
KELOMPOK DAN JENIS BELANJA KEPMENDAGRI 29/2002 PERMENDAGRI 13/2006 BELANJA ADMINISTRASI UMUM BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN *) BELANJA OPERASI & PEMELIHARAAN BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA PERJALANAN DINAS BELANJA PEMELIHARAAN *) BELANJA MODAL BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEU BUNGA KEGIATAN BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA PEGAWAI BELANJA BUNGA BELANJA SUBSIDI BELANJA HIBAH BELANJA BANTUAN SOSIAL BELANJA BAGI HASIL BELANJA BANTU KEUANGAN BELANJA TAK TERDUGA BELANJA LANGSUNG BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG DAN JASA BELANJA MODAL BELANJA TIDAK TERSANGKA *) Jenis belanja pemeliharaan menjadi kegiatan yang didanai belanja langsung 13
Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah Penerimaan Pembiayaan a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya b. pencairan dana cadangan c. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan d. penerimaan pinjaman e. penerimaan kembali pemberian pinjaman Pengeluaran Pembiayaan a. pembentukan dana cadangan b. penyertaan modal pemerintah daerah c. pembayaran pokok utang d. pemberian pinjaman selisih lebih penerimaan pembiayaan terhadap pengeluaran pembiayaan pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran. Pasal 28 PP 58 / 2005 14
SURAT EDARAN KEPALA DAERAH Tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD (Permendagri Nomor 13/2006, Pasal 89) 1. PPA yang dialokasikan untuk setiap program SKPD berikut rencana pendapatan dan pembiayaan 2. Sinkronisasi program dan kegiatan antar SKPD dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai standar pelayanan minimal yang ditetapkan 3. Batas waktu penyampaian RKA-SKPD kepada PPKD 4. Hal-hal lainnya yang perlu mendapat perhatian SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efisiensi, efektifitas, transparansi, dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja 5. Dokumen sebagai lampiran meliputi KUA, PPA, kode rekening APBD, format RKA- SKPD, analisis standar belanja dan standar satuan harga Diterbitkan Paling lambat awal bulan Agustus tahun berjalan 15
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA berdasarkan Pedoman Penyusunan RKA-SKPD Kepala SKPD menyusun Pendekatan penyusunan SKPD) RKA- SKPD 1. Kerangka pengeluaran jangka menengah daerah 2. Penganggaran terpadu 3. Penganggaran berdasarkan prestasi kerja dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan SKPD serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya memuat rencana pendapatan, belanja untuk masing-masing program dan kegiatan menurut fungsi untuk tahun yang direncanakan, dirinci sampai dengan rincian objek pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya 16
Hubungan antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran RPJMD - Program - Kegiatan RKPD - Program - Kegiatan Lamp. A.7 - Program - Kegiatan KUA - Program - Kegiatan PPAS - Program - Kegiatan RKA-SKPD BL -Program -Kegiatan BTL -Gaji SKPD SKPKD 17
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH - WAJIB pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahan rakyat; penataan ruang; perencanaan pembangunan; perhubungan; lingkungan hidup; pertanahan; kependudukan dan CS; pemberdayaan perempuan; KB dan keluarga sejahtera; sosial; TK dan transmigrasi; koperasi dan UKM; penanaman modal; kebudayaan; pemuda dan olah raga; Kesbang dan politik DN; pemerintahan umum; kepegawaian; pemberdayaan masy dan desa; statistik; arsip; dan komunikasi dan informatika 18
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH - PILIHAN Pertanian Kehutanan ESDM Pariwisata Kelautan & Perikanan Perdagangan Perindustrian Transmigrasi 19
SKPD + SKPKD PENDAPATAN PAD BELANJA PEMBIAYAAN (SKPKD) - Pajak (SKPKD) - Retribusi (SKPD) - Laba BUMD (SKPKD) - Lain2 PAD yg Sah (SKPKD dan SKPD) Dana Perimbangan (SKPKD) Lain-Lain Pendapatan yang Sah (SKPKD) SKPKD Belanja Tidak Langsung - Subsidi - Bunga - Hibah - Transfer - Bantuan Sosial - Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai Belanja Pegawai SKPD Belanja Langsung - Fungsi - Urusan - Program - Kegiatan Belanja Barang dan Jasa Penerimaan Pengeluaran Belanja Modal RKA-SKPD APBD DPA-SKPD 20
Hubungan antar Dokumen Perencanaan dan Penganggaran RPJMD - Program - Kegiatan RKPD - Program - Kegiatan Lamp. A.7 - Program - Kegiatan KUA - Program - Kegiatan PPAS - Program - Kegiatan RKA-SKPD BL -Program -Kegiatan BTL -Gaji SKPD SKPKD 21
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH - WAJIB pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahan rakyat; penataan ruang; perencanaan pembangunan; perhubungan; lingkungan hidup; pertanahan; kependudukan dan CS; pemberdayaan perempuan; KB dan keluarga sejahtera; sosial; TK dan transmigrasi; koperasi dan UKM; penanaman modal; kebudayaan; pemuda dan olah raga; Kesbang dan politik DN; pemerintahan umum; kepegawaian; pemberdayaan masy dan desa; statistik; arsip; dan komunikasi dan informatika 22
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH - PILIHAN Pertanian Kehutanan ESDM Pariwisata Kelautan & Perikanan Perdagangan Perindustrian Transmigrasi 23
SKPD + SKPKD PENDAPATAN PAD BELANJA PEMBIAYAAN (SKPKD) - Pajak (SKPKD) - Retribusi (SKPD) - Laba BUMD (SKPKD) - Lain2 PAD yg Sah (SKPKD dan SKPD) Dana Perimbangan (SKPKD) Lain-Lain Pendapatan yang Sah (SKPKD) SKPKD Belanja Tidak Langsung - Subsidi - Bunga - Hibah - Transfer - Bantuan Sosial - Belanja Tidak Terduga Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai Belanja Pegawai SKPD Belanja Langsung - Fungsi - Urusan - Program - Kegiatan Belanja Barang dan Jasa Penerimaan Pengeluaran Belanja Modal RKA-SKPD APBD DPA-SKPD 24
PENYUSUNAN RKA-SKPD Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah Anggaran berbasis kinerja / prestasi kerja Penganggaran terpadu (unified budgeting) 25
KERANGKA PENGELUARAN JANGKA MENENGAH (MTEF) Memelihara kelanjutan fiskal (fiscal sustainability) Disiplin fiscal secara berkelanjutan Meningkatkan keterkaitan antara proses perencanaan dan penganggaran. Dituangkan dalam Prakiraan Maju (forward estimate) yaitu perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan. Menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya. Implementasi mulai Tahun 2009 26
METODE PENERAPAN MTEF Estimasi pengeluaran di masa datang atas dasar pendekatan baseline, seperti kegiatan pemeliharan jalan/gedung/aset lainnya yg telah selesai dibangun tahun sebelumnya. Estimasi pengeluaran akibat adanya penghematan (saving) dana dari kegiatan, sehingga tersedia dana untuk mendanai program/kegiatan yang tinggi prioritasnya. Estimasi pengeluaran untuk program/kegiatan baru yang sudah mendapatkan sumber pendanaan yang pasti seperti: dari pinjaman/hibah. Estimasi pengeluaran dengan memasukkan seluruh program/kegiatan baru yg belum mendapatkan kepastian pendanaan. 27
PENGANGGARAN TERPADU Penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi utk seluruh jenis belanja guna melaksankan kegiatan pemerintahan yg didasarkan prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana Tidak mengenal BAU & BOP. Tidak lagi mengenal anggaran belanja rutin dan pembangunan, belanja aparatur dan belanja publik. 28
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA Pendekatan penganggaran yg mengutamakan keluaran/hasil dari kegiatan yang akan atau telah dicapai dgn kuantitas dan kualitas yg terukur. Setiap alokasi dana yg direncanakan harus terkait dengan tingkat pelayanan dan hasil yang dpt dicapai. Utk penyusunan anggaran, didasarkan atas capaian kinerja, indikator kinerja, analisis standar belanja, standar satuan harga, standar pelayanan minimal. 29
ANGGARAN BERBASIS PRESTASI KERJA =KINERJA SUATU SISTEM ANGGARAN YANG MEMPERHATIKAN KETERKAITAN ANTARA PENDANAAN DENGAN KELUARAN YANG DIHARAPKAN DARI KEGIATAN DAN HASIL SERTA MANFAAT YANG DIHARAPKAN TERMASUK EFISIENSI DALAM PENCAPAIAN HASIL DAN KELUARAN 30
PENDEKATAN KINERJA SISTEM ANGGARAN YANG MENGUTAMAKAN UPAYA PENCAPAIAN OUTPUT DARI SUATU INPUT YANG DITETAPKAN OUTPUT (KELUARAN) MENUNJUKKAN BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN OLEH KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN PROGRAM DAN KEBIJAKAN INPUT (MASUKAN) ADALAH BESARNYA SUMBER DAYA BAIK YANG BERUPA PERSONIL, BARANG MODAL TERMASUK PERALATAN DAN TEKNOLOGI, DANA, ATAU KOMBINASI DARI BEBERAPA ATAU KESEMUA JENIS SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN KINERJA/PRESTASI KERJA ADALAH KELUARAN/HASIL DARI KEGIATAN/PROGRAM YANG AKAN ATAU TELAH DICAPAI SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ANGGARAN DENGAN KUANTITAS DAN KUALITAS YANG TERUKUR 31
ANALISIS STANDAR BELANJA (ASB) DALAM SISTEM ANGGARAN KINERJA SETIAP USULAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN DINILAI KEWAJARANNYA ANALISIS STANDAR BELANJA ADALAH STANDAR ATAU PEDOMAN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS KEWAJARAN BEBAN KERJA ATAU BIAYA SETIAP PROGRAM ATAU KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DALAM SATU TAHUN ANGGARAN PENILAIAN KEWAJARAN DALAM ASB MENCAKUP DUA HAL : KEWAJARAN BEBAN KERJA DAN KEWAJARAN BIAYA 32
Analisis Standar Belanja (ASB) Manfaat : MENDORONG UNIT KERJA UNTUK SELEKTIF MENGHINDARI BELANJA YANG KURANG EFEKTIF DAN EFISIEN MENGHINDARI TUMPANG TINDIH BELANJA 33
PENILAIAN KEWAJARAN BEBAN KERJA KAITAN LOGIS ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN KUA DAN PPAS KESESUAIAN ANTARA PROGRAM/KEGIATAN YANG DIUSULKAN DENGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD YANG BERSANGKUTAN KAPASITAS SATUAN KERJA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM/KEGIATAN PADA TINGKAT PENCAPAIAN YANG DIINGINKAN DAN DALAM JANGKA WAKTU SATU TAHUN ANGGARAN 34
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN DENGAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA (STANDAR BIAYA) KAITAN ANTARA STANDAR BIAYA DENGAN HARGA YANG BERLAKU KAITAN ANTARA BIAYA YANG DIANGGARKAN, TARGET PENCAPAIAN KINERJA DENGAN SUMBER DANA 35
PENILAIAN KEWAJARAN BIAYA PROGRAM KEGIATAN TARGET KINERJA ANGGARAN BELANJA STANDAR BIAYA HARGA YANG BERLAKU 36
CONTOH KEGIATAN TOT BINTEK PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN DAERAH ANGGARAN BELANJA BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG/JASA TARGET KINERJA 100 PESERTA TERLATIH STANDAR BIAYA BELANJA RATA-RATA PER PESERTA HARGA YANG BERLAKU HONOR FASILITATOR BIAYA MAKAN & MINUM BIAYA PENGGANDAAN 37
STANDAR BIAYA pengertian : HARGA SATUAN UNIT BIAYA YANG BERLAKU BAGI MASING-MASING DAERAH tujuan : ALOKASI ANGGARAN BELANJA SETIAP PROGRAM/KEGIATAN 38
DASAR PENILAIAN KINERJA MASUKAN BESARAN SUMBER DAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM ATAU KEGIATAN KELUARAN HASIL BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN DARI PROGRAM ATAU KEGIATAN SEGALA SESUATU YANG MENCERMINKAN BERFUNGSINYA KELUARAN DARI KEGIATAN-KEGIATAN DALAM SUATU PROGRAM ATAU KEGIATAN 39
FORMULASI INDIKATOR, TOLOK UKUR & TARGET KINERJA Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yg direncanakan, terdiri dari : masukan, keluaran dan hasil. Tolok Ukur Kinerja adalah ukuran prestasi kerja yang akan dicapai dari keadaan semula dgn mempertimbangkan faktor kualitas, kuantitas, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan dari setiap program dan kegiatan, seperti : jumlah, rasio, porsentase, tingkat pencapaian, tingkat kecepatan, waktu penyelesaian dsb. Target kinerja adalah hasil yang diharapkan dari capaian program, masukan, keluaran atau hasil dari suatu kegiatan berdasarkan tolok ukur kinerja yang ditetapkan, seperti : Target capaian program 1:3, Target masukan (jumlah dana) Rp 200 juta, Target keluaran (jumlah penyuluh terlatih) 500 orang, Target hasil (ratio jumlah kelas dan siswa) 1:40. 40
CONTOH PERHITUNGAN PENCAPAIAN TARGET DALAM KUA INFORMASI DALAM RPJMD ( 2005 2009 ) TARGET INDIKATOR KEGIATAN SELAMA 5 TAHUN PROGRAM/KEGIATAN KONDISI TAHUN 2005 Hasil Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK) Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 40 Rasio Jumlah Kelas dan anak didik sebesar 1 : 70 dengan data jumlah anak usia sekolah dini yang belum sekolah rata-rata sebesar 600 orang. PROGRAM/KEGIATAN INFORMASI DALAM KUA ( RKPD 2007 ) TARGET INDIKATOR KEGIATAN Hasil PAGU INDIKATIF Jumlah (Rp) Sumber Dana Pembangunan sarana dan prasarana Gedung Sekolah (TK) Rasio Jumlah Kelas dibanding anak didik sebesar 1 : 50 754.000.000 APBD PENCAPAIAN TARGET 2007 { (70-50) : (70-40) } x 100% = 66,67% 41
CONTOH PENYAJIAN INDIKATOR PROGRAM/KEGIATAN PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR TARGET INDIKATOR KEGIATAN (KELUARAN) TARGET INDIKATOR KEGIATAN (HASIL) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Prosentase jumlah surat terkirim dibanding dengan total jumlah surat dalam satu tahun Penyediaan jasa surat menyurat 1500 surat rata-rata surat yang gagal Terkirim 20% dari jumlah surat terkirim. 42
Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Capaian Program Kegiatan Pengadaan Meubeler Ratio Meubeler Layak pakai dengan Jumlah Pegawai Terwujudnya ratio meubeler yg layak pakai dengan tot jumlah pegawai 1 : 1 Masukan jumlah dana Rp100.000.000,00 Keluaran Jumlah Meja dan kursi 100 Unit (Meja dan kursi) Hasil Kelompok Sasaran : Porsentase Meubeler yg layak pakai dari total meubeler kantor 30% Pegawai yg belum memiliki sarana dan prasarana kerja Anggaran Belanja Langsung per Kegiatan Kode Rekening Uraian Rincian penghitungan Jumlah 43
Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Capaian Program Kegiatan Pelatihan Petani Pemakaian Air Porsentase peningkatan Produksi Padi Petani Terwujudnya peningkatan produksi padi petani rata-rata 80 % dari jumlah produksi yg telah ditargetkan (3 ton/ha). Masukan jumlah dana Rp200.000.000,00 Keluaran 80 orang (10 Jumlah petani yg terlatih Kelompok Tani) Hasil Hasil produksi padi petani 2,4 Ton/Ha Kelompok Sasaran : Petani Pemakai Air Anggaran Belanja Langsung per Kegiatan Kode Rekening Uraian Rincian penghitungan Jumlah 44
Penyusunan dan Pembahasan Raperda Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Capaian Program Prosentase penyediaan Perda yang ditetapkan dari total Raperda (Prolegda) Tersedia sesuai peraturan perundang-undangan dengan tingkat pencapain 20%. Masukan jumlah dana Rp30.000.000,00 Keluaran Jumlah peraturan daerah yg disusun 2 Raperda (APBD dan Pembentukan Dana Cadangan) Hasil Kelompok Sasaran : Ratio jumlah Raperda dengan waktu penyelesaian per hari kerja 1 : 5 Tim Anggaran Pemerintah Daerah dan Panitia Anggaran DPRD Anggaran Belanja Langsung per Kegiatan Kode Rekening Uraian Rincian penghitungan Jumlah 45
ALUR PENGERJAAN RKA SKPD RKA-SKPD 1 Kode Nama Formulir RKA-SKPD 2.1 RKA-SKPD RKA-SKPD 1 Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan SKPD Rincian Anggaran Pendapatan SKPD RKA-SKPD 2.2.1 RKA-SKPD 2.2 RKA-SKPD RKA-SKPD 2.1 Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung SKPD RKA-SKPD 3.1 RKA-SKPD 2.2 RKA-SKPD 2.2.1 Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan SKPD Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan SKPD RKA-SKPD 3.2 RKA-SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah RKA-SKPD 3.2 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah 46
Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA SKPD) Kode RKA SKPD RKA SKPD 1 RKA SKPD 2.1 RKA SKPD 2.2 RKA SKPD 2.2.1 RKA SKPD 3.1 RKA SKPD 3.2 Nama Formulir Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Rincian Anggaran Belanja Langsung Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah 47
FORMULIR RKA-SKPD Logo Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota *) RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RKA - SKPD) TAHUN ANGGARAN. Urusan Pemerintahan Organisasi : x.xx... : x.xx.xx.. Pengguna Anggaran : Nama NIP Jabatan Kode RKA - SKPD RKA - SKPD 1 RKA - SKPD 2.1 RKA - SKPD 2.2 RKA - SKPD 2.2.1 RKA - SKPD 3.1 RKA - SKPD 3.2 :.. :.. :.. Nama Formulir Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah 48
Urusan Pemerintahan Organisasi RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota. Tahun Anggaran : x.xx.... : x.xx.xx.. Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah Formulir RKA - SKPD Kode Rekening Uraian Jumlah (Rp) 1 2 3 Surplus/ (Defisit) Pembiayaan neto..,tanggal.. Kepala SKPD (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. 49
Urusan Pemerintahan Organisasi Kode Rekening RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota. Tahun Anggaran : x.xx. : x.xx.xx. Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Uraian volume Rincian Penghitungan satuan Tarif/ Harga Formulir RKA-SKPD 1 Jumlah (Rp) 1 2 3 4 5 6 = (3 x 5) x x x xx xx x x x xx xx..,tanggal Kepala SKPD (tanda tangan) Jumlah Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst. Tim Anggaran Pemerintah Daerah: (nama lengkap) NIP. No Nama NIP Jabatan Tandatangan 1 2 dst 50
Urusan Pemerintahan Organisasi RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran : x.xx. : x.xx.xx. Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah Formulir RKA-SKPD 2.1 Kode Rekening Uraian Tahun n volume satuan Harga satuan Jumlah (Rp) 1 2 3 4 5 6=(3x5) 7 x x xx xx x x xx xx Jumlah Tahun n+1..,tanggal.. Kepala SKPD (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan 1 2 dst 51
Urusan Pemerintahan Organisasi RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran... : x. xx. : x. xx. xx. Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan Formulir RKA-SKPD 2.2 Kode Jumlah Program Kegiatan Uraian Lokasi Kegiatan Target Kinerja (Kuantitatif) Belanja Pegawai Barang & Jasa Tahun n Modal Jumlah Tahun n+1 1 2 3 4 5 6 7 8 9=6+7+8 10 xx xx xx xx Program. Kegiatan. Kegiatan. dst. xx xx dst. dst. Jumlah..,tanggal.. Kepala SKPD (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. 52
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir RKA-SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota. 2.2.1 Tahun Anggaran... Urusan Pemerintahan : x. xx. Organisasi : x. xx. xx... Program : x. xx. xx. xx... Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx... Lokasi kegiatan :. Jumlah Tahun n-1 : Rp... (...) Jumlah Tahun n : Rp... (...) Jumlah Tahun n+1 : Rp... (...) Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Capaian Program Masukan Keluaran Hasil Kelompok Sasaran Kegiatan : Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Rincian Penghitungan Kode Jumlah Uraian Rekening volume satuan Harga (Rp) satuan 1 2 3 4 5 6=(3 x 5) x x x xx xx x x x xx xx Jumlah..,tanggal.. Kepala SKPD (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. Dst Tim Anggaran Pemerintah Daerah: No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan 1. Dst. 53
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota. Tahun Anggaran... Urusan Pemerintahan : x. xx. Organisasi : x. xx. xx. Kode Rekening Rincian Penerimaan Pembiayaan Uraian Formulir RKA-SKPD 3.1 1 2 3 x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst Tim Anggaran Pemerintah Daerah: Jumlah Penerimaan Jumlah (Rp) tanggal Kepala SKPD (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan 1 2 dst 54
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota. Tahun Anggaran... Urusan Pemerintahan : x. xx. Organisasi : x. xx. xx. Kode Rekening Rincian Pengeluaran Pembiayaan Uraian Formulir RKA-SKPD 3.2 1 2 3 x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst Tim Anggaran Pemerintah Daerah: Jumlah Penerimaan Jumlah (Rp) tanggal Kepala SKPD (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. No Nama NIP Jabatan Tanda Tangan 1 2 dst 55
S E K I A N & TERIMA KASIH 56