IMPLEMENTASI GRAF DALAM PENYIMPANAN DATA STRUKTUR BANGUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
Penerapan Graf Dalam Struktur Data Sebuah Bangunan

Penerapan Graf Berupa Senarai Berkait serta Algoritma Dijkstra dalam Pemrosesan Data Struktur Bangunan

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

= himpunan tidak-kosong dan berhingga dari simpul-simpul (vertices) = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

Studi dan Implementasi Struktur Data Graf

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Struktur. Bab 6: 4/29/2015. Kompetensi Dasar. Mahasiswa mendapatkan pemahaman mengenai cara kerja dan penyajian graph

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Serbaguna 2 lantai Latar Belakang. 1.2.

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

PERANCANGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN JALUR TERPENDEK. Kata kunci: Algoritma Genetika, Shortest Path Problem, Jalur Terpendek

CRITICAL PATH. Menggunakan Graph berbobot dan mempunya arah dari Critical Path: simpul asal : 1 simpul tujuan : 5. Graph G. Alternatif

Denny Setyo R. Masden18.wordpress.com

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS NASIONAL

KAWAT ANYAM SEBAGAI PERKUATAN PADA RUMAH SEDERHANA TANPA BETON BERTULANG SKRIPSI

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

berupa penuangan ide atau keinginan dari pemilik yang dijadikan suatu pedoman

BAB I PENDAHULUAN. Dinding ( wall ) adalah suatu struktur padat yang membatasi dan melindungi

I. PENDAHULUAN. Pada perencanaan pembangunan sebuah pondasi harus diperhatikan beberapa

EBOOK PROPERTI POPULER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Berkembangnya kemajuan teknologi bangunan bangunan tinggi disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah daerah rawan gempa, untuk mengurangi resiko korban

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

LOGIKA DAN ALGORITMA

Algoritma Penentuan Graf Bipartit

BAB 1 PENDAHULUAN. di wilayah Sulawesi terutama bagian utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.

METODE AVL TREE UNTUK PENYEIMBANGAN TINGGI BINARY TREE

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

ANALISIS PERBANDINGAN KUDA KUDA BAJA RINGAN DENGAN BETON BERTULANG MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000 V.18

BAB 2 LANDASAN TEORI

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA GRAF LENGKAP DENGAN METODE MODIFIKASI MATRIK BUJURSANGKAR AJAIB DENGAN n GANJIL, n 3

BAB 1 STRUKTUR DAN KONSTRUKSI

Representasi Graph Isomorfisme. sub-bab 8.3

RANGKUMAN Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Algoritma: Anany Levitin, Introduction to Design and Analysis of Algorithm, 3 rd Edition, Pearson Education, Inc.

BAB I PENDAHULUAN. Pengujian kualitas genteng pres. (produk kabupaten Kebumen dan produk kabupaten Sukoharjo) UNIVERSITAS SEBELAS MARET.

PENENTUAN RUTE TERPENDEK PADA OPTIMALISASI JALUR PENDISTRIBUSIAN BARANG DI PT. X DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL

PREDIKSI SOAL UJIAN NASIONAL KEJURUAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tingkat kerawanan yang tinggi terhadap gempa. Hal ini dapat dilihat pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

BAB I PENDAHULUAN. Konstruksi bangunan tidak terlepas dari elemen-elemen seperti balok dan

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

PEMANFAATAN METODE ADJACENCY MATRIX UNTUK OPTIMASI RUTE JALAN BERBASIS WEB

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

BAB II LANDASAN TEORI

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

dengan bekal ilmu pengetahuan tersebut diharapkan mahasiswa apabila terjun didalam masyarakat dapat mengembangkan ilmu yang dimilikinya demi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. dengan ilmu rekayasa struktur dalam bidang teknik sipil. Perkembangan ini

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

A. Pasangan Dinding Batu Bata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Perkembangan pembangunan yang sangat pesat, juga diikuti munculnya

BAB 2 LANDASAN TEORI

KONSTRUKSI RANGKA ATAP

SILABUS MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB 2 LANDASAN TEORI. Secara garis besar ilmu statistik dibagi menjadi dua bagian yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

III - 1 BAB III METODOLOGI

ANALISA PENGARUH DINDING GESER PADA STRUKTUR BANGUNAN HOTEL BUMI MINANG AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

Jurnal MSA Vol. 3 No. 1 Ed. Juli-Desember Tree) dari graf hasil representasi jaringan listrik.

Rumah Tahan Gempa. (Bagian 1) Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Struktur Lipatan. Struktur Lipatan 1

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

Transkripsi:

IMPLEMENTASI GRAF DALAM PENYIMPANAN DATA STRUKTUR BANGUNAN Bondan Himawan 1), Dwira Maulana 2), Vivi Amelia 3), Taufiq Hidayat 4) Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Jln. Kaliurang KM 14,5 Yogyakarta 55501 Email : neojavanese@gmail.com 1), wira.sableng@gmail.com 2), v1v1_4m3l14@yahoo.com 3), taufiqhid@fti.uii.ac.id 4) Abstraksi Sebuah bangunan tersusun dari komponen-komponen yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Setiap komponen tersebut memiliki informa si geometri dan informasi topologi. Informasi geometri adalah segala informasi yang berkaitan dengan bentuk komponen tersebut, ukuran dan letak komponen tersebut dengan komponen yang lain. Informasi topologi berkaitan dengan hal-hal yang menyusun komponen geometri. Informasi-informasi tersebut dimasukkan ke dalam linked-list, yang bermodel graph. Tujuannya, informasiinformasi yang berkaitan dengan bangunan tersebut, akan selalu terjaga keberadaannya dan dapat digunakan untuk operasi-operasi yang lain. Keyword : geometri, topologi, linked-list, graph... Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Permasalahan Bangunan merupakan suatu ruang yang terdiri dari banyak tempat,yang tersusun antar ruang ruang yang disatukan baik secara vertical maupun horizontal. Bangunan juga dapat disebuat sebagai ruang yang mempunyai sisi dan bentuk yang teratur dan mempunyai nilai yang dapat diukur. Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya, seperti halnya jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi. Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa. Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnya memanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu, tanah dan kayu. Kemudian setelah ditemukan bahan-bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnya barang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunya diambil dari alam. Tidak hanya bahan atau hasil industri yang berkembang tapi juga penerapan implementasi nya juga dapat berkembang. Sekarang berkembang dengan berbagai penerapan yang digunakan pada pembuatan bangunan bisa menerapkan pengimplementasian dari subuah penerapan dari sebuah implementasi seperti graph, dan lainnya. Tidak hanya pada sebuah bangunan pengimplementasian jug adapt diterapkan pada halhal yang lain misalnya dalam menentukan jalur terpendek, jalur Telekom dan sebagainya. Dalam hal ini, akan dibahas tentang pengimplementasian graph pada sebuah bangunan. Penerapan ini akan mempermudah dalam pembuatan bangunan dan dapt juga membantu para arsitek untuk menghitung luar,lebar dan jarak antara tiap bangunan antar ruang. Graph digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dan hubungan antar objek-objek. 1.2. Tujuan Penelitian berjudul Implementasi graph dalam Penyimpanan Data Struktur Bangunan bertujuan untuk merancang bagaimana sebuah aplikasi dapat menggunakan graph dalam penyimpanan data struktur bangunan. 2. Dasar Teori 2.1. Dasar Struktur Bangunan Struktur bangunan secara filosofis di bagi menjadi 3 bagian utama, yang digunakan untuk menentukan pembentukan suatu bangunan itu sendiri, yaitu: 2.1.1. Kaki (Pondasi) Pondasi sering disebut struktur bangunan paling bawah yang berfungsi untuk mendukung seluruh C-21

beban bangunan dan meneruskan ke tanah di bawahnya. Dikarenakan fungsinya yang digunakan untuk menahan seluruh beban bangunan, maka pondasi harus dibuat kuat, aman, stabil, awet dan mampu mendukung beban bangunan. Dalam membangun suatu pondasi maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain: a. Berat bangunan yang harus didukung b. Jenis tanah dan daya dukungnya c. Bahan bangunan untuk pondasi yang tersedia/ mudah didapat d. Kedalaman tanah yang digunakan untuk pondasi Berdasarkan arah busurnya, graph dibagi menjadi dua, yaitu graph berarah/ directed graph dan graph tidak berarah/ undirected graph. Graf berarah adalah graph yang setiap busurnya mempunyai arah. Dengan demikian, graph berarah dapat dinotasikan sebagai : <V1, V2> <V2, V1> Sedangkan graph tidak berarah merupakan sebuah graph yang setiap busurnya tidak mempunyai arah. Graph tidak berarah dapat dinotasikan sebagai : <V1, V2> = <V2, V1> 2.1.2. Badan (Rangka) Rangka Bangunan ialah bagian dari bangunan yang merupakan sturktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya. Rangka bangunan terdiri atas balok portal yang merangkai kolom menjadi sebuah kesatuan, balok menerima seluruh beban dari plat-lantai dan meneruskan ke kolom-kolom pendukung. Hubugan balok dan kolom ialah jepit-jepit, yaitu system dukungan yang dapat Manahan Momen, Gaya vertical maupun horizontal. 2.1.3. Kepala (Atap) Fungsi atap ialah melindungi bangunan beserta isinya dari pengaruh panas dan hujan. Bentuk dan bahan atap harus serasi dengan rangka bangunannya, agar dapat menambah indah dan anggun serta mnambah nilai dari harga bangunannya. Bentuk atap ditinjau dari besarnya kemiringannya, atap dibagi menjadi 2 macam yaitu: a. Atap Landai. Atap ini menggunakan penutup atap dengan lembaran besar, seperti seng gelombang atau asbes. Atap ini sangat stabil dikarenakan tekanan angin yang diterima rendah. b. Atap Runcing. Atap runcing memberi kesan megah dan anggun bagi pemiliknya. Namun dikarenakan bentuknya yang runcing maka ia akan mendapatkan tekanan angin yang lebih besar. 2.2. Graf Graf adalah kumpulan simpul (nodes) / vertex yang dihubungkan satu sama lain melalui sisi/ busur (edges)[1]. Simpul adalah objek sembarang, seperti kota, atom-atom dan objek-objek yang dapat dijabarkan. Busur adalah relasi yang menghubungkan antara objek-objek tersebut, sehingga objek-objek tersebut mempunyai makna. Secara umum, sebuah graf dapat dirumuskan, G (V, E) Dengan G adalah Graph sedangkan V adalah simpul dan E adalah busur. Graph berarah Graph tidak berarah Gambar 1. Graph berarah dan tidak berarah. 3. Pembahasan 3.1. Pemodelan Komponen Struktural Bangunan dalam Graph Setiap bangunan, memiliki informasi yang berkaitan dengan geometri dan topologi bangunan tersebut yang direpresentasikan dalam model B-rep (boundary representation) [2]. Perbedaan informasiinformasi tersebut akan membedakan jenis relasi yang disimpan dalam model. Dalam penyimplilanannya ke dalam model graph, sebuah bangunan akan dibagi ke dalam komponenkomponen individu. Setiap komponen tersebut telah dilengkapi dengan informasi geometri dan topologi. Sebagai contoh, diketahui sebuah bangun B, seperti pada gambar 2. Gambar 2. Bangun B Bangun B, dapat dibagi menjadi beberapa komponen individu, v 1, v 2, v 3, v 4, v 5, v 6, v 7, seperti diilustrasikan pada gambar 3. Bangun geometri v 1 dan v 2 adalah representasi dari tembok bangunan. v 3 representasi dari tiang, v 4, v 5, v 6 merepresentasikan pondasi bangunan, v 7 merepresentasikan lantai bangunan dan v 8 merepresentasikan pintu. Apabila diketahui bahwa V C-22

B, dengan V adalah vertex, maka dapat disimpulkan bahwa V = { v 1, v 2, v 3, v 4, v 5, v 6 }...(1) Gambar 3. Komponen-komponen individu penyusun bangun B Berdasarkan relasi antar komponen individu pada bangun B, maka dapat dituliskan bahwa e 1 =(v 1, v 3 ); e 2 =(v 2, v 3,); e 3 =(v 2, v 5 ); e 4 =(v 1, v 4 ); e 5 =(v 7, v 4 ); e 6 =(v 7, v 5 ); e 7 =(v 8, v 5 ); e 8 =(v 4, v 6 ); e 9 =(v 5, v 6 ); dan e 10 =(v 8, v 2 ) atau dapat ditulis e x = (v n, v m ), dengan e x adalah edge yang ke x yang merelasikan v n dengan v m. Karena e adalah edge pada graph berarah, maka e x = (v n, v m ) (v m, v n ). Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa : E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5, e 6, e 7, e 8, e 9, e 10 }...(2) dengan E adalah edge. Dari persamaan (1) dan (2), dapat dibuat menjadi sebuah graph G, dengan : G (V, E)...(3) Yang dapat digambarkan sebagai berikut: list simpul dan bagian sisi yang disebut dengan list sisi. List simpul adalah list yang yang anggotanya merupakan elemen-elemen simpul/ nodes penyusun graf. Setiap Objek dari sebuah permasalah, akan direpresentasikan menjadi sebuah elemen simpul. Elemen simpul tersebut akan dikaitkan sehingga tersusun menjadi sebuah list simpul. Elemen Simpul terbagi menjadi 3 bagian, yaitu informasi, next, dan list sisi. Informasi merupakan bagian dari elemen simpul yang akan menyimpan setiap informasi yang akan dikaitkan dalam graf tersebut. Informasi merupakan bagian inti dari sebuah graf yang direpresentasikan. next, merupakan bagian untuk menyimpan informasi node berikutnya, sedangkan list sisi adalah bagian untuk menyimpan elemen-elemen yang direlasikan oleh elemen simpul tersebut. List sisi adalah kumpulan dari elemen yang yang merupakan representasi dari relasi satu simpul dengan simpul yang lain. Elemen-elemen yang tergabung dalam list sisi disebut sebagai elemen sisi. Setiap elemen pada list elemen, memiliki satu list sisi, yang berarti bahwa elemen tersebut memiliki keterkaitan dengan anggota list elemen yang lain. 3.3. Penyimpanan Data Struktur Bangunan Pada pemodelan sebuah graph, akan digunakan 2 list, yaitu list simpul dan list sisi. List simpul, akan menyimpan informasi tentang vertex, sedangkan list sisi, menyimpan informasi edge. Secara garis besar, elemen simpul dan elemen sisi digambarkan sebagai berikut : a) Elemen simpul Gambar 4. Representasi graph G dari bangun B. 3.2. Representasi Graf dalam Senarai Berkait Graph adalah sebuah teknik untuk menjaga keterkaitan sebuah data dengan data yang lain, dengan merepresentasikan data tersebut menjadi sebuah node. Dalam pengkaitan dengan node yang lain, sebuah graf dapat direpresentasikan dalam senarai berkait/ linked list, atau dalam pembahasan yang lain disebut sebagai adjacency matrix[1]. Dalam representasinya, sebuah graph terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian simpul, yang disebut sebagai b) Elemen sisi Gambar 5. Gambaran umum elemen simpul dan elemen sisi. Informasi vertex, meliputi informasi geometri dan topologi. Informasi geometri adalah informasi yang berkaitan dengan bentuk komponen individu, sebagai contoh, ukuran. sedangkan informasi topologi adalah informasi yang mendeskripsikan spesifikasi dalam satu komponen tersebut. Informasi topologi pada satu komponen, akan berbeda dengan komponen bangunan yang lain. Informasi edge merupakan informasi relasi komponen satu dengan komponen yang lain. Dalam hal ini, komponen diasosiasikan dengan elemen simpul. Informasi edge terdiri dari 1) besar sudut antara antar komponen yang direlasikan, disimbolkan sebagai θ, 2) posisi koordinat x, y, z antar komponen yang direlasikan, dan 3) vertex yang dituju. Besar sudut antar komponen yang direlasikan, dihitung berdasarkan letak satu vertex terhadap C-23

vertex yang lainnya. Dalam gambar 6 (a) dijelaskan bahwa, sudut dihitung berdasarkan posisi v 2 terhadap v 3. Dengan demikian maka, θ(v 2, v 3 ) = 180 0 pada gambar (a) dan θ(v 1, v 4 ) = θ(v 7, v 4 ) = 180 0 pada gambar (b). terhadap komponen v 2. Satuan nilai yang disimpan dalam edge adalah centimeter (cm). Pada gambar 7, titik acuan diberi warna hitam pada sudut bawah setiap komponen. Tabel 1 memuat informasi yang dimiliki edge berdasarkan graph G. Tabel 1. Informasi edge berdasarkan graph G edge θ Coordinate x y z v n v m e 1 0 380 0 0 v 1 v 3 e 2 180 30 0 0 v 2 v 3 e 3 180 40 0 0 v 2 v 5 e 4 180 40 0 0 v 1 v 4 e 5 180 40 0 0 v 7 v 4 e 6 180 40 0 0 v 7 v 5 e 8 0 380 0 0 v 4 v 6 e 9 180 30 0 0 v 5 v 6 e 10 0 50 0 0 v 8 v 2 Berdasarkan informasi vertex dan edge tersebut, graph G dapat direpresentasikan dalam linked list, yaitu sebagai berikut : Gambar 6. Sudut antara dua komponen. Posisi koordinat x dan y, merupakan koordinat relatif yang menghubungkan antara komponen satu dengan komponen yang lain. Penentuan posisi koordinat didasarkan pada titik pusat komponen geometri atau disebut sebagai titik acuan. Setiap titik acuan memiliki koordinat yaitu koordinat (x, y, z) = (0, 0, 0). Gambar 7 mengilustrasikan posisi setiap v n dengan v m. Apabila posisi v n sejajar dengan v m, maka posisi koordinat relatif v n terhadap v m adalah (0, 0, 0), karena v n mempunyai posisi yang sejajar dengan v m. Gambar 7. Posisi koordinat relatif dari v 8 terhadap v 2 dan v 2 terhadap v 3 Gambar 7 mengilustrasikan terdapat 3 buah komponen, yaitu v 2, v 3, dan v 8, dengan e(v 8, v 2 ) dan e(v 2, v 3 ), maka koordinat relatif antara v 3 terhadap v 2 adalah (0, 0, 0) dan v 8 terhadap v 2 adalah (200, 0, 0). Nilai x(v 8 ) = 200, didapat karena v 8 berposisi 200 cm Gambar 8. Representasi linked list Graph G Gambar 8 menunjukkan bahwa setiap elemen pada list simpul, memiliki satu list sisi. 4. Kesimpulan Graph merupakan salah satu metode dalam struktur data yang berfungsi untuk menjaga keterikatan satu informasi dengan informasi yang lain. Dalam permasalahan penyimpanan informasi struktur bangunan, graph dapat digunakan untuk menyimpan informasi yang menyusun elemen bangunan, yaitu informasi geometri dan informasi topologi. Selain itu, karena bersifat saling menjaga satu elemen dengan elemen yang lain, maka informasi-informasi yang telah disimpan tersebut, dapat di kembalikan lagi ke dalam bentuk permasalahan awal, tanpa mengurangi ketepatan data sebelum disimpan dalam graph. C-24

5. Referensi [1] Goodrich, Michael T., Tamssia, Roberto. & Triandopoulos, Nikos. & Cohen, Robert. Authenticated Data Structures for Graph and Geometric Searching. http://www.cs.brown.edu/cgc/stms/papers/a uthdatastr.pdf. terakhir diakses tanggal 8 Mei 2008. [2] Johnsonbough, Richard. & Kalin, Martin. Applications Programming in ANSI C. New York : McMillan Publishing Company. 1993 [3] Langsam, Yedidyah., Augenstein, Moshe. & Tanenbaum, Aaron M. Data Structure Using Java. New Delhi : Pearson Education. 2004. [4] Zakaria, T. M. & Prijono, A. Konsep Konsep dan Implementasi Struktur Data. Bandung : Informatika. 2006. [5] van Treeck, Christoph. & Rank, Ernst. Analysis of Building Structure and Topology Based on Graph Theory. http://e-pub.uniweimar.de/volltexte/2004/238/pdf/icccbex_204.pdf terakhir diakses tanggal 8 Mei 2008. C-25

C-26