BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (TBK I) yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karena akan dicari pengaruh pemberian Suggestopedia terhadap nilai Tes

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. tentang aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa, respon

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada peneletian ini, peneliti hanya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui pendidikan akan lahir generasi-generasi penerus yang berkualitas

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. 1. Deskripsi hasil pengamatan aktivitas siswa dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. learning cycle 7-E, learning cycle 5-E dan pembelajaran langsung. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Natar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap pada bulan April tahun. pelajaran 2014/2015 di SMP Negeri 2 Jati Agung

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang diperoleh selama melakukan penelitian di MTsN Krian berupa data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di MA Al-Hikmah Bandar Lampung pada 5-

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif dan inferensial. Dinamakan penelitian eksperimen karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memberikan batasan tentang: tingkat penguasaan siswa dalam menguasai topik bahasan tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian eksperimen murni, kelompok subjek penelitian ditentukan secara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelamin dan pendekatan SAVI, Inkuiri, RME dengan setting pembelajaran. tanggal 7 September 2013 di SMP Buana.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di MTs Imam Syafi i.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen (experimental research).metode penelitian eksperimen ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian, deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Karena peneliti bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester Ganjil di SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bagian ini merupakan deskripsi data dari instrumen yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah diterapkan model pembelajaran Treffinger pada materi keliling dan luas persegi dan persegipanjang. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa tersebut diukur dengan menggunakan Uji Hipotesis Berpasangan (Pairet Test), yaitu membandingkan hasil nilai TBK 1 dengan TBK 2. B. Subjek Penelitian 1) Populasi Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Yayasan Taman Sepanjang Sidoarjo. 2) Sampel Pengambilan sampel didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Random Sampling. Digunakan teknik ini karena kondisi semua kelas di sekolah ini mempunyai kondisi yang sama, dan dianggap bisa mewakili seluruh kondisi siswa pada umumya. Dalam hal ini peneliti mengambil kelas VII-A yang berjumlah 30 siswa sebagai sampel penelitian. 38

39 C. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan one-group pretest-posttest Design, yaitu memberikan Tes Berpikir Kreatif (TBK) 1, penerapan pembelajaran dengan model Treffinger dan TBK 2. TBK 1 diberikan sebelum penerapan pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan penerapan model pembelajaran Treffinger. Sedangkan TBK 2 diberikan sesudah pembelajaran. Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut 1 : O 1 X O 2 Keterangan : O 1 : Tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum penerapan model pembelajaran Treffinger. X : Perlakuan berupa penerapan pembelajaran denggan model pembelajaran Treffinger O 2 : Tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa sesudah penerapan pembelajaran model Treffinger. 1 Devinta Ria Kusuma.Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Melalui Model Pembelajaran Diskusi Kelas Dengan Srategi Buzz Group.(Surabaya:UNESA,2010).hal.39

40 D. Instrumen Penelitian dan Perangkat Pembelajaran 1. Instrumen penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lembar pengamatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Lembar pengamatan pengelolaan model pembelajaran Treffinger, digunakan untuk mengamati kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru dengan mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya. Lembar pengelolaan pembelajaran ini berisi tentang segala aspek yang menggambarkan situasi di kelas yaitu meliputi persiapan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran (pendahuluan, kegiatan inti, penutup), suasana kelas dan pengelolaan waktu. Lembar pengelolaan kelas ini diisi berdasarkan kategori 0, 1, 2, 3, dan 4. Setiap ketegori tersebut mewakili beberapa kriteria. Kategori 0 untuk tidak baik, kategori 1 untuk kurang baik, kategori 2 untuk cukup baik, kategori 3 untuk baik dan kategori 4 untuk sangat baik. b. Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Treffinger digunakan untuk mengamati segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa didalam pembelajaran. Aktivitas siswa tersebut meliputi mendengarkan penjelasan atau informasi dari guru, mengajukan pertanyaan, menanggapi pertanyaan dari guru dan teman, mempresentasikan hasil kerja, membaca materi dan LKS, mendengarkan

41 presentasi dari teman, menyampaikan dan menerima gagasan ide yang berbedaperilaku yang tidak relevan. Setiap aktivitas yang diamati dalam penelitian ini beracuan pada bentuk-bentuk ketrampilan yang dilaksanakan siswa pada model pembelajaran Treffinger. c. Lembar angket respon siswa Lembar angket digunakan untuk memperoleh data respons siswa terhadap kegiatan model pembelajaran Treffinger. Lembar angket ini digunakan untuk mengetahui pendapat atau komentar siswa terhadap komponen model pembelajaran Treffinger yang meliputi cara belajar, soal yang diberikan dalam LKS/buku paket dan tes, suasana kelas, dan keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Lembar Tes Berpikir Kreatif (TBK) Lembar TBK merupakan tes yang didasarkan pada komponen berpikir kreatif yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa. Didalam penelitian ini digunakan lembar TBK 1 dan TBK 2, yaitu TBK 1 digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran Treffinger, sedangkan TBK 2 digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa sesudah pembelajaran.

42 2. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini adalah : a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan panduan guru dalam mengajar yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kelengkapan dan langkah-langkah pembelajaran. Pada penelitian menerapkan model pembelajaran Treffinger. b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembar yang berisi petunjuk cara kerja, soal-soal dan panduan yang dapat digunakan siswa dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran. c. Buku Siswa (Buku Paket) Buku siswa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah buku yang telah dimiliki dan telah dipergunakan oleh siswa sebelumnya. E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap sebagai berikut : 1. Metode observasi Metode observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola kelas dan aktivitas selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran Treffinger. Pada metode ini observer mengamati langkah-

43 langkah pembelajaran yang dilakukan guru, pengelolaan guru terhadap kelas dan dan termasuk pengelolaan waktu. 2. Metode angket Metode angket dilakukan untuk memperoleh data respon siswa terhadap proses model pembelajaran Treffinger. Setelah proses pembelajaran berlangsung, seluruh siswa didalam satu kelas yang telah diterapkan pembelajaran model Treffinger dibagikan lembar angket dan meminta siswa untuk mengisi angket dengan sungguh-sungguh. Setelah angket dikumpulkan, angket tersebut dianalisis oleh peneliti. 3. Metode tes Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk mendapatkan data tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa. Tingkat berpikir kreatif siswa diukur dengan Tes Berpikir Kreatif (TBK). Pada tes kemampuan berpikir kreatif ini siswa diminta untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. F. Metode Analisis Data Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran Data hasil pengamatan pengelolaan kelas untuk pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Treffinger dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kemamapuan guru dalam mengelola

44 pembelajaran dianalisis dengan menghitung rata-rata skor dari semua aspek. Sebelum diperoleh kesimpulan tentang pengelolaan kelas, dihitung terlebih dahulu rata-rata tiap kategori (RTK). Adapun langkah-langkah menghitung RTK adalah sebagai berikut: a. Setiap aspek yang diamati pada lembar pengamatan pengelolaan kelas dengan menggunakan skor 0, 1, 2, 3 dan 4. Pengambilan data dilakukan setiap pertemuan. Dalam penilitian ini, dilakukan pengamatan sebanyak dua kali yaitu pada pertemuan pertama dan kedua. b. Nilai dari tiap aspek yang diamati selama dua kali dicari nilai rataratanya sehingga diperoleh nilai rata-rata dari tiap aspek yang diamati selama pembelajaran. c. Aspek-aspek yang diamati dikelompokkan menjadi 6 sub kategori yang meliputi persiapan, pendahuluan, kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu dan suasana kelas. Nilai rata-rata dari tiap aspek yang diamati selama pembelajaran dalam setiap sub kategori dicari nilai rata-ratanya sehingga rata-rata sub kategori. d. Enam sub kategori yang ada dikelompokkan menjadi empat kategori yang meliputi persiapan, pelaksanaan, pengelolaan waktu, dan suasana kelas. Nilai rata-rata sub kategori dalam setiap kategori dalam setiap kategori dicari nilai rata-ratanya sehingga diperoleh rata-rata tiap

45 kategori (RTK). Kemudian nilai rata-rata skor tersebut dikonversikan dengan kriteria 2 : 0,00 RTK < 1,50 : tidak baik 1,50 RTK < 2,50 : kurang baik 2,50 RTK < 3,50 : baik 3,50 RTK 4,00 : sangat baik 2. Data aktivitas siswa Hasil pengamatan aktifivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dianalisis dengan msenggunakan persentase (%) setiap indikator yang dihitung dengan rumus 3 : p x 100% Keterangan : P = Persentase jumlah aktivitas siswa yang diamati setiap kategori. A = Banyaknya aktivitas siswa setiap kategori. n = Banyaknya aktivitas siswa secara keseluruhan dalam pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk semua indikator. Kesimpulan diambil berdasarkan persentase yang diperoleh. 2 Ridha Rohmania,Penerapan Pembelajaran Kreatif Model Treffinger,skripsi tidak diterbitkan, (Surabaya: UNESA,2009), hal.52 3 Lailatul Fitriyah,Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share(TPS)Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,skripsi Tidak diterbitkan,(surabaya:iain Sunan Ampel,2010), hal 36

46 3. Data respon siswa setelah mengikuti pembelajaran Analisis terhadap data angket respon siswa dihitung dengan cara menentukan persentase tiap-tiap respon siswa. Persentase dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan: R = Persentase respon siswa Fr = Frekuensi jawaban tiap aspek n = Banyaknya responden R x 100% Dalam penelitian ini siswa dapat memberikan responnya melalui pilihan yang telah disediakan oleh peneliti. Pilihannya yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Respon siswa dikatakan positif jika Langkah-langkah analisis hasil respon siswa adalah sebagai berikut: a. Menghitung banyaknya siswa yang menjawab setuju, sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju. b. Menghitung prosentase jawaban setuju, sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju kepada setiap masing-masing jawaban pertanyaan.

47 c. Menyatakan respon yang siswa jawab menjadi respons positif dan respon negatif. 1) Dikatakan positif jika banyak siswa yang memberikan respon sangat setuju, dan setuju persentasinya lebih besar daripada respon kurang setuju, dan tidak setuju. 2) Dikatakan negatif jika banyak siswa yang memberikan respon sangat setuju, dan setuju persentasinya lebih kecil daripada respons kurang setuju, dan tidak setuju. d. Persentase respon siswa dalam angket dihitung pada setiap pernyataan diangket. e. Menghitung secara keseluruhan jumlah respons positif dan negatif serta menyimpulkannya. 1) Jika jumlah respon positif lebih banyak dari pada respon negatif maka respon siswa secara keseluruhan dikatakan positif. 2) Jika jumlah respon positif lebih sedikit dari pada respon negatif maka respon siswa secara keseluruhan dikatakan negatif.

48 4. Analisis data hasil Tes Berpikir Kreatif (TBK) a. Analisis TBK berdasarkan penjenjangan Tingkat Kemampuan Berpikir Keatif (TKBK). Langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah : 1) Mengkoreksi hasil TBK 1 dan TBK 2 dengan menggunakan kunci jawaban pedoman penskoran. Nilai 4 = x bobot 2) Menganalisis hasil TBK 1 dan TBK 2 dengan menggunakan komponen/indikator berpikir kreatif yang terdiri dari kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan. 3) Mengelompokkan siswa ke dalan TKBK, yaitu TKBK 4, TKBK 3, TKBK 2, TKBK 1 dan TKBK 0. Analisis ini didasarkan pada penjenjangn kemampuan berpikir kreatif oleh Siswono, seperti tabel berikut: 4 Abdullah Sani, Evaluasi Pembelajaran (Penulisan Butir Soal), (2009),hal.47

49 Tabel 3.1 Penjenjangan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif 5 Level TKBK 4 (Sangat Kreatif) Ba F1 Fa - TKBK 3 (Kreatif) - TKBK 2 (Cukup Kreatif) Kriteria - Keterangan Dapat membuat jawaban lain yang berbeda Dapat memecahkan masalah dengan cara yang berbeda Dapat membuat alternatif jawaban yang benar Dapat membuat jawaban lain yang berbeda Dapat memecahkan masalah dengan cara yang berbeda Dapat membuat jawaban lain yang berbeda Dapat memecahkan masalah dengan cara yang berbeda Dapat membuat jawaban lain yang berbeda Dapat membuat alternatif jawaban yang benar - - Dapat membuat jawaban lain yang berbeda - - Dapat memecahkan masalah dengan cara yang berbeda TKBK 1 (Kurang Kreatif) - - Dapat memecahkan masalah dengan jawaban lain yang berbeda TKBK 0 (Tidak Kreatif) - - - - 5 Fitrotul Chasanah,Proses Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Open Ended,skripsi tidak dipublikasikan,(surabaya:iain Sunan Ampel,2009), hal.42

50 Keterangan: B : Kebaruan Fl : Fleksibilitas Fa : Kefasihan Tanda : Memenuhi Tanda - : Tidak Memenuhi 4) Membandingkan TKBK siswa pada TBK 1 dan TBK 2 untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa 5) Mengklasifikasikan siswa yang mengalami peningkatan, tetap dan penurunan kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dari hasil analisis TBK 1 dan TBK 2. 6) Membuat persentase hasil klasifikasi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa. 7) Menentukan kategori peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria yang telah ditetapkan sebagai berikut : Sangat Tinggi (ST) Jika minimal 80% siswa mengalami peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Tinggi (T) Jika banyak siswa yang mengalami peningkatan kemampuan berpikir kreati antara 65% dan 80%. Rendah (R) Jika banyak siswa yang mengalami peningkatan kemampuan berpikir kreati antara 50% dan 65%. Sangat Rendah (ST) Jika banyak siswa yang mengalami peningkatan kemampuan berpikir kreatif kurang dari 50%.

51 Secara singkat dapat ditulis : 80% KRE ST 65% KRE 80% T 50% KRE 65% R KRE 50% SR Keterangan: KRE : banyaknya siswa yang mengalami peningkatan berpikir kreatif ST : Sangat Tinggi R : Rendah T : Tinggi SR : Sangat Rendah 8) Menyimpulkan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan pengkatagorian di atas. b. Analisis TBK dengan Uji Hipotesis Data Berpasangan (Pairet Test) Sebelum menghitung data dengan Pairet Test, data perlu diuji kenormalan dan homogenitas dengan: 1. Uji Normalitas Pada penelitian ini akan dilakukan uji normalitas dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Adapun langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut : a) Menyusun data prestasi siswa menjadi data jenis interval. b) Menentukan batas-batas kelas interval, dengan menentukan : 1) Rentang (R) = skor tertinggi skor terendah 2) Banyaknya kelas interval (k) = 1 + 3,33 log n

52 3) Menentukan panjang kelas interval (P) c) Menuliskan frekuensi (f o ) bagi tiap-tiap kelas interval. d) Menghitung rataan ( serta standar deviasi ( data. e) Menentukan batas kelas (BK) dengan skor kiri kelas interval pertama 0,5. f) Menentukan Z score dengan Z = g) Menentukan batas daerah dengan menggunakan tabel luas daerah dibawah lengkung normal standart dari 0 ke Z. h) Menentukan luas daerah untuk tiap-tiap kelas interval, dengan cara menghitung selisih dari kedua batas daerahnya. i) Menghitung frekuensi harapan (f h ) dengan cara luas daerah dikalikan n. j) Menghitung normalitas data dengan menggunakan rumus chi-kuadrat yaitu hitung h h k) Menentukan derajat kebebasan (v) v = k - 1 l) Kesimpulan Hasil nilai hitung yang telah ada akan dibandingkan dengan nilai tabel. Jika hitung < tabel maka data berdistribusi normal, dan sebaliknya.

53 2. Uji Homogenitas Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji homogenitas sampel adalah sebagai berikut: a) Untuk mencari F hitung Keterangan : = varian atau ragam TBK 1 = varian atau ragam TBK 2 = nilai TBK siswa ke-i i = 1,2,3,,n 1 1 = jumlah siswa, menentukan taraf signifikan = 0,05 b) Menentukan derajat kebebasan dk = jumlah siswa k-1 TBK 1 dk = jumlah siswa k-1 TBK 2 c) Menentukan F tabel

54 3. Uji Hipotesis Data Berpasangan (Pairet Test) (i) Menentukan hipotesis H 0 = h H 1 = h (ii) Menentukan α (iii) Statistik uji t hit = S D, dengan v = n -1 D = x sesudah x sebelum = Standar deviasi dari D (iv) Kesimpulan = -t hit < -t tab dan t hit > t tab : Tolak H 0

55 G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut. Melakukan observasi Mendesain perangkat pembelajaran dan instrument penelitian Memberikan Tes Berpikir Kreatif (TBK) 1/ pre-test Melaksanakan pembelajaran dengan model Treffinger Memberikan Tes Berpikir Kreatif (TBK) 2/ post-test Memberikan angket respon siswa Menganalisis instrumen Menyajikan data Menarik Kesimpulan