Edu Geography

dokumen-dokumen yang mirip
Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Edu Elektrika Journal

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Fashion and Fashion Education Journal

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS WEB PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI DI SMA N 2 PADANG

Unnes Journal of Biology Education

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

(Artikel) Oleh KHOIRUNNISA

PENGEMBANGAN HANDOUT DISERTAI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA. (Artikel) Oleh: Ely Fitri Astuti

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Unnes Science Education Journal

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS GAMBAR PADA MATERI POKOK PLANTAE UNTUK SMA. Oleh

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS ACTIVITY PAPER BASED ON THE PROBLEM SOLVING AT SENIOR HIGH SCHOOL IN CHEMISTRY LESSON SUBJECT THERMOCHEMICAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Unnes Journal of Mathematics Education

Joyful Learning Journal

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

Keywords : Teaching Materials, Student Worksheets, Learning Cycle 5-E

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

Edu Geography 3 (4) (2015) Edu Geography.

Economic Education Analysis Journal

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

PENGARUH METODE AKTIF TIPE TEAM QUIZ BERBANTUAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR. Info Artikel. Abstrak. , T Subroto, W Sunarto

Joyful Learning Journal

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Edu Geography 3 (8) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS X SMA TAMANSISWA PADANG

ARTIKEL ILMIAH YUSRIKA NENGSIH NIM

Analisis Pengetahuan dan Ketuntasan Siswa pada Materi Bioteknologi di SMA Negeri Se-Kota Binjai

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Edu Geography 5 (1) (2017) Edu Geography.

Unnes Science Education Journal

Edu Geography 5 (3) (2017) Edu Geography.

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

Edu Geography 4 (3) (2016) Edu Geography.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK PADA MATERI SEGI EMPAT

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK KELAS VIII SMP MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DENGAN APLIKASI SCHOOLOGY PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI HIDROSFER KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

Unnes Journal of Biology Education

Edu Geography 2 (1) (2013) Edu Geography.

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

Unnes Science Education Journal

Pengumpulan data. Produk: Bahan Ajar IPA Terpadu bertema Cuaca

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA/MA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS POLA PERSEBARAN DAN INTERAKSI SPASIAL DESA DAN KOTA

Edu Geography

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS DISCOVERY LEARNING

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Fidya Rizka Anggraeni & Sumarsih 14-22

Transkripsi:

Edu Geography 1 (2) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS EKSPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI (EEK) SERTA KEBENCANAAN SEBAGAI BAHAN AJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA/MA DI KABUPATEN REMBANG Abdul Rohmad, Purwadi Suhandini, Sriyanto Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Januari 2013 Disetujui Februari 2013 Dipublikasikan April 2013 Keywords: Students Work Sheet; Exploration; Elaboration; and Confirmation; Disaster; Learning Material Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kean Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK) serta Kebencanaan sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Geografi SMA/MA di Kabupaten Rembang. Penentuan sampel dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Sampel penelitian ini yaitu SMA N 1, 2, 3 Rembang, MAN 1 Rembang dan SMA N 1 Sumber. Variabel penelitian ini berupa kean LKS sebagai bahan ajar. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian yaitu penilaian kean LKS yang nilai oleh lima ahli bahan ajar dan materi menunjukkan rata-rata persentase sebesar 81,5% dengan kriteria sangat, hal tersebut sesuai dengan penilaian bahan ajar BSNP. Tanggapan oleh lima guru di SMA yang berbeda yang menanggapi LKS menunjukkan rata-rata persentase sebesar 82,1% dengan kriteria sangat. Sedangkan tanggapan oleh tigapuluh siswa menunjukkan rata-rata persentase sebesar 82% dengan kriteria sangat. Dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis EEK serta kebencanaan digunakan sebagai bahan ajar mata pelajaran Geografi di SMA/MA di Kabupaten Rembang. Abstract This research s aim is to determine the feasibility of Exploration, Elaboration, Confirmation, and Disaster Based Students Work Sheet as Geography subject s Learning Material of Senior High School in Rembang Regency. Sampling was done by using Purposive Sampling. This research s samples are 1, 2, 3 Senior High School of Rembang, Religious Senior High School of Rembang (MAN) and 1 Senior High School of Sumber. The variable is Students Work Sheet s feasibility. Data analysis technique used is descriptive percentages. Work Sheet s feasibility assesment that is assesed by five learning material and matter specialists showed 81,5% average percentage, the criteria is very proper, it was suitable with BSNP s learning material assesment. Response of five teachers in different Senior High School showed 82,1% average percentage, the criteria is very proper. While response of thirty students showed 82% average percentage, the criteria is very proper. It can be concluded that Exploration, Elaboration, Confirmation, and Disaster Based Students Work Sheet is proper to used as Geography subject s learning material of Senior High School in Rembang regency. 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Gedung C1 Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 Email: geografiunnes@gmail.com ISSN 2252-6684

PENDAHULUAN 2 Pembelajaran merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan pemahaman, kreativitas, keaktifan, daya pikir, potensi, dan minat siswa. Kegiatan pembelajaran diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa belajar aktif baik secara fisik, sosial maupun psikis. Untuk memahami konsep, komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses belajar mengajar demi terciptanya tujuan pembelajaran yang optimal. Kondisi yang demikian, dapat tercapai bila fasilitator (guru) mempunyai kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa. Guru sebagai fasilitator merupakan pembimbing proses, narasumber, orang yang menunjukkan dan mengenalkan kepada peserta didik tentang suatu materi dalam kegiatan belajar mengajar. Pemahaman materi pelajaran akan menjadi lebih mudah apabila guru menggunakan sumber belajar yang baik dan tepat. Bahan ajar adalah rujukan objek dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran (Mulyasa, 2006). Bahan ajar dapat berupa buku ajar yang berupa buku materi wajib, buku pendamping maupun Lembar Kerja Siswa (LKS). Buku yang dipilih hendaknya berkualitas baik sehingga tidak menyebabkan siswa mengalami salah konsep. Siswa dalam era zaman sekarang dituntut untuk aktif dalam pembelajarannya. Salah satu cara yang ditempuh oleh guru dalam mengaktifkan belajar siswa adalah dengan menggunakan LKS. LKS digunakan sebagai acuan untuk memandu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. LKS dapat dianggap sebagai suatu media atau alat pembelajaran karena dipergunakan guru sebagai media dalam melaksanakan kegiatan pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain berisi lembar kegiatan siswa dan soal-soal latihan, LKS juga memuat ringkasan. Kriteria LKS yang baik menurut Darmojo (1992:41) harus memenuhi tiga aspek yaitu aspek didaktik, aspek konstruksi, dan aspek teknik. Aspek didaktik yang berarti harus mengikuti asasasas belajar mengajar yang efektif salah satunya menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep, sehingga LKS ini dapat memotivasi siswa untuk mencari tahu serta memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. Jadi sebuah LKS hendaknya memberi kesempatan pada siswa misalnya untuk menulis, menggambar, berdiskusi dan sebagainya. Aspek konstruksi yaitu aspek yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakekatnya harus dapat dimengerti oleh pihak pemakai atau siswa. Aspek teknik yaitu berhubungan dengan tulisan yang harus menggunakan huruf cetak, huruf tebal yang agak besar untuk topik, dan mengusahakan perbandingan besar huruf dengan gambar harus serasi, gambar dapat menyampaikan pesan secara efektif kepada siswa serta adanya kombinasi antar gambar dan tulisan, bahwa tulisan tidak boleh lebih besar dari gambar. Berdasarkan pengamatan berbagai jenis LKS SMA/MA N di Kabupaten Rembang, LKS yang digunakan guru dalam pengajaran sudah cukup baik yaitu memuat ringkasan materi, lembar kegiatan siswa, dan uji kompetensi/soal-soal latihan, namun belum menggali kemampuan peserta didik secara maksimal karena belum berbasis EEK (Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi) serta kebencanaan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis EEK (Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi) serta kebencanaan pada mata pelajaran Geografi di SMA/MA Kabupaten Rembang yang dinilai keannya menurut BSNP 2006. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa terhadap materi IPS terutama mata pelajaran Geografi. METODE Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah Metode Research and Development (R&D). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh LKS yang digunakan SMA/MA di Kabupaten Rembang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling yaitu SMA N 1, 2, 3 Rembang, MAN 1 Rembang dan SMA N 1 Sumber. Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket, dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini berupa angket. Angket digunakan untuk mendapatkan data tentang kean LKS berbasis EEK serta kebencanaan sebagai bahan ajar. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif persentase dengan menggunakan rumus Ali (1993:186). P=n/N x 100% Keterangan: P = persentase skor (%) n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum

Untuk menentukan kriteria kualitatif dilakukan dengan cara. a. Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100% b. Menentukan persentase skor terendah (skor minimum) = 0% c. Menentukan range = 100-0 = 100 d. Menentukan interval yang dikehendaki = 4 (sangat,, tidak, dan sangat tidak ) e. Menentukan lebar interval (= 100/4=25) Kriteria penskoran sebagai berikut: 0 % < P < 25% : sangat tidak 25% < P < 50% : tidak 5 0% < P < 75% : 75% < P < 100% : sangat HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pengembangan Desain LKS Berawal dari permasalahan yang ditekan, maka dilakukan perencanaan untuk mengembangkan desain LKS. Desain LKS yang dikembangkan adalah LKS berbasis eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi serta kebencanaan yang berisi tentang materi hidrosfer dan dipadukan dengan masalah kebencanaan. Adapun rincian hasil dari produk disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Cover dan Isi LKS Berbasis EEK serta Kebencanaan. Berdasarkan gambar di atas merupakan cover dan isi dari LKS berbasis Kebencanaan. LKS tersebut berisi masalah-masalah kebencanaan dan penyelesaiannya serta siswa dituntut untuk aktif dan menemukan konsep-konsep baru dalam pembelajaran. Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berdasarkan hasil penelitian tingkat validasi oleh ahli pakar bahan ajar dan materi yaitu termasuk kriteria; sangat ada 5 pakar (100%) dan tidak ada satu validator pun yang termasuk dalam kriteria, tidak, dan sangat tidak. Ringkasan data tingkat validasi media dijabarkan pada Tabel 1. 3

Tabel 1. Tingkat Validasi Media 2 26-50 Tidak 3 51-75 4 76-100 Sangat 5 100 Jumlah 5 100,0 Tanggapan Guru dan Siswa Berdasarkan hasil penelitian tingkat tanggapan guru terhadap LKS yaitu termasuk kriteria; sangat ada 3 guru (60%), ada 2 guru (40%), dan tidak ada satu guru pun yang termasuk kriteria tidak dan sangat tidak. Ringkasan data tingkat tanggapan guru dijabarkan pada Tabel 2. Tabel 2. Tingkat Tanggapan Guru 2 26-50 Tidak 3 51-75 2 40 4 76-100 Sangat 3 60 Jumlah 5 100,0 Berdasarkan hasil penelitian tingkat tanggapan siswa terhadap LKS yaitu termasuk kriteria; sangat ada 21 siswa (70%), ada 9 siswa (30%), dan tidak ada satu siswa pun yang termasuk kriteria tidak dan sangat tidak. Ringkasan data tingkat tanggapan siswa dijabarkan pada Tabel 3. Tabel 3. Tingkat Tanggapan Siswa 2 26-50 Tidak 3 51-75 9 30 4 76-100 Sangat 21 70 4 Jumlah 30 100,0 Berdasarkan hasil penelitian penilaian kean LKS berbasis EEK serta kebencanaan oleh validator menunjukkan rata-rata persentase sebesar 81,5% dengan kriteria sangat berdasarkan kean bahan ajar menurut BSNP. Tanggapan guru menunjukkan rata-rata persentase sebesar 82,1% dengan kriteria sangat, sedangkan tanggapan siswa menunjukkkan ratarata persentase sebesar 82% dengan kriteria sangat. Ringkasan data persentase rata-rata penilaian LKS dijabarkan pada Tabel 4. Tabel 4. Persentase Rata-rata Penilaian LKS No. Penilaian Skor rata-rata (%) kriteria 1 Validator 81,5 Sangat 2 Tanggapan guru 82,1 Sangat 3 Tanggapan 82 Sangat siswa Pembahasan Validasi LKS Berdasarkan hasil analisis uji validasi di atas maka dapat dikatakan bahwa LKS berbasis EEK serta kebencanaan ini sudah valid atau digunakan sebagai bahan ajar Geografi kelas X. Hal ini dapat dilihat dari hasil validasi ahli materi dan bahan ajar yaitu memperoleh persentase rata-rata sebesar 82% dengan kategori sangat yang disajikan pada Tabel 4. Dari angket validasi materi dan bahan ajar mengenai LKS diperoleh data mengenai kelebihan dan kekurangan mata pelajaran Geografi khususnya materi pembelajaran hidrosfer. Adapun kelebihan LKS yaitu: materi dalam bahan ajar LKS lebih mudah untuk dipahami, bahan ajar LKS dapat menarik minat belajar siswa karena menyenangkan dan tidak membosankan sebab terdapat banyak gambar dan tugas-tugas yang dikerjakan secara kelompok, bahasa dan ilustrasi yang digunakan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis, sudah bernuansa kebencanaan, dan dengan bahan ajar LKS siswa dapat memperdalam materi secara lengkap. Sedangkan kekurangan dari bahan ajar LKS materi pembelajaran hidrosfer yaitu: option tes evaluasi masih sedikit, indikator perlu dikembangkan, penambahan gambar pada lapisan air tanah, dan menghapus gambar/ simbol yang tanpa makna. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar LKS maka selanjutnya dilakukan perbaikan terutama pada penambahan indikator, penambahan gambar lapisan air tanah, penghapusan simbol tanpa makna, sehingga setelah dilakukan perbaikan, bahan ajar LKS siap untuk di gunakan oleh para pemakai. Tanggapan Guru dan Siswa Dari hasil analisis tanggapan guru dan tanggapan siswa terhadap bahan ajar LKS ber-

basis EEK serta kebencanaan didapat bahwa LKS mata pelajaran Geografi materi pembelajaran hidrosfer bernilai baik. Hal ini dapat dilihat pada analisis tanggapan guru mata pelajaran dengan memperoleh persentase sebesar 82% de ngan kategori sangat yang disajikan pada Tabel 4., serta tanggapan siswa dengan memperoleh persentase sebesar 82% dengan kategori sangat yang disajikan pada Tabel 4. Dari angket tanggapan yang diberikan kepada guru dan siswa didapat data mengenai kelebihan dan kekurangan bahan ajar LKS berbasis EEK serta kebencanaan materi hidrosfer. Adapun kelebihannya adalah: bahasa dalam LKS mudah dipahami, bahan ajar LKS dapat membantu/ mempermudah guru dan siswa dalam mempelajari materi hidrosfer. Sedangkan kekurangan media pembelajaran adalah isi materi dan butir soal perlu ditambah, terlalu banyak kalimat yang membuat siswa malas membaca, dan gambar ada yang kurang jelas. Setelah mengetahui kekurangan dari bahan ajar LKS berbasis EEK serta kebencanaan materi hidrosfer selanjutnya dilakukan perbaikan akhir yaitu perbaikan kualitas gambar, penambahan butir soal pada evaluasi, dan meminimalisasi kalimat supaya siswa tidak bosan untuk membacanya. Sehingga dengan perbaikan akhir diharapkan bahan ajar LKS berbasis EEK serta kebencanaan dapat lebih sempurna. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Kabupaten Rembang SIMPULAN Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan: Pengembangan LKS berbasis EEK serta kebencanaan digunakan sebagai bahan ajar mata pelajaran Geografi kelas X materi hidrosfer. Hal tersebut berdasarkan penilaian kean LKS oleh ahli materi dan bahan ajar dengan persentase sebesar 82% dengan kriteria sangat. Berdasarkan analisis tanggapan guru dan siswa yaitu memperoleh persentase sebesar 82% dengan kategori sangat, maka LKS berbasis EEK serta kebencanaan diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas X. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. 1993. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. 5 BSNP. 2006. Instrumen Penilaian Tahap Pra Seleksi Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Darmojo H. 1992. Pendidikan IPA. Jakarta: Dep P&K Direktorat Pendidikan Tinggi PPTK. Depdiknas. 2006. Pedoman Memilih Dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah Pertama. Depdiknas. 2007. Permendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007. Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Standar Isi untuk Mata Pelajaran IPS SD/MI, SMP/ MTs, dan Geografi SMA/MA. Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Setyowati, Dewi Liesnoor. 2010. Erosi dan Mitigasi Bencana. Semarang: Sanggar Krida Aditama. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.