Soreang, Pebruari 2014 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP

dokumen-dokumen yang mirip
Soreang, Pebruari 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

b) Melaksanakan koordinasi antar pelaku pembangunan dalam perencanaan pembangunan daerah. c) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan

LAPORAN TAHUNAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

1. COVER LAKIP.doc 2. DAFTAR ISI, TABEL & GAMBAR.doc 3. IKHTISAR EKSEKUTIF.DOC 4. BAB I (PENDAHULUAN).DOC 5. BAB II (PERENCANAAN & PERJANJIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA ( RENJA ) KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2015

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Bab II Perencanaan Kinerja

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

Hal. Bab I Pendahuluan... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 3 C. Maksud dan Tujuan... 5

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

14. LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 (RINGKASAN)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tahunan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung

PENDAHULUAN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah merupakan pedoman untuk penyusunan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

Martapura, Januari 2017 KEPALA SKPD. Drs. H. ASPIHANI, M.AP NIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

RENCANA AKSI INSPEKTORAT KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Muara Beliti, 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Musi Rawas

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKA N KANTOR KECAMATAN BELANTIKAN RAYA

Transkripsi:

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bandung tahun 2013 merupakan wujud pertanggungjawaban terhadap kinerja yang telah dicapai oleh BAPPEDA selama tahun 2013. Dengan laporan ini, kinerja BAPPEDA dapat tergambar dalam mengambil berbagai langkah strategis sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya sebagai satuan kerja perangkat daerah untuk semakin memperkuat dan meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan terutama dalam mewujudkan konsistensi perencanaan pembangunan dan penganggaran. Diharapkan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 ini dapat memberikan informasi yang diharapkan oleh seluruh pemangku kepentingan mengenai pencapaian kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung dalam periode tahun 2010-2015. Semoga di tahun mendatang capaian kinerja ini dapat semakin ditingkatkan dan sesuai target yang ditetapkan sehingga lembaga ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi bagi pembangunan di Kabupaten Bandung. Soreang, Pebruari 2014 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala, ERNAWAN MUSTIKA Pembina Utama Muda NIP. 19591230 198503 1 012 LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2014 i

Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF BAPPEDA Kabupaten Bandung sebagai lembaga teknis daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam keberhasilan pencapaian tujuan dan sasarannya sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi dari seluruh pelaku pembangunan (stakeholders), sehingga BAPPEDA dituntut untuk mampu memecahkan berbagai permasalahan dan tantangan di Kabupaten Bandung, dalam melayani/ memenuhi kebutuhan masyarakat serta memajukan daerah melalui peningkatan kinerjanya. LAKIP Tahun 2013 yang merupakan bagian dari informasi pengukuran kinerja dalam melaksanakan Rencana Strategis BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah dokumen evaluasi dalam mendapatkan umpan balik peningkatan kinerja pelaksanaan berbagai kebijakan strategis melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BAPPEDA Kabupaten Bandung, dengan berorientasi kepada hasil yang ingin dicapai melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi, dengan rincian sebagai berikut: Misi pertama terdiri dari 1 tujuan, 3 sasaran dan 3 indikator sasaran; Misi kedua terdiri dari 1 tujuan, 5 sasaran dan 5 indikator sasaran; Misi ketiga terdiri 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator sasaran. Indikator sasaran pada Misi I terdiri atas 3 indikator sasaran dengan realisasi 1 indikator melampaui target, 1 indikator mencapai target yang ditetapkan, serta 1 indikator realisasi target mencapai 91,15%. Indikator sasaran pada Misi II berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 3 Indikator mencapai target yang ditetapkan, serta 2 Indikator realisasi target mencapai 98,20% - 99,00%. Indikator sasaran pada Misi III berjumlah 5 indikator sasaran dengan realisasi 3 Indikator mencapai target yang ditetapkan, serta 2 Indikator realisasi target mencapai 75,00%. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis terhadap 11 (sebelas) sasaran beserta indikatornya, pencapaian sasaran kinerja Bappeda Kabupaten Bandung menunjukkan hasil yang memuaskan dengan nilai rata-rata indikator sasaran sebesar 94,87%. LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2014 ii

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LAKIP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LAKIP berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Berdasarkan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) BAPPEDA Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 yang penyusunannya berpedoman kepada Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 serta Rencana Kerja (Renja) Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2013 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung tahun 2012 dan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaan penyusunan LAKIP Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2013 dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LAKIP, yaitu : 1. TAP MPR No.XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 8. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 1

Pendahuluan 9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015; 12. Peraturan Bupati Bandung nomor 20 tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah tahun 2013 Penyusunan LAKIP Tahun 2013 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra tahun berkenaan, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Bappeda Kabupaten Bandung yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala Bappeda kepada Bupati Bandung ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LAKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran dan indikator kinerja pada tahun 2013. BAPPEDA merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka BAPPEDA memiliki tanggungjawab dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai tahap perencanaan kebijakan daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi. Keluaran (Output) yang dihasilkan oleh BAPPEDA yakni berupa perencanaan daerah yang disusun melalui rangkaian proses perencanaan sesuai dengan kebutuhan publik, kemampuan daerah, serta pemberdayaan dan pengembangan potensi daerah. Kedudukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung serta Keputusan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 adalah sebagai informasi laporan akuntabilitas kinerja BAPPEDA yang terwujud dalam tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatannya sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Tujuan penyusunan LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan kegiatan 2

Pendahuluan yang dilaksanakan BAPPEDA dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2013. 1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok BAPPEDA Kabupaten Bandung adalah memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan dan statistik. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BAPPEDA Kabupaten Bandung mempunyai Fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan. b. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan pembangunan. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah. d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 1.4. Sistematika Penyusunan Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran umum, maksud dan tujuan; tugas pokok dan fungsi; dan sistematika penulisan. BAB II : RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Pada bab ini menjelaskan tentang Penjelasan beberapa hal penting dalam perencanaan dan penetapan kinerja (dokumen penetapan kinerja) BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA Pada bab ini menjelaskan tentang pencapaian sasaransasaran organisasi pelaporan dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengkuran kinerja BAB IV : PENUTUP Pada bab ini menjelaskan tinjauan umum, permasalahan, dan strategi pemecahan masalah 3

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja 2.1. Rencana Strategis Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya Rencana Strategis Bappeda Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) SKPD yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan pada Bappeda. Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. 2.2. Visi dan Misi Bapeda Kabupaten Bandung Visi BAPPEDA Kabupaten Bandung yang tertuang dalam Renstra BAPPEDA Tahun 2010-2015 adalah Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional. Penjabaran makna dari Visi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan adalah Rencana kegiatan yang menjadi kenyataan. 2. Perencanaan adalah Proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan sasaran untuk mencapai tujuan di masa mendatang. 3. Pembangunan adalah Sebagai suatu proses, yang berkaitan dengan mekanisme atau kinerja suatu sistem. 4. Berkualitas adalah memiliki karakteristik yang baik, dapat terukur dengan parameter yang ditetapkan. 5. Profesional adalah memiliki keahlian/kemampuan, mendapat pengakuan (kompetensi, menguasai informasi, berpikir sistematik/rasional, produktif, berdisiplin, bekerja efisien dan efektif. Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensinya perencanaan pembangunan yang profesional maka rumusan Misi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut : 9

Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional 2. Meningkatkan Kualitas Produk Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan Keterkaitan Visi dan Misi Bappeda Kabupaten Bandung dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015. Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015 Mewujudkan Kabupaten Bandung yang maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tatakelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural dan Berwawasan Lingkungan Misi 1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi. 2. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), memantapkan Kesalehan Sosial berlandaskan Iman dan Taqwa. 3. Memantapkan pemulihan Keseimbangan Lingkungan Pembangunan Berkelanjutan. 4. Menggali, menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya sunda serta kearifan lokal lainnya. 5. Memantapkan Pembangunan Perdesaan. 6. Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas Infrastruktur serta Keterpaduan pemanfaatan Tata Ruang Wilayah. 7. Meningkatkan partisipasi sektor swasta, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah. Visi BAPPEDA Kabupaten Bandung tahun 2010 2015 Mewujudkan Perencanaan Pembangunan yang Berkualitas dan Profesional Misi 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) perencanaan yang Profesional 2. Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan 2.3. Tujuan Strategis dan Sasaran Jangka Menengah BAPPEDA Kabupaten Bandung. Tujuan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya Kualitas SDM Perencanaan yang profesional 2. Meningkatnya kualitas produk perencanaan dan evaluasi pembangunan 3. Meningkatnya kualitas penyediaan data dan informasi 10

Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi. 2. Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. 3. Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran 4. Meningkatnya kualitas produk perencanaan dan evaluasi pembangunan 5. Meningkatnya ketersediaan data dan informasi 2.4. Rencana Kinerja dan Target Jangka Menengah Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data pendukung yang harus di organisasi. Berikut kami sampaikan Penetapan Kinerja yang ingin dicapai pada tahun 2015, sebagaimana penjelasan berikut: Tujuan Meningkatnya Kualitas SDM Perencanaan yang professional Meningkatnya kualitas perencanaan dan evaluasi pembangunan Sasaran Uraian Indikator Jumlah Pegawai yang Meningkatnya mengikuti Pelatihan kemampuan pegawai di kelembagaan bidang perencanaan dan Perencanaan evaluasi Pembangunan Prosentase Meningkatnya peralatan pemenuhan kerja dan perlengkapan peralatan dan perkantoran yang perlengkapan memadai perkantoran Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran Meningkatnya kualitas produk perencanaan dan evaluasi pembangunan Prosentase pemenuhan operasional perkantoran Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar Satuan Target 2015 orang 60 % 100 % 100 % 100 % 100 11

Tujuan Sasaran Uraian Indikator Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap program yang dianggarkan Meningkatnya Persentase ketersediaan data dan pemanfaatan data informasi dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup) Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Satuan Target 2015 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 Dokumen 18 Dokumen 5 12

2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2013 Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Berikut Penetapan Kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun 2013 adalah sebagai berikut: Sasaran Strategis Indikator Satuan Target 2013 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi Jumlah Pegawai yang mengikuti Pelatihan kelembagaan Perencanaan Pembangunan Orang 40 Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran Prosentase pemenuhan operasional perkantoran Prosentase perencanaan tepat waktu dokumen yang % 100 % 92 % 100 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Meningkatnya ketersediaan data dan informasi Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan Persentase pemanfaatan data dan % 98,74 % 100 % 99 % 99,37 % 98,11 % 100 13

Rencana Strategis dan Penetapan Kinerja Sasaran Strategis Indikator Satuan Target 2013 informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian Dokumen 4 kinerja Kabupaten Bandung Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup) Dokumen 1 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan. BAPPEDA Kabupaten Bandung merupakan instansi pemerintah bagian dari organisasi Pemerintah Kabupaten Bandung yang memiliki tugas pokok di bidang Perencanaan Daerah, dalam memberikan laporan pertangungjawaban atas tugas yang diberikan BAPPEDA Kabupaten Bandung diwajibkan untuk membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berpedoman peraturan yang berlaku. LAKIP BAPPEDA tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat Pencapaian Kinerja Bappeda yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode/tahun tertentu. 3.1. Pengukuran Kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Bappeda Kabupaten Bandung disusun berdasarkan ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam Perubahan Renstra Bappeda 2010-2015 maupun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2013. Berdasarkan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja kegiatan di BAPPEDA Kabupaten Bandung telah menggunakan indikator kuantitatif, hal ini dilakukan supaya lebih terukur dan mudah dievaluasi. Penetapan indikator yang digunakan dalam setiap kegiatan 15

disesuaikan dengan sifat kegiatan masing-masing, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur pencapaiannya. Pada tahun anggaran 2013, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung telah menetapkan 5 (lima) sasaran. Dari 5 (lima) tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 12 (dua belas) indikator kinerja. Realisasi pada akhir tahun menunjukan bahwa dari seluruh sasaran yang dapat dicapai dengan baik. 3.2. Kerangka Pengukuran Kinerja Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Inpres No. 7 Tahun 1999, Keputusan Kepala LAN No. 239 IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja BAPPEDA Kabupaten Bandung diukur berdasarkan Tingkat Pencapaian Sasaran dan indikator sasaran. Untuk mengetahui gambaran mengenai Tingkat Pencapaian Sasaran dilakukan melalui target sasaran Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis. Kriteria pencapaian indikator kinerja dinyatakan berhasil adalah jika pencapaiannya melebihi 80%. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan. Indikator Sasaran Indikator Sasaran adalah alat ukur spesifik yang menggambarkan target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan yang dapat menunjukkan secara signifikan mengenai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran. Indikator Sasaran dilengkapi dengan target kuantitatif dan satuannya untuk mempermudah pengukuran pencapaian sasaran. 3.3. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2013 yang membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran adalah sebagai berikut: 16

Tabel 3.1 Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 No Sasaran 1 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi 2 Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran 3 Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai. 4 Indikator Uraian Target Realisasi % Jumlah Pegawai yang mengikuti Pelatihan kelembagaan Perencanaan Pembangunan Prosentase pemenuhan operasional administrasi perkantoran Prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Prosentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Aparatur Prosentase Penunjang Kerja Aparatur Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap dianggarkan 40 40 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 98,11 98,11 100 5 Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar 6 Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap Meningkatnya kualitas dianggarkan 7 perencanaan pembangunan daerah lingkup pembangunan ekonomi Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya 8 Prosentase kesesuaian program yang direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA 9 Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu 10 Meningkatkan Persentase pemanfaatan data ketersediaan data dan dan informasi hasil litbang untuk informasi penunjang perencanaan 11 Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung 12 Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup) 98,74 98,74 100 100 100 100 99,37 99,37 100 99,37 99,37 100 100 100 100 100 100 100 4 4 100 1 1 100 17

3.4. Analisis Capaian Kinerja Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2013 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung dapat dijelaskan sebagai berikut : Sasaran 1: Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 1: Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi digunakan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.2 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya kemampuan pegawai di bidang perencanaan dan evaluasi No 1 Indikator Sasaran Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Kinerja Satuan Target Realisasi thn 2012 Target Realisasi (%) Capaian Kinerja thn 2013 (%) Orang 0 0 0 40 40 100 Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Apabila dibandingkan antara capaian kinerja tahun 2012 dengan capaian kinerja tahun 2013 indikator sasaran mengalami pelampauan target. Capaian kinerja ini berdasarkan jumlah pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi diantaranya workshop SAPK sebanyak 2 orang, diklat pengurangan resiko kebencanaan sebanyak 3 orang dan diklat pengurangan resiko bencana lanjutan sebanyak 3 orang, Bintek teknis leadership character building sebanyak 4 orang, Kursus keuangan daerah sebanyak 3 orang, Diklat kearsipan sebanyak 1 orang, lokakarya kepemimpinan perempuan sebanyak 1 orang, diklat structural 4 orang, diklat barang jasa sebanyak 7 orang, diklat prajabatan sebanyak 1 orang. Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini: 18

Tabel 3.3 Realisasi akumulasi capaian sasaran 1 sampai dengan tahun 2013 No Indikator Sasaran Satuan 1 Jumlah pegawai yang memiliki keahlian bidang perencanaan dan evaluasi Realisasi akumulasi s.d tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) Orang 40 60 67 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja untuk jumlah pegawai yang harus mengikuti pendidikan dan pelatihan keahlian bidang perencanaan dan evaluasi sebesar 67% dengan asumsi rencana jumlah pegawai yang akan dikirim ke tempat pelatihan tahun 2014 sebanyak 10 orang dan rencana jumlah pegawai yang akan dikirim tahun 2015 sebanyak 10 orang. Selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. Sasaran 2: Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 2: Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai digunakan 1 (satu) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 2 Meningkatnya peralatan kerja dan perlengkapan perkantoran yang memadai No 1 Indikator Sasaran Prosentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Aparatur Tahun 2012 Capaian Tahun 2013 Satuan Kinerja thn Target Realisasi 2012 (%) Target Realisasi Capaian Kinerja thn 2013 (%) % 100 100 100 100 100 100 Prosentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Aparatur Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang 19

aparatur adalah sebagai berikut : 1. Pengadaan mobil jabatan sebanyak 3 unit roda 4 2. Pengadaan kendaraan roda 2 sebanyak 6 unit 3. Pemeliharaan rutin kendaraan roda 4 dan roda 2 selama 12 bulan 4. Pemeliharaan gedung/kantor Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini: Tabel 3.6 Realisasi akumulasi capaian sasaran 2 sampai dengan tahun 2013 No Indikator Sasaran Satuan 1 Prosentase pemenuhan Sarana dan Prasarana Penunjang Aparatur Realisasi akumulasi s.d tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) % 100 100 100 Prosentase pemenuhan peralatan dan perlengkapan perkantoran Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013 sebesar 100% dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 sebesar 100% menunjukkan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang aparatur tahun 2013 sudah dapat terpenuhi sesuai capaian pada tahun ke-3 Renstra. Maksudnya kebutuhan sarana dan prasarana peralatan dan perlengkapan perkantoran tahun ketiga Renstra sudah terpenuhi di tahun 2013. Untuk kebutuhan sarana dan prasarana peralatan dan perlengkapan perkantoran tahun 2014 telah dianggarkan kembali sebesar Rp.1.091.845.000 dan rencana kebutuhan sarana dan prasarana tahun 2015 akan dialokasikan sebesar Rp.900.000.000,-. Sasaran 3: Meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 3: meningkatnya pemenuhan operasional perkantoran digunakan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut: 20

Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 3 Meningkatnya Pemenuhan Operasional Perkantoran Tahun 2012 No Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi 1 2 3 Prosentase pemenuhan operasional administrasi Prosentase penunjang kerja aparatur Prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Capaian Kinerja thn 2012 (%) Tahun 2013 Target Realisasi Capaian Kinerja thn 2013 (%) % 100 100 100 100 100 100 % 100 100 100 100 100 100 % 100 100 100 100 100 100 Prosentase pemenuhan operasional administrasi perkantoran Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan penyediaan jasa administrasi perkantoran adalah sebagai berikut : 1. Jasa surat menyurat dengan keluaran (output) adalah jumlah surat masuk dan surat keluar sebanyak 20.000 lembar surat 2. Jasa komunikasi, SDA dan listrik dengan keluaran (output) adalah penyediaan air gallon sebanyak 660 galon, pembayaran telp selama 11 bulan, pembayaran internet selama 12 bulan dan pembayaran PDAM selama 12 bulan. 3. Jasa kebersihan kantor dengan keluaran (output) adalah penyediaan jasa kebersihan luar kantor selama 12 bulan, jasa kebersihan dalam kantor (Office boy) selama 12 bulan, serta penyediaan bensin bagi mesin pembabat rumput. 4. Jasa perbaikan peralatan kerja keluaran (output) adalah penyediaan jasa perbaikan computer dan penyediaan peralatan (suku cadang) untuk perbaikan computer selama 12 bulan 5. Pengadaan alat tulis kantor dan pengadaan cetak penggandaan untuk persediaan selama 1 tahun. 6. Penyediaan komponen listrik untuk penerangan bangunan kantor, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, pengadaan peralatan rumah tangga, serta penyediaan bahan bacaan peraturan perundangundangan, penyediaan makan minum, 7. Penyediaan perjalanan dinas untuk rapat-rapat koordinasi dalam dan luar daerah serta ikut serta dalam pelaksanaan hari-hari besar daerah dan nasional. Prosentase Penunjang Kerja Aparatur Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. 21

Capaian kinerja ini berdasarkan pemenuhan pengadaan pakaian dinas dan pakaian olah raga bagi pegawai. Prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan berupa penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi SKPD berupa dokumen LAKIP tahun 2013, dokumen Laporan akhir Tahun 2013, dokumen laporan keuangan semesteran, dokumen laporan keuangan prognosis, dan dokumen keuangan akhir tahun 2013. Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun 2013 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini: Tabel 3.4 Realisasi akumulasi capaian sasaran 3 sampai dengan tahun 2013 No Indikator Sasaran Satuan 1 Prosentase pemenuhan operasional perkantoran. 2 Prosentase penunjang kinerja aparatur Realisasi akumulasi s.d tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) % 100 100 100 % 100 100 100 3 Prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja dan keuangan % 100 100 100 Keterangan : indikator prosentase pemenuhan operasional perkantoran dan prosentase ketersediaan pelaporan capaian kinerja keuangan sebesar 100% artinya indicator capaian kinerja yang disepakati merupakan capaian kumulatif dari aktivitas kinerja Bappeda per tahunnya, sesuai yang diamanatkan hasil revisi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010 2015. 22

Sasaran 4: Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 4 ; meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah digunakan 6 (enam) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun 2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.7 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah No Indikator Sasaran Satuan 1 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan Tahun 2012 Target Realisasi Capaian Kinerja thn 2012 (%) Tahun 2013 Target Realisasi Capaian Kinerja thn 2013 (%) % 93,67 93,67 100 98,11 98,11 100 2 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar 3 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi 4 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya 5 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA 6 Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu % 98,73 98,73 100 98,74 98,74 100 % 98,73 98,73 100 100 100 100 % 96,20 96,20 100 99,37 99,37 100 % 98,73 98,73 100 99,37 99,37 100 % 100 100 100 100 100 100 23

Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian telah direncanakan dalam RKPD dengan dianggarkan di APBD baik lingkup sector bidang perencanaan ekonomi, fisik maupun social pemerintahan. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian kegiatan yang telah direncanakan dalam RKPD dengan kegiatan yang dianggarkan di APBD pada lingkup program kota-kota menengah dan besar. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian telah direncanakan dalam RKPD dengan dianggarkan di APBD di dalam lingkup SKPD yang terlibat dalam perencanaan pembangunan ekonomi. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian telah direncanakan dalam RKPD dengan dianggarkan di APBD di dalam lingkup SKPD yang terlibat dalam perencanaan pembangunan social budaya. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan Capaian kinerja ini berdasarkan kesesuaian telah direncanakan dalam RKPD dengan dianggarkan di APBD di dalam lingkup SKPD yang terlibat dalam perencanaan pembangunan prasarana dan sumber daya alam. Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian 24

kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Pengukuran indikator kinerja sasaran persentase dokumen perencanaan yang tepat waktu dilakukan dengan membandingkan antara jumlah dokumen perencanaan Pemerintah Kabupaten Bandung yang tersusun dan ditetapkan tepat atau sesuai dengan jadwal waktu perencanaan yang telah ditentukan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Jumlah dokumen perencanaan daerah yang wajib disusun dan ditetapkan tahun 2013 berjumlah 1 (satu) dokumen, yakni: dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD), Rincian ketepatan waktu penetapan dokumen perencanaan daerah tersebut sebagaimana berikut : Tabel 3.8 Rangkaian proses ketepatan waktu penetapan dokumen perencanaan daerah No. 1 2 Jenis dokumen perencanaan Ranwal RKPD Tahun 2014 Rancangan RKPD Tahun 2014 3 Musrenbang Kab 4 5 Rancangan Akhir RKPD Tahun 2014 Penetapan RKPD tahun 2014 Jadwal Perencanaan Desember Tahun 2012 Maret Tahun 2013 11 Maret 2013 Waktu penetapan Desember Tahun 2012 Maret Tahun 2013 11 Maret 2013 Ketentuan Waktu Akhir tahun sebelum Tahun berkenaan Pertengahan bulan Maret Akhir bulan Maret April 2013 April 2013 Akhir bulan April 24 Mei 2013 24 Mei 2013 Akhir Bulan Mei/setelah RKPD Provinsi Ditetapkan Keterangan RKPD Prov Jabar tgl 23 Mei 2013 Ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan merupakan rangkaian dalam penyusunan RKPD sampai ditetapkannya dokumen dengan Peraturan Bupati. Ketepatan waktu tersebut didasarkan atas amanat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang, Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah, yang selanjutnya Dokumen RKPD ditetapkan pada tanggal 24 Mei 2013 menjadi Peraturan Bupati Bandung Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 untuk menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD). Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini: 25

Tabel 3.9 Realisasi akumulasi capaian sasaran 3 sampai dengan tahun 2013 No Indikator Sasaran Satuan 1 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan 2 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar 3 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi 4 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya 5 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan lingkup pembangunan parasarana dan SDA 6 Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu Realisasi akumulasi s.d tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) % 98,11 100 98,11 % % % % % 98,74 100 98,74 100 100 100 99,37 100 99,37 99,37 100 99,37 100 100 100 Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi capaian indicator kesesuaian direncanakan terhadap dianggarkan tahun 2013, dibandingkan dengan rencana akhir pada indicator ini (Renstra tahun 2015) menunjukkan ketercapaian sebesar 98,11%, selanjutnya capaian indicator kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan 26

pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup kota-kota menengah dan besar Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi indicator kesesuaian kegiatan yang direncanakan terhadap kegiatan yang dianggaran lingkup kota-kota menengah dan besar tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 98,74%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan ekonomi Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi kesesuaian program lingkup SKPD yang terlibat pada pembangunan ekonomi tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 100%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan sosial budaya Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi kesesuaian program lingkup SKPD yang terlibat pembangunan social budaya tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 99,37%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. Prosentase kesesuaian direncanakan terhadap program yang dianggarkan lingkup pembangunan prasarana dan SDA Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi kesesuaian program lingkup SKPD yang terlibat pada pembangunan prasarana dan SDA tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 99,37%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. Prosentase dokumen perencanaan yang tepat waktu Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi capaian dokumen perencanaan yang tepat waktu tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 100%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke- 5 akan mampu mencapai angka 100%. 27

Sasaran 5: Meningkatkan ketersediaan data dan informasi Pengukuran untuk ketercapaian sasaran 5: meningkatkan ketersediaan data dan informasi digunakan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran, dengan target dan realisasi kinerja tahun2012 dan 2013 sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.10 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran 5 Meningkatkan ketersediaan data dan informasi No Indikator Sasaran Satuan 1 2 3 Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung Jumlah Peraturan mengenai Dokume Perencanaan Tata n Ruang (Perda/Perbup) Tahun 2012 Target Realisasi Capaian Kinerja thn 2012 (%) Tahun 2013 Target Realisasi Capaian Kinerja thn 2013 (%) % 100 100 100 100 100 100 Jenis 4 4 100 4 4 100 1 1 100 1 1 100 Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan pemanfaatan data dan informasi hasil penelitian dan pengembangan yang digunakan untuk menunjang perencanaan pembangunan tahun 2013. Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan ketersediaan data-data statistik yang menunjang capaian kinerja dan informasi capaian pembangunan Kabupaten Bandung. 28

Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup) Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh gambaran bahwa dari indikator sasaran tersebut menghasilkan capaian kinerja 100% atau bermakna memuaskan. Capaian kinerja ini berdasarkan jumlah dokumen perencanaan tata ruang yang ditetapkan melalui perda dan/atau dokumen penunjang nya yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam Renstra dapat dilihat di bawah ini: Tabel 3.11 Realisasi akumulasi capaian sasaran 3 sampai dengan tahun 2013 No Indikator Sasaran Satuan 1 Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan 2 Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung 3 Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang dan atau dokumen penunjang Realisasi akumulasi s.d tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2015 Persentase Capaian Kinerja (%) % 100 100 100 Jenis 12 18 67 Dokumen 3 5 60 Persentase pemanfaatan data dan informasi hasil litbang untuk penunjang perencanaan Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebesar 100%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. Jumlah Dokumen Kestatistikan penunjang capaian kinerja Kabupaten Bandung Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 menunjukkan ketercapaian sebanyak 12 jenis dari 18 jenis atau 67%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke- 5 akan mampu mencapai angka 100%. Jumlah Peraturan mengenai Perencanaan Tata Ruang (Perda/Perbup) Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa realisasi tahun 2013 dibandingkan dengan rencana akhir Renstra pada tahun 2015 29

menunjukkan ketercapaian sebanyak 3 dokumen dari 5 dokumen yang ditargetkan atau 60%, selanjutnya capaian kinerja ini merupakan capaian pada tahun ke-3 Renstra. Untuk mencapai target yang ditentukan direncakan pada tahun ke-5 akan mampu mencapai angka 100%. 3.5. Akuntabilitas Keuangan Pengukuran kinerja sasaran dan pengukuran kinerja kegiatan, akuntabilitas juga dapat dilihat dari akuntabilitas keuangannya, yang merupakan bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP). Akuntabilitas Keuangan Bappeda Kabupaten Bandung tahun 2013 secara umum diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.12 Akuntabilitas Keuangan BAPPEDA Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2013 NO KEGIATAN DALAM DPA PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) 1 2 3 4 5 1. Peningkatan kemampuan teknis aparat perencana 70.000.000 45.030.000 64,33 2. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 10.000.000 10.000.000 100,00 3. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber 101.000.000 94.199.751 93,27 Daya Air dan Listrik 4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 51.626.000 51.622.000 99,99 5. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan 40.000.000 37.900.000 94,75 Kerja 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor 102.148.489 100.448.000 98,34 7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 50.135.000 49.728.600 99,19 8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan 10.000.000 10.000.000 100,00 Bangunan Kantor 9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 232.465.000 225.772.675 97,12 10. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 3.000.000 3.000.000 100,00 11. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan 15.000.000 14.985.000 99,90 Perundang-undangan 12. Penyediaan Makanan dan Minuman 24.060.000 23.860.000 99,17 13. Rapat-rapat Koordinasi Ke Luar Daerah 178.745.000 178.195.000 99,69 % 30