I. Pendahuluan. 1. Buku I (Analisis) berisi analisis tentang kondisi lingkungan (state),

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PENILAIAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) KABUPATEN/KOTA 2010

PEDOMAN PENILAIAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) KABUPATEN/KOTA 2011

PEDOMAN PENILAIAN. Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Tahun 2013

2014, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Repu

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. Menimbang

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG URUSAN PEMERINTAH DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP YANG DAPAT DIDEKONSENTRASIKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PRT/M/2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ASET IRIGASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

2012, No

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA

KEPUTUSAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL,

SISTEM INFORMASI PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN (SIPIL)

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG TATA LAKSANA REGISTRASI KOMPETENSI BIDANG LINGKUNGAN

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM INFORMASI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 22/MEN/2008 TENTANG

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

LAPORAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2012

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU DAN GURU YANG DIANGKAT JABATAN PENGAWAS SATUAN PENDIDIKAN MELALUI DANA DEKONSENTRASI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

2012, No.752.

PERUBAHAN RENCANA KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

One Map And One Data Informasi Geospasial Tematik

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PENGUMUMAN SELEKSI/PENDAFTARAN KEPALA PERWAKILAN DAN CALON ASISTEN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pedoman Umum Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PETUNJUK TEKNIS PENGUMPULAN DAN VERIFIKASI DATA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

PANDUAN PENGAJUAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI BARU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

Rekapitulasi Luas Penutupan Lahan Di Dalam Dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi Tahun 2014 (ribu ha)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/PRT/M/2015 TENTANG KRITERIA DAN PENETAPAN WILAYAH SUNGAI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PRT/M/2015 TENTANG PENGELOLAAN ASET IRIGASI

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

DEPUTI BIDANG PENGAWASAN

PENDAHULUAN. Foto : Kantor PPE Kalimantan. Foto : Rempah/ramuan obat - obatan. Foto : Bekantan - Kalimantan. Foto : Sungai Lesan - Berau

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

URGENSI SIPD DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG TATA LAKSANA REGISTRASI KOMPETENSI BIDANG LINGKUNGAN

DATA DAN INFORMASI KEHUTANAN

KATA PENGANTAR. Atas perhatian dan kerjasama dari berbagai pihak kami sampaikan terima kasih.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Peraturan Terbaru Rencana Tata Ruang Wilayah

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

2 2. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 3. Peraturan Ke

Revisi ke 02 Tanggal : 03 Maret 2016

Identifikasi Lokasi Prioritas Konservasi di Indonesia Berdasarkan Konektivitas Darat-Laut

KERANGKA ACUAN KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Cara Penyampaian Dokumen Permohonan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

KERANGKA ACUAN LOMBA LOMBA ESAI ILMIAH MENUJU PENINGKATAN NILAI BUMN DI ERA PERUBAHAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. negara yang memiliki kawasan pesisir yang sangat luas, karena Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

10 sungai dan 2 danau

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR. Jl. Raya Juanda II, Sidoarjo, Telp/Fax : Sidoarjo

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MEKANISME PEMANTAUAN KABUPATEN/KOTA PROGRAM ADIPURA

DAFTAR ISI TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR SUBSTANSI DALAM PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1. 2.

BERITA RESMI STATISTIK

04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

Transkripsi:

1

I. Pendahuluan Status lingkungan hidup merupakan salah satu jenis informasi yang wajib diinformasikan kepada masyarakat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, lingkungan hidup merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, sehingga daerah sesuai dengan kewenangannya menjadi sumber data utama dalam pengelolaan lingkungan hidup. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) merupakan sarana publikasi informasi pengelolaan lingkungan hidup di daerah dan masyarakat berhak untuk mengetahuinya. Berdasarkan Pedoman Umum Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2009 yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Laporan SLHD terdiri dari dua buah buku, yaitu: 1. Buku I (Analisis) berisi analisis tentang kondisi lingkungan (state), keterkaitan antara perubahan kualitas lingkungan hidup dengan kegiatan yang menyebabkan perubahan (pressure) dan upaya pengelolaan yang telah dilakukan (respons). 2. Buku II (Kumpulan Data) berisi data kualitas lingkungan hidup menurut media lingkungan (air, udara, lahan serta pesisir dan pantai), data kegiatan/hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup, data upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan, dan data penunjang lainnya yang diperlukan untuk melengkapi analisis. Evaluasi Laporan SLHD mempunyai tujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan validitas data serta ketajaman analisis sehingga laporan ini dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dimanfaatkan untuk evaluasi kebijakan pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan di daerah. 2

II. Mekanisme Penilaian II.1. Jadwal Jadwal pengumpulan dan penilaian SLHD Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai berikut : JADWAL PENILAIAN LAPORAN STATUS LINGKUKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) TAHUN 2012 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 2013 FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI KOMPONEN Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV A. Publikasi Kriteria Penilaian SLHD 2012 1. Pengiriman Pedoman Penilaian ke Provinsi dan PPE 11 2. Konfirmasi/Tanya Jawab/Hotline Service B. Pengumpulan SLHD 1. Batas akhir pengumpulan SLHD Kabupaten/Kota ke Provinsi,PPE&KLH 1 2. Batas akhir pengumpulan SLHD Provinsi ke PPE & KLH 1 3. Sinkronisasi Penerimaan SLHD Kabupaten/Kota dan Provinsi di KLH 5 C. Penilaian SLHD Oleh Provinsi 1. Penilaian SLHD kab/kota oleh Provinsi 24 2. Batas akhir penyerahan hasil penilaian SLHD Kab/Kota ke KLH 1 D Penilaian SLHD Oleh KLH 1. Penilaian SLHD Provinsi oleh KLH 2 27 2. Penilaian/verifikasi hasil terbaik Kabupaten/Kota oleh KLH 2 17 3. Finalisasi 20 E Publikasi Hasil Penilaian 1. Pengumuman hasil penilaian 31 2. Pemberian Penghargaan terbaik di Istana Negara 5 3. Pemberian Penghargaan terbaik pada Hari Lingkungan Hidup 5 II.2 Mekanisme Penilaian SLHD Kabupaten/Kota 1. SLHD Kabupaten/Kota dinilai oleh Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi. 2. Sebelum proses penilaian, KLH bersama Provinsi melakukan sinkronisasi atau penyamaan daftar dan jumlah buku SLHD Kabupaten/Kota yang sudah diterima oleh Provinsi dan KLH. Informasi daftar dan jumlah SLHD yang diterima KLH bisa diakses pada http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd. Informasi ini diperbaharui setiap minggu hingga 5 April 2013. 3. Apabila terjadi perbedaan daftar dan jumlah buku yang diterima antara Provinsi dan KLH, Provinsi menginformasikan kepada Kabupaten/Kota untuk segera mengirimkan kepada KLH selambatlambatnya tanggal 12 April 2013. 3

4. Provinsi melakukan penilaian SLHD berdasarkan kriteria penilaian SLHD dengan menggunakan aplikasi penilaian SLHD yang disediakan oleh KLH. Pedoman dan Aplikasi penilaian SLHD dapat diakses melalui website http://www.menlh.go.id/datin/slhd atau http://datin.menlh.go.id/slhd. 5. Penilaian SLHD Kabupaten/Kota oleh provinsi dilakukan oleh tim yang terdiri dari minimal 2 (dua) orang per SLHD Kabupaten/Kota. Nilai akhir SLHD Kabupaten/Kota merupakan rata-rata nilai dari dua penilai. Perbedaan antara kedua nilai tersebut sebanyak-banyaknya 5 angka. 6. Dalam hal perbedaan nilai lebih dari 5 angka, dilakukan penilaian oleh penilai III. Nilai akhir merupakan rata-rata dari dua nilai dengan perbedaan nilai terkecil. Apabila setelah penilai III tidak ditemukan dua nilai dengan perbedaan selisih kurang atau sama dengan 5 angka, maka dilakukan penilaian ke IV, nilai akhir adalah rata-rata dari 2 nilai tengah. Contoh: Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 67 maka nilai akhirnya adalah rata-rata dari kedua penilai tersebut yaitu 66; Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 maka dilakukan penilaian kembali oleh penilai III. Jika nilai dari penilai III adalah 73, maka nilai akhirnya didapat dari rata-rata 2 nilai dengan perbedaan nilai terkecil yaitu 72 dan 73, yaitu 72.5; Penilai I memberi nilai 65, penilai II memberi nilai 72 dan penilaian oleh penilai III yaitu 79, dilakukan penilaian oleh penilai IV. Jika nilai dari penilai IV adalah 67, maka nilai akhir didapat dari rata-rata 2 nilai tengah yaitu 67 dan 72, yaitu 69.5 7. Rekapitulasi hasil penilaian SLHD Kabupaten/Kota dikirimkan kepada KLH selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 2013. Berikut ini adalah contoh tabel rekapitulasi nilai SLHD tahun 2012. 4

CONTOH FORMULIR REKAPITULASI NILAI SLHD 2012 TAHUN 2013 NO. KABUPATEN/KOTA PROVINSI REGIONAL PENILAIAN KE NAMA PENILAI NILAI BUKU DATA NILAI BUKU ANALISIS NILAI SLHD 1 Kabupaten A Provinsi A Regional A Penilai 1 Rony 44 18 62 2 Kabupaten A Provinsi A Regional A Penilai 2 Ester 48 17 66 Nilai Akhir Rata-rata Kabupaten/Kota 63,5 1 Kabupaten A Provinsi A Regional A Penilai 1 Jimmy 39,6 14 63,6 2 Kabupaten A Provinsi A Regional A Penilai 2 Supartini 45 12 67 Nilai Akhir Rata-rata Kabupaten/Kota 65,3 Keterangan Tabel : No Kolom ini berisi nomor urut Kabupaten/Kota Kolom ini berisi Kabupaten/Kota Provinsi Kolom ini berisi nama provinsi Regional Kolom ini berisi regional Penilaian Ke Kolom ini berisi penilaian ke 1, 2, dst Nama Penilai Kolom ini berisi nama penilai Nilai Buku Data Kolom ini berisi nilai angka hasil penilaian buku data Nilai Buku Analisis Kolom ini berisi nilai angka hasil penilaian buku analisis Nilai SLHD Kolom ini berisi nilai akhir SLHD per penilai (nilai tabel buku data x 80% + nilai total buku analisis x 20 % Nilai akhir SLHD Kabupaten/Kota Kolom ini berisi nilai rata-rata SLHD semua penilai 8. Provinsi menyampaikan berkas elektronik aplikasi penilaian SLHD dan tabel rekapitulasi nilai SLHD Kabupaten/Kota tahun 2012 kepada KLH melalui e-mail atau dalam bentuk media cakram digital (CD). 9. KLH melakukan penilaian kembali terhadap 3 (tiga) SLHD terbaik dari masing-masing provinsi. 10. Nilai akhir yang digunakan untuk masuk dalam nominasi nasional terdiri dari 20% nilai akhir penilaian provinsi dan 80% nilai akhir penilaian KLH. II.3 Mekanisme Penilaian SLHD Provinsi SLHD Provinsi dinilai oleh KLH. Penilaian oleh KLH dikoordinasikan oleh Asisten Deputi Data dan Informasi Lingkungan. III. III.1. KRITERIA PENILAIAN SLHD Pembobotan Ketajaman analisis sangat tergantung pada ketersediaan dan kualitas data, maka komponen data perlu dibangun terlebih dahulu. Bobot tertinggi yang diberikan pada Buku I (Analisis) adalah sebesar 20% dan Buku II (Kumpulan Data) sebesar 80%. III. 2. Penilaian Penilaian dimulai dengan buku II. 5

2.1. Buku II (Kumpulan Data) a. Identifikasi Komponen Lingkungan Komponen Lingkungan yang dimaksud dalam penilaian SLHD ini adalah wujud/entitas dari data kualitas lingkungan hidup menurut : 1. Media lingkungan (SD1-SD23, air, udara, lahan serta pesisir dan laut) 2. Kegiatan atau hasil kegiatan yang menyebabkan terjadinya perubahan kualitas lingkungan hidup (DE, DS, SE, SP) 3. Upaya atau kegiatan untuk mengatasi permasalahan lingkungan (UP) 4. Kejadian alam terkait dengan lingkungan (BA1-BA5) 5. Dan data penunjang lainnya yang melengkapi analisis. Komponen tersebut merupakan faktor pembagi dari total nilai individu setiap tabel. Identifikasi komponen lingkungan berfungsi untuk menentukan keberadaan komponen lingkungan di daerah tersebut, misalnya daerah tersebut mempunyai atau tidak mempunyai terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, hutan tanaman industri dan lainnya. Identifikasi dilakukan dengan cara mengisi kolom 3 (komponen lingkungan) pada sheet nilai buku data: 1. Jika komponennya ada, dijawab ada 2. Jika tidak ada, dijawab tidak ada Jika komponen bernilai 1 dan tabel terisi maka diikuti penilaian pada Format Tabel, Isi Tabel, Tahun Data, Sumber Data dan Tabel Tambahan. Cara penilaian disajikan dalam poin b. di bawah. Sebaliknya kalau komponennya ada tetapi data tidak terisi maka tidak dilakukan penilaian terhadap tabel tersebut. b. Format Tabel Format tabel adalah kerangka struktur penyajian data dalam bentuk baris dan kolom. 6

Kesamaan format tabel dengan pedoman penyusunan SLHD akan memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data. Oleh karenanya diberikan nilai untuk kesamaan format tabel sebagai berikut: 1. Nilai angka 2, jika tabel memiliki format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang sama dengan pedoman. 2. Nilai angka 1, jika tabel kurang sesuai format kolom dan baris serta judul kolom dan baris yang tidak sama dengan pedoman namun masih mencerminkan unsur-unsur serta substansi sebagaimana dalam judul tabel. 3. Nilai angka 0, jika tabel tidak sesuai dengan pedoman. c. Data (Isi Tabel) Kelengkapan data mampu mencerminkan kondisi komponen lingkungan seutuhnya dan menentukan ketajaman analisis. Kriteria penilaian untuk data adalah sebagai berikut: 1. Nilai angka 4, jika tabel terisi lebih dari 80 persen 2. Nilai angka 3, jika tabel terisi antara 50 persen sampai dengan 80 persen 3. Nilai angka 2, jika tabel terisi antara 25 persen sampai dengan 50 persen 4. Nilai angka 1, jika tabel terisi kurang atau sama dengan 25 persen d. Tahun Data Tahun data menentukan kelengkapan analisis. Semakin baru tahun data maka analisisnya semakin menunjukkan kondisi terkini (uptodate). Kriteria penilaian tahun data adalah sebagai berikut: 1. Nilai angka 3, jika tahun data adalah 2012 2. Nilai angka 2, jika tahun data adalah 2011 3. Nilai angka 1, jika tahun data adalah 2010 4. Nilai angka 0, jika tahun data adalah sebelum 2010 7

e. Sumber Data Sumber data menunjukkan bahwa data yang ditampilkan adalah data resmi yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kriteria penilaian untuk sumber data adalah: 1. Nilai angka 1, jika tabel mencantumkan sumber data 2. Nilai angka 0, jika tabel tidak mencantumkan sumber data f. Tabel Tambahan Tabel tambahan adalah tabel-tabel diluar tabel utama, mempunyai keterkaitan dan memperkuat informasi pada tabel utama yang bersangkutan. Jumlah maksimum tabel tambahan yang dinilai sebanyak 3 (tiga) tabel untuk setiap komponen/tabel utama. Kriteria nilai untuk tabel tambahan adalah sebagai berikut: 1. Nilai angka 3, jika semua tabel tambahan terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama 2. Nilai angka 2, jika hanya 2 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama 3. Nilai angka 1, jika hanya 1 tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama 4. Nilai angka 0, jika tidak ada tabel tambahan yang terkait atau ada hubungannya dengan tabel utama. III.2.2. Buku I (Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah) a. Identifikasi Komponen Lingkungan Keberadaan komponen yang dinilai dalam buku I ini mengacu pada identifikasi komponen lingkungan pada Buku II. b. Analisis Tabel Setiap analisis terhadap masing-masing tabel (termasuk tabel tambahan) mendapat nilai angka 1. Jika tidak ada analisis terhadap tabel, maka nilainya angka 0. Pilihan cara analisis adalah: 1. Perbandingan dengan baku mutu atau kriteria 8

2. Perbandingan nilai antar lokasi dan atau antar waktu 3. Statistik sederhana (maksimum, minimum, dan rata-rata). Analisis harus memperhatikan sistematika laporan SLHD yang telah diatur. d. Analisis Isu Prioritas Selain analisis tabel, apabila pada Bab Pendahuluan terdapat penjelasan isu prioritas dan analisisnya dalam bentuk SPR (state-pressure-response) maka diberikan tambahan nilai. Penambahan nilai untuk analisis isu prioritas adalah sebagai berikut: 1. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan isu prioritas 2. Tambahan nilai angka 4 jika menyebutkan alasan isu tersebut dianggap prioritas 3. Tambahan nilai jika ada analisis SPR terhadap salah satu isu prioritas: a. Menyebutkan state/kondisi, tambahan nilai angka 2 b. Menyebutkan pressure/tekanan, tambahan nilai angka 2 c. Menyebutkan response/upaya, tambahan nilai angka 2 IV. APLIKASI PENILAIAN SLHD Tahap awal penilaian SLHD dilakukan terhadap Buku Kumpulan Data (Buku II). Hal ini untuk memudahkan pemeriksa ketika melakukan penilaian terhadap buku analisis (Buku I). Komponen lingkungan pada Buku I dan Buku II perlu diperhatikan sehingga hasil penilaian didasarkan pada penilaian obyektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Sejak tahun 2011 Kementerian Lingkungan Hidup menyediakan Aplikasi Penilaian SLHD guna memudahkan dalam penilaian buku SLHD dan untuk mendapatkan nilai akhir SLHD. Aplikasi penilaian SLHD versi 13.1 ini menggunakan perangkat lunak microsoft office 2003 keatas dengan format excel (xls). Dengan menggunakan aplikasi ini penilai hanya memasukkan kriteria nilai yang sesuai dengan tabel, dan aplikasi secara otomatis menghitung nilainya. Dengan demikian penilai tidak harus mengisi nilai dari kriteria dan 9

menghitung nilai akhirnya. Rumus penghitungan penilaian dapat dilihat pada aplikasi. Untuk penyimpanan hasil penilaian dibuat satu file untuk masingmasing penilaian kabupaten/kota. Penamaan dalam penyimpanan file menggunakan nama kabupaten/kota. Contoh : kota_bekasi1.xls, kota_bekasi2.xls, kabupaten_bekasi1.xls, kabupaten_bekasi2.xls CARA PENGISIAN APLIKASI PENILAIAN SLHD KABUPATEN/KOTA Nama Penilai : Isi Nama Penilai Instansi Penilai : Isi Instansi Penilai Provinsi : Pilih Provinsi Kabupaten/Kota : Pilihlah Kabupaten/Kota Yang Dinilai Tanggal : MM/DD/YYYY KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP APLIKASI PENILAIAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) TAHUN 2012 Versi 13.1 Catatan : SPenamaan file disesuaikan dengan SLHD yang dinilai 1.a. Keterangan Identitas Gambar 1.1 (Tampilan Halaman Identitas) Nama penilai : Tuliskan nama penilai pada tempat yang telah disediakan Instasi Penilai : Tuliskan nama instansi penilai pada tempat Provinsi yang telah disediakan : Pilih nama provinsi yang akan dinilai 10

Kabupaten/Kota Tanggal : Isi nama kabupaten/kota yang akan dinilai : Tuliskan tanggal penilaian APLIKASI PENILAIAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) TAHUN 2012 Provinsi : Pilih Provinsi Kabupaten/Kota : Pilihlah Kabupaten/Kota Yang Dinilai Nama Penilai : Isi Nama Penilai No. (1) Tabel (2) Komponen (3) Format Tabel (4) Isi Tabel (5) Tahun Data (6) Sumber Data (7) 1 SD-1 2 SD-2 3 SD-3 4 SD-4 5 SD-5 6 SD-5A 7 SD-5B 8 SD-5C 9 SD-6 10 SD-7 11 SD-8 12 SD-9 13 SD-10 14 SD-11 15 SD-12 16 SD-13 17 SD-14 18 SD-15 19 SD-16 20 SD-17 21 SD-18 22 SD-19 23 SD-20 24 SD-21 Tabel Tambahan Komponen Lingkungan (8) Tabel Tambahan (9) Gambar 1.2 (Tampilan Halaman Nilai Buku Data) 1.b. Halaman Nilai Buku Data Nama penilai, instansi dan provinsi secara otomatis akan tercantum dalam halaman nilai buku data. Kolom (1) Nomor Urut ; Tercantum nomor urut Kolom (2) Kode Tabel ; 11

Tercantum kode tabel Tahapan pengisian nilai buku data : Kolom (3) Komponen; Pilihlah ada atau tidak ada komponen harus diisi Kolom (5) Isi Tabel; Pilihlah persentase dari isi tabel Jika tabel terisi, pilih persentase dari isi tabel, kemudian lanjutkan mengisi kolom (4), kolom (6) hingga kolom (9). Jika tabel tidak terisi maka nilai tabel 0 (nol), tidak perlu mengisi kolom (4), (6) hingga (9) dan lanjutkan ke penilaian tabel berikut. Kolom (4) Format Tabel; Pilihlah sesuai, kurang sesuai atau tidak sesuai Kolom (6) Tahun Data; Pilih tahun data Kolom (7) Sumber Data; Pilih ada atau tidak ada sumber data Kolom (8) Tabel Tambahan komponen lingkungan; Pilih ada atau tidak ada tabel tambahan komponen lingkungan. Kolom (9) Tabel Tambahan; Pilih jumlah tabel tambahan yang sesuai dan/atau terkait dengan komponen dalam kolom tiga. 12

1.c. Halaman Nilai Buku Analisis APLIKASI PENILAIAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) TAHUN 2012 Provinsi : Pilih Provinsi Kabupaten/Kota : Pilihlah Kabupaten/Kota Yang Dinilai Nama Penilai : Isi Nama Penilai NO (1) No. Tabel (2) Nama Tabel (3) Komponen (4) Analisis Terhadap Tabel (5) Bab I. Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya I-A I-B I-C Lahan dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi atau Statusnya Tabel SD-3. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya Tabel SD-4. Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan Tabel SD-5. Luas Lahan Kritis Tabel SD-5A. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air Tabel SD-5B. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Tabel SD-5C. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah Tabel SD-6. Luas Kerusakan Hutan Tabel SD-7. Luas Konversi Hutan Tabel SD-8. Luas Hutan Tanaman Industri Keanekaragaman Hayati Tabel SD-9. Tabel SD-10. Air Jumlah Spesies Flora dan Fauna yang Diketahui dan Dilindungi. Keadaan Flora dan Fauna yang Dilindungi Tabel SD-11. Inventarisasi Sungai Tabel SD-12. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung Tabel SD-13. Kualitas Air Sungai Gambar 1.3 (Tampilan Halaman Nilai Buku Analisis) Halaman nilai buku analisis memuat aplikasi penilaian buku analisis yang terdiri dari : Untuk keterangan identitas, nama provinsi dan nama penilai secara otomatis tercantum dalam halaman tersebut. Kolom (1) Nomor Urut; 13

Tercantum nomor urut Kolom (2) Kode Tabel; Tercantum kode tabel Kolom (3) Nama Tabel; Tercantum nama tabel Kolom (4) Komponen; Akan otomatis terisi sesuai komponen lingkungan pada halaman penilaian buku data. Kolom (5) Analisis Terhadap Tabel; Pilihlah ada atau tidak ada analisis terhadap tabel 1.d. Halaman Nilai SLHD NILAI BUKU STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) TAHUN 2012 Nama Penilai : Isi Nama Penilai Instansi Penilai : Isi Instansi Penilai Provinsi : Pilih Provinsi Kabupaten/Kota : Pilihlah Kabupaten/Kota Yang Dinilai NILAI SLHD Nilai Buku Data : #DIV/0! Nilai Buku Analisis : #DIV/0! Nilai Total SLHD : #DIV/0! Gambar 1.4 (Tampilan Halaman Nilai SLHD) Pada halaman Nilai SLHD ini secara otomatis akan terisi semua. Pertanyaan dapat disampaikan melalui : Asdep Data dan Informasi Lingkungan 14

Alamat Korespondensi: 1. Asisten Deputi Data dan Informasi Lingkungan Gedung B Lantai 6, Kementerian Lingkungan Hidup Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur Tlp/Fax. (021) 858 0081 email : slhd@menlh.go.id 2. Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Jl. HR. Soebrantas KM. 10.5 Panam, Telp. 0761-62962 Pekanbaru RIAU 3. Pusat Pengelolaan Ekoregion Jawa Jl. Ringroad Barat No. 100 Nogotirto, Gamping, Telp. 0274-625800 Sleman Yogyakarta 4. Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara Jl. Ir. Juanda No. 2 Nitimandala, Renon, Telp. 0361-228237 Denpasar BALI 5. Pusat Pengelolaan Ekoregion Kalimantan Jl. Jenderal Sudirman No. 19A., 0542-738375 Balikpapan KALTIM 6. Pusat Pengelolaan Ekoregion Sulawesi dan Maluku Jl. Perintis Kemerdekaan, Km. 17, Telp. 0411-555701-2 Makassar - SULSEL 15