No. Dokumen : F/751/WKS1/P/14 No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMA NEGERI 1 GODEAN Jalan Sidokarto 5, Godean, Sleman, Yogyakarta, 55564 Telepon (0274) 798128, Faksimile (0274) 6496411 Website : sman1godean.sch.id, E-mail : sma1godean@yahoo.com KUNCI SOAL ULANGAN HARIAN I TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Program : X MIPA dan X IPS Hari/ Tanggal :, Agustus 2016 Waktu : 2 x 45 menit Kode Soal A: 1. Kekuasaan Negara merupakan kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah), baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan (negara) itu sendiri. 2. Pembagian kekuasaan menurut John Locke: undang-undang termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undangundang c. Kekuasaan Federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri 3. Perbedaan konsep kekuasaan negara menurut John Locke dengan Montesquieu yakni John Locke mengutamakan fungsi federatif, sedangkan Montesquieu mengutamakan fungsi yudisial. John Locke lebih melihat pembagian atau pemisahan kekuasaan itu dari segi hubungan ke luar dan ke dalam dengan negaranegara lain, sedangkan Montesquieu lebih melihatnya dari segi hak asasi manusia setiap negara. Bagi John Locke, yang dianggap penting adalah fungsi federatif, sedangkan fungsi yudisial bagi John Locke cukup dimasukkan dalam fungsi eksekutif. Sedangkan bagi Montesquieu, fungsi federatif itu termasuk ke dalam fungsi eksekutif sehingga yang dianggap penting adalah fungsi yudikatif (kekuasaan kehakiman).
4. Jenis-jenis kekuasaan negara yang berlaku di Indonesia yakni kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif undang-undang. Kekuasaan ini dipegang oleh DPR Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden dibantu dengan Wakil Presiden c. Kekuasaan Yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undangundang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang. Kekuasaan ini dipegang oleh MA dan MK 5. Pembagian kekuasaan secara horizontal di Indonesia terdiri dari: a. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden c. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat d. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi e. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. f. Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. 6. Lembaga yang masuk dalam klasifikasi pembagian kekuasaan negara secara horizontal pada kasus tersebut yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Presiden a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memegang kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan keuangan Negara b. Presiden, memegang kekuasaan eksekutif, kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara.
7. Kementrian Negara yang dapat ditemukan pada kasus tersebut yakni: a. Kementrian Sosial b. Kementrian Pemuda dan Olahraga c. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif d. Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi e. Kementrian Komunikasi dan Informatika 8. Berdasarkan pada kasus tersebut, 4 Kementrian/Lembaga yang berpredikat TMP tahun 2016 sudahkah mencerminkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan negara? Belum, (jawaban dapat meyesuaikan dari pendapat peserta didik)
No. Dokumen : F/751/WKS1/P/14 No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMA NEGERI 1 GODEAN Jalan Sidokarto 5, Godean, Sleman, Yogyakarta, 55564 Telepon (0274) 798128, Faksimile (0274) 6496411 Website : sman1godean.sch.id, E-mail : sma1godean@yahoo.com KUNCI SOAL ULANGAN HARIAN I TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Program : X MIPA dan X IPS Hari/ Tanggal :, Agustus 2016 Waktu : 2 x 45 menit Kode Soal B: 1. Kekuasaan Negara merupakan kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan umum (pemerintah), baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan (negara) itu sendiri. 2. Pembagian kekuasaan trias politica menurut Montesquieu: d. Kekuasaan Legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang e. Kekuasaan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undangundang f. Kekuasaan Yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-undang, Kekuasaan ini dipegang oleh MA dan MK 3. Jenis-jenis kekuasaan negara yang berlaku di Indonesia yakni kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif undang-undang. Kekuasaan ini dipegang oleh DPR Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden dibantu dengan Wakil Presiden c. Kekuasaan Yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-undang, Kekuasaan ini dipegang oleh MA dan MK 4. Perbedaan antara pemisahan kekuasaan dengan pembagian kekuasaan yakni: Sistem Pemisahan Kekuasaan (Separation of Power)
Kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif, yudikatif), baik mengenai organnya maupun fungsinya dan masing-masing berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerjasama. Sistem Pembagian Kekuasaan (Distribution of Power) Kekuasaan negara itu dibagi menjadi beberapa bagian, tetapi tidak dipisahkan. Di antara bagian-bagian itu dimungkinkan ada koordinasi dan kerjasama. 5. Pembagian kekuasaan secara horizontal di Indonesia terdiri dari: a. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden c. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat d. Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi e. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. f. Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia. 6. Lembaga yang masuk dalam klasifikasi pembagian kekuasaan negara secara horizontal pada kasus tersebut yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Presiden a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memegang kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan keuangan Negara b. Presiden, memegang kekuasaan eksekutif, kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. 7. Kementrian Negara yang dapat ditemukan pada kasus tersebut yakni: a. Kementrian Sosial b. Kementrian Pemuda dan Olahraga c. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif d. Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi e. Kementrian Komunikasi dan Informatika 8. Berdasarkan pada kasus tersebut, 4 Kementrian/Lembaga yang berpredikat TMP tahun 2016 sudahkah mencerminkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan negara? Belum, (jawaban dapat meyesuaikan dari pendapat peserta didik)