REFERENSI PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SCRETS KARYA J.K. ROWLING DAN TERJEMAHANNYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai kalimat bahasa Inggris adalah

PRONOMINA PERSONA YOU PADA NOVEL THE DA VINCI CODE KARYA DAN BROWN DAN TERJEMAHANNYA : SATU KAJIAN SINTAKTIS SEMANTIS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahkluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan

Analisis Makna Implisit Pada Novel Harry Potter And The Prisoner Of Azkaban Karya J. K. Rowling Dan Terjemahannya

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM

ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. media seperti buku, radio, televisi dan sebagainya. buku atau referensi dalam bahasa asing. Hal ini mengisyaratkan bahwa bangsa

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. dari seluruh bab yang telah dipaparkan. Dari data di atas dapat disimpulkan

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna

KETIDAKAKURATANNYA MENGANALISA TERJEMAHAN DALAM SUBTITLE BAHASA INDONESIA UNTUK FILM TOY STORY 3

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSIAL DALAM WACANA BERITA SITUS EDISI DESEMBER 2015 JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia sosial, manusia tidak lepas dari interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas kehendaknya penulis dapat

No Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator. 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

PERSON DEIXIS USED BY THE MAIN CHARACTER IN THE AMAZING SPIDERMAN MOVIE

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

CONTRASTIVE ANALYSIS BETWEEN INDONESIAN AND ENGLISH REPORTED SPEECH THESIS BY AVIKA NIM

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

Pemrograman Lanjut. Interface

THE TRANSLATION OF PREPOSITIONS AT, ON AND BY WITH REFERENCE TO GREEN S THE FAULT IN OUR STARS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

Inera Firdestawati¹, Yanuar Firdaus A.w.², Kiki Maulana³. ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 1

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM FILM DI BAWAH LINDUNGAN KABAH

BAB I PENDAHULUAN. panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain. Selain

Pronouns Kata Ganti-Kata Ganti

ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS VERBA SEE DAN HEAR DALAM NOVEL EXCLUSIVE DAN THE RAINMAKER KARYA SANDRA BROWN DAN JOHN GRISHAM

THE FLOUTED OF MAXIMS AT CARTOON MOVIE ENTITLED MONSTER UNIVERSITY THESIS BY FANIA RATNA ADELIA

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST

BAB I PENDAHULUAN. penerima dan bahasa menjadi media dalam penyampaian informasi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran ilmu bahasa atau linguistik. Cakupan linguistik itu sendiri

ANALISIS REFERENSI PADA WACANA BERITA KRIMINAL DALAM HARIAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

Jurnal Sastra Indonesia

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

Alternatif Pembelajaran. Mengamati 1. Menanggapi gambar 2. Menonton video tentang. 3. Membaca daftar ekspresi kebahasaan.

PEMATUHAN PRINSIP KERJASAMA ANTARA PELAKU PERCAKAPAN PADA NOVEL BERJUDUL HARRY POTTER DAN BATU BERTUAH

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara tertentu. Pada awalnya majas lebih sering digunakan didalam karya

PENILAIAN PENERJEMAHAN EKSPLISIT ARTIKEL KLASIK DALAM MAJALAH TRIWULAN EDISI 39 TAHUN 2006 (Studi Penerjemahan Bahasa) Dance Wamafma

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Terkadang orang menghadapi kesulitan dalam memahami isi atau makna

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

SPEECH FUNCTIONS IN MALE AND FEMALE LANGUAGE IN COSMETIC ADVERTISEMENT A THESIS JOHAN CHRISTIAN TOBING REG. NO

BAB I PENDAHULUAN. lain. Oleh karena itu komunikasi berperan penting dalam terciptanya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan.

16, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 Pada dasarnya, secara semantik, proses dalam klausa mencakup hal-hal berikut: proses itu sendiri; partisipan yang

PENANDA REFERENSI DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI FEBUARI 2017 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA KELAS XII

PERGESERAN STRUKTUR KALIMAT DEKLARATIF DALAM TERJEMAHAN ILOKUSI BAHASA INGGRIS KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM NOVEL FAMILY ALBUM DAN ALBUM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial kita selalu berkomunikasi dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

Septianingrum Kartika Nugraha Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi manusia terkadang mengalami kesulitan memahami pembicaraan mitra

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

The Influence of the Mother Tongue in Learning English Pengaruh Bahasa Ibu dalam Mempelajari Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Nominal group merupakan salah satu jenis grup yang memiliki functional

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai,

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan adalah kegiatan mengalihkan pesan secara tertulis dari teks suatu

BAB I PENDAHULUAN. setiap bahasa memiliki ciri-ciri yang sama. Misalnya, dalam tataran ilmu bahasa

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

SUKSES BERBISNIS DI INTERNET DALAM 29 HARI (INDONESIAN EDITION) BY SOKARTO SOKARTO

KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang

KEUTUHAN WACANA LEMBAR KERJA SISWA (LKS): ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI (JURNAL INI MASIH MELALUI PROSES PENYUNTINGAN)

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Seorang penerjemah karya sastra selain harus menguasai aspek-aspek kebahasaan antara

BAB I PENDAHULUAN. Seorang anak yang sudah terbiasa dibacakan ataupun membaca buku cerita

Transkripsi:

REFERENSI PADA NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SCRETS KARYA J.K. ROWLING DAN TERJEMAHANNYA (REFERENCE AND ITS TRANSLATION IN THE NOVEL HARRY POTTER AND THE CHAMBER OF SECRETS BY J.K. ROWLING) Disusun Oleh Asri Rahayu Ramasari* ABSTRAK Judul skripsi ini adalah Referensi pada Novel Harry Potter and the Chamber of Secrets Karya J.K Rowling dan Terjemahannya. Objek penelitian ini adalah referensi apa saja yang terdapat pada novel dan apa padanan referensi yang terdapat pada novel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan referensi apa saja yang terdapat pada novel dan mendeskripsikan mengenai padanan referensi pada novel tersebut. Penelitian dilakukan berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan dalam buku Cohesion in English. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djajasudarma. Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah (1) terdapat tiga jenis referensi yang muncul dalam novel Harry Potter and the Chamber of Secrets yaitu referensi persona, referensi demonstratif, dan referensi komparatif, (2) padanan referensi pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets dan terjemahan menunjukkan bahwa ada referensi-referensi yang diterjemahkan menjadi implisit maupun eksplisit pada bahasa sasaran. Kata kunci : Linguistik, Referensi, Terjemahan Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 1

ABSTRACT This thesis is entitled Referensi pada Novel Harry Potter and the Chamber of Secrets Karya J.K Rowling dan Terjemahannya. This research object is whatever references contained in the novel and whatever references comparison in the novel. The purpose of this study is to describe whatever references contained in the novel and describes about references comparison in the novel. The research will be performed in accordance with the theories put forward by Halliday and Hasan in their book Cohesion in English. The method used in this study are descriptive and comparative methods from to Djajasudarma. Conclusions that can be drawn in this study are (1) there are three types of references that appear in the novel Harry Potter and the Chamber of Secrets which are persona reference, demonstrative reference and comparative reference, (2) comparison references in the novel Harry Potter and the Chamber of Secrets and its translation indicates that there are references that translated implicitly or explicitly into the target language. Keyword: Linguistic, Reference, Translation I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam menerjemahkan suatu referensi seorang penerjemah harus terampil menangkap berbagai referensi dalam bahasa sumber. Hasil penerjemahan dapat dianggap berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan konsep yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Jadi ketika menerjemahkan tidak hanya makna eksplisit yang tersurat yang dapat dicapai oleh penerjemah, namun makna implisit yang tersirat pun dapat tercapai. Hal ini sangat penting mengingat banyak teks dalam bahasa Inggris yang mengandung makna implisit dan ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia harus sesuai dengan konteks berbahasa Indonesia (EYD) yang baik. Penerjemahan sendiri merupakan Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 2

suatu proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam padanan yang sesuai pada bahasa sasaran. Penerjemah yang baik harus terampil dalam menangkap berbagai referensi yang terdapat pada sebuah teks. Informasi yang ingin disampaikan oleh penerjemah dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran harus menggunakan padanan yang sesuai. Kemampuan ini diperlukan agar tidak terjadi kesalahan sehingga pembaca yang membaca hasil terjemahan ini tidak mengalami kebingungan dalam memahami pesan novel tersebut. Penyampaian padanan tadi ke dalam bahasa sasaran juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. B. Identifikasi Masalah Di dalam bukunya Halliday membagi jenis referensi menjadi 3 yaitu : referensi persona, referensi demonstratif, referensi komparatif. Oleh karena itu penulis membatasi masalah yang dibahas dalam skripsi ini yaitu : 1. Referensi apa saja yang terdapat dalam novel Harry Potter and the Chamber of Secrets? 2. Apa padanan referensi yang ada pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. untuk mendeskripsikan referensi apa saja yang ada dalam novel Harry Potter an the Chamber of Secrets. 2. untuk mendeskripsikan mengenai apa padanan referensi yang ada pada novel Harry Potter and the Chamber of Secrets. D. Kerangka Pemikiran Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 3

Pada skripsi ini penulis akan membahas novel hanya berdasarkan referensinya. Referensi tersebut dapat ditemukan dalam kalimat yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, dan pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata seperti it, he, she, they. Ditemukan juga dalam kata demonstratif seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata komparatif seperti some, most, different, dan more. Untuk menganalisis penerjemahan referensi, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui apakah penerjemahan referensi tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya keutuhan teks asli. Halliday dan Hasan (1976:337-87) membagi jenis referensi menjadi 3 yaitu: referensi persona, referensi demonstratif, referen komparatif. Oleh karena itu, untuk menjawab identifikasi masalah yang pertama dan kedua penulis akan menggunakan teori referensi dari M.A.K Halliday, Ruqaiya Hasan dalam buku Cohesion in English. E. Metodologi Penelitian Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djadjasudarma (1995:8). II. Pembahasan A. Kajian Teori Dalam Bab II dibahas tentang kajian teori yang akan dipakai pada skripsi ini. Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil teori mengenai referensi dari M.A.K Halliday dan Ruqaiya Hasan dalam buku Cohesion in English. Dalam buku ini Halliday (1976: 37-87) membagi jenis referensi menjadi tiga macam yaitu referensi persona, referensi demonstratif, referensi komparatif. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 4

Referensi dapat dibagi atau dikelompokan berdasarkan jenisnya yaitu referensi persona, referensi demonstratif dan referensi komparatif. Halliday dan Hasan (1976:37) dalam bukunya Cohesion in English: Personal reference is reference by means of function in the speech situation, through the category of person., artinya referensi persona adalah suatu referensi dengan melihat fungsi dalam situasi ujaran melalui kategori persona. Halliday dan Hasan (1976:37) berpendapat Demonstrative reference is reference by means of location on a scale of proximity, yang berarti bahwa referensi demonstratif ialah referensi dengan melihat lokasi pada skala proksimiti. Halliday dan Hasan (1976:37) menyatakan bahwa Comparative reference is indirect reference by means of identity or similarity, yang artinya referensi komparatif adalah referensi tidak langsung berdasarkan identitas kesamaan. B. Objek dan Metode Penelitian 1. Objek Penelitian Objek yang diambil untuk penulisan ini didapat dari novel Harry Potter and the Chamber of Secrets yang ditulis oleh Joanne Kathleen Rowling atau J.K. Rowling dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam judul Harry Potter dan Kamar Rahasia oleh Listiana Srisanti. Novel ini merupakan bagian dari seri novel Harry Potter yang merupakan seri kedua dan merupakan novel lanjutan dari Harry Potter and the Sorcerer s Stone yang menceritakan tentang Sekolah Sihir Hogwarts dan berpusat pada pertarungan Harry Potter melawan penyihir jahat Lord Voldemort yang menggunakan ilmu hitam atau ilmu sihir untuk membunuh orang tua Harry. 2. Metode Penelitian Metode yang diambil dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif milik Djadjasudarma (1995:8). Masalah yang terkumpul pada data akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas. Metode pertama, penulis akan mengklasifikasikan data berdasarkan jenis referensinya pada bahasa sumber. Kemudian pada metode kedua, padanan yang ada pada bahasa sasaran dianalisis Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 5

berdasarkan teori referensi. Pada pembahasan analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan referensi pada data sudah cukup jelas untuk dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak menyimpang dari teori-teori yang berlaku. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Referensi Persona Referensi persona yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (he, it, she, them, they). DATA 1 Data 1a : So she phoned the telephone hotline. By the time the Ministry of Magic got there, he was gone. (HPCS : 96) Data 1b : Jadi, dia menelepon nomor hotline. Waktu orang-orang dari Kementrian Sihir tiba di tempat itu Black sudah pergi. (HPKR : 161) Pada data di atas terdapat pengimplisitan referensi he yang mengandung kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki, namun nama pelaku yaitu Black yang diimplisitkan di sini tidak terdapat di kalimat sebelumnya. Dalam buku aslinya, Black yaitu nama si pelaku dicantumkan atau tertera pada sekitar dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Untuk menghindari kerancuan penerjemahan ke dalam bahasa sasaran dieksplisitkan menjadi Waktu orang-orang dari Kementrian Sihir tiba di tempat itu, Black sudah pergi. Referensi persona he tersebut diganti dengan referensi aslinya yaitu Black atau nama dari si pelaku. Biasanya referensi he diterjemahkan menjadi dia namun di sini penerjemah untuk lebih memilih menerjemahkan menjadi Black atau nama dari si pelaku, karena nama si pelaku dicantumkan atau tertera pada sekitar dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Menurut Halliday referensi he tersebut Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 6

bersifat anafora karena referensi tersebut mengacu pada kalimat sebelumnya yaitu pada dua paragraf sebelum kalimat tersebut. Pada kalimat di atas penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi persona he lalu diganti dengan referensi aslinya yaitu Black atau nama dari si pelaku meskipun referensi he tersebut biasanya diterjemahkan menjadi dia. Pada penjelasan di atas referensi persona he ini termasuk personal pronouns atau kata ganti orang ketiga tunggal laki-laki yang terdapat pada bahasa sumber. Di sini biasanya penerjemahan referensi persona he diterjemahkan menjadi dia namun pada data satu ini penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi he tersebut menjadi Black atau nama dari si pelaku yang mengandung proper noun atau kata benda nama diri. Pengeksplisitan referensi he tersebut dilakukan untuk membuat kalimat tersebut menjadi jelas, lebih mudah ditangkap oleh pembacanya, dan menghindari terjadinya ambiguitas. Yang dimaksud ambiguitas disini yaitu jika referensi persona he tersebut tetap diterjemahkan menjadi dia dapat membuat pembaca bingung, dia yang dimaksud disini itu siapa karena referensi persona he yang dimaksud ini tertera jauh pada dua paragraf sebelumnya. Penerjemahan pada data satu termasuk ke dalam referensi persona implisit diterjemahkan secara ekplisit karena referensi he tersebut dieksplisitkan menjadi Black atau nama dari si pelaku. 2. Referensi Demonstratif Referensi demonstratif yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (that, these, those, the, then, there, this, now). DATA 14 Data 14a : I need you to sign the permission form, said Harry in a rush. And why should I do that? sneered Uncle Vernon. (HPCS : 21) Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 7

Data 14b : Formulirnya perlu ditandangani Paman, kata Harry buru-buru. Kenapa aku harus tanda tangan? cibir paman Vernon. (HPKR : 33) Kalimat tanya and why should I do that? pada data 14a mempunyai referensi demonstratif that. That di sini mengacu pada frase the signing of the permission form, yang terdapat pada kalimat sebelumnya. Di dalam penerjemahannya, referensi demonstratif that dapat tetap diimplisitkan atau dieksplisitkan. Apabila dipilih untuk tetap mengimplisitkan referensi, maka kalimatnya akan menjadi kenapa aku harus melakukan (hal) itu?. Mungkin di sini pembaca akan bingung dan bertanya maksud dari melakukan (hal) itu apa, kemudian penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensinya sehingga kalimat tanya tersebut berbunyi kenapa aku harus tanda tangan?. Penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi that menjadi tanda tangan dan referensi that tersebut mengacu pada frase sebelumnya yaitu the signing of the permission form. Menurut Halliday referensi that pada data 14 di atas yang mengacu pada kalimat the signing of the permission form merupakan referensi yang bersifat anafora karena referensi that tersebut mengacu pada kalimat sebelumnya dan diterjemahkan menjadi eksplisit yaitu tanda tangan. Pada penjelasan di atas terjadi pengeksplisitan makna pada referensi demonstratif that. Kata that pada kalimat tersebut diterjemahkan oleh penerjemah menjadi tanda tangan, yang biasanya referensi that tersebut diterjemahkan menjadi itu. Referensi that sebagai demonstrative pronoun atau kata penunjuk berdasarkan kedekatan diterjemahkan menjadi tanda tangan sebagai verba karena referensi that tersebut mengacu pada referen sebelumnya yaitu the signing of the permission form. Pengeksplisitan referensi that diterjemahkan secara eksplisit menjadi kata tanda tangan membuat kalimat menjadi lebih jelas. Makna yang terkandung juga terbaca dengan baik tanpa harus mengorbankan keutuhan teks dan pesan yang ingin disampaikan oleh penerjemah dapat tersampaikan dengan baik dalam bahasa sasaran. Penerjemahan ini termasuk referensi demonstratif implisit yang diterjemahkan secara Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 8

eksplisit karena pada data empatbelas referensi that tersebut dieksplisitkan menjadi tanda tangan. 3. Referensi Komparatif Referensi komparatif yang dibahas mewakili referensi dari data-data yang dikumpulkan dari novel yaitu (the other, more, same, else, most, different, rather than). DATA 25 Data 25a : In one hand she held an enormous suitcase, and tucked under the other was old and evil-tempered bulldog. (HPCS : 22) Data 25b : Satu tangannya memegang koper besar, dan tangan yang lain memegang bulldog tua yang galak. (HPKR : 36) Data 25a diatas memperlihatkan penerjemahan referensi komparatif yang dieksplisitkan. Referensi komparatif yang dimaksud adalah the other yang membandingkan dua hal dan referensi the other ini termasuk perbandingan umum. Hal yang di maksud adalah yang pertama in one hand she held an enormous suitcase, yang kedua tucked under the other was old and evil-tempered bulldog. Melalui kalimat pada data diatas dapat dilihat bahwa acuan yang dimaksud adalah one hand. Dalam penerjemahan, referensi the other dieksplisitkan menjadi tangan yang lain. Di sini biasanya referensi the other diartikan menjadi yang lain dan pada referensi the other ini dipertegas dengan adanya kata tangan yang mengacu pada potongan kalimat sebelumnya yaitu one hand sehingga referensi the other ini diterjemahkan menjadi tangan yang lain. Menurut Halliday mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain bersifat anafora karena referensi the other tersebut mengacu pada kejadian sebelumnya yaitu in one hand she held an enormous suitcase dan referensi the other ini digunakan untuk mempertegas kejadian sebelumnya. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 9

Penerjemah memilih untuk mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain supaya pembaca bisa membandingkan dua hal yaitu memegang koper besar dan memegang bulldog tua yang galak. Pada data 25 ini referensi the other dikategorikan sebagai pronoun kemudian diterjemahkan menjadi tangan yang lain yang termasuk nomina karena referensi the other ini mengacu pada referen sebelumnya yaitu in one hand she held an enormous suitcase. Pengekplisitan seperti ini bermaksud untuk memperjelas makna yang ada dalam referennya dan menghindari terjadinya ambiguitas dalam kalimat. Ambiguitas disini maksudnya referensi the other tersebut diterjemahkan menjadi tangan yang lain karena biasanya referensi the other ini hanya diterjemahkan menjadi yang lain. Penerjemahan yang dilakukan adalah dengan mengeksplisitkan referensi the other menjadi tangan yang lain yang merupakan padanan sesuai pada bahasa sasaran. Referensi the other ini termasuk referensi komparatif implisit yanbg diterjemahkan secara eksplisit karena the other termasuk referensi komparatif yang membandingkan dua hal. III. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari skripsi ini adalah: 1. Referensi yang muncul dalan novel ini ada tiga jenis yaitu referensi persona (153 referensi), referensi demonstratif (151) referensi), dan referensi komparatif (101 referensi), namun penulis membatasi data yang mewakili dengan memasukkan 13 referensi persona, 11 referensi demonstratif, 10 referensi komparatif. 2. Padanan referensi dalam novel ini menunjukkan bahwa ada referensi-referensi yang diterjemahkan menjadi implisit maupun eksplisit pada bahasa sasaran. Pada referensi persona data 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13; referensi demonstratif data 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24; referensi komparatif data 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 diterjemahkan secara implisit. Pengimplisitan pada referensi ini dilakukan untuk membuat kalimat lebih efektif dan menghindari pengulangan Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 10

kata/referensi pada bahasa sasaran yang dapat memunculkan informasi yang berulang-ulang. Pada referensi persona data 1, 2, 3, 4, 9, 10; referensi demonstratif data 14, 15, 16, 20; referensi komparatif data 25 diterjemahkan secara eksplisit. Pengeksplisitan pada referensi ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kerancuan makna referensi yang ada pada bahasa sasaran, membuat kalimat yang ada pada bahasa sasaran menjadi lebih jelas dan pesan yang ingin disampaikan oleh penerjemah dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca. IV. Daftar Sumber Larson, Mildred L. 1984. Meaning-Based Translation : A Guide to Cross- Language-Equivalence, USA: University of America. Djajasudarma, T. Fatimah, 1997, Semantik II : Pemahaman Ilmu Makna, Bandung: Eresco. Halliday, M.A.K. 1985. An introduction to Functional Grammar: First Edition. London. Halliday, M.A.K dan Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion In English. London: Edward Arnorld. Penulis adalah mahasiswa Program Studi Sastra Inggris,lulus 19 Juli 2012 Page 11