BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan, serta tugas

dokumen-dokumen yang mirip
PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KOPERASI. Usaha Mikro. Kecil. Menengah. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93)

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan. menengah yaitu memberikan bantuan kredit. Oleh sebab itu, sangat

I. PENDAHULUAN. makmur yang merata materil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. asas demokrasi ekonomi. Jelas hal ini ditegaskan dalam Pasal 33 ayat (1)

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEMANFAATAN ALAT BANTU PRODUKSI LOKAL BAGI USAHA BIDANG PEREKONOMIAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG. PEDOMAN PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG USAHA KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Undang Undang No. 9 Tahun tentang Usaha Kecil;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG USAHA KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG USAHA KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERAN KOPERASI UNIT DESA DALAM MEMBERIKAN KREDIT DI KALANGAN MASYARAKAT KLATEN (Studi Di KUD JUJUR Karangnongko)

PENDAHULUAN. orang-orang yang melanggar perintahnya, maka amal perbuatan mereka akan

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 3

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

BAB I PENDAHULUAN. Perolehan dan peralihan hak atas tanah dapat terjadi antara lain melalui: jual

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting. dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

EVALUASI PERTUMBUHAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI SURAKARTA TAHUN

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini umat Islam dihadapkan pada persoalan-persoalan

PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. keamanan dan ketertiban negara. Upaya untuk memenuhi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

SKRIPSI. Memperoleh. Oleh : Nanda Permana C

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan adalah akad yang sangat kuat ( mitsaqan ghalidzan) yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum, sejalan dengan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila di dalam wadah Negara Kesatuan. tujuan dri pembangunan itu sendiri. Dalam dunia usaha yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Gilang Wiryanu Murti. DO NOT COPY.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat menyebabkan para

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUPLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PENYANDANG CACAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS KONSEP ZAKAT DAN PAJAK DALAM PEMIKIRAN MASDAR FARID MAS UDI. A. Analisis Terhadap Konsep Zakat dan Pajak Dalam Pemikiran Masdar Farid

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya pemerataan pembangunan bangsa yang sehat. Kemakmuran dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi negara modern, dan oleh karena itu masing-masing negara berusaha

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DIMUKA UMUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. persamaan dengan orang-orang lain, sedangkan dalam hal-hal lain dia berbeda

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, tugas kekhalifahan manusia adalah tugas mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan, serta tugas pengabdian atau ibadah dalam arti luas. Untuk menunaikan tugas tersebut Allah Swt memberi manusia dua anugerah nikmat utama yaitu manhaj al-hayat (sistem kehidupan) dan wasilah al-hayat (sarana kehidupan). Manhaj al-hayat adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah. Aturan-aturan itu juga diperlukan untuk mengelola wasilah al hayat atau segala sarana dan prasarana kehidupan yang diciptakan Allah Swt untuk kepentingan hidup manusia secara keseluruhan. Wasilah al hayat ini dalam bentuk udara, air, tumbuh-tumbuhan, hewan ternak, dan harta benda lainnya yang berguna dalam kehidupan. 1 Dalam hubungannya dengan yang lain manusia memerlukan tatanan hidup yang mengatur, memelihara dan mengayomi hubungan-hubungan antara hak dan kewajiban antar sesama manusia untuk menghindari benturan-benturan kepentingan yang dimungkinkan terjadi. Tatanan hukum yang mengatur hubungan antara hak dan kewajiban manusia dalam hidup bermasyarakat disebut dengan hukum muamalah. 2 Saling bertindak atau saling berbuat (interaksi). Menghasilkan 1 Muhammad Syafii Anton, Bank Syariah dari Teori ke Praktek (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.7-8. 2 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Mu amalat (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Press, 2000), h.11. 1

2 duniawi dan menjadi sebab suksesnya ukhrawi. Aturan-aturan Allah yang berhubungan dengan timbal balik manusia dalam kaitannya, dan bagaimana cara memperoleh dan mengembangkan harta. Selain itu dalam hal muamalah manusia dianjurkan untuk mampu mempertahankan kehidupan sebagaimana yang Allah telah berikan tatanan itu dengan anugerah nikmat utama yaitu manhaj al-hayat (sistem kehidupan) dan wasilah al-hayat (sarana kehidupan) tersebut. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan satu dan lainnya. Membuat suatu usaha adalah prilaku manusia yang murni sebagai insani yang saling membutuhkan. Lingkaran inilah diharapkan untuk dapat selalu harmonis demi terwujudnya tatanan kehidupan yang baik. Salah satu bentuk usaha yang ada di Indonesia adalah UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Usaha mikro, kecil, dan menengah atau yang sering disingkat dengan UMKM merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga dengan Negara Indonesia. Usaha mikro, kecil, dan menengah ini memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. Usaha mikro, kecil, dan menengah ini juga sangat membantu negara atau pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat usaha mikro, kecil, dan menengah juga dapat tercipta unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu usaha mikro, kecil dan menengah juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar.

3 Di Indonesia sebagian besar dari usaha nasional yang ada adalah berkategori usaha mikro, kecil, dan menengah. Usaha mikro, kecil, dan menengah ini mampu menciptakan lapangan kerja lebih dari 90 persen dari total usaha nasional dan menyumbang sampai dengan 60 persen uotput yang dihasilkan usaha nasional pada sektor nonmigas. Hal ini memberikan keyakinan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia. 3 Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana prikehidupan bangsa yang aman, tertib dan dinamis dalam lingkungan yang merdeka, bersahabat dan damai. Pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa diselenggarakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat menjadi pelaku utama pembangunan, dan pemerintah berkewajiban mengarahkan, membimbing, melindungi, serta menumbuhkan suasana dan iklim yang menunjang. Usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan 3 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2009), h.236.

4 peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan usaha besar dan badan usaha milik negara (BUMN). Meskipun usaha mikro, kecil, dan menengah telah menunjukkan peranannya dalam perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dalam hal produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, permodalan, serta iklim usaha. Untuk meningkatkan kesempatan, kemampuan dan perlindungan usaha mikro, kecil, dan menengah telah ditetapkan berbagai kebijakan tentang pencadangan usaha, pendanaan, dan pengembangannya namun belum optimal. Hal itu dikarenakan kebijakan tersebut belum dapat memberikan perlindungan, kepastian berusaha, dan fasilitas yang memadai untuk pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta kelembagaan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perekonomian nasional, maka pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat secara menyeluruh, sinergis, dan berkesinambungan.

5 Dalam memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah, seluruh peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dengan undangundang. 4 Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah telah disusun dengan maksud untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah. Secara umum struktur dan materi dari undang-undang ini memuat tentang ketentuan umum, asas, prinsip dan tujuan pemberdayaan, kriteria, penumbuhan iklim usaha, pengembangan usaha, pembiayaan dan penjaminan, kemitraan, dan koordinasi pemberdayaan, sanksi administratif dan ketentuan pidana. Usaha mikro, kecil, dan menengah keberadaannya sangat mendukung perekonomian suatu negara maupun daerah. Dalam perekonomian Indonesia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok usaha ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok. Mengingat usaha mikro, kecil, dan menengah mempunyai peran yang sangat penting di suatu negara bahkan di suatu daerah. Begitupun, disalah satu Provinsi yang ada di Indonesia yaitu Provinsi Aceh khususnya, Di Desa Sidodadi Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa yang merupakan tempat yang sangat 4 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93).

6 trategis dikarenakan terdapat dua kampus besar yang dapat mendukung keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam perkembangannya. Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukan tentang keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah dan polemik yang muncul, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang usaha mikro, kecil, dan menengah ditinjau dari konsep maslahah. Oleh karena itu, penulis menarik judul skripsi tentang: IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DITINJAU DARI KONSEP MASHLAHAH (STUDI KASUS DI DESA SIDODADI KEC. LANGSA LAMA, KOTA LANGSA). B. Pembatasan Masalah Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka diperlukan pembatasan masalah agar pembahasan yang akan diteliti lebih terarah dan tidak terlalu melebar. Penelitian ini hanya membahas tentang implementasi undangundang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah ditinjau dari konsep mashlahah yang ada di Desa Sidodadi Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat ditarik suatu permasalahan yang akan dikaji lebih mendalam pada penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana penerapan ketentuan undang-undang nomor 20 tahun 2008 terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah di Sidodadi?

7 2. Bagaimana tinjauan konsep mashlahah tentang penerapan undang-undang nomor 20 tahun 2008 terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah di Sidodadi? D. Penjelasan Istilah Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa istilah, untuk menghindari kesalahpahaman pembaca yaitu: 1. Implementasi( ing/ implementation) Implementasi adalah: penerapan, penggunaan implemen dalam kerja: pelaksanaan, pengerjaan hingga menjadi terwujud. 5 Implementasi yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah: penerapan hukum positif (undang-undang) berdasarkan tinjauan konsep mahslahah. 2. Undang-Undang adalah: Peraturan negara yang dibentuk oleh alat perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat. 6 Undang-Undang yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah: Peraturan yang dibuat oleh pihak berwenang yang bersifat mengikat. 3. Usaha Mikro Usaha Mikro adalah: Usaha informal yang memiliki aset, modal dan omset yang amat kecil. 7 5 Kamaruzaman, M. Dahlan Y Al Barry, Kamus Ilmiah Serapan disertai Entri Tambahan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah (Yogyakarta: Absolut, 2005), h. 65. 6 Kamus Besar (Bandung: Citra Umbara, 2008), h.501 7 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam...h.41.

8 Usaha Mikro yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah: usaha memiliki aset, modal dan omset yang berskala kecil. 4. Usaha Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan. 8 Usaha Kecil yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan. 5. Usaha Menengah adalah: Kegiatan ekonomi yang mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar daripada kekayaan bersih hasil penjualan tahunan usaha kecil. 9 Usaha Menengah yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah: kegiatan ekonomi yang mempunyai kekayaan bersih lebih besar daripada Usaha Kecil. 6. Mashlahah adalah: Kemaslahatan yang terlepas, yakni menetapkan hukum berdasarkan kemaslahatan, yaitu manfaat bagi manusia, atau menolak bahaya, menolak kesempitan, atau kesulitan. Ketetapan ini dilakukan oleh karena tidak ada dalil syara (atau teks agama yang jelas) baik dari Al-Quran maupun Hadis ia termasuk 8 Ibid, h.504. 9 Ibid, h.505.

9 dasar hukum yang tidak disepakati oleh para ahli hukum fuqaha, jumhur atau mayoritas ulama menolaknya sebagai dasar atau sumber hukum. 10 Mashlahah berdasarkan istqra (penelitian empiris) adalah mashlahahmashlahah yang bersesuain dengan tujuan-tujuan syari at islam, dan tidak ditopang oleh sumber dalil yang khusus, baik bersifat melegitimasi atau membatalkan maslahat tersebut. 11 Mashlahah yang dimaksud oleh penulis dalam penelitian ini adalah: suatu permasalahan atau bagian dari suatu urusan yang menghasilkan suatu kebaikan atau kemanfaatan. E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan ketentuan undang-undang nomor 20 tahun 2008 terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah di Sidodadi. 2. Untuk mengetahui tinjauan konsep mashlahah tentang penerapan undangundang nomor 20 tahun 2008 terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah di Sidodadi. F. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini selain mempunyai tujuan juga mempunyai manfaat, adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat akademik 10 Sudarsono, Kamus Agama Islam (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.155. 11 Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqh, (Jakarta:PT Pustaka Firdaus, 2010), h.427.

10 Sebagai syarat dalam menyelesaikan studi dan diharapkan dapat menjadi kontribusi positif bagi penulis dan pembaca. Selain itu penelitian ini dapat menjadi landasan penelitian lebih lanjut. 2. Manfaat teoritis Untuk memberi sumbangan pengetahuan dan pemikiran dibidang hukum (undang-undang) khususnya undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah. 3. Manfaat praktis Diharapkan penelitian ini menjadi pegangan bagi penulis mengenai penerapan undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah. Dan diharapkan dapat menjadi pedoman bagi masyarakat pelaku usaha di bidang tersebut. G. Sistematika Pembahasan Agar mempermudah dan sistematis pembahasan dalam penelitian ini disusun kedalam 5 bab yaitu: Bab satu adalah bab pendahuluan yang mendeskripsikan tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, penjelasan istilah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian dan sistematika pembahasan dari penelitian ini. Bab dua adalah bab landasan teori yang membahas tentang pengertian usaha mikro, kecil, dan menengah, undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah dan konsep mashlahah.

11 Bab tiga adalah sajian data lapangan yang membahas tentang keadaan geografis dan demografis desa Sidodadi dan kondisi usaha mikro, kecil, dan menengah desa Sidodadi. Bab empat adalah bab hasil penelitian yang membahas tentang penerapan ketentuan undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah di Desa Sidodadi, tinjauan konsep mashlahah tentang penerapan undang-undang nomor 20 tahun 2008 di Desa Sidodadi dan Analisis. Bab lima adalah bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran yang menyangkut tentang Implementasi undang-undang nomor 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah ditinjau dari konsep mashlahah.