BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam usahanya membangun suatu imperium di Asia, Jepang telah

BAB I PENDAHULUAN. mengecap pahitnya penderitaan dalam sejarah masa lalunya sebagai bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

BAB II PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

BAB V PENUTUP. pendidikan Islam di Indonesia antara lain dibukanya pendidikan agama di

BAB V PENUTUP. Penyeragaman pada tingkat atau jenjang pendidikan dilaksanakan secara

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

Indikator. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi Pokok dan Uraian Materi. Bentuk-bentukInteraksi Indonesia-Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan Restorasi Meiji di Jepang yang berdampak pada proses modernisasi

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sejarah Pendidikan di Kota Medan. dari keluarg, masyarakat sekelilingnya. Perkembangan pendidikan saat ini ini

BAB V ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG DAN PERANG DUNIA II

Pendudukan Jepang di Indonesia

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

CIREBON MASA PENDUDUKAN JEPANG ( )

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

DJB pada Masa Pendudukan Jepang ( )

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB 1 PENDAHULUAN. Negara Jepang banyak menghasilkan berbagai macam karya. Baik berupa

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Desentralisasi Memengaruhi Profesionalisme Guru

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

BAB II KAJIAN TEORI. mempunyai fungsi langsung dan kepentingan masing-masing, sehingga

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA ( )

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH KELAS XI IPS 2011

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA DAN PEMERINTAHAN BARU BANGSA INDONESIA ENCEP SUPRIATNA

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Menjelaskan pengertian dari tenaga eksogen Menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkab terjadinya kerusakan hutan

BAB III METODE PENELITIAN

PENDUDUKAN JEPANG DI JAWA BARAT TAHUN

PERKUMPULAN DHARMAPUTRI SMP KATOLIK STELLA MARIS SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2015/2016

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karesidenan Semarang di sebelah Barat berbatasan dengan Karesidenan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ULANGAN HARIAN I. : Potensi SDA dan SDM

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN PATRON KLIEN PEMETIK TEH DI PTPN VIII MALABAR DESA BANJARSARI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG

LATAR BELAKANG DATANGNYA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Departemen Pendidikan Nasional RI (2003:5) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian tersebut, antara

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

LATIHAN SOAL SEJARAH Perjuangan Bangsa ( waktu : 30 menit)

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. akhir bulan itu, tentara Jepang menghancurkan armada gabungan Belanda,

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. cenderung ditulis sebagai fenomena yang tidak penting dengan alasan

BAB I PENDAHULUAN. 1 ( balai pustaka Kamus Bahasa Indonesia 1988 ) 2 Ibid 3 Ibid

KEWARGANEGARAAN OTONOMI DAERAH. Modul ke: Fakultas FEB. Syahlan A. Sume. Program Studi MANAJEMEN.

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang Islam, 1 di Indonesia tidak dapat

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pendidikan Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai dan sikap serta keterampilannya. Pendidikan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Istilah mendidik, menunjukkan usaha yang lebih ditujukan pada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan dan ketaqwaan,dan lain-lain. Istilah mengajar menurut Prof.Sikun Pribadi, berarti memberi pelajaran tentang berbagai ilmu yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan intelektual manusia. Sedangkan istilah melatih, merupakan suatu usaha untuk memberi suatu keterampilan tertentu, yang dilakukan secara berulang-ulang, sehingga akan terjadi suatu pembiasaan dalam bertindak. Seperti yang telah dikemukaan diatas pendidikan pada hakikatnya akan mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Kagiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai. Nilai-nilai yang ditransformasikan tersebut mencakup nilai-nilai religi, nilai-nilai kebudayaan, nilai-nilai sains dan teknologi, nilai-nilai seni dan nilai-nilai keterampilan. Nilai-nilai yang di transformasikan tersebut dalam 6

rangka mempertahankan, mengembangkan, bahkan kalau perlu mengubah kebudayaan yang dimiliki masyarakat (Uyoh Sadulloh, 2007:57) 2. Sistem pendidikan Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian yang saling bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan hasil yang telah ditentukan. Setiap sistem pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari semua komponen-komponen atau bagian-bagiannya dari tujuan tersebut karena itu pendidikan merupakan sebuah sistem yang disebut sistem pendidikan. Sistem pendidikan terdiri terdiri dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang menjadi inti dari proses pendidikan (Hasbullah, 2005: 123-124). Komponen pendidikan adalah semua hal yang berkitan dengan jalannya proses pendidikan. Jika salah satu komponen tidak ada, proses pendidikan tidak akan bisa terlaksana (Wiji Suwarno, 2008:33). Adapun komponen-komponen tersebut terdiri dari : 1. Tujuan Tujuan yang dimaksud adalah cita-cita pendidikan yang berfungsi untuk memberikan arah terhadap semua bagian dalam proses pendidikan. 2. Peserta didik Peserta didik berfungsi sebagai objek sekaligus sebagai subjek penelitian. Sebagai objek, peserta didik menerima perlakuanperlakuan tertentu dalam proses pendidikan. Akan tetapi, dalam 7

pandangan pendidikan modern, peserta didik ditempatkan sebagai subjek atau pelaksana pendidikan 3. Pendidik Pendidik berfungsi sebagai pembimbing yang memberikan pengaruh untuk menumbuhkan aktivitas peserta didik dan sekaligus sebagai pemegang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan. 4. Alat pendidikan Alat pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang berfungsi untuk mempermudah atau mempercepat tercapainya pendidikan. 5. Lingkungan Lingkungan merupakan lingkungan sekitar yang digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan. Lingkungan berfungsi sebagai tempat terlaksananya proses pendidikan (Hasbullah, 2005: 123-124) 3. Pendudukan Jepang di Indonesia Serangan mendadak Angkatan Perang Jepang atas Pearl Harbor yang dipimpin oleh Laksamana Isoroku Yamamoto (1884-1943) itu membuka tabir peperangan baru di kawasan Asia Timur dan kawasan Samudra Pasifik. Pada tanggal 8 Desember 1941 Gubernur Jendral Belanda A.W.L Tjarda van Strarkenborgh Stachouwer memaklumkan perang kepada Jepang, peperangan ini terkenal dengan perang Pasifik. 8

Seperti sudah diketahui salah satu faktor yang sangat kuat mendorong Jepang melancarkan serangannya ke arah salatan ialah adanya sumber minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan parangnya. Wilayah selatan yang dimaksud terutama adalah Indonesia yang memiiki sumber minyak potensial, buminya kaya dengan bahan tambang dan subur serta penduduk yang banyak, penting sebagai obyek pasar hasil industri Jepang (Moehkardi, 2012: 48). Maka dengan segera Angkatan Perang Jepang menyerang untuk menguasai daerah-daerah sumber minyak Indonesia. Pada tanggal 10 Januari 1942 mendaratlah mereka di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur. Keesokan harinya pimpinan pasukan Belanda di Pulau Tarakan menyerah. Pada tanggal 23 Januari 1942, Balikpapan, sebuah daerah sumber minyak di Kalimantan Timur lainnya diserang dan berhasil diduduki. Selain itu juga Jepang juga berhasil menduduki Pelembang dan Sumatra Selatan yang berarti Angkatan Perang Jepang telah berhasil merebut dan menduduki daerah-daerah sumber minyak di Indonesia yang potensial untuk memenuhi kebutuhan perangnya. Pada awal kedatangan tentara Jepang disambut dengan gembira dan diterima dengan tangan terbuka oleh rakyat Indonesia yang memang sudah merindukan kemerdekaan tanah airnya. Itu pula sebabnya tentara Jepang dianggap sebagai pembebas rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda. Di samping itu, jumlah penduduk yang sangat padat baik untuk pemasaran barang-barang hasil industri. Eksploitasi kekayaan alam seperti minyak, karet, timah, bauksit, nikel, bahan 9

makanan, dll dimaksudkan untuk menyokong kebutuhan industri dan Angkatan Perangnya. Sebenarnya sejak awal Perang Dunia I Jepang sudah tertarik kepada Indonesia setelah ia melihat bahwa Indonesia selain sangat kaya bila dilihat dari segi ekonominya juga sangat penting dilihat dari segi strategi dan politiknya. (Sagimun 1985: 16-26) 4. Pendudukan Jepang di Jawa Dalam pergerakannya ke selatan, Jepang mengarah ke Indonesia. Pada tanggal 10 Januari 1942 tentara Jepang telah sampai di Tarakan, Kalimantan Timur. Kemudian pada tanggal 16 Februari 1942 Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki. Dengan jatuhnya Palembang, terbukalah pulau Jawa bagi tentara Jepang. Kekuatan invasi Jepang di Jawa seluruhnya berjumlah sekitar 6 sampai 8 divisi meliputi 100 sampai 120 ribu orang, sedangkan kekuatan Jepang yang khusus dipergunakan untuk merebut pulau Jawa berada dibawah komando Tentara Keenambelas yang dipimpin oleh Letnan Jendral Hitosyi Immamura, yangberhasil mendarat di 3 tempat sekaligus, yakni di Teluk Banten, di Eretan Wetan (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Tengah). (Sartono Kartodirdjo, 1975: 2). Pergerakan pasukan jepang semakin meluas, di Rembang pasukan Jepang berhasil mendarat dengan kekuatan sekitar satu devisi di Kecamatan Kragan kabupaten Rembang pada tanggal 1 Maret tahun 1942, kemudian Cepu diduduki. Dengan menduduki Cepu berarti pasukan jepang mulai memasuki kota-kota di Jawa Tengah. Jepang bergerak ke daerah Cepu untuk menguasai sumur-sumur minyak di daerah ini, dan 10

seterusnya sebagian menuju daerah Purwodadi. Pada tempat ini balatentara Jepang bergerak ke dua arah, yaitu ke Surakarta dan ke Boyolali, yang keduanya lalu bertemu di kota Klaten. Dari daerah ini tentara Jepang melanjutan perjalanannya menuju Jogyakarta, Magelang dan Semarang. Setelah kota-kota penting tersebut diduduki oleh balatentara Jepang dari pemerintahan Hindia Beland, maka wilyah Jawa Tengah jatuh ke tangan balatentara Jepang. gerakan operasi tentara Jepang ini berlangsung amat cepat dan hanya menjumpai perlaanan tentara KNIL Belanda yang tidak berarti. Apalagi ditambah sikap rakyat Jawa Tengah yang enggan membantunya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980:158). B. Penelitian yang relevan Adapun beberapa tulisan yang relevan dengan judul penulis, antara lain, Nasution dalam bukunya yang berjudul Sejarah Pendidikan Indonesia yang mengkaji tentang pendidikan pada masa pemerintahan Belanda mulai dari tingkatan atau jenjang pendidikan yang dibedakan berdasarkan golongan atau jabatan sampai sistem pendidikan dan pengajaran yang diterapkan pada sekolah-sekolah masa pemerintahan Belanda. Perbedaan penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian yang relevan diatas ialah mengenai periode waktu penelitian jika dalam penelitian Nasution yang mengkaji tentang sistem pendidikan dan pengajaran yang diterapkan pada sekolah-sekolah di semua jenjang pendidikan masa pemerintahan Belanda dalam periode 1892-1920 maka dalam penelitian yang berjudul Sistem Pendidikan Dan Pengajaran Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa mengkaji tentang sistem pendidikan 11

dan pengajaran yang diterapkan pada disekolah-sekolah yang didirikan pada masa pemerintahan Jepang di Ambarawa khususnya pada jenjang Sekolah Rakyat (SR). Penelitian yang dilakukan oleh Suwarti dalam skripsinya yang berjudul Pendudukan Militer Jepang dalam Meningkatkan Militansi Pemuda Salatiga 1942-1945 mengemukakan bahwa pendudukan Jepang di Indonesia dilatarbelakangi oleh berbagai macam faktor diantaranya yaitu untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga perang yang difungsikan untuk menambah kekuatan Jepang di Asia Pasifik. Tenaga perang yang murah itu banyak didapatkan di Jawa salah satunya adalah para pemuda di Salatiga. Penanaman nilai-nilai kultural dilakukan oleh pemerintahan Jepang malalui pendidikan dan organisasi-organisasi semi militer maupun militer yang dibentuk, dari sinilah para pemuda belajar dan berlatih sehingga mampu meningkatkan militansi dalam jiwa pemuda. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis adalah pendekatan. Jika dalam penelitian Suwarti menggunakan pendekatan sosial politik, maka dalam penelitian berjudul Sistem Pendidikan Dan Pengajaran Masa Pendudukan Jepang di Ambarawa menggunakan pendekatan ilmu pendidikan hal ini dikarenakan pendidikan tidak bisa dilepaskan dari pengaruh-pengaruh kekuatan politik, sosial, ekonomi dan kultural (budaya). 12

C. Kerangka berpikir Pendudukan Jepang di Indonesia tahun 1942-1945 Pendudukan Jepang di Ambarawa tahun 1942-1945 Pengaruh pendudukan Jepang di Ambarawa tahun 1942-1945 Politik Sosial Pendidikan Ekonomi Kebudayaan Pendidikan Formal Sekolah Dasar/Sekolah Rakyat (SR) atau Kokumin Gakko Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMTP) atau Shoto Chu Gakko Sekolah Menengah Tinggi (SMT) atau Koto Chu Gakko 1. Sistem Pendidikan 2. Kurikulum Pendidikan 3. Materi dan metode pembelajaran 4. Fasilitas penunjang pendidikan 13

Keterangan : Tanggal 10 Januari 1942 Indonesia mendapat serangan dari Jepang. Dimulai ketika tentara Jepang mendarat di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur. Keesokan harinya pimpinan pasukan Belanda di Pulau Tarakan menyerah. Dalam pergerakannya ke Indonesia, pada tanggal 14 Februari 1942 diturunkan pasukan payung dipalembang. Dua hari kemudian, yakni pada tanggal 16 Februari 1942 Palembang dan sekitarnya berhasil diduduki. Dengan jatuhnya Palembang, terbukalah pulau Jawa bagi tentara Jepang. Pada tanggal 8 Maret 1942 Devisi ke-48 yang mendarat di Kranggan Jawa Tengah dan menduduki Jawa Timur berhasil merebut Surabaya, setelah itu bergerak melalui 3 rute yaitu utara, tengah dan selatan. Brigade Sakaguchi bergerak ke bagian selatan Jawa Tengah dengan 2 koloni, melewati dua rute, salah satunya melewati rute Blora-Purwadadi-Salatiga-Ambarawa-Purwodadi- Wonosobo-Banyumas. Pendudukan Jepang di Ambarawa membawa pengaruh yang sangat besar di berbagai bidang salah satunya pendidikan. Pemerintahan Jepang mulai membuka kembali sekolah-sekolah yang sebelumnya telah ada pada masa kolonial belanda dengan sistem pendidikan yang baru. Sistem pendidikan baru yang dimaksud adalah dihapuskannya sisitem diskriminasi (penghapusan sistem sekolah menurut golongan penduduk sebagai pembeda dalam pendidikan) sehingga semua jenjang pendidikan yang telah ada sebelumnya diseragamkan menjadi satu macam pendidikan berdasarkan tingkatannya. Dalam penelitian ini, penulis akan membahas tentang sistem pendidikan dan pengajaran sekolah rakyat (sekolah dasar) yang diterapkan pada masa pemerintahan Jepang di Ambarawa. 14