2.1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2008

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2018

LAMPIRAN A. STRUKTUR ORGANISASI

Rincian Realisasi Pelaksanaan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2013

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BB. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2015 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2014

Jumlah Anggaran , , , ,00 BELANJA BARANG DAN JASA

GAMBARAN PELAYANAN DINAS ESDM PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

ALOKASI DAN REALISASI APBD TAHUN 2016 DINAS ESDM PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Semarang, Pebruari 2014 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) MELALUI PENYEDIA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 89 TAHUN 2013 TENTANG

PENETAPAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAW A TENGAH TAHUN 201 7

IV. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Tahun Anggaran 2016 :

BUPATI MANDAILING NATAL

VIII. Target Fisik Kegiatan yang Dilaksanakan :

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pemeliharaan

DRAFT PER TGL 17 OKT 2008

No NAMA PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN (Rp.) KELUARAN KEGIATAN VOLUME KET

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS RFK 1S

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN JULI RFK 1S

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA ACEH

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG

Neraca Sumberdaya dan Cadangan Mineral di Provinsi Jawa Tengah Dalam Rangka Peningkatan Penerimaan Pajak dan Investasi

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAN BINA MARGA KOTA BATU

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI, DAN

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2017 DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH BULAN MARET RFK 1S

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG PENETAPAN DAFTAR INFORMASI PUBLIK PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

: ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ORGANISASI : DINAS ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL Halaman. 362.

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 20 TAHUN 2014 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH. Tahun 2017

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan :

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

PROGRAM KERJA TAHUN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TENGAH

Lampiran 1. IDENTIFIKASI PROGRAM/KEGIATAN KETERKAITANNYA DENGAN ISU-ISU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan :

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

V. Paket Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KATA PENGANTAR. Semarang, Februari 2018 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

GUBERNUR BALI, Mengingat

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2.1. Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas ESDM dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah. Struktur organisasi ini merupakan hasil penataan kembali SOTK sebelumnya (Perda Nomor 1 Tahun 2002). Perubahan organisasi perangkat daerah ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas organisasi, mengoptimalkan nilai pelayanan, mencapai hasil yang lebih maksimal, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi, menghilangkan tingkatan dan pekerjaan yang tidak perlu, sehingga organisasi mampu memberi pelayanan optimal dalam rangka pelayanan, pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang energi dan sumber daya mineral yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis bidang energi dan sumber daya mineral; 8 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang energi dan sumber daya mineral; c. pembinaan dan fasilitasi bidang energi dan sumber daya mineral lingkup provinsi dan kabupaten/kota; d. pelaksanaan tugas di bidang geologi, mineral dan batubara, air tanah dan panas bumi, ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi; e. pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang energi dan sumber daya mineral; f. pelaksanaan kesekretariatan dinas; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan susunan organisasi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, rincian komposisi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris 3. Bidang Geologi, Mineral dan Batubara 4. Bidang Air Tanah dan Panas Bumi 5. Bidang Ketenagalistrikan 6. Bidang Minyak dan Gas Bumi 7. Balai ESDM Dalam Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah secara jelas digambarkan jenjang-jenjang struktural yang terdiri dari Kepala Dinas sebagai unsur pimpinan sampai kepada jenjang yang berada dibawahnya sebagai unsur pelaksana. Hal ini memperlihatkan bahwa adanya pembagian tugas yang dilaksanakan secara menyeluruh. Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja sebagaimana dalam gambar 2, komposisi jabatan struktural di SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 1 9 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

(satu) orang Esselon II, 9 (sembilan) orang esselon III, dan 24 (dua puluh empat) orang esselon IV, sampai dengan kondisi bulan Agustus 2013, masih ada 1 (satu) posisi jabatan Esselon IV yang belum terisi, yaitu di Seksi Pengawasan Air Tanah. Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah memiliki 4 (empai) Balai ESDM setingkat eselon III yaitu Balai ESDM Wilayah Solo, Balai ESDM Wilayah Serayu Utara, Balai ESDM Wilayah Kendeng Muria dan Balai ESDM Wilayah Serayu Selatan. Sedangkan untuk jabatan fungsional, sampai dengan kondisi bulan Agustus 2013, jabatan tersebut belum terisi, karena belum adanya ketentuan dan petunjuk teknis yang mengatur jabatan fungsional di SKPD Dinas ESDM, selain tentunya terkait dengan masih terbatasnya sumber daya aparatur yang memenuhi kualifikasi dan kompoten untuk jabatan-jabatan fungsional bidang ESDM. 10 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

KEPALA SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KASUBBAG. UMUM DAN KEPEGAWAIAN KASUBBAG. KEUANGAN KASUBBAG. PROGRAM KABID. GEOLOGI, MINERAL DAN BATUBARA KABID. AIR TANAH DAN PANAS BUMI KABID. KETENAGALISTRIK AN KABID. MINYAK DAN GAS BUMI KASI. PEMETAAN POTENSI DAN TEKNOLOGI KASI. HIDROLOGI & PENYELIDIKAN PANAS BUMI KASI. PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIK AN KASI. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI & PENGUSAHAAN MIGAS KASI. BINA PENGUSAHAAN MINERAL KASI. EKSPLOITASI AIR TANAH DAN PANAS BUMI KASI. PEMBINAAN & KELAIKAN KETENAGALISTRIK AN KASI. PENGAWASAN MIGAS KASI. K3L KEPALA BALAI ESDM WIL. SOLO KEPALA BALAI ESDM WIL. KENDENG MURIA KEPALA BALAI ESDM WIL. SERAYU SELATAN KEPALA BALAI ESDM WIL. SERAYU UTARA KASUBBAG TU KASUBBAG TU KASUBBAG TU KASUBBAG TU KASI PEMBINAAN & PENYULUHAN KASI PEMBINAAN & PENYULUHAN KASI PEMBINAAN & PENYULUHAN KASI PEMBINAAN & PENYULUHAN KASI PENGAWASAN & PENGENDALIAN KASI PENGAWASAN & PENGENDALIAN KASI PENGAWASAN & PENGENDALIAN KASI PENGAWASAN & PENGENDALIAN Gambar 2. 1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah (PERDA Nomor 6ahun 2008) 11 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Berikut adalah uraian tugas dan tata kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah per unit kerja, sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. 2.1.1. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral: Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana diuraikan di atas. Kepala Dinas, membawahkan: a. Sekretariat; b. Bidang Geologi, Mineral Dan Batubara; c. Bidang Air Tanah Dan Panas Bumi; d. Bidang Ketenagalistrikan; e. Bidang Minyak Dan Gas Bumi; f. UPT; g. Kelompok Jabatan Fungsional. 2.1.2. Sekretariat Energi dan Sumber Daya Mineral: Sekretariat sebagaimana dimaksud di atas, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, keuangan, umum dan kepegawaian. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi: 12 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan; c. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat, membawahkan: 1) Subbagian Program; 2) Subbagian Keuangan; 3) Subbagian Umum Dan Kepegawaian. Subbagian-subbagian sebagaimana dimaksud, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. 1). Subbagian Program Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang program, meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Dinas. 2). Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi, dan 13 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas. 3). Subbagian Umum dan Kepegawaian Subbagian Umum Dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas. 2.1.3. Bidang Geologi, Mineral Dan Batubara Bidang Geologi, Mineral Dan Batubara mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemetaan potensi dan teknologi, bina pengusahaan mineral dan batubara, dan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Geologi, Mineral Dan Batubara mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemetaan potensi dan teknologi; b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara; c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Geologi, Mineral Dan Batubara, membawahkan: 1) Seksi Pemetaan Potensi Dan Teknologi; 14 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

2) Seksi Bina Pengusahaan Mineral Dan Batubara; 3) Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lingkungan. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Geologi, Mineral Dan Batubara. 1) Seksi Pemetaan Potensi Dan Teknologi Seksi Pemetaan Potensi Dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pemetaan potensi dan teknologi, meliputi : a. Penyusunan data dan informasi usaha pertambangan mineral dan batubara lintas kabupaten/kota; b. Pengelolaan data dan informasi mineral, batubara, serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja pertambangan di wilayah provinsi; c. Penetapan potensi serta neraca sumber daya dan cadangan mineral dan batubara di wilayah provinsi; d. Pelaksanaan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral, batubara, pada wilayah provinsi; e. Pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada wilayah provinsi; f. Penetapan zonasi pemanfaatan kawasan karst dan kawasan lindung geologi pada wilayah lintas kabupaten/kota; g. Penetapan pengelolaan lingkungan geologi, geologi teknik, kawasan rawan bencana dan kawasan lingkungan geologi di wilayah lintas kabupaten/kota; h. Pengelolaan data dan inventarisasi informasi geologi pada wilayah provinsi terutama lintas kabupaten/kota. 2) Seksi Bina Pengusahaan Mineral Dan Batubara 15 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Seksi Bina Pengusahaan Mineral Dan Batubara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelak-sanaan di bidang bina pengusahaan mineral dan batubara, meliputi : a. Pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara pada wilayah lintas kabupaten/kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; b. Pemberian izin usaha pertambangan mineral dan batubara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung lintas kabupaten/kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; c. Pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral, batubara dalam rangka PMA dan PMDN lintas kabupaten/kota; d. Pembinaan usaha produksi tambang, batubara, pembinaan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batubara pada wilayah lintas kabupaten/kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; e. Pembinaan inspektur tambang serta pembinaan jabatan fungsional provinsi; f. Pengelolaan dan pembinaan pelaksanaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batubara dalam rangka penanaman modal lintas kabupaten/kota. 3) Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lingkungan Seksi Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan, meliputi: 16 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

a. Pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batubara pada wilayah lintas kabupaten/kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; b. Pengawasan pelaksanaan izin usaha jasa pertambangan mineral, batubara dalam rangka penanaman modal lintas kabupaten/kota; c. Pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batubara pada wilayah lintas kabupaten/kota atau yang berdampak regional; d. Pembinaan dan pengawasan pengusahaan KP lintas kabupaten/kota; e. Pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap KP lintas kabupaten/kota; f. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, dan batubara untuk operasi produksi, yang berdampak lingkungan langsung lintas kabupaten/kota; g. Pengangkatan Inspektur Tambang serta pembinaan jabatan fungsional provinsi; h. Pelaksanaan kebijakan mitigasi bencana geologi pada wilayah lintas kabupaten/kota. 2.1.4. Bidang Air Tanah dan Panas Bumi Bidang Air Tanah Dan Panas Bumi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang hidrogeologi dan penyelidikan panas bumi, dan eksploitasi air tanah dan panas bumi. 17 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Air Tanah Dan Panas Bumi mempunyai fungsi: 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang hidrogeologi dan penyelidikan panas bumi; 2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang eksploitasi air tanah dan panas bumi; 3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Air Tanah Dan Panas Bumi, membawahkan: 1) Seksi Hidrogeologi Dan Penyelidikan Panas Bumi; 2) Seksi Eksploitasi Air Tanah Dan Panas Bumi. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Air Tanah Dan Panas Bumi. 1) Seksi Hidrogeologi Dan Penyelidikan Panas Bumi Seksi Hidrogeologi Dan Penyelidikan Panas Bumi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan bidang hidrogeologi dan penyelidikan panas bumi, meliputi : a. Penyusunan data dan informasi usaha panas bumi lintas kabupaten/kota; b. Penetapan wilayah konservasi air tanah lintas kabupaten/kota; c. Pengelolaan data dan informasi panas bumi dan air tanah serta penetapan potensi panas bumi dan air tanah serta neraca sumber daya dan cadangan air tanah di wilayah provinsi; d. Pelaksanaan inventarisasi panas bumi dan air tanah di wilayah provinsi jawa tengah; e. Penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota; 18 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

f. Pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha air tanah dan panas bumi, pada wilayah lintas kabupaten/kota atau yang berdampak regional. 2) Seksi Eksploitasi Air Tanah Dan Panas Bumi Seksi Eksploitasi Air Tanah Dan Panas Bumi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan bidang eksploitasi air tanah dan panas bumi, meliputi: a. Pemberian rekomendasi teknis untuk izin pengeboran, izin penggalian dan izin penurapan mata air pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota; b. Pemberian izin usaha panas bumi pada wilayah lintas kabupaten/kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; c. Pemberian izin badan usaha jasa air tanah dan panas bumi dalam rangka PMA dan PMDN lintas kabupaten/kota; d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha air tanah dan panas bumi pada wilayah lintas kabupaten/kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; e. Pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha jasa air tanah dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas kabupaten/kota; f. Pembinaan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha air tanah dan panas bumi, pada wilayah lintas kabupaten/kota atau yang berdampak regional; 19 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

g. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha air tanah untuk operasi produksi, serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas kabupaten/kota; h. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha air tanah dan panas bumi pada wilayah lintas kabupaten/kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan; i. Pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha jasa air tanah dan panas bumi dalam rangka penanaman modal lintas kabupaten/kota serta panas bumi yang berdampak lingkungan langsung lintas kabupaten/kota. 2.1.5. Bidang Ketenagalistrikan Bidang Ketenagalistrikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan ketenagalistrikan, dan pembinaan dan kelaikan ketenagalistrikan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Ketenagalistrikan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan ketenagalistrikan; b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan dan kelaikan ketenagalistrikan; c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Ketenagalistrikan, membawahkan: 1) Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan; 2) Seksi Pembinaan Dan Kelaikan Ketenagalistrikan. 20 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Ketenagalistrikan. 1) Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan bidang pengembangan ketenagalistrikan, meliputi : a. Penetapan peraturan daerah provinsi di bidang energi dan ketenagalistrikan; b. Penetapan rencana umum ketenagalistrikan daerah (RUKD) regional; c. Koordinasi dan penyediaan listrik pedesaan pada wilayah regional; d. Pemberian Izin Usaha Ketenagalistrikan untuk Kepentingan Umum (IUKU) yang sarana maupun energi listriknya lintas kabupaten/kota; e. Pemberian IUKS yang sarana maupun energi listriknya lintas kabupaten/kota; f. Penetapan peraturan daerah provinsi di bidang energi dan ketenagalistrika; g. Pengembangan energi baru terbarukan. 3) Seksi Pembinaan Dan Kelaikan Ketenagalistrikan Seksi Pembinaan Dan Kelaikan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pembinaan dan kelaikan ketenagalistrikan, meliputi : a. Pengaturan harga jual tenaga listrik untuk konsumen pemegang IUKU yang izin usahanya dikeluarkan oleh provinsi; b. Pengaturan harga jual tenaga listrik kepada pemegang IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh provinsi; 21 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

c. Pemberian persetujuan penjualan kelebihan tenaga listrik oleh pemegang IUKS kepada pemegang IUKU yang izinnya dikeluarkan oleh provinsi; d. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi; e. Pengajuan usulan dan rekomendasi untuk penetapan inspektur dan jabatan fungsional ketenagalistrikan provinsi. 2.1.6. Bidang Minyak dan Gas Bumi Bidang Minyak Dan Gas Bumi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan teknologi dan pengusahaan minyak dan gas bumi, dan pengawasan minyak dan gas bumi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Minyak Dan Gas Bumi mempunyai fungsi: a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan teknologi dan pengusahaan minyak dan gas bumi; b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan minyak dan gas bumi; c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Minyak Dan Gas Bumi, membawahkan: 1) Seksi Pengembangan Teknologi Dan Pengusahaan Minyak Dan Gas Bumi; 2) Seksi Pengawasan Minyak Dan Gas Bumi. Seksi-seksi sebagaimana dimaksud di atas, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Minyak Dan Gas Bumi. 1) Seksi Pengembangan Teknologi Dan Pengusahaan Minyak Dan Gas Bumi 22 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Seksi Pengembangan Teknologi Dan Pengusahaan Minyak Dan Gas Bumi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan teknologi dan pengusahaan minyak dan gas bumi, meliputi : a. Pelaksanaan inventarisasi migas pada wilayah provinsi; b. Pengelolaan data potensi minyak dan gas bumi lintas kabupaten/kota; c. Pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja kontrak kerja sama untuk kegiatan lain di luar kegiatan migas pada lintas kabupen/kota; d. Pemberian rekomendasi kegiatan eksplorasi migas lintas kabupaten/kota; e. Pemberian persetujuan prinsip kegiatan migas lintas kabupaten/kota; f. Pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan di daerah operasi paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan g. Inventarisasi pengembangan teknologi bahan bakar nabati (biofuel); h. Pengelolaan data teknologi minyak dan gas; i. Sinkronisasi dan penyusunan program desa mandiri energi; j. Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED); k. Penyusunan rencana pemberian bimbingan teknis; l. Memberikan layanan informasi bidang minyak dan gas bumi. 3) Seksi Pengawasan Minyak Dan Gas Bumi. Seksi Pengawasan Minyak Dan Gas Bumi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengawasan minyak dan gas bumi, meliputi : 23 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

a. Pengawasan jumlah armada pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan kapasitas pengangkutan BBM; b. Pengawasan pencantuman nomor pelumas terdaftar (NPT) pada pelumas yang beredar di pasaran sesuai peraturan perundangundangan; c. Inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang beroperasi di daerah provinsi; d. Pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap kebutuhan/penyediaan BBM lintas kabupaten/kota; e. Penetapan HET LPG tabung 3 kilogram di tingkat pangkalan; f. Pemantauan dan kerjasama bidang minyak dan gas bumi; g. Melaksanakan penyiapan bahan pemantauan harga eceran dan penyaluran bahan bakar minyak; h. Koordinasi pengawasan pengendalian pendistribusian dan tata niaga bahan bakar minyak dari agen dan pangkalan dan sampai konsumen di wilayah provinsi; i. Pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa penunjang minyak dan gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan komoditi dan jasa boga dan bidang usaha jasa penyediaan material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di provinsi yang bersangkutan; j. Pengangkatan dan pembinaan Inspektur Migas serta pembinaan jabatan fungsional provinsi dan memberikan layanan informasi bidang minyak dan gas bumi. 2.1.7. Balai ESDM Wilayah Solo Melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang energi dan sumber daya mineral dengan wilayah kerja meliputi : Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten 24 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. a. Sub Bagian Tata Usaha Melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan. b. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan penyuluhan bidang energi dan sumber daya mineral. c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian bidang energi dan sumber daya mineral. d. Kelompok Jabatan Fungsional Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing masing berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. 2.1.8. Balai ESDM Wilayah Kendeng Muria Melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang energi dan sumber daya mineral dengan wilayah kerja meliputi : Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora dan Kota Semarang. a. Sub Bagian Tata Usaha Melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan. b. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan penyuluhan bidang energi dan sumber daya mineral. 25 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Seksi Pengawasan dan Pengendalian Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian bidang energi dan sumber daya mineral. c. Kelompok Jabatan Fungsional Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing masing berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. 2.1.9. Balai ESDM Wilayah Serayu Utara Melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang energi dan sumber daya mineral dengan wilayah kerja meliputi : Kabupaten Temanggung, Kabupaten Pemalang, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal. a. Sub Bagian Tata Usaha Brebes, Melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan. b. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan penyuluhan bidang energi dan sumber daya mineral. c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian bidang energi dan sumber daya mineral. d. Kelompok Jabatan Fungsional Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing masing berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. 26 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

2.1.10. Balai ESDM Wilayah Serayu Selatan Melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang energi dan sumber daya mineral dengan wilayah kerja meliputi : Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Purworejo. a. Sub Bagian Tata Usaha Melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian, keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan. b. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan penyuluhan bidang energi dan sumber daya mineral. c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Melakukan penyiapan bahan dan pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian bidang energi dan sumber daya mineral. d. Kelompok Jabatan Fungsional Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing masing berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. 2.1.11. Kelompok Jabatan Fungsional Melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan fungsional masing masing berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. 2.2. Sumber Daya Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah. Sebagai unsur yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang dimilikinya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dalam saat ini didukung oleh sumberdaya aparatur Pegawai Negeri Sipil yang memiliki latar belakang dari berbagai disiplin ilmu dan jenjang pendidikan formal. 27 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Golongan IV/ c Golongan IV/b Golongan IV/a Golongan III/d Golongan III/c Golongan III/b Golongan III/a Golongan II/d Golongan II/c Golongan II/b Golongan II/a Golongan I/d Golongan I/c Golongan I/b Tabel 2. 1. Distribusi Berdasarkan Status Pegawai No STATUS Jumlah 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) 141 2. Tenaga Kontrak 35 Total 186 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Tabel 2.2. Distribusi Berdasarkan Esselonering Pegawai No Unit Kerja Esselon Jumlah 1. Kepala Dinas Eselon II/a 1 2. Sekretaris Eselon III/a 1 3. Kepala Bidang Eselon III/a 4 4. Kepala Balai ESDM Eselon III/a 4 5. Kasubag/Kepala Seksi Eselon IV/a 24 Total 34 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Berdasarkan status dan golongannya, pegawai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral didistribusikan sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini: 30 29 25 20 21 16 21 19 15 10 5 0 1 6 8 2 4 9 0 5 0 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Gambar 2.2. 28 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan SLTA/STM/S MK/MAN 29% SLTP 5% Strata 2 (S2) 20% Strata 1 (S1) 40% Diploma III (D3) 6% Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Gambar 2.3. Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkatan Pendidikan Tabel 2.3. Distribusi Pegawai Berdasarkan Golongan No Unit Kerja Jumlah 1. Golongan IV/ c 1 3. Golongan IV/b 6 4. Golongan IV/a 8 5. Golongan III/d 21 6. Golongan III/c 16 7. Golongan III/b 21 8. Golongan III/a 29 9. Golongan II/d 2 10. Golongan II/c 4 11. Golongan II/b 9 12. Golongan II/a 19 14. Golongan I/d 0 15. Golongan I/c 5 Total 141 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 29 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Tabel 2.4. Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkatan Pendidikan No Unit Kerja Jumlah 1. Strata 2 (S2) 29 2. Strata 1 (S1) 56 3. Diploma III (D3) 8 4. SLTA/STM/SMK/MAN 41 5. SLTP 7 Total 141 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Tabel 2.5. Daftar Pegawai Yang Telah Mengikuti Diklat Kepemimpinan No Unit Kerja Jumlah 1. SPAMEN / DIKLAT PIM II 1 2. SPAMA / DIKLAT PIM III 8 3. ADUM / ADUMLA / DIKLAT PIM IV 23 Total 32 Sumber : Subbag. Umum dan Kepegawaian, 2013 Sarana prasarana fisik yang mendukung kinerja Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, antara lain : 1. Gedung Kantor Dinas (Pusat) di Semarang dan Balai ESDM di 4 lokasi, yaitu : Solo, Pati, Pekalongan dan Purworejo beserta perlengkapannya. 2. Rumah Dinas di Semarang 1 (satu) unit, Balai ESDM Wilayah Serayu Utara 1 (satu) unit, Balai ESDM Wilayah Solo 1 (satu) unit dan Balai ESDM Wilayah Serayu Selatan 1 (satu) unit. 3. Mobil Dinas sebanyak 11 Unit dan sepeda motor sebanyak 7 Unit. 30 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

4. Laboratorium Teknik 5. Bengkel Geologi 6. Alat Bor 7. GPS, Kompas dan peralatan teknis pendukung lainnya Selain sarana gedung perkantoran dan sarana mobilitas (kendaraan roda-2 dan roda-4) sebagaimana tersebut diatas, guna menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral didukung pula oleh berbagai peralatan dan perlengkapan kerja, seperti peralatan komputer, notebook, printer, perlengkapan-perlengkapan survey di bidang pertambangan dan energi, dan lain sebagainya. 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kinerja yang dicapai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah tahun 2012, yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2008 2013 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2.6. Kinerja Pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2008-2013 No I Program dan Indikator Kinerja Program Program Peningkatan SDM Bidang Energi Sumberdaya Mineral Meningkatnya SDM Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Penyertaan diklat teknis bagi 55 Orang II Program Pengembangan Pertambangan dan Air Tanah Target RPJMD 2008-2013 Meningkat Satuan Realisasi Capaian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Kinerja 2008 s/d 2013 orang 100 132 65 105 100 176 678 31 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

No Program dan Indikator Kinerja Program Target RPJMD 2008-2013 Satuan Realisasi Capaian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Kinerja 2008 s/d 2013 Meningkatnya perijinan usaha Meningkat pertambangan dan air tanah, pembangunan demplot reklamasi lahan bekas pertambangan, penyusunan profil mineral unggulan, penyelenggaraan pameran pertambangan, penerapan teknologi tepat guna dan sumur bor pada daerah rawan kering 2 Pembangunan 30 unit sumur bor 30 Sumur 2 4 16 35 6 7 70 3 Penerapan teknologi tepat guna bagi 12 kelompok penambang 12 kelompok 0 4 2 3 4 6 19 4 Penerbitan 140 Ijin Usaha Pertambangan dan ijin usaha pertambangan Khusus pengangkutan/penjualan 5 Pelaksanaan 12 kali pameran produk per tambangan 140 IUP/SIPD 67 38 42 4 4 8 163 12 Kali 5 5 3 3 3 4 23 6 Penyusunan 20 jenis profil mineral Unggulan 7 Penerbitan ijin pengambilan air tanah di 250 obyek III Program Pengembangan Ketenagalistrikan dan Migas Meningkatnya Rasio Elektrifikasi (RE) Jateng dan optimalnyapemanfaatan energi alternatif kurangnya penyimpangan distribusi migas bersubsidi 8 Peningkatan Rasio elektrifikasi 10% (RE 67,19) 20 Jenis 5 5 5 4 5 0 24 250 Obyek 569 840 1.01 7 Meningkat 77,19 RE 72,7 72,7 2 73,4 8 0 0 0 2426 76,6 3 79,9 8 85,29 85,29 10 % 0 0,2 0,78 3,93 7,28 5,31 18,1 9 Pembangunan JTM 30 kms 30 Kms 6,35 0,65 1,77 4,12 9,81 9,528 32,228 10 Pembangunan JTR 20 kms 20 Kms 4,8 1,69 3,39 3,28 13,1 6,778 33,098 5 11 Pembangunan 8 unit PLTMH 8 Unit 2 1 2 2 2 1 10 12 Pembangunan 1.400 unit PLTS 1.400 Unit 490 69 96 1.27 708 228 2.865 SHS 4 13 Pembangunan 3 unit PLTS 3 Unit 1 0 0 0 3 2 6 komunal 14 Identifikasi panas bumi di 5 WKP 5 WKP 0 1 2 1 1 1 6 15 Identifikasi potensi air di 9 lokasi 9 lokasi 0 0 0 3 3 3 9 16 Identifikasi gas rawa di 11 lokasi 11 Lokasi 3 3 3 3 3 4 19 17 Identifikasi biogas di 12 lokasi 12 Lokasi 0 3 3 10 20 11 47 18 Identifikasi biomassa di 3 lokasi 3 Lokasi 0 0 0 0 1 2 3 32 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

No Program dan Indikator Kinerja Program Target RPJMD 2008-2013 Satuan Realisasi Capaian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Kinerja 2008 s/d 2013 19 Identifikasi DME di 18 desa 18 Desa 0 17 13 6 13 13 62 20 Demplot gas rawa di 5 lokasi 5 Lokasi 1 1 1 1 2 1 7 21 Demplot biogas di 12 lokasi 12 Lokasi 0 8 8 8 20 11 55 22 Desa Berlistrik 100 % 100 % 100 100 100 100 100 100 100 4 Program Pengembangan Mitigasi Bencana Alam dan Geologi Tersedianya peta up date potensi Tersedia rawan longsor, peta rawan vulkanik, potensi rawan tektonik/tsunami, geologi tata lingkungan, 23 Pemetaaan Geologi Tata Lingkungan di 15 Kab./Kota 15 Kab/kota 3 3 3 3 3 0 15 24 Update peta rawan longsor di 21 Kab/ Kota 25 Pemetaan daerah rawan vulkanik di 4 Kab. 26 Sosialisasi mitigasi bencana alam geologi di 50 lokasi 27 Pemetaan daerah rawan tektonik di 10 Kab. 21 Kab/kota 6 14 7 0 0 0 27 4 Kab/kota 0 0 0 3 5 5 13 50 Lokasi 20 10 4 10 10 9 63 10 Kab/kota 0 0 0 1 4 6 11 Semua indikator kinerja telah tercapai sesuai dengan target dalam RPJMD Provinsi Jawa Tengah tahun 2008-2013. Sedangkan kinerja anggaran yang dicapai Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah tahun 2012, adalah sebagai berikut: 33 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Tabel 2.7. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Uraian Anggaran pada Tahun ke- (Rp. juta) Realisasi Anggaran (Rp) pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 1 (2008) 2 (2009) 3 (2010) 4 (2011) 5 (2012) 1 (2008) 2 (2009) 3 (2010) 4 (2011) 5 (2012) 1 (2008) 2 (2009) 3 (2010) 4 (2011) 5 (2012) Anggaran Realisasi PENDAPATAN DAERAH Pendapatan Asli Daerah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (71) (18) Retribusi Daerah 714,200 725,200 40 50 629,030 844,700 50,525 83,875 88,1 116,5 126,3 167,8 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah - - - - 105,075 9,165 3.277.662 10.800.000 BELANJA DAERAH 4.535,273 6.118,885 35.551,417 62.571,840 70.686,884 26.444,194 25.451,202 34.553,936 61.324,506 69.056,620 95,7 90,2 97,5 96,7 97,6 Belanja Tidak Langsung 4.535,273 6.118,885 6.749,717 8.085,402 8.170,219 4.180,184 5.349,112 6.552,280 7.766,368 8.008,589 92,2 87,4 97,1 96,1 98,0 - Belanja Pegawai 4.535,273 6.118,885 6.749,717 8.085,402 8.170,219 4.180,184 5.349,116 6.552,280 7.766,368 8.008,589 92,2 87,4 97,1 96,1 98,0 Belanja Langsung 24.065,027 20.946,580 28.801,700 54.486,438 62.516,665 22.264,010 20.102,090 28.001,656 53.558,138 61.048,031 99,3 92,9 97,9 97,4 97,1 - Belanja Pegawai 2.032,017 1.388,953 1.339,996 1.377,821 2.631,005 2.317,165 1.195,752 1.332,015 1.323,655 2.539,496 114,0 86,1 99,4 96,1 96,5 -Belanja Barang dan Jasa 8.567,964 12.764,280 14.653,330 48.080,513 51.161,629 8.408,759 12.443,281 14.303,129 47.314,698 50.055,956 98,1 97,5 97,6 98,4 97,8 - Belanja Modal 13.465,046 6.793,347 12.808,374 5.028,104 8.724,031 11.538,086 6.463,058 12.366,513 4.919,786 8.452,579 85,7 95,1 96,6 97,8 96,9 Total 34 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Adapun tantangan dalam pencapaian sasaran yang dihadapi Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah dalam pembangunan 5 (lima) tahun ke depan adalah sebagai berikut : 1. Belum optimalnya pelaksanaan prinsip good mining practices dan belum tuntasnya permasalahan pertambangan tanpa izin. Penambangan tanpa ijin menjadi permasalahan yang masih dihadapi Provinsi Jawa Tengah. Luas area penambangan liar di Jawa Tengah mencapai 43,67Ha, menurun dari tahun-tahun sebelumnya. Karakter pertambangan tanpa ijin adalah sporadis dan bersifat setempat-tempat sehingga luas area tidak bisa ditetapkan secara pasti. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota telah melakukan penertiban penambangan liar, dengan persentase luasan penambangan tanpa ijin yang ditertibkan mencapai sebesar 85 % pada Tahun 2012. Maraknya penambangan rakyat ilegal dan rendahnya tingkat pengetahuan pengelolaan pertambangan dari pelaku aktivitas penambangan memerlukan adanya pengawasan intensif, pembinaan usaha penambangan dan sosialisasi alih fungsi profesi. Perkembangan penertiban area penambangan liar dapat dilihat pada Tabel 2.8. Tabel 2.8 Penertiban Area Penambangan Liar di Jawa Tengah Tahun 2008-2012 No Uraian Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 1. Luas area penambangan liar (ha) NA 100 92,43 92,43 43,67 2. Luas area pnambangan liar yang NA 50 82,21 80,43 37,12 ditertibkan (ha) 3. Persentase penertiban NA 50% 88,94% 87,02% 85% Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 35 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

2. Perlunya peningkatan nilai tambah bahan galian non logam dan logam. Potensi sumber daya mineral di Provinsi Jawa Tengah yaitu : a. Logam, antara lain Pasir Besi, Emas, Barit, Mangaan, Galena, Pirit, dan Tembaga; b. Non Logam, antara lain Pasir Kuarsa, Yodium, Belerang, Fosfat, Halit, Asbes, Talk, Mika, Oker, Ball Clay, Zeolit, Kaolin, eldspar,bentonit, Gipsum, Dolomit, Kalsit, Oniks, Rijang, Kuarsit,Perlit, Clay dan Batu Gamping untuk semen; c. Batuan, antara lain Tras, Toseki, Diatomae, Granodiorit, Andesit, Gabro, Diorit Basalt,Trakhit, Leusit, Tanah liat, Tanah urug, Batukapur, Sirtu, Agat, Slate, Jasper, Pumice, Obsidian, Kayu dan Pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral logam, bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan; d. Batubara, antara lain Batu Bara Muda, Gambut dan Bitumen Padat. Gambar 2.4. Peta Potensi Sumber Daya Mineral dan Non Logam 36 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

3. Masih perlunya peningkatan upaya mitigasi bencana alam geologi Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam di seluruh kabupaten/kota dengan beberapa bencana alam, mulai dari angin puting beliung, banjir, tanah longsor, gempa baik tektonik maupun vulkanik hingga banjir bandang. Potensi bencana alam gerakan tanah terdapat pada 27 kabupaten/kota di Jawa Tengah, tersebar di 280 kecamatan dan 2.024 desa (Sumber : Hasil pemetaan evaluasi kerentanan gerakan tanah di Jawa Tengah tahun 2010). Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu daerah yang berdekatan dengan zona tumbukan lempeng termasuk daerah yang rentan terhadap gempa tektonik. Telah dilakukan pemetaan daerah rawan gempa tektonik di Kabupaten Wonogiri, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, Magelang, Jepara, Rembang, Kudus, Pati, Boyolali, Kota Semarang dan Surakarta. Sampai dengan tahun 2013 telah dilakukan pula pemetaan daerah bencana vulkanik di 13 kabupaten/kota yaitu di Kabupaten Banjarnegara, Batang, Pekalongan, Temanggung, Wonosobo (2013), Brebes, Tegal, Pemalang, Banyumas, Purbalingga (2012), Magelang, Klaten, dan Boyolali (2011). Usaha untuk mengurangi resiko atau korban dari bencana dilakukan dengan tindakan preventif yaitu mitigasi bencana. Mitigasi bencana alam merupakan basis pembangunan berkelanjutan bagi Indonesia yang memiliki potensi besar akan adanya bencana alam. Peran serta masyarakat menjadi faktor utama dan prioritas dalam mitigasi bencana ini. Upaya meningkatkan peran serta masyarakat ialah dengan memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana alam. Upaya pencegahan resiko bencana alam geologi dilakukan melalui kegiatan sosialisasi mitigasi, simulasi mitigasi dan 37 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

pemasangan alat pantau pada lokasi rawan bencana geologi di Jawa Tengah. Sampai dengan Tahun 2013, sosialisasi mitigasi telah dilakukan pada 63 lokasi, dan telah terpasang 14 unit alat pantau pada lokasi rawan bencana geologi antara lain di Kabupaten Magelang, Cilacap, Karanganyar, Brebes, Wonosobo, Batang, Kudus. Persentase upaya pencegahan resiko bencana alam geologi dari Tahun 2008-2012 berturut-turut sebesar: 3,57%; 5,63 %; 6,10%; 7,9% dan 9,91%. Gambar 2.5. Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah di Jawa Tengah 38 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Gambar 2.6. Peta Rawan Bencana Tektonik Kabupaten Magelang 4. Perlunya upaya peningkatan konservasi air tanah, pengendalian pengambilan air tanah dan perbaikan degradasi air tanah Pengelolaan air tanah di Jawa Tengah didasarkan pada Cekungan Air Tanah (CAT). Jumlah CAT di Jawa Tengah sebanyak 31 CAT, terdiri dari 6 CAT dalam wilayah satu Kabupaten/Kota, 6 CAT lintas Provinsi dan 19 CAT lintas Kabupaten/Kota (kewenangan provinsi). Potensi air tanah bebas CAT lintas Provinsi sebesar 411,15 juta m3/tahun, CAT lintas Kabupaten/Kota sebesar 7.368,64 juta m3/tahun dan CAT dalam kabupaten sebesar 3.619 juta m3/tahun. Persentase kajian CAT pada Tahun 2011 sebesar 10,53% dan Tahun 2012 sebesar 42,11%. Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat terutama di daerah sulit air (rawan kekeringan) dan penurunan kualitas dan kuantitas air tanah maka diperlukan upaya peningkatan konservasi air tanah, pengendalian pengambilan air tanah dan perbaikan degradasi air tanah. Pembangunan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di daerah rawan kekeringan. Jumlah sumur bor yang masih aktif di Jawa Tengah tercatat ±4.259 sumur. 39 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

5. Ancaman degradasi lingkungan akibat pemanfaatan sumber daya geologi (penurunan muka air tanah, berkurangnya daerah resapan, kegiatan penambangan). Permasalahan lingkungan pada hakekatnya akan muncul ketika eksploitasi sumberdaya mengabaikan prinsip-prinsip pengelolaan yang berkelanjutan. Permasalahan lingkungan saat ini telah menjadi isu global dan menjadi perhatian para peneliti maupun para pengambil keputusan. Akibatnya terjadi penurunan muka air tanah khususnya pada daerah perkotaan di Jawa Tengah dimana industri dan perumahan berkembang pesat berkisar antara 0,01 1,07 m/tahun, penurunan muka tanah (amblesan tanah) pada daerah pesisir utara Jawa Tengah berkisar antara 1,1 15 cm/tahun, dengan penurunan terbesar terjadi di Kota Semarang, terjadi intrusi air laut (indikasi intrusi air laut terjadi pada daerah pantai utara Jawa Tengah). 6. Masih banyaknya usaha pertambangan rakyat yang tidak melaksanakan reklamasi untuk pengembalian fungsi lahan pertambangan. Dalam rangka meningkatkan/mengembalikan fungsi lahan bekas pertambangan rakyat telah dilakukan reklamasi lahan bekas pertambangan pada Tahun 2011 seluas + 4 Ha, yaitu di : Ds. Lawangaji Kec. Kandeman Kab. Batang (2 Ha) dan Ds. Protomulyo Kec. Kaliwungu Selatan Kab. Kendal (2 Ha). Tahun 2012 direklamasi seluas 20,8 Ha di Kab. Boyolali ( Ds. Sumbung Kec. Cepogo) dan Kab. Klaten (Ds. Tlogowatu, Ds. Sidorejo, Ds. Tegalmulyo dan Ds. Dompel Kec. Kemalang). 7. Penurunan fungsi daerah imbuhan air tanah sehingga diperlukan optimalisasi informasi higrogeologi untuk menunjang penataan ruang. Pengambilan air tanah yang semakin intensif harus memperhatikan ketersediaannya dalam lapisan batuan dan 40 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

cekungan air tanah (CAT). Pengambilan air tanah tanpa memperhatikan kaidah-kaidah yang disarankan akan menimbulkan perubahan pada cekungan air tanah dan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti amblesan tanah (land subsidence) dan intrusi air laut. 8. Belum optimalnya pengelolaan pemanfaatan potensi panas bumi di Jawa Tengah Potensi panas bumi di Jawa Tengah secara hipotetik diperkirakan sebesar 1.686 MW atau 5,7 % dari seluruh cadangan Nasional sebesar 29.000 MW. Adapun yang sudah operasional di Dieng dengan total kapasitas sebesar 1 x 60 MW atau 5,1 % dari kapasitas total Nasional sebesar 1.189 MW. No Lokasi Tabel 2.9 Potensi Panas Bumi di Jawa Tengah Kapasitas Terpasang (MW) Cadangan (Mwe) Sumber Daya (MWe) Proven Probable Possible Hypothesis Speculatives 1. Banyugaram, Cilacap - - - - - 100 100 2. Bumiayu, Banyumas - - - - - 25 25 3. Batu Raden, Banyumas - - 185 - - 185 4. Guci, Tegal - - 100 - - 100 5. Mangunan Wanayasa, - - 92 - - 92 Banjarnegara 6. Candradimuka, Wonosobo - - - - - 25 25 7. Dieng, Wonosobo 60 280 185 115 200-840 8. Krakal, Kebumen - - - - 25 25 25 9. Panulisan, Cilacap - - - - 25 25 25 10. G.Ungaran - - - - 50-102 11. G.Umbul Telomoyo, - - - - 92-92 12. Kuwuk, Grobogan - - - - - 25 25 13. G.Lawu, Karanganyar - - - - - 25 25 14. Klepu, - - - - - 25 25 Total (Mwe) Total 60 280 614 115 342 275 1,686 Sumber : RUPED Provinsi Jawa Tengah 2011 41 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Gambar 2.7 Peta Potensi Panas Bumi di Jawa Tengah 9. Masih banyak dusun belum berlistrik di Jawa Tengah Pencapaian pembangunan terkait dengan energi, terlihat dari pencapaian indikator Rasio Elektrifikasi (RE) yang menunjukkan jumlah KK yang sudah berlistrik. Sampai dengan Tahun 2013, RE Jawa Tengah telah mencapai sebesar 85,29% telah melampaui target RPJMD sebesar 77,19%. Walaupun demikian, data tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat sebanyak 14,71% rumah tangga yang belum dapat mengakses listrik, antara lain terdapat di Kabupaten Pekalongan, Banjarnegara, Brebes, Rembang. Blora, Grobogan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.10 42 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

Tabel 2.10 Rasio Elektrifikasi dan Upaya Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Jawa Tengah Tahun 2008 2012 No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1. Rasio elektrifikasi (%) 72,7 72,72 73,48 76,63 79,98 2. Pembangunan jaringan 26,35 7 8,77 12,89 22,7 tengangan menengah (JTM) 3. Pembangunan jaringan 4,8 6,49 9,88 13,16 26,32 tengangan rendah (JTR) (kms) 4. Pembangunan PLTMH 2 3 5 7 9 (unit) 5. Pembangunan PLTS SHS 490 559 655 1929 2637 (unit) 6. Pembangunan Demplot 1 2 3 4 6 Gas Rawa (unit) 7. Pembangunan Demplot Biogas 0 8 16 24 44 Sumber : RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 Rasio elektrifikasi diharapkan mampu meningkat seiring dengan pembangunan PLTU Batang 2 x 1.000 MW, yang rencana akan beroperasi pada tahun 2017. 10. Belum optimalnya pemanfaatan energi baru terbarukan Provinsi Jawa Tengah mulai tahun 2009 telah mengembangkan potensi energi setempat untuk memenuhi kebutuhan energi bagi masyarakat perdesaan sebagai pengganti bahan bakar minyak/fosil untuk kebutuhan listrik maupun sebagai bahan bakar. Sampai dengan tahun 2012 energi bauran di Jawa Tengah mencapai 4,42 %, melalui kegiatan pengembangan energi baru terbarukan seperti biogas, biomass, dan bahan bakar nabati. Diharapkan sampai dengan akhir tahun Renstra capaian energi bauran mencapai 10,2%. 43 RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018