79 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab IV tentang bentuk dan fungsi implikatur dalam percakapan acara Mata Najwa yaitu dengan tema Sang Penantang, Kembalikan Mereka, Menata Senjata, dan Perang Bintang dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Bentuk implikatur dalam percakapan pada acara Mata Najwa di Metro TV ada empat jenis, yaitu : a. Tindak tutur representatif Tindak tutur representatif yang ditemukan dalam percakapan pada acara Mata Najwa di Metro TV sebanyak 172 tindak tutur. b. Tindak tutur direktif Tindak tutur direktif yang ditemukan dalam percakapan pada acara Mata Najwa di Metro TV sebanyak 136 tindak tutur. c. Tindak tutur ekspresif Tindak tutur ekspresif yang ditemukan dalam percakapan pada acara Mata Najwa di Metro TV sebanyak 8 tindak tutur. d. Tindak tutur komisif Tindak tutur komisif yang ditemukan dalam percakapan pada acara Mata Najwa di Metro TV sebanyak 2 tindak tutur. Tindak tutur yang paling dominan pada penelitian ini adalah tindak tutur representatif, karena tindak tutur tersebut mempunyai fungsi untuk menjelaskan dan memberikan perincian terhadap suatu kasus atau isu. 2. Terdapat tujuh fungsi implikatur, yaitu memberikan penjelasan atau perincian kepada masyarakat terhadap suatu masalah, menyatakan harapan kepada masyarakat, memberikan usulan kepada pemirsa, memberikan saran kepada masyarakat, mengajak pemirsa untuk melakukan suatu hal, menunjukkan perasaan penutur, dan berjanji untuk melakukan sesuatu. 79
80 B. Implikasi Penelitian ini mengkaji tentang bentuk-bentuk dan fungsi tindak tutur berimplikatur dalam percakapan acara Mata Najwa di Metro TV. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru dan siswa sebagai media dalam pembelajaran. Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan untuk mengajarkan pragmatik secara implisit bagi siswa. Guru dapat mengajarkan mengenai cara memberi argumen dengan baik saat berdiskusi. Bagi siswa, hasil penelitian dapat digunakan sebagai media untuk mempelajari teknik berargumentasi dengan baik dan sopan. Selain itu, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh siswa untuk mempelajari dan mengetahui makna suatu tuturan berdasarkan konteks yang mendukung. Melalui pembelajaran makna berdasarkan konteks, siswa dapat menggunakan dan mempraktikkan pragmatik dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini memiliki implikasi dengan dunia pendidikan. Penelitian ini terutama memiliki implikasi bila dikaitkan dengan pembelajaran di kelas XI SMA/SMK/MA, yaitu dengan SK dan KD sebagai berikut: Standar Kompetensi : Mengungkapkan secara lisan informasi hasil membaca dan wawancara Kompetensi Dasar : Menjelaskan hasil wawancara tentang tanggapan narasumber terhadap topik tertentu Standar Kompetensi tersebut berkaitan dengan kemampuan berbicara. Dalam hal ini kajian tindak tutur berkaitan dengan kemampuan berbicara. Penelitian ini menggunakan objek penelitian berupa video wawancara, sehingga guru dapat menggunakan video tersebut sebagai media pembelajaran. Guru dapat menjelaskan bagaimana cara wawancara dengan baik melalui video tersebut. Video tersebut memang tidak sepenuhnya mencerminkan bagaimana wawancara yang baik, tetapi guru dapat memilahkan bagian wawancara yang kurang baik dan menerangkannya kepada siswa. Pemahaman makna berdasarkan konteks mengajarkan siswa untuk dapat memahami penggunaan tuturan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Siswa menjadi commit to tahu user bagaimana mengungkapkan tuturan
81 dengan baik saat berdiskusi dengan guru atau siswa lainnya. Pengenalan pragmatik secara dini akan membuat siswa lebih memahami makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Guru dapat mengajarkan bagaimana bertutur yang baik dan benar, sehingga siswa mampu mengungkapkan argumentasinya dengan baik dan sopan. C. Saran Berdasarkan hasil analisis dan simpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan ajar pragmatik secara implisit bagi siswa, dikaitkan dengan kemampuan berbicara. b. Video acara Mata Najwa dapat digunakan sebagai media mengajarkan wawancara bagi siswa. c. Guru harus mengarahkan siswa untuk memahami makna yang terdapat dalam tuturan yang digunakan penutur maupun mitra tutur pada video tersebut. 2. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya dapat mempelajari bagaimana cara melakukan wawancara yang baik. b. Siswa dapat mempelajari bagaimana cara mengeluarkan argumentasi dengan baik, sopan, dan tepat. c. Siswa mempelajari cara memahami makna dalam suatu tuturan, baik itu dalam diskusi, percakapan, maupun dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Bagi pembaca a. Mendalami ilmu mengenai pragmatik, karena ilmu pragmatik sebenarnya adalah ilmu yang digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. b. Acara-acara talkshow merupakan acara yang dilihat oleh masyarakat secara luas, sehingga lebih baik jika masyarakat mengetahui bagaimana memahami makna tuturan berdasarkan konteks.
82 DAFTAR PUSTAKA Chaer, A. & Agustina, L. (1995). Sosiolinguistik: Pengenalan Awal. Jakarta: Rieneka Cipta. Damayanti, S. R.. (2012). Analisis Struktural Program Siaran di Televisi Nasional Indonesia. Diperoleh pada 17 Juni 2013 dari http://ciptacitakarsakar ya.blogspot.com /2012/05/analisis-struktur-program-siaran-di.html. Evianty, Rina. (2012). Implikatur Percakapan Dalam Kegiatan Transaksi di Koperasi Sekolah. Diperoleh 16 Juni 2013 dari http://digilib.unimed.ac.id/implikatur--percakapan-dalam-kegiatantransaksi-di-koperasi--sekolah-23365.html. Halliday, M. A. K. (1994). Bahasa, Konteks, dan Teks. Terj. Asruddin Barori. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hira, T., Lukman, Gusnawaty. (2012). Penggunaaan Implikatur dan Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dalam Acara Sentilan Sentilun di Metro TV: Tinjauan Pragmatik. Jurnal Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Diperoleh 20 Juni 2013 dari http://pasca.unhas.ac.id. Ibrahim, A. S. (2007). Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Leech, G. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik. Ter. M. D. D. Oka. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Lestari, Yayuk. (2009). Implikatur Percakapan dan Motif Humor Akhirnya Datang Juga di Trans TV. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Markhamah, S. H. & Sabardila, A. (2005). Variasi Bahasa Lisan Penjual dan Pembeli di Pasar Gede Kota Surakarta (Variation of Oral Language of Sellers and Buyers in Pasar Gede Surakarta). Jurnal Penelitian Humaniora, 2005: 6 (1), 85-98. Moleong, L. J. (2010). Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. 82
Nugraheni, Yunita. (2010). Analisis Implikatur pada Naskah Film Harry Potter and The Goblet of Fire. Lensa, 1 (11), 390-397. Diperoleh 19 Juni 2013 dari http://jurnal.unimus.ac.id/. Rahardi, Kunjana. (2005). Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. -------. (2009). Sosiopragmatik. Jakarta: Erlangga. Rahmawati, Fadhilah. (2009). Implikatur Komik Doraemon: Pendekatan Pragmatik. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Rohmadi, M. (2004). Pragmatik Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media. Rohmadi, M & Wijana, I.D.P. (2009). Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka. Salemi, A., Rabiee, M, & Ketabi, S. (2012). The Effects of Explicit/Implicit Instruction and Feedback on the Development of Persian EFL Learner s Pragmatic Competence in Suggestion Structures. Journal of Language Teaching and Research. 3 (1), 188-199. Samsuri. (1982). Analisis Bahasa: Memahami Bahasa Secara Ilmiah. Jakarta: Erlangga. Saputro, H. W., (2009). Pengertian Talk Show. Diperoleh 10 Juni 2013 dari http://www.hendra.ws/pengertian-talkshow/. Sari, Dianing. (2012, 26 Desember). Rhoma, Soal Mata Najwa itu Lebih ke Pengadilan. TEMPO. Diperoleh 29 Juni 2013, dari http://www.tempo.co/read/news/2012/12/26/219450508/rhoma-soal- Mata-Najwa-Itu-Lebih-ke-Pengadilan. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sumarlam; Saddhono, Kundharu; & Usdiyanto. (2003). Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. 83
Supriyadi, Slamet. (2011). Wacana Karikatur Indonesia Perspektif Kajian Pragmatik. Surakarta: UNS Press. Sutopo, H.B.. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Suwandi, S. (2008). Semantik: Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa. Tambunan, Herlina. (2012). Mata Najwa Sang Penantang 12 September 2012 (1/5). Diperoleh 21 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=68xossmyx1m. -------. (2012). Mata Najwa Sang Penantang 12 September 2012 (2/5). Diperoleh pada 21 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=bsca2gomr0i. -------. (2012). Mata Najwa Sang Penantang 12 September 2012 (3/5). Diperoleh pada 21 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=vto1jmerygu. -------. (2012). Mata Najwa Sang Penantang 12 September 2012 (4/5). Diperoleh pada 21 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=bfl7afpe5mg. -------. (2012). Mata Najwa Sang Penantang 12 September 2012 (5/5). Diperoleh pada 21 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=haoaamcubwa. -------. (2012). Mata Najwa Kembalikan Mereka 19 September 2012 (1/5). Diperoleh pada 22 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch?v=uhckvfghus. -------. (2012). Mata Najwa Kembalikan Mereka 19 September 2012 (2/5). Diperoleh pada 22 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/ watch?v=jqrle6gvoju. -------. (2012). Mata Najwa Kembalikan Mereka 19 September 2012 (3/5). Diperoleh pada 22 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=dmszh5xtjtk. 84
85 -------. (2012). Mata Najwa Kembalikan Mereka 19 September 2012 (4/5). Diperoleh pada 23 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=jbn1hn-gb6a. -------. (2012). Mata Najwa Kembalikan Mereka 19 September 2012 (5/5). Diperoleh pada 23 Januari 2013 dari http://www.youtube.com/watch? v=d_n2djosujy. -------. (2012). Mata Najwa Menata Senjata 3 Oktober 2012. Diperoleh pada 18 Februari 2013 dari http://www.youtube.com/playlist?list=ply7v HV52h9Q1md2LV3eHl4Wrh0YdkEnlR. -------. (2012). Mata Najwa Perang Bintang 2014. Diperoleh pada 19 Februari 2013 dari http://www.youtube.com/playlist?list=ply7vhv52h9 Q2_fAhjjtharNjzkotg7Qw4. Wang, Haiyan. (2011). Conversational Implicature in English Listening Comprehension. Journal of Language Teaching and Research, 2 (5), 1162-1167. Wibowo, F. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Wijana, I. D. Putu. (2004). Kartun Studi Tentang Permainan Bahasa. Jogjakarta: Ombak. Wiryanto, Edi. (2012). Analisis Prinsip Kerja Sama pada Acara Jakarta Lawyers Club di TV One (Sebuah Tinjauan Pragmatik). Skripsi Tidak Dipublikasikan, FKIP Universitas Sebelas Maret. Yule, George. (1996). Pragmatics. Oxford: Oxford University Press. Yule, George. (2006). Pragmatik. Terj. Indah Fajar Wahyuni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yuliana, R.; Rohmadi, M; Suhita, R. (2013). Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. BASASTRA, 2 (1), 1-15.
86