BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah

`BAB I PENDAHULUAN. dunia industri dan organisasi menyebabkan psikologi tidak akan pernah kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

sikap individu maupun kelompok yang mendukung seluruh aspek kerja termasuk

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam manajemen sumber daya manusia. Hal ini secara langsung maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran utama dalam menentukan dinamika dari semua sumber yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan kontribusi terhadap rata-rata hasil pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Pembangunan Daerah pada abad ke-21 harus seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan lingkungannya. Artinya guru memiliki tugas dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman, motivasi, komitmen yang tinggi, disiplin diri, dan semangat kerja

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. UU RI Nomor 20 Tahun 2003; bahwa : Standar nasional pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. efektifitas pengelolaan sumber daya manusia. Organisasi yang berkembang

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

BAB I PENDAHULUAN. operasional manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berdampak pada meningkatnya kinerja sekolah. seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa

BABI. dengan keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang berkualitas akan. penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas pula.

BAB I PENDAHULUAN. modal intelektual (Intellectual Capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah sebagai salah satu komponen dari pendidikan yang eksistensinya

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB II KERANGKA TEORETIS. Penelitan terdahulu yang dapat mendukung penelitian ini dapat dilihat. Analisis

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasiorganisasi

NAMA :ANDI SUBANDRIYO NIM. :Q

BAB I PENDAHULUAN. tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Di sekolah guru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menginginkan terciptanya kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia, karena merupakan sumber untuk mencapai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Profesi guru sebagaimana profesi lainya, tidak lepas dari. kehidupan sosial, ekonomi, dan kehidupan profesinya.

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA GURU SMK NEGERI SE KOTA SAMARINDA

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk kerja, manusia mempunyai kecenderungan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan berbagai elemen dalam sebuah organisasi; yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ialah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan nasional. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

PENGARUH MOTIVASI, PERILAKU PEMIMPIN, DAN KESEMPATAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang dewasa ini sedang giat-giatnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adalah cara individu merasakan pekerjaan yang dihasilkan dari sikap individu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULIAN. di bidang pendistribusian BBM atau SPBU, dimana pekerjaan serta lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan hasil atau dampak dari kegiatan individu selama periode waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. karyawan memihak organisasi tertentu beserta tujuan-tujuannya dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu cara manusia untuk dapat berhubungan

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. organisasi tersebut (Mathis & Jackson, 2006). Menurut Velnampy (2013)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hampir semua pekerjaan yang ada di dalam setiap organisasi diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan baik antar rekan kerja harus dibina. Kepuasan bersama rekan kerja dalam menjalankan tugas merupakan aspek penting bagi kinerja atau produktivitas seseorang, ini disebabkan sebagian besar waktu guru digunakan untuk bekerja. Pada umumnya pekerjaan guru dibagi dua yakni pekerjaan berhubungan dengan tugas-tugas mengajar, mendidik dan tugas-tugas kemasyarakatan (sosial). Di lingkungan sekolah, guru mengemban tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar, guru memberikan pengetahuan (kognitif), sikap dan nilai (afektif), dan keterampilan (psikomotorik), Guru memiliki tugas dan tanggung jawab moral yang besar terhadap keberhasilan siswa. Guru dituntut untuk bekerja dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pemakai sekolah seperti siswa, orang tua, dan masyarakat. Salah satu faktor yang menunjang guru untuk bekerja dengan sebaik-baiknya yaitu kepuasan dengan rekan kerja. Artinya jika guru puas terhadap perlakuan rekan kerja maka mereka akan bekerja penuh semangat, saling membantu dalam tugas dan bertanggung jawab. Kepuasan dengan rekan kerja (co-worker satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam manajemen sumber daya manusia, karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produktivitas 1

2 kerja. Suatu gejala yang dapat membuat rusaknya kondisi organisasi sekolah adalah rendahnya kepuasan dengan rekan kerja guru dimana timbul gejala seperti kemangkiran, malas bekerja, banyaknya keluhan guru, rendahnya prestasi kerja, rendahnya kualitas pengajaran, indisipliner guru dan gejala negatif lainnya. Sebaliknya kepuasan dengan rekan kerja yang tinggi dinginkan oleh kepala sekolah karena dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan. Sebagaimana Kaswan (2012:241) mengatakan bahwa hubungan yang baik dengan rekan kerja merupakan salah satu kunci keberhasilan di tempat kerja, karyawan bisa menjadi lebih kreatif dan lebih efisien dalam membuat keputusan. Selain itu, di antara karyawan terdapat loyalitas yang luar biasa serta etika kerja yang kuat. Visi pemimpin menjadi aspirasi karyawan. Dampaknya sungguh luar biasa. Meningkatkan kepuasan dengan rekan kerja (co-worker satisfaction) merupakan hal yang sangat penting, karena menyangkut masalah hasil kerja guru yang merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan mutu pelayanan kepada siswa. Kepuasan dengan rekan kerja merupakan komponen utama dari suatu organisasi dan elemen penting dalam hubungan antara pihak menejemen dan pekerja. Guru yang memiliki tingkat kepuasan dengan rekan kerja yang baik akan memiliki kualitas sumber daya manusia yang baik. Sebagaimana Kaswan (2012:241) Organisasi-organisasi dengan hubungan rekan kerja yang baik cendrung memiliki sumber daya manusia yang menempatkan nilai uang tinggi pada karyawan sebagai stakeholders. Karyawan yang diperlakukan

3 sebagai stakeholders memiliki hak-hak tertentu dalam organisasi dan berharap diperlakukan dengan hormat dan bermartabat. Untuk itu, organisasi/ perusahaan perlu membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja. Kepuasan bersama rekan kerja akan cendrung berbicara secara positif tentang organisasi, membantu individu lain, dan melewati harapan normal dalam pekerjaan mereka. Selain itu, karyawan mungkin lebih mudah berbuat lebih, dalam pekerjaan karena mereka ingin merespons pengalaman positif mereka. Winardi (2009:217) Para rekan sekerja merupakan tingkat hingga dimana para rekan sekerja bersikap bersahabat, kompeten, dan saling bantu membantu. Kepuasan dengan rekan mengajar dalam suatu pekerjaan merupakan masalah yang penting sebab hal ini berhubungan dengan keefektifan guru yang secara pasti mempengaruhi prestasi siswa. Sebagaimana Robbins (2008:113) mengemukakan bahwa ketika data produktivitas dan kepuasan secara keseluruhan dikumpulkan untuk organisasi, kita menemukan bahwa organisasi yang mempunyai karyawan yang lebih puas cendrung lebih efektif bila dibandingkan organisasi yang mempunyai karyawan yang kurang puas. Di satu sisi dikatakan kepuasan dengan rekan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif. Di sisi lain pekerja yang merasa puas dengan rekan kerja akan lebih giat dalam melaksanakan tugas serta melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, guru yang merasa tidak puas dengan beberapa aspek pekerjaannya akan cenderung meninggalkan profesinya sebagai guru.

4 Tetapi berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan melalui pengamatan dan wawancara dari bulan januari 2012 di 8 sekolah SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara dan pengamatan di SLB Negeri Siborongborong. Pengamatan dan wawancara yang dilakukan langsung dengan beberapa guru ditemukan beberapa masalah penting yang berhubungan dengan kepuasan dengan rekan kerja guru, yaitu: Masih kurangnya perhatian organisasi akan pencapaian harapan-harapan guru, dimana sekolah masih kurang pedulian akan keluhan-keluhan guru dengan manajemen sekolah yang kurang sesuai dengan harapan, guru lebih banyak kurang peduli akibat dari kurangnya kerjasama dengan rekan kerja. Masih kurangnya motivasi guru dari kepala sekolah dalam mengembangkan kemampuan profesional guru melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan studi ke jenjang yang lebih tinggi, masih rendahnya mutu guru baik dari segi kemampuan maupun motivasi untuk bekerja secara maksimal, kurangnya kepedulian orang tua terhadap perkembangan kemajuan anak didik, masih adanya guru yang terlambat datang ke sekolah dan tidak segera masuk ke dalam kelas untuk mengajar walaupun bel masuk sudah berbunyi. Guru kurang kreatif menciptakan suasana belajar yang menarik dan nyaman. Selain itu, kondisi kurang kondusif dimana diantara sesama guru masih ada yang belum sependapat melaksanakan pekerjaan terhadap keputusan yang telah ditetapkan selalu ada yang pro dan kontra. Guru hanya mengerjakan tugas mengajar dan kurang peduli untuk memberi solusi kepada guru yang mengalami kesulitan dalam menangani siswa yang bermasalah, Di sisi lain

5 kedekatan terhadap pimpinan masih merupakan prioritas utama kepala sekolah dalam pengangkatan jabatan tambahan terhadap guru bukan berdasarkan kemampuan. Kenyataan lain ditemukan, belum memenuhi harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari sisi kepala sekolah adalah; pengangkatan kepala sekolah tanpa melalui proses seleksi dan diklat calon kepala sekolah, penguasaan kepala sekolah terhadap tugas dan tanggungjawab masih sangat rendah hal ini menyebakan tidak maksimalnya kinerja kepala sekolah, lemahnya pemberdayaan terhadap guru dan tenaga kependidikan, dukungan pengembangan terhadap peningkatan professional guru masih rendah, pelaksanaan supervisi kepala sekolah tidak jelas, dan penilaian kinerja guru tidak jelas. Kepuasan dengan rekan kerja juga dipengaruhi oleh Efektifitas Tim. Tim adalah kelompok kerja yang dibentuk dengan tujuan menyukseskan tujuan bersama sebuah kelompok organisasi atau masyarakat. Sebuah tim adalah sekelompok orang dengan keahlian saling melengkapi dan berkomitmen kepada misi yang sama, pencapaian kinerja, dan pendekatan di mana mereka saling tergantung antara satu dengan yang lain (Rivai dan Mulyadi, 160: 2003). Tujuan utama tim adalah membangun unit kerja yang solider yang mempunyai identifikasi keanggotaaan maupun kerja sama yang kuat. Sementara Robbins- Judge (2008:404) mengatakan bahwa tim biasanya bekerja lebih baik daripada individu ketika tugas-tugas yang dilakukan membutuhkan banyak keterampilan, pendapat, dan pengalaman.

6 Lock (dalam Gibson, 1996) menyatakan bahwa faktor faktor lain yang mendorong kepuasan rekan kerja adalah pekerjaan yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung dan rekan kerja yang mendukung. Dengan adanya stres prestasi kerja cendrung naik, sampai tingkat tertentu membantu seseorang untuk mengerahkan segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan pekerjaan Mulyasa (2011:277). Menurut Steer dan Porter (1983:186) faktor yang mempengaruhi kepuasan organisasi adalah karakteristik kerja yang didalamnya terdapat tantangan kerja, umpan balik, stres kerja, identifikasi tugas, kejelasan peran, pengembangan diri, karir, dan tanggung jawab. Pengendalian stres yaitu kemampuan seseorang untuk mengelola diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian yang ada memberi tuntutan berlebihan. Dengan demikian kemampuan pengendalian stres guru dapat meningkatkan prestasi kerja dalam melaksanakan tugas dengan lebih baik. Dukungan rekan kerja juga dapat mempengaruhi pengendalian stres. Sebagaimana dikatakan oleh House dalam Pace (2005:357) bahwa stres yang berkaitan dengan pekerjaan diperlunak paling efektif dengan memiliki penyelia dan rekan kerja yang suportif, bahkan lebih efektif daripada dengan memiliki pasangan hidup dan kawan-kawan yang suportif di luar pekerjaan. Albrecht dalam R. Wayne Pace (2005:357) mengatakan bahwa dukungan sosial dalam bentuk hubungan interpersonal di tempat kerja merupakan pengaruh yang kuat dalam pengurangan stres. Dengan kata lain orang-orang yang memiliki hubungan interpersonal yang intensif dalam pekerjaan mereka mungkin

7 mendapatkan bahwa lebih sedikit ikatan mungkin lebih menyenangkan dalam mengerjakan tugasnya. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan rekan kerja guru adalah harapan (expectancy). Harapan (expectancy) menggambarkan apa yang akan orang pikirkan mengenai apa yang terjadi pada mereka. Reid dan Evan dalam Pace (2005:127) memberikan asumsi bahwa orang orang memulai karier mereka dengan harapan akan terus dipromosikan. Sopiah, (2008:171) menyimpulkan bahwa kepuasan kerja dirasakan karyawan setelah karyawan tersebut membandingkan antara apa yang dia harapkan akan dia peroleh dari hasil kerjanya dengan apa yang sebenarnya dia peroleh dari hasil kerjanya. Dari teori tersebut dapat dilihat kepuasan rekan kerja guru di pengaruhi oleh harapannya di penuhi oleh organisasi. Sebagaimana dikatakan oleh Niniger dalam Pace (2005:128) menemukan bahwa tingkat kepuasan pegawai yang harapannya terpenuhi secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang harapannya tidak terpenuhi. Dengan kata lain ketika harapan-harapan seseorang telah terpenuhi maka tingkat kepuasan kerja seseorang semakin tinggi. Upaya pengendalian stres juga dapat di pengaruhi oleh adanya harapan (expectancy). Menurut Pellertier dalam Pace (2005:356) adalah menyatakan bahwa stres terjadi dalam kehidupan kita ketika pencapaian suatu butir agenda pribadi yang benar-benar kita inginkan tampkanya tidak mempunyai harapan. Usaha membuat sesuatu mungkin terjadi adalah kekuatan nyata untuk menimbulkan harapan dalam hidup seseorang dan dalam

8 mengatasi stres. Dengan demikian harapan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan energi dan bakat yang tersedia, dapat menyimpulkan bahwa tujuan dapat dicapai. Memahami fenomena di SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra ini dapat dilakukan eksplorasi terhadap beberapa variabel, yang mempengaruhi kepuasan Organisasi baik secara empiris dan konseptual, sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya, diduga ketiga variabel tentang Efektifitas tim, pengendalian stres, dan harapan (expectancy) dan berpengaruh terhadap kepuasan rekan kerja (co-worker satisfaction). Jika dugaan ini teruji maka konsep tentang hubungan keempat variabel ini dapat digunakan untuk menjelaskan, meramalkan, dan menemukan alternatif terhadap fenomena masalah kepuasan dengan rekan kerja di sekolah tersebut. Beranjak dari pemikiran ini maka direncanakan suatu penelitian yang berjudul, Pengaruh Efektifitas Tim, Pengendalian Stres, dan Expectancy terhadap Coworkers Satisfaction SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumtera Utara B. Identifikasi Masalah Dengan memperhatikan beberapa hal yang telah dikemukakan dalam bagian latar belakang masalah sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan sebagai masalah yang berhubungan dengan kepuasan dengan rekan kerja. Hal ini mengundang sejumlah pertanyaan tentang ditemukannya kesenjangan pada kepuasan dengan rekan kerja tersebut. Diantaranya adalah apakah variabel variabel sebagai berikut: Disiplin kerja, kemampuan professional guru,

9 motivasi, harapan, pengendalian stres, membangun tim, nilai nilai etika, berpengaruh terhadap kepuasan dengan rekan kerja? C. Pembatasan Masalah Mencermati beragamnya variabel yang diduga mempengaruhi kepuasan dengan rekan kerja yang telah diidentifikasi pada latar belakang masalah, penelitian dibatasi variabel yang berpengaruh dengan kepuasan dengan rekan kerja yaitu variabel : Efektifitas Tim, pengendalian stres, dan harapan (expectancy). Pembatasan masalah ini bukan berarti mengabaikan pengaruh faktor lain akan tetapi lebih pada pertimbangan fenomena awal dan kebenaran kemampuan peneliti yang belum memungkinkan untuk meneliti keseluruhan variabel. D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah seperti diuraikan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Efektifitas Tim berpengaruh langsung terhadap harapan (expectancy) guru SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara? 2. Apakah Pengendalian stres berpengaruh langsung terhadap harapan (expectancy) guru SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumtera utara?

10 3. Apakah Efektifitas Tim berpengaruh langsung terhadap kepuasan dengan rekan kerja (Co-Workers Satisfaction) guru SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara? 4. Apakah Pengendalian stres berpengaruh langsung terhadap rekan kerja (Co- Workers Satisfaction) guru SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara? 5. Apakah harapan (expectancy) berpengaruh langsung terhadap (Co-Workers Satisfaction) guru SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah Efektifitas Tim berpengaruh langsung terhadap harapan (expectancy). 2. Untuk mengetahui apakah Pengendalian stres berpengaruh langsung terhadap harapan (expectancy). 3. Untuk mengetahui apakah Efektifitas Tim berpengaruh langsung terhadap kepuasan dengan rekan kerja (Co-Workers Satisfaction). 4. Untuk mengetahui apakah Pengendalian stres berpengaruh langsung terhadap rekan kerja (Co-Workers Satisfaction). 5. Untuk mengetahui apakah harapan (expectancy) berpengaruh langsung terhadap (Co-Workers Satisfaction).

11 F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi yang baik untuk: a. Manfaat Teoritis 1. Memberi informasi untuk pengembangan model manajemen terutama pada prilaku organisasi di institusi pendidikan. 2. Dapat menambah bahan kajian khususnya masalah-masalah yang berhubungan dengan faktor yang menentukan kepuasan dengan rekan kerja (Co-Workers Satisfaction). 3. Temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kepuasan dengan rekan kerja (Co-Workers Satisfaction) guru Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dalam kaitannya dengan Efektifitas Tim, Pengendalian Stres, dan Harapan (expectancy). b. Manfaat Praktis 1. Dalam pengembangan sumber daya manusia di sekolah, hal ini penting dengan mengetahui sebab sebab dan cara cara meningkatkan kepuasan dengan rekan kerja (Co-Workers Satisfaction) guru di SLB Negeri Di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. 2. Bagi para steke holder dan pihak yang terkait termasuk Dinas pendidikan Provinsi Sumatera Utara, penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam hubungannya dengan kepuasan rekan kerja (Co-Workers Satisfaction) guru.

12 3. Bagi Kepala sekolah dan guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan terutama yang berhubungan dengan Efektifitas Tim, pengendalian stres, dan harapan (expectancy). 4. Bagi peneliti lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk selanjutnya dan dapat dikembangkan dengan variabel variabel yang berbeda.