PANDUAN PENILAIAN PEGAWAI MELALUI DAFTAR PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Penilaian Kinerja PNS

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 Tanggal 15 Mei 1979 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. Kesetiaan. Karena kurang pengetahuan pernah. mengeluarkan ucapan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Presiden Republik Indonesia

SURAT EDARAN NOMOR: 02/SE/1980 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PP 10/1979, PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Tentang: PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 395/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Kriteria yang digunakan untuk pengukuran kualitas: Kriteria

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

PROSEDUR MUTU PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PNS

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengendalian bahan baku diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak.

FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL, PENGGANTI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara, dan Pemerintah,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA KETUA BADAN PELAKSANA HARIAN (BPH) DAN REKTOR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA No. 011/SKB/BPH-UMS/2007

SOSIALISASI PP 53 TAHUN 2010

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Tugas pokok dan fungsi yang

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Administrasi. PNS. Pemberhentian. Pedoman.

PERATURAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

MANFAAT HASIL PENILAIAN

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya berbagai jenis kegiatan pembangunan di lingkungan. pengawasan yang tepat. Ini bertujuan untuk menjaga kemungkinan agar

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 118 TAHUN TENTANG KETENTUAN POKOK KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT SUMEDANG

DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) PEGAWAI UST YOGYAKARTA. UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA 10 Desember 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1979 TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

MATRIKS PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Disusun Oleh: PROF.DR. IR. ZULKARNAIN, M.HORT.SC.

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Seperti yang tercantum di dalam

Subbagian Kepegawaian dan Tata Laksana

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1980 TENTANG PENGANGKATAN DALAM PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2002 TENTANG KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT HAKIM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER- 022 /A/JA/03/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAWASAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALI KOTA BONTANG NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BONTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 30 TAHUN 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Semarang. Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km 2,

PARADIGMA BARU PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA K E P U T U S A N JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP-085/J.A/10/1990 TENTANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1979 TENTANG PEMBERHENTIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1979 TENTANG DAFTAR URUT KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMERIKSAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

BAB II PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 536 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 2 SERI E

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target yang sudah direncanakan (kontrak kerja)

SEKRETARIAT DAERAH Jl. Ki Gede Sebayu No. 12 Tegal Telp. (0283) Faks. (0283) Kode Pos 52123

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1991 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL SECARA LANGSUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG

PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PERATURAN DISIPLIN APARAT PEMERINTAH DESA BUPATI BANYUMAS,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tes Kemampuan Bidang (TKB) Formasi Bidang Administrasi Kepegawaian

Transkripsi:

PANDUAN PENILAIAN PEGAWAI MELALUI DAFTAR PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU 2013

PANDUAN PENILAIAN PEGAWAI MELALUI DAFTAR PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) 1. PENGERTIAN a. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan atau disebut dengan DP3 adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai dalam jangka waktu 1 (satu) tahu. b. DP3 dibut oleh Pejabat Penilai c. Pejabat penilai adalah atasan langsung pegawai yang dinilai dengan ketentuan serendah-rendahnya Kepala Urusan atau Pejabat lain yang setingkat dengan itu d. Atasan Pejabat Penilai adalah atasan lansung Pejabat Penilai. 2. TUJUAN Digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan pegawai (antara lain pertimbangan dalam rangka kenaikan pangkat, kenaikan jabatan, prioritas mendapatkan fasilitas dalam rangka kesejahteraan dan penetapan hukuman disiplin). 3. PRINSIP DASAR a. DP3 adalah hasil penilaian dari seorang Pegawai oleh Pejabat Penilai dibandingkan dengan pegawai lain yang mempunyai tingkat jabatan yang setara dalam satuan organisasi. Catatan: 1) Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai dalam satuan organisasi. 2) Contoh dari tingkat jabatan yang setara : a) Jabatan struktual Jabatan struktual yang mempunyai eselon yang sama dalam satuan organisasinya. b) Jabatan fungsional (1) Jabatan fungsional tertentu (jabatan yang penilaian prestasi kerjanya melalui angka kredit) tingkat jabatan yang sama dalam suatu jabatan. (2) Jabatan fungsional lainnya, jenis jabatan fungsional yang sama dalam satuan organisasi yang terendah (3) Nilai DP3 antara pemangku jabatan yang berbeda tingkat jabatannyatidak dapat dibandingkan satu sama lain, karena bobot jabatan, lingkup kegiatan, dan tingkat jabatannya berbeda. b. Setiap pegawai mempunyai hak dan memiliki kesempatan untuk mendapatkan nilai maksimum dari setiap unsur DP3 sesuai dengan tingkat kinerjanya.

c. Pejabat Penilai berkewajiban menilai pelaksanaan pekerjaan terhadap pegawai yang secara langsung berada dibawahnya. d. Pegawai berhak mengajukan keberatan atas penilaian yang dilakukan Pejabat Penilai baik sebagian maupun keseluruhan penilaian secara hirarkis diajukan kepada Atasan Pejabat Penilai. e. Atasan Pejabat Penilai berkewajiban memeriksa DP3 yang disampaikan kepadanya, baik ada keberatan maupun tidak ada keberatan dari pegawai yang dinilai. Atasan Pejabat Penilai mempunyai hak untuk mengubah nilai yang diberikan Pejabat Penilai baik dalam arti menaikkan maupun menurunkan nilai disertai alasannya. f. DP3 bersifat rahasia, hanya dapat diketahui oleh pegawai yang dinilai, Pejabat Penilai, Atasan Pejabat Penilai, atau pejabat lain yang karna tugasnya mengharuskan mengetahui DP3. 4. PROSEDUR PENILAIAN A. Instrument Penilaian Pedoman penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai sebagai berikut: a) Unsur yang dinilai Kesetiaan Yang dimaksud kesetiaan adalah kesetiaan, ketaatan, dan pengabdian kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, Persyarikatan dan Ketentuan Universitas Muhamamdiyah Riau. Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang Pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktunya serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya. Ketaatan Ketaatan adalah kesanggupan seorang Pegawai untuk mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan Universitas yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan. Kejujuran Kejujuran adalah ketulusan hati seorang Pegawai dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.

Kerjasama Kerjasama adalah kemampuan seorang Pegawai untuk bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan sesuatu tugas yang ditentukan, sehingga mencapai dayaguna dan hasil guna yang sebesar-besarnya. Prakarsa Prakarsa adalah kemampuan seorang Pegawai untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan suatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dari atasan. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seorang Pegawai untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok. b) Nilai Pelaksanaan Pekerjaan yang dinyatakan dengan sebutan dan angka, sebagai berikut : Amat baik = 91 100 = 76 90 Cukup = 61 75 Sedang = 51 60 Kurang = 50 ke bawah Catatan : (1) Nilai Amat, nilai lebih tinggi dari 90 s/d 100 adalah bagi Pegawailuar biasa yang memiliki kemampuan rata-rata diatas Pegawai yang setara, mempunyai wawasan lebih baik dari lingkup tugas yang dipangkunya dan hasil kerjanya mempunyai dampak nilai tambah diatas tuntunan hasil Pegawai yang harus mendapat prioritas utama untuk memproleh kenaikan pangkat atau promosi jabatan serta kemungkinan percepatannya. Disamping itu Pegawai seperti ini perlu mendapat prioritas khusus, karna berpotensi untuk menduduki jabatan puncak (2) Nilai, nilai antara 76 s/d 90 adalah bagi Pegawai yang mempunyai nilai baik. Yang dimaksud dengan nilai baik adalah Pegawai yang mungkin dapat dinaikkan pangkatnya dan atau dipromosikan ke jabatan lebih tinggi. (3) Nilai Cukup dan Kurang, nilai dibawah 76 adalah nilai bagi Pegawaiyang tidak mungkin dinaikkan pangkatnya secara normal, dan tidak dapat dipromasikan ke jabatan yang lebih tinggi. Pegawaiseperti ini memerlukan penanganan khusus.

c) Penyerderhanaan penilaian Untuk mempermudah Pejabat Penilai, direkapitulitas unsur yang dinilai dengan tidak menggunakan seluruh rincian sub unsur, akan tetapi sub unsur kunci saja. (lampiran 1) Catatan: (1) Panduan penilaian digunakan untuk Pegawai yang promotable, yaitu untuk angka penilaian di atas 76. (2) Mengingat rentang nilai unuk kategori baik (angka 76 ke atas ) terlalu lebar (76 s/d 90), makna untuk mempermudah penilaian bagi Pegawaidengan nilai baik, dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori: (a) Nilai > 80 s/d 85 adalah nilai bagi Pegawaiyang mempunyai kemampuan rata-rata normal dibandingkan dengan pegawaiyang setara di lingkungan dan mempunyai tingkat promotabilitas normal baik dalam kepangkatan maupun jabatan. (b) Nilai > 85 s/d 90 adalah nilai bagi Pegawaiyang mempunyai tingkatan kemampuan dan tingkat promotabilitas di atas rata-rata Pegawaiyang setara dilingkungannya, mempunyai tingkat kemampuan di bawah rata-rata Pegawaiyang setara dilingkungan, mempunayi tingkat promotabilitas yang cukup tinggi untuk kenaikan pangkat dan dipromosikan ke jabatan lebih tinggi. (c) Nilai 76 s/d 80 adalah nilai bagi Pegawai yang mempunyai tingkat kemampuan di bawah rata-rata Pegawai yang setara dilingkungannya, dapat dinaikkan pangkatnya dengan kenaikkan pangkat normal dan tidak cukup untuk dipromosikan ke jabatan lebih tinggi. d) Keputusan Pemberian Nilai Angka Oleh Pejabat Penilai Pemberian angka penilaian, merupakan keputusan subjektif dari pejabat penilai dengan dasar pertimbangan pengamatan tentang pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari Pegawai yang dinilai, serta membandingkannya dengan Pegawai lain yang jabatannya relative setara dalam lingkungan organisasinya. (contoh: nilai prestasi 83 yang diberikan pejabat penilai kepada Pegawaiyang dinilai dibawahnya, ditetapkan setelah membandingkan dengan Pegawai yang setara). B. Tata Cara Penilaian Penetapan DP3 a) DP3 yang telah diisi dan ditandatangani oleh pejabat penilai disampaikan langsung kepada Pegawai yang dinilai. b) Apabila tempat bekerja antara Pejabat Penilai dengan Pegawai yang dinilai berjauhan, maka DP3 tersebut dikirimkan kepada Pegawai yang dinilai.

c) Pegawai yang dinilai wajib mencantumkan tanggal penerimaan DP3 yang diberikan/dikirimkan kepadanya pada ruang yang telah disediakan. d) Apabila Pegawai yang dinilai menyetujui atas penilaian terhadap dirinya sebagaimana tertuang dalam DP3, maka ia membubuhi tanda tangannya pada tempat yang telah disediakan dan sesudah itu mengembalikan DP3 tersebut kepada Pejabat Penilai selambatlambatnya 14 (empat balas) hari terhitung mulai ia menerima DP3. e) DP3 yang telah dibubuhi tanda tangan oleh Pegawai yang dinilai, dikirimkan oleh pejabat penilai kepada Atasan Pejabat Penilai dalam waktu yang sesingkat mungkin untuk mendapatkan pengesahan C. Lain-lain a) Pejabat Penilai Tertinggi. Rektor adalah pejabat penilai tertinggi,berfungsi sebagai Pejabat penilai sekaligus merangkap sebagai AtasanPejabat Penilai. b) Penilaian Prestasi kerja bagi pejabat stuktural Penilaian prestasi kerja bagi pejabat stuktural dan atau persyaratan untuk diangkat sebagai pejabat stuktural, semua unsur prestasi kerja sekurangkurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. c) Mutasi Apabila seorang Pegawai pindah dari unit kerja yang satu ke unit kerja lain, maka daftar penilain pelaksanaan pekerjaan (DP3) dikirimkan oleh Pimpinan unit kerja lama kepada Pimpinan unit kerja baru. d) Penyesuain DP3 Apabila Pegawai pindah dari unit kerja lama mempunyai nilai DP3 terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan nilai DP3 Pegawai setara pada unit kerja yang baru, Pejabat Penilai mempunyai wewenang untuk menyesuiankan nilai dengan tatat cara penilain dalam satuan organisasinya. e) Pengajuan Keberatan Pegawai yang merasa keberatan atas nilai sebagaimana tertuang dalam DP3, baik secara keseluruhan maupun sebagian, dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya kepada Atasan Penilaipada ruang yang telah disediakan. Contoh : a) Keberatan tersebut harus sudah diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari terhitung mulai ia menerima daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan itu. Keberatan yang diajukan melebihi batas waktu 14 (empat belas) hari menjadi kadaluwarsa, oleh sebab itu tidak dapat dipertimbangkan lagi. b) Walaupun seorang Pegawai keberatan atas nilai yang tercantum dalam daftar penilain pelaksanaan pekerjaan, ia harus membubuhkan tanda tangan pada tempat yang telah disediankan dan sesudah itu mengembalikan daftar penilain pelaksanaan

pekerjaan tersebut kepada Pejabat Penilai selambat-selambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai ia menerima daftar penilain pelaksanaan pekerjaaan. c) Pejabat Penilai, setelah menerima keberatan dari pegawai yang dinilai membuat tanggapan pada ruang yang telah disediakan. d) DP3 yang telah ditanda tangani oleh pejabat penilai dan Pegawai yang dinilai dikirimkan oleh Pejabat Penilai kepada Atasan Pejabat Penilai selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai ia menerima kembali DP3 itu dari Pegawai yang dinilai.

Lampiran: PANDUAN PENILAIN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI Unsur Amat Yang dinilai >90 100 > 85 s/d 90 > 80 s/d 85 > 76 - < 80 1 2 3 4 5 Kesetiaan Tidak pernah menyangsikan Pada umumnya tidak Tidak menyangsikan Islam, Tidak menyangsikan kebenaran Islam, Pancasila dan menyangsikan kebenaranislam, Pancasila dan Idiologi kebenaran Islam, Pancasila Idiologi Persyarikatan baik dalam Pancasila dan Idiologi Persyarikatan namum kadangkadang dan Idiologi Persyarikatan ucapan, tingkah laku dan Persyarikatan, baik dalam tidak konsisten sikap namun sering tidak konsisten perbuatan. ucapan, sikap tingkah laku dan perbuatan. tingkah laku dan perbuatan. dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan. Prestasi kerja Mempunyai kecakapan dan Mempunyai kecakapan dan Mempunyai kecakapan dan Pada umumnya mempunyai menguasai seluk beluk tugas menguasal seluk beluk tugas menguasai seluk beluk di bibang kecakapan dan menguasai yang menjadi tanggung sesual dengan bidang tugas yang tugasnya dengan baik. seluk beluk di bidang jawabnya dan bidang lain yang menjadi tanggung jawabnya tugasnya berhubungan dengan tugasnya dengan baik dengan baik dan pada umumnya dapat menguasai bidang lain Hasil kerja selalu lebih baik dari segi mutu, waktu atau jumlah yang ditentukan dan hasilnya mempunyai nilai tambah (abded value) di lingkungan kerjanya. Hasil kerja selalu sesuai dengan, jumlah mutu dan waktu yang ditetapkan. Pada umumnya hasil kerja sesuai dengan jumlah, mutu dan waktu yang ditetapkan Pada umumnya hasil kerja sesuai dengan jumlah, mutu, namun untuk hal tertentu masih memerlukan bimbingan

Unsur Amat Yang dinilai >90 100 > 85 s/d 90 > 80 s/d 85 > 76 - < 80 1 2 3 4 5 Tanggung jawab Selalu melaksanakan tugas Selalu melaksanakan tugas Pada umumnya melaksanakan Pada umumnya dengan baik sesuai dengan dengan baik sesuai dengan tugas dengan baik sesuai dengan perintah, tanggung jawab perintah, tanggung jawab perintah, tanggung jawab jabatan, dan Universitas serta bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku jabatan dan Universitas serta pada umumnya bekerja sesuai peraturan yang berlaku. jabatan dan Universitas serta bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku. melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab jabatan dan Universitas, serta kadang kala mengabaikan peraturanyang berlaku. Berani bertanggung jawab atas ke putusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab wewenangnya serta tugas diluar tanggung jawab untuk kepentingan Negara dan bangsa Dalam keadaan mendesak berani melaksanakan tugas diluar tanggung jawabnya untuk kepeningan Negara dan bangsa Berani bertang jawab atas keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab wewenangnya. Pada umumnya melaksanakan tugas sesuai dengan perintah dan tanggung jawabnya Selalu berani mengambil resiko melampaui tanggung jawabnya demi kepentingan bangsa dan Negara Ketaatan Selalu mentaati peraturan perundang-undangan dan atau peraturan Universitas yang berlaku dengan baik. Dalam keadaan mendesak berani memikul resiko dari keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan dalam linkup dan diluar tanggung jawab demi kepentingan bangsa dan Negara. peraturan perundang-undangan dan atau peraturan Universitas yang berlaku. Berani memikul resiko atas keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan dalam lingkup dan tanggung jawabnya. peraturan perundang-undang dan atau peraturan Universitas yang berlaku. Pada umumnya berani memikul resiko atas keputusan yang diambil atau tindakan yang dilakukan dalam lingkup dan tanggung jawabnya. peraturan perundangundangan dan atau peraturan Universitas yang berlaku, namum kadang kala mengabaikan perintah karena kurang menguasai

Unsur Amat Yang dinilai >90 100 > 85 s/d 90 > 80 s/d 85 > 76 - < 80 1 2 3 4 5 peraturan dengan baik. Selalu mentaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang dengan baik. perintah ke dinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang dengan baik. perintah ke dinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang. perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang, ada kalanya melakukan kegiatan tidak sesuai peraturan kedinasan. Kejujuran Selalu mentaati ketentuanketentuan jam kerja. Tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya dan selalu berusaha mempengaruhi lingkungan kerja untuk tidak menyalah gunakan wewenang. ketentuan-ketentuan jam kerja Tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya. ketentuan ketentuan jam kerja, namum adakalanya tidak masuk kerja dengan alasan yang sah tetapi tidak lebih dari 40(empat puluh) jam kerja dalam waktu 1 (tahun). Pada umumnya tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya. ketentuan-ketentuan jam kerja, namum adakalanya tidak masuk dengan alasan yang sah tetapi tidak lebih dari 80 (delapan puluh) jam dalam 1 ( satu) tahun. pada umumnya tidak pernah menyalahgunakan wewenangnya, namun adakalanya melakukan penyalahgunaan wewenangnya karena kurang mengetahui peraturan yang berlaku. Selalu melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya menurut keadaan yang sebenarnya dengan atau tanpa perintah Pada umumnya melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya menurut keadaan yang sebenarnya dengan atau tanpa Pada umumnya melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya menurut keadaan yang Pada umumnya melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya menurut keadaan

Unsur Amat Yang dinilai >90 100 > 85 s/d 90 > 80 s/d 85 > 76 - < 80 1 2 3 4 5 atasan perintah atasan. sebenarnya sesuai dengan yang sebenarnya namun perintah atasan. adaklanya tidak melaporkan seluruh hasil kerjanya.. Kerja sama Selalumampu bekerja dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan. Pada umumnya mampu bekerja dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan. bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang tugas yang ditentukan. pada umumnya dapat bekerja bersama-sama dengan orang lain namun membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Prakarsa Selalu menghargai pendapat orang lain. Selalu bersedia mempertimbangkan dan menerima usul yang baik dari oranglainsesuai dengan kesepakatan bersama walaupun bertentangan dengan pendapatnya. Tanpa menunggu petunjuk atau perintah dari atasan selalu dapat mangambil keputusan atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya, tetapi tidak bertentangan dengan kebijaksanaa umum pimipinan. Pada umumnya menghargai pendapat oranglain. Pada umumnya bersedia mempertimbangkan dan menerima usul yang baik dari oranglain, sesuai dengan kesepakatan bersama, walaupun bertentangan dengan pendapatnya. Pada umumnya tanpa menunggu petunjuk atau perintah dari atasan mengambil keputusan atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya, tetapi tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum pimpinan. Pada umumnya menghargai pendapat oranglain sepanjang searah dengan pendapatnya. Pada umumnya mempertimbangkan dan menerima usul yang baik dari oranglain, sesuai dengan kesepakatan bersama sepanjang searah dengan pendapatnya. Dalam keadaan yang mendesak tanpa menunggu petunjuk atau perintah dari atasan mengambil keputusan atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya, tetapi tidak bertentangan dengan kebijaksanaan umum pimpinan. Pada umumnya menghargai pendapat oranglain namun adakalnya dalam hal tertentu kukuh pada pendapatnya. mempertimbangkan usul dari oranglain, namun ada kalanya dalam hal tertentu kukuh pada pendapatnya. Dapat mengambil keputusan atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugasnya namun melakukan konsultasi dari pihak terkait. Sering berusaha memberikan Kadang-kadang berusaha

Unsur Amat Yang dinilai >90 100 > 85 s/d 90 > 80 s/d 85 > 76 - < 80 1 2 3 4 5 Selalu berusaha mencari tata Pada umumnya berusaha saran yang dipandangnya baik memberikan saran yang cara kerja baru dan memberikan mencari tata cara kerja baru dan dan berguna kepada atasan, dipandangnya baik dan saran kepada atasan dalam memberikan saran kepada baik diminta atau tidak diminta berguna kepada atasan, baik mencapai daya guna dan hasil atasan dalam mencapai mengenai atau yang ada diminta atau tidak diminta guna yang sebesar-besarnya. dayaguna dan hasil guna yang hubungannya dengan mengenai atau yang ada sebsar-besarnya. pelaksanaan tugas. hubungannya dengan pelaksanaan tugas. Kepemimpinan Selalu mampu dengan baik menentukan prioritas pelaksanaan kegiatan dengan tepat. Pada umumnya mampu dengan baik menentukan prioritas pelaksanaan kegiatan dengan tepat. menentukan prioritas pelaksanaan pekerjaan. menentukan prioritas pelaksanaan pekerjaan, adakalanya masih memerlukan bimbingan dan konsultasi dengan pihak lain Selalu mampu dengan baik mengambil keputusan dengan tepat waktu, tepat guna dan tidak memihak. Pada umumnya mampu dengan baik mengambil keputusan dengan tepat waktu, tepat guna dan tidak memihak. mengambil keputusan dengan tepat waktu dan tepat guna. mengambil keputusan dengan tepat guna. Selalu mampu dengan baik mengemukakan pendapatnya secara jelas kepada orang lain. Selalu berusaha dengan baik menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas. Pada umumnya mampu dengan baik mengemukakan pendapatnya dengan jelas kepada orang lain. Pada umumnya berusaha dengan baik menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas. mengemukakan pendapatnya dengan jelas kepada oranglain. Pada umumnya berusaha menggugah dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas. mengemukakan pendapatnya pada oranglain. Adakalanya berusaha menggugah semangat dan menggerakkan bawahan dalam melaksanakan tugas

Unsur Amat Yang dinilai >90 100 > 85 s/d 90 > 80 s/d 85 > 76 - < 80 1 2 3 4 5 Selalu memberikan teladan mengarahkan bawahan dengan baik dalam ucapan dan Pada umumnya memberikan perilaku. teladan dengan baik dalam mengarahkan bawahan ucapan dan perilaku. berprilaku baik, namun adakalanya implementasi perlu dijabarkan lebih lanjut. untuk berprilaku baik, namun ada kalanya berperilaku tidak konsisten dengan ucapan.