BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini memiliki fokus pada kanker payudara usia muda pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran dan kelenjar payudara (Pamungkas, 2011). Kanker payudara merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah salah satu keganasan terbanyak dan memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. penting baik di kalangan negara maju maupun berkembang. Tingkat Insidensi

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit dimana sel-sel abnormal membelah tanpa kontrol dan. (adenokarsinoma) (Kumar, 2007 ; American Cancer Society, 2011 ;

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. wilayah ke wilayah yang lain. Sampai saat ini penyakit 7menular seperti

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia insiden karsinoma tiroid mengalami peningkatan setiap tahun (Sudoyo,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara. Kanker

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh, termasuk organ reproduksi wanita yaitu serviks atau leher

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh sebab vaskular (WHO, 2004). Insiden stroke di Amerika Serikat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. napas bagian bawah (tumor primer) atau dapat berupa penyebaran tumor dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ganas dan berasal dari kelompok parenkim ( parenchima) (Smart, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju terlebih lagi bagi negara berkembang. Angka kematian akibat

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan


BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Chi square test untuk

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan merupakan istilah umum untuk ratusan tumor ganas yang masing-masing sangat berbeda satu sama lain. Dimanapun didalam tubuh dapat timbul aneka jenis kanker, bahkan didalam satu organ, jenisnya dapat berbeda satu sama lain. Kanker yang satu tidak ada kaitannya dengan kanker yang lain karena setiap kanker merupakan penyakit tersendiri (Purwoastuti, 2008). Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana terdapat pertumbuhan sel yang abnormal atau tidak terkendali (Gani,1991). Sedangkan menurut (Tjindarbumi,2002) kanker payudara merupakan tumor ganas kedua yang paling banyak menyerang wanita, setelah kanker leher lahim. Pertumbuhan sel-sel yang berlebihan mengakibatkan terjadinya benjolan yang menjadi tumor. Kanker terjadi apabila tumor tersebut menyebar ke bagian tubuh lain dan berkembang menjadi tumor baru. Penyebaran sel kanker ini disebut metastase. Kurva insiden usia bergerak tinggi sejak usia 30 tahun. Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, tidak di ketahui secara pasti. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker (Ramli.2000). 1

2 Jumlah perempuan penderita kanker payudara saat ini naik secara simultan, dan jumlahnya tersebut sangat menakutkan. Menurut data National Cancer Institute sejak tahun 1973 hingga 1989 angka penderita kanker payudara telah naik lebih dari 40 persen. Pada tahun 2000, kurang lebih 182.800 perempuan didiagnosis menderita kanker payudara. Sebagian orang mungkin akan berpendapat bahwa kenaikan jumlah tersebut disebabkan oleh pendeteksian yang lebih awal dan lebih tapat. Namun, di kalangan perempuan berusia 80 tahun ke atas pun, di mana isu pendeteksian awal ini diragukan kebenarannya, angka penderita kanker payudara telah meningkat selama 30 tahun terakhir ini, yang awalnya 1 dari 30 perempuan sekarang menjadi 1 dari 8 perempuan. The American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2000, 552.200 orang Amerika Serikat akan meninggal akibat kanker, dan 40.800, atau sekitar 7 persen, di antaranya adalah perempuan penderita kanker payudara. Ini berarti 15 persen perempuan yang meninggal disebabkan oleh kanker payudara. Ini adalah statistik tahunan bagi rakyat Amerika Serikat. Namun, lebih menakutkan lagi mengetahui bahwa sekitar 1.670.000 perempuan di dunia ini menderita kanker payudara. Amerika serikat dan kanada memiliki angka penderita kanker payudara yang tertinggi di dunia. Di Amerika Utara, setiap 12 menit seorang perempuan meninggal akibat kanker payudara (Lee, 2008). Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial, demikian juga penyebab kanker payudara belum diketahui dengan jelas. Adanya faktor resiko yang melatarbelakangi penyakit ini sangat mempengaruhi insidensi kanker payudara diantaranya faktor resiko jenis kelamin dimana wanita merupakan faktor risiko terpenting yang mempunyai kecenderungan terkena kanker payudara 100 kali lebih besar dari pria. Wanita yang menyusui risiko terkena kanker payudara lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. Begitu juga umur menopause

3 didapatkan wanita yang menopausenya sebelum umur 45 tahun risiko kanker payudara hanya setengahnya dibandingkan dengan yang menopause setelah umur 55 tahun (Prasetyo, 2007.http://eprints.undip.ac.id/5248/, Diakses tanggal 3 mei 2011). Wanita menyusui dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara sebesar 10 sampai 15 persen. Pupuk kanker adalah hormon estrogen dalam tubuh. Ketika masa hamil dan menyusui, muncul hormon progesteron. Hormon ini kemudian meningkat dan melakuan proteksi, sehingga hormon estrogen tidak lagi dominan. Jika wanita menyusui setelah melahirkan, maka terdapat jangka waktu 27 bulan bagi sang ibu dimana hormon estrogen tidak dominan dalam tubuh. Dalam jangka waktu tersebut, risiko kanker payudara berkurang (http://obatherbal.biz/mencegah-kankerpayudara-dengan-menyusui, Diakses tanggal 3 mei 2011). Hampir seluruh faktor berisiko kanker payudara memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan estrogen ekses (yang tidak terpakai dan tersisa dalam tubuh), ataupun estrogen yang diimbangi dengan progesterone. Sehingga dipercayai bahwa memperbaiki ketidakseimbangan ini dengan dominasi estrogen merupakan inti pencegahan dan pengobatan kanker payudara. Sebuah percobaan laboratorium juga mengkonfirmasikan bahwa estrogen merupakan faktor pertumbuhan untuk sebagian besar sel kanker payudara (Lee, 2008). Diketahui bahwa kejadian kanker payudara cukup tinggi, namun penelitian tentang kanker payudara di Indonesia masih rendah. Banyaknya penelitian yang dilakukan masih sebatas di negara-negara Eropa dan Amerika. Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Riwayat Menyusui Terhadap Kejadian Kanker Payudara Pada Wanita di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah di jabarkan di atas maka di sini dapat dirumuskan suatu masalah yaitu apakah ada hubungan riwayat menyusui terhadap kejadian kanker payudara pada wanita di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan riwayat menyusui terhadap kejadian kanker payudara pada wanita di Rumah Sakit Umum Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Mengidentifikasi riwayat menyusui wanita yang menderita kanker payudara dan wanita yang tidak menderita kanker payudara. b. Mengidentifikasi riwayat wanita yang menyusui secara eksklusif, tidak eksklusif dan tidak menyusui sama sekali. c. Menganalisa hubungan riwayat menyusui terhadap kejadian kanker payudara pada wanita di Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar (RSSA) kota Malang. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti a. Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui apakah ada hubungan riwayat menyusui terhadap kejadian kanker payudara pada wanita serta sebagai pengalaman dalam melaksanakan penelitian tentang hubungan riwayat menyusui terhadap kejadian kanker payudara pada wanita.

5 1.4.2 Bagi Masyarakat a. Memberi pengetahuan mengenai kanker payudara serta faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadiannya. b. Sebagai pencegahan penyakit kanker payudara. c. Diharapkan dapat meningkatkan motifasi ibu untuk menyusui bayinya. 1.4.3 Bagi Akademis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, khususnya kepada penulis mengenai kanker payudara serta faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadiannya. b. Sebagai landasan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. 1.4.4 Bagi institusi Kesehatan a. Sebagai tambahan bahan pengetahuan tentang faktor risiko dari riwayat menyusui. b. Sebagai bahan upaya dalam rangka menurunkan prevalensi kanker payudara. 1.5 Batasan Peneliti Dalam penelitian ini membatasi penelitian hanya pada: a. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Saiful Anwar (RSSA) kota Malang. b. Penelitian menggunakan sampel dari pasien wanita yang rawat inap dan pasien yang datang untuk melakukan terapi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Dr.Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang sebagai kelompok kasus, sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan sampel dari wanita yang tidak menderita kanker payudara yang berdomisili di kelurahan sumbersari.

6 c. Penelitian ini menggunakan sampel dari wanita usia subur yang mempunyai anak atau wanita yang pernah melahirkan. d. Supaya penelitian tidak memerlukan waktu yang lama, maka peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dari rumah ke rumah.