VARIABEL-VARIABEL KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN. Disusun Oleh: IDA YUSTINA

dokumen-dokumen yang mirip
Variabel-Variabel Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan. Disusun Oleh: IDA YUSTINA

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MODEL KOMUNIKASI Disusun Oleh: IDA YUSTINA

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL STUDI TENTANG SIKAP DASAR ROGERIAN YANG DIMILIKI KONSELOR SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI

c. Pengalaman dan suasana hati.

BAB I PENDAHULUAN. pernikahan. Berdasarkan Undang Undang Perkawinan no.1 tahun 1974,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

BAB II LANDASAN TEORI. hasil yang paling diharapkan dari sebuah penelitian mengenai perilaku konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang orang lain. Begitu pula dalam membagikan masalah yang terdapat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kesepian (loneliness)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Psikologi Konseling Pendekatan Konseling Non- Directive

Komunikasi Efektif. Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss)

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi

PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

BAB I. PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi. Terjadi pada usia kurang lebih lima

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Manusia merupakan mahluk sosial, yang berarti dalam menjalani

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kontrol Diri

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kedudukan sosial. Teori peran menggambarkan interaksi sosial dalam. dimasyarakat yang ditetapkan oleh budaya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini banyak pengaruh negatif yang ditemukan pada remaja,

PELANGGAN DAN KEBUTUHANNYA. Disusun Ida Yustina

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rogers dan Kincaid, seorang ilmuwan komunikasi (dalam. Cangara, 2000) komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. tekad untuk melakukan aktivitas tertentu atau menghasilkan suatu keadaan

APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON

KARAKTERISTIK. Diadaptasi oleh: Sunardi, PLB FIP UPI

Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kepuasan Pernikahan. 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

Abstrak. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas yang tersedia. Salah satu fasilitas tersebut adalah internet. Dengan internet manusia

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diwajibkan dan tugas akhir yang biasa

BAB II TINJAUAN TEORETIS

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya)

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Caring. Swanson (dalam Watson, 2005) mendefinisikan caring sebagai cara perawat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Bandar

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

Teori Komunikasi Antar Pribadi By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

Fungsi monitoring merupakan aktivitas yang mendasari aktivitas lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era modern ini, masyarakat khususnya kaum muda sedang memasuki

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa, dan

Komunikasi risiko 1 LAMPIRAN 2. Definisi dan tujuan

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

Client Centered Therapy

2015 HUBUNGAN ANTARA ATTACHMENT PADA PENGASUH DENGAN SELF-DISCLOSURE REMAJA DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK WISMA PUTRA BANDUNG

Teori dan Teknik Konseling. Nanang Erma Gunawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Prososial. bersifat nyata (Sarwono, 2002). Di kehidupan sehari-hari terdapat berbagai macam

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Presented by : M Anang Firmansyah. Nilai Pelanggan. dari masyarakat tempat mereka tinggal namun dimodifikasi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produknya.

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

PENGERTIAN KONSELING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

Membuka Diri Dalam Interaksi Sugiyatno. SPd Dosen BK FIP UNY

Oleh : Mohamad Fajar Kurniawan Khairul Amry Wicaksana Yoga Satya Nur Iman Bani Sya bani

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING

NILAI DAN SIKAP SIKAP NILAI PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dihadapi seseorang, baik itu karena

Perilaku Moral Remaja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. komponen apa yang akan dimiliki oleh suatu entitas. (Patricia, 2007:5). Keahlian

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

KONSEP KESEHATAN MENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

Transkripsi:

VARIABEL-VARIABEL KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN Disusun Oleh: IDA YUSTINA

Variabel yang memengaruhi proses komunikasi dalam pelayanan kesehatan: 1. Emphaty 2. Control 3. Trust 4. Self-disclosure 5. Confirmation

1. Empati Merupakan variabel yang paling penting dalam setiap komunikasi; tanpa empati, komunikasi antarmanusia menjadi kurang bermakna. Empati didefinisikan sebagai proses feeling into Melalui empati seseorang menjadi mengerti pikiran dan perasaan orang lain. Empati berbeda dengan konsep simpati

Empati dan simpati Simpati merupakan perhatian, kesedihan atau rasa kasihan yang diperlihatkan seseorang kepada orang lain; ekspresi seseorang tentang kesulitan yang dihadapi orang lain. Empati merupakan upaya merasa yang dialami orang lain, berupaya memahami perasaan orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Empati berfokus pada klien dengan masalahnya; sedangkan simpati fokusnya berubah menjadi pendengar.

2. Control Control merupakan bagian yang terintegrasi dalam setiap peristiwa komunikasi dan merupakan komponen intrinsik dalam setiap interaksi manusia. Ketika seseorang dipengaruhi atau memengaruhi orang lain, aspek control ada dalam proses itu. Melalui komunikasi, antar tenaga kesehatan maupun tenaga kesehatan dengan klien membangun hubungan siapa yang berada dalam control, dan siapa yang paling mampu memengaruhi hubungan dalam situasi yang ada. Jika individu dalam hubungan tersebut dapat membagi pengertian yang sama dalam relasi controlnya, maka komunikasi interpersonalnya akan lebih efektif.

3. Trust Dalam konseling, variabel ini sangat menentukan dalam membangun hubungan yang efektif. Trust/ kepercayaan merupakan ekspektasi individu di mana orang tersebut dapat mengandalkan perilaku komunikasi orang lain. Trust adalah penerimaan terhadap orang lain tanpa melakukan judging (penilaian) terhadap diri mereka.

Trust Dalam pelayanan kesehatan, trust sangat penting bagi klien karena klien sering merasa tidak dibantu, sangat rentan, dan butuh dukungan. Adanya kepercayaan yang dibangun oleh tenaga kesehatan akan menjadi jembatan untuk membangun hubungan yang dapat mengurangi perasaan kerentanan dan keberadaan klien.

Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa : Kredibilitas sumber dapat menjadi faktor terciptanya trust. Adapun faktor-faktor yang membangun kredibilitas tersebut adalah inteligensi dan karakter. Kita akan percaya dengan orang yang melakukan tindakan-tindakan positif, konsisten, dan cara-cara yang dapat dipercaya. Kita akan percaya dengan orang yang baik, jujur, menghargai orang lain, penuh pertimbangan, setia

Aplikasi Trust dalam Health Care Dua hal positif yang muncul ketika terjadi trust dalam hubungan interpersonal: 1. Menolong seseorang dalam merasakan keamanan dan keterhubungannya dengan orang lain, sehingga dia merasakan tidak sendiri dan bahwa orang lain peduli terhadap mereka. Dampak dari adanya rasa aman ini sangat penting bagi klien. 2. Menciptakan iklim yang suportif dalam hubungan sehingga mengurangi komunikasi defensif. Adanya trust membuat orang lebih terbuka dan jujur tentang sikap, perasaan, dan nilai-nilai mereka. Dampak dari iklim yang suportif ini baik buat klien dan tenaga kesehatan.

Kategori perilaku komunikasi yang menghasilkan trust dan distrust Defensive Climates 1. Evaluation 2. Control 3. Strategy 4. Neutrality 5. Seperiority 6. Certainty Supportive Climates Description Problem orientation Spontaneity Empathy Equality Provisionalism/flexible/ openness

4. Self-Disclosure Self Disclosure merupakan: Komunikasi yang intim, atau tindakan membuka informasi pribadi kepada orang lain. Proses di mana seseorang menyampaikan informasi pribadi, pikiran, dan perasaannya kepada orang lain.

Hasil studi Jourard s tentang Self- Disclosure Bahwa self-disclosure memberi benefit buat seseorang karena memungkinkan mereka untuk menemukan makna dan arah dari kehidupan mereka. Seseorang akan semakin sehat selama mereka dapat mengembangkan hubungan antar manusia di mana di dalamnya terdapat selfdisclosure.

Hasil-hasil studi lainnya menyatakan bahwa Self- Disclosure terbentuk atas 5 aspek/dimensi: Intention Amount Valence Honesty Depth

Intention merujuk pada keinginan seseorang untuk terbuka kepada orang lain Amount merujuk pada jumlah informasi yang disampaikan kepada orang lain; semakin banyak informasi yang disampaikan menunjukkan bahwa orang tersebut sangat membuka diri Valence merujuk pada derajat positif atau negatifnya seseorang dalam membuka diri; jika seseorang cenderung membuka aspek positif maka nilainya akan positif, sedangkan jika tak disukainya akan negatif Honesty merujuk pada keakuratan keterbukaan seseorang pada orang lain; apa yang disampaikan sesuai dengan pikiran dan perasaannya Depth merujuk pada tingkat kedalaman dari isi yang disampaikan seseorang kepada orang lain

5. Confirmation Setiap peristiwa komunikasi terjadi dalam 2 level: content dan relationship Confirmation terdapat dalam level relationship Confirmation meliputi dimensi empathy, sharing control, menunjukkan kepercayaan, dan keterbukaan pikiran dan perasaan seseorang terhadap orang lain. Confirmation merujuk pada komunikasi yang memungkinkan orang lain menilai dirinya secara utuh sebagai manusia yang unik.

5. Confirmation Melalui komunikasi dengan menggunakan confirmation, tenaga kesehatan dapat menolong kliennya untuk keluar dari perasaan tidak dihargai, ditolak, diasingkan. Respons confirmation menunjukkan pada orang lain penghargaan langsung, persetujuan tentang content, dukungan, clarification, dan menunjukkan perasaan yang positif.

Conceptual Frameworks of Empathy Ada empat pendekatan dalam menjelaskan konsep empati: 1. Rogerian framework 2. An interpersonal perception framework 3. A personality framework 4. Perceived empathy framework

1. Rogers Framework Menurut Rogers, empati merupakan salah satu kondisi utama untuk suksesnya psychotherapy; dan merupakan elemen utama dalam membangun hubungan. Empati dalam hal ini meliputi kognitif, afektif, dan komunikasi. Cognitive perceptual process meliputi pengamatan terhadap perilaku klien dan proses dalam memperoleh informasi. Proses afektif meliputi sensitivitas terhadap perasaan klien. Komunikasi berfokus pada bahasa dan respons dari therapist.

2. Interpersonal perception perspective Dalam pendekatan ini empati merupakan proses perseptual yang terjadi pada individu sebagai upayanya dalam merasakan atau memahami kepercayaan, sikap, dan nilai-nilai orang lain. Empati dilihat sebagai kemampuan umum di mana setiap orang memilikinya dalam tingkatan yang berbeda-beda. Kekuatan dari pendekatan ini adalah penekanannya yang melakukan pengukuran: seberapa akurat persepsi seseorang terhadap sikap orang lain sesuai dengan sikap yang sebenarnya (aktual) dimiliki orang lain tersebut.

3. Personality Framework Empati merupakan salah satu ciri kepribadian di antara sifat-sifat lainnya, seperti dogmatism, introversion-extroversion, atau dominankepatuhan. Empatic person adalah orang yang menunjukkan pengertian dengan tingkatan yang relatif tinggi terhadap orang lain. Para ahli personality tidak memberi perhatian pada aspek keterampilan komunikasi atau keakuratan persepsi.

4. Perceived Empathy Perceived empathy merupakan perasaan individu yang dirasakan orang lain secara akurat. Perceived empathy terjadi sepenuhnya dalam diri receiver. Perceived empathy merupakan satu dari tujuan utama dalam proses menolong.

Keempat kerangka tersebut berfokus pada aspek yang berbeda dalam proses komunikasi. The personality berfokus pada ciri empati yang terjadi pada source; Rogerian pada pesan empatik yang disampaikan; interpersonal fokus pada akurasi persepsi source terkait dengan pikiran dan perasaan receiver (channel); dan perceived empathy berfokus pada receiver dan perasaan receiver yang perlu dimengerti. Empati dengan demikian merupakan konsep yang kompleks dan dapat terjadi dalam proses komunikasi. Dibutuhkan keterampilan mengobservasi; komunikasi; mempersepsi; sensitivitas emosional, dan perhatian dalam melakukannya.

Empati dalam perspektif klien Para peneliti telah menunjukkan bahwa empati yang ditunjukkan health professional menghasilkan dampak positif dalam pengobatan pada kliennya. Ekspresi simpati membantu klien dalam memuaskan kebutuhan mereka untuk dimengerti. Kebutuhan klien : mulai dari phsyiological-psychosocial. Menunjukkan empati mengurangi perasaan klien dari keterasingan dan perasaan sendiri dalam kesulitan yang mereka hadapi.

Empati dalam perspektif tenaga kesehatan Bagi tenaga kesehatan, empati memungkinkan mereka untuk memperbaiki keakuratan komunikasi dengan klien dan mengurangi masalah-masalah dalam komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya. Empati membantu tenaga kesehatan melihat problem/masalah yang terjadi pada klien dan orang lainnya secara lebih jelas. Empati membantu dalam membangun hubungan interpersonal yang efektif satu dengan lainnya.