BIOLOGICAL HAZARD. Hazard : Bahaya atau resiko Tidak semua toksik hazard Terdiri dari bentuk-bentuk yang bervariasi dari energi dan sumbersumber

dokumen-dokumen yang mirip
commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Proses Penyakit Menular

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan

OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU

KOMPETENSI MATA KULIAH PARA KLINIK

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

Lembar data keselamatan

PT. Kao Indonesia Chemicals

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RANGKUMAN KESELAMATAN STRATEGI PRODUK GLOBAL EMAL 10G

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 1999 TENTANG

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

BAB I PENDAHULUAN. balita di dunia, lebih banyak dibandingkan dengan penyakit lain seperti

Lembaran Data Keselamatan Bahan

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-antibodi.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penyakit paru kronik (Kurniawidjaja,2010).

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada saat makanan tersebut siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. adalah pengangkutan dan cara pengolahan makanan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di kotakota

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 2

Global Warming. Kelompok 10

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

BAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya

Lembar data keselamatan

Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta, 5 Maret 2016 Universitas Esa Unggul Jakarta Kelas 11 Paralel

Lembaran Data Keselamatan Bahan


LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Consent )

Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7

MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan hak

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Lembaran Data Keselamatan Bahan

TOKSIKOMETRIK. Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan. Efek toksik. lethal dosis 50

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak diderita oleh masyarakat. Sebagian besar dari infeksi

Material Safety Data Sheet. : Asam Laurat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenainya. Terdapat tipe - tipe dari luka, diantaranya luka insisi, memar,

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara

ISNANIAR BP PEMBIMBING I:

Dasar Manajemen Lingkungan

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di seluruh dunia dan konsekuensi yang buruk pada ekonomi yang harus

4 Konsep dan Implementasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium

AGENT AGENT. Faktor esensial yang harus ada agar penyakit dapat terjadi. Jenis. Benda hidup Tidak hidup Enersi Sesuatu yang abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bensin diperoleh dari penyulingan minyak bumi. Produk minyak bumi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia biasanya dibuat melalui bertani, berkebun, ataupun

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Material Safety Data Sheet. : Stearin Sawit RBD Terhidrogenasi

USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (kontak langsung, melalui makanan minuman maupun udara). Penyakit menular

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG PEMELIHARAAN TERNAK

INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

I. PENDAHULUAN. Limbah berbahaya adalah limbah yang mempunyai sifat-sifat antara lain

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi kesehatan pekerja.

By. Lufthiani, S.Kep, Ns

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial terjadi di seluruh negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia.

AGEN, HOST, DAN LINGKUNGAN SERTA HUBUNGANNYA

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja yang terpapar pada bahan-bahan iritatif, alegenik atau faktor fisik khusus

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. saluran pernapasan sehingga menimbulkan tanda-tanda infeksi dalam. diklasifikasikan menjadi dua yaitu pneumonia dan non pneumonia.

Transkripsi:

BIOLOGICAL HAZARD Toksisitas (daya racun) : Sifat dari bahan sifat biologis, sifat fisik, ekstrinsik Fungsi sejumlah material (bahan) Kemampuan dari bahan untuk melukai (injury) organisme hidup lainnya secara mekanis Tidak dapat ditangani melalui temperatur atau status fisik Dipengaruhi oleh temperatur, status fisik dan faktor-faktor eksternal Hazard : Bahaya atau resiko Tidak semua toksik hazard Terdiri dari bentuk-bentuk yang bervariasi dari energi dan sumbersumber mekanikal Mechanical hazards : Jatuh (falling), Perjalanan (tripping), kebakaran dan ledakan Wewenang dari safety engineers (safety profesional) sering disebut safety. Bentuk lain hazard Material Pressures tekanan-tekanan energi } dihadapi manusia dalam } pekerjaan dikenal } Industrial Hygiene

BIOHAZARD : Kombinasi dari kata Biological dan hazard berkenaan dengan tumbuh-tumbuhan, hewan atau produknya yang dapat menyebabkan resiko potensial terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia dan hewan Dapat mempengaruhi langsung melalui penyakit Tidak langsung dengan merusak lingkungan Infeksi agent biologis : 5 tipe : Bakteri, Virus, Riketsia, Fungi dan infeksi Parasit dapat menyebabkan infeksi akut khronis yang masuk tubuh langsung / tidak langsung ( tembus kulit) Biological hazard : mikroorganisme / zat biologis apapun yang memiliki kemampuan untuk resiko kesehatan / penyakit meliputi identifikasi dan klasifikasi yang menyebabkan resiko dan paparan selama kerja Biohazards : dapat dipergunakan secara khusus untuk kelompok kerja dapat menyebabkan ancaman masyarakat umum, misalnya common cold paparan, misal pekerjaan : medis dan perawat pekerja laboratorium

petani menangani produk hewan (rumah jagal dan pengalengan daging) dapat ditularkan ke orang lain melalui : inhalasi injeksi ingesti kontak dengan kulit Faktor yang menentukan seseorang terkena penyakit atau tidak : jumlah organisme di lingkungan virulensi dari organisme daya tahan individual Efek agent biologik 2 komponen yakni : Kehadiran secara bersamaan tekanan fisik dan kimia di lingkungan. Contoh : Incidence dan severity infeksi respirasi dapat diperberat dengan adanya gas-gas iritatif di udara. Sesudah terpapar NO 2, banyak hewan akan mengalami pneumonia (Erlich and Henry, 1968). Perkembangan bioteknologi dan investigasi ke dalam kantor-kantor di hubungan dengan penyakit sick building syndrome. Banyak informasi dapat dikeluarkan, seperti resiko yang sebenarnya/ potensial. Penelitian kasus viral oncology (tumor) faktor yang menginduksi kanker pada manusia, sulit ditentukan, khususnya konsekuensi yang tidak terlihat untuk beberapa tahun.

Banyak onchogenic potensial (tumor producing), agent biologis beracun (toxic) atau infeksius tak terhitung dalam lingkungan kerja kesehatan dan keselamatan kerja profesional dapat melakukan pengontrolan untuk meminimalkan bahaya (hazard). Biological agents mikroorganisme, terbagi 2 Prokarikiota (Bakteri, Chlamidya, Rickettsia & Mycoplasma) Eukariota (Alga, Hewan, jamur, Parasit & Protozoa). Ruang lingkup mata ajaran Biological Hazard : 1. Jenis-jenis dan agent biological hazard 2. Penyakit-penyakit dan gejala yang ditimbulkan oleh biological hazard 3. Pengendalian dan penanganan biological hazard Kegunaan mempelajari biological hazard adalah : 1. Mengetahui dengan jelas biological agent yang berhubungan dengan penyakit akibat kerja 2. Mempelajari penyakit-penyakit akibat kerja memberi peluang untuk mengatasi timbulnya penyakit tersebut Dalam mempelajari biological hazard pada pekerja, mencakup : Infeksi akut dan khronis Infeksi parasit Produk racun yang dihasilkan Reaksi alergi terhadap agent tanaman dan hewan Iritasi

Umumnya penyakit akibat kerja adalah : Zoonosis dan kontak dengan hewan atau produk hewan Debu-debu biologis yang aktif dapat menyebabkan alergi alveolitis ekstrinsik. Biological hazard berperan dalam menimbulkan bahaya/resiko kesehatan bagi pekerja, dpl dapat menimbulkan penyakit akibat kerja.