SKRIPSI. Mahasiswa Program S1 Jurusan Akuntansi. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perusahaan di tengah masyarakat, secara langsung. lingkungan di sekitarnya. Dampak positif yang mungkin timbul adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. Praktik pengungkapancorporate Social Responsibility (CSR) memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Hal inilah yang mendorong perubahan paradigma para pemegang saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responcibility

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kegiatan sosial yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan laba. Dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan negatif. Di satu sisi, perusahaan menyediakan barang dan jasa yang diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Informasi merupakan kebutuhan yang mendasar bagi para investor dan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. untuk fokus pada pengembangan hubungan sosialnya kepada stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial atau social responsibility semakin meningkat. Timbul selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin ketat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial, yang lebih dikenal dengan CSR (Corporate Social

Nim : Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

Dian Wahyu Anita NIM. F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

Abstrak. Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) memunculkan kesadaran baru dimana hal

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan CSR di Indonesia secara implementatif, masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Preparatory Meeting of Bilateral Economic Working Groups RI-Singapura

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

Transkripsi:

SKRIPSI Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dalam Bentuk Variabel Yang Berhubungan Dengan Struktur, Kinerja, Dan Pasar Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di BEI Mahasiswa Program S1 Jurusan Akuntansi Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Disusun Oleh: ROSA MAILANI 0810532064 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012

DAFTAR ISI Halaman judul... Lembar Pengesahan Skripsi.... i... Lembar pernyataan.... ii Abstrak..... iii Kata Pengantar..... v Daftar Isi..... ix Daftar Tabel..... xiii Daftar Gambar xiv Daftar Lampiran..... xv Bab I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 13 1.3 Tujuan Penelitian... 14 1.4 Batasan Masalah. 15 1.5 Manfaat Penelitian... 15 1.5 Sistematika Penulisan... 16

Bab II Tinjauan Pustaka... 17 2.1 Landasan Teori... 17 2.1.1 Teori Stakeholder... 19 2.1.2 Teori Legitimasi... 21 2.1.3 Teori Agensi... 22 2.2 Corporate Social Responsibility (CSR)... 24 2.3 Pengungkapan CSR... 32 2.4 Standar CSR... 37 2.5 Karakteristik Perusahaan... 41 2.5.1 Variabel Yang Berhubungan Dengan Struktur... 41 2.5.2 Variabel Yang Berhubungan Dengan Kinerja... 48 2.5.3 Variabel Yang Berhubungan Dengan Struktur. 49 2.6 Penelitian Terdahulu,Kerangka Pemikiran Teoritis, Dan Hipotesis. 50 2.6.1 Penelitian Terdahulu... 50 2.6.2 Kerangka Pemikiran Teoritis... 54 2.6.3 Hipotesis... 55 Bab III Metode Penelitian... 60 3.1 Desain Penelitian 60 3.2 Populasi dan Sampel 60 3.3 Variabel dan Pengukuran.. 61 3.3.1 Variabel dependen.. 61 3.3.2 Variabel independen... 62

3.3.2.1 Variabel Yang Berhubungan Dengan Struktur. 62 3.3.2.2 Variabel Yang Berhubungan Dengan Kinerja.. 65 3.3.2.3 Variabel Yang Berhubungan Dengan Pasar. 65 3.4 Jenis Dan Sumber Pengumpulan Data. 65 3.5 Metode Analisis Data.. 66 3.5.1 Teknik Pengolahan Data. 67 3.5.2 Metode Analisis Data 67 3.5.2.1 Statistik Deskriptif... 67 3.5.2.2 Uji Asumsi Klasik 67 3.5.3 Analisis Regresi Berganda... 70 3.5.4 Koefisien Determinasi. 71 3.5.5 Uji Hipotesis 71 Bab IV Hasil Dan Pembahasan... 74 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. 74 4.1.1 Sampel Penelitian 74 4.2 Pengungkapan CSR 75 4.3 Analisis Data.. 78 4.3.1 Statistik Deskriptif.. 78 4.3.2 Uji Asumsi Klasik 81 4.3.2.1 Uji Normalitas. 81 4.3.2.2 Uji Multikolinearitas 84 4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas 85

4.3.2.4 Uji Autokorelasi.. 86 4.4 Analisis Regresi Berganda. 87 4.5 Koefisien Determinasi 88 4.6 Uji Hipotesis.. 89 4.6.1 Uji T. 89 4.6.2 Uji F 90 4.6.3 Pengujian Hipotesis 90 4.6.3.1 Hipotesis Pertama.. 90 4.6.3.2 Hipotesis Kedua.. 93 4.6.3.3 Hipotesis Ketiga.. 93 4.6.3.4 Hipotesis Keempat.. 94 4.7 Interpretasi Hasil 95 4.7.1 Variabel Yang Berhubungan Dengan Struktur. 95 4.7.2 Variabel Yang Berhubungan Dengan Kinerja 98 4.7.1 Variabel yang berhubungan dengan pasar. 98 Bab V Penutup.. 100 5.1 Kesimpulan 100 5.2 Keterbatasan Penelitian. 101 5.3 Saran.. 101 Daftar Pustaka.. xvi Lampiran.. 102

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Ringkasan Pengukuran 73 Tabel 4.1 Ringkasan Populasi Dan Sampel Penelitian 74 Tabel 4.2 Statistik Deskriptif.. 74 Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov 84 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas 85 Tabel 4.5 Hasil Uji Durbin Watson. 87 Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Liniear Berganda 88 Tabel 4.7 Koefisien Determinasi 89 Tabel 4.8 Uji F. 90 Tabel 4.9 Kesimpulan Hasil. 100 DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Histogram. 82 Gambar 4.2 Normalitas P Plot. 83 Gambar 4.3 Scatterplot 86

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A.. 103 Lampiran B.. 110 Lampiran C.. 111

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berbagai kritikan, kecaman, dan pendapat muncul dari berbagai pihak terhadap ketidakpedulian pihak koorporasi (perusahaan) pada lingkungan sekitarnya terutama masyarakat. Perusahaan sebagai pihak yang mengeksploitasi (mengolah) sumber daya alam justru semakin menunjukan kemakmurannya dan kejayaannya, sementara masyarakat sekitarnya jauh dari kesejahteraan. Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai praktek yang berkembang dalam dunia usaha selama ini sangat merugikan sebagian masyarakat. Untuk mencapai tujuan - tujuan perusahaan, yakni profit maximization telah mendorong perusahaan melakukan berbagai tindakan yang tidak pantas dan tidak jarang mereka juga melakukan kejahatan (corporate crime) (Emanuel, 2011). Keterlibatan pihak perusahan (investor) dalam pelaksanaan pembangunan (khusus bidang ekonomi) di negara Indonesia saat ini, tidak bisa dipungkiri memiliki andil yang sangat besar, namun sisi lain kehadirannya, juga dituntut tidak hanya untuk mengejar keuntungan dan kesejahteraan sekelompok saja (pihak pemodal selaku pemilik perusahaan), namun yang juga harus menjadi fokus dan tujuan adalah sejauh mana keberadaan (eksistensi) pihak perusahaan (investor) benar benar memberikan dampak positif secara langsung terhadap kesejateraan masyarakat (kehidupan perekonomian) sekitarnya. Untuk itulah berbagai langkah dan program menjadi pilihan pihak pemerintah. Salah satunya adalah pihak pemerintah harus dapat secara nyata mengimplemetasikan program tanggung jawab sosial perusahaan (Emanuel, 2011). Tanggung jawab sosial perusahaan atau sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu topik yang aktual dan berkaitan erat dengan masalah hukum dan etika bisnis perusahaan sebagai suatu aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang besar, tetapi selayaknya juga memikirkan kepentingan masyarakat disekitarnya, karena perusahaan sebenarnya juga merupakan bagian dari masyarakat (Tjager, 2002). Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan isu yang terus berkembang dalam praktik bisnis sejak era tahun 1960-an. Dewasa ini CSR tumbuh menjadi kecenderungan global, khususnya untuk produk - produk ramah lingkungan yang diproduksi dengan memperhatikan kaidah -kaidah sosial dan hak asasi manusia,

terlebih dengan dikeluarkannya Agenda World Summit di Johannesburg tahun 2002 yang menekankan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan. CSR sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines. Di sini bottom lines lainnya selain finansial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya (Daniri, 2008). Corporate Social Responsibility (CSR), sebagai konsep akuntansi yang baru, adalah transparansi pengungkapan sosial atas kegiatan atau aktivitas sosial yang dilakukan oleh perusahaan, dimana transparansi informasi yang diungkapkan tidak hanya informasi keuangan perusahaan, tetapi perusahaan juga diharapkan mengungkapkan informasi mengenai dampak sosial dan lingkungan hidup yang diakibatkan aktivitas perusahaan. Pengungkapan itu sendiri dapat dilakukan melalui beberapa media seperti laporan tahunan,iklan, focus group, serikat pekerja,booklets,school education, dan lain lain (Gray et. al. (2001). Kondisi tersebut makin populer tatkala DPR mengetuk palu tanda disetujuinya CSR masuk ke dalam undang undang. Penagturan dan pelaksanaan CSR di Indonesia telah diatur dalam : UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) Bab V Pasal 74 dan Pasal 66 ayat (2) bagian C dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM). Dalam Pasal 74 Undang-Undang tersebut diatur tentang kewajiban pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) 15 April 2009.

Selain itu, dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (revisi 2009) paragraf 12 masih bersifat suka rela dalam mengungkapkan CSR kepada publik melalui laporan tahunan perusahaan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (revisi 2009) paragraf 12 secara jelas menyampaikan saran untuk mengungkapkan bentuk tanggung jawab atas masalah sosial. Dampak dari belum diwajibkan PSAK untuk mengungkapkan informasi sosial menimbulkan praktik pengungkapkan informasi yang sukarela. Anggraini (2006) menyatakan bahwa perusahaan akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang diperoleh dengan mengungkapkan informasi sosial. Bila manfaat yang diperoleh dengan mengungkapkan informasi tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengungkapkannya maka perusahaan akan dengan sukarela mengungkapkan informasi tersebut. Seluruh perusahaan berbagai sektor bisnis di Indonesia sebagian besar mengklaim bahwa perusahaan mereka telah melaksanakan kewajiban sosialnya terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan sebagian besar perusahaan di Indonesia merupakan motivasi untuk meningkatkan kepercayaaan publik terhadap pencapaian usaha perbaikan terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Selain usaha perbaikan terhadap lingkungan, perusahaan juga berpartisipasi didalam pengabdian masyarakat, seperti memberi lapangan pekerjaan kepada masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan tingkat pendidikan masyarakat, pelayanan kesehatan, dan sebagainya (Fahrizqi,2010). Ada beberapa standar CSR yang dapat digunakan oleh perusahaan diantaranya: 1. Akuntabilitas atas standar AA1000 yang menggunakan dasar triple bottom line (3BL) yaitu People, Planet, Profit. Dalam prinsip AA1000 ini meliputi completeness, materiality, regularity and timeliness, quality assurance, information quality, embeddedness, continuous improvement, accessibility. 2. Global Reporting Initiative, yang mungkin merupakan acuan laporan berkelanjutan yang paling banyak digunakan sebagai standar saat ini. 3. International Standard ISO 26000 Sejak tahun 2002 KLH (Kementrian Lingkungan Hidup) mengadakan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) di bidang pengendalian dampak lingkungan untuk meningkatkan peran perusahaan dalam program pelestarian lingkungan hidup. Melalui PROPER, kinerja lingkungan perusahaan diukur dengan

menggunakan warna, mulai dari yang terbaik emas, hijau, biru, merah, hingga yang terburuk hitam untuk kemudian diumumkan secara rutin kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui tingkat penataan pengelolaan lingkungan pada perusahaan. Hasil PROPER 2010 menunjukan bahwa tingkat penaatan tertinggi adalah sektor pertambangan dengan tingkat penaatan 83%. Ini adalah hal yang luar biasa, karena sektor yang paling berperan dalam pencemaran lingkungan adalah dari kegiatan pertambangan, namun, mereka mampu membuktikan bahwa mereka cukup peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar mereka. Penggunaan industri pertambangan sebagai objek dalam penelitian ini adalah karena industri pertambangan termasuk dalam industri high profile yang memiliki visibilitas dari stakeholder, risiko politis yang tinggi, dan menghadapi persaingan yang tinggi. Industri high profile umumnya merupakan industri yang memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasinya memiliki potensi bersinggungan dengan kepentingan luas (stakeholder). Karakteristik perusahaan mendapat perhatian penting dalam penelitian ini karena peneliti berangkat bertitik tolak dari pemikiran bahwa sejauh mana pengungkapan dilakukan oleh perusahaan sangat tergantung pada perbandingan antara biaya dan manfaat pengungkapan tersebut, dan perbandingan biaya manfaat tersebut akan sangat ditentukan oleh karakteristik karakteristik tertentu dari perusahaan yang bersangkutan. Karakteristik perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini juga akan dikelompokan menjadi 3 bagian: 1. Karakteristik yang berkaitan dengan struktur (structur-related) 2. Karakteristik yang berkaitan dengan kinerja (performance-related) 3. Karakteristik yang berkaitan dengan pasar (maket-related variable) Pentingnya pengungkapan CSR telah membuat banyak peneliti untuk melakukan penelitian dan diskusi mengenai praktik dan motivasi perusahaan untuk melakukan CSR. Beberapa penelitian yang terkait dengan pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah banyak dilakukan, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti : Cowen et al (1987), Belkaoui dan Karpik (1989), Hasibuan (2001), Sembiring (2003), Sembiring (2005), Anggraini (2006), Alsaeed (2006), Rosmasita (2007),Sulastini (2007), Amran & Devi (2008), Reverte (2008), Utami & Rahmawati (2008), Sari & Kholisoh (2009), Veronica (2009), Untari (2010), Marpaung (2010), Pian KS (2010), Fahrizqi (2010) dan Putra (2011). Dalam penelitian Alsaeed (2006) karakteristik perusahaan dibagi ke dalam 3 kelompok :

1. Variabel yang berhubungan dengan struktur (structure-related variables) seperti : ukuran perusahaan, umur perusahaan, debt dan ownership dispersion 2. Variabel yang berhubungan dengan kinerja (performance-related variables) seperti: profit margin, ROE, dan liquidity 3. Variabel yang berhubungan dengan pasar (market-related variables) seperti industry type dan audit firm size Ukuran perusahaan adalah salah satu faktor penentu dalam pengungkapan CSR. Perusahaan yang besar biasanya memiliki aktivitas yang lebih banyak dan kompleks, mempunyai dampak yang lebih besar terhadap masyarakat, memiliki shareholder yang lebih banyak, serta mendapat perhatian lebih dari kalangan publik, maka dari itu perusahaan besar mendapat tekanan yang lebih untuk mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya. (Dierkes & Coppock, 1978; Trotman & Bradley, 1981) dalam Cowen et al (1987). Pada umumnya perusahaan yang besar mengungkapkan lebih banyak informasi dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar pada umumnya mempunyai jenis produk yang banyak, sistem informasi yang canggih, serta struktur kepemilikan yang lengkap, sehingga memungkinkan dan membutuhkan tingkat pengungkapan secara luas. Adanya pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR dibuktikan dalam penelitian Cowen et al (1987), Belkaoui dan Karpik (1989), Sembiring (2003), Sembiring (2005), Alsaeed (2006), Utami & Rahmawati (2008), Reverte (2008), Untari (2010) Fahrizqi (2010) dan Putra (2011). Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini (2006), Rosmasita (2007), Sari & Kholisoh (2009), Veronica (2009), Marpaung (2010). Menurut Hadi (2001) salah satu faktor yang mempengaruhi pengungkapan laporan tahunan suatu perusahaan adalah basis perusahaan tersebut. Basis perusahaan dapat dilihat dari kepemilikan sahamnya, apakah perusahaan tersebut mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah atau dimiliki swasta/asing. Kepemilikan saham oleh pemerintah menyebabkan perusahaan tersebut dalam menjalankan aktivitasnya harus selaras dengan kepentingan pemerintah. Pemerintah berhak menunjuk direktur perusahaan tersebut sehingga keputusan bisnis yang diambil merupakan kepanjangan tangan dari kepentingan pemerintah (Amran dan Devi, 2008). Penelitian Amran dan Devi (2008) menemukan bahwa kepemilikan saham oleh pemerintah memilki pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan CSR di Malaysia.

Sembiring (2005) menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan pengawasan yang dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkannya. Hasil ini sejalan dengan penelitian Sembiring (2005) Utami & Rahmawati (2008), Sari & Kholisoh (2009), Veronica (2009), namun berbeda dengan penelitian Fahrizqi (2010) dan Putra (2011). Pengaruh umur perusahaan terhadap pengungkapan CSR menunjukan ketidakkonsistenan. Penelitian Alsaeed (2006), Utami & Rahmawati (2008), Marpaung (2010),membuktikan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap CSR pengungkapan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Untari (2010) yang menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara umur perusahaan dan CSR pengungkapan. Karakteristik perusahaan lainnya yang dapat mempengaruhi CSR adalah profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga mampu meningkatkan nilai pemegang saham perusahaan. Dengan profitabilitas yang tinggi, akan memberikan kesempatan yang lebih kepada manajemen dalam mengungkapkan serta melakukan program CSRnya. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka akan semakin besar pengungkapan informasi sosial. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat, juga akan mendapatkan tekanan yang lebih dari pihak ekternal perusahaan untuk lebih mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya secara luas. Suatu perusahaan yang memiliki profit lebih besar harus lebih aktif melaksanakan CSR (Amran dan Devi, 2008). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara profitabilitas dan pengungkapan CSR adalah Veronica (2009), Untari (2010), Pian KS (2010), Fahrizqi (2010) sedangkan penelitian yang menunjukan adanya pengaruh yang tidak signifikan antara profitabilitas dan pengungkapan CSR adalah Cowen et al (1987), Sembiring (2003), Sembiring (2005), Anggraini (2006), Alsaeed (2006),Rosmasita (2007), Sulastini (2007), Reverte (2008), Sari & Kholisoh (2009), Marpaung (2010), Putra (2011). Pada umumnya, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan CSR yang dibuatnya agar tidak menjadi perhatian dari para debtholders. Brammer dan Pavelin (2008) juga menyatakan bahwa tingkat utang yang rendah akan membuat para kreditor perusahaan mengurangi tekanan yang mendesak kebijakan manajer dalam aktivitas CSR yang secara tidak langsung mempengaruhi

kesuksesan keuangan perusahaan. Hubungan antara leverage dan pengungkapan CSR juga menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan Marpaung (2010) menunjukan pengaruh yang signifikan antara leverage dan pengungkapan CSR. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Belkaoui dan Karpik (1989), Hasibuan (2001), Sembiring (2003), Sembiring (2005), Anggraini (2006), Alsaeed (2006), Rosmasita (2007), Reverte (2008), Veronica (2009), Untari (2010), Fahrizqi (2010). Pengaruh audit firm size terhadap pengungkapan CSR juga menunjukan ketidakkonsistenan. Penelitian Alsaeed (2006) menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara audit firm size terhadap pengungkapan CSR sedangkan penelitian Sari & Kholisoh (2009) menunjukan tidak adanya pengaruh yang signifikan antara audit firm size terhadap pengungkapan CSR. Penerapan CSR di Indonesia dapat diindikasikan sebagai akibat peningkatan nilai perusahaan asing setelah menerapkan CSR di dalam operasional perusahaan. Nilainilai tersebut diterapkan oleh perusahaan yang dibentuk oleh para investor asing dalam kegiatan operasional perusahaan di Indonesia. Perusahaan berbasis asing memiliki teknologi yang cukup, skill karyawan yang baik, jaringan informasi yang luas, sehingga memungkinkan melakukan pengungkapan secara luas (Putra,2011). Penelitian yang pernah dilakukan oleh Putra (2011) menemukan bahwa kepemilikan saham asing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Namun, hasil penelitian yang dilakukan Amran dan Devi (2008), di Malaysia Utami & Rahmawati (2008), Pian KS (2010), sebaliknya, yaitu kepemilikan saham asing pada perusahaan di Indonesia tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR menunjukkan hasil yang berbeda- beda. Pertentangan hasil penelitian tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan seperti: perbedaan periode waktu penelitian, interpretasi peneliti terhadap laporan keuangan perusahaan atas variabel yang digunakan maupun perbedaan metode pengujian yang ditempuh oleh peneliti. Penelitian ini menarik untuk dilakukan untuk memverifikasi ulang hasil penelitian terdahulu megenai apa saja variabel variabel yang mempengaruhi pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial perusahaan. Berdasarkan penelitian Alsaeed (2006), penelitian ini juga akan mengelompokkan karakteristik perusahaan ke dalam 3 kelompok : Variabel variabel yang berhubungan struktur (structure-related variables) dengan proksi, ukuran perusahaan, kepemilikan saham pemerintah, ukuran dewan komisaris, umur perusahaan, leverage dan kepemilikan saham asing,

selanjutnya variabel yang berhubungan dengan kinerja (performance-related variables) dengan proksi profitabilitas dan variabel yang berhubungan dengan pasar (market-related variables) dengan proksi audit firm size. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Alsaeed (2006). Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada variabel dependen yang sama yaitu, pengungkapan CSR. Sedangkan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah : 1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan populasi perusahaan manufaktur, real estate dan property 2. Penelitian ini dilakukan dalam periode yang berbeda dan menggunakan data pada tahun yang berbeda dengan penelitian sebelumnya dan merupakan data terbaru, laporan tahunan 2009-2011 3. Penelitian ini berpedoman kepada GRI G.3 MMSS dalam pengukuran pengungkapan CSR Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dengan ini penulis berusaha untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Karakteristik Perusahaan dalam Bentuk Variabel yang Berhubungan dengan Struktur, Kinerja, dan Pasar terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Skripsi ini membahas penelitian secara teoritis, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dari perkembangan pengungkapan CSR pada laporan tahunan perusahaan berbagai sektor bisnis di Indonesia terutama sektor pertambangan. 1.2. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah karakteristik perusahaan dalam bentuk variabel yang berhubungan dengan struktur (structure-related variables) dengan proksi, ukuran perusahaan, kepemilikan saham pemerintah, ukuran dewan komisaris,

umur perusahaan, leverage dan kepemilikan saham asing memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility? 2. Apakah karakteristik perusahaan dalam bentuk variabel yang berhubungan dengan kinerja (performance-related variables) dengan proksi, profitabilitas, memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility? 3. Apakah karakteristik perusahaan dalam bentuk variabel yang berhubungan dengan pasar (market-related variables) dengan proksi audit firm size memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility? 4. Apakah karakteristik perusahaan yang termasuk dalam variabel yang berhubungan dengan struktur, kinerja dan pasar memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan masalah penelitian yang muncul maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai: 1. Pengaruh karakteristik perusahaan dalam bentuk variabel yang berhubungan dengan struktur (structure-related variables) dengan proksi, ukuran perusahaan, kepemilikan saham pemerintah, ukuran dewan komisaris, umur perusahaan, leverage dan kepemilikan saham asing secara parsial terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility

2. Pengaruh karakteristik perusahaan dalam bentuk variabel yang berhubungan dengan kinerja (performance-related variables) dengan proksi, profitabilitas secara parsial terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility 3. Pengaruh karakteristik perusahaan dalam bentuk variabel yang berhubungan dengan pasar (market-related variables) dengan proksi audit firm size secara parsial terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility 4. Pengaruh karakteristik perusahaan secara simultan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility 1.4. BATASAN MASALAH Penelitian yang penulis lakukan adalah untuk melihat pengaruh karakteristik perusahaan terhadap CSR pengungkapan. Penelitian ini dilakukan terhadap laporan keuangan perusahaan di sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009-2011. 1.5. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,antara lain : 1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 2. Bagi para praktisi a. Bagi Pihak Perusahaan / Manajemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan dalam laporan keuangan yang disajikan. b. Bagi Calon Investor Ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi. c. Bagi Penyusun Standar Akuntansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi oleh penyusun standar akuntansi yang saat ini sedang bersama-sama dengan kementrian lingkungan hidup menyusun standar akuntansi lingkungan 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN Pada tulisan ini, penulis membagi penulisan menjadi 5 Bab yaitu: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang terkait dengan topik penelitian yang mencakup landasan teori mengenai karakteristik perusahaan dalam kaitannya dengan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, mencakup pemilihan sampel, pengumpulan data dan tekhnik analisis yang digunakan dalam pengujian hipotesis. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap data dan temuan empiris yang diperoleh.

BAB V PENUTUP Pada bab ini menjelaskan tentang penutup yang terdiri dari simpulan, keterbatasan dan saran bagi penelitian selanjutnya.