PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS. No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET B

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1-2. Nama Guru :... Sekolah :...

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUM PELAJARAN 2015/2016 KTSP

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qamariyah pada ayat Al Quran. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati pada ayat Al Quran.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

UJIAN PRAKTIK. UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL Pendidikan Agama Islam. Tahun Pelajaran 2011/2012 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

DRAF KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

arsip mgmp pai smp kab.bekasi KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Tahun Pelajaran 2012/2013 Jenis Ujian Tingkat : Prakt

1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;

PENDIDIKAN ISLAM DALAM TEORI DAN PRAKTIK

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

KISI KISI SOAL UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMA, MA, SMALB, SMK DAN MAK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET A

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

SILABUS PEMBELAJARAN

PROGRAM TAHUNAN KOMPETENSI DASAR

ANALISIS PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

PENGEMBANGAN SILABUS DAN SITEM PENILAIAN : SMP NEGERI 1 BUBULAN

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SD, MI, DAN SDLB

ANALISIS PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL. I n d i k a t o r

RENCANA PEKAN EFEKTIF TAHUN PEMBELAJARAN 2009 / 2010

KISI KISI PENULISAN SOAL UJI KOMPETENSI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMETAAN SK, KD, INDIKATOR DAN ASPEK PER SEMESTER

BAB II. TINJAUAN FIKIH MTs, IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGANNYA. 1. Pengertian dan Ruang Lingkup fikih MTs.

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) KELAS I SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

KISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI

OLEH : KHOIRUN NIKMAH NIM

MTs NEGERI NGABLAK KABUPATEN M A G E L A N G

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Kemampuan yang Diuji Indikator

KISI-KISI PENULISAN SOAL

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI

REVIEW DAN REVISI SILABUS-RPP MAPAEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) Oleh: Ajat Sudrajat

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

SILABUS PEMBELAJARAN

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SRONO BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

NIM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

KISI KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PAI TAHUN PEL / 2013

PENGEMBANGAN SILABUS DAN SISTEM PENILAIAN

PEMBELAJARAN PAI DAN PROBLEMATIKANYA BAGI SISWA TUNARUNGU JENJANG SDLB KELAS III DI SLB NEGERI I GUNUNGKIDUL

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SMA-SMK Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah.

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP ANAK PENYANDANG TUNA NETRA UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL DISTRARASTRA PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahan kajian (materi) PAI (Pendidikan Agama Islam) dalam sistem

AKTUALISASI NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA SANTRI DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN (STUDI KASUS DI TPQ AL-ASYHAR SUMBERAGUNG) SKRIPSI

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GUNUNGKIDUL

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS PADA SISWA KELAS X SMA (Studi Kasus SMA Negeri 1 Kayen Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014)

MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI (Studi Kasus di M.I. Keji Ungaran Barat)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15)

PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FIQHUN NISA DI MTS MIFTAHUL ULUM WIROWONGSO KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SILABUS PEMBELAJARAN

Oleh: NUR AZIZ NIM :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PERAN MASJID DALAM MENINGKATKAN KUALITASPENDIDIKAN ISLAM

PELAKSANAAN METODE KETELADAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK ANAK DI RA NURUSSIBYAN RANDUGARUT TUGU SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20010/2011 SKRIPSI

POLA PENDIDIKAN TASAMUH ANTAR UMAT BERAGAMA (STUDI KASUS DI SD NEGERI 3 MRICAN)

KOMPETENSI GURU AL-QUR AN HADITS DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL. TAHUN PELAJARAN 2013 ( SMP Muhammadiyah 5 Surakarta )

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI

IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PADA ANAK USIA DINI DI PAUD CAHAYA GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN 2012/2013

IMPLEMENTASI BUDAYA SEKOLAH ISLAMI (BUSI) DI SD ISLAM TERPADU SULTAN AGUNG 05 KRIYAN JEPARA

SKRIPSI. Oleh: TRI WINASIH NPM :

ANALISIS KESESUAIAN BUKU AJAR KELAS IV SD/MI TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP DENGAN KURIKULUM 2013

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA DI MTs ASSYAFI IYAH GONDANG SKRIPSI OLEH MUH. ALWI DAHLAN NIM.

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

DIREKTORAT DIKDASMEN YPI AL AZHAR BIDANG KURIKULUM SMP/SMA ISLAM AL AZHAR KISI-KISI UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR DI PAUD APIK REJOSARI WONODADI BLITAR SKRIPSI

Transkripsi:

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: SRI SULASTRI NIM 111 11 012 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

i

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Oleh: SRI SULASTRI NIM 111 11 012 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 ii

iii

iv

v

MOTTO Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar (Q.S. An-Nisa : 9) vi

PERSEMBAHAN Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan ketulusan hati yang paling dalam,kupersembahkan skripsi ini untuk : 1. Bapak dan Ibuku tercinta (Sugiri, Harini), yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan motivasi, dukungan, bimbingan dan nasihat dalam kehidupan ini. 2. Kakak tersayang (Syarifudin, Deni Setiawan) yang telah memotivasi dan doa sampai penyeleseaian skripsi. 3. Dosen pembimbing skripsi Bapak Fatchurrahman, S.Ag., M.Pd yang membimbing dan mendidik ku dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. 4. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah mengajar, mendidik, dan memberikan begitu banyak ilmu kepada penulis selama perkuliahan. 5. Sahabat-sahabatku (Nidha, Al Mila, Setya Utami, Titik, Anisha, Sukril, Edi, Mbak Gik, Mbak Fani), yang selalu memberikan doa dan semangat kepadaku. 6. Teman-teman KKN Posko 11 (Gus Yasin, Mas Beni, Mas Hasan, Rahma, Mbak Ika, Mbak Nuza) vii

7. Teman teman seperjuangan ku angkatan 2011, khususnya teman-teman jurusan PAI-A 8. Almamaterku tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga viii

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). 4. Bapak Fatchurrahman, S.Ag., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak M. Farid Abdullah, S.Pdi., M.Hum., selaku pembimbing akademik 6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. ix

7. Bapak dan ibu serta keluarga besarku yang telah mendoakan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. 8. Keluarga besar SMPLB-B Wantu Wirawan Salatiga yang telah memberikan penulis tempat dalam mengadakan penelitian, sehingga terselesainya skripsi ini. 9. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Wassalamu alaikum Wr. Wb Salatiga, 25 Agustus 2015 Penulis, Sri Sulastri NIM.11111012 x

ABSTRAK Sulastri, Sri. 2015. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Siswa Tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga Tahun 2015.. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fatchurrahman, S.Ag., M.Pd Kata kunci : Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Siswa Tunarungu Siswa tunarungu merupakan anak yang mengalami hambatan pendengaran serta memerlukan penanganan khusus dalam proses pembelajaran. Kunci keberhasilan proses pembelajaran tersebut ditentukan oleh beberapa komponen, diantaranya guru, media, metode yang digunakan, dan fasilitas pembelajaran. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga, apa saja hambatan, pendukung serta solusi permasalahan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga tahun 2015. Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan informasi dan masukan kepada semua pihak terutama guru, lembaga pendidikan, dan penulis. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Responden adalah Kepala Sekolah, guru PAI, dan guru kelas. Data dikumpulkan berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan kemudian data ditranskip menjadi data yang lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga berpedoman pada kurikulum KTSP SMP dengan modifikasi guru. Materi yang disampaikan ditekankan pada materi akhlak dan fiqih dengan bobot materi lebih ringan dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, latihan demonstrasi, yang membedakan metode SMPLB-B dengan SMP yaitu bahasa yang digunakan di SLMPL-B adalah bahasa yang sederhana serta dalam penyampaiannya harus dengan suara keras, pelan, jelas, dan menghadap ke siswa agar siswa dapat melihat gerak bibir guru. Media pembelajaran PAI lebih banyak menggunakan alat peraga. Hasil pembelajaran PAI menunjukkan bahwa siswa tunarungu sudah menjalankan ritual keagamaan dalam keseharian dan berperilaku seperti tuntunan agama, yaitu siswa tunarungu sangan sopan, ramah dan terbiasa melakukan wudhu dan sholat wajib. Kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam diantaranya kurangnya jumlah guru PAI, kurangnya kemampuan guru memanfaatkan media, kurang disiplinnya siswa. Guru SMPLB-B lebih sabar, penuh kasih sayang, dan dalam mengajar menggunakan pendekatan individual, pembiasaa,,latihan, model, dan pengulangan. Anak tunarungu sulit mengartikan konsep abstrak dan kurangnya kemampuan bahasa untuk berkomunikasi sehingga guru melatih dalam meningkatkan bahasa dengan menggunakan bahasa isyarat, melatih menulis, melatih berbicara, melatih pembenaran ucapan, maupun campuran antara bahasa isyarat, tulisan, ucapan dan pembenaran ucapan. i

DAFTAR ISI SAMPUL... Halaman LEMBAR LOGO... JUDUL... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTO... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii ix xi xii xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Fokus Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Kegunaan Penelitian... 8 E. Penegasan Istilah... 10 F. Metode Penelitian 11 G. Sistematika Penulisan... 20 ii

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)... 23 1. Pengertian pembelajaran Pendidikan Agama Islam... 23 2. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPLB-B... 23 3. Pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)... 24 4. Ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPLB-B... 26 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMPLB-B... 27 6. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi anak... 39 B. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus... 40 1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus... 40 2. Penyebab kelainan pada Anak Berkebutuhan Khusus... 42 3. Prinsip-prinsip Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus... 43 4. Pengertian Tunarungu... 47 5. Klasifikasi ketunarunguan... 48 6. Karakteristik anak tunarungu... 53 7. Penyebab ketunarunguan... 60 8. Sistem pendidikan anak tunarungu... 62 9. Upaya penanganan Anak Berkebutuhan Khusus... 67 iii

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SLB Wantu Wirawan Salatiga... 71 1. Sejarah berdirinya SMPLB Wantu Wirawan Salatiga... 71 2. Visi dan Misi SMPLB-B Wantu Wirawan Salatiga... 72 3. Struktur Organisasi SMPLB-B Wantu Wirawan Salatiga... 73 4. Jumlah Guru SMPLB-B Wantu Wirawan Salatiga... 74 5. Jumlah Siswa SMPLB-B Wantu Wirawan Salatiga... 75 6. Sarana dan Prasarana SLB-B Wantu Wirawan... 76 B. Hasil Penelitian... 78 1. Karakteristik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa Tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga... 78 2. Faktor Penghambat dan pendukung serta solusi Permasalahan pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga... 82 BAB IV PEMBAHASAN A. Karakteristik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan Salatiga... 91 B. Faktor Penghambat dan Pendukung serta solusi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa tunarungu di SLB Wantu Wirawan Salatiga pada tahun 2015... 110 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 122 B. Saran... 124 iv

C. Penutup... 127 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN v

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Denah lokasi... 128 Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah... 129 Lampiran 3 Pedoman Wawancara Kepala Guru... 130 Lampiran 4 Transkip Hasil Wawancara.... 131 Lampiran 3 Pedoman Observasi... 137 Lampiran 4 Hasil Observasi... 141 Lampiran 5 Trianggulasi Pengumpulan Data... 146 Lampiran 6 Dokumentasi... 150 Lampiran 8 Power Point Hasil Skripsi... Lampiran 9 Surat Tugas Pembimbing Skripsi... Lampiran 10 Surat Bukti Selesai Penelitian di SMPLB-B Wantu Wirawan... Lampiran 11 Daftar Nilai SKK... Lampiran 12 Lembar Bimbingan Skripsi... Lampiran 13 Riwayat Hidup Penulis... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya manusia yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, karena menyangkut masa depan anak, masa depan masyarakat, dan masa depan umat manusia. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa masa depan anak, masa depan masyarakat, dan masyarakat umat manusia, sepenuhnya ada di tangan pendidik. Menurut Nurdin (2005: 1) Masalah pokok pendidikan di Indonesia saat ini adalah masih berkisar pada soal pemerataan kesempatan, kualitas, efisiensi, dan efektifitas pendidikan. Untuk mengatasi persoalan dan menghadapi tantangan masa depan, perlu diciptakan pendidikan yang unggul yaitu pendidikan yang dapat mengembangkan potensi dan kapasitas siswa secara optimal. Rendahnya kualitas pembelajaran, termasuk pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) merupakan permasalahan yang serius. Proses pembelajaran PAI sering bersifat seadanya, rutinitas, formalitas, dan kurang bermakna. Perbaikan kualitas pembelajaran harus diawali dari desain pembelajaran yang baik (Muhaimin,dkk, 2002: 190). Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan. 1

Dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan target, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar. Pendidik yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik lainnya, akan berbeda dengan pendidik yang memandang anak didik sebagai makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Namun setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik. Oleh karena itu pendidik perlu menyadari dan memaklumi bahwasanya anak didik itu merupakan individu dengan segala perbedaannya sehingga diperlukan beberapa pendekatan dalam proses belajar mengajar. Muhaimin (2008:192) Belajar pada hakikatnya terjadi secara individual. Setiap orang yang belajar memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Tindakan atau perilaku belajar memang dapat ditata atau dipengaruhi, tetapi tindakan atau perilaku belajar individu akan tetap berjalan sesuai dengan karakteristik peserta didik secara perseorangan. Peserta didik yang cara belajarnya lambat tidak akan dipaksa bertindak belajar cepat, sebaliknya peserta didik yang cara 2

belajarnya cepat tidak mungkin dipaksa bertindak belajar secara lambat. Karena itulah, kalau pembelajaran pendidikan agama tidak dirancang dengan mengacu pada karakteristik perseorangan maka peserta didik yang lambat akan selalu kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar, dan sebaliknya peserta didik yang cepat akan selalu kelebihan waktu. Akibatnya, suasana kelas akan menjadi tidak seimbang. Apalagi kalau dipertimbangkan karakteristik yang lain, seperti perbedaan tingkat perkembangan intelektual, gaya belajar, dan kemampuan awal tentang pemahaman agamanya maka kondisi serupa akan terjadi. Atas dasar realitas karakteristik individu tersebut maka rancangan pembelajaran pendidikan agama harus diupayakan agar sesuai dengan karakteristik perseorangan peserta didik sehingga peserta didik dapat berkembang maju dalam pemahaman, pengalaman, dan pengamalan beragamanya sesuai dengan kapasitasnya. Diterangkan dalam Firman Allah Swt: Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk. 3

Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara (Majid dan Andayani, 2005: 135). Anak berkebutuhan khusus memang berbeda dengan anak normal pada umumnya, baik dari segi fisik, mental, maupun secara pemikiran. Meskipun demikian anak berkebutuhan khusus (ABK) harus memiliki kesamaan perlakuan seperti yang telah anak-anak normal rasakan, tidak terkecuali dalam masalah pendidikan. Karena pendidikan sangatlah penting bagi setiap manusia dalam rangka mengembangkan segala potensinya. Oleh sebab itu pendidikan harus diterima oleh setiap warga negara. Seluruh warga negara tanpa terkecuali termasuk di dalamnya anak berkebutuhan khussu mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan, hal tersebut dijamin oleh UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang mengemukakan Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Pada UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,dijelaskan dalam pasal 5 ayat (1) dan (2) menyatakan: (1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. (2) Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional,mental intelektual,dan atau sosial berhak mendapatkan pendidikan khusus. Anak 4

tunarungu merupakan anak yang berkebutuhan khusus yang memiliki kelainan sosial dan fisik sehingga telah jelas undang-undang tersebut pada pasal 5 ayat (2), menunjukkan bahwa anak tunarungu berhak mendapatkan pendidikan. Untuk itu dukungan perkembangan dan kemajuan anak tunarungu dapat dibekali lewat sekolah luar biasa (SLB). Anak berkebutuhan khusus tunarungu mengalami hambatan dalam proses bicara dan bahasa, yang disebabkan oleh kelainan pendengarannya. Sebagai akibat dari terhambatnya perkembangan bicara dan bahasanya, anak tunarungu akan mengalami kelambatan dan kesulitan dalam hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi. Hambatan utama dari tunarungu dalam proses komunikasi adalah karena miskin kosa kata dan tidak lancar dalam proses bicara. Hal ini disebabkan oleh alat-alat yang penting untuk memahami bahasa, yaitu indra pendengarannya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam keadaan tersebut menyebabkan anak tunarungu mengalami kesulitan dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungannya (Haenudin, 2013 1-2). Pelayanan pendidikan bagi setiap anak yang memiliki kebutuhan khusus tentu akan berbeda-beda, tergantung kekurangan apa yang dialami oleh anak tersebut dan seberapa parahkah kekurangan tersebut sehingga pelayanannya pun dapat sampai kepada anak tersebut dengan tepat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut telah disediakan berbagai bentuk layanan pendidikan (sekolah) bagi mereka. Pada dasarnya sekolah untuk anak berkelainan sama dengan sekolah anak-anak pada umumnya. Namun karena 5

kondisi dan karakteristik kelainan anak yang disandang, maka sekolah bagi mereka dirancang secara khusus sesuai dengan jenis dan karakteristik kelainannya. Sekolah untuk anak-anak berkelainan ada beberapa macam, salah satunya adalah Sekolah Luar Biasa (SLB). SLB Wantu wirawan merupakan salah satu institusi yang memberikan layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus mulai dari anak tunarungu, tunagrahita, tunanetra dan tunadaksa yang didalamnya terdapat proses belajar mengajar (wawancara kepala sekolah SLB B Wantu Wirawan). Siswa penyandang tunarungu memiliki kebutuhan dan hak yang sama dengan anak berkebutuhan khusus yang lain atau bahkan dengan anak normal dalam hal pendidikan. Akan tetapi, dengan keterbatasan yang dimiliki oleh mereka baik secara fisik, mental, sosial maupun intelektual maka mereka memerlukan pemenuhan kebutuhan yang berbeda sesuai dengan kondisi mereka. Sekolah Luar Biasa juga terdapat pendidikan umum maupun pendidikan agama. Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus membutuhkan suatu strategi tersendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sebelum melakukan penelitian di SLB Wantu Wirawan, penulis telah melakukan observasi. Dalam observasi itulah, penulis mengetahui dan menemukan beberapa problem atau masalah dalam proses pembelajarannya terutama dalam proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Beberapa permasalahan yang ada diantaranya pertama, guru PAI di SLB Wantu Wirawan bukan lulusan guru PLB, melainkun guru PAI. Beliau adalah guru mata pelajaran PAI di sekolah yang terdiri dari tingkatan TKLB 6

B sampai SMALB B tersebut. Kedua, perencanaan pembelajaran yang kurang sesuai dengan kondisi siswa (tunarungu) terutama yang berkaitan dengan RPP dan materi pelajaran. Ketiga, satu ruangan diberi sekat pembatas dengan satu pintu utama yang dijadikan tiga kelas (SDLB-B, SDLB-B, dan (SMPLB-B dan SMALB-B)), sehingga kondisi kelas kurang nyaman untuk belajar. Keempat, dalam kegiatan belajar mengajar tidaklah berlangsung sesuai dengan jenjang pendidikan, melainkan dalam pembelajaran terdapat beberapa jenjang pendidikan, yaitu dalam suatu kelas kegiatan pembelajaran terdapat siswa SMPLB-B dan SMALB-B. Kelima, terlalu banyaknya siswa dalam satu kelas, dikarenakan SLB Wantu Wirawan masih kurangnya guru, sehingga pembelajaran SMPLB-B dengan SMALB-B digabungkan. Dalam penyampaian materi pendidikan agama Islam tidak semudah seperti penyampaian pada anak-anak normal. Pada prinsipnya pelajaran agama Islam membekali siswa agar memiliki pengetahuan lengkap tentang hukum Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak dapat mengembangkan diri semaksimal mungkin sesuai kondisi mereka agar tidak menjadi beban dalam keluarga dan lingkungannya. Melihat permasalahan diatas, akhirnya penulis tertarik untuk membahasnya dengan judul skripsi: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN TAHUN 2015. 7

B. Fokus Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis memberikan fokus masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan tahun 2015? 2. Apa faktor penghambat dan pendukung serta solusi permasalahan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan tahun 2015? C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penulis dalam penelitian ini mengacu pada permasalahan tersebut di atas adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan tahun 2015. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung serta solusi permasalahan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan tahun 2015. D. Kegunaan Penelitian Manfaat atau kegunaan daripada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut: 1. Secara Teoritis Penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam mengembangan wacana keilmuan khususnya kajian pendidikan dalam bidang PAI dan 8

juga menambah bahan pustaka bagi perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2. Secara Praktis a. Bagi Siswa Bagi siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan, hasil penelitian ini diharapkan dapat: 1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mengetahui pembelajaran pendidikan agama Islam. 2) Mengaplikasikan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. b. Bagi Pembimbing Bagi Pembimbing, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperbaiki kualitas pembinaan pembelajaran pendidikan agama Islam. c. Bagi Guru 1) Dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik sehingga siswa tidak merasa bosan. 2) Dapat memberikan dukungan terhadap siswa penyandang tunarungu untuk semangat melaksanakan belajar dan beribadah. d. Bagi Lembaga Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam pengambilan kebijakan untuk pembinaan kepada guru PAI. 9

e. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini, peneliti dapat menambah pengalaman dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI SMPLB tunarungu. E. Penegasan Istilah Agar didalam penelitian ini tidak terjadi penafsiran yang berbeda dengan maksud penulis, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah lain adalah didalam judul ini. Istilah yang perlu penulis jelaskan sebagai berikut: 1. Pembelajaran pendidikan agama Islam Kata pembelajaran yang semula diambil dari kata ajar ditambah awalan pe dan akhiran an menjadi kata pembelajaran, diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar (Susanto, 2013: 18-19) Pendidikan agama Islam adalah suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nanti setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam yang telah dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akhiratnya kelak (Darajat, dkk, 2011: 88) Jadi yang dimaksud pembelajaran pendidikan agama Islam adalah proses belajar mengajar terhadap anak didik tentang ajaran agama Islam agar peserta didik memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam. 10

2. Siswa Tunarungu Meimulyani dan Caryoto (2013: 12) Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara. F. Metode Penelitian Menurut Coghlan (Sarosa, 2012: 36) Metode penelitian adalah cara yang akan ditempuh oleh peneliti untuk menjawab permasalahan penelitian atau rumusan masalah. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2011: 6). 2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti yang dimaksud adalah bahwa peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta tetapi masih melakukan fungsi pengamatan, ia sebagai anggota pura-pura, jadi tidak melebur dalam arti sesungguhnya (Moleong, 2009: 77). Peneliti ikut berperan serta menjadi pengamat dalam pembelajaran di SMPLB 11

Wantu Wirawan dan mengikuti secara pasif kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangatlah penting. Karena peneliti harus melakukan pengamatan sekaligus terjun langsung di lapangan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan untuk menunjang penelitiannya. Maka, peneliti akan melakukan penelitian langsung di SMPLB Wantu Wirawan dan akan melakukan wawancara dan observasi dengan subjek penelitian di SMPLB Wantu Wirawan. 3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB Wantu Wirawan, tepatnya berada di Jl. Argobogo No.282 Ledok, Salatiga. Kec. Argomulyo 50732 Jawa Tengah. Adapun strata pendidikan mencakup: TKLB (Taman Kanak- Kanak), SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa), SMPLB (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa),dan SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa). Objek yang digunakan peneliti adalah SMPLB Wantu Wirawan. 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data itu diperoleh (Arikunto, 2010: 172). Menurut Lofland (1984) dalam Moleong (2011: 157-163) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, dan foto. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau 12

diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video, pengambilan foto, atau film. Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah kepala sekolah SLB Wantu Wirawan, guru kelas, dan guru Pendidikan Agama Islam SMPLB Wantu Wirawan. Selain itu, sumber data juga berasal dari perekaman vidio, foto kegiatan pembelajaran pendidikan agama Islam, ataupun sumber buku, dokumen pribadi dan dokumen resmi dalam nenunjang pembelajaran pandidikan agama Islam, baik dari segi penataan lingkungan belajar maupun dari segi proses pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup. 5. Prosedur Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, digunakan metodemetode berikut: a. Metode Wawancara Wawancara adalah salah satu alat yang paling banyak digunakan untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif. Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu (Kahn & Cannell 1957 dalam Sarosa, 2012: 45) 13

Sukandarrumidi (2004: 88) Interview dikenal pula dengan istilah wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya. Dalam interview dapat diketahui ekspresi muka, gerak-gerik tubuh yang dapat dichek. Lebih lanjut peneliti akan menanyakan kepada responden (kepala sekolah, guru kelas, dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang karakteristik pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa tunarungu, metode pembelajaran anak berkebutuhan khusus khususnya tunarungu mulai dari perencanaan sampai dengan penutup dan faktor pendukung, penghambat serta solusi pembelajaran pada siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan. Untuk melaksanakan teknik wawancara, yang dilakukan peneliti adalah menciptakan hubungan yang baik, sehingga informan bersedia bekerjasama dan merasa bebas berbicara dan dapat memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah semi terstruktur yaitu kompromi antara wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pewawancara sudah menyiapkan topik dan daftar pertanyaan pemandu wawancara sebelum aktivitas wawancara dilaksanakan. Pewawancara perlu menelusuri lebih jauh suatu topik berdasarkan jawaban yang diberikan partisipan. Urutan pertanyaan dan pembahasan tidak harus 14

sama seperti pada panduan, semua tergantung pada jalannya wawancara. Hampir dapat dipastikan bahwa topik dan panduan wawancara yang telah disiapkan harus diikuti dengan pertanyaan tambahan untuk menggali lebih jauh jawaban partisipan. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (arikunto, 2010: 274) Metode ini digunakan untuk memperoleh data sejarah SMPLB Wantu Wirawan. Struktur organisasi, keadaan guru dan siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan, proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, desain dan karakter pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan data-data serta informasi lain yang menunjang. c. Metode Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sebuah objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang (Sukandarrumidi, 2004: 69). Harus disadari bahwa tidak ada teknik pengumpulan data yang sempurna. Metode ini digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, situasi dan kondisi lingkungan SMPLB Wantu Wirawan. Bagaimana lingkungan di desain untuk mendukung proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam, cara menanamkan 15

kepedulian anak dengan pembelajaran pendidikan agama Islam, macam-macam layanan yang dimiliki SMPLB Wantu Wirawan. Melalui metode observasi ini, peneliti bisa mengetahui secara langsung fenomena yang diteliti, mengenai keadaan guru PAI, siswa tunarungu, pembelajaran Pendidikan Agama Islam baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. 6. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh peneliti. Di dalam buku-buku lain sering disebut pengolahan data. Ada yang menyebut data preparation, ada pula data analysis (Arikunto, 2010: 278). Menurut Bogdan & Biklen dalam Moleong (2011: 248) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Berdasarkan hasil pengumpulan data, selanjutnya penulis akan melakukan analisa dan pembahasan secara deskriptif. Dengan demikian data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dikaji dan dikupas secara runtut. Karena data yang diperoleh itu merupakan data kualitatif maka penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif analisis. Artinya peneliti mencari uraian yang menyeluruh dan cermat tentang 16

karakteristik, faktor penghambat, pendukung serta solusi pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan, cara menanamkan kepedulian anak dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, macam-macam layanan yang dimiliki SMPLB Wantu Wirawan. Karena struktur pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif, dimana data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, maka di lakukan pengelompokkan data dan pengurangan yang tidak penting. Setelah itu, maka dilakukan analisis pengurangan dan penarikan kesimpulan tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diterapkan oleh para guru di SMPLB Wantu Wirawan, proses analisis data baik ketika mengumpulkan data maupun setelah selesai pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut : a. Pada waktu pengumpulan data, dilakukan pembuatan reduksi data dan sajian data. b. Menyusun pokok-pokok temuan yang penting dan mencoba memahami hasil-hasil temuan tersebut dan melakukan reduksi data. c. Menyusun sajian data secara sistematis agar makna peristiwanya semakin jelas. d. Mengatur data secara menyeluruh dan selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. Apabila dirasa kesimpulan masih perlu tambahan data, maka akan kembali dilakukan tinjauan lapangan untuk kegiatan pengumpulan data guna pendalaman. 17

7. Pengecekan Keabsahan Data Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keabsahan (realibilitas) menurut positivisme dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri (Moleong, 2011: 321). Dalam penelitian ini, peneliti berusaha memperoleh keabsahan data temuannya. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan tersebut yaitu teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan lain (Moloeng, 2009: 330). Dengan kata lain bahwa triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Denzin dalam (Moleong, 2010: 33) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Patton dalam Moleong (2010: 330-331) Triangulasi sumber (Kepala Sekolah, guru kelas dan guru PAI) berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat. Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil perbandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau pemikiran. Yang terpenting ialah bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut. 18

Triangulasi metode (wawancara, observasi, dokumen) menurut Patton dalam Moleong (2010: 331), terdapat dua strategi, yaitu (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data, dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi penyidik dengan cara memanfaatkan peneliti atau pengamat lain untuk melakukan pengecekan. Triangulasi teori dengan cara mencari tema atau penjelasan pembanding atau penyaing. Hal itu dapat dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang barangkali mengarahkan pada upaya penemuan penelitian lainnya. Untuk menguji keabsahan data penelitian, peneliti menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dengan jalan: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi c. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang d. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 19

8. Tahap-tahap Penelitian a. Kegiatan administratif yang meliputi, pengajuan ijin operasional untuk penelitian dari Kepala Sekolah SMPLB Wantu Wirawan selaku penanggung jawab, kemudian menyusun pedoman wawancara dalam melakukan administrasi lainnya. b. Kegiatan lapangan yaitu meliputi: 1) Survei awal untuk mengetahui gambaran lokasi penelitian, yaitu SLB Wantu Wirawan. 2) Menemui calon informan dan responden, yaitu kepala sekolah, guru kelas, guru PAI SMPLB-B Wantu Wirawan. 3) Menemui siswa tunarungu dalam proses pembelajaran PAI 4) Melakukan survei langsung ke lapangan dengan melakukan wawancara kepada para responden atau informan sebagai langkah pengumpulan data. 5) Menyajikan data dengan susunan dan urutan yang memungkinkan untuk memudahkan dalam melakukan pemaknaan. 6) Membuat kesimpulan sebagai deskriptif temuan penelitian. 7) Menyusun laporan akhir untuk dijilid dan dilaporkan. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan dan penelaahan yang jelas dalam membaca skripsi ini, maka disusunlah sistematika hasil penelitian kualitatif, secara garis besar sebagai berikut: 20

1. Bagian Awal Bagian awal ini, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran. 2. Bagian Inti Pada bagian inti dalam skripsi ini, memuat data: BAB I : Pendahuluan Meliputi Latar Belakang Masalah, Fokus Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulis Skripsi. BAB II : Kajian Pustaka Berisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMPLB Tunarungu BAB III : Paparan Data Penelitian Meliputi Gambaran Umum SMPLB Wantu Wirawan dan Penerapan Pembelajaran Pendidikan agama Islam pada Anak Tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan. BAB IV : Analisis Data Penelitian Meliputi Karakter pembelajaran pendidikan agama Islam siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan, dan Faktor pendukung, penghambat serta solusi pembelajaran 21

Pendidikan Agama Islam siswa tunarungu di SMPLB Wantu Wirawan. BAB V : Kesimpulan, Saran dan Penutup Meliputi Kesimpulan, Saran-saran, dan Penutup. 3. Bagian Akhir Bagian akhir dari skripsi ini, memuat: Daftar Pustaka, Lampiranlampiran, dan Daftar Riwayat Hidup Penulis. 22

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Menurut Majid (2012: 11-12) Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman dengan disertai tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. 2. Tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) SMPLB-B Dalam konteks pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), tujuan pembelajarannya adalah bagaimana anak dapat memahami dan mengerti terhadap ajaran-ajaran Islam yang menjadi topik bahasan (kognitif), kemudian dari pemahaman ini para peserta didik dapat mengintrodusirnya menjadi bagian dari sikap dan nilai dalam kehidupan sehari-hari (afektif), dan peserta didik memiliki keterampilan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut (Naim dan Patoni, 2007: 69-70). 23

Adapun tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMPLB-B adalah sebagai berikut: a. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. b. Mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta menjaga harmoni secara personal dan sosial (Dwijanto, 2011). Oleh karena itu berbicara tentang Pendidikan Agama Islam, baik makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial atau moralitas sosial (Majid dan Andayani, 2005: 136). Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia dan di akhirat. 3. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Menurut Depag RI (2003: 3) dalam Majid dan Andayani (2005: 170-171) Ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan pendidik untuk kegiatan pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam : a. Pendekatan Keimanan Keimanan memberi peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan pemahaman adanya Tuhan sebagai sumber kehidupan makhluk. 24

b. Pendekatan Pengalaman Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan hasil-hasil pengamalan ibadah dan akhlak dalam menghadapi tugas dan masalah kehidupan c. Pendekatan Pembiasaan Pendekatan ini dimaksudkan agar seseorang memiliki kebiasaan berbuat hal-hal yang baik sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam kehidupan sehari-hari pembiasaan itu merupakan hal yang sangat penting, karena banyak orang berbuat dan bertingkah laku hanya karena kebiasaan (Ramayulis, 1990: 99). d. Pendekatan Emosional Pendekatan emosional merupakan upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan ajaran agama. e. Pendekatan Rasional Pendekatan rasional merupakan usaha memberikan peranan pada rasio (akal) peserta didik dalam memahami dan membedakan berbagai bahan ajar dalam standar materi serta kaitannya dengan perilaku baik dan yang buruk dalam kehidupan duniawi. f. Pendekatan Fungsional Menyajikan bentuk semua standar materi (al-qur an, keimanan, akhlak, fiqih, dan tarikh), dari segi manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. 25

g. Pendekatan Keteladanan Pendekatan keteladanan yaitu menjadikan figur guru serta petugas sekolah lainnya maupun orang tua peserta didik, sebagai cermin manusia yang berkepribadian. 4. Ruang lingkup pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMPLB-B Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut: a. Al Qur an dan Hadits b. Aqidah c. Akhlak d. Fiqih e. Tarikh dan Kebudayaan Islam (Dwijanto, 2011) Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. 5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMPLB-B Kelas VII, Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Al-Qur an 1. Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah 1.1 Menjelaskan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah 26

dan Al qomariyah 1.2 Membedakan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah 1.3 Menerapkan hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah dalam bacaan surat-surat Al-Qur an dengan benar Aqidah 2. Meningkatkan keimanan kepada Allah Swt melalui pemahaman sifat-sifatnya 2.1 Membaca ayat-ayat Al-Qur an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah 2.2 Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur an yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah Swt 2.3 Menunjukkan tanda-tanda adanya Allah swt 2.4 Menampilkan perilaku sebagai cermin keyakinan akan sifar-sifat Allah Swt 3. Memahami Asmaul Husna 3.1 Menyebutkan arti ayat-ayat Al-Qur an yang berkaitan dengan 10 Asmaul Husna 3.2 Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul Husna Akhlak 4. Membiasakan perilaku 4.1 Menjelaskan pengertian Tawadhu, 27

terpuji ta at, qana ah dan sabar 4.2 Menampilkan contoh perilaku tawadhu, ta at, qana ah dan sabar 4.3 Membiasakan perilaku tawadhu, ta at, qana ah dan sabar Fiqih 5. Memahami ketentuan ketentuan Thaharah (Bersuci) 5.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan mandi wajib 5.2 Menjelaskan perbedaan hadas dan najis 6. Memahami tatacara shalat 7. Memahami tatacara shalat jamaah dan munfarid (sendiri) 6.1 Menjelaskan ketentuan shalat wajib 6.2 Mempraktikan shalat wajib 7.1 Menjelaskan pengertian shalat jamaah dan munfarid 7.2 Mempraktikkan shalat jamaah dan shalat munfarid Tarikh dan Kebudayaan Islam 8. Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw 8.1 Menjelaskan sejarah Nabi Muhammad Saw 8.2 Menjelaskan misi Nabi Muhammad untuk semua manusia dan bangsa Kelas VII, Semester II 28

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 9.1 Mnjelaskan hukum bacaan nun Al-Qur an 9. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati mati/tanwin dan mim mati 9.2 Membedakan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati 9.3 Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati dalam bacaan surat Al-Qur an dengan benar Aqidah 10. Meningkatkan keimanan kepada malaikat 10.1 Menjelaskan arti beriman kepada Malaikat 10.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat Akhlak 11. Membiasakan perilaku terpuji 11.1 Menjelaskan asti kerja keras, tekun, ulet dan teliti 11.2 Menampilkan contoh perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti 11.3 Membiasakan perilaku kerja keras, tekun, ulet dan teliti Fiqih 12. Memahami tatacara shalat jum at 12.1 Menjelaskan ketentuan shalat jum at 12.2 Mempraktekkan shalat jum at 29

13. Memahami tatacara shalat jama dan qashar 13.1 Menjelaskan shalat jama dan qashar 13.2 Mempraktekkan shalat jamaah dan qashar Tarik dan Kebudayaan Islam 14. Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw 14.1 Menjelaskan misi Nabi Muhammad Saw untuk menyempurnakan akhlak, membangun manusia mulia dan bermanfaat 14.2 Menjelaskan mis Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi alam semesta, pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat 14.3 Meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah Kelas VIII, Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Al-Qur an 1. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra 1.1 Menjelaskan hukum bacaan Qalqalah dan Ra 1.2 Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan Ra dalam bacaan surat-surat Al- Qur an dengan benar 30

Aqidah 2. Meningkatkan keimanan kepada kitabkitab Allah 2.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab Allah 2.2 Menyebutkan nama-nama kitab Allah Swt yang diturunkan kepada Rasul 2.3 Menampilkan sikap mencintai Al- Qur an sebagai kitab Allah Akhlak 3. Membiasakan perilaku terpuji 3.1 Menjelaskan pengertian zuhud dan tawakkal 3.2 Menampilkan contoh perilaku zuhud dan tawakkal 3.3 Membiasakan perilaku zuhud dan tawakkal dalam kehidupan sehari-hari 4. Menghindari perilaku tercela 4.1 Menjelaskan pengertian ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah 4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah 4.3 Menghindari perilaku ananiah, ghadab, hasad, ghibah, dan namimah Fiqih 5. Mengenal tatacara 5.1 Menjelaskan ketentuan shalat sunnat 31

shalat sunnat rawatib 5.2 Mempraktikkan shalat sunnat rawatib 6. Memahami macammacam sujud 6.1 Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah 6.2 Menjelaskan tatacara sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah 6.3 Mempraktikkan sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah 7. Memahami tatacara puasa 7.1 Menjelaskan ketentuan puasa wajib 7.2 Mempraktikkan puasa wajib 7.3 Menjelaskan ketentuan puasa sunnah senin-kamis, syawal dan arafah 7.4 Mempraktikkan puasa sunnah seninkamis, Syawal, dan Arafah 8. Memahami zakat 8.1 Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat mal 8.2 Membedakan antara zakat fitrah dan zakat mal 8.3 Menjelaskan orang yang berhak menerima zakat fitrah dan zakat mal 8.4 Mempraktikkan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal Tarikh dan Kebudayaan 32

Islam 9. Memahami sejarah Nabi 9.1 Menceritakan Nabi Muhammad Saw dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan 9.2 Meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat di Madinah Kelas VIII, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Al-Qur an 10. Menerapkan hukum bacaan Mad dan Waqaf 10.1 Menjelaskan hukum bacaan mad dan waqaf 10.2 Menunjukkan contoh hukum bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surat Al-Qur an 10.3 Mempraktikkan bacaan mad dan waqaf dalam bacaan surat Al-Qur an Aqidah 11. Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah 11.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Rasul Allah 11.2 Menyebutkan sifat Rasul Allah 11.3 Meneladani sifat Rasullah Saw Akhlak 12. Membiasakan perilaku terpuji 12.1 Menjelaskan adab makan dan minum 12.2 Menampilkan contoh adab makan dan 33

minum 12.3 Mempraktikkan adab makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari 13. Menghindari perilaku tercela 13.1 Menjelaskan pengertian perilaku dendam dan munafik 13.2 Menjelaskan ciri-ciri pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari 13.3 Menghindari perilaku pendendam dan munafik dalam kehidupan sehari-hari 14. Memahami hukum Islam tentang hewan sebagai sumber bahan makanan 14.1 Menjelaskan jenis hewan yang halal dan haram dmakan 14.2 Menghindari makanan yang bersumber dari bintang yang diharamkan Tarikh dan Kebudayaan Islam 15. Memahami sejarah dakwah Islam 15.1 Menceritakan pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abasiyah 15.2 Menyebutkan tokoh ilmuan muslim dan perannya sampai masa daulah Abasiyah Kelas IX, Semester I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 34

Al-Qur an dan Al-Hadits 1. Memahami ajaran Al- Qur an surat At-Tin 1.1 Membaca QS. At-Tin dengan tartil 1.2 Menyebutkan arti QS. At-Tin dengan tartil 1.3 Menjelaskan makna QS. At-Tin dengan tartil 2. Memahami ajaran Al- Hadits tentang menuntut ilmu 2.1 Membaca hadits tentang menuntut Ilmu 2.2 Menyebutkan arti Hadits tentang mnuntut Ilmu 2.3 Menjelaskan makna menuntut Ilmu seperti dalam Al-Hadits Aqidah 3. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir 3.1 Menjelaskan pengertian beriman kepada Hari Akhir 3.2 Menyebutkan ayat Al-Qur an yang berkaitan dengan hari akhir 3.3 Menceritakan proses kejadian kiamat sughro dan kubro seperti terkandung dalam Al-Qur an dan Al-Hadits Akhlak 4. Membiasakan perilaku terpuji 4.1 Menjelaskan pengertian qanaah dan tasamuh 4.2 Menampilkan contoh perilaku qanaah 35

dan tasamuh 4.3 Membiasakan perilaku qanaah dan tasamuh dalam kehidipan sehari-hari Fiqih 5. Memahami hukum Islam tentang penyembelihan hewan 5.1 Menjelaskan tatacara penyembelihan hewan 5.2 Menjelaskan ketentuan aqiqah dan qurban 5.3 Memperagakan cara enyembelihan hewan aqiqah dan hewan qurban 6. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah 6.1 Menyebutkan pengertian dan ketentuan Haji dan Umrah 6.2 Memperagakan pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah Tarikh dan Kebudayaan Islam 7. Memahami sejarah perkembangan Islam di Nusantara 7.1 Menceritakan sejarah masukknya Islam di Nusantara melalui perdagangan, sosial, dan pengajaran 7.2 Menceritakan sejarah beberapa kerajaan Islam di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi Kelas IX, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Darah 36

Al-Qur an dan Al-Hadis 8. Memahami Al-Qur an surat Al-Insyirah 9. Memahami ajaran Al- Hadha dan qadaharits tentang kebersihan 8.1 Menampilkan bacaan QS. Al-Insyirah dengan tartil dan benar 9.11 Membaca hadits tentang kebersihan 9.2 Menyebutkan arti hadits tentang kebersihan 9.3 Menampilkan perilaku bersih seperti dalam masjid Aqidah 10. Meningkatkan keimanan kepada qadha dan qadhar Allah 10.1 Menyebutkan ciri yang beriman kepada qadha dan qadar 10.2 Menyebutkan perilaku takabbut Menyebutkan contoh qadha dan qadar dalam kehidupan sehari-hari 10.3 Menyebutkan contoh qadha dan qadar dalam kehidupan sehari-hari 10.4 Menyebutkan ayat Al-Qur an yang berkaitan dengan qadha dan qadar Akhlak 11. Menghindari perilaku tercela 11.1 Menyebutkan pengertian takabbur 11.2 Menyebutkan contoh perilaku takabbur 11.3 Menghindari perilaku takabbur dalam 37