BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian ini, penulis menggunakan pengertian pariwisata menurut Undang Undang No. 10

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tertanggal 22 Desember

BAB II KAJIAN TEORI. Promosi adalah kegiatan menawar (Kasmir, 2004 : 176). Menurut Bashu

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pariwisata. karena saat ini semua orang butuh berwisata. Berbagai

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, MA.

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

STRATEGI PEMASARAN PADA PRODUK BAVERAGE S STARBUCKS KUNINGAN CITY JAKARTA

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian kualitatif ini berupa data data yang bersifat deskriptif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA PT. MERRYS TOUR AND TRAVEL SERVICE

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

PERANAN PROMOSI TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN WISATAWAN DI NDAYU ALAM ASRI KABUPATEN SRAGEN. Oleh. Sunyoto

BAB VI Kesimpulan dan Saran. Desa Wisata Kalibuntung lebih memilih produk wisata yang berdasarkan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi gencarnya persaingan dalam bidang ritel, maka tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah suatu industri tanpa henti yang mana setiap negara

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. henti-hentinya bagi perusahaan-perusahaan yang berperan di dalamnya. Banyaknya

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB I PENDAHULUAN. satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

2.2.2 Promotion Mix Penelitian Sebelumnya BAB III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Objek Penelitian

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo yang tepatnya berada di Jln. MT Hariyono No. 196 depan Bank sulut Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi daerah yang ada untuk mewujudkan pembangunan dan pertumbuhan wilayah

BAB III STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA SOLO VILLAGE BIKE DI PT. MANDIRA TOUR AND TRAVEL SURAKARTA

Strategi Promotion (Promosi)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis global yang menjanjikan. Perjalanan sekarang menjadi faktor pelengkap

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN. (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah dengan negara lain. Didukung oleh letak wilayah yang strategis,

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB I PENDAHULUAN. global. Adapun pengertian Industri Pariwisata menurut Undang-Undang RI

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian kualitatif ini berupa data data yang bersifat deskriptif. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan jaman cafe telah memiliki banyak konsep.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KBIH YAYASAN ASSALAMAH KOTA PEKALONGAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAHJAH TOUR AND TRAVEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan kajian pustaka yang berupa uraian-uraian teori, hasil

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. DISPARPORA Kabupaten Magelang menggunkan telah menggunakan. delapan langkah strategis milik Kotler, antara lain:

Bab i PENDAHULUAN. Tingkat II yaitu Kabupaten dan Kota dimulai dengan adanya penyerahan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan pelanggan untuk memaksimalkan laba dan menjaga. keberlangsungan perusahaanya. Hal ini juga untuk memberikan kepuasan

Created by PDFTiger Unregistered Version. Created by PDFTiger Unregistered Version

BAB I PENDAHULUAN. mengunjungi daerah-daerah wisata tersebut. dan berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pariwisata. Desa wisata biasanya dikembangkan pada kawasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskirpsi Lokasi Salah satu obyek wisata yang mulai banyak diminati masyarakat Gorontalo khususnya sekitar Bone Bolango adalah objek wisata Pemandian Air Terjun Meranti yang terletak di Desa Meranti Kecamatan Tapa. Objek wisata ini memiliki luas + 5 Ha, dengan didukung suasana pedesaan yang hijau yang penuh potensi, sejuk dan indah, kawasan ini siap dijadikan objek wisata baru bagi masyarakat karena mempunyai daya tarik tersendiri. Objek wisata ini terletak + 20 KM dari Pusat Kecamatan Tapa. Objek wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan umum seperti angkot yang disewa khusus antar dan jemput bagi wisatawan dalam jumlah besar, bagi wisatawan yang datang perorangan dapat menggunakan fasilitas objek yang tersedia di pangkalan pangkalan ojek. Untuk menikmati keindahan objek wisata Meranti. Wisatawan hanya mengeluarkan uang sebesar Rp. 7.000/orang untuk orang dewasa dan Rp. 5000/orang untuk anak - anak. Selain karena keindahan alam pedesaan yang mempesona, berbagai fasilitas pendukung telah disediakan demi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Antara lain: wahana bermain anak, pendopo pertemuan, gazebo, kolam renang lengkap dengan arena luncuran, resto, dan sebagainya. Keamanan wisatawan terjamin karena petugas setiap saat memantau keadaan di objek wisata tersebut demi kenyamanan para wisatawan. Objek wisata ini memiliki konsep sebagai daerah tujuan wisata keluarga, sehingga semua orang dari berbagai usia dapat menikmati kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan oleh tempat ini. Fasilitas-fasilitas tersedia lengkap baik bagi anakanak, remaja, dan orang tua.

4.2. Hasil Penelitian Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, Obyek wisata Air terjun meranti merupakan salah satu obyek wisata alam yang ada di Desa Meranti Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Keberadaan Obyek wisata ini sangat menarik perhatian dari wisatawan baik pengunjung lokal (masyarakat setempat) maupun pengunjung luar daerah. Obyek wisata ini dengan luas 5 Ha. Dari hasil penelitian dilapangan obyek wisata pemandian Air Terjun Meranti ini telah terdapat beberapa fasilitas pendukung yang telah disediakan demi kenyamanan para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. antara lain : wahana bermain dan ketangkasan, agrowisata, tiga buah kolam renang lengkap dengan arena luncuran, dan kedai kedai kecil masyarakat sekitar, kamar ganti, kamar bilas, tempat parkir, Jalan, Shelter, Flying fox dan WC Konsep dari Objek wisata Pemandian Air Terjun Meranti lebih di kenal dengan daerah tujuan wisata keluarga, sehingga semua orang dari berbagai usia dapat menikmati kenyamanan dan hiburan yang ditawarkan oleh obyek ini. Hal ini di buktikan oleh fasilitas penunjang yang menjadi kebutuhan baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang tua tersedia lengkap di obyek ini. Dari hasil wawancara dengan pengelola juga penulis mendapatkan informasi bahwa pada umumnya wisatawan yang berkunjung ke Objek wisata Pemandian Air Terjun Meranti tidak hanya berasal dari Kabupaten Bone Bolango itu sendiri tapi juga ada beberapa wisatawan yang berasal dari daerah sekitar. Dari hasil wawancara penulis dengan beberapa pengunjung tentang keberadaan obyek wisata tersebut, pada umumnya pengunjung mengetahui obyek wisata ini bukan dari bentukbentuk promosi seperti periklanan, penjualan tatap muka, publisitas maupun Sales Promotion,

Kotler (2001:98-100). Secara umum para pengunjung hanya mendapat informasi dari orang per orang /mouth to mouth information. Di lain pihak berdasarkan wawancara dengan pengelola pihak CV Sinar Profil, di tahun 2011 pengelola pernah melakukan promosi dalam bentuk leaflet dan brosur namun tidak terlaksana dengan maksimal karena tidak tersebar kepada sasaran sehingga mengakibatkan promosi ini tidak tersampaikan kepada masyarakat. Data kunjungan wisatawan pada obyek wisata Air Terjun Meranti dapat di lihat pada table di bawah ini: Tabel 4.1 Data kunjungan Wisata pada Obyek Wisata Air Terjun Meranti dalam tahun 2012-2013 No Tahun Jumlah Pengunjung Rata-rata Kunjungan/hari 1. 2011 18.300 orang 50 orang/hari Ket 2. 2012 13.908 orang 38 orang/hari 3. 2013 12.910 orang 35 orang/hari Sumber: Data diolah berdasarkan sumber dari Pengelola Obyek Wisata 2013 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 jumlah kunjungan wisatawan lebih tinggi dari tahun yang selanjutnya, dengan rata-rata kunjungan 50 orang/hari. Jumlah yang cenderung tinggi tersebut disebabkan karena pada tahun 2011 pihak pengelola pernah melakukan promosi dalam bentuk leaflet dan booklet walaupun tidak berjalan sesuai secara berkelanjutan yang disebabkan oleh baberapa faktor yang menjadi kendala. Pada tahun 2013, jumlah kunjungan wisatawan pada obyek wisata tersebut menurun yakni rata-rata 35 orang/hari. Hal ini menunjukkan tidak efektif dan efisiennya promosi yang dilaksanakan oleh pihak pengelola 4.2.1 Kendala yang dihadapi dalam pengembangan dan pengelolaan Objek wisata Pemandian Air Terjum Meranti

Sebagai objek wisata yang baru berkembang, objek Wisata Pemandian Air Terjun Meranti banyak mengalami kendala-kendala. Adapun kendala yang dihadapi pihak pengelola dalam pengelolaan dan pengembangan objek wisata antara lain: a. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia adalah faktor penentu berhasilnya segala bentuk usaha, termasuk dalam pengelolaan sebuah objek wisata. Sebuah objek wisata memerlukan tenaga kerja minimal yang memiliki latar belakang pendidikan kepariwisataan. Objek wisata Pemandian Air Terjun Meranti adalah satu satunya objek wisata di provinsi Gorontalo yang dibangun, dikelola dan dibiayai oleh pihak swasta. Keadaan ini menyebabkan objek wisata ini belum memiliki sumber daya manusia khusus bidang pariwisata. b. Transportasi Jalan Objek wisata pemandian air terjun Meranti dapat ditempuh melalui ruas jalan Tapa Mongiilo dengan mengitari pegunungan. Pada beberapa titik, ruas jalan ini mengalami longsor, hal ini menyebabkan ketidaknyamanan pengguna jalan termasuk wisatawan yang berkunjung ke objek wisata tersebut. c. Fasilitas Pada Objek wisata air terjun meranti, pengelola telah menyediakan beberapa fasilitas yang diperuntukkan bagi para wisatawan. Fasilitas tersebut sebagian besar kurang memadai sehingga wisatawan sering memberi kritikan dan saran demi berkembangnya objek tersebut. Ada berapa fasilitas yang menurut pengunjung sebaiknya ditambah antara lain fasilitas tempat duduk untuk beristirahat, areal tempat parker bagi kendaraan roda dua. Fasilitas lain yang perlu mendapat penambahan yakni fasilitas berupa permainan yang diperuntukkan bagi anak anak. d. Promosi dan Pemasaran

Promosi adalah kegiatan memberitahukan produk atau jasa yang hendak ditawarkan kepada calon konsumen / wisatawan yang dijadikan target pasar. Promosi yaitu kegiatan mengenalkan objek wisata ke masyarakat umum supaya meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung di lokasi objek wisata. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata adalah melalui promosi, sebab dengan promosi yang dilaksanakan melalui media yang efektif dan menjangkau pasar maka semua produk dan jasa dapat dikenal konsumen. Objek wisata pemandian meranti yang pengelolaannya dilaksanakan oleh pihak swasta dengan sumber daya manusia yang sangat terbatas belum dapat melaksanakan promosi yang maksimal. Padahal, Promosi dilakukan untuk membuat sasaran merasa tertarik untuk melakukan kunjungan wisata yang pada akhirnya wisatawan akan memiliki pikiran yang posistif terhadap obyek wisata pemandian Air Terjun Meranti yang ditawarkan oleh pihak pengelola. 4.2.2 Faktor penghambat dalam kegiatan promosi serta penentuan segmen pasar Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan pengelola dalam melakukan promosi terhadap obyek wisata Air Terjun Meranti ini, salah satu factor penghambat yaitu kurangnya perhatian pemerintah untuk ikut memberikan informasi tentang keberadaan obyek wisata ini. Faktor penghambat lainnya yaitu masih kurangnya kerjasama antara CV Sinar Profil sebagai pengelola dengan industry lainnya seperti Travel Agent untuk bekerjasama dalam mempromosikan obyek ini, misalnya dalam pembuatan paket Tour Dalam mempromosikan suatu obyek wisata juga diperlukan penentuan segmen atau target pasaruntuk obyek wisata Air Terjun Meranti ini apakah wisatawan local, mancanegara, mulai

dari anak-anak, orang dewasa maupun yang tua. Saat ini penentuan segmen pasar untuk wisatawan domestic dan segmen keluarga, hanya saja segmen-segmen ini belum berjalan sesuai dengan segmentasi pasar yang sudah dibuat. 4.3. Pembahasan Dalam memperkenalkan suatu produk barang ataupun jasa dibutuhkan suatu system atau cara, hal ini yang dimaksudkan dengan strategi promosi. Strategi promosi terdiri dari macammacam komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan informasi yang dibutuhkan oleh wisatawan Suatu kawasan wisata tidak akan dikunjungi oleh wisatawan apabila tidak ada promosi tentang keberadaan tempat wisata tersebut. Kurangnya promosi wisata yang dilakukan akan mempengaruhi jumlah pengunjung. Promosi juga merupakan salah satu factor pendukung pemasaran bauran atau yang disebut dengan Marketing Mix. 4.3.1 Faktor Pendukung Pemasaran Bauran (Marketing Mix) di obyek wisata Air Terjun Meranti Pemasaran pariwisata baik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah serta industri pariwisata termasuk pengelola obyek wisata air terjun meranti telah melakukan strategi pemasaran bauran (marketing mix) dalam menjalankan pemasaran. Alat alat pariwisata yang dilaksanakan dengan strategi bauran pemasaran ( marketing mix ) yakni; product, price, place, promotion. 1. Product. Dalam strategi bauran pemasaran, produk merupakan unsur yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Di obyek wisata air terjun meranti sudah banyak produk yang sudah tersedia ditempat ini, misalnya: Kolam Renang,

Flying Fox, Wahana bermain anak-anak, Cottage, Kamar Bilas (tempat Ganti), Gazebo, tempat parker, fasilitas MCK, serta produk pendukung lainnya. Tujuan dari produk ini adalah untuk mencapai sasaran pasar yang dituju pengelola sehingga bisa meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. 2. Price. Price atau harga adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk. Oleh karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, yang dapat dicapai oleh perusahaan. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan factor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Pengelola obyek wisata Air Terjun Meranti telah memperhatikan factor-faktor tersebut diantaranya dalam penentuan harga pengelola sudah mempertimbangkan bahan baku produk dan biaya produksi. Dalam obyek wisata ini bahan baku produk dan biaya produksi tidak terlalu tinggi sehingga pengelola menatapkan harga untuk tiket masuk dengan harga yang sangat terjangkau oleh para pengunjung dengan kisaran 7 Ribu untuk orang dewasa dan 5 Ribu untuk anak-anak. Produk lainnya yang ada di obyek ini tidak dikenakan biaya kecuali Flying fox dan Cottage. Sehingga dalam hal harga pengelola tidak memiliki masalah dalam obyek wisata ini. 3. Place. Berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Produk tidak banyak artinya bagi pelanggan apabila tidak tersedia pada saat tempat ia inginkan. Dalam hal tempat atau Place Obyek wisata Air Terjun Meranti tidak memiliki masalah karena Objek wisata ini terletak + 20

KM dari Pusat Kecamatan Tapa. Objek wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan umum seperti angkot yang disewa khusus antar dan jemput bagi wisatawan dalam jumlah besar, bagi wisatawan yang datang perorangan dapat menggunakan fasilitas objek yang tersedia di pangkalan pangkalan ojek. 4. Promosi Promosi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Kegiatan promosi idealnya dilakukan secara berkesinambungan melalui beberapa media yang dianggap efektif dapat menjangkau pasar, baik cetak maupun elektronik, namun pemilihannya sangat tergantung pada target pasar yang hendak dituju Variable promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation and direct marketing. Namun dalam pengelolaannya obyek wisata Pemandian Air Terjun Meranti ini belum maksimal dalam mempromosikan obyek wisatanya karena variable promosi di atas belum di aplikasikan. Saat ini promosi lebih banyak dari mulut ke mulut atau mouth to mouth. Kegiatan promosi juga belum dilakukan seara berkesinambungan. Dari pembahasan faktor pendukung pemasaran bauran diatas dapat dilihat bahwa Obyek Wisata Pemandian Air Terjun Meranti dalam hal produk, harga dan tempat tidak memiliki banyak kendala. Yang menjadi kendala hanya pada factor promosi. Oleh karena itu dalam meningkatkan kunjungan wisatawan maka perlu dilakukan uapay-upaya promosi tersebut sehingga obyek wisata air terjun meranti ini bisa lebih di kenal sehingga peningkatan jumlah wisatawan dapat tercapai.

4.3.2 Upaya Promosi terhadap obyek wisata Air Terjun Meranti Berdasarkan uraian tentang berbagai kendala yang dihadapi dalam meningkatkan kunjungan objek wisata Pemandian Air Terjun Meranti maka penulis menitik beratkan pembahasan pada promosi serta upaya upaya yang sebaiknya ditempuh oleh pengelola dalam mempromosikan objek wisata tersebut sehingga peran promosi tersebut diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut. Upaya untuk mempromosikan sebuah objek wisata memerlukan dukungan dan kerjasama yang aktif antar pengelola objek wisata, masyarakat dan pemerintah daerah. Salah satu tugas pengelola adalah bagaimana mengoptimalkan media promosi sebagai media yang digunakan untuk mendukung kegiatan promosi yang dilakukan. Media yang digunakan dalam penyebaran informasi diharapkan sedapat mungkin dapat menjelaskan dan mempromosikan keunggulan objek wisata kepada semua lapisan masyarakat. Di obyek wisata pemandian Air Terjun Meranti ini, pengelola sebaiknya menerapkan beberapa strategi promosi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan berupa penyebaran brosur/ leaflet, pemasan baliho serta promosi melalui media cetak dan media elektronik. 1. Brosur dan leaflet Brosur dan Leaflet adalah cetakan yang memberi informasi tentang lokasi serta photo dan penjelasan tentang objek wisata. Material yang digunakan sebaiknya Art Paper dengan teknis produksi cetak offset separasi dengan finishing laminasi. Brosur dan Leaflet sebaiknya ditempatkan pada tempat tempat umum atau disebar langsung oleh pihak pengelola. Brosur dibuat oleh pihak pengelolah dan akan diletakkan di bandara, hotel-hotel dan toko-toko souvenir yang biasanya di kunjungi wisatawan, brosur ini berisi tentang gambaran obyek wisata yang di promosikan.

2. Baliho Baliho yang bergambar tentang obyek wisata Pemandian Air Terjun Meranti yang dibuat oleh pihak pengelola dan seharusnya diletakkan di tempat yang strategis, seperti pusat pusat perbelanjaan dan di beberapa jalan besar yang sering dilewati wisatawan. Selain strategi promosi di atas pengelola juga bisa mengoptimalkan promosi lewat radio lokal, internet dan surat kabar 1. Melalui radio local yaitu biasanya radio local memiliki acara yang menyangkut wisatawan atau pemasangan iklan sederhana di radio local tersebut, sehingga tentu saja cara ini bisa efektif untuk promosi usaha. 2. Melalui Internet yaitu dengan cara memberikan informasi melalui informasi tentang keberadaan obyek wisata pemandian air terjun meranti dengan menggunakan situs seperti tempat-tempat wisata yang ada di gorontalo 3. Melalui Surat kabar, yaitu dengan cara menginformasikan kepada para wisatawan yang sudah tiba di gorontalo, jika ingin melakukan jalan-jalan maka salah satu alternatifnya adalah jalan-jalan kekawasan pemandian air terjun meranti. Karena di obyek wisata ini para pengunjung akan menikmati indahya air terjun yang alami dengan suhu udara yang cukup dingin dan difasilitasi oleh kolam renang dengan air yang langsung berasal dari air terjun tersebut. Selain menggunakan media promosi yang tepat, pihak pengelola obyek wisata pemandian air terjun meranti juga harus memperhatikan fungsi dari promosi. Menurut Tjiptono (2004:15) ada 3 fungsi dan promosi, yaitu: mencari dan mendapatkan perhatian dari calon

pembeli, menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli dan pengembangan rasa ingin tahu/desire. Berdasarkan teori diatas ada Beberapa fungsi yang perlu diperhatikan oleh pengelola obyek wisata air terjun meranti dalam promosi antara lain: 1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pengunjung Pihak pengelola obyek wisata air terjun meranti harus mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pengunjung. Pengunjung ini bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau umum. Melihat keadaan dan potensi yang dimiliki oleh obyek wisata air terjun meranti, maka obyek ini akan mendapat perhatian dari pengunjung sehingga pengunjung dapat mengambil keputusan untuk berkunjung ke obyek 2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pengunjung Pihak pengelola obyek wisata air terjun meranti harus bisa menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli karena apabila dalam diri pengunjung tidak ada rasa tertarik, maka akan berakibat pengunjung tidak akan mengunjungi obyek wisata serta akan mengakbatkan promosi gagal 3. Pengembangan rasa ingin tahu/desire calon pengunjung untuk melihat obyek yang ditawarkan. Pihak pengelola obyek wisata air terjun meranti harus bisa memperlihatkan obyek wisata yang ditawarkan sesuai dengan kenyataan, sehingga pengunjung akan tertarik dan akan melihat langsung ke obyek wisata air terjun meranti.